Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini kita melakukan pengujian mutu fisik tablet pct dengan tujuan menguji
keseragaman bobot tablet, uji kerapuhan tablet, uji ukuran tablet, uji kekerasan tablet, dan
waktu hancur tablet.

Uji keseragaman bobot, pengujian ini dilakukan untuk melihat keseragaman suatu tablet
dengan menimbang satu persatu dari tablet yang kita miliki kemudian dirata-rata. Kemudian
kita bandingkan dengan persyartan oleh Farmakope Indonesia III. Uji keseragaman bobot
dilakukan dengan menimbang 20 tablet satu persatu, dihitung rata-rata tiap tablet. Rata-rata
bobot tablet tidak boleh lebih dari dua tablet yang menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih
besar dari 5% (CV < 5%). Dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang dari 10%
bobot rata-ratanya. Dalam praktikum kali ini ternyata didapatkan hasil semua tablet masuk
kolom A dan masuk kolom B. Berarti semua bobot tablet seragam sesuai ketentuan literatur.

Uji kerapuhan tablet digunakan sebanyak 20 tablet. Tablet yang akan diuji kerapuhan harus
dibebas debukan terlebih dahulu dengan menggunakan vakum dengan tujuan membebaskan
tablet dari pengotor yang masih menempel pada tablet, kemudian tablet di timbang dan
dihasilkan nilai W0 = 10,185 gram. Selanjutnya masukkan tablet kedalam alat friabilator
sebanyak 100 putaran. Kemudian ambil tablet dan bebas debukan kembali dengan vakum,
kemudian ditimbang dan didapatkan nilai W1 = 10,148 gram. Setelah dihitung % kerapuhan
dari tablet pct tersebut adalah 0,3633% sudah sesuai dengan ketentuan yaitu kurang dari 1%.

Ukuran tablet, dalam pengujian ini tablet di ukur diameter dan tebal tablet, sebanyak 6 tablet
diukur diameter dan tebalnya menggunakan jangka sorong. Dalam ketentuan literatur diameter
1
obat tidak boleh lebih dari 3x dan tidak boleh kurang dari 13 tebalnya. Sedangkan yang

didapatkan pada hasil praktikum rata rata diameter obat 1,795 dan tebalnya 0,52. Sedangkan
1
dihitung 3x tebalnya yaitu 1,56 dan 13 tebalnya yaitu 0,676. Menurut kami dengan hasil yang

seperti ini tidak apa apa angka melebihi ketentuan literatur karena yang kami ukur bukan tablet
yang bentuknya simetris bulat tetapi kaplet yang berbentuk oval jadi sebenarnya tidak bisa
diukur diameternya.

Uji kekerasan tablet, dilakukan dengan menggunakan alat hardnester, dalam pengujian kali ini
digunakan sebanyak 6 tablet, pertama tablet di tegak berdirikan secara vertikal dibawah
penghimpit dari hardnester, kemudian pastikan jarum dalam posisi di angka 0 kg. Masukkan
jarum ke lubang untuk membuat 0, setelah itu tarik tuasnya dan baca tingkat kekerasan dari
tablet. Dalam praktiku yang kami lakukan didapatkan hasil yang berbeda, dengan rata-rata 13,2
kg. Mungkin dengan perbedaan tersebut karena adanya faktor tenaga dalam menarik tuas, serta
kerapatan dan tekanan pada saat pengempaan.

Uji waktu hancur tablet, tablet yang baik dalam formulasi yaitu larut dalam tubuh pada kurun
waktu kurang dari 15 menit. Dalam pengujian waktu hancur tablet suhu dari pelarut
dikondisikan seperti suhu tubuh. Dengan menggunakan 6 tablet dimasukkan dalam tabung
densintrgrator, masing-masing tabung diberi 1 tablet, kemudian alat dinyalakan dan catat waktu
hancur dari tablet dan pastikan semua tablet larut. Dalam praktikum kali ini didapatkan waktu
hancur yang sgnifikan yaitu 3 detik, 12 detik dan 27 detik hal itu menunjukkan waktu hancur
tablet kurang dari 15 menit sesuai dengan literatur.

KESIMPULAN

1. Tablet bobotnya sergam


2. Tablet diameternya tidak sesuai dengan literatur karena bentuknya tidak simetris bulat,
tapi oval karena dalam bentuk sediaan kaplet.
3. Kerapuhan tablet baik sesuai dengan literatur.
4. Kekerasan tablet baik sesuai dengan literatur.
5. Waktu hancur tablet baik kurang dari 15 menit.

Anda mungkin juga menyukai