Rangkum Glomerulus Renal
Rangkum Glomerulus Renal
Glomerulus merupakan gulungan pembuluh darah kapiler yang berada di dalam sebuah
kapsul sirkuler, yang disebut kapsula Bowman.(7) Secara bersamaan, glomerulus dan kapsula
Bowman disebut dengan korpuskulum renalis. Ginjal manusia memiliki sekitar satu juta
glomerulus di dalamnya. Glomerulus terdiri atas tiga tipe sel intrinsik: sel endotel kapiler, sel
epitel yang dipisahkan dari sel endotel oleh membrana basalis glomerular, serta sel
mesangial. Struktur glomerulus dapat dilihat seperti pada Gambar 2.1.(8)
Membran filtrasi glomerulus memisahkan darah kapiler dengan cairan di ruang Bowman.
(7)
Filtrat glomerulus melewati ketiga lapisan membran filtrasi dan membentuk urin primer.
Sel-sel endotel dan membrana basalis memiliki glikoprotein bermuatan negatif sehingga
membentuk barrier filtrasi terhadap protein anionik.
Glomerulus menerima darah dari arteriol aferen dan mengalirkan darah ke arteriol eferen.
(7)
Sekelompok sel khusus yang dinamakan sel jukstaglomerular terdapat di sekitar arteriol
aferen, di dekat tempat masuknya ke korpuskulum renalis. Di antara arteriol aferen dan
eferen terdapat bagian dari tubulus kontortus distal yang memiliki sel khusus bernama
makula densa. Bersamaan, sel jukstaglomerular dan makula densa membentuk aparatus
jukstaglomerular, yang berfungsi untuk mengatur aliran darah ginjal, filtrasi glomerulus,
serta sekresi renin.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, glomerulus berperan sebagai penyaring darah untuk
membentuk urin, yang kemudian akan diekskresikan dari tubuh. (7) Cairan yang disaring oleh
membran filtrasi glomerulus tidak mengandung protein namun mengandung elektrolit seperti
natrium, klorida, dan kalium, serta molekul organik seperti kreatinin, urea, dan glukosa.
Seperti membran kapiler lainnya, glomerulus permeabel terhadap air dan relatif impermeabel
terhadap koloid berukuran besar seperti protein plasma. Ukuran dan muatan molekul sangat
menentukan kemampuannya untuk melewati glomerulus. Hal ini diatur oleh filtration slits
serta muatan negatif yang terdapat pada membran filtrasi.
Tekanan kapiler memiliki efek terhadap filtrasi glomerulus.(7) Tekanan hidrostatik pada
kapiler merupakan gaya utama yang mendorong air serta solut melewati membran filtrasi
menuju kapsula Bowman. Tekanan ini dipengaruhi secara tidak langsung oleh efisiensi
kontraksi jantung dan secara langsung oleh tekanan arteri sistemik serta resistensi pada
arteriol aferen dan eferen. Gaya yang mendorong komponen darah untuk dapat masuk ke
dalam kapsula Bowman adalah tekanan hidrostatik kapiler (PGC), sedangkan gaya yang
melawan masuknya komponen darah tersebut adalah tekanan hidrostatik di ruang Bowman
(PBC) serta tekanan onkotik efektif darah kapiler glomerulus (π GC). Resultan dari kedua gaya
ini akan menghasilkan net filtration pressure (NFP), yaitu jumlah dari gaya yang mendorong
dan melawan filtrasi, dengan perhitungan sebagai berikut:
Volume total cairan yang tersaring oleh glomerulus sekitar 180 L/hari, atau 120
mL/menit.(7) Jumlah filtrasi plasma per satuan waktu disebut dengan glomerular filtration
rate (GFR), dan berbanding langsung dengan tekanan perfusi pada kapiler glomerulus.
Faktor-faktor yang menentukan GFR berkaitan langsung dengan tekanan yang mendorong
atau melawan filtrasi. Perubahan pada resistensi arteriol aferen maupun eferen akan
menyebabkan perubahan pada tekanan hidrostatik kapiler serta GFR. Vasokonstriksi pada
salah satu arteriol memiliki efek berlawanan pada tekanan glomerular. Contohnya, apabila
arteriol aferen berkonstriksi maka aliran darah akan berkurang sehingga ada penurunan
tekanan glomerular. Hal ini akan kemudian menurunkan GFR sehingga cairan tubuh terjaga.
Sebaliknya, konstriksi dari arteriol eferen akan meningkatkan NFP dan selanjutnya
meningkatkan GFR. Konstriksi dari kedua arteriol tersebut akan mengakibatkan perubahan
kecil pada NFP, namun aliran darah renal akan menurun sehingga GFR pun akan ikut
berkurang.
Obstruksi pada aliran keluar urin akan menimbulkan peningkatan tekanan secara
retrograde pada kapsula Bowman yang akan menurunkan GFR. (7) Kehilangan cairan yang
berlebihan dapat meningkatkan tekanan onkotik kapiler dan menurunkan GFR. Penyakit
ginjal juga dapat menyebabkan perubahan tekanan dengan adanya perubahan
permeabilitas kapiler serta luas permukaan untuk filtrasi.
Vaskularisasi ginjal
Arteri renalis dicabangkan dari aorta abdominalis kira-kira setinggi vertebra lumbalis II.
Vena renalis menyalurkan darah kedalam vena kavainferior yang terletak disebelah kanan garis
tengah. Saat arteri renalis masuk kedalam hilus, arteri tersebut bercabang menjadi arteri
interlobaris yang berjalan diantara piramid selanjutnya membentuk arteri arkuata kemudian
membentuk arteriola interlobularis yang tersusun paralel dalam korteks. Arteri interlobularis ini
kemudian membentuk arteriola aferen pada glomerulus (Price, 1995).