Pendidikan Tauhid
melalui Metode Berpikir Rasional-Argumentatif
(Telaah Buku “Beyond The Inspiration” Karya Felix Siauw)
Fitriyani Rismawati
E-mail: fitrizma12@gmail.com
Abstrack
God sent His servant thinks to find faith, but in reality the majority of muslims with an identity crisis
by simply accept the doctrine without thinking process. Felix Siauw as a convert to Islam who believe
the thought, share the concept of rational-argumentative thinking to guides Muslims in their faith. This
research is axpected to be used to develop a way of thinking Muslims in growing faith. This research
is a literature with a philosophical approach that is collected with documentation. The analysis is done
by identifying the contents of the book, then analyzed and confirmed by the data, and then draw up a
classification so that it can be deduced. The thought process with this method is to find the answer to
basic questions and keep asking until you are sure of the existence of God’s existence and consciousness
in the worship of God. This method also touches a component in the education of monotheism namely
methods, approaches and media.
Keyword: Monotheism, Method, Rational, Argumentative
Abstrak
Allah menyuruh hamba-Nya berpikir untuk menemukan keimanan, namun kenyataannya mayoritas
umat muslim yang mengalami krisis identitas dengan hanya menerima doktrin tanpa dituntun berpikir.
Felix Siauw sebagai seorang muallaf yang beriman karena berpikir, membagikan konsep berpikir rasinal-
argumentatif untuk menuntun muslim dalam beriman. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan
untuk membina cara berpikir umat muslim dalam menumbuhkan keimanan. Penelitian ini merupakan
penelitian kepustakaan dengan pendekatan filosofis yang dikumpulkan dengan dokumentasi. Analisis
dilakukan dengan mengidentifikasi isi buku, kemudian dianalisis dan dikonfirmasikan dengan data
yang ada, lalu menyusun klasifikasi sehingga dapat ditarik kesimpulan. Proses berpikir dengan metode
ini adalah mencari jawaban dari pertanyaan dasar dan terus bertanya hingga yakin akan keberadaan
eksistensi Allah dan memiliki kesadaran dalam menyembah Allah. Metode ini juga menyentuh
komponen dalam pendidikan tauhid yaitu metode, pendekatan,dan media.
Kata Kunci: Tauhid, Metode, Rasional, Argumentatif
185
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 2, Desember 2016
serta kemerosotan iman, dimana masih ibadah kepada Allah dengan mencintai-
terjebak dalam takhayul, berhala dan Nya, takut terhadap-Nya, menaati
khurafat. Banyak umat Islam, khu perintah-Nya dan meninggalkan lara
susnya generasi muda yang masih ngan-Nya. Ketiga, tauhid al-asma’ wa
percaya dengan ramalan bintang dan ash-shifat ialah menetapkan apa yang
perdukunan. (Felix Y. Siauw: 2013, 44) Allah tetapkan untuk diri-Nya/apa
Hal ini disebabkan karena mayoritas yang ditetapkan oleh Rasul-Nya berupa
umat Islam meninggalkan cara berpikir nama-nama dan sifat-sifat, kemudian
rasional. menyucikan-Nya dari segala yang
Dalam bukunya yang berjudul Dia sucikan dari-Nya dari padanya
Beyond The Inspiration, Felix mence dan disucikan darinya oleh Rasul-Nya
ritakan pengalamannya mulai dari berupa celaan kekurangan. (Sholih bin
ketidakpuasan akan jawaban atas per Fauzan: 2013,56)
tanyaannya tentang asal usul penciptaan Terdapat empat langkah yang
manusia, sehingga menimbulkan kera ditempuh oleh Descartes untuk mencari
guan dengan agama yang dianutnya kebenaran melalui metodenya ini,
sampai dia meyakini Islam sebagai yaitu:
agama yang benar. a. Tidak menerima suatu apapun
2. Rumusan Masalah sebagai kebenaran, kecuali apa
a. Bagaimana konsep pendidikan bila saya melihat bahwa hal
tauhid melalui metode berpikir itu sungguh-sungguh jelas dan
rasional-argumentatif menurut tegas sehingga tidak ada suatu
Felix Y. Siauw? keraguan apapun yang mampu
b. Bagaimana relevansi metode merobohkannya.
berpikir rasional-argumentatif b. Pecahkanlah setiap kesulitan atau
dalam pembelajaran tauhid? masalah itu sebanyak mungkin
3. Landasan Teori bagian sehingga tidak ada suatu
Pendidikan tauhid adalah pembe keraguan apapun yang mampu
rian bimbingan kepada anak didik agar merobohkannya.
memiliki jiwa tauhid yang kuat dan c. Bimbinglah pikiran dengan ter
mantap, serta memiliki tauhid yang baik atur, dengan memulai dari hal
dan benar. (Felix Y. Siauw: 2013, 41) sederhana dan mudah diketahui,
Tujuan pendidikan tauhid adalah kemudian secara bertahap sam
menanamkan keimanan kepada Allah pai pada yang paling sulit dan
secara kâffah sehingga menimbulkan kompleks.
dorongan aktivitas yang hanya tertuju d. Dalam proses pencarian dan
pada Allah semata. penelaahan hal-hal sulit, harus
Tauhid terdiri dari tiga kriteria, dibuat perhitungan-perhitungan
yaitu pertama, tauhid ar-rububiyah ialah yang sempurna serta pertimba
mentauhidkan dan mengesakan Allah ngan-pertimbangan yang me
dengan segala perbuatan-Nya. Kedua, nyeluruh sehingga kita menjadi
tauhid al-uluhiyah maknanya adalah yakin bahwa tidak ada satu pun
186
Fitriyani Rismawati, Pendidikan Tauhid Melalui Metode Berpikir Rasional-Argumentatif ...
187
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 2, Desember 2016
188
Fitriyani Rismawati, Pendidikan Tauhid Melalui Metode Berpikir Rasional-Argumentatif ...
189
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 2, Desember 2016
Ayat di atas merupakan salah Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal
satu tantangan Alquran terhadap kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan
190
Fitriyani Rismawati, Pendidikan Tauhid Melalui Metode Berpikir Rasional-Argumentatif ...
191
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 2, Desember 2016
192
Fitriyani Rismawati, Pendidikan Tauhid Melalui Metode Berpikir Rasional-Argumentatif ...
193
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 2, Desember 2016
194
Fitriyani Rismawati, Pendidikan Tauhid Melalui Metode Berpikir Rasional-Argumentatif ...
DAFTAR PUSTAKA
195
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 2, Desember 2016
196