Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KONSEP DASAR KEPERAWATAN 1

TEORI CARING DAN CURING

DISUSUN OLEH:

ADIESTI AINNIAH
1C

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
KATA PENGANTAR

Bismillahi Rahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang perbedaan
caring dan curing

Terlepas dari semua itu, saya menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 22 September 2016

Penyusun

Adiesti Ainniah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................
1.3 Tujuan ............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Teori Caring dan Curing....................................................

A. Pengertian Secara Umum............................................................

B. Pengertian Menurut Para Pakar...................................................

C. Perbedaan Caring dan Curing.....................................................

D. Contoh Caring dan Curing…………..........................................

BAB III KEUATAN DAN KELEMAHAN TEORI

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan....................................................................................

4.2 Saran..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk memahami diri
orang lain, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi (Potter dan
Perri, 2005). Dalam keperawatan caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam
praktik keperawatan. Konsep caring pun ,mengalami perkembangan yang pesat. Karena caring
merupakan suatu sikap universal yang dapat dilakukan didalam berbagai kehidupan manusia.

Caring didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan
memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien (Carruth et all,
1999). Sedangkan Curing adalah ilmu yang empiric, mengobati berdasarkan bukti/data. Caring
merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekundernya. Begitu pula curing,
curing merupakan tugas primer dokter dan caring sebagai tugas sekundernya.

Caring harus tercermin dalam beberapa faktor, memberikan kepercayaan dan harapan
dengan memfasilitasi dan meningkatkan asuhan keperawatan yang holistik, menumbuhkan rasa
sensitif terhadap diri dan orang lain, mengembangkan hubungan saling percaya, meningkatkan
dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif klien, penggunaaan sistematis metode
penyelesaian masalah untuk pengambilan keputusan, peningkatan pembelajaran dan pengajaran
interpersonal, menciptakan lingkungan mental, sosial cultural dan spiritual yang mendukung,
memberi bimbingan dan memuaskan kebutuhan manusiawi dan mengijinkan terjadinya tekanan
yang bersifat fenomologis agar pertumbuhan diri dan kematangan jiwa klien dapat dicapai
(Watson, 1979 dalam Potter & Perry, 2009).

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari caring curing konsep dalam keperawatan ?


2. Apa saja perbedaan antara caring dan curing?
3. Siapa saja nama pakar teori keperawatan tentang caring?
4. Apa saja contoh-contoh dari curing dan caring?

1.3 TUJUAN
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas dalam mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan 1. Membuat mahasiswa mengerti baik pengertian maupun perbedaan dari caring
dan curing, disamping itu juga penulis menjadi mengerti apa itu caring dan curing, gambaran,
keterangan, serta penjelasan-penjelasan mengenai konsep caring dan curing, perilaku caring
dalam tatanan pelayanan kesehatan, aplikasi transkultural nursing, serta perbedaannya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KONSEP TEORI CARING DAN CURING

A. Pengertian secara umum

Secara bahasa, istilah caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Caring secara umum
dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan
waspada, serta suatu perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi.
Pengertian caring berbeda dengan care. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan orang
berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku kepada individu, keluarga,
kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan aktual maupun potensial untuk
meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia, jadi curing adalah tindakan nyata dari
care yang menunjukkan suatu rasa kepedulian.
Dalam menilai seorang perawat klien memiliki presepsi tersendiri. Penilaian terhadap
seorang perawat itu disebut dengan presepsi klien terhadap caring itu sendiri, karena dalam
praktiknya seorang perawat mampu menerapkan konsep caring kepada siapapun, maka dalam
praktiknya seorang perawat menjadikan kehadiran yang menentramkan mengenali individu
sebagai sesuatu yang unik dan menjaga kebersamaan, perhatian penuh kepada klien salah satu
sikap pelayanan yang dinilai oleh klien. Teori Swanson menyajikan permulaan yang baik untuk
memahami kebiasaan dan proses karakteristik pelayanan. Teori caring Swanson (1991)
menjelaskan tentang proses caring yang terdiri dari bagaimana perawat mengerti kejadian yang
berarti dalam kehidupan seseorang hadir secara emosional, melakukan suatu hal kepada orang
lain sama seperti melakukan terhadap diri sendiri, memberi informasi dan memudahkan jalan
seseorang dalam menjalani transisi kehidupan serta menaruh kepercayaan seseoang dalam
menjalani hidup (Potter dan Perry, 2005:110)
Sebagai perawat penting dalam mengetahui bagaimana klien menerima caring dan
pendekatan apa yang paling baik untuk melakukan pelayanan. Biasanya klien mempunyai
banyak presepsi yang berbeda mengenai caring itu sendiri. Konsep caring tidak hanya dipakai
untuk menangani pasien saja, tetapi dalam kehidupan sehari-hari sangat dibutuhkan, terlebih lagi
ketika kita bertemu dengan orang. Contohnya saja kepada orang yang lebih tua, di kampus
misalnya. Jika kita bertemu dengan mahasiswa senior, maka bentuk kepedulian terhadap mereka
adalah dengan menyapanya, dan memberikan senyum terbaik kita. Karena pada dasarnya caring
berarti juga memberikan kasih sayang dan perhatian yang mencerminkan rasa kepedulian
terhadap kehidupan.

Keperawatan adalah sebuah kegiatan melayani masyarakat. Salah satu komplemen untuk
menjadi seorang perawat itu sendiri adalah caring atau peduli. Caring merupakan suatu sikap
universal yang dapat diterapkan di dalam lingkungan sekitar. Caring sangat penting karena akan
mempengaruhi pengembangan pikiran yang terarah menuju sebuah hasil positif dalam diri
seseorang yang dirawat. Caring sendiri dalam praktik keperawatan saling berkaitan. Saat seorang
perawat berhubungan dengan seorang klien maka kemampuan dalam melayani semakin
berkembang.

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa caring merupakan dasar dari ilmu
keperawatan dan bagaimana perilaku caring dari perawat itu sendiri dapat menjadi jaminan
kualitas keperawatan tersebut bermutu atau tidak. Sudah jelas bahwa caring memang menjadi
ciri khas utama yang dimiliki perawat dan memang yang utama diperlukan pasien untuk pulih
dari proses curing.

Curing sendiri memiliki pengertian yaitu upaya kesehatan dari kegiatan dokter dalam
prakteknya untuk mengobati pasien. Selain itu juga dapat dipahami bahwa curing merupakan
ilmu yang empirik, mengobati berdasarkan bukti/ data dan mengobati dengan patofisiologi yang
bisa dipertanggung jawabkan. Dalam hal ini tugas untuk melakukan curing dilaksakan oleh
tenaga dokter. Curing merupakan komponen dalam caring. Antara caring dan curing merupakan
hubungan yang saling melengkapi. Dalam caring lebih ditekankan pada kebutuhan dan respon
dari klien untuk ditanggapi dengan perawatan, berbeda dengan curing yang lebih memperhatikan
penyakit yang diderita serta bagaimana pengobatan dan penanggulannya. Dalam tindakan
melakukan proses curing dibutuhkan caring, dan setelah tindakan curing dibutuhkan caring untuk
memulihkan kondisi pasien. Bisa dikatakan tindakan caring sebenarnya mendominasi dalam
kegiatan medis. Selain itu caring dan curing juga bisa dilihat berbeda tujuannya. Tujuan dari
perilaku caring yaitu memenuhi kebutuhan dasar klien dalam membantu pelaksanaan
pengobatannya. Sedangkan tujuan dari kegiatan curing untuk menyingkirkan dengan
menentukan penyakit klien serta bagaimana pengobatan dan penanganannya.

caring lebih kompleks daripada curing, dan curing hanya bagian dari caring. Sebagai
seorang perawat haruslah mampu membedakan serta menyeimbangkan keduanya dengan sebaik-
baiknya. Kesejahteraan klien di dapat dari totalitas kita dalam melakukan caring. Caring tidak
akan pernah lepas dari profesi keperawatan, karena caring adalah esensi dari keperawatan itu
sendiri.

B. Pengertian caring menurut para pakar

1. Marriner dan Tomey (1994)


menyatakan bahwa caring merupakan pengetahuan kemanusiaan, inti dari praktik keperawatan
yang bersifat etik dan filosofikal. Caring bukan semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang
memiliki makna dan memotivasi tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang
bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman
dan keselamatan klien (Carruth et all, 1999) Sikap caring diberikan melalui kejujuran,
kepercayaan, dan niat baik. Caring menolong klien meningkatkan perubahan positif dalam aspek
fisik, psikologis, spiritual, dan sosial. Bersikap caring untuk klien dan bekerja bersama dengan
klien dari berbagai lingkungan merupakan esensi keperawatan. Dalam memberikan asuhan,
perawat menggunakan keahlian, kata-kata yang lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan,
selalu berada disamping klien, dan bersikap caring sebagai media pemberi asuhan (Curruth,
Steele, Moffet, Rehmeyer, Cooper, & Burroughs, 1999).

2. Rubenfeld (1999),
Mendefinisikan “Caring” : memberikan asuhan , dukungan emosional pada klien, keluarga dan
kerabatnya secara verbal maupun non verbal, namun tidak dapat diperintah untuk memberikan
asuhan dengan menggunakan spirit caring.

3. Mayerhoff (1971)
Memberikan informasi yang berhubungan dengan nilai care. Dalam kontekskehidupan manusia,
caring sebagai salah satu cara mengatur nilai-nilainya yang lain dan aktivitas sekitarnya. Bila
pengaturan ini komprehensif, karenaketerlibatan caring-nya terdapat stabilitas dasar dalam
kehidupannya. Denganmelayani caring, seseorang manusia hidup dalam kehidupan sendiri.

4. Carper (1979)
“Caring sebagai nilai profesional dan nilai pribadi adalah pusat pentingdalam memberikan
standar normatif yang mengatur tindakan dan sikap kitauntuk care kepada siapa. Dalam suatu
dunia ketika ada kesepakatan yang besar tentang kesendirian, nyeri, penderitaan, kesakitan, dan
tragedi ketika itu pulakebutuhan care menjadi penting. Kita harus secara serius bercermin pada
apayang kita inginkan dan apa yang kita cari. Dan ini adalah dasar dari caring kita

5. Greene (1990)
Caring adalah dasar keberadaan etik. Ia menyatakan bahwa “Praktek yangdigambarkan dalam
pelayanan manusia harus dimulai dari kesadaran terhadapsituasi, khususnya perasaan dan
kepedulia. Harapannya adalah bahwa makindan makin banyak praktisi akan berespons terhadap
pentingnya caring imperatif dan berpikir apa artinya memilih diri mereka sendiri dalam
kaitannya dengankebutuhannya.
6. Olsen (1993)
“Baik caring dan keadilan berbicara tentang rasa moral kebaikan kita”.Mungkin saja tidak ada
kebaikan yang tidak dapat mensintesis kedua konseptersebut, memahami dan menghormati
orang lain adalah penting dalam tugasini. Ini mengikuti bahwa faktor yang lebih luas atau dasar
seorangmenggunakan care terhadap orang lain, orang lain akan lebih care.

C. Perbedaan caring dan curing

Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat adalah


ilmu kesehatan tentang asuhan atau pelayanan keperawatan atau The Health Science of
Caring (Lindberg,1990). Secara bahasa, caring dapat diartikan sebagai tindakan kepedulian
dan curing dapat diartikan sebagai tindakan pengobatan. Namun, secara istilah caring dapat
diartikan memberikan bantuan kepada individu atau sebagai advokasi pada individu yang tidak
mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Sedangkan curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan
dokter dalam prakteknya untuk mengobati klien. Dalam penerapannya,
konsep caring dan curing mempunyai beberapa perbedaan, diantaranya:

a. Caring merupakan tugas primer perawat sedangkan Curing adalah tugas sekunder. Maksudnya
seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap klien daripada memberikan
tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih identik dengan perawat.
b. Curing merupakan tugas primer seorang dokter sedangkan Caring adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa melakukan tindakan caring
yang berarti. Oleh karena itu, curing lebih identik dengan dokter.
c. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya adalah caring dan ¼ nya
adalah curing.
d. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada Curing. Maksudnya caring lebih menekankan
pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Di dalam praktiknya, caring mengintegrasikan
pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan
dan untuk menyediakan pelayanan bagi mereka yang sakit.
e. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan membantu klien
beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh sedangkan
tujuan curing adalah menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah
problem penyakit dan penanganannya.
f. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang diderita
sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi masalah dan penyebab
berdasarkan kebutuhan dan respon klien.

D. Contoh caring dan curing

Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil dari kebudayaan,
nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap keperawatan yang
berhubungan dengan caring adalah kehadiran, sentuhan kasih sayang, mendengarkan,
memahami klien, caring dalam spiritual, dan perawatan keluarga.

1. Kehadiran
suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang lainnya yang merupakan sarana untuk
mendekatkan diri dan menyampaikan manfaat caring. Menurut Fredriksson (1999), kehadiran
berarti “ada di” dan “ada dengan”. “Ada di” berarti kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik,
melainkan juga komunikasi dan pengertian. Sedangkan “ada dengan” berarti perawata selalu
bersedia dan ada untuk klien (Pederson, 1993). Kehadiran seorang perawat membantu
menenangkan rasa cemas dan takut klien karena situasi tertekan.

2. Sentuhan
Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana perawat dapat
mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan dukungan. Ada dua jenis
sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non-kontak. Sentuhan kontak merupakan sentuhan
langsung kullit dengan kulit. Sedangkan sentuhan non-kontak merupakan kontak mata. Kedua
jenis sentuhan ini digambarkn dalam tiga kategori :
 Sentuhan Berorientasi-tugas, Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat
menggunakan sentuhan ini. Perlakuan yang ramah dan cekatan ketika melaksanakan
prosedur akan memberikan rasa aman kepada klien. Prosedur dilakukan secara hati-hati
dan atas pertimbangan kebutuhan klien.
 Sentuhan Pelayanan (Caring), Yang termasuk dalam sentuhan caring adalah
memegang tangan klien, memijat punggung klien, menempatkan klien dengan hati-hati,
atau terlibat dalam pembicaraan.Sentuhan ini dapat mempengaruhi keamanan dan
kenyamanan klien, meningkatkan harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang
kanyataan (Boyek dan Watson, 1994).
 Sentuhan Perlindungan, Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang
digunakan untuk melindungi perawat dan/atau klien (fredriksson, 1999). Contoh dari
sentuhan perlindungan adalah mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga dan
mengingatkan klien agar tidak terjatuh. Sentuhan dapat menimbulkan berbagai pesan,
oleh karena itu harus digunakan secara bijaksana.
3. Mendengarkan
Untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan merupakan kunci, sebab
hal ini menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan membantu
perawat dalam memahami dan mengerti maksud klien dan membantu menolong klien mencari
cara untuk mendapatkan kedamaian.

4. Memahami klien
Salah satu proses caring menurut Swanson (1991) adalah memahami klien. Memahami klien
sebagai inti suatu proses digunakan perawat dalam membuat keputusan klinis. Memahami klien
merupakan pemahaman perawat terhadap klien sebagai acuan melakukan intervensi berikutnya
(Radwin,1995). Pemahaman klien merupakan gerbang penentu pelayanan sehingga, antara klien
dan perawat terjalin suatu hubungan yang baik dan saling memahami.

5. Caring Dalam Spiritual


Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan fisik seseorang.
Spiritual menawarkan rasa keterikatan yang baik, baik melalui hubungan intrapersonal atau
hubungan dengan dirinya sendiri, interpersonal atau hubungan dengan orang lain dan
lingkungan, serta transpersonal atau hubungan dengan Tuhan atau kekuatan tertinggi.
Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien dapat memahami satu
sama lain sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang baik dengan melakukan hal seperti,
mengerahkan harapan bagi klien dan perawat; mendapatkan pengertian tentang gejala, penyakit,
atau perasaan yang diterima klien; membantu klien dalam menggunakan sumber daya sosial,
emosional, atau spiritual; memahami bahwa hubungan caring menghubungkan manusia dengan
manusia, roh dengan roh.

6. Perawatan Keluarga
Keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi keperawatan sering
bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi informasi dengan perawat untuk
menyampaikan terapi yang dianjurkan. Menjamin kesehatan klien dan membantu keluarga untuk
aktif dalam proses penyembuhan klien merupakan tugas penting anggota keluarga. Menunjukkan
perawatan keluarga dan perhatian pada klien membuat suatu keterbukaan yang kemudian dapat
membentuk hubungan yang baik dengan anggota keluarga klien.
Contoh lainnya yaitu:
- ketika klien sedang mengalami nyeri. Biasanya seseorang akan mengungkapkan rasa
nyerinya dengn berteriak atau menangis. Tetapi bagi perawat berteriak akan dianggap
tidak sopan, maka dari itu perawat akan memintanya untuk bersuara pelan- pelan agar
tidak mengganggu pasien lain, atau memintanya untuk berdoa.

- Pada pasien yang mengalami luka Diabetes Mellitus (DM) pada bagian kaki dan pasien
tidak bisa berjalan dengan baik maka hal yang seharusnya di lakukan perawat adalah
menolong pasien berjalan dalam melakukan pelatihan. Dan jika pasien merasa kurang
percaya diri untuk berinteraksi dengan orang di sekitarnya maka tugas seorang perawat
yaitu memberikan motivasi dan dukungan bahwa tidak selamanya orang yang
mengalami DM tersebut akan dijauhi oleh setiap orang. Perhatian yang lebih kepada
pasien sangat mendukung semangat pasien untuk sembuh dan meningkatkan derajat
kesehatannya.
BAB 3

3.1 KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI

Teori ini menekankan bahwa caring dalam praktik keperawatan dipercaya bahwa teori
caring adalah inti dari praktik keperawatan. Sehingga bisa dikatakan bahwa praktik perawat yang
professional adalah praktik yang menggabungkan ilmu, seni, nilai kemanusiaan dan human care.

Teori ini menekankan pentingnya perawat memiliki ilmu keperawatan yang tinggi dan
analisis yang tajam. Perawat harus memahami bahwa hubungan perawat-klien yang saling
percaya dan membantu perlu dikembangkan sejak kontak awal dengan klien. Perawat harus
menujukkan sikap caring sedini mungkin kepada klien.

Hal penting yang perlu dipahami dalam menerapkan teori caring dalam praktik
keperawatan di rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan lain adalah perlunya kerjasama dari
berbagai unsur dalam insitusi tersebut. Misalnya dalam membuat formulir pengkajian,
perencanaan dan implementasi dan evaluasi harus disesuaikan dengan yang dipaparkan dalam
teori caring tersebut. Untuk itu perlu diskusi dan persamaan persepsi tentang cara
mengaplikasikan teori ini. Selain itu, seperti yang telah disampaikan sebelumnya, sebaiknya
penerapan teori ini juga dikombinasikan atau dimodifikasi dengan teori lain sehingga akan
menghasilkan bentuk aplikasi teori dalam praktik keperawatan yang lebih komprehensif dan
saling mengisi.

Karena teori caring ini lebih menekankan pada aspek psikologis-mental, oleh karena itu
perawat harus memiliki sedikit banyaknya pegetahuan tentang psikologi-nursing yang baik dan
sesuai untuk diterapkan kepada pasien, sesuai dengan kondisi dan situasi institusi pelayanan
tempat perawat tersebut bekerja.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam praktik
keperawatan. Keperawatan adalah sebuah kegiatan melayani masyarakat. Salah satu komplemen
untuk menjadi seorang perawat itu sendiri adalah caring atau peduli. Caring secara umum dapat
diartikan sebagai suatu kemampuan untuk memahami diri orang lain, perasaan perduli juga
berempati kepada seorang klien. Perawat dituntut untuk bersikap care dengan sekitarnya. Tujuan
caring adalah untuk mendukung proses penyembuhan secara total. Perilaku caring dan curing
sangatlah berbeda karena caring identik dengan tindakan asuhan keperawatan, sedangkan curing
adalah pengobatan terhadap penyakit pada klien. Tetapi antara caring dan curing adalah suatu
tindakan yang saling berhubungan.
caring lebih kompleks daripada curing, dan curing hanya bagian dari caring. Sebagai
seorang perawat haruslah mampu membedakan serta menyeimbangkan keduanya dengan sebaik-
baiknya. Kesejahteraan klien di dapat dari totalitas kita dalam melakukan caring. Caring tidak
akan pernah lepas dari profesi keperawatan, karena caring adalah esensi dari keperawatan itu
sendiri.

4.2 SARAN

Sikap caring dan curing harus benar-benar di pahami oleh seorang perawat dan harus diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari, agar perawat dapat mempraktikan dengan mudah kepada klien nya.
Biasanya seorang klien yang sedang sakit membutuhkan perawatan dan kasih sayang agar klien
dapat melawan penyakitnya
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

http://cobus123456.blogspot.co.id/2012/10/konsep-caring-dalam-keperawatan.html

http://ayuembass.blogspot.co.id/2013/12/konsep-caring-dan-curing.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37915/4/Chapter%20II.pdf

http://konsepdalamkeperawatan.blogspot.co.id/

http://www.kompasiana.com/spirit-smile/makalah-konsep-dasar-keperawatan-bab-
caring_550e5f0a813311c82cbc642a

http://aristayanti.blogspot.co.id/2013/12/caring-concept-dan-curing-concept.html

http://dedef-noprika.blogspot.co.id/2012/01/800x600-normal-0-false-false-false-en.html

http://www.slideshare.net/yayahagungf/konsep-caring

https://www.academia.edu/9312265/Konsep_Caring_Sepanjang_Rentang_Kehidupan

http://septianipart2.blogspot.co.id/2014/10/ikd-i.html

Anda mungkin juga menyukai