Anda di halaman 1dari 4

A.

Pembahasan
Tablet salut gula adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan tipis
berturut-turut dengan larutan sukrosa dengan atau tanpa zat pewarna. Penyalutan tablet
dengan gula ini memiliki beberapa keuntungan seperti melindungi obat sebagai barrier
terhadap kelembapan dan udara menutupi obat dan rasa dan bau yang tidak enak,
memperbaharui penampilan tablet, serta mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran
cerna. Selain itu, tablet gula juga memiliki beberapa kerugian yaitu pengolahannya yang
membutuhkan waktu lama dan keahlian lebih, serta menambah berat dan ukuran tablet.
Pada uji kali ini yaitu pembuatan tablet salut gula dengan menggunakan 20 tablet
Vitamin C yang sudah dipilih sebaik mungkin, pada pembuatan tablet salut ini menggunakan
beberapa tahap dalam pembuatan yaitu dengan cara sealing (penyegelan) untuk memisahkan
ingredien tablet (terutama zat aktif) dan air yang merupakan kosisten utama dari formulasi
penyalut untuk memastikan stabilitas produk yang baik, dan memperkuat inti tablet.
Subcoating (penyalutan dasar) untuk membuat pondasi proses salut gula yang bermutu.
Smoothing (melicinkan) proses pembasahan berganti – ganti dengan sirup pelicin (bolak –
balik) dan pengeringan dari salut dasar tablet menjadi bulat dan licin. Coloring (pewarnaan)
dengan memberikan zat pewarna yang dicampurkan pada sirup pelicin agar tampilan dari
tablet lebih bagus dan menarik. Finishing (pengeringan) dengan cara perlahan–lahan hingga
memperoleh hasil akhir yang licin. Polishing (pengilapan) agar tablet memperoleh satu
permukaan yang halus dan bagus untuk dilihat.
Setelah semua sudah dilakukan kemudian kami melakukan uji terhadap tablet salut
yang sudah dibuat tersebut, yang pertama pada perubahan bobot tablet sebelum dan sesudah
disalut pada dasarnya setelah disalut akan mengalami penambahan bobot berat tablet namun
pada percobaan yang kami lakukan malah bobot dari tablet setelah disalut mengalami
penurunan hal ini dipengaruhi oleh kurangnya bahan pelincir sehingga terjadinya gesekan
antara dinding ruang cetak dengan sisi tablet yang membuat tablet tekikis, kemudian uji
keseragaman bobot dengan mengurangi total bobot sebelum dimasukan ke alat dengan total
bobot tablet setelah dimasukan kealat dan dibagi lagi dengan total bobot tablet sebelum
dimasukan dialat mendapatkan hasil 0,55, Menurut Farmakope Indonesia edisi IV, tablet
dengan bobot >300 mg memenuhi syarat uji keseragaman bobot apabila tidak lebih dari 2
tablet yang melebihi 5% dari bobot rata-rata dan tidak ada satu tablet pun yang melebihi 10%
bobot rata-rata. Berdasarkan ketentuan tersebut, tablet salut yang kami hasilkan ternyata tidak
memiliki keseragaman bobot yang baik karena terjadi penyimpangan 2 tablet, maka perlu
diperhatikan bahan tambahan yang digunakan agar granul mempunyai sifat alir yang baik
sehingga pada saat pengempaan tablet tidak pecah.
Kemudian dilakukan uji kekerasan. Dimulai dengan 5 tablet yang telah disiapkan
dipasang pada alat Hardness Tester kemudian dimulai pengujian, lalu dicatat hasil tekanan
yang didapatkan yang menunjukkan kekerasan dari tablet yang telah dibuat. Rata-rata
tekanan yang diperoleh pada tablet salut adalah 1,0.
Uji selanjutnya adalah uji Friabilitas. Dimulai dengan ditimbang tablet-tablet yang
telah diproduksi. Tablet ditimbang sebelum dimasukan ke alat sebesar 10,77g kemudian
sample tablet dimasukkan ke alat Friability Tester, lalu alatnya dinyalakan selama 15 menit,
dan ditimbangkan lagi berat akhirnya berat tablet salut menjadi 10,16g. kemudian dihitung
persentase friabilitasnya dan didapat hasil 1,48% Menurut teori uji kerapuhan yang baik <
1% jadi hasil yang didapatkan pada pratikum uji kerapuhan ini dinyatakan baik.
Uji terakhir adalah uji waktu hancur. Diisi sebanyak 900ml aquadest kedalam beaker
glass, lalu dimasukkan kedalam alat Desintegrator dengan suhu 37°C kemudian tablet salut
dimasukkan kedalam cakram, lalu dipasang ke alat dan dimasukkan kedalam beaker glass,
kemudian alat mulai dinyalakan. Menurut teori waktu hancur yang baik adalah <15 menit
(Parrot, 1971) Hasil yang didapat dari uji waktu hancur tablet salut adalah 1 menit 19 detik
menurut hasil yang kami dapatkan sudah memenuhi teori, namun batas minimum untuk
waktu hancur tablet itu adalah 3 menit sehingga hasil tidak sesuai karena apabila waktu
hancur tablet terlalu cepat maka dapat memungkinkan tablet hancur tidak pada tempat yang
diinginkan yaitu saluran cerna. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hancur suatu sediaan
tablet yaitu sifat granul, kekerasan, porositas tablet, dan daya serap granul.
BAB V
KESIMPULAN
Pada uji kali ini yaitu kami membuat tablet salut gula dengan menggunakan 20 tablet
vitamin C dengan tahapan sealing , subcoating, smooting, coloring, finishing, dan polising.
Setelah semua uji dilakukan pada perubahan bobot tablet sebelum dan sesudah disalut
mengalami penambahan bobot berat tablet tetapi malah bobotnya menurun hal ini
dipengaruhi kurangnya bahan pelincir sehingga terjadinya gesekan antara dinding dan ruang
cetak. Kemudian kami melakukan uji sifat fisik tablet yaitu hasil uji keseragaman bobot
mendapatkan hasil 0,55 dan tablet salut yang kami hasilkan ternyata tidak memiliki
keseragaman bobot yang baik karena terjadi penyimpangan 2 tablet. Uji kekerasan
mendapatkan hasil tekanan yang didapatkan yang menunjukkan kekerasan dari tablet yang
telah dibuat. Rata-rata tekanan yang diperoleh pada tablet salut adalah 1,0. Kemudian uji
friabilitas tablet ditimbang sebelum dimasukan ke alat sebesar 10,77g setelah di masukan ke
alat friability tester selama 15 menit ditimbangkan lagi berat akhirnya berat tablet salut
menjadi 10,16g dan hasil persentase friabilitasnya 1,48% Menurut teori uji kerapuhan yang
baik < 1% jadi hasil yang didapatkan pada pratikum uji kerapuhan ini dinyatakan baik. Uji
waktu hancur tablet hasil yang didapat dari uji tablet salut adalah 1 menit 19 detik. Hasil yang
kami dapatkan tidak sesuai karena waktu hancur tablet salut yang baik didalam tubuh kurang
dari 60 menit hal ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sifat fisik granul, dan
daya serap granul. Jadi dapat disimpulkan bahwa uji keseragaman bobot, kekerasan,
kerapuhan, dan uji waktu hancur hanya uji kerapuhan yang mendapatkan hasil yang baik atau
sesuai teori yang lain hasilnya tidak sesuai teori atau menyimpang.

Anda mungkin juga menyukai