Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN PERTANYAAN ILMU KESEHATAN

MASYARAKAT 2021 KEPANITERAAN KOMUNITAS


BAMBANGLIPURO (FK UKDW)
OLEH : ANDREAS PHILIP AVIANTO W.
S.KED/42190350

1. Pertanyaan dan Saran untuk Bagian IKM


A) Pertanyaan
 Apakah seharusnya puskesmas itu betul betul menjadi faskes tingkat pertama,
yang berarti awal dari orang sakit adalah ke Puskesmas terlebih dahulu (tanpa
kegawatan)? Bila ada orang mengalami sakit langsung ke RS tanpa melewati
puskesmas apakah itu salah? Karena menurut saya di Puskesmas lebih
menangani tidak hanya kuratif namun promotif preventif sehingga lebih
tertangani secara menyeluruh dibandingkan hanya di rumah sakit.
 Bagaimana cara mengukur value secara dana mengenai target keberhasilan
dilakukannya suatu promkes agar modal yang dikeluarkan dapat dikatakan
“worth it” ?
B) Saran
 Faktanya dalam era pandemi seperti ini stase IKM tidak dapat dilakukan
dengan maksimal karena keterbatasan mobilitas. Sedangkan fokus dari stase
ini sendiri adalah bagaimana terjun ke masyarakat, mempelajari dan menilai
serta mengukur masalah. Sehingga dalam jam kerja yang singkat di
puskesmas lebih baik hanya fokus ke kegiatan promkes yang dilakukan untuk
mengurangi kontak kita sebagai orang luar wilayah ke wilayah tersebut dan
lebih banyak dilakukan diskusi contoh masalah secara daring.
2. Masalah Kesehatan Indonesia
A) Kesehatan Jiwa
B) PHBS
C) Kesehatan Ibu dan Anak
D) Penyakit Tidak Menular
E) COVID-19
Menurut pengamatan saya saat ini masalah kesehatan terberat di Indonesia adalah COVID-
19. Tidak hanya dilihat secara mortalitas penyakit, namun dampak yang mempengaruhi
banyak sekali sektor, mulai dari sektor ekonomi, politik, sosial sehingga memperburuk
masalah kesehatan yang sudah ada dan belum selesai diatasi. Sebagai contoh adalah penyakit
tidak menular, dengan adanya pandemi banyak pasien takut datang ke faskes dan memiliki
untuk tidak meminum obat sehingga qualitiy of life semakin memburuk.

3. Alasan Kedokteran keluarga dipilih menjadi solusi permasalahan penyakit kronik dan
katastropik.
Pada dasarnya, penyakit kronik dan penyakit kronik sangat berhubungan dengan upaya
memaksimalkan quality of life. Salah satu komponen yang penting dalam meningkatnya
kualitas hidup adalah “accompanion” atau orang terdekat yang ada disekitar pasien
dimana kita sebut sebagai keluarga. Sehingga dengan titik fokus keluarga ini layaknya
mengobati pondasi dari pasien tersebut tidak hanya secara obat namun secara support,
edukasi, dan gaya hidup bersama.

4. Alasan ingin Menjadi Dokter.


Alasan saya menjadi dokter yaitu ketika kecil saya merupakan anak yang sakit sakitan
dan sering sekali pergi kerumah sakit, namun semakin lama saya semakin senang berada
di rumah sakit karena saya melihat dirumah sakit semuanya SAMA. Sama yang saya
maksud adalah semua adalah orang sakit yang butuh bantuan. Tidak memandang oramg
itu kaya atau miskin, baju bagus atau jelek, semua yang datang kerumah sakit adalah
orang sakit. Saya merasa senang melihat kesetaraan tersebut. Dan sebagai orang yang
dulunya sering sakit, saya merasa saya dapat mengerti banyak apa yang mereka rasakan
dan solusi untuk masalah tersebut, sehingga mungkin Tuhan memberikan pengalaman
sakit yang banyak bahkan seperti saat ini saya terkena COVID-19 agar bisa mengerti
orang-orang sakit dan menyembuhkan mereka. Bila saya diizinkan saya ingin mengambil
study MMR agar mampu membantu sistem kesehatan di layanan kesehatan dan concern
saya di managerial cukup tinggi, dan juga menjadi klinisi spesialis Paru karena banyak
sakit yang saya alami berhubungan dengan paru termasuk COVID ini dan saya bisa
mengerti berada di posisi pasien pasien saya nanti..

5. Cita cita dan kerinduan sebagai dokter alumni FK UKDW


100% Melayani. Itu kata yang ingin saya capai bila menjadi dokter nanti. Karena sudah
mulai dari 2 tahun lalu saya membangun usaha diluar kesehatan yang kelak ingin saya
jadikan untuk sumber saya dalam bertahan hidup sehingga menjadi dokter tidak
memikirkan lagi masalah uang untuk kepentingan pribadi dan bisa benar benar fokus
dalam melayani. Karena saya betul-betul tau tidak enaknya menjadi pasien, sebagai
pasien saya hanya ingin dokter saya melakukan yang terbaik untuk saya. Jadi ketika
menjadi dokter dari pasien saya nanti, saya tidak ingin dipengaruhi oleh faktor faktor lain
yang membuat saya tidak maksimal dalam melakukan pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai