H
impunan Mahasiswa Mesin (HMM) ITB merupakan organisasi yang dinamis dalam
keberjalanannya. Makna dinamis disini dapat diartikan bahwa HMM harus selalu
mengikuti perkembangan zaman dan HMM sendiri mempunyai suatu kebutuhan
akan kedinamisan secara internal yang tak terhindarkan. Hal itu tak lain adalah periodisasi dari
struktur kepengurusan yang menjadi roda penggerak HMM berikutnya.
Kebutuhan periodisasi roda penggerak HMM lahir akibat dari perlunya tahap regenerasi
untuk terus menggerakkan HMM agar selalu mengarah ke pencapaian maksud dan tujuannya.
Periodisasi di HMM sudah memiliki legalitasnya dalam landasan hukum yang berlaku di HMM yaitu
pada Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) HMM ITB. Di dalam AD/ART HMM ITB
telah diatur bahwa roda penggerak ini yang tak lain adalah Badan Pengurus (BP) HMM, dipimpin
oleh Ketua Umum BP HMM ITB terpilih dalam mekanisme pemilihan umum yang diatur cara dan tata
tertibnya oleh DPA HMM ITB.
Pemilihan Umum (pemilu) secara definisi merupakan mekanisme untuk menentukan suatu
pilihan yang dilakukan oleh sejumlah orang dalam skala masiv. Di HMM, pemilu menjadi suatu
mekanisme yang ditujukan untuk memilih Ketua Umum Badan Pengurus HMM ITB atau yang
lazimnya disebut sebagai Prince HMM ITB untuk menjabat pada periode selanjutnya. Pelaksanaan
rangkaian acara pemilu HMM dipandang perlu oleh DPA HMM untuk memiliki dasar pemikiran yang
kuat. Karena rangkaian acara ini merupakan momen HMM bekerja secara bersama-sama dalam
konteks peralihan kepemimpinan untuk mencetak calon Badan Pengurus yang siap untuk
menjalankan HMM di periode berikutnya
Atas dasar pemikiran tersebut, DPA khusunya Komisi Pemilihan Umum periode 2015/2016,
membentuk suatu rancangan berupa Grand Design Pemilu HMM ITB 2015/2016 yang diperuntukkan
sebagai referensi dalam menjalankan pemilu HMM periode 2015/2016. Besar harapan bahwa
kedepannya, pemilu HMM diselenggarakan dengan tidak sekedar berpatokan pada rangkaian acara
yang terjadi pada pemilu sebelumnya saja. Namun, pemilu HMM dilaksanakan dengan mengacu
kepada koridor asas, sifat, maksud dan tujuan HMM ITB yang dinantikan untuk menciptakan
suasana peralihan kepemimpinan yang khidmat, kondusif, partisipatif dan saling membangun di
HMM ITB.
Visi
Misi
Organigram Panpel
Landasan yang digunakan oleh DPA untuk pemilu HMM 2015 adalah buku biru HMM pada
bagian Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) :
o AD Bab IV pasal 10 mengenai Badan Pengurus HMM ITB
Pasal 10
Badan Pengurus (BP HMM ITB), adalah lembaga eksekutif tertinggi di HMM ITB, dan bertanggung
jawab kepada DPA HMM ITB.
o ART Bab III pasal 11-12 mengenai hak dan kewajiban BP HMM, tanggung jawab ke
DPA, BP dipilih oleh anggota - bergantung DPA bagaimana dipilihnya (syarat menjadi
calon Prince HMM)
Pasal 11
1. Ketua Umum BP HMM ITB dipilih oleh anggota biasa melaui pemilihan umum.
2. Cara dan tata tertib pemilihan umum pada satu perioda ditetapkan oleh DPA HMM ITB pada
periode tersebut.
3. Ketua BP HMM ITB terpilih adalah calon yang mendapatkan suara terbanyak dan berhak
menyusun perssonalia BP HMM ITB.
4. Susunan personalia BP HMM ITB diangkat dan disahkan oleh DPA HMM ITB.
5. BP HMM ITB dibentuk untuk masa jabatan satu tahun.
6. Persyaratan calon ketua BP HMM ITB
a. Warga Negara Indonesia
b. Anggota biasa HMM ITB yang tidak terkena sanksi akademis maupun sanksi dari badan
kelengkapan organisai HMM ITB
c. Sudah 3 semester menjadi anggota biasa HMM ITB
Pasal 12
1. BP HMM ITB wajib menjunjung tinggi AD/ ART HMM ITB dan keputusan DPA HMM ITB.
2. BP HMM ITB wajib menetapkan rencana kerja, dan melaksanakannya, berdasarkan Garis-Garis
Besar Kebijaksanaan yang dimandatkan oleh DPA HMM ITB.
3. BP HMM ITB wajib memberikan pertanggungjawaban periodik kepada DPA HMM ITB sekurang-
kurangnya sekali dalam enam bulan, atau bila dianggap perlu oleh DPA HMM ITB.
4. BP HMM ITB dapat mewakili/ memilih wakil mahasiswa mesin ITB dengan persetujuan DPA
HMM ITB untukkepentingan non normatif HMM ITB baik ke dalam maupun ke luar HMM ITB.
BAB II FALSAFAH
Pasal 5
Asas HMM ITB adalah kemahasiswaan yang berlandaskan kebenaran ilmiah dan pengabdian
masyarakat yang berketuhanan.
Pasal 6
1. Kebersamaan dalam kekeluargaaan yang progresif dan harmonis serta demokratis (Study,
Society, Solidarity).
2. Saling menghormati dengan pihak luar HMM ITB.
Pasal 7
1. Ikut mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan di Jurusan Mesin ITB khususnya dan di ITB
serta Indonesia pada umumnya.
2. Menyelenggarakan pendidikan kemahasiswaan di Jurusan Mesin ITB, dengan memberikan
dorongan untuk menyalurkan cipta, karya, tenaga serta pikiran anggota yang sesuai dengan
bidang dan kemampuannya, dalam rangka pengabdian dan tanggung jawabnya terhadap
kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur.
3. Mengusahakan dan memperjuangkan kesejahteraan anggota HMM ITB.
4. Memelihara dan mempererat rasa kekeluargaan antar anggota HMM ITB dan badan-badan lain.
Analisis Kondisi
Ruang lingkup analisis kondisi dalam penyusunan sistem pemilu HMM ini adalah evaluasi
dari pemilu tahun-tahun sebelumnya mengenai teknis keberjalanan pemilu dan manfaat
pemilu bagi anggota HMM, timeline BP HMM 2015/2016, dan kesiapan angkatan 2013
menghadapi prosesi pemilu ini (siap menjadi angkatan BP). Cakupan analkon ini diperkirakan
cukup valid untuk tetap mempengaruhi visi pemilu yang akan dibuat. Pada halaman
berikutnya, ditampilkan bentuk pemaparan kesimpulan penarikan kondisi diatas dalam
bentuk SWOT
Subjek dari analisis kondisi dibagi menjadi 3 lingkaran kosentris dengan subjek utamanya
(yang menjadi faktor internal dalam SWOT) adalah DPA dan Panitia Pemilu. Lingkar kedua
adalah caprince dan lingkar ketiga adalah anggota ‘biasa’ HMM (lingkar kedua dan ketiga
menjadi faktor eksternal dalam SWOT). Untuk selanjutnya, subjek-subjek yang terkandung
ke dalam analisis kondisi pemilu ini akan disebut sebagai stakeholder pemilu.
Ca-prince
Panitia Pemilu
DPA
STRENGTH WEAKNESS
DPA sudah merancang sistem pemilu HMM Panpel pemilu belum ada dengan
Pemilu dapat meningkatkan kapabilitas rencana sudah ada tanggal 30 Oktober
kandidat Adanya UAS, durasi kecil
Pemilu dapat meningkatkan kesadaran & Belum ada isu pemilu (belum
pengetahuan tentang HMM untuk anggota tersuasanakan)
lainnya Belum ditemukannya referensi
Momentum HMM kerja bersama pembentukan grand design pemilu
Belum ada persiapan teknis
Pengawasan pemilu HMM lemah
selama ini
Penganggaran dana boros (selalu diatas
Rp 500 ribu)
Timeline sering mundur
OPPORTUNITY THREAT
2012-SDM ada dan banyak Caprince belum ada, data tidak tersedia
2014-masih semangat untuk mengikuti acara 2011-banyak yang lulus pada Oktober.
HMM SDM massa untuk pemilu berkurang
Punya tools caprince untuk menyelesaikan 2012-isu LPJ TT
masalah di HMM 2013-belum bisa diprediksi tentang
peningkatan atau penurunan
performanya
Hubungan dengan fakultas sedang
siaga
Perizinan untuk membuat tempat lama
“Pemilu HMM ITB yang partisipatif, konstruktif dan menjunjung nilai integritas
dalam rangka peralihan kepemimpinan di HMM ITB”
o Meningkatkan keikutsertaan anggota HMM ITB untuk berperan aktif dalam pemilu
o Menyuasanakan penyampaian informasi yang berkaitan dengan pemilu secara
komunikatif kepada anggota HMM ITB
o Menciptakan lingkungan yang konstruktif untuk membina kapabilitas anggota HMM
ITB sesuai dengan perannya masing-masing dalam pemilu
o Menyelenggarakan pemilu HMM ITB yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan
adil dalam setiap proses keberjalanannya.
Pembentukan dari misi pemilu ini menjadi acara merupakan proses yang cukup sulit
dibayangkan. Karena misi pemilu masih bersifat semi-konsep, sedangkan acara pemilu lebih
bersifat seperti teknis
Untuk tidak mempersempit ranah pembahasan, kata ‘acara’ pemilu diperluas menjadi
‘produk pemilu’. Dimana produk pemilu ini dibagi menjadi tahapan dan tata cara
Agar pembentukan produk pemilu ini lebih sistematis, terlebih dahulu dibentuk strategi-
strategi/arahan kerja yang dibagi dalam setiap penjelasan poin misi dari pemilu
Misi 4 : Menyelenggarakan pemilu HMM ITB yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur
dan adil dalam setiap proses keberjalanannya
o Definisi tiap kata :
Langsung : pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan
kandidat diwajibkan mencalonkan dirinya dengan tidak diwakilkan pihak lain
Umum : prosesi pemilihan ca-Prince berhak diikuti oleh seluruh anggota
biasa HMM ITB yang tergolong ke dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT)
Bebas : baik pemilih maupun kandidat, memberikan suaranya dan
mencalonkan dirinya tanpa ada paksaan dan tekanan dari pihak manapun
Rahasia : suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia dan hanya
diketahui oleh pemilih itu sendiri
Jujur : pemilu harus dilaksanakan sesuai dengan aturan
Adil : perlakuan yang sama terhadap stakeholder pemilu tanpa ada
pengistimewaan atau diskriminasi
o Produk pemilu dari misi ini adalah tata cara/aturan pemilu. Oleh karena itu strategi
yang terpikirkan dalam penyusunannya adalah evaluasi tata cara pemilu HMM
tentang kesesuainnya terhadap asas luberjurdil tersebut.
Upaya agar pembentukan tahapan pemilu ini lebih empiris, pembagian didasarkan pada
subjek fokus utama pemilu yakni ca-prince. Pembagian dilakukan menjadi 3 tahapan besar
yakni periode pemilu dibuka (pembentukan panpel, pendaftaran s/d verifikasi menjadi bakal
calon prince), tahap persiapan (bakal calon prince s/d fiksasi caprince) dan tahap pemaparan
serta pemilihan (caprince s/d prince terpilih)
Pemaparan
Pembukaan dan Pemilihan
Pemilu Prince
Persiapan
Bakal Calon
Prince
Hal-hal yang perlu dirumuskan pada setiap tahapannya didasarkan pada prinsip 5W+1H
yakni sbb :
o What? Apa acara yang ingin dibentuk pada setiap tahapannya. Perlu pendeskripsian
acara yang terbentuk dengan jelas
o Why? Latar belakang alasan dibutuhkan acara-acara tersebut dalam tiap tahapan
o Who? Siapa saja stakeholder pemilu yang terlibat dalam pelaksanaan acara tersebut
o When? Bagaimana secara periodik susunan tahapan acara tersebut & timelinenya
o Where? Jelas di ITB, di daerah sekitar himpunan
o How? Detail pelaksanaan tiap acara pada tahapannya, serta parameter & indikator
yang terbayang untuk tiap acaranya
Beberapa poin yang dipikirkan dalam pembentukan acara pada tiap tahapannya :
o Acara yang dibentuk harus menjawab misi dan strategi (sebagai pertimbangan)
o Eval pemilu HMM sebagai default acara yang ada (pendaftaran, verifikasi, briefing
bakal calon, screening, FPT, kampanye, pemilihan)
o Perbandingan dengan pemilu-pemilu di tempat lain
Pembentukan produk pemilu lainnya yakni tata cara & aturan pemilu dilakukan paralel
dengan pembentukan tahapan diatas. Namun tidak menutup kemungkinan konsep tahapan
yang matang dapat menambah tata cara yang baru
Pemilu HMM 2015 melingkupi beberapa tahap kegiatan. Salah satu kegiatan yang memiliki
peran penting adalah Tahap Awal Pemilu. Tahap Awal Pemilu adalah rangkaian proses dan kegiatan
yang harus diikuti oleh seorang mahasiswa M13 yang memiliki keinginan untuk menjadi Prince HMM
untuk menjadi Bakal Calon Prince HMM. Pensuasanaan pemilu yang baik merupakan kunci agar
tahapan ini berjalan dengan efektif dan dalam lingkup waktu yang efisien.
Tahap Awal Pemilu terdiri dari rangkaian kegiatan sinergis dan berkesinambungan yang
diturunkan dari Visi dan Misi Pemilu HMM 2015. Tahap Awal Pemilu juga dirumuskan pada setiap
tahapannya dengan didasarkan pada prinsip 5W+1H (what, why, who, when, where, dan how).
Berikut penurunan langkah strategis Tahap Awal Pemilu berdasarkan misi pemilu HMM 2015.
Setiap langkah dan proses diatas dijabarkan ke dalam beberapa rangkaian acara kecil sebagai
berikut.
1. Pengumuman Pemilu
Segala proses pemilu akan dapat berjalan lancar apabila setiap anggota HMM ITB
mengetahui dan memahami informasi-informasi terkait pemilu secara lengkap. Untuk itu
Pengumuman Pemilu harus dikemas secara lengkap dan menarik, serta disebarkan hingga
setiap anggota HMM menerimanya.
Briefing DPA kepada anggota HMM
DPA akan mengadakan suatu forum yang mengundang seluruh massa HMM untuk
menjelaskan Grand Design Pemilu 2015
Broadcasting Pemilu kepada seluruh anggota HMM
Selain dilakukan Briefing oleh DPA, Grand Design Pemilu 2015 harus disampaikan pula
lewat media-media sosial HMM, wakil-wakil angkatan di DPA, serta stakeholder
angkatan.
Pengumuman Pemilu kepada M14
Lewat wakil angkatan di DPA 2014, disampaikan informasi pemilu serta informasi
tentang panpel yang akan dipegang oleh M14, demi terbentuknya suasana pemilu di
2014 dan mulai dipersiapkannya calon-calon ketua pemilu.
4. Verifikasi
Verifikasi merupakan suatu proses administratif yang harus dilalui oleh M13 yang ingin
menyalonkan diri. Proses ini harus dilakukan dengan berdasarkan pada asas luber jurdil
sehingga tidak ada satupun pihak yang dirugikan atau merasa dicurangi.
Pengumpulan
Kandidat mengumpulkan berkas sebelum deadline yang ditentukan
Pengecekan dan Evaluasi
Panpel akan mengecek kelengkapan administrasi dan bila panpel menemukan kesalah
dan masih dalam deadline maka berkas dikembalikan untuk diselesaikan.
Berikut ditampilkan tabulasi acara yang telah dijabarkan diatas, beserta rangkaiannya dan target
yang ingin dicapai dalam pemilu ini.
Pada fasa ini, kandidat yang telah terverifikasi pendaftarannya dianggap sah menjadi bakal
calon prince untuk mengikuti proses selanjutnya dalam pemilu ini. Tahapan ini berfokus pada dua
kegiatan utama yang membutuhkan keterlibatan elemen-elemen secara aktif didalamnya agar dapat
berjalan dengan baik. Pertama pembekalan kompetensi bakal calon Prince dalam acara Screening.
Kedua, evaluasi berupa tes pengecekan peforma bakal calon prince tersebut dalam bentuk Fit &
Proper Test (FPT). Tahapan ini ditujukan untuk mengukuhkan bakal calon prince menjadi calon
prince HMM ITB. Diharapkan setelah melewati tahapan ini, calon prince telah berkompetensi
mumpuni untuk selanjutnya berhadapan langsung dengan anggota HMM secara komunal
Setiap langkah dan proses diatas dijabarkan ke dalam beberapa rangkaian acara kecil sebagai
berikut.
2. Evaluasi Peforma Bakal Calon Prince – Fit & Proper Test (FPT)
Fit & Proper Test merupakan tes kompetensi kandidat bakal calon prince setelah mendapatkan
pembekalan dalam kegiatan Screening. Acara ini dilangsungkan untuk menjamin kualitas ca-Prince
yang maju ke tahapan selanjutnya
Invitasi panelis FPT oleh panpel
Invitasi panelis FPT yang terdiri dari angkatan BP, angkatan 2011-2010 dan alumni HMM
Briefing panelis FPT
Proses penjelasan kondisi bakal calon Prince pada panelis sebelum FPT dimulai
Berikut ditampilkan tabulasi acara yang telah dijabarkan diatas, beserta rangkaiannya dan target
yang ingin dicapai dalam pemilu ini.
Bagian 3 pemilu merupakan salah satu tahapan pemilu yang berisi rangkaian acara yang
akan dilewati Ca-Prince sampai secara resmi terpilih menjadi Prince HMM periode 2015/2016.
Berdasarkan hasil FPT yang telah diumumkan sebelumnya, ca-Prince yang lolos dianggap telah
mempunyai kompetensi yang cukup untuk siap menjadi pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi di
HMM. Ca-Prince yang telah lolos tahap persiapan tersebut, selanjutnya akan memasuki tahap
pemaparan dan pemilihan. Dimana tahapan ini ditujukan agar calon pemilih dapat mengenal secara
jelas profil ca-Prince yang dikemas menjadi pemaparan tentang kepribadian, visi-misi dan program
kerja yang akan dibawakan oleh ca-Prince dalam rangka kepemimpinannya di HMM satu periode
kedepan.
Berikut ditampilkan tabulasi acara yang telah dijabarkan diatas, beserta rangkaiannya dan target
yang ingin dicapai dalam pemilu ini.
Kerangka aturan pemilu disusun berdasarkan pewujudan dari misi ke-4 pemilu HMM yakni,
“Menyelenggarakan pemilu HMM ITB yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil,
dengan ikut mempertimbangkan misi 1 s/d 3 dalam pembuatan aturannya
Aturan umum dan tata cara pemilu merupakan kesatuan yang terpisah , karena menimbang
kedepannya akan ada hal dinamis yang mempengaruhi keefektifan dari aturan pemilu itu
sendiri. Tata cara pemilu akan ditentukan lebih detail oleh panitia pemilu. Sedangkan aturan
umum pemilu sifatnya akan dibuat ketetapannya oleh DPA.
Dilandasi pemikiran tersebut, berikut ditampilkan kerangka aturan umum dari pemilu HMM
yang sekiranya perlu untuk ditetapkan oleh DPA
o Bab 1 : Pengertian
Definisi istilah-istilah yang digunakan untuk menyebutkan stakeholder yang
terlibat dalam pemilu
o Bab 2 : Asas dan Tujuan
Penjabaran asas-asas pemilu
Pendefinisian tujuan diadakannya pemilu beserta parameter keberhasilan
dari tujuan tersebut
o Bab 3 : Panpel Pemilu HMM ITB
Pendefinisian tugas, wewenang, dan fungsi dari panpel pemilu HMM ITB
o Bab 4 : Mekanisme Pemilu
Rangkaian acara (overview) pemilu terdiri dari pendaftaran, verifikasi,
screening, FPT (pegumuman calon ketua BP), kampanye, pemilihan,
pemungutan suara dan pengumum Prince terpilih
Syarat pencalonan diri sebagai ketua BP HMM ITB
Penjelasan singkat dan padat mengenai tiap rangkaian acara pemilu
Aturan mengenai syarat mendapatkan hak pilih
Regulasi yang mengatur hak kemenangan seorang ca-Prince
o Bab 5 : Aturan tambahan
Membahas mengenai kedinamisan aturan pemilu yang belum diatur dalam
TAP sebelumnya akan ditentukan oleh DPA HMM ITB.
Selain itu, aturan teknis yang dirasa perlu untuk disiapkan oleh panpel pemilu HMM ITB
umumnya antara lain :
o Tata cara atau petunjuk pelaksanaan pendaftaran dan pengembalian formulir
o Aturan dan tata cara kampanye (baik langsung maupun tak langsung)
o Aturan teknis masa Reses dan prosesi pemilihan ca-Prince
o MOU, kode etik, pelanggaran dan sanksi dalam pemilu HMM ITB.
Demikian Grand Design Pemilu HMM 2015/2016 ini disusun. Besar cita-cita bahwa Grand Design
ini dapat memberikan referensi penggambaran jelas baik dari segi pelaksanaan teknis pemilu yang
selama ini ada, maupun konsep kandungan rangkaian acara tersebut yang tidak kalah penting untuk
ditekankan.
Disadari pula bahwa hasil rancangan ini masih memerlukan banyak penyempurnaan dari segi
perencanaan dan pelaksanaannya. Namun, tak dipungkiri bahwa Grand Design pemilu HMM ini
masih menyisakan banyak ruang untuk berinovasi didalamnya. Sehingga diharapkan dapat
menciptakan pemilu yang tidak monoton dalam keberlangsungannya
Akhir kata, Grand Design pemilu HMM ini bukanlah apa-apa jika tidak ada keinginan dari
anggota HMM untuk melaksanakannya. Bahwa pemilu HMM ini seharusnya tidak menjadi suatu
rangkaian acara yang dipandang sebelah mata. Dan semestinya dari anggota HMM perlu ada suatu
kesadaran untuk menyukseskan pemilu secara bersama-sama, demi mencetak suatu Badan
Pengurus yang dipimpin dan diisi oleh insan-insan akademis bermartabat yang tetap menjaga asas,
sifat, maksud dan tujuan HMM dalam pergerakan kemahasiswaan yang akan dibawakannya.
“Untuk mencapai tujuan besar, kita tak hanya harus bertindak, tapi juga
bermimpi. Tak hanya berencana tapi juga percaya.”
Yellboys!
Salam,