Chapter II PDF
Chapter II PDF
URAIAN TEORITIS
untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004: 6). Teori
berguna menjadi titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau
beberapa kerangka teori yang berkaitan dengan penelitian. Teori teori yang
II.1.1. KOMUNIKASI
manusia yang lain. Oleh karenanya perlu dilakukan komunikasi agar mereka dapat
saling berhubungan satu sama lain. Banyak pakar menilai bahwa komunikasi
bermasyarakat.
atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa latin Communico
yang artinya membagi (Cangara, 2000: 18). Maka secara etimologi, komunikasi
berasal dari bahasa latin yakni communis yang berarti “sama”, communico,
channel (dengan saluran apa), to whom (kepada siapa), with what effect (dengan
luas, bahwa komunikasi terjadi kapan saja suatu orgamisme memberi reaksi
terhadap suatu objek atau stimuli. Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi
suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud
untuk mengubah tingkah laku mereka. Oleh karena itu, komunikasi adalah
menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan (Effendy, 2004: 6).
30). Maksudnya adalah subjek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian
informasi, melainkan pembentukan pendapat umum dan sikap publik yang dalam
• Bidang Komunikasi
communication)
• Unsur-Unsur Komunikasi
lagi unsur efek dan umpan balik (feedback) sebagai pelengkap dalam
pandangan dari Joseph de Vito, K.Sereno dan Erika Vora yang menilai
gambar berikut:
Gambar 2.1
Unsur-unsur Komunikasi
UMPAN BALIK
Lingkungan
sebagai berikut:
Tanpa ada salah satu unsur, akan mempengaruhi jalannya komunikasi secara
keseluruhan.
• Sifat Komunikasi
sebagai berikut:
• Tatanan Komunikasi
• Tujuan Komunikasi
yaitu:
• Fungsi Komunikasi
• Metode Komunikasi
1. Jurnalisme/jurnalistik (journalism)
dan lainnya.
televisi.
4. Propaganda
6. Perpustakaan (library)
7. Lain-lain
yang menyampaikan pesan kepada seorang komunikan melalui media atau saluran
• Efek Komunikasi
ketika mereka menerima pesan dari komunikator. Jadi efek adalah akibat
Terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau
Timbul apabila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau
dibenci khalayak. Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap atau
orang lain yang berasal dari luar system sosialnya berubah menjadi
seseorang yang lebih terbuka dan berfikir positif dan tidak menaruh
leader-nya.
Efek ini merujuk pada prilaku nyata yang dapat diamati meliputi pola-
Efek komunikasi yang timbul pada diri komunikan belum tentu sama pada
setiap orang. Efek komunikasi yang timbul pada diri komunikan biasanya
khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti
baik cetak (surat kabar, majalah, tabloid) maupun elektronik (radio, televisi) yang
dikelolah suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada
sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonim dan hetrogen.
orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu
menyerupai sistem.
Pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau
kalaupun bisa sifatnya tertunda (delayed feedback). Hal ini sangat berbeda
Dalam hal ini peralatan teknis bersifat mutlak atau harus dikarenakan
tanpa adanya peralatan teknis dalam hal ini komunikasi massa akan sulit
tentang baik dan buruknya dampak pesan yang disebarkan tergantung pada
semua yang terjun dalam pengemasan informasi pada sebuah media massa
berlangsung cepat, serempak dan luas, dapat menguasai jarak dan waktu, serta
tahan lama bila didokumentasikan. Meskipun biaya produksi cukup mahal dan
utama dalam proses komunikasi itu sendiri. Salah satu media dalam komunikasi
berikut: Siapa (Who), Berkata Apa (Says What), Melalui Saluran Apa (In Which
Channel), Kepada Siapa (To Whom), dan Dengan Efek Apa (With What Effect?).
Gambar 2.2
Proses Komunikasi Massa Laswell
Apa Apa
a. Fungsi Pengawasan
inginkan.
masyarakat luas.
singkat.
ini lebih kepada tugasnya yang besar sebagai bagian dari budaya
global.
e. Fungsi Hiburan
Fungsi lain dari komunikasi massa adalah hiburan. Hal ini dikarenakan
Saat ini, televisi telah mendominasi disela kegiatan setiap orang. Sebuah
setiap orang dibenua tersebut menghabiskan waktunya antara 6-7 jam per minggu
didepan televisi terlebih lagi pada saat musim dingin. Di indonesia sendiri,
penggunaan televisi dikalangan anak-anak meningkat saat hari libur bisa melebihi
perkembangan teknologi televisi tersebut sempat terhenti akibat Perang Dunia II.
Televisi begitu menarik perhatian masyarakat tanpa mengenal usia, pekerjaan, dan
penyatuan audio dan visual, dengan tampilan penuh warna. Penonton bebas
menentukan saluran yang mereka senangi. Selain itu, televisi mampu mengatasi
jarak dan waktu. Dengan kata lain, televisi mendekatkan dunia yang jauh kedepan
mata tanpa harus membuang waktu dan uang untuk mengunjungi tempat-tempat
tersebut.
1962, dengan nama Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang merupakan stasiun
televisi milik pemerintah dengan siaran perdana adalah siaran langsung Upacara
pembukaan Asian Games di Stadion Glora Bung Karno yang saat itu Indonesia
menjadi tuan rumah untuk Asian Games IV. Sejak saat itu mulai bermunculan
Istilah televisi terdiri dari dua suku kata, yaitu “tele” yang berarti jauh dan
“vision” yang berarti penglihatan. Televisi adalah salah satu bentuk media massa
yang selain mempunyai daya tarik yang kuat, disebabkan unsur-unsur kata, musik
dan sound effect, juga memiliki keunggulan yang lain yaitu unsur visual berupa
gambar hidup yang menimbulkan pesan yang mendalam bagi pemirsanya
(Effendy, 2004: 192).
biaya produksi yang mahal, pesan yang disampaikan hanya selintas dan tidak
pandangan, persepsi dan perasaan menonton sebab salah saru pengaruh psikologis
audience leluasa memilih program acara yang mereka sukai. Acara Golden Ways
sesuatu. Atau dengan kata lain diperlukan motivasi agar manusia dapat melakukan
Istilah motivasi berasal dari kata motif, untuk itu sebelum mengacu pada
dan kata motivasi. Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk
yakni movere yang berarti menggerakkan (to move). Diserap dalam bahasa inggris
menjadi motivation berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang
dorong yang mempengaruhi setiap orang. Daya dorong itu bisa datang dari dalam
maupun dari luar diri seseorang. Di samping itu ada sebagian orang terdorong
disadari maupun yang tidak disadari, baik kebutuhan fisik maupun non fisik. Oleh
sebab itu motivasi dapat dikatakan faktor pendorong yang akan mempengaruhi
manusia untuk bertindak sesuai dengan keinginannya yang akan dituju. Faktor
pendorong tersebut bisa datang dari dalam (faktor intrinsik) maupun dari luar
(http://katamotivasicinta.blogspot.com/2010/01/motivasi-diri-definisi-dan
arti.html)
Terbentuknya motivasi berasal dari dua jenis, yaitu berasal dari diri sendiri
mempengaruhi. Motivasi ini lebih menekankan nilai dari kegiatan itu sendiri dari
pada penghargaan dari luar. Motivasi interinsik masih dibagi lagi menjadi dua
yaitu, determinasi diri dan pilihan personal. Determinasi disini maksudnya adalah
kita melakukan sesuatu karena kita mau melakukannya bukan karena paksaan atau
imbalan. Sedangkan pilihan personal adalah kita melakukan sesuatu karena kita
tersendiri ketika selesai melakukan sesuatu. Motivasi yang muncul dari dalam diri
misalnya, kita melakukan suatu pekerjaan karena kita ingin mengembangkan diri
dalam bidang pekerjaan tersebut bukan karena faktor luar seperti hukuman dan
imbalan. Berbeda dengan motivasi ekterinsik yaitu motivasi yang muncul karena
dorongan dari luar baik itu berupa hal yang positif seperti imbalan, reward,
hadiah, penghargaan dan lain-lain maupun hal yang negatif seperti, hukuman,
paksaan dll. Contohnya kita bekerja karena gaji yang akan kita dapatkan setiap
bulannya. Motivasi yang paling kuat adalah motivasi yang berasal dari dalam diri
seseorang, sebab kita dengan sadar ingin melakukan sesuatu bukan karena
menginginkannya. (http://www.psikologizone.com/cara-membangkitkan-motivasi-
diri/065111012)
yang sangat terkenal pada tahun 1943. Dimana teorinya menjelaskan hirarki
dan kebutuhan manusia. Kebutuhan yang lebih tinggi akan mendorong seseorang
lebih rendah terpenuhi. Hal ini dapat kita lihat pada bagan berikut ini :
Gambar 2.3
Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan Keamanan
Kebutuhan Fisiologis
a. Kognitif, yang merujuk pada pengayaan pengasahan otak agar kita menjadi
melek berpikir, melek teknologi yang merupakan substansial dalam
kehidupan kita kini dan masa mendatang; dalam hal ini berarti
pengembangan pengetahuan.
b. Afektif, merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan berpikir kreatif,
motivasi, disiplin, kepercayaan diri, meminimalkan / mengendalikan rasa
takut dan khawatir, mengelolah stres, ketangguhan diri, aktualisasi diri,
tanggung jawab nilai, norma yang kalau semuanya itu direkatkan pada diri
kita maka akan memberi kontribusi yang amat bermakna; dalam hal ini
berarti pengembangan keterampilan.
c. Psikomotorik, merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan,
keterampilan motorik; dalam hal ini berarti pengembangan kemampuan.
d. Interaktif, merujuk pada pengayaan, pengasahan kemampuan beradaptasi
dalam segala situasi, kemampuan berkomunikasi, negosiasi yang amat
dituntut dalam kegiatan-kegiatan bisnis serta kegiatan jasa lainnya.
(Rismawaty, 2008: 37-38).
Oleh sebab itu dalam penelitian ini akan dibatasi hanya kepada motivasi
diri. Hal ini berdasarkan kepada tayangan Mario Teguh The Golden Ways yang
Teori S-O-R ini muncul pada masa Perang Dunia II di Jerman yang saat
itu dipimpin oleh Hietler. Dimana dari hasil pengamatan bahwa kekuatan
mengobarkan Perang Dunia II. Hal inilah yang menjadi awal munculnya teori
Stimulus – Respons.
Proses berjalannya pesan dari sumber kepada pihak penerima pesan atau
komunikan bersifat linier atau satu arah. Teori ini menggambarkan proses
komunikasi secara sederhana yang melibatkan media massa dan penerima pesan,
Gambar 2.4
Model Komunikasi S-O-R
Stimulus
Media Massa Publik
Respons
Pada tahun 1930-an dan 1940-an, apa saja yang disajikan media massa
secara langsung dan kuat memberi rangsangan yang berdampak kuat pada diri
audience yang dianggap mempunyai ciri khusus yang seragam dan dimotivasi
oleh faktor biologis dan lingkungan serta mmiliki sedikit control. Artinya, pesan
yang jelas dan sederhana akan direspons dengan jelas dan sederhana pula. Jadi,
prinsip belajar sederhana yang merupakan dasar dari teori jarum hipodermik
(Bullet Theory). Dimana, seseorang dapat menjelaskan suatu kaitan erat antara
elemen utama dari teori ini adalah Stimulus (pesan), Organisme (penerima atau
emosi, atau proses lain yang hampir tidak terkontrol oleh individu. Setiap individu
dalam hal ini disebut Organisme akan memberikan respons yang sama pada
stimuli yang datang dari media massa. Karena teori ini mengasumsikan organisme
tidak berdaya ditembaki oleh stimuli dari media massa (Rakhmat, 2004: 197).
menghasilkan prilaku tertentu, jika ada stimulus tertentu pula (Rakhmat, 2004:
198).
dimana efek adalah suatu reaksi khusus yang timbul karena stimulus tertentu.
yang disampaikan melalui media massa terhadap reaksi yang akan muncul dalam
a. Pesan (stimulus, S)
b. Komunikan (Organisme, O)
hasil penelitian yang dapat dicapai dan menghantarkan penelitian pada rumusan
a. Variabel bebas (X), yaitu variabel yang diduga sebagai penyebab variabel
yang lain (Rakhmat, 2004: 12). variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah
c. Variabel antara (Z) atau Intervening Variable adalah sejumlah gejala dengan
berbagai unsur atau faktor di dalamnya yang tidak dapat dikontrol, akan tetapi
Tabel 2.1
Operasional Variabel
yang telah dikelompokkan dalam rangka konsep. Dengan kata lain, definisi
berikut:
tayangan.
d. Jenis suara, yaitu intonasi, artikulasi suara dan gaya bicara khas
penonton.
1.3 Materi Acara adalah materi-materi acara yang dibawakan dalam setiap
1.4 Perangkat Acara adalah seluruh pelaku yang terlibat dalam tayangan
1.5 Waktu tayang; waktu penayangan The Golden Ways di Metro TV.
proses berpikir
orang lain
menonton
menonton tayangan
sekitar
di Universitas
II.5. HIPOTESIS
hipotesis sebagai pegangan atau jawaban sementara yang masih harus dibuktikan
dalam bentuk pertanyaan ilmiah atau proposisi, yaitu mengandung hubungan dua
variabel atau lebih (Sudjana, 2000: 11). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ho: Tidak terdapat hubungan antara pengaruh tayangan program acara The