NEUROMA AKUSTIK
Oleh :
IMRON ROSYADI
201420401011117
Pembimbing :
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya, referat Ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorok tentang Neuroma
Akustik dapat saya selesaikan. Referat ini disusun sebagai bagian dari proses
belajar selama kepaniteraan klinik di bagian THT dan saya menyadari bahwa referat
ini tidaklah sempurna. Untuk itu saya mohon maaf atas segala kesalahan dalam
Saya berterima kasih kepada dokter pembimbing saya, dr. Purnaning Wahyu
Purbarini atas bimbingan dan bantuannya dalam penyusunan referat ini. Saya
sangat menghargai segala kritik dan masukan sehingga referat ini bisa menjadi lebih
baik dan dapat lebih berguna bagi pihak-pihak yang membacanya di kemudian hari.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
PEDAHULUAN
karena tumor yang tidak sengaja ditemukan dari penggunaan magnetic resonance
imaging (MRI) dan computed tomography (CT). Analisa retrospective dari 46.000
MRI menemukan setidaknya 8 tumor neuroma akustik (0,02%). Umur rata-rata dari
penderta neuroma akustik adalah 50 tahun (Faraji, 2011). Menurut Tew &
McMahon, neuroma akustik lebih banyak menyerang wanita daripada pria, dan
pasien biasanya terdiganosis pada umur 30-60 tahun. Neuroma akustik pada
kejadian dari 7,8 menjadi 12,4 kasus per satu juta kasus tumor otak pada tahun 1976
Penyebab dari neuroma akustik tidak diketahui, tidak ada faktor lingkungan
(penggunaan telepon genggam atau diet) yang terbukti secara ilmiah dapat
menyebabkan tumor ini. Neuroma akustik dapat terjadi secara sporadis sebagai
penyakit yang diturunkan yang disebut neurofibromatosis tipe 2 (NF2) (Tew &
McMahon, 2013)
Penulis membahas tentang neuroma akustik yang menjadi masalah sosial
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
yang tumbuh dengan lambat, biasanya berasal dari bagian saraf keseimbangan
tidak menyebar (metastasis) ke bagian lain dari tubuh (Antonelli & O’Malley,
2011).
Telinga Luar
telinga atau aurikula. Aurikula adalah tulang rawan elastis yang ditutupi
oleh kulit kecuali pada bagian lobulus yang merupakan jaringan lemak
areolar murni. Bagian kedua pada telinga luar adalah meatus akustikus
eksterna (MAE). MAE pada orang dewasa memiliki panjang 2,5 cm,
sepertiga luar dari MAE terdiri dari tulang rawan sedangkan duapertiga
dalam terdiri dari tulang, hanya bagian sepertiga luar yang memiliki
kelenjar dan folikel rambut. Bagian ketiga dari telinga luar adalah
membran timpani. Membran timpani adalah membran yang memisahkan
telinga luar dan telinga tengah, mempunyai diameter kira-kira 1 cm. Pada
membran timpani yang sehat, pada bagian pars tensa akan menunjukkan
reflek cahaya kecuali jika ada radang. Suplai darah untuk telinga luar
2015).
Gambar 2.1 Irisan koronal vertikal bagian telinga kanan. (Brödel.) 1, meatus akustikus eksterus,
bagian tulang rawan; 2, fossa media; 3, attic; 4, maleus; 5, inkus; 6, kanalis semisirkularis
lateralis; 7, posisi kanalis semisirkularis posterior; 8, kanalis semisirkularis superior; 9,
vestibulum; 10, nervus fasialis; 11, nervus vestibular; 12, nervus koklea; 13, koklea; 14, tuba
eustachius; 15, stapes; 16, arteri karotis internal; 17, meatus akustikus eksterna bagian tulang; 18,
tulang rawan. (Flood, 2016)
Telinga Tengah
teratur yang berkembang sejak lahir sampai dewasa. Isi dari telinga
telinga tengah adalah udara, osikula, tendon stapedius dan tensor timpani.
dengan pembukaan auditus. Telinga tengah atau juga bisa disebut sebagai
kavum timpani terbagi menjadi 4 bagian, yaitu eitimpani, mesotimpani,
Osikula terdiri dari tulang kecil yaitu malleus, inkus dan stapes.
Ketiga tulang ini terhubung satu sama lain oleh sendi sinovial. Tuba
menutup, dan membuka saat menguap dan menelan (Tuli et al., 2013).
Telinga Dalam
Pada dinding bagian lateral, terdapat oval window, dan dinding bagian
Gambar 2. 3 (A) Left bony labyrinth. (B) Left membranous labyrinth. (C) Cut section of bony
labyrinth (Dhingra et al et al., 2014)
vestibuli dan skala timpani, kedua skala ini berhubungan satu sama lain
berakhir pada sel rambut dalam (95%) dan sel rambut luar (5%). Nervus
Gambar 2.5 Nervus vestibulokoklearis didalam meatus akustikus internus (Dhingra et al., 2014)
organ corti. Sel-sel rambut ini yang bertindak sebagai transduser dan
2.3. Epidemiologi
umur 30-60 tahun. Neuroma akustik pada umumnya diderita oleh orang
12,4 kasus per satu juta kasus tumor otak pada tahun 1976 sampai 1995.
Menurut International Radiosurgery Associations (IRSA) sekitar
8% dari semua tumor otak adalah neuroma akustik, kira-kira 1 dari 100.000
2.4. Etiologi
atau diet) yang telah dibuktikan secara ilmiah dapat menyebabkan tumor ini.
Tumor ini bisa timbul secara idiopatik atau bisa disebabkan oleh kelainan yang
secara idiopatik timbul sebanyak 95% dan yang disebabkan oleh NF-2
pasien NF-2 kelainan kromosom 22 ini diturunkan dan ada pada sebagian besar
sel somatis. Orang dengan NF-2 biasanya mengalami neuroma akustik pada
kedua sisi (bilateral). Akan tetapi, seseorang dengan neuroma akustik unilateral
tanpa sebab yang jelas mengalami gangguan pada fungsi kromosom 22 dan
hanya ada pada sel schwann nervus kedelapan saja (Lunsford et al., 2006;
Faraji, 2011).
neuroma akustik seperti terpajan suara bising dari tempat kerja ataupun dari
suara musik yang keras, dan riwayat terpajan radiasi dosis rendah saat anak-
2.5. Patofisiologi
jarang tumor ini (kurang dari 5%) muncul dari sel nervus vestibulkoklearis
(VIII) cabang koklea. Karena neuroma akustik berasal dari sel schwann, tumor
pada umumnya akan semakin membesar dan menekan saraf vestibular. Secara
Saeed, 2016)
Gambar 2.6 Neuroma akustik dalam kanalis auditoris interna (Faraji, 2011)
Ketika ukuran tumor semakin besar, tumor tersebut akan meluas keluar dari
keadaan ini, maka tumor akan menekan, nervus fasialis (VII), batang otak,
Gambar 2.8 Neuroma akustik keluar ke CPA tetapi belum menekan otak & batang otak (Faraji,
2011)
disebabkan oleh ukuran tumor tanpa mengalami gangguan fungsi sampai tumor
telah mencapai ukuran yang sangat besar. Di sisi lain, nervus vestibularis dan
masih berukuran kecil dan terbatas pada kanalis auditoris interna, gejala awal
2006).
Gambar 2.9 Neuroma akustik keluar ke CPA sudah menekan otak & batang otak (Faraji, 2011)
Saat ukuran tumor mendekati 1,5 cm maka batang otak akan mulai
terganggu, semakin lama batang otak akan tertekan dan terdorong kearah
kontralateral dari tumor. Nervus fasialis (VII) akan terganggu jika ukuran
tumor sudah mencapai 2 cm, maka akan terjadi manifestasi hipoestesi pada
(VIII), gejala ini timbul ketika tumor masih berada di kanalis auditoris
dengan tinnitus adalah gejala yang muncul pada sebagian besar kasus.
2014).
berkedip mungkin menjadi gejala awal pada ganggaun nervus ini (Tuli et
al., 2013).
Gambar 2.10 Neuroma akustik dan ekspansinya. (A) Intrakanalikular. (B) Tumor meluas ke
cerebellopontine angle. (C) Tumor menekan nervus V. (D) Tumor yang sangat besar menekan
bervus V, IX, X, XI, batang otak dan otak kecil (Dhingra et al., 2014).
terdapat gejala disfagia dan suara serak karena kelumpuham lidah, faring
dan laring. Sedangkan untuk nervus kranial lainnya, seperti nervus XI dan
XII, III, IV dan VI akan terpengaruh ketika ukuran tumor sangat besar
terkena (inkoordinasi). Hal ini dapat dibuktikan dengan tes jari hidung
2.7. Diagnosis
1. Anamnesis
yang dirasakan pasien seperti gejala nervus kranialis hanya akan dirasakan
bila ukuran tumor sudah bisa menekan saraf kranialis (Tuli et al., 2013).
2. Pemeriksaan Fisik
Tes Weber dan Rinne akan sangat membantu untuk mengetahui apakah ada
lainnya jarang terjadi kecuali pada ukuran tumor yang besar. Pemeriksaan
(Faraji, 2011). Tes kalori akan menunjukkan respon yang berkurang atau
tidak ada di 96% pasien, akan tetapi jika tumor sangat kecil, tes kalori
3. Pemeriksaan Penunjang
Tes audiometri adalah tes screening awal yang paling bagus untuk
ukuran tumor (Faraji, 2011). Recruitment test positif, SISI (short increment
sensitivity index) score rendah (0–20% score), dan tone decay positif. (Tuli
pada speech discrimination, hal ini akan bertambah jika suara ditingkatkan
neuroma akustik, akan tetapi tumor yang masih berada pada kanalis auditori
neuroma akustik adalah adalah MRI dengan resolusi tinggi, thin slices,
2006)
Gambar 2.12 Contrast enhanced axial T1-weighted MRI scan of acoustic neuroma (Tuli et al.,
2013)
berhenti tumbuh pada saat diagnosis. Oleh karena itu, pada pasien tertentu
pilihan, terutama jika tumor tersebut tidak menekan otak, dan jika belum
2015).
2. Medikamentosa
atau menghentikan pertumbuhan tumor. Obat yang saat ini tersedia adalah
3. Radiotherapy
Tumor berukuran sedang (1-3 cm) atau tumor yang timbul berulang
4. Microsurgery
(TL) dan middle cranial fossa (MCF) yang umum digunakan. Tujuan dari
neurologis untuk pasien (Antonelli & O’Malley, 2011; Skilbeeck & Saeed,
2015).
Gambar 2.13 Tiga pendekatan microsurgery (Faraji, 2011; Tuli et al., 2013)
Tumor akustik yang berukuran kecil (<1 cm) masih terbatas dalam
kanalis auditori interna ke dalam rongga otak, tetapi belum menekan otak
dan struktur telinga bagian dalam dapat diangkat untuk menemukan tumor
kanalis auditori interna ke dalam rongga otak dan cukup besar untuk
menghasilkan tekanan pada otak. Operasi untuk tumor akustik ukuran besar
O’Malley, 2011).
2.10. Prognosis
tumor. Tingkat kematian hampir 10-15% dan kematian terbanyak ketika tumor
KESIMPULAN
Neuroma akustik adalah tumor non-ganas jaringan fibrosa yang berasal dari
neuroma akustik adalah 1:100.000 orang pertahun. Umur rata-rata dari penderita
adalah 50 tahun (Faraji, 2011). Di Denmark terjadi peningkatan angka kejadian dari
7,8 menjadi 12,4 kasus per satu juta kasus tumor otak pada tahun 1976 sampai 1995.
(idiopatik). Tidak ada faktor lingkungan (seperti penggunaan telepon genggam atau
diet) yang telah dibuktikan secara ilmiah dapat menyebabkan tumor ini. Tumor ini
bisa timbul secara sporadis atau bisa disebabkan oleh kelainan yang diturunkan
sporadis/idiopatik timbul sebanyak 95% dan yang disebabkan oleh NF-2 sebanyak
5%.
ukuran tumor yang semakin membesar. Gejala awal yang timbul adalah gejala
nervus kokleovestibular (VIII), gejala ini timbul ketika tumor masih berada di
kanalis auditoris interna yang menyebabkan penekanan pada nervus koklearis atau
Saat ukuran tumor mendekati 1,5 cm maka batang otak akan mulai
terganggu, semakin lama batang otak akan tertekan dan terdorong kearah
kontralateral dari tumor. Nervus fasialis (VII) akan terganggu jika ukuran tumor
sudah mencapai 2 cm, maka akan terjadi manifestasi hipoestesi pada wajah
hidrocefalus.
neuroma aksutik adalah memperpanjang harapan hidup dan menjaga fungsi organ
tubuh. Secara garis besar dibagi dalam: 1, Observasi (Wait and Scan), 2,
Flood, LM 2016, ‘Anatomy and Physiology’ dalam Logan Turner’s : Disease of The
Nose, Throat and Ear, Head and Neck Surgery 11th ed. S. Musheer Hussain,
CRC Press, Boca Raton, hh: 361-374.
Tuli, BS, Tuli, IP, Singh, A, et al 2013, ‘Surgical Anatomy of Ear’ dalam Textbook
of Ear, Nose and Throat 2nd ed. Lt Col BS Tuli, Jaypee Brothers Medical
Publisher, Darayaganj, hh. 3-18; 108-110.