Code Boiler dan Bejana Bertekanan juga menghendaki agar safety valve mempunyai
kapasitas pengamanan atau pembebasan terhadap tekanan lebih setidak tidaknya sama
dengan aliran uap pada rated full load boilernya.
Jumlah safety valve yang dipasang tergantung dari disain boilernya. Suatu contoh pada
suatu Boiler ada yang seperti berikut :
Aliran uap pada saat Full Load untuk Boiler yang didesain dengan Natural Gas pada sisi
HP adalah 213.500 kg/ jam (59.3 kg/s) pada tekanan 80.2 bar dan aliran uap disisi LP
adalah 62.640 kg/ jam (17.4 kg/ s) pada tekanan 5.5 bar.
Safety valve type spring didatangkan bersamaan dengan boiler dipasang pada drums dan
pada feed water (air pengisi) dan steam lines.
Contoh ini yang terdapat pada HRSG di suatu pembangkit :
Safety valve (HAC15AA009) terpasang pada down stream dari Low Pressure
(LP) Economizer No.1.
Ada dua drum safety valves (HAD10 AA001/ AA002) terpasang langsung pada LP.
Steam Drum.
Ada dua drum safety valves (HAD50 AA001/ AA002) terpasang langsung pada HP.
Steam Drum.
Ada satu Superhaeat Safety Valve (LBA50 AA001) terpasang langsung pada HP
Superheater Outlet.
Katup pengaman didesign untuk membuka sendiri bila ia mendapat tekanan sebesar
tekanan yang telah diset/ ditulis pada rapture disk (set pressure).
Terdapat berbagai macam jenis valve, berserta dengan kriteria penggunaannya masing-
masing. Berikut fungsi-fungsi utama valve:
Untuk menutup dan membuka aliran dengan syarat, ketika terbuka memiliki
hambatan aliran dan pressure loss yang minimum. Contohnya: gate, ball, plug dan
butterfly valve.
Untuk mengatur aliran, dengan cara menahan aliran dengan perubahan arah atau
menggunakan suatu hambatan bisa juga dengan kombinasi keduanya.
Untuk mencegah aliran balik (back flow), biasanya menggunakan check valve (lift
check dan swing check). Valve ini akan tetap terbuka dan akan tertutup apabila
terdapat aliran yang berlawanan arah.
Untuk mengatur tekanan, dalam beberapa aplikasi valve, tekanan yang masuk (line
pressure) harus dikurangi untuk mencapai tekanan yang diinginkan. Biasanya
menggunakan pressure-reducing valve atau regulator.
Untuk pressure relief dengan menggunakan relief valve dan safety valve. Relief
valve digunakan untuk mengatasi bila adanya tekanan yang berlebihan yang dapat
mengganggu proses aliran bahkan kegagalan proses. Sedangkan safety valve
mengunakan per (spring loaded), valve ini akan membuka jika tekanan melebihi
batas yang sudah ditentukan.
Pegas berfungsi untuk mengkontrol tekanan pada saat valve membuka, dan juga
dimaksudkan untuk mengembalikan disc kepada posisi menutup.
Ketika pegas menekan untuk memberikan daya yang diperlukan untuk
mendorong disc agar tetap menyentuh seat sampai tekanan uap yang
berada dibawah disc mendorong valve untuk membuka.
Tekanan pegas atau tekanan pembukaan dapat diatur dengan pertahanan
tekanan dari baut tekan pada settingnya.
Valve diperlengkapi dengan batang pengungkit (lever) untuk dapat
membuka secara manual dari jarak yang aman Pengungkit ini tidak perlu
dipergunakan kecuali untuk keperluan pengetesan dan oleh orang yang
qualified.
Valve Body terpasang pada areal drum, steam line, pada discharge piping
yang akan membuang uapnya ke atmosphere. Didalam valve body ada upper
dan lower adjustment rings dan bagian pembuangan untuk menghilangkan
tekanan uap.
Discharge piping merupakan bagian yang terpisah dari safety valve tetapi
fungsi kegunaannya untuk memberikan laluan discharge dari uap yang
dilepaskan.
B. Relief Valve
Relief valve adalah suatu alat pelepas tekanan yang bekerja secara otomatis yang
diakibatkan oleh tekanan static pada valve. Relief valve biasanya digunakan untuk
pelayanan cairan dan biasanya tidak digunakan untuk pelayanan steam gas.
Karakteristiknya ialah bahwa seat pada valve membuka secara proporsional sesuai
dengan kenaikan
tekanan diatas setting pressure. Membuka karena tekanan melebihi setting dan
menutup pada saat tekanan sama dengan setting.
Tetapi safety valve tidak dapat digunakan untuk perlatan dengan service steam
boiler atau super heater.
2.4 Jenis – Jenis Safety Valve
A. Wing Guide Safety Valve.dan Reverse Buckling Disc Assembly (Gambar
3)
3.1 Pemeriksaan
1) Pemeriksaan Saat Baru
Seluruh jenis katup pengaman harus diinspeksi dan ditest sebelum dipasang pada
peralatan yang akan diamankan. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memeriksa
kemungkinan adanya kerusakan akibat transportasi.
2) Pembongkaran Katup
a. Buka cap dan Lever.
b. Buka release nut.
c. Longgarkan jam nut pada adjusting screw.
d. Lepaskan bonnet atau yoke.
e. Lepaskan spring dan washers.
f. Lepaskan spindle dan disk
g. Lepaskan ring pin.
h. Catat adjusting rings, nozzle guide seperlunya.
5) Lapping
Lapping secara manual atau dengan mesin pada disk maupun nozzle untuk
memastikan kerapatan/kerataan (flateness).
6) Adjusting Ring
Kembalikan lower ring dan guide ring pada posisi asal.
7) Borring Points
Bubut dan periksa kebulatannya.
8) Testing
Lakukan test sesuai dengan rekomendasi oleh pabrik pembuat atau sesuai
dengan standar.
9) Sealing
Setelah pengetesan dinyatakan berhasil dilakukan penyegelan oleh badan /
inspector /orang yang berwenang.
Gbr. 11. Cara Lapping Disc dan Seat pada Safety Valve
3.3 Setting/Penyetelan
1) Persiapan
a. Peralatan / tools, pembersih abu dan benda asing lainnya didalam katup.
b. Pembersih instalasi dan perangkat keras lainnya
c. Persiapan braging untuk hydraulic test.
d. Bersihkan cat yang melekat pada permukaan dari kotoran didalam bagian
katup.
2) Pembongkaran
a. Buka lever pin, lepas lever, buka cap secrew dan buka cap.
b. Buka tutup spring.
c. Buka mur spindle.
d. Beri tanda pada kepala baut sampai ke top bonnet ukur dan catat hasil
pengukuran tersebut, maksudnya untuk mencocokan pada saat dirakit /
reassemble.
e. Buka baut adjust dan lock nut.
f. Buka baut-baut bonnet pada body.
g. Buka spindle, disc (holder dan insert), guide, (adjust) ring, bersihkan dan
periksa.
h. Beri tanda lokasi guide ring untuk setting gerakan katup.
i. Buka set screw nozzle ring dan beri tanda agar posisinya tidak tertukar.
3) Pemeriksaan Kerusakan
a. Pemeriksaan pada seat.
Akibat benda asing yang mengganjal pada seat dan disc, pada aliran uap yang
mengakibatkan seat ring tergores.
c. Distortion
Rusak akibat pengembangan yang tidak normal, karena berkembangnya atau
beratnya pipa itu sendiri terhadap katup, juga ketidak lurusan dari bagian katup
menjadi besar.
a. Seat nozzle ring agar dipasang kembali sesuai tanda pada waktu membongkar.
b. Nozzle dan disc seat dibersihkan dengan majun, guide ring dan spindle telah
dibaut pada body katup, guide ring posisinya disamakan pada waktu dibongkar.
c. Memasukan spindle assy kedalam rumah katup dengan hati-hati dan periksa
kelurusannya agar tidak terjadi misalignment.
d. Pasang spring spindle posisi bebas.
e. Pasang baut-baut bonnet dan adjust antara baut adjust sampai top bonnet
sesuai tanda yang sudah diberikan pada saat membongkar.
f. Kencangkan Guide (adjust) dan nozzle ring.
3.6 Pengetesan Dengan Safety Valve Test Gag
1) Lepas lifting gear, jangan sampai katupnya ikut membuka, kemudian pasang Gag
dan kencangkan dengan jari (lihat gambar berikut)
2) Setelah Gag terpasang dalam kondisi operasi penuh.
3) Kita set pressure 3 %, kemudian katup akan membuka untuk poping sampai
blowdown, setelah itu katup diset lagi 4 %.
Untuk ketepatan pembukaan katup sequen terus menerus ada 2 tingkat, yaitu :
a. Bila tekanan uap di bawah disc melebihi set point dari tekanan adjust / set katup,
maka disc akan mendorong spring naik keatas perlahan- lahan dan membuka katup
untuk popping, dengan tekanan rendah sebagian uap melewati nozzle ring (lihat
gambar).
Sambung slang hydraulic pada sisi suction katup, pompa sampai tekanannya
sesuai set point katup yang dikehendaki. Bila pada set point katup membuka
maka dinyatakan baik, tapi bila set pointnya tidak bisa membuka / kerja maka
harus dilakukan overhaul lagi.
Adapun prinsip kerja trevitest ialah dengan menggunakan kekuatan spindle katup untuk
mengatasi tekanan dari spring / pegas katup. Ini dapat dicapai dengan digunakannya
sebuah hydrostatic power peak yang dirangkai dengan sebuah electronic force tranducer
yang disambungkan dengan recorder yang mencatat kekuatan yang digunakan.