M. K. Agrometeorologi Asisten :
1. Rochmat Hidayat (G24160006)
2. Lediana Aghnia Fathia (G24160025)
3. Nabilla Lestari Anggayasti (G24160067)
METODOLOGI
Alat dan Bahan
Praktikum ini menggunakan alat dan bahan berupa laptop, software Microsoft
Excel dan Microsoft Word, data panjang gelombang, data spektral irradiance, dan data
radiasi menurut Monteith dan Unsworth.
Langkah Kerja
Mulai
Grafik total radiasi direct dan radiasi global, grafik total radiasi dire
Selesai
Wavelenght (nm)
Direct Global
Wavelenght (nm)
Distribusi energi
% Energi of menurut
Total radiation % Energi per
solar Monteith &
spektrum
Wavelength constant Unsworth
terhadap
(permukaan % Energi
radiasi global
Direct Global bumi) of solar W/m
2
constant
0-300 1,2 16,4
300-400 (UV) 30,1 45,5 4,588587018 2,213384102 7,8 106,5
400-700 (visible 374,1 429,1 43,22890397 27,5047454 39,8 543,7
& PAR)
700-1,500 395,4 423,1 42,62375248 29,07475601 38,8 530
>1,500 (near IR) 92,7 94,9 9,558756529 6,819690471 12,4 169,8
Jumlah 892,3 992,6 100 65,61257599 100 1366,4
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai persentase energy of solar
constant dan nilai persentase distribusi energi menurut Monteith dan Unsworth
1990 memiliki perbedaan atau selisih yang cukup jauh yaitu 34,4 %. Persentase
energy of solar constant hasil analisis lebih kecil dapat dikarenakan pengaruh dari
pengurangan intensitas irradiance pada atmosfer bumi berupa pemantulan oleh
atmosfer bumi, penyerapan zat-zat di dalam atmosfer seperti O3, H2O, CO2, dan
O2, pengurangan Rayleigh scattering, dan pengurangan karena Mie scattering
(Sinembela et al. 2004). Ketidaksamaan nilai persentase juga dimungkinkan
karena perbedaan metode maupun tingkat ketelitian dalam perhitungannya.
Tidak keseluruhan total dari radiasi matahari yang dapat dimanfaatkan
oleh bumi melainkan hanya ±50%. Hal ini disebabkan oleh adanya pemantulan
kembali radiasi tersebutt ke luar angkasa oleh permukaan bumi dan partikel di
atmosfer dengan persentase sekitar 30%. Sebanyak 20% sisanya diserap oleh gas-
gas penyusun atmosfer dan awan. Sebanyak 50% energi radiasi yang dapat
dimanfaatkan tersebut diserap sebagai bahang untuk memanaskan udara, laut, dan
tanah untuk penguapan dan sebesar 5% dari total radiasi datang juga dimanfaatkan
untuk proses fotosintesis (Yuliatmaja 2009). Seperti pada spektrum gelombang
PAR yang merupakan spektrum gelombang bagi tanaman untuk melakukan
fotosintesis. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa energy of solar constant
gelombang ini hanya bernilai 27,5% yang sampai ke permukaan bumi. Hal ini
dapat dikarenakan PAR memiliki persentase energi dari total solar constant
sebesar 21-46% (Sinclair dan Gardner 1998).
KESIMPULAN
Total radiasi langsung dan radiasi global untuk sinar UV (300 nm-400 nm)
adalah 30,1 W/m2 dan 45,5 W/m2. Total radiasi langsung dan radiasi global untuk
sinar Visible dan PAR (400 nm-700 nm) adalah 374,1 W/m 2 dan 429,1 W/m2.
Total radiasi langsung dan radiasi global untuk near IR (>1,500 nm) adalah 92,7
W/m2 dan 94,9 W/m2. Dengan total keseluruhan radiasi langsung dan radiasi
global adalah 892,3 W/m2 dan 992,6 W/m2.
Perbandingan persentase energy of solar constant dari hasil analisis dan
nilai persentase distribusi energi menurut Monteith dan Unsworth 1990 memiliki
perbedaan atau selisih yang cukup jauh yaitu 34,4 %. Persentase energy of solar
constant hasil analisis lebih kecil dapat dikarenakan pengaruh dari pengurangan
intensitas irradiance pada atmosfer bumi berupa pemantulan oleh atmosfer bumi,
penyerapan zat-zat di dalam atmosfer, pengurangan Rayleigh scattering, dan
pengurangan karena Mie scattering.
DAFTAR PUSTAKA
Becker S. 2001. Calculation of direct solar and diffuse radiation in Israel.
International Journal of Climatology. 21(2001): 1561–1576.
Danny HW, Lou SW, Lam JC. 2015. An analysis of global, direct and diffuse solar
radiation. Energy Procedia. 75(2015): 388-393.
Maghfiroh N, Hartatiati SS, Wahyuningsih N. 2012. Peramalan Jumlah
Wisatawan di Agrowisata Kusuma Batu Menggunakan Metode Analisis
Spektral. Jurnal Sains dan Seni ITS. 1(1): 40-44.
Sinclair TR, Gardner FP. 1998. Principles of Ecology In Plant Production.
Wallingford: CAB International.
Sinambela W, Musafar, Kaloka S. 2004. Hubungan variasi radiasi ultraviolet
matahari di permukaan bumi dan variasi aktivitas matahari selama fase
menurun siklus matahari ke-22. Jurnal LAPAN. 1: 195-202.
Tjasyono B. 2004. Klimatologi. Bandung(ID): Institut Teknologi Bandung.
Yuliatmaja MR. 2009. Kajian lama penyinaran matahari dan intensitas radiasi
matahari terhadap pergerakan semu matahari saat solstice di Semarang.
[Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Semarang(ID): Universitas Negeri Semarang.