Gizi Dan Penyakit Jantung
Gizi Dan Penyakit Jantung
1.1
Penyakit jantung adalah penyebab kematian no 1 di AS. Data terbaru dari
American Heart Association menunjukkan bahwa sekitar 82.600.000 orang dewasa di
Amerika (>1 tiap 3 orang) memiliki 1 atau lebih penyakit kardiovaskuler. Di antaranya
yakni sekitar 40.400.000 berusia ≥ 60 tahun.Diperkirakan setiap hari >2200 orang
amerika meninggal karena penyakit kardiovaskuler, yang ekuivalen dengan 1 kematian
tiap 39 detik. Tingkat kematian akibat PKV menurun tiap tahunnya namun beban
penyakit ini tetap tinggi. Risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner setelah usia
40 tahun adalah sekitar 49 % untuk laki-laki dan 32 % bagi wanita. Biaya untuk
menanggung penyakit PKV dan stroke di AS pada tahun 2007 diperkirakan mencapai
$286 juta, dan kedua penyakit ini adalah penyakit yang paling banyak menelan biaya
asuransi kesehatan pada tahun 2007.
Kaitan antara gizi dan PKV tidak dapat dipungkiri. Berbagai penelitian dalam
100 tahun terakhir membuktikan adanya peran diit terhadap insiden penyakit jantung
koroner. American Heart Association merekomendasikan pentingnya pengaturan gizi
dan gaya hidup dalam mencegah terjadinya penyakit kardiovaskuler.
Rekomendasi AHA dalam pengaturan gizi dan gaya hidup dalam rangka menurunkan
risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler adalah sebagai berikut :
Faktor-faktor gizi yang belum terbukti secara kuat berkaitan dengan risiko PKV
1. Suplementasi antioksidan
Penelitian klinis tentang suplementasi antioksidan terhadap risiko PKV tidak
menunjukkan hubungan yang positif. Beberapa studi bahkan melaporkan efek
nnegatif suplemen antioksidan, seperti meningkatnya risiko kanker paru pada
suplementasi beta karoten terhadap perokok. Namun demikian, konsumsi antioksidan
yang berasal dari aneka ragam sayuran dan buah direkomendasikan.
2. Protein kedelai
Bukti adanya manfaat kesehatan produk-produk protein kedelai masih minimal.
Namun konsumsi makanan yang kaya protein kedelai mungkin secara tidak langsung
berhubungan dengan risiko PKV bila makanan tersebut digunakan sebagai pengganti
makanan hewani dan susu yang mengandung asam lemak jennuh dan kolesterol.
3. Folat dan berbagai vitamin B
Hasil studi yang ada tidak cukup sebagai dasar untuk merekomendasikan folat dan
vitamin B dalam menurunkan risiko PKV.
4. Fitokimia
Flavonoid dan zat-zat yang mengandung sulfur adalah berbagai zat yang terkandung
dalam sayuran dan buah, yang mungkin penting dalam mengurangi risiko
atherosklerosis.
Sumber :
1. American Heart Association : Diet and Lifestyle Recommendation Revision
2006 : A Scientific Statement From The American Heart Association Nutrition
Committee.
2. Bupathiraju SN and Tucker KL. Coronary heart disease prevention:
Nutrients, foods, and dietary patterns. Clinica Chimica Acta 412: 1493–
1514, 2011.
3. Survei Kesehatan Rumah Tangga 2002 dan 2005.
4. Riset Kesehatan Dasar 2007.