NIM : 2020206203410P M.K : KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN KELAS : ID Konv lam-Tim
1. Permasalahan dan solusi tentang pelayanan di Fasyankes pemerintah pusat/ daerah
yang belum optimal dalam perihal akreditasi fafasyanke diantaranya : a. Sarana dan Prasarana Kendala mendasar yaitu terkait dengan belum optimalnya dukungan anggaran, sarana dan prasarana Puskesmas/ Rumah sakit. Ini merupakan hal klasik yang memang tidak dapat dipungkiri memiliki andil besar dalam menghadapi penilaian akreditasi, terutama dalam penyediaan sarana dan prasarana dalam rangka memenuhi standar pelayanan dan keselamatan pasien maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Dana yang dibutuhkan untuk itu tidaklah sedikit dan hampir dapat dipastikan semua Puskesmas/rumah sakit pemerintah. terutama yang belum menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD mengalami kesulitan dalam hal ini. b. Pelaksaan management Saat ini banyak pimpinan Fasyankes yang menganggap bahwa akreditasi sekedar pencapaian status kelulusan dan meningkatkan gengsi ketika mendapat sertifikat akreditasi sehingga seringkali mengabaikan proses dalam mencapai kelulusan, yang artinya pemeliharaan budaya mutu dan keselamatan pasien secara berkelanjutan seringkali terabaikan. Hal tersebut tentunya merugikan masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan yang secara umum masih belum mengetahui makna dari akreditasi fasyankes. Disitu juga karena kurang nya pengetahuan para pemimpin dan rendah nya disiplin etos kerja staf menjadikan unsur managemen tidak berjalan dengan baik berdampak menghambat kinerja yang berdampak pada pelayanan yang di berikan. Maka dari itu di perkukan managemen dan etos krja yang baik. C. Kuantitas dan kwalitas tenaga medis Kendala yang ditemui dalam pelaksanaan akreditasi yaitu kurangnya motivasi, dukungan dan komitmen dalam menjamin mutu dan kinerja pelayanan. Perlu diingat bahwa tujuan utama akreditasi adalah untuk pembinaan peningkatan mutu dan kinerja Fasyankes. Maknanya, akreditasi bukanlah sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi yang sifatnya insidentil maupun seremonial, namun lebih menitik beratkan kepada upaya perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan program. Belum memadainya jumlah tenaga medis yang optimal, seperti dokter spesialis, tenaga medis penunjang yang kurang, untuk itu perlu adanya penambahan jumlah nakes agar sesuai kebutuhan puskes maupun RS.
Solusi : Pemerintah pusat/ Daerah harus berusaha mengoptimalkan bantuan/ dukungan
anggaran baik sarana maupun prasarana dalam rangka memenuhi standar pelayanan dan keselamatan pasien maupun fasilitas pelayanan kesehatan. Serta meningkatkan motivasi, dukungan dan komitmen dalam menjamin mutu dan kinerja pelayanan
2. Pendapat tentang kebijakan penanganan covid-19
Menurut saya untuk penanggulangan covid 19 di Indonesia, lebih
mempertimbangkan pemulihan faktor ekonomi ketimbang kesehatan. Harusnya pemerintah fokus menekan virus corona hingga kurva kasus positif menurun baru kemudian bicara pemulihan ekonomi. Prioritas utama menyelesaikan virusnya menahan mengurangi yang mematikan, karena inilah sebabnya, kalau ini sudah selesai langsung orang bangkit, ekonomi bisa jalan lagi, sosial kembali lagi, orang bekerja. Jika virusnya tidak diperangi kondisinya akan tetap sama ujungnya berdampak pada sektor ekonomi. PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Virus corona tidak bisa diajak berdamai, virus ini ganas dan tidak pilih-pilih siapa saja, walaupun diadakan PSBB jika kita tidak patuh aturan dan mengikuti protokol kesehatan contoh menggunakan masker, cuci tangan secara rutin maka virus mudah menyebar ke semua orang. Dalam PSBB juga pemerintah hendaknya bisa memberikan contoh dalam kedisiplinan dan penerapan PSBB, tetapi PSBB juga pasti akan berdampak besar dalam merontokkan sektor kesehatan. Bahkan perekonomian seluruh dunia juga rontok. Dampak yang dirasakan Indonesia menghadapi krisis lemah. Karena pemerintah tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar warganya. Untuk menopang ini harusnya pemerintah mengalirkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat. Indonesia terserah Tenaga medias Indonesia mulai bergerak dan mengutarakan uneg-unegnya. Gerakan tersebut merupakan cermin dari kejengkelan tenaga kesehatan karena masyarakat tidak disiplin dan peduli. Kami kerja keras dan tetapi masyarakat tidak disiplin. Ini menyebabkan penyebaran virus corona lebih besar dan pemerintah dapat lebih tegas mengambil keputusan karena apapun keputusan pemerintah akan berdampak ke masyarakat sehingga perlu diperhitungkan semua kebijakan yang diambil terutama kepada pemerintah daerah yang sudah diberikan amanah dari pemerintah pusat. Fokus pemerintah ditengah pandemi justru mengenyampingkan bidang kesehatan dan perlu diperhatikan juga pada tenaga kesehatan dikarenakan banyak tenaga kesehatan yang terpapar oleh virus corona dan hendaknya memenuhi kebutuhan untuk tenaga kesehatan seperti alat pelindung diri (APD) dengan terjadinya pandemi seperti ini APD sangat diperlukan sekali. Dalam hal ini perlu diperhatikan oleh pemerintah adalah kesejahteraan tenaga kesehatan yang berperan sebagai pahlawan di garda terdepan, karena jika tenaga kesehatan terkena virus tersebut maka secara tidak langsung menyebabkan penularan sehingga diharapkan pemerintah memberikan persediaan APD lebih banyak kepada tenaga kesehatan. Pemerintah hendaknya memberikan bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat yang berdampak corona. Tetapi bukan memberikan bantuan dalam bentuk sembako karena dalam bentuk sembako tidak selalu sesuai dengan kebutuhan masing- masing orang. Karena dengan adanya BLT bisa menggenjot perekonomian, karena masyarakat mampu untuk membeli. Selain itu penyaluran BLT dinilai lebih mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama, seperti sembako. Dan sasarannya harus tepat, tidak salah sasaran. Lalu pemerintah harus konsisten dalam mengurangi kerumunan untuk menanggulangi penularan covid 19, jangan hanya dibidang pendidikan, agama, olahraga, tempat wisata, dan lain-lain saja yang dihentikan aktivitasnya, namun acara yang memicu kerumunan juga harus dihentikan, jika ada acara atau tempat yang tidak bisa dihindari maka diharuskan menggunakan protokol kesehatan sesuai prosedur pencegahan covid 19.