UJIAN PRAKTEK KOMUNIKASI KEPERAWATAN

Dosen penguji : Roslenni Siteou, S.Kp MARS

NASKAH ROLEPLAY :
KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA YANG
KETERBELAKANGAN MENTAL

Disusun oleh :

NOVA SYAFRIANA 1914201340B

NUR MAYA SARI 1914201341B
SUSAN FORTUNA SIMANGUNSONG 1914201342B

PROGRAM PENDIDIKAN S1 KEPERAWATAN

STIKES FLORA MEDAN

TAHUN 2019/2020
 Pengkajian

Ns Nova : Assalamualaikum. . . apa benar ini rumah keluarga Ibu Susan ?

Ny. Susan : (Berdiri didepan pintu). Waalaikum salam. Iya benar. Ada perlu
apa? Silahkan duduk.
Ns. Nova : Saya perawat Nova, dari Rumah Ssakit Jiwa Sehat Jiwaraga.
Ditempat saya bekerja saya mendapatkan tugas untuk
mengidentifikasi status kesehatan keluarga ibu dan bapak. Saya
akan menanyakan beberapa pertanyaan. Apakah ibu dan bapak
bersedia?
Tn. Nur : Apa pentingnya untuk keluarga kami? (tampak ketus).
Ns. Nova : Tujuan dari identifikasi ini yaitu agar keluarga bapak dapat
memperoleh kesehatan yang lebih baik. Serta mendeteksi
kemungkinan yang akan terjadi/mengancam kesehatan keluarga
bapak.
Tn. Nur : Memangnya keluarga saya penyakitan?
Ns. Nova : Bukan begitu bapak.
Tn. Nur : (memotong pembiacaraan perawat). Baiklah. .tapi jangan lama-
lama.
Ns. Nova : Bolehkah saya tahu, usia bapak dan ibu serta berapa orang yang
tinggal dalam rumah ini?
Tn. Nur : Saya umur 50 tahun (sembari meninggalkan ruangan).
Ny. Susan : Saya 45 tahun, kami mempunyai seorang anak Perempuan
berumur delapan belas tahun bernama An. Maya.
Ns, Nova : Bolehkah anak ibu dipanggil kemari?
Ny. Susan : Maaf maya sakit, dia sedang istirahat (Menundukkan kepala).
Ns. Nova : Bagaimana kegiatan An. Maya disekolah bu? Apa dia sering
mengalami sakit?
Ny. Susan : An. Maya putus sekolah kelas lima SD. Keadaan anak saat teman-
teman seumurannya dapat berjalan, dia belum bisa. Saat kelas dua
SD, tetangga selalu memanggil anak saya dengan sebutan idiot.
Ns. Nova : (mendengarkan).
Ny.Ssusan : Saya sedih. . tetangga selalu meremehkan anak saya.
Ny. Nova : Apakah ibu pernah memeriksakan penyakit anak ibu kerumah
sakit?
Ny. Susan : Pernah satu kali. Kata dokter anak saya mengalami cacat mental.
Ns. Nova : Pernahkah ibu menanyakan dan mengetahui penyebab keadaan
anak ibu seperti itu?
Ny. Susan : Tidak pernah, cuma sekali waktu periksa saja. Saya cuma curiga
kenapa anak saya mengalami hambatan dalam pertumbuhannya.
Saya takut memang anak saya idiot seperti yang tetangga
bicarakan. Saat saya periksa kata dokter anak saya begitu karena
kurang asupan gizi saat masa kehamilan. Setelah itu saya tidak
pernah memeriksakan kembali karena tidak punya uang. Saya dan
suami hanya lulusan SD dengan pekerjaan menjadi seorang buruh
tani.
Ns. Nova : Adakah kondisi lain yang mungkin dapat menjadi penyebab yang
ibu ketahui?
Ny. Susan : Sebelum saya hamil, saya pernah periksa ,kata dokter saya
mengidap penyakit Rubella. Ntah apa penyakit itu berbahaya atau
tidak saya juga tidak tahu.
Ns. Nova : saat ibu melahirkan bagaimana status penyakit yang ibu derita
menurut dokter?
Ny. Susan : Saya melahirkan didukun beranak dekat sini sus. Saat itu suami
saya melarang saya melahirkan dibidan atau rumah sakit karena
tidak punya uang. Menurutnya dukun beranak tetangga saya lebih
ahli urusan melahirkan dan biayanya juga murah sus.
Ns. Nova : Kapan ibu menyadari anak ibu mengidap penyakit tersebut?
Ny. Susan : Ya. . saat anak saya umur 9 tahun. Saat itu saya curiga karena
anak saya tidak dapat merespon seseorang yang berinteraksi
dengannya dengan tindakan yang sesuai. Dia cenderung bertingkah
lain dan sulit mengucapkan kata-kata. Dia juga tidak dapat
 berbicara lantang layaknya anak seusianya. Jika kemauannya tidak
diberikan dia cenderung marah, pasif terhadap kondisi
sekelilingnya.
Ns. Nova : Apakah tetangga ibu merespon baik keadaan anak ibu?
Ny. Susan : Tentu saja tidak, sebagian besar tetangga saya orang Batak.
Wataknya keras, keadaan anak saya menjadi hal yang aneh untuk
mereka. Mereka sering mengucilkan anak saya.
Ns. Nova : Pernahkah ibu mendiskusikan terapi atau usaha penyembuhan
untuk anak ibu dengan suami?
Ny. Susan : Pernah. Tapi suami saya menolak. Dia enggan mengakui anak
saya. Dia menganggap An. Maya adalah beban dikeluarga ini.
Semenjak keadaan An. Maya begitu saya tidak pernah bertemu
dengan keluarga suami saya, karena dilarang.
Ns. Nova : Tapi, apakah Tn. Nur tetap baik dan mecukupi kebutuhan
keluarga ibu?
Ny. Susan : Tetap. Tapi dia menolak jika saya membicarakan tentang keadaan
An. Maya. Saat dia marah dia akan memukuli An. Maya. Setelah
itu dia akan kembali baik.
Ns. Nova : Apakah keluarga ibu sering meluangkan waktu bersama untuk
rekreasi atau liburan?
Ny. Susan : Ya, mana pernah sus. Paling anak saya cuma nonton TV dirumah
bersama saya dan sesekali dengan suami saya.
Ns. Nova : Em, usaha apa yang ibu telah lakukan untuk penyembuhan anak
ibu?
Ny. Susan : Ya Cuma ya saya ceritakan tadi itu sus, ditambah lagi saya berdoa
setiap selesai shalat berjemaah.
Ns. Nova : Baik ibu, bolehkah saya melakukan pemeriksaan fisik pada An.
Maya dan keluarga untuk memastikan lebih jelasnya status
kesehatan keluarga ibu.
Ny. Susan : Boleh. (menuju kamar An. Maya).
 Ns. Nova : Baik ibu, saya akan melakukan pemeriksaan fisik pada An. Maya.
Tujuan dari pemeriksaan fisik ini untuk mendapatkan data fisik
untuk menentukan status kesehatan keluarga.
Ny. Susan : Iya sus.
Ns. Nova : Selamat siang adik, saya perawat nova. Hari ini saya akan
melakukan pemeriksaan fisik pada adik. Apakah adik bersedia?
An. Maya : (senyum)
Ns. Nova : Baik adik, jika adik setuju kita akan mulai untuk pemeriksaan
fisik ya?
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan
Tn. Nur Ny. Susan An. Maya
Fisik

Kepala Rambut besih, tidak Rambut besih, tidak ada Terjadi kebotakan, rambut tipis,
ada luka luka maupun benjolan tidak ada luka maupun
benjolan,

Tanda Vital N : 75 N : 78 Tidak terkaji

RR : 20 RR : 20

S : 37 S : 37

TD : 130/90 TD : 110/80

BB dan TB BB : 63 Kg BB : 49 Kg Tidak terkaji

TB : 165 cm TB : 155 cm

Mata Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis

Hidung Tidak bersekret Tidak bersekret Tidak bersekret

Mulut Mukosa lembab, Mukosa lembab, Mukosa lembab, menelan tidak

menelan tidak sulit menelan tidak sulit sulit, berbicara tidak jelas,
kesulitan berbicara.

Leher Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan, dan Tidak ada benjolan, dan
dan kelenjar limfe kelenjar limfe tidak kelenjar limfe tidak membesar,
tidak membesar membesar ada bekas operasi pengangkatan
kelenjar

Dada Bunyi jantung dan Bunyi jantung dan paru Bunyi jantung dan paru normal
paru normal normal

Abdomen Tidak ada kembung Tidak ada kembung Tidak ada kembung

Genital Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

Tangan Tidak ada keluhan Kulit pada kedua tangan Tidak ada keluhan
mengelupas akibat
alergi sabun pencuci
tangan

Kaki Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

Ns. Nova : Baik adik, pemeriksaan fisiknya sudah selesai, adik hebat adik
pintar. Adik dapat bekerja sama dengan baik. Untuk latihan-latihan
 atau tindakan selanjutnya kita akan lakukan besok pagi jam
delapan, apakah adik bersedia?
An. Maya : Hahahah (senyum).
Ns. Nova : Begini buk dari hasil pemeriksaan fisik anak ibu. Dapat ditarik
diagnosa keperawatan yaitu Retadasi Mental. Dari diagnosa yang
didapatkan saya akan membuat beberapa perencanaan pengobatan
untuk An. Maya, Tindakan selanjutnya akan dilaksanakan besok
jam delapan ya bu, apakah ibu bersedia?
Ny. Susan : Baik sus

Keesokan harinya
Ns. Nova : Selamat pagi bu, sesuai dengan kontrak kemarin, hari ini saya
akan memberikan tindakan-tindakan dari rencana asuhan yang
yang kemarin.
Ny. Susan : Baik sus.
Ns. Nova : Baik bu, kali ini kita akan mendiskusikan tentang retardasi
mendal. Menurut ibu retardasi mental itu apa?
Ny. Susan : Ya itu, retardasi mental ya penyakit idiot itu.
Ns. Nova : Retardasi mental adalah penurunan intelegensi sehingga khasnya
anak RM memiliki kemampuan dibawah anak-anak yang normal.
RM ini bisa terjadi sejak lahir atau masa anak-anak.
Ny. Susan : Oh begitu sus?
Ns. Nova : Menurut ibu apa yang menjadi penyebab dari retardasi mental?
Ny. Susan : Seperti kata dokter dulu, mungkin karena asupan gizinya kurang
ya?
Ns. Nova : Iya, asupan gizi saat kehamilan merupakan salah satu penyebab,
penyebab lain yaitu genetik. Riwayat penyakit sang ibu saat hamil
dapat mempengaruhi kesehatan janin yang dikandungnya.
Ny. Susan : Oh, rubella itu mungkin sus.
Ns. Nova : Iya, betul ibu. Bagaimana apa kita akan terus meneruskan diskusi
ini atau ada yang ingin ibu tanyakan?
Ny. Susan : Iya sus, terus apa pencegahan agar retardasi mental ini tidak
terjadi?
Ns. Nova : Deteksi sedini mungkin adanya penyakit retardasi mental, untuk
mengetahui dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Selain itu juga
upaya memperhatikan asupan gizi anak, memastikan asupan gizi
anak cukup baik saat melahirkan maupun saat masa pertumbuhan,
memberikan perlindungan pada anak misalnya imunisasi dini.
Ny. Susan : Lalu bagaimana dengan anak saya sus, hubungan keluarga saya
menjadi tidak seperti dulu. Saya ingin seperti keluarga lainnya.
Ns. Nova : Anak retardasi metal mempunyai kekurangan dalam hal
intelegensi atau kemampuan, sehingga usaha seperti kursus,
pelatihan, kursus menjadi penunjang yang bermanfaat untuk
mendapatkan perkembangan yang optimal.
Ny. Susan : Oh begitu, lalu bagaimana dengan suami saya?
Ns. Nova : Ibu harus memotivasi beliau, agar dapat menerima kondisi
sekarang. Sehingga dapat bersama-sama mementau pertumbuhan
An. Maya
Ny. Susan : Adakah usaha lain yang dapat dilakukan?
Ns. nova : Bapak dan ibu bisa mengikuti konseling. Selanjutnya
perkembangan dan pertumbuhan anak Maya harus dipantau dan
diperhatikan.
Ny. Susan : Baik sus, saya akan melakukan hal itu. Saya ingin anak saya
sembuh atau suami saya dapat menerima keadaan anak saya.
Ns. Nova : baik ibu, saya akan terus memantau perkembangan anak ibu,
terimakasih atas kerjasama ibu, ibu adalah ibu yang hebat saya.
Kalau begitu saya permisi ya bu.
Ny. Susan : iya sus, terimakasih.