DEWI
DEWI
PAKAN
Oleh :
17742020
BANDAR LAMPUNG
2019
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul :
Pendederan Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) Dengan Penambahan Ragi Roti
(Saccharomyces cerevisiae) Pada Pakan
3. NPM : 17742020
5. Jurusan : Peternakan
Menyetujui,
Budidaya Perikanan
Segala Puji dan syukur saya panjatkan Kepada Allah SWT, atas
segala rahmat dan hidayah yang telah diberikan kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Proposal Proyek Mandiri dengan judul
“Pendederan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dengan Penambahan Ragi
Roti (Saccharomyces cerevisiae) Pada Pakan”
i
I. PENDAHULUAN
Ikan nila merupakan jenis ikan air tawar yang mudah dikembangbiakan
(Sallata, 2015). Keunggulan ikan nila juga ikan nila dapat bertahan hidup
dan berkembang biak didataran rendah sampai dataran tinggi sekitar 500m
dpl (Rajagukguk, 2017 dalam Setiawan, 2018). Ikan nila tidak hanya
diminati pasar dalam negeri tetapi juga pasar luar negeri. Ekspor fillet nila
dari Indonesia hingga saat ini hanya mampu melayani tidak lebih dari 0,1%
sekitar 172 ton pada 2021, jumlahnya naik 15% dari rata-rata kebutuhan
yang baik secara kualitas dan kuantitas. Pakan memegang peranan yang
1
Penggunaan imunostimulan merupakan pilihan yang mampu untuk
nutrisi tinggi yang meliputi protein, lemak, vitamin dan mineral (Babu et al.,
Ikan yang sehat menentukan pertumbuhan ikan yang baik dan tingkat
seragam, baik panjang maupun berat dan untuk memberi kesempatan ikan
padat tebar yang tinggi (Amri dan Khairuman, 2003 dalam Chaniagung,
2
2019). Berdasarkan paparan diatas, Penambahan ragi roti pada pakan
1.2 Tujuan
kinerja pertumbuhan ikan karena Ragi roti mengandung nilai nutrisi tinggi
bebas dari plasmid yang mengkodekan gen resisten terhadap antibiotik, dan
3
meningkatkan sistem imun pada ikan. Ikan yang sehat menentukan
(Anonimous, 2015).
1.4 Kontribusi
dengan penambahan ragi roti pada pakan agar dapat diterapkan dan
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ikan nila merupakan spesies yang berasal dari kawasan Sungai Nil
Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada
tahun 1969 dari Taiwan ke Bogor. Setelah melalui masa penelitian dan
mempunyai garis vertikal berwarna hijau kebiruan. Pada sirip ekor terdapat
2009). Warna tubuh yang dimiliki ikan nila adalah hitam keabu-abuan pada
(Cholik, 2005). Ikan nila juga memiliki mata yang besar dan menonjol
(Wiryanta et al, 2010). Spesies tersebut memiliki linea lateralis (gurat sisi)
5
yang terputus menjadi dua bagian. Bagian pertama terletak dari atas sirip
dada hingga hingga tubuh, dan bagian kedua terletak dari tubuh hingga ekor.
Jenis sisik yang dimiliki spesies tersebut adalah ctenoid (Cholik, 2005).
dada, perut, anus, dan ekor (Wiryanta et al, 2010). Sirip punggung (dorsal
perut (ventral fin) memiliki 1 jari-jari keras dan 5 jari-jari lemah (V.I.5);
sirip dada (pectoral fin) memiliki 15 jarijari lemah (P.15); sirip anal (anal
fin) memiliki 3 jari-jari keras dan 10 jari-jari lemah (A.III.10); dan sirip
beriklim tropis dan subtropis. Di wilayah yang beriklim dingin, ikan nila
Ikan nila merupakan jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai
konsumsi cukup tinggi. Bentuk tubuh memanjang dan pipih ke samping dan
warna putih kehitaman atau kemerahan. Ikan nila berasal dari Sungai Nil
negara di lima benua yang beriklim tropis dan subtropis. Di wilayah yang
beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup baik (Sugiarto, 1988). Ikan nila
6
disukai oleh berbagai bangsa karena dagingnya enak dan tebal seperti
daging ikan kakap merah (Sumantadinata, 1981). Terdapat tiga jenis ikan
nila yang dikenal, yaitu nila biasa, nila merah (nirah) dan nila albino
(Sugiarto, 1988).
Filum : Chordata
Sub-filum : Vertebrata
Kelas : Osteichthyes
Sub-kelas : Acanthoptherigii
Ordo : Percomorphi
Sub-ordo : Percoidea
Family : Cichlidae
Genus : Oreochromis
dalam jenis Tilapia nilotica atau ikan dari golongan tilapia yang mengerami
telur dan larva di dalam mulutnya. Pada tahun 1982 nama ilmiah ikan nila
7
2.3 Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Nila
tawar, terkadang ikan nila juga ditemukan hidup di perairan yang agak asin
(payau). Ikan nila dikenal sebagai ikan yang bersifat euryhaline (dapat hidup
pada kisaran salinitas yang lebar). Ikan nila mendiami berbagai habitat air
tawar, termasuk saluran air yang dangkal, kolam, sungai dan danau. Ikan
nila dapat menjadi masalah sebagai spesies invasif pada habitat perairan
pemakan campuran(omnivora).
perkembangannya yaitu 25-30°C. Pada suhu 14°C atau pada suhu tinggi
38°C pertumbuhan ikan nila akan terganggu. Pada suhu 6°C atau 42°C ikan
dari 5mg/L dengan derajat keasaman (pH) berkisar 5-9 (Amri, 2003).
7-8 dan warna di sekujur tubuh ikan dipengaruhi lingkungan hidupnya. Bila
8
atau gelap dibandingkan dengan ikan yang dibudidayakan di kolam
(perairan dangkal).
CO2 ditentukan antara lain oleh pH dan suhu. Jumlah CO2 di dalam
ikan menjadi stress. Kandungan CO2 dalam air untuk kegiatan pembesaran
Pakan ikan nila di habitat asli berupa plankton, perifiton, dan tumbuh-
herbivora. Pada masa pemeliharaan, ikan nila dapat diberi pakan buatan
buatan (pelet) baik pelet terapung maupun pelet tenggelam (Cholik, 2005).
Pemberian pakan untuk benih ikan nila dilakukan 3-4 kali dalam sehari,
yaitu pada pagi, siang, sore, dan malam hari. Jumlah pakan yang diberikan
untuk benih berukuran 5-7cm adalah sebanyak 4-6% dari total berat tubuh
9
2.6 Pemilihan Benih
Tidak berpenyakit
responnya akan menurun dan bahkan tidak mau makan. Apabila suhu tinggi,
benih yang diberikan pakan responnya akan meningkat. Untuk ikan yang
10
berukuran kecil konsumsi makanan harus lebih banyak daripada ikan yang
suhu air ideal dalam budidaya ikan nila adalah Suhu 25-33oC.
budidaya ikan nila antara lain suhu 25-30oC. Kualitas air yang ideal untuk
Oksigen terlarut sangat penting untuk kehidupan ikan dan hewan air
tawar lainnya. Apabila oksigen terlarut dalam air sangat rendah, maka
perairan tersebut tidak baik untuk kehidupan ikan dan mahluk lainnya.
optimal untuk ikan nila yaitu kadar oksigen terlarut optimal dalam air > 5
ppm.
Phytoplankton dan tanaman air lainnya akan mengambil CO2 dari air
sore harridan meurun pada malam hari. Ghufran dan Tancung (2010)
11
menyatakan pH air ideal dalam budi daya ikan nila adalah pada kondisi pH
7-9. Rekomendasikan Balai Besar Budidaya Air Tawar tahun 2016 untuk
budidaya ikan nila antara lain pH 6,5-8,5. Kualitas air yang ideal untuk
(Derajat keasaman) adalah ukuran untuk mengetahui asam atau basa suatu
2.6.4 Amonia
perairan yang dapat membawa pathogen yang dapat menyerang ikan hingga
mati. Menurut Effendie (2003) Amoniak optimal untuk ikan nila yaitu
mikroba selain bakteri gram positif dan negatif, bakteriofage maupun alga
Filum : Fungi
Subfilum : Ascomycota
Kelas : Saccharomycetes
12
Ordo : Saccharomycetales
Family : Saccharomycetaceae
Genus : Saccharomyces
Spesies : Saccharomyces
dalam hal tekstur, rasa, dan aroma yang lebih baik (Rajagukguk, 2017).
aktivitas fagositik dan total ptotein plasma ikan nila (Hastuti, 2012).
terhadap antibiotik, dan mampu bertahan pada kondisi asam dan basa.
13
(Wache’ et al. 2006). Salah satu jenis ragi yang berpotensi sebagai
meliputi protein, lemak, vitamin dan mineral (Babu et al., 2013). Salah satu
bagi pengguna antibiotik atau bahan-bahan kimia sebab bahan ini tidak
Ragi Roti yang digunakan dalam budidaya ikan yaitu Ragi Roti
(Saccharomyces cerevisiae) jenis ragi instan atau yang biasa dikenal dengan
dibuat di Prancis, Ragi Roti di produksi oleh S.I.L France dan di import oleh
14
PT.Sangra Ratu Boga. Kandungan dalam Fermipan yaitu terdapat Ragi Roti
sebab bahan ini tidak meninggalkan residu dalam tubuh ikan serta tidak
perubahan yang diinginkan dalam hal tekstur, rasa, dan aroma yang lebih
sistem imun pada ikan. Ikan yang sehat menentukan pertumbuhan ikan yang
β-glucan dari ragi roti (S.cerevisiae) dalam pakan juga terbukti dapat
meningkatkan aktivitas fagositik dan total ptotein plasma ikan nila (Hastuti,
2012). Ragi roti mengandung nilai nutrisi tinggi yang meliputi protein,
lemak, vitamin dan mineral (Babu et al., 2013). Ekstrak dinding sel S.
15
mikroba yang merugikan maupun menguntungkan tubuh serta mempunyai
efek resistensi.
tiga ulangan. Lima jenis pakan yang disuplementasi dengan dosis ragi roti S.
cerevisiae berbeda yaitu 0,10, 20, 30, 40 g/kg pakan diberikan pada benih
ikan jelawat sebanyak 3 kali sehari secara at satiasi selama 30 hari. Hasil
jelawat. Benih ikan jelawat yang diberi pakan yang disuplementasi dengan
pakan benih ikan jelawat. Tidak terdapat perbedaan yang nyata (p>0.05)
16
Ikan nila merupakan salah satu komoditas perikanan penting di
ikan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Tetrazolium (NBT), total protein plasma dan aktivitas aglutinasi darah ikan
Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari lima perlakuan dan tiga kali
ppm/kg pakan; 2,5 ppm/kg pakan; 5 ppm/kg pakan; 7,5 ppm/kg pakan dan
total protein plasma darah ikan nila uji, tapi tidak berpengaruh terhadap
17
tertinggi didapat pada perlakuan B (2,5 ppm/kg pakan) dengan nilai total
yang digunakan berukuran 5-8 cm dengan berat awal 11,35 gr. Rancangan
dua kali sehari dengan jumlah pakan berdasarkan 5%bb. Hasil penelitian
pertumbuhan dan sintasan hidup ikan bawal. Semakin tinggi dosis ragi roti
minggu dalam bak fiber berkapasitas 1000 L, ikan dengan rataan bobot 9 g
diberi pakan dengan penambahan ragi roti 0, 10, 20, 30, dan 40 g/kg pakan
18
selama empat minggu sebanyak 5%/bb/hari dan diberikan dua kali
fagositosis serta pertumbuhan ikan diukur setiap dua minggu sekali. Setelah
fagositosis sel fagosit ikan yang diberi pakan dengan penambahan ragi roti
ikan nila yang diberi pakan dengan penambahan 10 g ragi roti per kg pakan
2.8 Pendederan
seragam, baik panjang maupun berat dan untuk memberi kesempatan ikan
19
padat tebar yang tinggi (Amri dan Khairuman,2003 dalam Chaniagung,
2019).
20
III. METODE PELAKSANAAN
Negeri Lampung.
21
12 Gelas ukur 1 buah Untuk media pencampuran air
dengan ragi
13 Waring 1 buah Untuk Penutup Kolam
14 Skopnet 1 buah Untuk Menangkap ikan
3.3.Prosedur Kerja
lokasi kolam guna agar kolam dalam keadaan baik dan terhindar dari
memaku tepi terpal pada dinding kolam dengan menggunakan palu setelah
pemasangan terpal lalu lakukan penyekatan pada kolam dengan ukuran awal
terpal 1m dan dibiarkan selama 5-7 hari untuk adaptasi lingkungan perairan
22
3.3.2.Pembuatan dan Penambahan Ragi Roti pada Pakan
dengan menimbang ragi roti menggunakan timbangan dengan dosis ragi roti
benih ikan nila. Setelah proses penimbangan kemudian ragi roti dimasukkan
kedalam gelas ukur yang sebelumnya telah diisi air sebanyak 100ml untuk 1
kg pakan (10%). Setelah itu ragi roti diaduk hingga tersuspensi secara
merata dengan air, kemudian ragi roti yang yang telah tersuspensi lalu
dalam kantong plastik kemudian pakan yang sudah kering disimpan dalam
digunakan.
konsumsi oksigen dan dapat menurunkan kualitas air. Padat tebar ikan
23
mempengaruhi derajat kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan, sehingga
sebanyak 100 ekor/kolam. Penebaran optimal benih ikan nila di tebar 100
Penebaran benih dilakukan pada pagi ataupun sore hari saat kondisi
suhu rendah agar benih tidak stress dan dilakukan aklimatisasi sebelum
suhu pada plastik sama dengan suhu pada media budidaya. Aklimatisasi
kolam, lalu di biarkan selama 10-15 menit hingga plastik packing terdapat
plastik ke media, biarkan benih keluar dengan sendirinya dari plastik dan
roti, adaptasi ini berlangsung selama 1 minggu atau sampai benih nila mau
3.3.4.Pemeliharaan
24
Pemeliharaan dilakukan selama 4 minggu, Pemberian Pakan Uji
yang telah dibuat dengan campuran pellet PF 500 sebanyak 1kg dan larutan
dari berat biomassa dengan frekuensi 3 kali sehari (Insana dan Wahyu,
3.3.5 Sampling
Sampling dilakukan Setiap 1 minggu sekali pada pagi atau sore hari
dilakukan secara acak mendapatkan data yang dapat mewakili keadaan yang
dengan secara hati-hati untuk menghindari ikan menjadi stress bahkan mati.
tubuh, konsumsi oksigen dan dapat menurunkan kualitas air. Padat tebar
25
Benih yang digunakan untuk Kegiatan Proyek Mandiri ini adalah
Optimal Benih ikan nila yaitu 100 ekor/m2 atau 0,1 ekor/liter (Yuliati et al,
2003)
3.3.7 Penyiponan
Penyiponan dapat dilakukan pada saat air dasar kolam terlihat keruh
dan kotor yang di sebabkan oleh penumpukan kotoran ikan dan sisa pakan.
5-10% dengan bantuan selang, setelah penyiponan selesai lalu setelah itu
3.4 Pengamatan
𝑊 = 𝑊𝑡 − 𝑊𝑜
Keterangan :
26
Untuk menghitung pertumbuhan panjang mutlak menurut Mulyani
𝑃 = 𝑃𝑡 − 𝑃𝑜
Keterangan :
𝐹
𝐹𝐶𝑅 =
𝑊𝑡 − 𝑊𝑑 + 𝑊𝑜
Keterangan:
𝑡 𝑊𝑡
𝐿𝑃𝐻 = √ − 1 × 100%
𝑊𝑜
27
Keterangan :
𝑁𝑡
𝑆𝑅 = × 100%
𝑁𝑜
Keterangan :
kualitas air yang diukur dalam pengamatan ini antara lain yaitu :
28
DO mg/l >5 SNI 6141 : 2009
Amoniakk mg/l 0,2 SNI 6141 : 2009
A. Suhu
Budidaya Air Tawar tahun 2016 untuk budidaya ikan nila antara lain suhu
25-30oC. Kualitas air yang ideal untuk pemeliharaan nila sangat diperlukan
pemeliharaan dilakukan tiga kali sehari yaitu pada pagi pukul (06.30 WIB) ,
siang pada pukul (12.00 WIB), dan sore hari pada pukul (17.00 WIB)
A. pH (Derajat Keasaman)
daya ikan nila adalah pada kondisi pH 7-9. Rekomendasikan Balai Besar
Budidaya Air Tawar tahun 2016 untuk budidaya ikan nila antara lain pH
6,5-8,5. Kualitas air yang ideal untuk pemeliharaan nila sangat diperlukan
untuk mengetahui asam atau basa suatu zat, dalam ekosistem perairan.
yang dilakukan 2 minggu sekali pada sore hari pada pukul (15.00 WIB).
29
B. Oksigen Terlarut (DO)
oksigen terlarut optimal dalam air > 5 ppm. Oksigen terlarut (DO) yang ada
WIB).
C. Amonia (NH3)
amonia < 0,02 mg/L. Kadar Amonia (NH3) selama pemeliharaan diukur
NH4 Dan NH3 lalu dengan melakukan pencocokan dengan tabel fraksi
amonia.
modal))
30
BEP (ekor) = Biaya tetap / (Harga jual –(Biaya
variable/Jumlah produksi))
memasuki ukuran 5-7 cm, dengan cara melakukan pengurasan kolam atau
melepas pipa outlet pada kolam untuk membuang air pada kolam sampai air
tersisa 10cm pada media budidaya tersebut dan lakukan penyerokan ikan
tidak melukai ikan, menyebabkan ikan stress dan bahkan ikan mengalami
kematian atau pemasangan skopnet pada saluran outlet agar benih tidak ikut
keluar bersama air yang dikeluarkan, lalu benih dikumpulkan dalam ember
berikut :
31
Pelaksanaan
PM
Laporan PM
Seminar Hasil
Ujian PM
32
IV. ANGGARAN BIAYA
33
Tabel 6. Biaya Operasional
No Nama barang Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
34
V. PENUTUP
Semoga Proposal ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tidak lupa kami ucapkan Syukur Kepada Allah SWT atas segala Rahmad
Proposal ini merupakan awal saya dalam memulai Kegiatan Proyek Mandiri
dari semua pihak, karena saya menyadari bahwa proposal saya masih jauh
dari kata sempurna. Saran dan kritik tersebut semoga saja dapat menjadi
acuan atau pelajaran bagi saya untuk menjadi lebih baik lagi dihari esok,
35