Anda di halaman 1dari 7

NAMA : HARIYANTO ARBI

NIM : 170422620562

OFF :E

KOMBINASI BISNIS

1. Apa yang dimaksud kombinasi bisnis?

Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 22 paragraf


08 tahun 1999 : ”Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua
atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu
perusahaan menyatu dengan (uniting wiith) perusahaan lain atau memperoleh kendali
(control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain”. Sedangkan menurut Hadori Yunus
(1981 : 224), pengertiannya adalah sebagai berikut:”Penggabungan badan usaha
adalah usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih
perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomis.”

Dari definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa penggabungan usaha


merupakan usaha pengembangan atau perluasan perusahaan dengan cara menyatukan
perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain menjadi satu kesatuan ekonomi.

2. Sebut dan jelaskan jenis-kenis kombinasi bisnis, berikan contohnya?

 Jenis usaha

 Penggabungan Horizontal

Penggabungan perusahaan-perusahaan dalam line- business atau pasar yang


sama.

 Penggabungan Vertikal

Penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan operasi yang berbeda secara
berturut-turut, tahapan produksi dan atau distribusi, misalnya penggabungan
usaha antara perusahaan kain dengan perusahaan pakaian jadi.

 Konglomerasi
Penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk dan atau jasa yang tidak
saling berhubungan, misalnya penggabungan usaha antara perusahaan minyak
dengan perusahaan komputer.

 Menurut kejadian hukumn

 Akuisisi (acquisition)

Akuisisi terjadi ketika suatu perusahaan memperoleh aset produktif dari suatu
entitas usaha lain dan mengintegrasikan aset-aset tersebut ke dalam operasi
miliknya.

Contoh kasus Akuisisi : Semen Padang yang diakuisisi oleh Semen Gresik.

Di dalam hal ini, pihak Semen Gresik melakukan pembelian terhadap sebagian
besar Saham Semen Padang sehingga, Semen Gresik memiliki kekuasaan
terhadap manajemen perusahaan Semen Padang. Tetapi operasi kedua perusahaan
masih bediri sendiri-sendiri.

 Merger

Penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan membeli perusahaan lain yang
kemudian perusahaan yang dibelinya tersebut menjadi anak perusahaannya atau
dibubarkan. Perusahaan yang dibelinya sudah tidak mempunyai status hukum lagi
dan yang mempunyai status hukum adalah perusahaan yang membelinya. Sifat
dari merger adalah penggabungan antara dua perusahaan yang mana yang satu
mempunyai ukuran yang relatif lebih kecil daripada yang lainya

Contoh kasus Merger : Merger yang dilakukan Oleh Bank Lippo & Bank
Niaga.

Perusahaan yang melakukan Merger adalah antara Bank Lippo dengan Bank
Niaga pada tahun 2008. Antara Bank Lippo dan Bank Niaga keduanya bergabung
untuk memperkuat posisinya di kancah persaingan global. Mereka menyetujui
untuk menggabungkan perusahaan dengan kriteria merger. Dari merger kali ini
Perusahaan yang relative lebih kecil ukuranya adalah Bank Lippo sehingga bank
Lippo merelakan untuk diganti saham yang beredar dengan saham Bank Niaga.
Dengan demikian dengan harga tertentu yang telah disepakati kedua Bank. Tiap
saham Bank Lippo dihargai dengan harga tertentu sehingga mendapatkan nilai
yang cocok untuk dibeli oleh Bank Niaga.. Sehingga saham Bank Lippo berganti
nama dengan Saham Bank Niaga. Setelah kesepakatan keduanya. Kedua Bank ini
menyetujui untuk mengubah nama mereka after merger menjadi Bank CIMB
Niaga. Nah inilah hasil yang diharapkan dari Merger kali ini yaitu Leverage
(Pengungkit) kekuatan kedua Bank untuk menjadi satu dengan kekuatan yang
baru serta more creating value bagi CIMB Niaga.

 Konsolidasi

Konsolidasi terjadi ketika sebuah perusahaan baru dibentuk untuk mengambil alih
aset-aset dan operasi dari dua atau lebih entitas usaha yang terpisah, dan akhirnya
entitas yang terpisah tersebut dibubarkan.

Contoh kasus Konsolidasi : yang dilakukan oleh Bank Bumi Daya, Bank Exim,
Bank Dagang Negara, dan Bapindo.

Keempat Bank melakukan konsolidasi dan berubah menjadi Bank Mandiri.


Keempat Bank tersebut mengalami kesulitan dalam mengentaskan permasalahan
perusahaanya saat krisis ekonomi melanda Indonesia. Untuk menghentikan
usahanya yang selama ini mereka bangun pun merupakan hal yang sayang untuk
dilakukan.. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk dapat
melakukan protect terhadap kemungkinan yang terjadi akibat krisis adalah
bersatu padu dengan bank yang lain dengan melakukan kerjama dalam bentuk
konsolidasi. Kerjasama dalam bentuk konsolidasi ini bisa terjadi ketika
sekelompok perusahaan yang mempunyai motif yang sama dalam meraih
kehidupan baru bersama di masa akan datang. Konsolidasi keempat perusahaan
ini terbukti berhasil dengan membuahkan Bank Mandiri yang menjadi salah satu
Bank besar di Indonesia yaitu Bank Mandiri.

 Afiliasi

Penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham atau seluruh
saham perusahaan lain untuk memperoleh hak pengendalian (controlling interest).
Perusahaan yang dikuasai tersebut tidak kehilangan status hukumnya dan masih
beroperasi sebagaimana perusahaan lainnya.

Contoh perusahaan yang melakukan afiliasi : salah satunya yaitu PT Freeport


Indonesia merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan.
3. Sebut dan jelaskan PSAK yang mengatur kombinasi bisnis?

KETERANGAN PSAK 22 tahun 1994 PSAK 22 tahun 2010

RUANG LINGKUP Kecuali : Kecuali :

- Under Common Control - Under Common Control


( UCC ) ( UCC )

- Ventura bersama - Ventura bersama

- Akuisisi Aset

METODE - Purchase Metode Akuisisi


PENCATATAN
- Polling Of Interest

BIAYA AKUISISI Dibebankan komponen Di bebankan periode


Harga Perolehan berjalan

PENGUKURAN Memiliki panduan Mengikuti SAK lain


ASET DAN LIAB tersendiri untuk
menentukan nilai wajar

AKUISISI Diukur dengan nilai wajar Diukur kembali, selisih


BERTAHAP saat perolehan tidak ada diakui laba / rugi
penlaian kembali

NON PENGENDALI Berdasarkan nilai tercatat Berdasarkan nilai wajar


Netto atau porsi aset identifikasi

GOODWILL Goodwill Parent Goodwill Entity

- Diamortisasi - Impairment

- Neg Goodwill diakui - Neg Goodwill – laba / rugi

4. Contoh perusahaan yang melakukan kombinasi bisnis dan melakukan


kecurangan (fraud)?
Singapura Denda Uber dan Grab Karena Monopoli Usaha

Grab dan Uber harus menggelontorkan total $13 juta Singapura atau sekitar
Rp141,54 miliar sebagai denda atas pelanggaran monopoli bisnis transportasi berbasis
aplikasi di Singapura. Denda dijatuhkan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha
(Competition and Consumer Commission Singapura/CCCS), Senin (24/9/2018),
dengan perincian $6,58 juta ditanggung Uber dan sisanya harus dilunasi Grab. Grab
dan Uber terbukti secara sah melanggar Pasal 54 Undang-Undang (UU) Persaingan
Usaha Singapura. CCCS menyebut keputusannya final. Beberapa hal menjadi
pertimbangan, seperti seberapa serius pelanggaran yang dibuat hingga sifat kooperatif
kedua perusahaan.

Denda ini berawal dari pengambilalihan bisnis dan aset Uber di Asia Tenggara
oleh Grab, Maret 2018. Akusisi itu diklaim sebagai aksi korporasi terbesar yang
pernah terjadi di Asia Tenggara. Bentuk kesepakatannya adalah Uber berhak 27,5
persen jatah saham di Grab serta CEO Uber, Dara Khosrowshahi, bergabung dengan
jajaran direksi Grab. Sayangnya akuisisi itu berbalut kecurigaan bahwa Grab mencoba
menguasai pasar transportasi berbasis aplikasi dengan “menyingkirkan” pesaingnya di
kawasan. Satu hari setelah akuisisi disepakati, CCCS langsung menggelar
penyelidikan atas dugaan monopoli ini.

Dalam penyelidikannya, CCCS menemukan sejumlah pelanggaran yang


dilakukan Grab seperti menaikkan tarif perjalanannya hingga 10 sampai 15 persen,
tak lama setelah berhasil mencaplok Uber. CCCS juga menerima sejumlah aduan dari
mitra pengemudi Grab terkait komposisi tarif dan komisi yang tak sesuai. Setelah
berhasil “menyingkirkan” Uber dari pasar, Grab disebut-sebut berhasil menguasai 80
persen bisnis transportasi berbasis aplikasi di Singapura. Grab bahkan memiliki
sebuah perjanjian eksklusif dengan perusahaan taksi lokal, jasa penyewaan mobil, dan
pengemudinya. Tak ayal, kehadiran pesaing baru tetap tidak akan pernah bisa
mengejar kedigdayaan Grab. “Aksi merger yang berdampak pada berkurangnya
persaingan dilarang. Oleh karenanya, CCCS mengambil langkah atas akuisisi
Uber-Grab karena telah menyingkirkan persaingan dan juga menimbulkan kerugian
bagi mitra pengemudi,” ucap Direktur Eksekutif CCCS Toh Han Li, dalam rilis resmi
CCCS.
Selain menjatuhkan denda, CCCS juga mensyaratkan empat hal kepada Uber dan
Grab. Pertama, pengemudi Grab tidak mesti terikat pada satu perusaahaan penyedia
aplikasi saja. Aturan ini bakal memberikan pilihan beragam bagi mitra pengemudi
serta membuat pasar lebih kompetitif. Kedua, menghentikan perjanjian eksklusif yang
dibuat Grab dengan semua perusahaan taksi di Singapura. Ketiga, memperbaiki cara
kerja algoritma yang menentukan besaran komisi pengemudi. Dan terakhir, meminta
Uber untuk menjual kendaraan-kendaraannya yang dulu disewa dari Lion City
Rentals kepada kompetitor—selain Grab—dengan harga yang masuk akal. Uber
sebenarnya masih boleh menjual kendaraannya kepada Grab, namun membutuhkan
izin dari CCCS dulu.

ANALISIS KASUS :

Tidak satupun perusahaan yang telah didirikan oleh para pemiliknya, tidak
menghendaki adanya suatu perkembangan kelak dikemudian hari. Hal inilah yang
melatar belakangi perusahaan melakukan penggabungan badan usaha (Business
Combinations). Tujuan perusahaan-perusahaan melakukan penggabungan badan
usaha salah satunya adalah mengurangi tingkat persaingan di antara perusahaan
sejenis serta adanya skala operasi yang lebih besar akan dapat menghemat berbagai
macam biaya yang dihasilkan dalam proses operasional.

Dalam berita diatas, menunjukan jika Grab dan Uber telah melakukan kombinasi
bisnis dengan jenis akuisisi pada Uber. Sesuai dengan kalimat pada berita,
pengambilalihan bisnis dan aset Uber di Asia Tenggara oleh Grab, Maret 2018.
Akusisi itu diklaim sebagai aksi korporasi terbesar yang pernah terjadi di Asia
Tenggara.

Namun, sayangnya akuisisi itu berbalut kecurigaan bahwa Grab mencoba


menguasai pasar transportasi berbasis aplikasi dengan “menyingkirkan” pesaingnya di
kawasan Singapura. Grab dan Uber terbukti secara sah melanggar Pasal 54
Undang-Undang (UU) Persaingan Usaha Singapura. Beberapa hal menjadi
pertimbangan, seperti seberapa serius pelanggaran yang dibuat hingga sifat kooperatif
kedua perusahaan.
Grab dan Uber harus menggelontorkan total $13 juta Singapura atau sekitar
Rp141,54 miliar sebagai denda atas pelanggaran monopoli bisnis transportasi berbasis
aplikasi di Singapura. Denda dijatuhkan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha
(Competition and Consumer Commission Singapura/CCCS), Senin (24/9/2018),
dengan perincian $6,58 juta ditanggung Uber dan sisanya harus dilunasi Grab.

SUMBER:

a) http://anitaekadewi14.blogspot.com/2016/10/akuntansi-lanjut-kombinasi-bisnis-ibu.html

b) https://id.wikihow.com/Menganalisis-Studi-Kasus

Anda mungkin juga menyukai