Anda di halaman 1dari 7

PEMASANGAN KATETER URINE

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 23 Januari
2019
Halaman : 1/3

UPTD Herdianto
PUSKESMAS NIP: 19720406
PULAU 199603 1 002
BANYAK

Kateter adalah selang yang digunakan untuk memasukkan


atau mengeluarkan cairan.
1. Pengertian Kateterisasi urinarius adalah memasukkan kateter melalui
uretra ke dalam kandung kemih dengan tujuan
mengeluarkan urin.

- Untuk mengeluarkan urin sehingga menghilangkan


ketidaknyamanan karena distensi kandung kemih
- Mendapatkan urine steril untuk specimen
- Pengkajian residu urine
2. Tujuan
- Penatalaksanaan pasien yang menderita
inkompeten kandung kemih
- Mengatasi obstruksi aliran urine
- Mengatasi retensi perkemihan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang
3. Kebijakan Penyelenggaraan Program

Permenkes No.5 Tahun 2014


4. Referensi Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007

5. Prosedur/ 1. Memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien


Langkah- mengenai prosedur, tujuan dan indikasi tindakan,
langkah meminta persetujuan pasien dan keluarga
2. Menyiapkan peralatan disamping penderita
memasang perlak dan menutup pinggang dan bagian
tungkai atas pasien dengan selimut lalu sisihkan
selimut hingga yang terpajan hanya area perineal
3. Mengatur posisi pasien (pasien laki-laki kedua kaki
diluruskan ke bawah, pasien perempuan diatur dalam
posisi litotomi)
4. Meletakkan nierbekken di antara paha pasien
5. Menyiapkan cairan antiseptic ke dalam kom
6. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan
bersih
7. Membersihkan genetelia dengan cairan antiseptic
8. Buka sarung tangan dan simpan nierbekken atau
buang ke kantong plastic yang telah disediakan
9. Buka bungkusan luar set kateter dan urin bag dan
kemudian simpan di alas steril. Jika pemasangan
kateter dilakukan sendiri, maka siapkan jelly di dalam
bak steril. Jangan menyentuh area steril
10. Gunakan sarung tangan steril
11. Buka sebagian bungkusan dalam kateter, pegang
kateter dan berikan jelly pada ujung kateter (dengan
meminta bantuan atau dilakukan sendiri) dengan tetap
mempertahankan teknik steril
12. Pada laki-laki
Posisikan penis tegak lurus 900 dengan tubuh pasien
13. Pada wanita
Buka labia minora menggunakan ibu jari dan telunjuk
atau telunjuk dengan jari tengah tangan tidak dominan
14. Dengan menggunakan pinset atau tangan dominan,
masukkan kateter perlahan-lahan pada uretra hingga
ujung kateter untuk pasien pria dan tiga per empat
selang kateter untuk pasien wanita. Anjurkan pasien
untuk menarik napas saat kateter dimasukkan.
15. Kaji kelancaran pemasukkan kateter jika ada
hambatan berhenti sejenak kemudian dicoba lagi. Jika
masih ada tahanan kateterisasi dihentikan, jika perlu
kaji ulang kondisi dan indikasi pemasangan kateter
pada pasien.
Hindari mengeluarkan dan memasukkan kembali
kateter secara berulang-ulang, jika diperlukan gunakan
kateter yang baru
16. Pastikan nierbekken yang telah disiapkan berasa di
ujung kateter urine tidak tumpah. Setelah urine
mengalir, ambil specimen urin bila diperlukan
17. Pastikan urine bag telah terkunci dan segera
sambungkan kateter dengan urine bag
18. Kembangkan balon kateter dengan aquadest/NaCl
steril sesuai volume yang tertera pada label spesifikasi
kateter yang dipakai (10-20 mL) dengan menggunakan
spuit steril
19. Tarik kateter keluar secara perlahan untuk memastikan
balon kateter sudah terfiksasi dengan baik dalam
vesika urinaria
20. Bersihkan jelly yang tersisa pada kateter dengan kassa
21. Fiksasi kateter dengan plester pada pangkal paha
22. Menempatkan urine bag dengan posisi lebih rendah
dari kandung kemih
23. Lepaskan pengalas serta bereskan alat
24. Lepaskan sarung tangan cuci tangan
25. Rapihkan kembali pasien
26. Menanyakan kondisi pasien

6. Diagram _
Alir
7. Hal yang Seluruh unit-unit pelayanan dan tindakan kesehatan
harus di
perhatikan
1.Ruangan Gawat Darurat
2.Ruangan Rawat Inap
8. Unit Terkait
3.Ruangan Kesehatan Ibu dan KB

9. Dokumen
Terkait

No Yang Isi Perubahan Tanggal Mulai


Diubah Berlaku
10. Rekaman
Historis
Perubahan

STERILISASI ALAT
SOP No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Januari
2019
Halaman : 1/3

UPTD Herdianto
PUSKESMA NIP: 19720406
S PULAU 199603 1 002
BANYAK

Sterilisasi adalah suatu proses yang menghacurkan semua


1. bentuk kehidupan narkoba, termasuk spora, pada permukaan
Pengertian benda mati.

a.Menyiapkan peralatan medis dalam keadaan siap pakai


b.Mencegah peralatan cepat rusak
2.Tujuan c. Mencegah terjadinya infeksi silang
d. Menjamin kebersihan alat

Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang


3.Kebijakan Penyelenggaraan Program

Permenkes No.5 Tahun 2014


4.Referensi Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007

5.Prosedur/ a)Petugas Memakai sarung tangan (handskun)


Langkah- b)Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas dengan air
langkah (sebaiknya dibawah air mengalir) dan di sabun satu persatu
untuk menghilangkan kotoran yang melekat.
c) kemudian direndam didalam larutan klorin sekurang –
kurangnya 20 menit.
d)Khusus peralatan yang telah dipergunakan pada pasien
berpenyakit menular, harus direndam sekurang-kurangnya
24 jam
e) Peralatan yang sudah bersih diletakkan kewadah
aluminium yang sudah tersedia selanjutnya disterilkan
dengan cara merebus didalam sterilisator yang telah diisi air
sebatas yg tertera di alat tersebut
f) Kemudian masak sampai mendidih 1000̊c. Setelah air
mendidih sekurang-kurangnya 20 menit.
g)Setelah dingin, petugas menggunakan handskun steril
kemudian Peralatan yang telah disterilkan diangkat atau
dipindahkan ketempat penyimpanan steril.
h)Setelah selesai, peralatan dibereskan dan dikembalikan
ketempat semula.
i) Petugas melepas handskun

6.Diagram _
Alir
7.Hal yang Seluruh unit-unit pelayanan dan tindakan kesehatan
harus di
perhatikan
1.Ruangan Gawat Darurat
8.Unit 2.Ruangan Rawat Inap
Terkait 3.Ruangan Kesehatan Ibu dan KB

9.Dokumen
Terkait

No Yang Isi Perubahan Tanggal Mulai


Diubah Berlaku

10.Rekaman
Historis
Perubahan

PEMASANGAN EKG
SOP No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Januari
2019
Halaman : 1/3

UPTD Herdianto
PUSKESMA NIP: 19720406
S PULAU 199603 1 002
BANYAK

Elektrokardiografi Adalah ilmu yang mempelajari perubahan-


perubahan potensial atau perubahan voltase yang terdapat
1.Pengertian dalam jantung.
Elektrokardiogram adalah grafik yang merekam perubahan
potensial listrik jantung yang di hubungkan dengan waktu.

Mampu membuat rekaman Aktifitas listrik Otot Jantung secara


2.Tujuan
berurutan dan benar
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pulau Banyak nomor :
3.Kebijakan …../ tentang jenis-jenis layanan klinis

4.Referensi Permenkes no 5 tahun 2014

5.Prosedur/ 1. Petugas menyiapkan alat :


Langkah- a.Mesin EKG
langkah b.Jelly Elektroda
c.Kasa/tissue
2. Menjelaskan kepada pasien tentang tujuan tindakan
pemeriksaan EKG.
3. Melepaskan benda elektronik dan mengandung maghnet
pada tubuh pasien.
4. Mencuci tangan
5. Menutup sampiran
6. Meminta pasien untuk membuka pakaian bagian atas
pasien
7. Memberikan jelly pada area pemasangan
8. Memasang elektroda ekstremitas atas pada pergelangan
tangan searah dengan telapak tangan dan ekstremitas
bawah pada pergelangan pada pergelangan kaki kanan dan
kiri sebelah dalam dengan posisi pemasangan sebagai
berikut :
a.Merah di lengan Kanan (RA)
b.Kuning di lengan Kiri (LA)
c.Hijau di tungkai Kiri (LL)
d.Hitam di tungkai Kanan (RL)
9.Memasang elektroda dada (Prekordial) dengan posisi
sebagai berikut :
a.V1 : Pada interkosta ke 4 kanan
b.V2 : Pada interkosta ke 4 kiri
c.V3 : Pada interkosta ke 4-5 antara V2 dan V4
d.V4 : Pada interkosta ke 5 pada linea midclavicularis kiri
e.V5 : Horizontal terhadap V4, di linea aksilaris interior
f.V6 : Horizontal terhadap V5, pada linea mid-axilaris

10.Menyalakan power on mesin EKG


11.Setelah selesai , matikan power mesin EKG dan lepaskan
kabel / elektroda dari tubuh pasien. Kemudian bersihkan
sisa jelly yang menempel dengan kasa atau tissue.
12.Membereskan alat
13.Mencuci tangan

6.Diagram _
Alir
7.Hal yang Seluruh unit-unit pelayanan dan tindakan kesehatan
harus di
perhatikan
1.Ruangan Gawat Darurat
8.Unit
Terkait

9.Dokumen
Terkait

No Yang Isi Perubahan Tanggal Mulai


Diubah Berlaku
10.Rekaman
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai