BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN EKSAKTA
Diusulkan oleh:
Alda Titania Dewanti Ketua ; 092 2016 0009 ; 2016
Ade Ulmu Kalsum Anggota 1 ; 092 2017 0002 ; 2017
Mahdiyah Denisya Anggota 2 ; 092 2017 0025 ; 2017
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pediculosis humanus capitis atau infeksi kutu kepala merupakan
permasalahan sering terjadi pada anak yang berumur 3 – 11 tahun di dunia.
Prevalensi kutu rambut di beberapa negara di dunia masih cukup tinggi. Di
Yordania 26,6% anak SD menderita pediculosis capitis. Tidak jauh berbeda
di Malaysia prevalensi pediculosis capitis pada suku bangsa India 28.3%
and Melayu 18.9% lebih tinggi jika dibandingkan suku bangsa Cina yaitu
4.6% (Sinniah, B., Sinniah, D., & Rajeswari, B. 1983). Infestasi kutu di
Bangkok Timur rata-rata 23.32% lebih banyak pada anak perempuan
47.12% dibanding anak laki-laki 0% (Suwandi and Sari, 2017).
Banyak cara digunakan untuk mengatasi kutu rambut antara lain
menggunakan sisir kutu sampai mencukur habis rambut (cukur gundul).
Cara yang paling sering dilakukan adalah secara farmasis yaitu dengan
menggunakan insektisida. Namun penggunaan insektisida yang tidak
terkontrol bisa menyebabkan kutu rambut menjadi resisten terhadap
insektisida tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Asenov et all (2010)
tentang pengujian beberapa produk pembasmi kutu dan produk tradisional
menunjukkan bahwa dari 8 produk pembasmi kutu yang diuji, hanya 2
produk menunjukkan daya bunuh kutu hingga lebih dari 90% setelah 4 jam.
Empat produk menunjukkan kematian kutu tinggi 5 menit pertama namun
kutu yang mati menurun menit berikutnya. Bahkan ada satu produk yang
hanya membunuh 55% kutu setelah 4 jam. Disisi lain ada potensi bahaya
dari keberadaan zat tersebut bagi anak. Beberapa produk mengandung
permentin dan lindane yang bersifat toxic bagi tubuh dan tidak mudah
terurai di lingkungan. Kutu juga cenderung resisten terhadap perawatan
rambut konvensional. Kecenderungan resistensi dan bahaya toxic tersebut
menjadikan pentingnya perawatan alternatif yang aman, maka dari itu kami
menggunakan daun srikaya sebagai bahan utama pada pembuatan pembasmi
kutu rambut yang diharapkan tidak menyebabkan kutu rambut menjadi
resisten.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Purwita (2013) daun srikaya
memiliki kandungan saponin dan flavonoid yang berpotensi sebagai
insektisida nabati yang dapat digunakan sebagai pembasmi kutu. Maka dari
itu kami membuat inovasi pembasmi kutu rambut dari ekstrak daun srikaya
dalam bentuk biospray sebagai terobosan baru. Kami membuat terobosan ini
dengan tujuan agar pembasmi kutu lebih aman dan mudah digunakan,
karena diketahui infeksi kutu kepala merupakan permasalahan yang sering
terjadi pada anak yang berumur 3-11 tahun di dunia. Maka dari itu
dibutuhkan pembasmi kutu yang aman untuk semua usia, dimana
penggunaannya tidak perlu terkontaminasi tangan karena biospray ini
digunakan dengan cara menyemprotkan langsung ke kulit kepala tanpa
2
2.3. Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa yang berperan sebagai antioksidan yang
juga memiliki sifat sebagai racun perut (stomach poisoning), yang bekerja
apabila senyawa tersebut masuk dalam tubuh serangga maka akan
mengganggu organ pencernaan. Senyawa racun yang bersifat racun akan
masuk ke dalam tubuh dan mengalami biotransformasi menghasilkan
senyawa yang larut dala bersifat racun akan masuk ke dalam tubuh dan
mengalami biotransformasi menghasilkan senyawa yang larut dalam air.
Proses metabolisme tersebut membutuhkan energi, semakin banyak racun
yang masuk kedalam tubuh serangga mengakibatkan terhambatnya
metabolisme sehingga serangga kekurangan energi dan mengalami kematian
(Nismah, Utami and Pratami, 2011).
2.4. Saponin
Saponin merupakan racun yang dapat menghancurkan butir darah atau
hemalosis pada darah, bersifat racun pada hewan berdarah dingin dan
saponin bersifat racun yang biasa disebut sapotoksin. Saponin masuk
kedalam tubuh vektor penyakit melalui dua cara yaitu melalui sistem
pernafasan dan melalui kontak fisik serta bekerja dengan cara menghambat
enzim pencernaan sehingga metabolisme vektor penyakit akan terganggu
dan mengakibatkan kematian pada vektor penyakit (Rachman, Wardatun
and Weandarlina, 2008).
2.6. Evaporasi
Evaporasi merupakan satu unit operasi yang penting dan banyak dipakai
dalam industri kimia dan mineral. Evaporasi merupakan proses pemekatan
cairan dengan memberikan panas pada cairan tersebut dengan menggunakan
energi yang intensif yaitu sejumlah uap sebagai sumber panas. Evaporator
adalah alat yang banyak digunakan dalam industri kimia untuk memekatkan
suatu larutan.Terdapat banyak tipe evaporator yang dapat digunakan dalam
industri kimia (Destrina, 2015).
1 Penelusuran Literatur
2 Penulisan Proposal
3 Presentasi Proposal
5 Percobaan Pendahuluan
6 Penelitian Inti
8 Pembuatan Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Destrina, Z. (2015) Prototype Alat Pengolahan Air Laut Menjadi Air Minum
(Pengaruh Variasi Koagulan dan Packing Filter).
James, S. (2003) A review of the regulation of head lice treatments in Australia.
Marliana, S. D., Suryanti, V. and Suyono (2005) ‘Skrining Fitokimia dan Analisis
Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium
edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol’, Jurnal Biofarmasi, 3(1), pp. 26–
31.
Melwita, E., Fatmawati and Oktaviani, S. (2016) ‘Ekstraksi Minyak Biji Kapus
dengan Metode Ekstraksi Soxhlet’, Jurnal Teknik Kimia, 20(192), pp. 20–
27.
Nismah, Utami, N. and Pratami, G. D. (2011) ‘Isolasi Senyawa Flavonoid dari
Ekstrak Air Serbuk Daun Gamal (Gliricidia maculata) dan Uji Toksisitasnya
Terhadap Hama Kutu Pepaya (Paracoccus marginatus)’, in Seminar
Nasional dan Musyawarah Anggota, pp. 1–13.
Padhi et al. (2011) ‘In vitro evaluation of antibacterial potential of Annona
squamosa L. and Annona reticulata L. from Similipal Biosphere Reserve,
Orissa, India’, Journal of Agricultural Technology, 7(1), pp. 133–142.
Purwita, A. A., Indah, N. K. and Trimulyono, G. (2013) ‘Penggunaan Ekstrak
Daun Srikaya ( Annona squamosa ) sebagai Pengendali Jamur Fusarium
oxysporum secara In Vitro’, jurnal Lentera Bio, 2(2), pp. 179–183.
Rachman, A., Wardatun, S. and Weandarlina, I. Y. (2008) ‘Isolasi dan Identifikasi
Senyawa Saponin Ekstrak Metanol Daun Binahong (Anredera cordifolia
(Ten.) Steenis)’, Jurnal MIPA, 3(1), pp. 3–8.
Suwandi, J. F. and Sari, D. (2017) ‘Dampak Infestasasi Pedikulosis Kapitis
Terhadap Anak Usia Sekolah’, Jurnal Majority, 6(1), pp. 24–29.
12
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Universitas
Muslim Muslim -
Indonesia Indonesia
Jurusan/Prodi Teknik Kimia Teknik Kimia -
Tahun Masuk-
2009- 2013 2013- 2015 -
Lulus
C.2 Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Pemanfaatan asap cair dari blending Dana Internal
limbah biomassa cangkang sawit Universitas
dan tempurung kelapa dalam secara Muslim Indonesia 2016
pirolisis menjadi insektisida
organik.
2 Analisa kandungan asap cair dari Dana Internal
blending limbah biomassa Universitas
2016
cangkang sawit dan tempurung Muslim Indonesia
kelapa dalam dengan menggunakan
14
Harga Satuan
1. Jenis Perlengkapan Volume Nilai (Rp)
(Rp)
Botol Spray 7 Rp. 150.000 Rp. 1.050.000
Masker dan Sarung tangan 3 Rp. 50.000 Rp. 150.000
Kantong sampel 2 Rp. 20.000 Rp. 40.000
Lap halus dan kasar 4 Rp. 25.000 Rp. 100.000
SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.340.000,-
Harga Satuan
2. Bahan Habis Volume Nilai (Rp)
(Rp)
Tissue 3 Rp. 30.000 Rp. 90.000
Analisa Sampel 6 Rp. 750.000 Rp. 4.500.000
Aquadest 35 Rp. 10.000 Rp. 350.000
Metanol 99% 3 Rp. 50.000 Rp. 150.000
Etanol 96% 2 Rp. 50.000 Rp. 100.000
HCl pekat 1 Rp.1.100.000 Rp. 1.100.000
SUB TOTAL (Rp) Rp. 6.290.000,-
Harga Satuan
3. Perjalanan Volume Nilai (Rp)
(Rp)
Perjalanan Pengambilan
6 Rp. 200.000 Rp. 1.200.000
Sampel
Perjalanan ke Tempat Jual
1 Rp. 200.000 Rp. 200.000
Bahan Kimia
SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.400.000,-
Harga Satuan
4. Lain - lain Volume Nilai (Rp)
(Rp)
Poster 1 Rp. 600.000 Rp. 600.000
Surat 5 Rp. 20.000 Rp. 100.000
Kertas A4 2 Rp. 55.000 Rp. 110.000
Publikasi Jurnal 1 Rp.2.000.000 Rp. 2.000.000
SUB TOTAL (Rp) Rp. 2.810.000,-
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) Rp. 11.840.000,-
(Terbilang = Sebelas Juta Delapan Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah)
15
Alokasi
Program Bidang
NO Nama / NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
dana pada
saat
penelitian
2 Ade Ulmu Teknik 1. Membantu
Kalsum / Kimia ketua dalam
09220170002 penelitian
atau
penyusunan
data dan
kegiatan
jangka
pendek atau
jangka
panjang
2. Bertanggung
jawab
penggunaan
dana
3. Bertanggung
jawab atas
tertib
administrasi
yang
berhubungan
dengan
sistem dan
prosedur
4. Membantu
proses
penelitian
dan
pengambilan
data selama
berlangsungn
ya penelitian
3 Mahdiyah Teknik 1. Membantu
Denisya / Kimia ketua dalam
09220170025 penelitian
atau
penyusunan
data dan
kegiatan
17
jangka
pendek atau
jangka
panjang
2. Bertanggung
jawab
penggunaan
dana
3. Bertanggung
jawab atas
tertib
administrasi
yang
berhubungan
dengan
sistem dan
prosedur
4. Membantu
proses
penelitian
dan
pengambilan
data selama
berlangsungn
ya penelitian