Disuun oleh :
Kelompok :6
Nama Kelompok :
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah “Pemeriksaan CEA (Carcinoembryonic antigen)”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita untuk meningkatkan kinerja dan mutu
perencanaan program kesehatan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
3
PENDAHULUAN
Tumor marker adalah substansi yang dihasilkan oleh sel tumor atau oleh
sel lain di dalam tubuh akibat respon dari adanya sel kanker.(National Cancer
Institute). Substansi tersebut dapat ditemukan pada bermacam cairan tubuh atau
spesimen jaringan.
1.3 Tujuan
BAB II
4
TINJAUAN PUSTAKA
Pentanda tumor adalah substansi biologi yang diproduksi oleh sel sel
tumor, masuk dalam aliran darah, dan dapat dideteksi jumlah/nilainya dengan
pemerikaan. Petanda-petanda tumor, idealnya mempunyai potensi untuk
membantu ahli klinik dengan cara memberi sinyal aktivitas penyakit dalam
keadaan tidak adanya manifestasi klinik, sehingga dengan demikian memberikan
suatu metode skrining untuk penyakit pre-klinik, memantau status tumor selama
pengobatan, dan mendeteksi kekambuhan dini. Karena kemajuan dalam teknologi
antibodi monoklonal, banyak petanda tumor sekarang dapat terdeteksi dalam
sampel cairan tubuh yang sedikit misalnya serum, urin, atau asites. Untuk dapat
dipakai secara klinik maka petanda tumor harus memiliki sensitivitas dan
spesifitas tertentu, tetapi yang menjadi masalah pada pemakaian klinis suatu
petanda tumor adalah spesifitas.
Dalam teori, petanda tumor yang “ideal” harus mempunyai beberapa
atribut:
1. Petanda tumor harus dibuat oleh tumor tersebut dan tidak terdapat pada
individu sehat atau pada individu yang mengalami kelainan non
neoplastik.
2. Petanda tumor disekresikan kedalam sirkulasi dalam jumlah banyak
sehingga kadar dalam serum meningkat dalam keadaan adanya sejumlah
relatif kecil sel-sel yang bersifat kanker.Kadar petanda tumor akan seusuai
dengan volume dan luasnya neoplasia sehingga kadar serialnya secara
akurat akan mencerminkan perkembangan klinis penyakit dan regresi ke
kadar normal akan terkait dengan kesembuhan.
5
2.2.1 Produk yang dihasilkan oleh sel Tumor itu sendiri (tumor-derived
product)
Berupa antigen onkofetal, yang terdiri dari senyawa-senyawa yang
dihasilkan oleh sel embrio dan sel tumor. Senyawa ini juga dihasilkan oleh sel
normal yang ”undifferentiated” tetapi dalam jumlah yang sangat kecil. Kadar
senyawa ini akan meningkat secara bermakna pada penderita kanker. Contoh :
Carcinoembryonic Antigen (CEA)
6
pancreas sebagai antigen pada permukaan sel yang selanjutnya disekresikan ke
dalam cairan tubuh. CEA sebagai petanda tumor untuk kanker kolorektal,
oesofagus, pankreas, lambung, hati, payudara, ovarium dan paru-paru.
7
Yang paling sering diperbincangkan petanda tumor adalah CEA. Sebagai
ilustrasi CEA berguna untuk diagnosis kanker stadium menengah hingga lanjut
dengan sensitifitas yang berbeda pada kanker pankreas 88-91%, kanker paru 76%,
kanker usus besar 73%, kanker payudara dan indung telur 73%. CEA yang tinggi
juga didapatkan pada kanker kandung kecing, leher rahim, endometrium,
lambung, dll. Karena CEA meningkat secara mencolok hanya pada kanker
stadium menengah dan lanjut, juga tidak terbatas pada jenis tumor tertentu , maka
CEA tidak membantu dalam diagnosa dini kanker tertentu. Perubahan kadar CEA
meningkat sesuai progresi kankernya.
Petanda tumor CEA memberi nilai yang baik untuk prognosa dan
pemantauan hasil pengobatan. Bila sebelum pengobatan CEA tinggi dan setelah
pengobatan turun atau normal ,maka pengobatan itu mempunyai nilai respon yang
baik. Yang juga harus dinilai adalah progres kenaikan kadar CEA, bila kadar
meningkat dibanding pemeriksaan sebelumnya tentunya menunjukan bahwa sel
kanker juga makin aktif dan makin berkembang.
Berdasarkan kit untuk CEA serum rapid test (sumber dari kit ams,
Carcinoembryonic Antigen (CEA) Device (2-30ºC)):
Prinsip :
8
Perangkat CEA Rapid Test mendeteksi antigen Carcinoembryonic
manusia (CEA) melalui interpretasi visual pembangunan warna pada strip
internal. Antibodi CEA bergerak diwilayah uji membran. Selama
pengujian, spesimen berekasi dengan natibodi CEA konjungasi partiker
berwarna dan precoated ke sampel test. Setelah tercampur
bermigrasi/berpindah melalui membran dengan tindakan kapiler, dan
berinteraksi dengan reagen pada membran. Jika ada antigen CEA cukup
dalam spesimen, sebuah band berwarna akan terbentuk di wilayah uji
membran. Kehadiran pita berwarna menunjukkan hasil yang positif,
sementara ketiadaan menunjukkan hasil negatif. Penampilan band
berwarna di wilayah kontrol berfungsi sebagai kontrol prosedural,
menunjukkan bahwa volume tepat dari spesimen telah ditambahkan dan
wicking membran telah terjadi.
Pengumpulan dan penyimpanan sampel :
1. CEA rapid Test menggunakan spesimen darah manusia, serum,
plasma,
2. Tidak hemolisis baik darah, serum, dan plasma
3. Spesimen serum dan plasma sebaiknya tetap diseimpan di 2-8ºC
untuk selama 3 hari. Untuk penyimpanan yanglama, sebaiknya
spesimen disimpan di bawah di -20ºC. Whole Blood dari
venipuncture sebaiknya disimpan di 2-8ºC jika pemeriksaan
dilakukan dengan 2 hari. Spesimen Whole Blood jangan disimpan
pada freezer. Dapat menggunakan Whole Blood yang berasal dari
kapiler (Fingerstick).
4. Antikoagulan yang dapat digunakan berupa EDTA, sitrat, atau
heparin
5. Sebelum pengujian letakkan pada suhu kamar, saat spesimen beku
harus di cairkan dan di campur terlebih dahulu sebelum digunakan
untuk pengujian.
6. Jika spesimen untuk dikirim, pacs kan sampel sesuai dengan semua
peraturan yang berlaku untuk transportasi.
7. Sampel yang ikterik, lipemik, hemolisis dapat menyebabkan hasil
yang salah.
9
8. Catatan kriteria penolakan sampel Hemolisis : Mutlak; Beku ulang :
Mutlak. Sampel tidak boleh mengandung fibrin, sel darah merah
atau partikel lain.
Prosedur :
1. Dibuka rapid test dari segelnya dan diletakkan pada permukaan yang
bersih, diberi label pasien dan uji kontrol.
2. Diteteskan 3 tetes darah/serum/plasma untuk spesimen
menggunakan pipet sekali pakai yang telah disediakan, dan mulai
timer
3. Jika pengujian gagal untuk bermigrasi atau berpindah melintasi
membran setelah 1 menit, tambahkan 1 tetes buffer untuk spesimen
dengan baik (S).
4. Tunggu band berwarna (s) muncul. Hasilnya harus dibaca pada 15
menit. Jangan menginterpertasika hasil setelah 20 menit.
Interpretasi hasil :
Positif : dua band berwarna muncul pada membran. Salah satu band
yang muncul di daerah kontrol (C) dan band lain muncul di wilayah
uji (T).
Negatif : hanya satu band/pita berwarna muncul, di daerah kontrol
(C). Tidak ada pita/band berwarna jelas muncul di wilayah uji (T).
Invalid : kontrol band/pita gagal untuk muncul. Hasil dari setiap tes
yang belum menghasilkan band/pita kontrol pada saat membaca
Nilai Rujukan :
Dewasa:
o Tidak merokok : <2,5 ng/ml,
o Merokok : <3,5 ng/ml,
10
o Gangguan inflamasi akut : 10 ng/dl,
o Neoplasma : 12 ng/dl.
11
a. Tip pipet disposible
b.
Persiapan sampel (berdasarkan kit)
1. Darah harus diambil dengan menggunakan teknik venipuncture
standar dan serum harus dipisahkan dari sel darah merah sesegera
mungkin. Hindari lipemik atau sampel keruh
2. Sampel plasma dikumpulkan dalam tabung yang berisi EDTA,
heparin, atau oksalat dapat mengganggu tes prosedur dan harus
dihindari.
3. Spesimen harus ditutup dan dapat disimpan hingga 48 jam pada 2-
8ºC.
Preparasi reagen
Siap digunakan
Prosedur
1. Inkubasi pertama: 10 μL sampel, CEA monoklonal yang terbiotinilasi
antibodi, dan antibodi spesifik-CEA monoklonal berlabel kompleks
ruthenium) bereaksi membentuk kompleks sandwich.
2. Inkubasi ke-2: Setelah penambahan mikropartikel berlapis
streptavidin,kompleks menjadi terikat pada fase padat melalui interaksi
biotin dan streptavidin.
3. Campuran reaksi disedot ke dalam sel pengukur dimana mikropartikel
secara magnetis ditangkap ke permukaan elektroda. Zat yang tidak
terikat kemudian dihilangkan dengan ProCell / ProCell M. Penerapan
12
tegangan pada elektroda kemudian diinduksi emisi chemiluminescent
yang diukur dengan photomultiplier.
4. Hasil ditentukan melalui kurva kalibrasi yang merupakan instrumen-
khusus dihasilkan oleh kalibrasi 2-titik dan kurva master disediakan
melalui barcode reagen atau e-barcode.
13
Peningkatan CEA dapat terjadi pada siapa saja. Penelitian saat ini
menunjukan, CEA pada pasien dengan penyakit kardiovaskular, radang paru-paru
dan radang lambung akan mengalami peningkatan. Jenis penyakit lainnya antara
lain penyakit bronkitis kronis, tumor paru-paru, maag, gastritis atrofi, kolesistitis,
dan sebagainya. Tentu saja, jika indeks CEA melebihi 7.5 ng/ml atau bahkan
melebihi 10 ng/ml, anda sebaiknya wasapada. Mencari dokter yang
berpengalaman di bidang kanker dan tumor adalah kunci pengobatan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tumor marker adalah substansi yang dihasilkan oleh sel tumor atau oleh
sel lain di dalam tubuh akibat respon dari adanya sel kanker. Substansi tersebut
dapat ditemukan pada bermacam cairan tubuh atau spesimen jaringan dan dapat
dideteksi secara radioimmunoassai, immunoradiometric assay dan enzyme-linked
immunosorbent dan pemeriksaan imunohistokimia.
DAFTAR PUSTAKA
Daniel N. Sacks MD, West Palm Beach, David Zieve, MD, MHA, Isla Ogilvie,
https://medlineplus.gov/ency/article/003573.htm, diakses pada 2 Oktober
2016
Labtes online,https://labtestsonline.org/understanding/analytes/afp-tumor/tab/test/.
Diakses pada 2 Oktober 2016
16
Mayo Clinic, http://www.mayomedicallaboratories.com/test-catalog/Clinical
%2Band%2BInterpretive/8162, diakses pada 2 Oktober 2016
17