KEPERAWATAN MATERNITAS II
DISUSUN OLEH:
KELAS B/ SEMESTER III
MIRANDA KELUNG 18061056
PINGKAN ERUNGAN 18061088
INTAN RUNTU 18061044
FEREN NAJOAN 18061067
YULIANA PATTISELANNO 10061005
GABRIELA RORIMPANDEY 18061057
YOSUA RUNTUWENE 18061086
AURELIUS SANTOSO 18061110
VANESSA WELANG 17061141
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
2020
1
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 4
A. PENGERTIAN..................................................................................................................................... 4
B. ETIOLOGI ........................................................................................................................................... 5
Klasifikasi dari plasenta previa (empat tingkatan): ............................................................................... 5
Klasifikasi plasenta menurut Browne ................................................................................................... 5
C. MACAM-MACAM PLASENTA PREVIA ......................................................................................... 6
D. TIPE-TIPE SECTIO CAESARIA .................................................................................................... 6
E. ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS .................................................................................. 6
G. PROSES PENYEMBUHAN LUKA ............................................................................................... 7
H. KOMPLIKASI TINDAKAN SECTIO CAESARIA ....................................................................... 8
BAB III ......................................................................................................................................................... 9
PENUTUP .................................................................................................................................................... 9
Kesimpulan ............................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 10
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
mengikuti perluasan segmen bawah rahim setelah plasenta tersebut bermigrasi (Wardana
GA, Karkata MK, 2007)
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu plasenta previa
2. Mengetahui penyebab dari plasenta previa
3. Mengetahui klasifikasi dari plasenta previa
4. Mengetaui macam-macam plasenta previa
5. Mengetahui tipe-tipe section caesaria
6. Mengetahui adaptasi fisiologis dan psikologis
7. Mengetahui apa saja komplikasi dari tindakan section caesaria
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal
yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan
jalan lahir (Mochtar, 1998). Ante partum hemorargi adalah perdarahan yang terjadi
setelah kehamilan 28 minggu (Mochtar, 1998). Sectio caesaria adalah suatu cara
melahirkan dengan sayatan uterus melalui dinding depan perut atau sectio caesaria adalah
suatu histerektomi untuk melahirkan janin melalui insisi pada dinding perut dan rahim
anterior (Hacker, 2001). Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sectio
caesaria adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi perabdominal dengan melalui insisi
pada dinding abdomen dan dinding uterus interior, karena bayi tidak bisa dilahirkan
melalui jalan lahir. Salah satu penyebabnya adalah placenta previa. Placenta previa
adalah suatu keadaan dimana placenta berada pada segmen bawah rahim.
4
B. ETIOLOGI
Penyebab dari placenta previa belum jelas diketahui menurut Mochtar (1998) ada
beberapa faktor penyebab terjadinya plasenta previa yaitu 1 2 : umur, hipoplasia
endometrium, endometrium cacat pada bekas persalinan berulang-ulang, bekas operasi,
kuretase, korpus luteum bereaksi lambat, tumor seperti mioma uteri, malnutrisi. Menurut
Mochtar (1998) ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya antepartum
hemorargi yaitu : kelainan plasenta (plasenta previa, solusio plasenta, perdarahan
antepartum seperti insersio velamentosa, ruptura sinus marginalis, plasenta sirkum valata)
bukan dari kelainan plasenta biasanya kelainan servik dan vagina, trauma. Indikasi
dilakukannya SC menurut Cunningham (1995) adalah : disproporsi sefalo pelvik,
plasenta previa, letak lintang, tumor jalan lahir, perut bekas sectio caesaria yang tidak
baik, solusio plasenta.
5
2. Plasenta previa lateralis; bila mana pembukaan 4-5 cm sebagian pembukaan ditutupi oleh
plasenta, dibagi 3 :
3. Plasenta previa lateralis posterior; bila sebagian plasenta menutupi ostium bagian
belakang.
4. Plasenta previa lateralis anterior; bila sebagian plasenta menutupi ostium bagian depan.
5. Plasenta previa marginalis; bila sebagian kecil atau hanya pinggir ostium yang ditutupi
plasenta.
6
putih bercampur merah, pada hari ketiga sampai hari ketujuh. Lochea serosa,
berwarna kekuningan, pada hari ketujuh, sampai hari ke empat belas, lochea
alba, setelah hari keempat belas, berwarna putih.
b. Sistem Perkemihan Kandung kemih oedema, dan sensitivitas menurun sehingga
mengakibatkan over distention, terpasang DC.
c. Sistem gastro intestinal Pengambilan defekasi secara normal lambat dalam minggu
pertama dan kembali normal pada minggu pertama.
d. Sistem kardiovaskuler Tekanan darah terjadi penurunan sistolik lebih dari 20
mmHg, gangguan penglihatan, sakit kepala merupakan tanda pre eklamsi.
e. Tanda-tanda vital Suhu 24 jam pertama meningkat kurang lebih 38 C akibat
adanya dehidrasi dan perubahan hormonal.
f. Sistem endokrin Setelah persalinan pengaruh estrogen dan progesteron hilang,
maka timbul pengaruh lactogenic dan prolactin yang merangsang air susu,
produksi akan banyak sesudah 2 – 3 hari post partum. 5
g. Sistem Muskulo Skeletal Otot dinding abdomen teregang berlahan selama hamil
menyebabkan hilangnya kekenyalan otot yang terlihat jelas setelah melahirkan
dinding perut tampak lembek dan kendur (flabby) adanya striae gravidarum.
2. Adaptasi Psikologis
a. Fase taking in Terjadi pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan ibu
membutuhkan perlindungan dan pelayanan memfocuskan pada diri sendiri.
b. Fase taking hold Mulai sekitar hari ketiga setelah melahirkan berakhir pada
minggu keempat, ibu siap menerima peran ibunya dan belajar tentang semua
hal-hal baru.
c. Fase Letting go Dimulai sekitar minggu ke – 5 setelah melahirkan sistem
keluarga telah menyesuaikan diri dengan anggota baru.
F. GAMBARAN KLINIS
Menurut Mochtar (1998) gambaran klinis plasenta previa yang biasanya timbul adalah :
perdarahan pada trimester ke III tanpa sebab, terjadi sewaktu-waktu, tanpa disadari, tanpa
nyeri dan terjadinya berulang-ulang, presentasi janin tidak masuk panggul, letak janin
bergeser dan berubah.
G. PROSES PENYEMBUHAN LUKA
Menurut Robbins dan Kumar adalah :
1. Hari pertama paska bedah : setelah luka disambung dan dijahit, garis insisi segera
terisi bekuan darah, permukaan bekuan darah ini mengering menimbulkan suatu
kerak yang menutup luka.
2. Hari ke dua paska bedah : timbul dengan aktivitas yang terpisah reepitelisasi
permukaan dan pembentukan jembatan yang terjadi jaringan fibrosa yang
menghubungkan kedua tepi celah sub epitel jalur-jalur tipis sel menonjol dibawah
permukaan kerak, dan tepi epitel menuju kearah sentral dalam waktu 48 jam tonjolan
ini berhubungan satu dama lain, dengan demikian telah tertutup oleh epitel.
7
3. Hari ketiga paskah bedah : Respon radang akut mulai bekurang dan neurotrofil
sebagian besar diganti oleh makrofag yang membersihkan tepi luka dari sel-sel yang
rusak dan juga pecahan fibrin.
4. Hari kelima paskah bedah : Celah insisi biasanya terdiri dari jaringan granulose yang
kaya pembuluh darah dan longgar. Dapat dijumpai serabut-serabut kolagen disana
sini.
5. Hari akhir minggu pertama : luka telah ditutup oleh epidermis dengan ketebalan
yang lebih kurang normal dan celah sub epitel yang telah terisi jaringan ikat kaya
pembuluh darah ini mulai meberi serabut-serabut kolagen.
6. Selama minggu kedua : Tampak proliferasi trofoblas dan pembuluh darah secara
terus menerus dan tumbuh progresif serabut kolagen. Kerangka 7 fibrin telah lenyap
dan jaringan parut masih akan tetap berwarna merah cerah sebagai akibat
peningkatan vaskularisasi, reaksi radang hampir hilang seluruhnya.
7. Akhir minggu kedua : Struktur jaringan dasar parut telah menetap dan terjadi suatu
proses yang panjang (menghasilkan warna jaringan parut yang lebih muda sebagai
akibat tekanan pada pembuluh darah, timbunan kolagen dan peningkatan secara
mantap daya rentang luka).
8
3) Cidera pada sekeliling struktur usus besar, kandung kemih, pembuluh darah
ligament yang lebar dan ureter Hematuri angkat terdapat pada akibat terlalu
antusias dalam penggunaan refaktor di daerah dinding kandung kemih.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Placenta previa adalah suatu keadaan dimana placenta berada pada segmen bawah rahim. Ada
beberapa faktor penyebab terjadinya plasenta previa yaituumur, hipoplasia endometrium,
endometrium cacat pada bekas persalinan berulang-ulang, bekas operasi, kuretase, korpus luteum
bereaksi lambat, tumor seperti mioma uteri, malnutrisi. Penanganan plasenta previa dapat
dilakukan dengan sectio caesaria.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/16768/2/BAB_I.pdf
10