OTOT MAKSILOFACIAL
Richard Tetelepta
Dosen Pembimbing :
A. Pendahuluan
Otot merupakan suatu organ/alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Ini
adalah suatu sifat penting bagi organisme. Sebagian besar otot tubuh ini melekat pada
kerangka, dapat bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakkan bagian-bagian
kerangka dalam suatu letak yang tertentu. Jadi Otot kerangka merupakan sebuah alat
yang menguasai gerak aktif dan memelihara sikap tubuh. Dalam keadaan istriahat,
keadaannya tidak kendur sama sekali, tetapi mempunyai ketegangan sedikit yang
disebut tonus. Ini pada masing-masing orang berlainan bergantung pada umur, jenis
kelamin, dan keadaan tubuh.
c. Otot Jantung
Otot jantung atau myocardium adalah otot yang bekerja secara terus menerus
tampa istirahat atau berhenti. Otot jantung merupakan perpaduan antara otot lurik
dan otot polos karna adanya persamaan yang ada pada otot jantung misalnya,
memiliki sisi gelap terang dan inti sel yang berada ditengah. Otot jantung berfungsi
dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Otot Jantung bekerja dibawah
kesadaran manusia saraf yang memengaruhi otot jantung adalah saraf simpatik
dan parasimpatik.
1. Otot-otot Mastikasi
Ada empat pasang otot mastikasi: otot temporal, otot masseter, otot pterygoid internal
dan otot pterygoid eksternal. Otot-otot ini memberikan gerakan untuk mandibula ke depan,
menarik, mengangkat, dan memberikan gerakan lateral (Gambar 1). Saraf otot-otot
pengunyahan berasal nervus trigeminal divisi mandibula. Origo, Insersio, dan fungsi (distribusi
saraf) dari otot-otot pengunyahan tercantum dalam Tabel 1.
Temporal Muscle
Neck of Condyle
Gambar 1. Otot-otot mastikasi. Tampak lateral otot pterygoid internal dan otot Pterygoid eksternal. Otot temporal dan otot masseter.
Otot-otot utama dari ekspresi wajah adalah orbicularis oris, businator, mentalis, dan
zigomatik (mayor dan minor). Otot-otot ini memungkinkan untuk berbagai macam ekspresi
wajah, termasuk tersenyum dan bersiul. Otot-otot wajah yang dipersarafi oleh saraf wajah, yang
merupakan saraf kranial ketujuh ( Gambar 2 ). Otot-otot ekspresi wajah dijelaskan pada Tabel
2.
Zygomatic minor
Zygomatic major
Orbicularis Oris
3. Otot Lidah
Otot-otot lidah dibagi menjadi kelompok intrinsik dan kelompok ekstrinsik. Otot-
otot intrinsik semua dalam lidah dan bertanggung jawab untuk membentuk lidah selama
pidato/berbicara, pengunyahan, dan menelan. Ada empat otot ekstrinsik untuk
membantu dalam gerakan dan fungsi lidah: genioglossus, hyoglossus, styloglossus,
dan palatoglossus (Gambar 3). (Palatoglossus dibahas pada otot soft palatinal.) Semua
otot-otot lidah dipersarafi oleh nervus hypoglossal kecuali otot palatoglossus. Lihat
Tabel 3 untuk origo, insersio, dan fungsi masing-masing otot ekstrinsik lidah.
Palatoglossus muscle
Ketika suara dasar dihasilkan oleh vocal tract, suara tersebut dimodifikasi untuk
menghasilkan suara yang jelas dengan proses artikulasi dan resonansi. Artikulasi
adalah proses penghasilan suara dalam berbicara oleh pergerakan bibir, mandibula,
lidah, dan mekanisme palatopharyngeal dalam kordinasi dengan respirasi dan fonasi.
Dengan kegunaan sifat-sifat resonant dari vocal tract, bunyi suara dasar disaring.
Kualitas akhir dari suara tergantung dari ukuran dan bentuk berbagai kavitas yang
berhubungan dengan mulut dan hidung. Bentuk dari beberapa kavitas ini bisa diubah
oleh berbagai macam aktivitas bagian yang dapat bergerak dari faring dan kavitas oral.
Kavitas yang berhubungan dengan dengan hidung adalah kavitas nasal, sinus, dan
nasofaring. Nasofaring dengan cepat berubah-ubah dan variasi ini dihasilkan oleh
kontraksi otot-otot pharyngeal dan gerakan dari palatum lunak.
Kavitas yang berhubungan dengan mulut adalah kavitas oral dan oropharynx. Kedua
kavitas ini bisa diubah-ubah oleh kontraksi dari otot-otot. Semua kavitas ini mengambil
dan memperkuat suara fundamental yang dihasilkan oleh getaran dari vocal cords.
Fungsi ini dikenal dengan sebutan resonansi. Pergerakan dari palatum lunak, laring,
dan faring membuat manusia dapat mencapai keseimbangan yang baik antara
resonansi oral dan nasal yang akhirnya menjadi karakteristik dari suara tiap-tiap
individu.
Sternocleidomastoid muscle
Trapezius muscle
Platysma
Aurikularis Posterior