Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN Pada percobaan dilakukan pembuatan tablet vitamin C 100 mg secara cetak langsung (Direct Compress) dengan bobot

300 mg. Dimana prinsip dari cetak langsung adalah mencetak langsung suatu serbuk atau campuran serbuk tanpa melalui proses granulasi terlebih dahulu. Tablet vitamin C dapat dibuat secara cetak langsung karena berbentuk serbuk kristal yang memiliki daya alir relatif baik dan dosis yang dibuat tidak terlalu besar. Serta vitamin C jika dilakukan pemanasan menggunakan cahaya pada lemari pengering baik yaitu pada granulasi basah akan mudah teroksidasi dimana dengan adanya pengaruh cahaya lambat laun menajdi gelap. Pada pembuatan tablet vitamin C digunakan beberapa eksipien yang dipilih sedemikian rupa yaitu agar pembuatan tablet lebih mudah dan praktis, mutu fisik tablet lebih baik, dan menjaga stabilitas tablet secara kimia maupun fisika. Eksipien yang digunakan adalah yang mempunyai fungsi sebagai pengisi, penghancur (desintegran), pelincir (lubrikan), dan Antiadheren (Anti lengket). Pengisi yang digunakan dalam pembuatan vitamin C adalah pengisi kombinasi antara Starch 1500 dan Avicel pH 102. Starch adalah eksipien yang berfungsi sebagai pengisi,pengikat dan penghancur (eksipien multiguna) dan Avicel adalah eksipien yang berfungsi sebagai pengisi yang banyak digunakan dalam pembuatan tablet secara cetak langsung dan pada beberapa formula tablet menunjukan sifat sebagai pengikat dan desintegran pula. Eksipien tersebut digunakan secara kombinasi karena Starch 1500 dan Avicel pH 102 fungsinya akan saling melengkapi dimana starch 1500 akan menutupi sifat higroskopis dari Avicel pH 102.

Eksipien yang berfungsi sebagai Penghancur (desintegran) yaitu amprotab karena amprotab memiliki sifat yang hidrofilik yang mampu menyerap air dan membentuk pori-pori dalam tablet sehingga akan mempercepat waktu hancur tablet dalam saluran cerna. Eksipien yang digunakan sebagai lubrikan yaitu Magnesium stearat yang ditambahkan dalam keadaan kering setelah komponen lain dihomogenkan dan bersamaan dengan Talk yang berfungsi sebagai glidan. Magnesium stearat digunakan untuk mereduksi friksi antara bagian dalam dinding die dan tepi tablet pada proses pengeluaran tablet dan jika tidak digunakan lubrikan maka tablet akan sulit dikeluarkan. Sedangkan Talk berfungsi untuk mencegah sticking terhadap punch dan atau dinding die. Pada pembuatan tablet dilakukan pencampuran bahan bahan secara homogen yaitu vitamin C, Amprotab, Starch 1500 dan Avicel pH 102 diaduk selama 15 menit agar dihasilkan campuran yang homogen. Kemudian sebelum ditambah Magnesium stearat dan Talk dilakukan pemeriksaan kecepatan alir dengan menggunakan alat corong dan dihasilkan bahwa kecepatan alir adalah 8,3 gram/detik. Karena kecepatan alir bagus maka Magnesium stearat dan talk jumlahnya tidak dikurangi. Kemudian magnesium stearat dan talk dimasukkan dan diaduk secara homogen selama 5 menit. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap granul sebagaimana evaluasi yang dilakukan terhadap granul dan dilakukan pencetakan dengan punch yang sesuai dengan bobot tablet yaitu 300 mg dan kemudian dilakukan Evaluasi tablet. Evaluasi Granul yang dilakukan yaitu penetapan bobot jenis nyata dengan memasukkan 100 g campuran granul ke dalam gelas ukur 250 mL dan bobot jenis nyata yang dihasilkan dengan rumus bobot/Vo yaitu 0,633 g/mL. Ditentukan pula penetapan bobot jenis mampat dengan menentukan volume dari 100 g serbuk yang dimasukkan pada gelas ukur pada 5 ketukan (V5), 10 ketukan (V10) dan 450 ketukan (V450) dan bobot jenis mampat pada V5 adalah 0,641 g/mL, pada V10 adalah 0,649 g/mL, dan pada V450 adalah 0,667 g/mL. Ditentukan kadar mampat dari granul yang merupakan presentasi selisih volume 100 g g ranul tanpa dimampatkan terhadap volume setelah pemampatan. Dan kadar mampat pada V5 adalah 1,267%, pada V10 adalah 2,53 % dan pada V450 adalah 5,06 %. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa granul mudah mengalir karena kadar <20%.

Dilakukan evaluasi untuk menentukan kecepatan alir dengan menggunakan metoda corong dan metoda istirahat. Dimana kecepatan alir dengan metoda corong dihitung dengan membagi bobot granul dan waktu yang dibutuhkan granul untuk melewati corong. Dihasilkan kecepatan alir 8,3 g/detik. Hasil tersebut menunjukan aliran granul baik karena kecepatan alir> 4g/ detik. Sedangkan metoda istirahat yaitu dengan menentukkan sudut antara lereng dan dasar granul dan dihasilkan sudut 23,6 o yang menunjukkan bahwa o aliran granul mudah mengalir karena berada pada range persyaratan yaitu antara 25 -30o Penetapan kadar granul dilakukan dengan menggunakan cara titrasi sesuai yang tercantum pada farmakope. Yaitu dilakukan secara iodimetri dengan melakukan pembakuan larutan I2 terlebih dahulu kemudian dilakukan penetapan kadar. Kadar yang dihasilkan adalah 105,59% hasil tersebut menunjukkan bahwa granul memenuhi persyaratan yaitu tidak kurang dari 99% dan tidak lebih dari 110%. Setelah dilakukan evaluasi granul maka dilakukan pencetakan tablet dengan bobot 300 mg dimana pada saat pencetakan beberapa tablet ditimbang dan diukur kekerasannya agar jika tablet berada pada rentang yang tidak sesuai maka alat pencetak bisa disesuaikan. Kekerasan yang diperoleh adalah 5 sehingga tidak dilakukan slugging karena kekerasan sudah memenuhi syarat. Evaluasi yang dilakukan pada tablet yaitu keseragaman ukuran yang merupakan perbandingan diameter dan tebal. Hasil yang diperoleh memenuhi persyaratan FI III karena rata-rata diameter tablet 0,987 cm tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 rata-rata tebal 0,2866 cm tablet. Dilakukan pengujian kekerasan dengan menggunakan hardness tester terhadap 20 tablet yang diambil secara acak dimana pengujian kekerasan berdasarkan luas permukaan tablet dengan menggunakan beban yang dinyatakan dalam kg. Hasil yang diperoleh yaitu rata-rata kekerasan adalah 3,75 kg/cm2. Hasil yang diperoleh tidak memenuhi persyaratan karena tidak berada pada range persyaratan yaitu 4 kg/cm2. Hal -6 tersebut disebabkan karena perbedaan kekerasan yang terjadi dari tablet yang diukur ada yang besar yaitu 5 kg/cm2 ada juga yang kecil yaitu 2 kg/cm2 sehingga rata2 yang diperoleh kecil dikarenakan pendistribusian eksipien yang mempengaruhi kekerasan tablet tidak merata. Pengujian Friabilitas dilakukan dengan menggunakan 20 tablet dengan parameter yang diuji adalah kerapuhan tablet terhadap gesekan atau bantingan selama waktu tertentu. Hasil yang diperoleh adalah 0,94 % hasil yang diperoleh menunjukan tablet yang dibuat baik karena friabilitas kurang dari 1%. Uji Keseragaman bobot dilakukan dengan menghitung bobot rata2 dan penyimpangan bobot rata2 dimana bobot tablet adalah 300 mg hasil yang diperoleh memenuhi persyaratan karena tidak ada 2 tablet yang masing-masing menyimpang dari bobot rata2 lebih besar dari 7.5 % dan tidak ada 1 tablet yang menyimpang dari bobot rata2 lebih dari 15 %. Uji keseragaman kesediaan yang dilakukan adalah uji keragaman bobot karena zat aktif > 50 mg. Dimana hasil yang diperoleh kadar rata2 tablet 98,03 % hasil tersebut memenuhi persyaratan karena berada pada range 85 115 % dan simpangan baku 2,66 tidak lebih dari 6 %. Pengujian waktu hancur prinsipnya adalah menentukan waktu yang diperlukan suatu tablet untuk hancur dengan cara menempatkan tablet pada alat penentuan waktu hancur yang kondisinya sesuai dengan keadaan in vivo dan persyaratan monografi. Hasil yang diperoleh tablet memiliki waktu hancur 18 detik, hasil yang diperoleh memenuhi persyaratan tablet vitamin C pada FI III yaitu tidak lebih dari 30 menit. Penetapan kadar dilakukan terhadap tablet pula yaitu dengan menggunakan titrasi iodimetri yang sesuai dengan persyaratan tablet vitamin C dalam farmakope. Hasil yang diperoleh memenuhi persyaratan yaitu 95,5 % karena tidak kurang dari 90 % dan tidak lebih dari 110 %.

KESIMPULAN Pada akhir percobaan dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Tablet vitamin C dapat dibuat secara cetak langsung karena berbentuk serbuk kristal yang memiliki daya alir relatif baik dan dosis yang dibuat tidak terlalu besar. Serta vitamin C jika dilakukan pemanasan menggunakan cahaya pada lemari pengering yaitu pada granulasi basah akan mudah teroksidasi dimana dengan adanya pengaruh cahaya lambat laun menajdi gelap. 2. Hasil Evaluasi Granul yang diperoleh adalah : a. Bobot jenis nyata granul adalah 0,633 g/mL b. Bobot jenis mampat granul pada 5 ketukan adalah 0,641 g/mL Bobot jenis mampat granul pada 10 ketukan adalah 0,649 g/mL Bobot jenis mampat granul pada 450 ketukan adalah 0,667 g/mL c. Kadar mampat granul pada 5 ketukan adalah 0,641 g/mL Kadar mampat granul pada 10 ketukan adalah 0,649 g/mL Kadar mampat granul pada 450 ketukan adalah 0,667 g/mL Hasil tersebut menunjukan bahwa granul mudah mengalir karena < 20 % d. Kecepatan aliran granul dengan metoda corong adalah 8,3 g/detik menunjukan bahwa aliran granul baik karena > 4 g/detik e. Kecepatan aliran granul dengan metoda sudut istirahat adalah 23,6 o menunjukan bahwa granul sangat mudah mengalir karena berada pada persyaratan range 25-30 o f. Kadar granul memenuhi persyaratan yaitu 105,59% karena lebih dari 90% dan kurang dari 110% 3. Hasil Evaluasi Tablet yang diperoleh adalah : a. Pengujian keseragaman ukuran memenuhi persyaratan FI III karena rata-rata diameter tablet 0,987 cm tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 rata-rata tebal 0,2866 cm tablet. b. Pengujian kekerasan tidak memenuhi persyaratan karena tidak berada pada range persyaratan yaitu 4-6 kg/cm2. c. Penentuan Friabilitas adalah 0,94 % hasil yang diperoleh menunjukan tablet yang dibuat baik karena friabilitas kurang dari 1%. d. Uji Keseragaman bobot memenuhi persyaratan karena tidak ada 2 tablet yang masing-masing menyimpang dari bobot rata2 lebih besar dari 7.5 % dan tidak ada 1 tablet yang menyimpang dari bobot rata2 lebih dari 15 %. e. Pengujian keragaman bobot dihasilkan kadar rata2 tablet 98,03 % hasil tersebut memenuhi persyaratan karena berada pada range 85 115 % dan simpangan baku 2,66 tidak lebih dari 6 %. f. tablet memiliki waktu hancur 18 detik, hasil yang diperoleh memenuhi persyaratan tablet vitamin C pada FI III yaitu tidak lebih dari 30 menit. g. Penetapan kadar tablet memenuhi persyaratan yaitu 95,5 % karena tidak kurang dari 90 % dan tidak lebih dari 110 %.

Anda mungkin juga menyukai