Anda di halaman 1dari 5

KESEHATAN JIWA REMAJA

1)
Ririn Nasriati
1)
Program Studi DIII Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo

ABSTRAK
Remaja adalah individu yang unik dengan segala proses perkembangan yang harus dilaluinya
baik secara fisik maupun psikologis. Masa remaja merupakan masa transisi dan merupakan masa yang
sulit bagi remaja sehingga kemungkinan akan terjadi perubahan perilaku terkait dengan
perkembangan yang terjadi pada remaja tersebut.
Pada masa ini, remaja mempunyai tugas – tugas perkembangan yang dapat menjadi ancaman
bagi remaja dan juga sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor lingkungan. Adanya hambatan dalam
tahap perkembangan dapat menimbulkan masalah kesehatan jiwa bila tidak terselesaikan dengan baik.
Masalah tersebut dapat berasal dari remaja sendiri, hubungan dengan orang tua atau akibat interaksi
sosial diluar lingkungan keluarga. Dampak selanjutnya adalah munculnya gangguan psikotik yang
bisa berlanjut sampai masa dewasa
Agar kesehatan jiwa remaja dapat tercapai maka deteksi dini dan intervensi dini perlu
dilakukan dengan melibatkan keluarga maupun remaja sendiri sehingga masalah – masalah kejiwaan
remaja dapat diatasi dengan baik.

Kata kunci : kesehatan jiwa, remaja

PENDAHULUAN diatasi dapat berlanjut sampai dewasa dan dapat


Masa remaja merupakan suatu fase berkembang kearah yang lebih negatif. Antara
perkembangan antara masa kanak – kanak dan lain dapat timbul masalah maupun gangguan
masa dewasa, berlangsung antara usia 10 – 19 kejiwaan dari ringan sampai berat. Apabila pada
tahun. Masa remaja terdiri dari remaja awal ( 10 kenyataannya perhatian masyarakat lebih
– 14 tahun ), masa remaja pertengahan ( 14- 17 terfokus pada upaya meningkatkan kesehatan
tahun )dan masa remaja akhir (17 – 19 tahun). fisik semata dan kurang memperhatikan faktor
Pada masa remaja terjadi banyak perubahan baik non fisik( intelektual, mental emosional dan
biologis, psikologis maupun sosial (Kusumawati, psikososial ) padahal faktor- faktor tersebut
F, 2010). merupakan penentudalam keberhasilan seorang
Seorang remaja tidak lagi dapat disebut remaja dikemudian hari.
sebagai anak kecil, tetapi belum juga dapat Faktor non fisik yang berpengaruh pada
dianggap sebagai orang dewasa. Disatu sisi ia remaja adalah lingkungan, yang meliputi
ingin bebas dan mandiri, lepas dari pengaruh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, serta
orang tua tetapi disisi lain pada dasarnya tetap lingkungan masyarakat sekitarnya. Oleh karena
membutuhkan bantuan, dukngan dan itu orang tua atau orang yang berhubungan
perlindungan orang tuanya. Orang tua sering dengan remaja perlu mengetahui ciri
tidak mengetahui atau memahami perubahan perkembangan jiwa remaja , pengaruh
yang terjadi sehingga tidak menyadari bahwa lingkungan terhadap perkembangan jiwa remaja
mereka telah tumbuh menjadi seorang remaja, serta masalah maupun gangguan jiwa remaja.
bukan lagi anak yang selalu dibantu.Orang tua Pengetahuan tersebut dapat membantu
menjadi bingung menghadapi labilitas emosi dan mendeteksi secara dini bila terjadi perubahan
perilaku remaja sehingga akan terjadi konflik yang menjurus kepada hal negatif. Masalah
diantara keduanya. kesehatan jiwa terjadi pada 15 -22 % anak-anak
Konflik yang terjadi antara orang tua dan dan remaja, namun yang mendapatkan
remaja apabila tidak terselesaikan akan pengobatan jumlahnya kurang dari 20 %.
berdampak negatif terhadap diri remaja sendiri Diagnosa gangguan jiwa pada anak- anak dan
ataupun hubungan antara remaja dan orang remaja adalah perilaku yang tidak sesuai dengan
tuanya. Kondisi seperti ini bila ridak segera tingkat usianya, menyimpang bila dibandingkan
dengan norma budaya yang mengakibatkan Perkembangan Psikososial
kurangnya atau terganggunya fungsi adaptasi Perkembangan psikososial pada remaja
(Kusumawati, F, 2010). menurut Erikson adalah identitas dan
Dasar memahami gangguan jiwa yang kebingungan peran yang terjadi pada usia 12-20
terjadi pada remaja adalah dengan menggunakan tahun. Pembentukan identitas selama masa
teori perkembangan. Penyimpangan dari norma remaja merupakan tugas utama dalam
perkembangan merupakan tanda adanya suatu perkembangan kepribadian yang diharapkan
masalah. tercapai pada masa remaja akhir.Selama masa
remaja ini kesadaran akan identitas menjadi
PERKEMBANGAN REMAJA lebih kuat karena itu ia berusaha mencari
Perkembangan Fisik identitas dan mendefinisikan kembali
Perubahan – perubahan fisik merupakan “siapakah”ia saat ini dan akan menjadi
gejala primer dalam pertumbuhan masa remaja “siapakah” atau menjadi “apakah” ia dimasa
yang berdampak terhadap perubahan- perubahan mendatang.Perkembangan identitas selama masa
psikologis.8 remaja ini juga sangat penting karena ia
Anak Perempuan memberikan suatu landasan bagi perkembangan
Perkembangan fisik anak perempuan psikososial dan relasi interpersonalpada masa
mulai berkembang pada usia 10,5 tahun dan dewasa.
paling cepat pada usia 12 tahun.Perkembangan Tahap perkembangan identitas(Desmita,
fisik pada anak perempuan meliputi : 1) 2005) meliputi: 1) tahap diferensiasi (12-14
pertumbuhan fisik yang pesat ( usia 10 – 11 tahun ) karakteristik tahap ini adalah remaja
tahun ); 2) pertumbuhan payudara ( 10 – 11 menyadari bahawa ia berbeda secara psikologis
tahun ); 3) tumbuhnya rambut pubis (10 – 11 dari orang tuanya.Kesadaran ini sering
tahun ), dan rambut ketiak ( 12 – 13 tahun ); 4) membuatnya mempertanyakan dan menolak
pengeluaran sekret vagina ( 10 – 13 tahun ); 5) nilai- nilai dan nasehat orang tuanya, sekalipun
produksi kelenjar keringat ( 12-13 tahun); 6) nilai dan nasehat tersebut masuk akal; 2) tahap
menstruasi ( 11 – 14 tahun ). Perkembangan fisik praktis (14 – 15 tahun) arakteristik tahap ini
pada anak perempuan nampaknya tidak sejalan adalah remaja percaya bahwa ia mengetahui
dengan pematangan psikologisnya. Payudara segala-galanya dan dapat melakukan sesuatu
yang tumbuh lebih dini seringkali menimbulkan tanpa salah. Ia menyangkal kebutuhan akan
rasa malu karena sudah diperlakukan sebagai peringatan atau nasehat dan menantang
orang dewasa padahal remaja ini belum siap orangtuanya pada setiap kesempatan.
untuk menghadapinya. Komitmennya terhadap teman-teman juga
bertambah; 3) tahap penyesuaian (15-18 tahun).
Anak Laki – Laki Karakteristik tahap ini adalah karena kesedihan
Perkembangan fisik pada anak laki- laki dan kekhawatiran yang dialaminya mendorong
2 tahun lebih lambat mulainya,namun akhirnya remaja untuk menerima kembali sebagian
anak laki- laki bertambah 12 – 15 cm dalam 1 otoritas orang tuanya tetapi dengan syarat.
tahun hingga pada usia 13 sampai menjelang 14 Tingkah lakunya sering silih berganti antara
tahun. Perkembangan fisik pada anak laki-laki eksperimentasi dan penyesuaian, kadang mereka
meliputi: 1) pertumbuhan fisik yang pesat (12-13 menantang dan kadang berdamai dan
tahun); 2) pertumbuhan testis dan skrotum (11- bekerjasama dengan orang tua mereka. Disatu
12 tahun ); 3) perkembangan penis (12-13tahun); sisi ia menerima tanggung jawab di sekitar
4) terjadi ejakulasi (13-14 tahun); 5) rumah namun disisi lain ia akan mendongkol
pertumbuhan rambut pubis (11-12tahun),rambut ketika orang tuanya selalu mengontrol,
ketiak dan badan (13-15tahun ), kumis,cambang, membatasi gerak gerik dan aktifitasnya diluar
jenggot ( 13-15 tahun); 6) perkembangan rumah.; 4) tahap konsolidasi (18-21 tahun).
kelenjar keringat ketiak (13 – 15 tahun ); 7) suara Karakteristik pada tahap ini adalah remaja
pecah dan membesar (14-15 tahun ). mengembangkan kesadaran akan identitas
Perkembangan fisik pada anak personal yang menjadi dasar pemahaman dirinya
perempuan maupun laki-laki yang begitu cepat dan orang lainserta untuk mempertahankan
dan drastis pada usia 11 samapai 16 tahun otonomi, independen dan invidualitas.
membutuhkan waktu beberapa saat untuk dapat Selama masa ini remaja mulai memiliki
beradaptasi dengan keadaan tersebut. suatu perasaan tentang identitasnya sendiri, suatu
perasaan bahwa dia adalah manusia yang unik
dengan sifat-sifat yang melekat pada dirinya, identitas baru; 4) kasar dan menuntut
seperti kesukaan dan ketidaksukaan, tujuan yang memperoleh kebebasan; 5) ingin tampak sama
ingin dicapai pada masa mendatang, kekuatan dengan teman dalam cara berpakaian, gaya
dan hasrat untuk mengontrol kehidupannya rambut, mendengarkan musik; 6) pengaruh
sendiri.ini merupakan saat yang sulit bagi remaja teman menjadi sangat besar, remaja tidak mau
karena masa peralihan dari masa kanak-kanak ke berbeda dengan dari teman sebaya; 7) tampak
masa dewasa di satu pihak dan kepekaaan tidak toleransi dan sulit berkompromi, timbul iri
terhadap perubahan sosiial dan historis dipihak hati dengan saudara kandung.
lain sehingga seorang remaja merasakan
penderitaan paling dalamdibandingkan dengan Perkembangan Psikososial Remaja
masa-masa lain akibat kekacauan peranan atau Pertengahan (15-16 Tahun )
kekacauan identitas (identity confusion). Kondisi Perkembangan psikososial remaja awal
ini menyebabkan remaja merasa terisolasi , diantaranya: 1) lebih mampu berkompromi; 2)
hampa, cemas, dan bimbang.Remaja juga belajar berfikir secara independen dan membuat
menjadi mudah tersinggung dan merasa keputusan sendiri; 3) terus menerus
malu.Selama masa ini tingkah laku remaja tidak bereksperimen untuk mendapatkan citra diri yang
konsisten dan tidak dapat diprediksi kadang dirasakan nyaman bagi mereka; 4) merasa perlu
tertutup terhadap siapapun karena takut ditolak mengumpulkan pengalaman baru, mengujinya
atau dikecewakan namun pada saat lain mungkin walaupun beresiko; 5) tidak lagi terfokus pada
ingin jadi pengikut atau pecinta dengan tidak diri sendiri; 6) membangun norma/nilai dan
memperdulikan konsekwensi – konsekwensi dari mengembangkan realitas; 7) membutuhkan lebih
komitmennya (Davdson G C, 2006). banyak teman dan rasa setia kawan; 8) mulai
Remaja yang berhasil mencapai suatu membina hubungan lawan jenis; 9) intelektual
identitas diri yang stabil akan memperoleh suatu lebih berkembang dan ingin tahu banyak
pandangan yang jelas tentang dirinya, memahami hal,berfikir abstrak; 10) berkembangnya
perbedaan dan persamaannya dengan orang lain, ketrampilan intelektual khusus; 11)
menyadari kelebihan dan kekurangan dirinya, mengembangkan minat yang besar terhadap
penuh percaya diri, tanggap terhadap berbagai bidang seni dan olah raga; 12) senang
situasi, mampu mengambil keputusan penting, berpetualang,ingin bepergian sendiri.
mampu mengantisipasi tantangan masa depan
serta mengenal perannya dimasyarakat (Desmita, Dampak terhadap anak diantaranya: 1) lebih
2005) tenang, sabar dan lebih toleransi. dapat menerima
pendapat orang lain meskipun berbeda dengan
Perkembangan Psikososial Remaja Awal ( 10 pendapatnya sendiri; 2) menolak campur tangan
– 14 Tahun ) orang tua; 3) baju, gaya rambut , sikap dan
Perkembangan psikososial remaja awal pendapat mereka sering berubah-ubah; 4) mulai
diantaranya: 1) cemas terhadap penampilan bereksperiman dengan rokok , alkohol dan
badan / fisik; 2) perubahan hormonal; 3) napza; 5) lebih bersosialisasi dan tidak lagi
menyatakan kebebasan dan merasa sebagai pemalu; 6) mempertanyakan nilai , norma yang
seorang individu, tidak hanya sebagai anggota diterima dari keluarga; 7) menghabiskan waktu
keluarga; 4) perilaku memberontak dan lebih banyak dengan teman, mulai pacaran; 8)
melawan; 5) kawan menjadi lebih penting; 6) mulai mempertanyakan sesuatu yang sebelumnya
perasaan memiliki terhadap teman sebaya, anak tidak berkesan. ingin mengikuti debat dan
laki-laki membentuk gang, kelompok, anak diskusi; 9) mungkin mengabaikan pelajaran
perempuan mempunyai sahabat; 7) sangat sekolah karena adanya minat yang baru.
menuntut keadilan tapi cenderung melihat
sesuatu sebagai hitam putih serta dari sisi
pandang mereka sendiri. perkembangan psikososial remaja akhir ( 17-19
tahun ) diantaranya: 1) ideal; 2) terlibat dalam
Dampak terhadap anak diantaranya: 1) kesadaran kehidupan, pekerjaan dan hubungan diluar
diri meningkat (self consciousness ); 2) menjadi keluarga; 3) harus belajar untuk
pemarah, anak laki-laki yang tadinya baik dapat mencapaikemandirian baik dalam bidang
menjadi agresif; 3) bereksperimen dengan cara finansial maupun emosional; 4) lebih mampu
berpakaian, berbicara dan cara penampilan diri membuat hubungan yang stabil dengan lawan
sebagai suatu usaha untuk mendapatkan jenis; 5) merasa sebagai orang dewasa yang
setara dengan anggota keluarga lainnya; 6) perilaku teman sebaya lebih besar pengaruhnya
hampir siap untuk menjadi arang dewasa yang daripada keluarga. Kelompok sebaya
mandiri. memberikan lingkungan yaitu dunia tempat
remaja dapat melakukan sosialisasi dimana nilai
Dampak terhadap anak diantaranya: 1) yang berlaku bukanlah nilai yang ditetapkan oleh
cenderung menggeluti masalah sosial politik,nilai orang dewasa melainkan oleh teman seusianya.
– nilai agama; 2) mulai belajar mengatasi stress Disinilah letak bahayanya bagi perkembangan
yang dihadapinya; 3) kecemasan dan jiwa remaja
ketidakpastian masa depan dapat merusak harga Lingkungan masyarakat
diri remaja; 4) mempunyai pasangan yang lebih Lingkungan masyarakat yang berpengaruh
serius; 5) cenderung merasa pengalamannya terhadap perkembangan jiwa remaja adalah
berbeda dengan orang tua sosial budaya dan media massa. Pergeseran
budaya lokal dan budaya nasional akan
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP tertembus oleh budaya universal sehingga terjadi
PERKEMBANGAN JIWA REMAJA pergeseran nilai kehidupan. Pergeseran nilai ini
Lingkungan Keluarga akan menyebabkan konflik nilai yang dapat
Pola Asuh Keluarga berakibat terjadinya penyimpangan perilaku pada
Proses sosialisasi sangat dipengaruhi oleh pola remaja (Kusumawati, F, 2010).
asuh dalam keluarga (1) pola asuh yang otoriter
akan menyebabkan remaja berkembang menjadi MASALAH KESEHATAN JIWA REMAJA
penakut, tidak memiliki rasa percaya diri, merasa Adanya hambatan dalam tahap
tidak berharga, sehingga proses sosialisasi perkembangandapat menimbulkan masalah
terganggu (2) Pola asuh permisif akan kesehatan jiwa bila tidak terselesaikan dengan
menumbuhkan sikap ketergantungan dan sulit baik. Masalah tersebut berasal dari diri remaja
menyesuaikan diri (3 ) pola asuh demokratis sendiri, hubungan orang tua dan remaja atau
akan menimbulkan kesimbangan antara akibat interaksi sosial di luar lingkungan
perkembangan individu dan sosial sehingga anak keluarga. Sebagai akibatnya dapat terjadi
akan memperoleh suatu kondisi mental yang masalah kesehatan jiwa remaja
sehat. denganmanifestasi bermacam-macam antara lain
Kondisi Keluarga kesulitan belajar,kenakalan remaja dan masalah
Hubungan orang tua yang harmonis akan perilaku seksual (Davdson G C, 2006).
menumbuhkan kehidupan emosional yang
optimal terhadap perkembangan kepribadian Gangguan Jiwa Pada Remaja
anak. Beberapa jenis gangguan jiwa yang banyak
terjadi pada remaja
Pendidikan moral dalam keluarga Gangguan Cemas/ Ansietas
Pendidikan moral dalam kelurga adalah upaya Cemas (ansietas)adalah perasaan gelisah
menanamkan nilai-nilai akhlak atau budi pekerti yang dihubungkan dengan antisipasi terhadap
kepada anak dirumah. Budi pekerti mengandung bahaya. Gangguan cemas merupakan gangguan
nilai-nilai keagamaan, kesusilaan dan yang banyak terjadi pada anak dan remaja.
kepribadian. Apabila keluarga tidak perduli Prevalensi gangguan cemas ini adalah 5 – 50 %.6
terhadap pendidikan moral dalam keluarga akan Fobia sosial ditemukan lebih banyak pada anak
berakibat buruk terhadap perkembangan jiwa laki-laki sedangkan fobia simpel, gangguan
remaja. menghindar lebih banyak pada anak perempuan.
Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang Gangguan Mood
kuat terhadap perkembangan remaja. Suasana Depresi pada anak- anak dan remaja
sekolah sangat berpengaruh terhadap berkisar antara 1 – 5 %. Seorang remaja
perkembangan jiwa remaja yaitu dalam hal mempunyai kecenderungan untuk mengalami
kedisiplinan, kebiasaan sekolah, pengendalian depresi. Oleh karena itu sangat penting untuk
diri dan bimbingan guru. membedakan secara jelas dan hati – hati antara
Lingkungan teman sebaya depresi yang disebabkan oleh gejolak mood yang
Remaja lebih banyak berada diluar rumahdengan normal pada remaja dengan depresi patologik.
teman sebaya. Jadi dapat dimengerti bahwa Depresi pada remaja sering tidak terdiagnosis.
sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan Adanya gangguan mood akan beresiko terjadinya
perilaku bunuh diri pada remaja. Bunuh diri
adalah penyebab kematian utama ketiga pada PENATALAKSANAAN GANGUAN JIWA
individu berusia 15 – 24 tahun. Tanda – tanda REMAJA
bahaya bunuh diri pada remaja meliputi menarik Penatalaksanaan ganguan jiwa remaja
diri secara tiba-tiba, berperilaku keras atau sangat diantaranya: 1) pencegahan primer melalui
memberontak, menyalahgunakan obat atau berbagai program sosial yang ditujukan untuk
alkohol, secara tidak biasa mengabaikan menciptakan lingkungan yangmeningkatkan
penampilan diri, kualitas tugas sekolah menurun, kesehatan anak; 2) pencegahan sekunder dengan
membolos, keletihan berlebihan dan keluhan menemukan kasus secara dini pada remaja yang
somatik, respon yang buruk terhadap pujian, mengalami kesulitan di sekolah sehingga
ancaman bunuh diri terang-terangan secara tindakan yang tepat dapat segera dilakukan; 3)
verbal dan membuang benda-benda yang didapat dukungan terapeutik bagi anak-anak diberikan
sebagai hadiah .7 melalui psikoterapi individu, konseling remaja
dan program pendidikan khusus untuk remaja
Gangguan Psikotik yang tidak mampu berpartisipasi dalam sistem
Gangguan psikotik adalah suatu kondisi sekolah normal; 4) terapi keluarga dan
terdapatnya gangguan yang berat dalam penyuluhan keluarga penting untuk membantu
kemampuan menilair realitas.5 Yang termasuk keluarga mendapatkan ketrampilan dan bantuan
gangguan psikotik adalah skizoprenia. yang diperlukan guna membuat perubahan yang
Skizoprenia pada remaja merupakan hal yang dapat meningkatkan fungsi semua anggota
umum dan insidennya selama remaja akhir keluarga (Kusumawati, F, 2010).
sangat tinggi. Gejala awalnya meliputi perubahan
ekstrem dalam perilaku sehari- hari, isolasi KEPUSTAKAAN
sosial, sikap yang anah,penurunan nilai akademik Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan.
dan mengekspresikan peilaku yang tidak Bandung: Remaja Rosda Karya.
disadarinya (Kusumawati, F, 2010). Davdson G C. 2006. Psikologi Abnormal.
Jakarta: Raja Gravindo Persada.
Gangguan Penyalahgunaan Zat Kusumawati, F. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Gangguan ini banyak terjadi Jakarta :Salemba Medika, 2010
diperkirakan 32 % remaja menderita gangguan Tomb,D A. 2004. Buku Saku Psikiatri. Jakarta:
penyalahgunaan zat (Kusumawati, F, 2010). EGC.
Angka penggunaan alkohol atau zat terlarang Towsend, MC. 1998. Diagnosa Keperawatan
lebih banyak pada anak laki-laki dibanding pada Keperawatan Psikiatri. Jakarta: EGC.
perempuan. Resiko terbesar pada usia 15 – 24 Iyus,I. 2007. Keperawatan Jiwa.Bandung:
tahun. Pada remaja perubahan penggunaan zat Refika Aditama.
menjadi ketergantungan zat terjadi lebih cepat ___________________ 2011. Pedoman
dalam kurun waktu 2 tahun. Identifikasi remaja Kesehatan Jiwa Remaja.Dinkes Sulsel go. Id
penyalahguna NAPZA terdapat pada konflik diakses tanggal 23 Desember
keluarga yang berat, kesulitan akademik,
penyalahgunaan NAPZA oleh orang tua dan
teman, merokok pada usia muda.

Anda mungkin juga menyukai