Appendix PDF
Appendix PDF
1. MAN
a. Staffing
1) Berapa jumlah seluruh tenaga perawat di ruangan Rindu B1 Obgyn?
2) Bagaimana jenjang pendidikannya?
3) Berapa lama masa kerjanya?
4) Bagaimana proses rekrutmen pegawai di ruangan Rindu B1 Obgyn?
5) Apakah ada tenaga nonorer di ruangan Rindu B1 Obgyn?
6) Bagaimana proses seleksi yang dilakukan untuk menempatkan
pegawai honorer di ruangan Rindu B1 Obgyn?
7) Apa kriteria pegawai yang akan ditempatkan di ruangan Rindu B1
Obgyn?
8) Bagaimana cara mengorientasikan dan berapa lama mengorientasikan
pegawai baru?
9) Pernahkah staf mengikuti pelatihan khusus di bidang keperawatan?
10) Bagaimana syarat/kriteria pegawai yang mendapat tugas belajar
ataupun pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan ilmu
keperawatan?
11) Apakah ada subsidi yang diberikan rumah sakit/pemerintah untuk
peningkatan pendidikan staf di ruangan Rindu B1 Obgyn?
12) Berapa perbandingan jumlah pasien dengan tenaga perawat di ruangan
Rindu B1 Obgyn?
b. Directing
1) Berapa kali kepala ruanganan mengikuti pelatihan tentang manajemen
keperawatan?
2) Berapa kali kepala ruanganan merencanakan pertemuan dengan staf?
3) Bagaimana kepala ruanganan merencanakan peningkatan SDM staf di
ruangan Rindu B1 Obgyn?
c. Controlling
1) Adakah sistem penilaian terhadap kinerja perawat di ruangan Rindu
B1 Obgyn, bagaimana pelaksanaannya?
2) Berapa kali dilakukan penilaian terhadap kinerja tersebut?
3) Siapa yang melakukan penilaian?
2. METODE
a. Planning
1) Apakah Visi, Misi, serta Motto Keperawatan di ruangan Rindu B1
Obgyn?
2) Apakah di Kardiovaskuler mempunyai standar asuhan keperawatan?
Bagaimana pelaksanaannya?
b. Organizing
1) Bagaimana gambaran struktur organisasi di ruangan Rindu B1 Obgyn?
2) Apakah metode penugasan yang digunakan di ruangan Rindu B1
Obgyn?
3) Apakah alasan penggunaan metode penugasan keperawatan tersebut?
3. MATERIAL
a. Planning
Bagaimana kelengkapan logistik di ruangan Rindu B1 Obgyn?
b. Controlling
1) Adakah analisa terhadap penggunaan sarana pada pasien dengan
masalah khusus yang membutuhkan perhatian serius di Rindu B1
Obgyn?
• Jika ada, jelaskan bagaimana!
• Jika tidak ada, jelaskan kenapa!
4. MONEY
a. Bagaimana sistem budgeting?
b. Bagaimana sistem penggajian di ruangan Rindu B1 Obgyn ?
c. Bagaimana tarif pelayanan keperawatan dan dokter ?
Berilah tanda check list √ ( ) pada salah satu dari kolom yang tersedia di samping
pertanyaan untuk menunjukkan jawaban yang anda pilih
S : sering
K : kadang-kadang
TP : tidak pernah
Inisial Nama : .................................................
No PERNYATAAN S K TP
1 Kepala ruangan memberikan instruksi kepada perawat pelaksana dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa terlebih dahulu berdiskusi dengan
perawat.
2 Kepala ruangan mengumumkan perubahan peraturan tanpa mendiskusikannya
terlebih dahulu kepada perawat pelaksana
3 Kepala ruangan bertanggung-jawab atas hasil kerja perawat pelaksana.
4 Kepala ruangan melaksanakan pengawasan yang ketat terhadap pekerjaan yang
sedang perawat pelaksana laksanakan.
5 Kepala ruangan secara terus-menerus menekankan pentingnya batas waktu
dalam menyelesaikan tugas kepada perawat pelaksana.
6 Kepala ruangan mendiskusikan masalah yang ada di ruangan bersama
anggotanya dan memotivasi perawat pelaksana untuk bekerja sama sebagai
tim.
7 Kepala ruangan menciptakan situasi yang kondusif dalam berkomunikasi
dengan perawat pelaksana dan suasana yang bersahabat dalam bekerja.
8 Kepala ruangan mengikutsertakan seluruh perawat pelaksana dalam menyusun
rencana kegiatan asuhan keperawatan di ruangan
9 Kepala ruangan mengajak perawat pelaksana untuk berdiskusi dan meminta
pendapat perawat pelaksana tentang penerapan metode baru dalam pemberian
asuhan keperawatan.
10 Kepala ruangan menerima masukan positif, saran dan ide-ide dari perawat
pelaksana dan mempertimbangkannya dalam upaya meningkatkan pelayanan
asuhan keperawatan menjadi lebih baik
11 Kepala ruangan mendelegasikan tugas kepemimpinan kepada perawat
pelaksana yang berkompeten
12 Kepala ruangan memberikan bimbingan, pelatihan, otoritas dan memberikan
kepercayaan kepada perawat pelaksana dalam mengambil keputusan secara
mandiri
13 Kepala ruangan memfasilitasi perawat pelaksana untuk bekerjasama dengan
dokter dan tim kesehatan lainnya dalam pemberian layanan kesehatan di rumah
sakit.
14 Kepala ruangan sebagai tempat berkonsultasi dalam menyelesaikan suatu
masalah pekerjaan
15 Kepala ruangan memberi pujian/penguatan pada perawat pelaksana terhadap
keberhasilan mereka.
Berilah tanda check list (√) pada salah satu dari kolom yang tersedia di samping
pertanyaan untuk menunjukkan jawaban yang anda pilih
STP : Sangat tidak puas TP : Tidak puas
P : Puas SP : Sangat puas
Inisial Nama : ..........................................................
NO PERNYATAAN STP TP P SP
1 Kebebasan melakukan tindakan secara
mandiri dalam menyelesaikan masalah
dalam perawatan pasien
2 Kesempatan untuk meningkatkan
kemampuan kerja melalui pelatihan atau
pendidikan tambahan.
3 Kesempatan untuk mendapat posisi yang
lebih tinggi
4 Kesempatan untuk membuat suatu prestasi
dan mendapat kenaikan pangkat
5 Kemampuan dalam menggunakan waktu
bekerja dengan penugasan yang diberikan
6 Motivasi dan dukungan yang saya terima
selama bekerja disini
7 Perlakuan atasan selama saya bekerja disini.
Usia : ( )
Pekerjaan Anda saat ini : ( ) Pelajar/ Mahasiswa
( ) Pegawai Negeri
( ) Pegawai Swasta
( ) Lain-lain: sebutkan…….
Pendidikan akhir yang Anda miliki :
( ) SD
( ) SLTP
( ) SLTA
( ) DIPLOMA
( ) Sarjana
Tuliskanlah tanda check list ( √ ) pada kolom yang tersedia untuk pilihan jawaban
yang benar menurut anda.
Keterangan:
STM = Sangat Tidak Memuaskan
TM = Tidak Memuaskan
M = Memuaskan
SM = Sangat Memuaskan
No PERNYATAAN SM M TM STM
1 Perawat berpenampilan rapi dan menarik dalam
memberikan pelayanan
2 Perawat memperkenalkan diri secara sopan sebelum
melakukan tindakan
3 Perawat memanggil nama pasien dengan benar
4 Perawat bersikap ramah dalam memberikan pelayanan
5 Perawat terampil dalam melakukan tindakan
6 Perawat memberikan pelayanan tepat waktu
7 Perawat menjelaskan peraturan rumah sakit, hak dan
kewajiban pasien
8 Perawat melatih saya untuk dapat merawat diri sendiri
Kode:
Tanggal:
PETUNJUK PENGISIAN
1. Berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang tersedia dan isilah
dengan benar sesuai dengan pendidikan terakhir dan pendapatan saudari
2. Isilah titik-titik yang tertera pada pernyataan dengan singkat dan jelas.
3. Jawablah kuesioner dengan memberi tanda ceklis (√) pada kolom jawaban
yang tersedia sesuai dengan jawaban saudari
4. Berilah tanda lingkaran pada nomor pertanyaan jika maksud pernyataan
yang tidak jelas atau kurang dimengerti dan silahkan bertanya kepada
peneliti
BAGIAN PERTAMA
DATA DEMOGRAFI :
1. Usia : ................... Tahun
2. Pendidikan terakhir : ( ) Tidak tamat SD
( ) SD
( ) SMP
( ) SLTA
( ) D3
3. Pekerjaan : ( ) Bekerja
( ) Tidak bekerja
4. Status pernikahan : ( ) Menikah
( ) Tidak menikah
( ) Janda
5. Penghasilan : Rp/ bulan
( ) < 500.000
( ) 500.000 – 700.000
( ) > 700.00
6. Aktivitas sosial : ( ) Perwiridan
( ) Arisan
( ) Tidak ada
Pertanyaan berikut adalah tentang seberapa sering anda telah mengalami hal-hal
berikut ini dalam dua minggu terakhir.
Tidak Sedikit Dalam Sangat Dalam
sama jumlah sering jumlah
sekali sedang berlebi-
han
3. Seberapa jauh ibu merasa
penyakit fisik menghalangi
untuk beraktivitas?
4. Seberapa sering ibu
membutuhkan bantuan medis
untuk dapat berfungsi dalam
kehidupan sehari-hari ibu?
P1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Keterangan :
Karu : Kepala Ruangan
Katim : Kepala Tim/ Group
PP : Perawat Pelaksana
CI : Clinical Instruction
Dari hasil pengkajian diperoleh data Ny. S, usia 45 tahun, pekerjaan ibu
rumah tangga, agama islam, suku jawa, bertempat tinggal di Jl. Gunung Lauser,
Perumahan Griya Pulma, Tebing Tinggi. Klien merupakan anak kedua dari 7
bersaudara.. Klien masuk ke RSUP H. Adam malik Medan pada tanggal 09 Juni
2012 rencana histerektomi radikal a/i Kanker Serviks. Klien mengatakan sebelum
keputihan yang tidak normal dengan cairang yang berwarna kuning kehijau-
hijauan dengan jumlah sedang dan bau serta gatal. Klien juga mengatakan
memiliki riwayat nyeri saat coitus dan terjadi perdarahan. Hal ini dialami klien
kurang lebih 3 bulan yang lalu. Riwayat haid : Klien menarche pada usia 12
tahun, teratur, siklus 28-31 hari, lama haid 7 hari, nyeri haid (-). Klien menikah
pada usia 19 tahun. Suami klien adalah seorang wiraswasta. Klien mempunyai 4
Dari hasil oservasi didapatkan data, klien terlihat lemah dan malas
bergerak karena nyeri pada luka bekas operasi. Air kemih klien : 80 ml sejak
kemarin dengan warma merah keruh. Klien tidak BAB sejak setelah operasi. Dari
data subjektif, klien mengatakan beberapa hari ini tidak bisa tidur karena adanya
penyakit yang ia miliki. Terapi yang diberikan kepada klien diantaranya IVFD
Dari hasil pengkajian diperoleh data Ny. E, usia 43 tahun, pekerjaan ibu
rumah tangga, agama islam, suku aceh, bertempat tinggal di Biereun, Aceh. Klien
masuk ke RSUP H. Adam malik Medan pada tanggal 07 Juni 2012. Klien
berwarna kuning kehijau-hijauan dengan jumlah banyak dan bau serta gatal
disertai dengan nyeri pinggang dan nyeri pada panggaul. Klien juga mengatakan
memiliki riwayat nyeri saat coitus dan terjadi perdarahan setelah coitus. Hal ini
dialami klien kurang lebih 6 bulan yang lalu. Riwayat haid : Klien menarche pada
usia 14 tahun, teratur, siklus 28-31 hari, lama haid 7 hari, nyeri haid (+). Klien
menikah pada usia 23 tahun. Suami klien adalah seorang wiraswasta. Klien
mempunyai 4 orang anak dan tidak ada riwayat abortus. Tindakan dan
pemeriksaan yang dilakukan biopsi jaringan dari Rumah sakit di Banda Aceh
hasilnya, klien menderita kanker serviks stadium IIIb. Rencana akan dilakukan
simulator.
bergerak karena nyeri pada pinggang dan daerah panggul, dari hal tersebut klien
gelisah dan merasa tidak nyaman. Dari data subjektif, klien mengatakan beberapa
hari ini tidak bisa tidur karena adanya kebisingan di ruangan tempat klien dirawat
dan akibat nyeri yang klien rasakan. Klien mengatakan cemas dengan penyakit
yang ia miliki. Terapi yang diberikan kepada klien diantaranya tablet As.
Mefenamat 3 x 1 tab.
Dari hasil pengkajian diperoleh data Ny. I, usia 37 tahun, pekerjaan ibu
rumah tangga, agama islam, suku jawa, bertempat tinggal di Pematang Siantar.
Klien masuk ke RSUP H. Adam malik Medan pada tanggal 27 Juni 2012. Klien
mengalami pendarahan. Klien juga mengatakan memiliki riwayat nyeri saat coitus
dan terjadi perdarahan setelah coitus, kemudian semenjak ada pembesaran massa
di daerah leher klien tidak melakukan coitus lagi. Hal ini sudah berlangsung 1,5
tahun yang lalu. Hal ini membuat klien merasa tidak berharga di mata suami
klien. Riwayat haid: Klien menarche pada usia 12 tahun, teratur, siklus 28-31 hari,
lama haid 5 hari, nyeri haid (+). Klien menikah pada usia 12 tahun. Suami klien
adalah seorang petani. Klien mempunyai 3 orang anak dan tidak ada riwayat
abortus.
Dari hasil oservasi didapatkan data, klien terlihat lemah, masih ada
perdarahan sedikit. Dari data subjektif, klien mengatakan beberapa hari ini tidak
bisa tidur karena belum beradaptasi dengan lingkungan. Klien mengatakan cemas
dengan penyakit yang ia miliki. Terapi yang diberikan kepada klien diantaranya
Dari hasil pengkajian diperoleh data Ny. B, usia 70 tahun, pekerjaan ibu
rumah tangga, agama kristen, suku batak, bertempat tinggal di Medan. Klien
masuk ke RSUP H. Adam malik Medan pada tanggal 25 Juni 2012. Klien
dan sulit berkemih sehingga terjadi fullblast pada kandung kemih. Hal ini sudah
berlangsung 1 tahun yang lalu. Riwayat haid: Klien menarche pada usia 12 tahun,
teratur, siklus 28-31 hari, lama haid 5 hari, nyeri haid (-). Klien menikah pada usia
23 tahun. Suami klien dulu adalah seorang supir, sekarang suami klien sudah
meninggal. Klien mempunyai 5 orang anak dan tidak ada riwayat abortus.
Dari hasil oservasi didapatkan data, klien terlihat lemah, masih ada
perdarahan sedikit, terpasang kateter dengan urine terdapat hematuria. Dari data
subjektif, klien mengatakan beberapa hari ini tidak bisa tidur karena belum
Dari hasil pengkajian diperoleh data Ny. P, usia 54 tahun, pekerjaan ibu
rumah tangga, agama Islam, suku Jawa, bertempat tinggal di Pancur Batu. Klien
masuk ke RSUP H. Adam malik Medan pada tanggal 09 Juni 2012. Klien
dan nyeri abdomen, nafsu makan klien juga menurun. Hal ini sudah di alami klien
sejak 6 bulan yang lalu. Riwayat haid: Klien menarche pada usia 13 tahun, teratur,
siklus 28-31 hari, lama haid 5 hari, nyeri haid (+). Klien menikah pada usia 16
tahun. Suami klien adalah petani. Klien mempunyai 3 orang anak dan ada riwayat
abortus 1 (satu) kali. Pemeriksaan yang telah dilakukan biopsi jaringan, klien kini
Dari hasil oservasi didapatkan data, klien terlihat lemah, masih ada
perdarahan sedikit, tampak wajah klien meringis. Dari data subjektif, klien
mengatakan beberapa hari ini tidak bisa tidur karena nyeri abdomen yang
dirasakan, sudah beberapa hari ini tidak BAB, nafsu makan menurun. Klien
mengatakan cemas dengan penyakit yang ia miliki. Terapi yang diberikan kepada
klien diantaranya IVFD RL 20gtt/i, Injeksi Transamin 1 amp (k/p),diet MB, klien
7. Perubahan pola sexual b.d. adanya bau tidak enak pada vagina.
9. Konstipasi b/d perubahan pola makan d/d perubahan pada pola defekasi
Dx Kep Tujuan/Kriteria hasil Intervensi
9 Tujuan : Konstipasi tidak − Kaji pola kebiasaan pasien
ada − Ajarkan kepada pasien tentang efek
diet pada eliminasi
− Anjurkan pasien untuk
Kriteria hasil :
mengkonsumsi makanan berserat
− Konstipasi tidak ada tinggi seperti sayuran dan buah-
− Pola eliminasi dalam buahan
rentang yang − Informasikan kepada pasien
diharapkan kemungkinan konstipasi yang
dirangsang oleh obat
− Anjurkan hindari mengejan selama
defekasi untuk mencegah perubahan
pada tanda vital, sakit kepala atau
perdarahan.
I. Latar Belakang
Ca Cerviks merupakan pertumbuhan dari suatu kelompok sel yang tidak
normal pada serviks yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus
(GlaxoSmithKline, 2007). Kebanyakan infeksi HPV dan kanker serviks stadium
dini berlangsung tanpa menimbulkan gejala sedikitpun sehingga penderita masih
dapat menjalani kegiatan sehari-hari. Bila kanker mengalami progresifitas atau
stadium lanjut maka gejala-gejala yang dapat timbul antara lain : perdarahan
setelah senggama, perdarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi
rutin, timbulnya keputihan bercampur dengan darah dan berbau. Badan Kesehatan
dunia (WHO) menyatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat
teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada
perempuan di dunia.
Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita
kanker serviks yang tertinggi di dunia. Ca Cerviks berbahaya karena muncul
seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah
mencapai stadium lanjut. Menurut Globacan (2002) di seluruh dunia setiap tahun
ada 439.243 wanita terdiagnosa kanker serviks, 273.505 meninggal. Di dunia,
lebih dari 700 wanita meninggal setiap hari karena kanker serviks. Di Indonesia,
kanker serviks menempati urutan pertama kanker pada wanita. Setiap hari di
Indonesia ada 40 orang wanita terdiagnosa dan 20 wanita meninggal karena
kanker serviks. Karena Kanker serviks merupakan penyakit yang telah diketahui
peyebabnya dan telah diketahui perjalanan penyakitnya. Di tambah juga sudah ada
metode deteksi dini kanker serviks dan adanya pencegahan dengan vaksinasi,
seharusnya angka kejadian dan kematian akibat kanker servik dapat diturunkan.
Banyaknya kasus kanker serviks di Indonesia disebabkan pengetahuan tentang
kanker serviks yang kurang sehingga kesadaran masyarakat untuk deteksi dini pun
masih rendah.
C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan peserta
penyuluhan akan mampu memahami tentang penyebab Kanker Serviks
dan cara penanganannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit, diharapkan
peserta penyuluhan akan mampu :
a. Menyebutkan Pengertian Kanker Serviks dengan bahasa sendiri dan
mudah dimengerti
b. Menyebutkan penyebab terjadinya Kanker Serviks
c. Menyebutkan faktor resiko dan gejala umum Kanker Serviks
d. Menyebutkan pencegahan dan penanganan Kanker Serviks
G. Media
Media yang digunakan pada saat penyuluhan adalah :
• Poster
• Leaflet
H. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu Media
Pembukaan a) Memberi salam dan a) Mendengarkan dan 5 -
memperkenalkan memperhatikan menit
diri. b) Mendengarkan dan
b) Menjelaskan TIU memperhatikan
dan TIK
Kegiatan a) Menjelaskan a) Mendengarkan dan 15 Poster
inti defenisi Kanker memperhatikan menit
Serviks
b) Menjelaskan
penyebab Kanker b) Mendengarkan dan
Serviks memperhatikan
c) Menjelaskan faktor
resiko dan gejala c) Mendengarkan dan
umum Kanker memperhatikan
serviks
d) Menjelaskan
J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
• Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
• Media dan alat memadai
• Setting sesuai dengan kegiatan
2. Evaluasi Proses
• Kegiatan pendidikan penyuluhan kesehatan dilakukan sesuai dengan
waktu yang direncanakan
• Peserta mengikuti kegiatan dengan aktif dan kooperatif
• Peserta menanyakan hal-hal yang kurang jelas
• Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
penyuluh pada saat evaluasi.
1. Pengertian
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim
sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan
merusak jaringan normal disekitarnya.
2. Penyebab
a. Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV
atau virus papiloma manusia).
b. HPV biasa disebut wart virus (virus kutil). Terdapat lebih dari 100 tife HPV
yang telah diidentifikasi.
6. Pencegahan
Jaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan cara konsumsi makanan
bergizi. Jalani pola hidup sehat dengan cara makan sayuran, buah dan
sereal. Perbanyak makanan yang mengandung vitamin A, C dan E serta
asam folat untuk mengurangi risiko kanker leher rahim.
Sebelum menggunakan toilet di tempat umum, selalu bersihkan bibir
kloset dengan alkohol. Jangan membersihkan genital dengan air kotor.
Hindari hubungan seks di usia dini. Hindari berhubungan badan dengan
banyak partner karena HPV menular melalui hubungan seksual. Hindari
berhubungan sex selama masa haid/menstruasi.
Hindari merokok, karena penggunaan tembakau dapat menyebabkan
kanker.
7. Pengobatan
Tindakan pengobatan atau terapi sangat bergantung pada stadium kanker
serviks saat didiagnosa. Dikenal beberapa tindakan (modalitas) dalam tata
laksana kanker serviks antara lain :
a. Tindakan bedah (surgical treatment)
Pengobatan kanker serviks dilakukan dengan cara menyingkirkan bagian
yang sudah terkena kanker. Misalnya dengan pembedahan listrik, laser
atau cyrosurgery (membekukan dan membuang jaringan abnormal).
b. Radioterapi
Untuk pengobatan kanker serviks stadium lanjut
c. Kemoterapi
Untuk pengobatan kanker serviks stadium lanjut
d. Terapi paliatif (supportive care) yang lebih difokuskan pada peningkatan
kualitas hidup pasien. Contohnya : makan makanan yang mengandung
nutrisi, pengontrol sakit (pain control).
Referensi
Corwin, Elizabeth J. (2007). Buku Saku Patofisiologi Edisi III. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Doenges E Marilyn. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Price A Sylvia dkk. (1995). Patofisiologi Konsep Klinis : Proses-proses Penyakit.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Smeltzer C Suzanne. (2004). Keperawatan medikal bedah. Jakarta : Penerbit
Buku kedokteran EGC.
C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit, diharapkan peserta
penyuluhan akan mengetahui tentang kemoterapi dan cara mengatasi efek
samping kemoterapi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 25 menit, diharapkan
peserta penyuluhan akan mampu:
• Menjelaskan pengertian kemoterapi
• Menjelaskan tujuan kemoterapi
• Menjelaskan cara pemberian kemoterapi
• Menjelaskan efek samping kemoterapi
• Menjelaskan cara mengatasi efek samping akibat kemoterapi
D. Sasaran
Keluarga dan Pasien yang dirawat yang mendapatkan pengobatan dengan
kemoterapi di RB 1 Obgin (Onkologi) RSUP H. Adam Malik Medan
G. Media
Poster dan Leaflet
c) Mendengarkan dan
memperhatikan serta
menerima leaflet
c) Menjawab salam
a. Lemas
b. Mual-muntah
c. Gangguan pencernaan
d. Sariawan
e. Rambut rontok
b. Mengatasi anemia :
- Makan makanan yang mengandung zat besi seperti sayur hijau, hati
dan daging merah
c. Mengatasi sariawan :
- Banyak minum dan makan makanan dingin atau pada suhu ruangan
- Selama periode terapi sebaiknya kenakan topi lebar yang lembut atau
kerudung dari bahan katun. Jika ingin mengenakan wig, pastikan
bagian tepinya tidak menggesek kulit Anda.
f. Mengatasi Diare
Referensi
Bongard, Frederic, S. Sue, darryl. Y. 1994. Current Critical, Care Diagnosis and
Treatment, First Edition. Paramount Publishing Bussiness and Group : Los
Angeles.
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8
Volume 2. Jakarta : Penerbit EGC.
McCloskey. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC). Mosby: USA.
Minggu I-IV
N
Kegiatan I (11 – 16 Juni) II (18 – 23 Juni) III (25 – 30 Juni) IV (2 - 7 Juli)
o
11 12 13 14 15 16 18 19 20 21 22 23 25 26 27 28 29 30 2 3 4 5 6 7
1. PENGKAJIAN
a. Mengkaji keadaan ruangan
b. Mengkaji prosedur ruangan
c . Mengkaji prosedur pelayanan dimulai dari
menerima pasien masuk hingga pasien pulang
d. Mengkaji manajemen ruangan dan penyebaran
kuesioner terhadap perawat dan pasien
e. Pengkajian uraian tugas perawat ruangan
2. PENENTUAN KASUS
Menentukan fenomena kasus yang diambil sebagai
bahan PBLK : kualitas hidup pasien ca serviks pada
saat masuk dan saat pulang di ruangan RB1 Onkologi
3. INTERVENSI
a. Penyusunan Intervensi Manajemen Pelayanan Kasus
b. Penyusunan materi pendidikan kesehatan melalui
Evidance Basic
c. Penyusunan intervensi manajemen kasus
4. IMPLEMENTASI
a. Implementasi Manajemen Pelayanan Keperawatan :
Melakukan Pendkes Sebagai Bagian Dari Evidance
Basic
b. Implementasi Manajemen Asuhan Keperawatan pada
pasien dengan ca serviks di ruangan RB1 Onkologi
5. EVALUASI
Evaluasi manajemen pelayanan keperawatan dan
asuhan keperawtan
6. PENYUSUNAN LAPORAN
7. PENYERAHAN LAPORAN
Diketahui Oleh,
Pembimbing PBLK