Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S POST OPERASI HAEMOROID


DI RUANG MULTAZAM RSI PKU MUHAMMADIYAH TEGAL

Nama : Diah Latifah Rini, Skep


NIM : 20149012101

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YPIB MAJALENGKA
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S POST OPERASI HAEMOROID DI
RUANG MULTAZAM RSI PKU MUHAMMADIYAH TEGAL

Ruang Rawat : Multazam


Tanggal Dirawat : 09 februari 2021
No Medrec : 06.50.09
Tanggal Pengkajian : 10 februari 2021

I. Pengumpulan Data
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny S
Umur : 45tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status marital : Menikah
Dx. medis : Post Op Haemoroid
Alamat : Tuwel 5/5 bojong

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat penyakit sekarang
a. Keluhan Utama
Nyeri pada luka operasi.
b. Kronologis keluhan
1. Faktor pencetus : Luka operasi
2. Timbulnya keluhan : bertahap
3. Lamanya serangan : terus menerus
4. Upaya untuk mengatasi : istirahat
Ny S mengatakan ada benjolan di dubur sejak dua bulan yang lalu.
Benjolan dirasa semakin membesar dan mengganggu. Pasien lalu periksa
ke poli bedah dan disarankan untuk operasi. Pasien datang ke RS pada
tanggal 9 Februari 2021 dan dilakukan operasi haemoroid pada tanggal
10 Februari 2021 jam 07.00 pagi. Saat dilakukan pengkajian pasien
mengatakan nyeri pada luka operasi di dubur.
2. Riwayat penyakit masa lalu
a. Riwayat imunisasi
Ny. S mengatakan dulu telah mengikuti imunisasi dasar.
b. Riwayat alergi (obat, makanan, binatang,lingkungan)
Ny. S mengatakan tidak emmpunyai Riwayat alergi.
c. Riwayat kecelakaan
Ny. S mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan.
d. Riwayat di rawat di Rumah sakit (kapan, alasan dirawat dan berapa lama)
Ny. S mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat di rumah sakit.
3. Riwayat psikososial dan Spiritual
a. Adakah orang yang terdekat pasien
Ny. S mengatakan orang yang paling dekat yaitu keluarga terutama
suami dan anak-anaknya.
b. Interaksi dalam keluarga
Ny. S tinggal bersama suami dan anak-anaknya. Dalam kehidupan rumah
tangganya Ny. S berperan sebagai ibu rumah tangga dan mengatakan
tidak memiliki masalah dengan anggota keluarga. Setiap kali ada
masalah keluarga, Ny. S biasanya membicarakan dan meminta bantuan
kepada suami dan saudaranya. Selama di RS hubungan Ny. S dengan
petugas kesehatan baik. Hubungan dengan dokter, perawat, ahli gizi dan
praktikan baik. Pasien selalu ditunggui oleh keluarganya. Selama
pengobatan ini pasien selalu diantar dan didukung oleh keluarga.
c. Dampak penyakit pasien bagi keluarga
Ny. S mengatakan dengan kondisinya sekarang yang sedang dirawat di
RS membuat keluarganya harus mengurus dan ikut merawat Ny. S. Hal
ini membuat di keluarga Ny. S tidak ada yang mencari nafkah. Namun
keluarga Ny. S mengatakan tidak terlalu terganggu dengan kondisi Ny. S
yang sedang sakit dan terus mendukung untuk Kesehatan Ny. S
d. Persepsi pasien terhadap penyakitnya
Ny. S menerima kondisi penyakitnya sekarang dan berusaha untuk
mencari kesembuhan. Saat dikaji pasien tampak rileks namun masih
kesakitan, kooperatif, dan semangat menerima program pengobatan
e. System Nilai kepercayaan
Ny. S beragama Islam dan kondisi penyakitnya dianggap sebagai ujian
dari Allah. Sebelum dirawat Ny. S aktif dalam beribadah seperti sholat,
mengaji, dan berdoa. Akan tetapi, selama di RS Ny. S tidak bisa sholat,
mengaji, dan hanya bisa berdo’a untuk membuatnya tenang.
4. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Setiap hari sebelum dirawat Ny. S makan 3 kali sehari dengan komposisi
nasi, sayuran, dan lauk pauk. Asupan minum Ny. S setiap hari cukup
banyak sekitar 8 gelas besar tiap harinya, tetapi Ny. S juga mengonsumsi
kopi dan teh. Selama di RS setelah menjalani operasi Ny. S mengatakan
malas untuk makan karena takut nanti perut sakit atau mulas dan BAB. .
b. Pola Eliminasi
Sebelum dirawat Ny. S mengatakan BAB 1 kali sehari dengan
konsistensi lembek dan warna kuning. Biasanya Ny. S BAK kira-kira 6
kali sehari dengan warna urin jernih, tidak ada nyeri saat BAK, tidak ada
rasa belum tuntas saat BAK dan tidak ada anyang-anyangan saat BAK.
Selama di RS Ny. S mengatakan pagi hari sebelum operasi pasien sudah
BAB dengan konsistensi cair karena habis minum obat urus urus dan
BAK 1 kali pada pagi sebelum operasi tanpa keluhan (warna jernih,
lancar dan tidak ada nyeri). Namun saat dikaji setelah operasi pasien
belum BAB atau BAK.
c. Pola Personal hygiene
Sebelum dirawat Ny. S mengatakan mandi 2x sehari dengan menyikat
gigi dan mencuci rambut dengan sampo. Pasien juga rutin menggunting
kuku. Selama dirawat Ny. S hanya melakukan mandi seka dan menjaga
kebersihan dengan dibantu keluarga.
d. Pola Istirahat Tidur
Sebelum dirawat pola istirahat dan tidur Ny. S teratur dan tidak
mempunyai masalah tidur. Ny. S biasanya tidur pada malam hari dari jam
9 sampai jam 5 pagi. Saat siang, Ny. S jarang tidur siang karena harus
bekerja bekerja. Selama dirawat, Ny. S mengatakan susah tidur dan
kadan saat malam tidak bisa tidur pasca operasi. Ny. S juga mengatakan
di RS kadang sulit tidur dan sering terbangun karena terasa nyeri pada
luka operasi dan lingkungan yang baru serta bising. Ny. S mengatakan
hanya bisa tidur sekitar 1-2 jam saja kemudian terbangun dan sulit untuk
tidur lagi.
e. Pola Aktivitas dan Latihan
Ny. S mengatakan tidak. Ny. S mengatakan tidak mengkonsumsi
minuman keras dan obat-obatan. Sebelum dirawat Ny. S bisa melakukan
aktivitas sehari-hari seperti makan, berpakaian, mandi, toileting, dan
mobilitas secara umum dengan mandiri. Ny. S juga masih aktif beres
beres di rumaha. Selama dirawat dan post operasi haemoroid Ny. S tidak
bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri karena harus bedrest
post op dan latihan mobilisasi bertahap. Untuk melakukan aktivitas
sehari-harinya di RS, Ny. S dibantu suami dan keluarga.

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan tanda vital
TD 120/90 mmHg, Nadi 80 x/mnt, suhu 36,5 0C, dan RR 20 x/mnt
2. Kesadaran
Ny. S sadar penuh, compos mentis, E4V5M6.
3. Keadaan Umum
Keadaan umum pasien cukup, pasien tampak menahan nyeri, BB 58 kg, TB
168 cm, IMT 20,5 termasuk kategori normal.
4. Bentuk tubuh : Normal tidak ada kelainan
5. Tinggi badan : 168 cm
6. Berat badan : 58 kg
7. Bentuk muka : simetris, agak bulat, tidak ada kelainan.
8. Mata : simetris, pergerakan bola normal, reflek pupil isokhor,
kornea bening, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, visus normal,
dan fungsi penglihatan masih bagus
9. Telinga : simetris dan bersih, bentuk daun telinga Ny. S normal,
letaknya simetris, tidak ada peradangan, tidak ada serumen, dan fungsi
pendengaran masih bagus.
10. Hidung : Bentuk hidung Ny. S bilateral, tidak ada pernafasan
cuping hidung, tidak ada polip, tidak ada peradangan, dan fungsi penciuman
masih bagus.
11. Rambut : Rambut Tn A. berwarna hitam cepak, tampak bersih.
12. Mulut : Warna bibir Ny. S coklat tidak pucat dan agak kering,
tidak ada stomatitis, dan fungsi pengecapan masih bagus. Gigi Ny. S masih
bagus dan tidak ada gigi palsu.
13. Leher :.Tidak ada peningkatan JVP, tidak ada deviasi trakea, dan
tidak ada kekakuan pada leher Ny. S.
14. Dada : Bentuk dada Ny. S normal, pergerakan dada simetris,
tidak ada retraksi dinding dada, dan tidak ada iktus cordis. Palpasi thorak
pada Ny. S tidak ada nyeri tekan dan krepitasi, serta perkusi sonor.
Auskultasi irama pernafasan reguler, bunyi nafas vesikuler, dan tidak ada
suara tambahan. Bagian jantung inspeksi tidak ada iktus kordis, palpasi
teraba point maximal impuls, perkusi redup, dan auskultasi bunyi reguler
atau normal.
15. Abdomen : Bagian abdomen tidak ada lesi maupun luka dan bunyi
peristaltik usus 12 x/mnt, tidak ada pembesaran hepar, lien. Saat perkusi
bunyi timpani dan tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen.
16. Ekstremitas : Kekuatan ekstremitas atas dan bawah 3, ada pembatasan
gerak pada hari ke-0 post op Ny. S masih bedrest. Tidak ada edema, akral
teraba hangat, CRT kurang dari 2 detik.
17. Genitalia : ada luka post operasi haemoroid

D. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium :
Hari/Tanggal/Jam : Selasa, 9 Februari 2021 pukul 15.00 WIB
Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Hasil Pemeriksaan
Swab antigen negatif negatif
Hemoglobin 13,2-17,3 12,2
Leukosit 3800-10600 5900
Eritrosit 4,4-5,9 4,47
Trombosit 150-440 173000
Hematokrit 40-52 34,6
GDS 70-140 129
HBsAg Negatif Negatif
HIV Non-reaktif Non-reaktif

2. Radiologi : -Trorax DBN


3. USG :-
4. Lain-lain : -

E. TERAPI
Hari/tanggal : Rabu, 10 Februari 2021 pukul 14.00 WIB
NO. JENIS/NAMA DOSIS INDIKASI KONTRA
OBAT INDIKASI
1. Infus RL 20 tpm Hidrasi
2. Injeksi Cefotaxim 3x1 gr (iv) Antibiotic Alergi antibiotic
3. Injeksi Ketorolac 3x1 amp (iv) Analgesic Alergi analgetic
4. Injeksi Vit K 3x1 amp (iv) Anti perdarahan Alergi

II. Analisis Data


Data Etiologi Masalah
DO: Agen cedera fisik Nyeri akut
(post op
- TD 120/90 mmHg haemoroid)
- Nadi 80 x/mnt
- RR 20 x/mnt
- Suhu: 36,5 0C
- Pasien meringis kesakitan
- Pasien tampak lemah
- Pasien post operasi haemoroid
- Ada luka jahitan,

DS:
- Pasien mengeluh nyeri tajam seperti
tertusuk.
Provokatif (P): post operasi, gerak
Quality (Q): tertusuk tajam
Regio (R): anus
Severity (S): Skala 6
Time (T): terus menerus

DO: Hambatan Gangguan pola


- TD 120/90 mmHg lingkungan tidur
- Nadi 80 x/mnt
- RR 20 x/mnt
- Suhu: 36,5 0C
- Pasien tampak berbaring di tempat tidur
- Pasien tampak susah tidur

DS:
- Pasien mengatakan tidak bisa tidur,
tidur hanya 2 jam dalam semalam
- Pasien mengatakan mudah terbangun
saat tidurm dam susah memulai tidur
- Pasien mengatakan kurang istirahat
- Pasien mengatakan tidak bisa tidur
karena nyeri, dan lingkungan baru yang
bising.
DO: Faktor risiko Risiko Infeksi
- TD 120/90 mmHg - Adanya
- Nadi 80 x/mnt prosedur
invasif
- RR 20 x/mnt
- Adanya luka
- Suhu: 36,5 0C
jahitan
- Pasien tampak lemah
- Pasien post operasi haemoroid
- Ada luka jahitan
- Leukosit 5900 U/L

DS:
- Pasien mengatakan masih takut
bergerak karena ada luka op.

III. Diagnosa Keperawatan


No Tanggal Diagnosa Keperwatan Tanggal Tanda Ket
Masalah Masalah Tangan
Muncul Teratasi
1. 10 Nyeri akut berhubungan dengan 13 Februari Diah
Februari agen cedera fisik ditandai dengan 2021 Latifah
2021 pasien mengeluh nyeri skala 6, Rini
S.kep
2. 10 Gangguan pola tidur 13 Februari Diah
Februari berhubungan dengan hambatan 2021 Latifah
2021 lingkungan ditandai dengan Rini
pasien mengeluh sulit tidur S.kep

3. 10 Risiko infeksi dengan factor 13 Februari Diah


Februari risiko adanya prosedur invasive 2021 Latifah
2021 dan luka jahitan Rini
S.kep
IV. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Rencana Tindakan
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri Akut NOC: Pain control NIC: Pain
Setelah dilakukan Management
asuhan R: Untuk
 Lakukan
keperawatan 3x24 menidentifikasi
pengkajian nyeri
jam pasien dapat keluhan nyeri
secara
mengontrol nyeri,
komprehensif
dengan kriteria
termasuk lokasi,
hasil:
karakteristik,
 Pasien tidak R: Memvalidasi
durasi, frekuensi,
melaporkan data nyeri
dan faktor
nyeri (VAS: 0-3)
presifitasi.
 Tidak R: Komunikasi
 Observasi reaksi
menunjukkan terapeutik
nonverbal.
ekspresi nyeri membuat pasien
 Tampak rileks rileks
 Gunakan terknik
komunikasi
R: Lingkungan
teurapetik untuk
yang nyaman
mengetahui
membuat pasien
pengalaman nyeri
rileks
 Kontrol lingkungan
yang dapat
R: mengurangi
mempengaruhi
keluhan nyeri
nyeri seperti suhu
R: mengurangi
rungan, kebisingan
keluhan nyeri
 kurangi faktor
presipitasi nyeri,
R: mengurangi
 Berikan analgetik
keluhan nyeri
untuk mengurangi
nyeri
 Tingkatkan R: mengtasi
istirahat. keluhan nyeri
yang berlanjut

 Kolaborasi dengan
dokter jika ada
keluhan dan
tindakan
mengurangi nyeri
tidak berhasil.

2. Gangguan NOC: Sleep:: NIC: Sleep


Pola Tidur Extent an pattern enhancement
Setelah dilakukan  Kaji penyebab R: gangguan
tindakan terganggunya pola tidur
keperawatan pola tidur dapat
disebabkan
selama 1x24 jam
oleh banyak
gangguan pola faktor seperti
tidur teratasi lingkungan,
dengan kriteria cemas atau
 Kondisikan
obat-obatan
hasil: lingkungan yang
- Pasien tidur nyaman untuk
cukup R: lingkungan
tidur
yang nyaman
dimalam dan
dapat
siang hari (6-8  Anjurkan pasien meningkatkan
jam )/hari untuk rileks saat kualitas tidur
pasien
- Wajah tampak akan memulai
segar tidur dan berikan R: rileks dapat
pendidikan mengendurkan
kesehatan otot-otot yang
mengenai tegang sehingga
manfaat tidur. dapat
menenangkan
pikiran
3. Risiko NOC: Risk NIC: Infection
Infeksi Control Protection (proteksi
Setelah dilakukan terhadap infeksi)
asuhan R:
 Monitor tanda dan
keperawatan 3x24 mengidentifikasi
gejala infeksi
jam, pasien tidak adanya infeski
sistemik dan lokal
mengalami
infeksi, dengan R: peningkatan
 Monitor hitung
kriteria hasil: WBC salah satu
granulosit, WBC
 Tidak ada indicator infeksi
tanda-tanda
 Batasi pengunjung,
infeksi R: Pengunjung
Saring pengunjung
 Jumlah bisa menjadi
terhadap penyakit
Leukosit dalam agen penularan
menular
batas normal penyakit
 Tidak ada
 Partahankan teknik
rembesan luka R: mencegah
aspesis pada pasien
operasi. penularan agen
yang beresiko
infeksius

 Inspeksi kulit dan


R: mengkaji
membran mukosa
adanya infeksi
terhadap
kemerahan, panas,
drainase
 Ispeksi kondisi luka
R: mengkaji
/ insisi bedah
adanya infeksi
 Dorong masukkan
R:
nutrisi yang cukup
meningkatkan
 Dorong masukan
imunitas
cairan
 Instruksikan pasien R: mencegah
untuk minum atau mengatasi
antibiotik sesuai terjadinya
resep infeksi
 Ajarkan pasien dan R: mewaspadai
keluarga tanda dan terjadinya
gejala infeksi infeksi
 Ajarkan cara R: mencegah
menghindari infeksi terjadinya
infeksi

V. Implementasi
No Tanggal Tindakan Keperawatan dan respon Tanda tangan
1. 10  Mencuci tangan dan menerapkan universal Diah Latifah
Februari precautions Rini S.kep
2021 DO: perawat mencuci tangan
16.00  Melakukan pengkajian awal keperawatan dan
keluahn yang dirasakan pasien
DS: Pasien mengatakan nyeri di anus habis
operasi, nyeri dirasakan tajam terus menerus,
dan skala nyeri 6.
Pasien mengatakan susah tidur karena tempat
baru dan rasa sakit.
DO: KU cukup, CM, tampak lemah, pasien
tampak kesakitan, terdapat balutan habis operasi
 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital
DO: TD 120/90 mmHg, Nadi 80 x/mnt, suhu
36,5 0C, dan RR 20 x/mnt
 Memberikan injeksi Ketorolac 30mg per IV, vit
K 1 ampul per IV, dan antibiotik injeksi
cefotaxime 1 gr per IV
DS: pasien mengatakan nyeri saat disuntik
 Menganjurkan pasien melakukan Teknik
relaksasi nafas dalam
DS: pasien mengatakan mau mencoba
 Edukasi pasien untuk meningkatkan istirahat.
DS: pasien mengatakan susah tidur.

2. 11  Mencuci tangan dan menerapkan universal Diah Latifah


Februari precautions Rini S.kep
2021 DO: perawat mencuci tangan
16.00  Mengkaji keluhan pasien hari ini
DS: Pasien mengatakan masih nyeri di anus
habis operasi, nyeri dirasakan tajam terus
menerus, dan skala nyeri 4.
Pasien mengatakan masih susah tidur hanya
sekitar2 jam dan sering terbangun..
DO: KU cukup, CM, tampak lemah, pasien
tampak menahan nyeri, terdapat balutan habis
operasi dan terpasang drain di leher yang masih
produktif sekitar 10 cc.
 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital
DO: TD 130/90 mmHg, Nadi 88 x/mnt, suhu
36,7 0C, dan RR 20 x/mnt
 Memberikan injeksi Ketorolac 30mg per IV, vit
K 1 ampul per IV, dan antibiotik injeksi
cefotaxime 1 gr per IV
DS: pasien mengatakan nyeri saat disuntik
 Melakukan perawatan luka dengan mengganti
perban
DS: Pasien mengatakan nyeri, dan nyaman
setelah balutan diganti
DO: Luka jahitan bersih, tidak ada pus.
 Menganjurkan pasien melakukan teknik
relaksasi distraksi
DS: pasien mengatakan mau mencoba
 Menganjurkan pasien untuk mendengarkan
murottal untuk mengatasi susah tidur
DS: pasien mengatakan semalam masih susah
tidur.dan mau mencoba untuk mendengarkan
murottal

3. 12  Mencuci tangan dan menerapkan universal Diah Latifah


Februari precautions Rini S.kep
2021 DO: perawat mencuci tangan
09.00  Mengkaji keluhan pasien hari ini
DS: Pasien mengatakan nyeri di anus karena
habis operasi sudah berkurang, nyeri dirasakan
tajam kadang-kadang, dan skala nyeri 2.
Pasien mengatakan semalam bisa tidur sekitar 6
jam, dan hanya terbangun sekali.
DO: KU cukup, CM, tampak rileks, terdapat
balutan habis operasi
 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital
DO: TD 120/90 mmHg, Nadi 78 x/mnt, suhu
36,7 0C, dan RR 20 x/mnt
 Memberikan injeksi Ketorolac 30mg per IV, vit
K 1 ampul per IV, dan antibiotik injeksi
cefotaxime 1 gr per IV
DS: pasien mengatakan nyeri saat disuntik
 Melakukan perawatan luka dan ganti perban
DS: Pasien mengatakan nyeri, dan nyaman
setelah diganti balut
DO: Luka jahitan bersih, tidak ada pus
Menganjurkan pasien dan keluarga melakukan
teknik relaksasi distraksi dengan aktivitas ringan
DS: pasien mengatakan mau mencoba
 Menganjurkan pasien untuk tetap mendengarkan
murottal untuk mengatasi susah tidur
DS: pasien mengatakan mau mendengarkan
murottal tiap kali susah tidur.

VI. Evaluasi
No. Tanggal Diagnosa Catatan Perkembangan Tanda
Keperawatan tangan
1. 10 Nyeri Akut S: Diah
Februari Pasien mengatakan luka operasi masih Latifah
2021 terasa nyeri. Rini
P: nyeri luka operasi, S.kep
Q: seperti tertusuk tajam
R: anus
S: VAS: 6,
T: terus menerus setelah operasi

O:
TD 120/90 mmHg, Nadi 80 x/mnt, suhu
36,5 0C, dan RR 20 x/mnt
Pasien terlihat meringis menahan sakit.

A : Nyeri akut belum teratasi

P :Lanjutkan intervensi
 Evaluasi pengkajian nyeri
 Evaluasi kemampuan relaksasi
 Pemberian anti nyeri
 Tingkatkan istirahat pasien

2. 11 Nyeri akut S: Diah


Februari Pasien mengatakan masih terasa nyeri Latifah
2021 di luka operasi Rini
P: nyeri luka operasi, S.kep
Q: seperti tertusuk tajam
R: Anus,
S: VAS: 4,
T: terus menerus setelah operasi

O:
TD 130/90 mmHg, Nadi 88 x/mnt, suhu
36,7 0C, dan RR 20 x/mnt
Pasien terlihat sesekali menahan sakit.

A : Nyeri akut teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi
 Evaluasi pengkajian nyeri
 Evaluasi kemampuan relaksasi
 Pemberian anti nyeri
 Tingkatkan istirahat pasien

3. 12 Nyeri akut S: Diah


Februari Pasien mengatakan nyeri berkurang, Latifah
2021 sudah agak enakan. Rini
P: nyeri luka operasi, S.kep
Q: seperti tertusuk tajam
R: anus,
S: VAS: 2
T: kadang-kadang

O:
TD 120/90 mmHg, Nadi 78 x/mnt, suhu
36,7 0C, dan RR 20 x/mnt
Pasien tampak rileks

A : Nyeri akut teratasi

P: Hentikan intervensi, pasien rencana


pulang sore

No. Tanggal Diagnosa Catatan Perkembangan Tanda


Keperawatan tangan
1. 10 Gangguan S: Diah
februari pola tidur Pasien mengatakan susah tidur karena Latifah
2021 tempat baru dan rasa sakit. Rini
S.kep
O:
TD 120/90 mmHg, Nadi 80 x/mnt, suhu
36,5 0C, dan RR 20 x/mnt
Pasien terlihat meringis menahan sakit

A:
Gangguan pola tidur belum teratasi

P:
 Lanjutkan intervensi
 Anjurkan Teknik relaksasi distraksi
sebelum tidur.

2. 11 Gangguan S: Diah
Februari pola tidur Pasien mengatakan masih susah tidur Latifah
2021 hanya sekitar2 jam dan sering Rini
terbangun. S.kep

O:
TD 130/90 mmHg, Nadi 88 x/mnt, suhu
36,7 0C, dan RR 20 x/mnt
Wajah pasien tampak kurang tidur.

A:
Gangguan pola tidur teratasi sebagian

P:
 Lanjutkan intervensi
 Anjurkan Teknik relaksasi
mendengarkan murottal sebelum
tidur.

3. 12 Gangguan S: Diah
Februari pola tidur Pasien mengatakan semalam bisa tidur Latifah
2021 sekitar 6 jam, dan hanya terbangun Rini
sekali. S.kep

O:
TD 120/90 mmHg, Nadi 78 x/mnt, suhu
36,7 0C, dan RR 20 x/mnt
Pasien tampak rileks dan wajahnya
segar.
A:
Gangguan pola tidur teratasi

P:
 Anjurkan Teknik relaksasi
mendengarkan murottal tiap kali
susah tidur.
 Hentikan intervensi, pasien rencana
pulang sore

No. Tanggal Diagnosa Catatan Perkembangan Tanda


Keperawatan tangan
1. 10 Risiko infeksi S: Diah
Februari Pasien mengatakan tidak nyaman Latifah
2021 karena ada luka operasi Rini
S.kep
O:
TD 120/90 mmHg, Nadi 80 x/mnt, suhu
36,5 0C, dan RR 20 x/mnt
Ku: lemah, CM. Perban luka operasi
bersih, tidak ada rembesan darah.

A : Risiko infeksi belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
 Cuci tangan sebelum dan sesudah dari
tempat pasien.
 Kaji luka operasi
 Dorong pasien untuk meningkatkan
nutrisi
2. 11 Risiko infeksi S: Diah
Februari Pasien mengatakan masih nyeri dan Latifah
2021 agak nyaman karena balutan sudah Rini
diganti. S.kep

O:
TD 130/90 mmHg, Nadi 88 x/mnt, suhu
36,7 0C, dan RR 20 x/mnt
Ku: cukup, CM. Perban luka operasi
bersih, tidak ada rembesan darah.
Pasien tidak demam

A : Risiko infeksi teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
 Cuci tangan sebelum dan sesudah dari
tempat pasien.
 Kaji luka operasi
 Dorong pasien untuk meningkatkan
nutrisi

3. 12 Risiko infeksi S: Diah


Februari Pasien mengatakan sudah enakan Latifah
2021 karena sudah ganti balut Rini
S.kep
O:
TD 120/90 mmHg, Nadi 78 x/mnt, suhu
36,7 0C, dan RR 20 x/mnt
Ku: cukup, CM. Perban luka operasi
sudah diganti, tidak ada rembesan darah
dan pus, jahitan menyatu.

A : risiko infeksi teratasi

P: Hentikan intervensi, pasien rencana


pulang sore

Anda mungkin juga menyukai