I. Definisi
terjadi peradangan kronis dari telinga tengah dan mastoid dan membran
timpani tidak intak (perforasi) dan ditemukan sekret (otorea), purulen yang
hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah
Perforasi sentral adalah pada pars tensa dan sekitar dari sisa membran
II. Epidemiologi
OMSK diketahui menjadi salah satu penyakit yang paling banyak terjadi di
dan Ingris prevalensinya kurang dari 1% (Roland et al., 2002; Lee et al., 2009;
Indonesia secara umum sekitar 3,8%. Pada tahun 2012 diperkirakan prevalensi
prevalensi OMSK rata- rata sebesar 2,4% (Suwento, 2001; Ganie, 2008;
terbanyak penderita infeksi telinga tengah adalah usia 7-18 tahun dan sekitar
Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai
membran timpani. Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan
Telinga tengah merupakan ruang berisi udara dalam pars petrosa ossis
membran timpani.
Telinga tengah terdiri dari :
2.1.2.1.
Membran Timpani
SC.,1997)
1. Pars tensa
muka dan lebih tipis dari pars tensa dan pars flasida dibatasi
kranial dan lobus temporalis dari otak. B agian ini juga dibentuk oleh
pars petrosa tulang temporal dan sebagian lagi oleh skuama dan garis
timpani dari bulbus jugularis, atau tidak ada tulang sama sekali hingga
(Berman S,2006).
Dinding medial.
(Berman S,2006).
2.1.2.3. Prosesus Mastoideus
1. Bagian tulang terdapat pada bagian belakang dan pendek (1/3 bagian).
dua setengah lingkaran dan vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis
telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang
Energi getar yang telah diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang
defleksi stereosilia sel -sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi
pelepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan
H,Bashiruddin J ,2011).
IV. Etiologi
OMSK hampir selalu diawali dengan otitis media yang berulang pada
anak, jarang dimulai setelah dewasa. Faktor infeksi biasanya berasal dari
Faktor host yang berkaitan dengan insiden OMSK yang relatif tinggi
a. Lingkungan
b. Genetik
Faktor genetik masih diperdebatkan sampai saat ini, terutama apakah insiden
OMSK berhubungan dengan luasnya sel mastoid yang dikaitkan sebagai faktor
genetik. Sistem sel-sel udara mastoid lebih kecil pada penderita otitis media, tapi
Secara umum dikatakan otitis media kronis merupakan kelanjutan dari otitis
media akut dan atau otitis media dengan efusi, tetapi tidak diketahui faktor apa
yang menyebabkan satu telinga dan bukan yang lainnya berkembang menjadi
kronis.
d. Infeksi
Jenis bakteri yang diisolasi dari mukosa telinga tengah hampir sama pada
otitis media kronis yang aktif. Organisme yang terutama dijumpai adalah bakteri
g. Alergi
Penderita alergi mempunyai insiden otitis media kronis yang lebih tinggi
penderita yang alergi terhadap antibiotik tetes telinga atau bakteria atau toksin-
Pada otitis kronis aktif, dimana tuba eustachius sering tersumbat oleh edema
tetapi apakah hal ini merupakan fenomena primer atau sekunder masih belum
diketahui. Pada telinga yang inaktif berbagai metode telah digunakan untuk
mengevaluasi fungsi tuba eustachius dan umumnya menyatakan bahwa tuba tidak
V. Patogenesis
OMSK berawal dari infeksi akut terlebih dahulu. Patofisiologi dari OMSK
yaitu karena adanya iritas idan inflamasi mukosa telinga tengah yang disebabkan
oleh multifactorial, diantaranya infeksi karena virus atau bakteri , gangguan fungsi
tuba, alergi, sistem imun tubuh turun, lingkungan dan social ekonomi.
Kemungkinan penyebab tersebut mengakibatkan terjadinya Otitis Media Akut
(OMA).
inflamasi tetap berjalan, maka menyebabkan terjadinya ulkus dan merusak epitel.
ruang telinga tengah. Jika proses inflamasi, ulserasi, infeksi dan terbentuknya
termasuk akan menyebabkan perforasi gendang telinga yaitu disebut Otitis Media
Infeksi kronis ataupun infeksi akut berulang pada hidung dan tenggorokan
kongesti vaskuler, mengakibatkan terjadi iskemi pada suatu titik, yang selanjutnya
terjadi titik nekrotik yang berupa bercak kuning. Bila disertai tekanan akibat
timpani selalu berhubungan dengan dunia luar, sehingga kuman yang berasal dari
kanalis auditorius eksternus dan dari udara luar dapat dengan bebas masuk ke
dalam kavum timpani. Kuman yang bebas masuk ke dalam kavum timpani
menyebabkan infeksi yang mudah berulang atau bahkan berlangsung terus-
gambaran patologi disebabkan oleh proses yang bersifat eksaserbasi atau persisten,
sekretorik yang memiliki sel goblet yang mengekskresi sekret mukoid atau
mukopurulen. Adanya infeksi aktif dan sekret persisten yang berlangsung lama
dapat terjadi pertumbuhan epitel skuamosa masuk ke telinga tengah, kemudian terjadi
proses deskuamasi normal yang akan mengisi telinga tengah dan antrum mastoid,
media yang cukup sesuai bagi pertumbuhan kuman patogen dan bakteri pembusuk.
sekitarnya termasuk rangkaian tulang pendengaran oleh reaksi erosi dari enzim
osteolitik atau kolagenase yang dihasilkan oleh proses kolesteatoma dalam jaringan
ikat subepitel.18 Pada proses penutupan membran timpani dapat juga terjadi
pembentukan membran atrofik dua lapis tanpa unsur jaringan ikat, dimana membran
yang mukus dihasilkan oleh aktivitas kelenjar sekretorik telinga tengah dan
mastoid. Pada OMSK tipe jinak, cairan yang keluar mukopurulen yang tidak
berbau busuk yang sering kali sebagai reaksi inflamasi mukosa telinga tengah
Meningkatnya jumlah sekret dapat disebabkan infeksi saluran nafas atas atau
kontaminasi dari liang telinga luar setelah mandi atau berenang.
OMSK stadium inaktif tidak dijumpai adannya sekret telinga. Sekret yang
sangat bau, berwarna kuning abu-abu kotor memberi kesan kolesteatoma dan
putih, mengkilap. Pada OMSK tipe maligna unsur mukoid dan sekret telinga
tengah berkurang atau hilang karena rusaknya lapisan mukosa secara luas. Sekret
yang bercampur darah berhubungan dengan adanya jaringan granulasi dan polip
telinga dan merupakan tanda adanya kolesteatoma. Sekret yang encer berair tanpa
b. Gangguan pendengaran
pendengaran. Biasanya dijumpai tuli konduktif namun ada juga bersifat tuli
sangat hebat, karena daerah yang sakit ataupun kolesteatoma dapat menghambat
bunyi dengan efektif ke fenestra ovalis. Bila tidak dijumpai kolesteatoma, tuli
penurunan pendengaran lebih dari 30 dB. Berat ringan ketulian tergantung dari
besar dan letak perforasi membran timpani serta keutuhan dan mobilitas sistem
pengantaran suara ke telinga tengah. Pada OMSK tipe maligna biasanya didapat
infeksi karena penetrasi toksin melalui foramen rotundum atau fistula labirin
pembentukan abses otak. Nyeri telinga dapat juga berupa manifestasi dari otitis
d. Vertigo
Vertigo pada penderita OMSK merupakan gejala yang serius. Keluhan vertigo
merupakan tanda telah terjadinya fistel labirin akibat erosi dinding labirin oleh
kolesteatoma. Vertigo yang timbul biasanya akibat perubahan tekanan udara yang
mendadak atau pada panderita yang sensitif keluhan vertigo dapat terjadi hanya
karena perforasi besar membran timpani yang akan menyebabkan labirin lebih
mudah terangsang oleh perbedaan suhu. Penyebaran infeksi ke dalam labirin juga
akan meyebabkan keluhan vertigo. Fistula merupakan temuan yang serius pada
OMSK, karena infeksi kemudian dapat berlanjut dari telinga tengah dan mastoid
ke telinga dalam sehingga timbul labirinitis dan bisa berlanjut menjadi meningitis.
e. Kurang Pendengaran
suara yang disebabkan oleh kelainan atau penyakit di telinga luar dan atau di
rendah. Derajat keparahan adalah ringan sampai sedang, dan membaik jika
menggunakan alat bantu dengar (hearing aid). Gejala klinis CHL umumnya
otosklerosis.
umumnya mengenai nada tinggi. Derajat keparahan mulai dari ringan sampai
berat, dan tidak ada perbaikan jika menggunakan alat bantu dengar. Gejala klinis
suara bicara penderita umumnya keras. Penyakit yang dapat menyebabkan SNHL
neuroma akustik.
Mixed Hearing Loss (MHL) merupakan kombinasi dari CHL dan SNHL.
f. Presbikusis
oleh karena proses degeneratif pada organ pendengaran. Proses ini berjalan
perlahan-lahan dan simetris (terjadi pada kedua sisi telinga). Lanjut usia
dikatakan sebagai tahap akhir pada perkembangan pada daur kehidupan manusia.
2 yang berbunyi “Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 (enam
puluh) tahun ke atas”. Menurut World Health Organization (WHO), usia lanjut
dibagi menjadi empat kriteria berikut : usia pertengahan (middle age) ialah 45-59
tahun, lanjut usia (elderly) ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) ialah 75-90
mukosa, tidak mengenai tulang. Perforasi letak di sentral. Umunya OMSK tipe
discharge mukopurulen.
Tipe inaktif (dry perforation) : Tidak terdapat inflamasi pada mukosa dan
Perforasi permanen : Perforasi sentral tipe dry yang tidak sembuh dalam
Otitis media kronik fase perbaikan : Perforasi akan tertutup oleh membran
konduktif.
menyebabkan erosi pada tulang dan perforasi membran timpani, biasanya terletak
di marginal atau atik di kuadran posterosuperior pars tensa. Pada banyak kasus
granulasi dan keluar discharge berbau busuk terus menerus dari telinga.
Gambar 1. Tipe perforasi pada kasus OMSK
Keterangan gambar :
Perforasi pada gambar A,B,C terdapat pada OMSK tipe benigna atau tubotimpani
Pemeriksaan Fisik
berikut:
1. Pemeriksaan Audiometri
konduktif. Tapi dapat pula dijumpai adanya tuli sensorineural, beratnya ketulian
tergantung besar dan letak perforasi membran timpani serta keutuhan dan
awal terbatas pada lengkung basal koklea tapi dapat meluas kebagian apek
sedang berat, dan ketulian total, tergantung dari hasil pemeriksaan (audiometri
koklea. Dengan menggunakan audiometri nada murni pada hantaran udara dan tulang
diperkirakan, dan bisa ditentukan manfaat operasi rekonstruksi telinga tengah untuk
penilaian pendengaran dengan menggunakan garpu tala dan test Barany. Audiometri
tutur dengan masking dianjurkan, terutama pada tuli konduktif bilateral dan tuli
2. Pemeriksaan Radiologi
lebih kecil dengan pneumatisasi lebih sedikit dibandingkan mastoid yang satunya
atau yang normal. Erosi tulang, terutama pada daerah atik memberi kesan
arah lateral dan atas. Foto ini berguna untuk pembedahan karena
memperlihatkan posisi sinus lateral dan tegmen. Pada keadaan mastoid yang
b) Proyeksi Mayer atau Owen, diambil dari arah dan anterior telinga tengah.
kolesteatom.
ada atau tidak tulang-tulang pendengaran dan beberapa kasus terlihat fistula
jarang berdasarkan hanya dengan hasil X-ray saja. Pada keadaan tertentu
seperti bila dijumpai sinus lateralis terletak lebih anterior menunjukan adanya
penyakit mastoid
VII. Diagnosis
meliputi riwayat nyeri pada telinga, sekret yang keluar dari telinga atau rasa sakit saat
telinga disentuh atau ditekan. Suspek OMSK juga pada pasien dengan riwayat sakit
Otitis media supuratif kronis ditandai dengan keluarnya cairan dari telinga
yang bersifat persisten lebih dari 2-6 minggu akibat ada perforasinya membran
timpani. Temuan khas lainnya yaitu berupa penebalan granular mukosa telinga
tengah, polip mukosa dan kolesteatoma dalam telinga tengah. Otitis media supuratif
kronis dibedakan dari otitis media kronis dengan otitis media efusi, dimana otitis
media efusi membran timpani tampak utuh dengan cairan di telinga tengah tetapi
conductive hearing loss (CHL) serta gangguan sensory neural hearing loss
disebabkan pada struktur telinga tengah. Dalam beberapa kasus OMSK, bisa ada
pada lapisan telinga tengah, perforasi membran timpani dan gangguan tulang
menembus ke telinga bagian dalam melalui jendela bulat. Hal ini dapat menyebabkan
sensorineural (SNHL).
VIII. Tatalaksana
poliklinik dengan melukai pinggir perforasi secara tajam atau dengan mengoleskan
zat kaustik seperti nitras argenti 25%, asam trichlor asetat 12%, alkohol absolut, dll.
Bila terdapat tuli konduktif dan bila perforasi menetap maka idealnya dilakukan
pembedahan.
Indikasi timpanoplasti:
Penderita dengan tuli konduksi karena perforasi membran timpani atau disfungsi
ossikular.
Perforasi atau tuli persisten lebih dari 3 bulan karena trauma,infeksi atau
pembedahan.
Ketidakmampuan untuk mandi atau berpartisipasi dalam olahraga air dengan aman
Pada tatalaksana OMSK terbaru dimana kombinasi antibiotik topikal dan sistemik
Serikat pada tahun 2015.Dalam pemilihan antibiotik harus diingat: pada OMSK telah
terjadi perubahan yang menetap, resolusi spontan sangat sulit terjadi dan biasanya ada
sasaran dengan optimal, kronisitas dengan fase aktif dan fase tenang yang bergantian
dapat terjadi sepanjang umur maka diperlukan antibiotika pada setiap fase aktif,
pemberian jangka panjang menimbulkan resistensi dan efek samping selain masalah
Berdasarkan hasil uji kepekaan kuman yang diisolasi dari sekret telinga pasien
adalah memberi dosis adekuat, tetapi dapat menyebabkan ototoksik bila masuk ke
telinga dalam, karena itu tidak dianjurkan pemakaian lebih dari dua minggu. Obat
tetes telinga jenis ofloxacin terbukti aman, tidak toksik terhadap labirin, efektif
sebagai obat tunggal, sehingga direkomendasikan sebagai obat lini pertama untuk
dewasa dan anak-anak, namun obat tetes telinga tidak dipakai sebagai profilaksis.
pada pasien OMSK sedangkan obat golongan kuinolon merupakan obat pilihan
merupakan bakteri yang paling sering ditemukan pada pasien OMSK. Pada usia <18
tahun, kuinolon dapat menyebabusi gangguan pertumbuhan pada tulang, sendi dan
tendon.
Antibiotik dapat diberikan pada setiap fase aktif dan disesuaikan dengan kuman
aeruginosa yang tidak sensitif lagi terhadap antibiotik klasik seperti penisilin G,
poten tetapi masih lebih baik. Antibiotik sistemik pertama dapat langsung dipilih
yang sesuai dengan keadaan klinis, penampilan sekret yang keluar serta riwayat
kuman penyebab, sekret kuning pekat sering kali disebabkan oleh Staphylococcus,
sekret berbau busuk sering kali mengandung golongan anaerob. Kotrimoksasol atau
ampisilin sulbaktam dapat dipakai bila tidak ada kecurigaan terhadap Pseudomonas
dewasa bila tidak ada kecurigaan terhadap kuman anaerob sebagai penyebab. Bila
Irigasi aural dengan larutan NaCl 0,9% dilakukan pada OMSK- aktif. Irigasi aural
adalah suatu proses pembersihan telinga dari kotoran telinga, benda asing, cairan
telinga dengan menggunakan cairan irigasi berupa NaCl 0,9%, H2O2, asam asetat.
Sejumlah larutan dialiri melalui kanalis auditori eksterna menggunakan jarum suntik
irigasi dan dibiarkan mengalir keluar selama 5-10 menit sebelum pemberian
antibiotik topikal. Akhir-akhir ini, larutan campuran asam asetat 50% dan air steril
50% digunakan sebagai larutan irigasi dikarenakan lebih tidak menimbulkan nyeri
Selain itu, dilakukan aural toilet dengan menggunakan suction dan cotton bud.
Aural toilet merupakan proses penting dalam pengobatan OMSK. Kanalis auditoris
eksterna dan jaringan lateral telinga tengah yang terinfeksi sering ditutupi dengan
eksudat berlendir atau jaringan epitel. Tujuan dilakukan aural toilet adalah untuk
mengganggu fungsi, dan proses infeksi yang terdapat di telinga. Bila didiagnosis
dari jenis penyakit dan luasnya infeksi, dimana pengobatan dapat dibagi atas
dilarang berenang dan segera berobat bila menderita infeksi saluran nafas
dapat dilakukan pada OMSK dengan mastoiditis kronis, baik tipe tubotimpani
1. Mastoidektomi sederhana
2. Mastoidektomi radikal
batas antara liang telinga luar dan telinga tengah dengan rongga
4. Miringoplasti
5. Timpanoplasti
berat atau OMSK tipe tubotimpani yang tidak bisa diatasi dengan
tulang yang dilakukan maka dikenal istilah timpanoplasti tipe II, III,
IV dan V.
Tympanoplasty).
kavum timpani melalui dua jalan, yaitu liang telinga dan rongga
operasi ini pada OMSK tipe atikoantral belum disepakati oleh para
IX. Komplikasi
Otitis media supuratif , baik yang akut maupun yang kronis, mempunyai
potensi menjadi serius karena komplikasinya yang dapat mengancam kesehatan dan
suatu otitis media akut atau suatu eksaserbasi akut oleh kuman virulen pada OMSK
1997;6;473-485