Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“dr. SLIPPERS”: Sendal terapi demi meningkatkan fungsi organ serta


quality of life geriatri, berbasis microcurrent therapy dengan teknologi
pizoelektrik sebagai sumber daya alternative

BIDANG KEGIATAN:
PKM-KARSA CIPTA

Diusulkan oleh:

Junaidy Tahir;C11116090;2016
Imam Hermanyah;C11116047;2016
Ema Robertho Nani;D4111631;2016

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA
1. Judul Kegiatan : “dr. SLIPPERS”: Sendal terapi
demi meningkatkan fungsi organ
serta quality of life geriatri, berbasis
microcurrent therapy dengan
teknologi pizoelektrik sebagai
sumber daya alternative
2. Bidang Kegiatan : PKM-KC
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Junaidy Tahir
b. NIM : C11116090
c. Jurusan : Pendidikan Dokter Umum
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Hassanuddin
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : BTP Blok D/ 082248303933
f. Email : j2912198@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan /Penulis : 2 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. dr. Rina Masadah, SpPA(K), MPhil., DFM
b. NIDN : 0027046604
c. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Jl. Monginsidi No. 23 Makassar
081310753486
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp. 9.240.500
b. Sumber lain : Rp. 0
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan
Makassar, 26 - 12 - 2018
Menyetujui
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Ketua Pelaksana Kegiatan,
Alumni Fakultas Kedokteran Univeristas
Hasanuddin,

(dr. Firdaus, Ph.D) (Junaidy Tahir)


NIP. 19771231 200212 1002 NIM. C11116090

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Dosen Pendamping,


Alumni Universitas Hasanuddin,

(Prof. Dr. drg. A. Arsunan Arsin., M.Kes) (Dr. dr. Rina Masadah, SpPA(K), MPhil.DFM)
NIP. 19621231 199103 1 178 NIDN. 0027046604

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i


PENGESAHAN PROPOSAL PKM- KARSA CIPTA .................................. ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ................................................................................................. 2
1.5 Luaran yang Diharapkan ....................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 2
2.1 Penurunan Fungsi Organ Geriatri ......................................................... 2
2.2 Gambaran QOL Geriatri ....................................................................... 4
2.3 Microcurrent Thraphy .......................................................................... 5
2.4 Titik Mikro Akupuntur Telapak Kaki ................................................... 5
2.5 Pizoelektik............................................................................................. 6
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .............................................................. 6
3.1 Perancangan dan Studi Litelatur ........................................................... 6
3.2 Pematangan Konsep dan Rancangan .................................................... 6
3.3 Perakitan dan Pembuatan Alat .............................................................. 7
3.4 Pengujian Kinerja Alat .......................................................................... 8
3.5 Pengajuan hak Paten ............................................................................. 8
3.6 Publikasi................................................................................................ 8
3.7 Pembuatan Laporan .............................................................................. 8
3.8 Diagram Alur Pengerjaan Program ....................................................... 9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................ 9
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10
LAMPIRAN - LAMPIRAN ............................................................................. 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pendamping ................ 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ................................................... 19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ....... 21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ............................................. 22
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkan ........................ 23

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kelompok geriatri adalah semua orang yang berusia 60 tahun atau lebih
(Pejčić T et all, 2011).
Kemajuan ipteks serta perbaikan sosial ekonomi berdampak pada
peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan usia harapan hidup, sehingga
jumlah populasi lansia juga meningkat. Hingga saat ini, penduduk berusia diatas
60 tahun berjumlah 142 juta yang tersebar di 11 negara anggota World Health
Organization (WHO) kawasan Asia Tenggara dan diperkirakan pada tahun 2050
akan terus meningkat hingga 3 kali lipat(WHO,2012). Indonesia sendiri memiliki
jumlah lansia sekitar 24 juta jiwa atau hampir 10% jumlah penduduk pada tahun
2011, dan bertambah rata-rata 450.000 jumlah lansia tiap tahunnya(Kemenkes,
2012).
Jumlah penduduk lansia yang tinggi ini akan membawa dampak dalam
kehidupan. Ketergantungan lansia merupakan dampak utama dari peningkatan
jumlah penduduk lansia. Ketergantungan ini disebabkan oleh kemunduran fisik,
psikis, dan sosial lansia yang dapat digambarkan melalui empat tahap, yaitu
kelemahan, keterbatasan fungsional, ketidakmampuan, dan keterhambatan yang
akan dialami bersamaan dengan proses kemunduran akibat proses degeneratif.
Proses degenerative ini sendiri merupakan kondisi yang fisiologi atau normal
terjadi seiring usia dan tidak dapat dihindari dalam fase kehidupan.
World Health Organization Quality of Life (WHOQOL) menerangkan bahwa
kualitas hidup merupakan persepsi individu terhadap kehidupannya di masyarakat
dalam konteks budaya dan sistem nilai yang ada yang terkait dengan tujuan,
harapan, standar, dan perhatian. Kualitas hidup merupakan suatu konsep yang
sangat luas yang dipengarui kondisi fisik individu, psikologis, tingkat
kemandirian, serta hubungan individu dengan lingkungan (Reno RB, 2010). Pada
umumnya warga lanjut usia menghadapi kelemahan, keterbatasan dan
ketidakmampuan, sehingga kualitas hidup pada lanjut usia menjadi
menurun(Demartoto A, 2007).
Thomas J. Marrie, 2000 menerangkan bahwa salah satu yang dapat
menurungkan kualitas hidup iyalah penurunan fungsi organ dalam hal ini hati dan
ginjal yang diakibatkan oleh proses degenerasi dan berbagai komorbit lainnya.
Namun, dengan kemajuan teknologi telah ditemukan sebuah terapi dengan
memanfaatkan stimulus elektrik yang persis dihasilkan pada tubuh manusia dalam
penyembuhan jaringan yang disebut Microcurrent Therapy (MCT), dan juga
sumber energi alternatif yaitu pizoektrik dengan mekanisme perubahan gerakan
fibrasi menjadi energi listrik, dengan memanfaatkan MCT dengan mengarahkan
stimulus elektrik pada titik mikro akupuntur yang berada di telapak kaki yang
berfungsi dalam perbaikan fungsi organ dan pizoelektrik sebagai sumber energy
alternatif yang dapat mengubah energy mekanik menjadi aliran listrik, maka kami
mengajukan proposal ini dengan judul “dr. SLIPPERS”: Sendal terapi demi
2

meningkatkan fungsi organ serta quality of life geriatri, berbasis


microcurrent therapy dengan teknologi pizoelektrik sebagai sumber daya
alternative sehingga dipercaya dapat mengurangi ketergantungan lansia terhadap
orang lain dan sebagai terapi suportif.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana desain alat dr. SLIPPERSyang sesuai untuk terapi?
2. Bagaimana mekanisme kerja dr. SLIPPERS sebagai alat yang mampu
meningkatkan fungsi organ di kalangan geriatri?
3. Bagaimana pengujian dan penerapan serta tingkat keberhasilan dr.
SLIPPERS dalam membantu dokter dan geriatri untuk meningkatkan fungsi
organ demi peningkatan quality of life?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui mekanisme kerja dr. SLIPPERS sebagai alat yang mampu
meningkatkan fungsi organ di kalangan geriatri.
2. Mengetahui metode pembuatan dr. SLIPPERS yang sesuai sehingga dapat
diaplikasikan dalam membantu dokter dan geriatri untuk peningkatan quality
of life.
3. Mengetahui tingkat keberhasilan dr. SLIPPERS dalam peningkatan fungsi
organ di kalangan geriatri.
1.4. Manfaat
1. Digunakan sebagai aktualisasi dan penerapan dari ilmu microcurrent
therapy dan aplikatif pizoelektrik sebagai solusi alternative bagi dokter
maupun masyarakat dalam mendapatkan terapi suportif.
2. Sebagai Instrumen yang mempermudah dalam terapi secara mandiri pada
kalangan masyarakat dalam hal ini geriatri maupun digunakan pada
kalangan medis untuk terapi suporitif, sehingga dapat mereduksi angka
komorbiditas dan mortalitas.
1.5. Luaran yang Diharapkan
1. Terciptanya dr.SLIPPERSsebagai alat yang mampu meningkatkan fungsi
organ dan quality of life dari geriatri sehingga mereduksi komorbiditas
terkait.
2. Memperoleh hak paten nasional.
3. Diharapkan dapat dipublikasikan secara ilmiah untuk kemudian dapat
menambah wawasan bagi akademisi medis maupun masyarakat.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Penurunan Fungsi Organ Geriatri
Berdasarkan telaah pustaka Kris Pranarka, 2006 semakin bertambah usia
seseorang semakin banyak terjadi perubahan pada berbagai sistem dalam tubuh.
Perubahan yang terjadi cenderung mengarah pada penurunan berbagai fungsi
tersebut. Pada sistem saraf pusat terjadi pengurangan massa otak, aliran darah
otak, densitas koneksi dendritik, reseptor glukokortikoid hipokampal, dan
3

terganggunya autoregulasi perfusi. Timbul proliferasi astrosit dan berubahnya


neurotransmiter, termasuk dopamin dan serotonin. Terjadi peningkatan aktivitas
monoamin oksidase dan melambatnya proses sentral dan waktu reaksi.
Pada fungsi kognitif terjadi penurunan kemampuan meningkatkan fungsi
intelektual; berkurangnya efisiensi transmisi saraf di otak yang menyebabkan
proses informasi melambat dan banyak informasi hilang selama transmisi;
berkurangnya kemampuan mengakumulasi informasi baru dan mengambil
informasi dari memori. Kemampuan mengingat kejadian masa lalu lebih baik
dibandingkan kemampuan mengingat kejadian yang baru saja terjadi. Pada fungsi
penglihatan terjadi gangguan adaptasi gelap; pengeruhan pada lensa;
ketidakmampuan untuk fokus pada benda-benda jarak dekat (presbyopia );
berkurangnya sensitivitas terhadap kontras dan lakrimasi. Hilangnya nada
berfrekuensi tinggi secara bilateral timbul pada funsgsi pendengaran. Di samping
itu pada usia lanjut terjadi kesulitan untuk membedakan sumber bunyi dan
terganggunya kemampuan membedakan target dari noise.
Pada sistem kardiovaskuler, pengisian ventrikel kiri dan sel pacu jantung (
pacemaker) di nodus SA berkurang; terjadi hipertrofi atrium kiri; kontraksi dan
relaksasi ventrikel kiri bertambah lama; respons inotropik, kronotropik, terhadap
stimulasi beta-adrenergik berkurang; menurunnya curah jantung maksimal;
peningkatan atrial natriuretic peptide (ANP) serum dan resistensi vaskular
perifer. Pada fungsi paru-paru terjadi penurunan forced expiration volume 1
second (FEVI) dan forced volume capacity (FVC); berkurangnya efektivitas
batuk dan fungsi silia dan meningkatnya volume residual. Adanya Pranarka
Geriatrik kedokteran 190 „ventilation-perfusion mismatching‟ menyebabkan PaO2
menurun seiring bertambahnya usia : 100 – (0,32 x umur).
Pada fungsi gastrointestinal terjadi penururan ukuran dan aliran darah ke
hati, terganggunya bersihan (clearance) obat oleh hati sehingga membutuhkan
metabolisme fase I yang lebih ekstensif. Terganggunya respons terhadap cedera
pada mukosa lambung, berkurangnya massa pankreas dan cadangan enzimatik,
berkurangnya kontraksi kolon yang efektif dan absorpsi kalsium. Menurunnya
bersihan kreatinin (creatinin clearance) dan laju filtrasi glomerulus (GFR) 10
ml/dekade terjadi dengan semakin bertambahnya usia seseorang. penurunan massa
ginjal sebanyak 25%, terutama dari korteks dengan peningkatan relatif perfusi
nefron jukstamedular. Aksentuasi pelepasan anti diuretic hormone (ADH)
sebagai respons terhadap dehidrasi berkurang dan meningkatnya ketergantungan
prostaglandin ginjal untuk mempertahankan perfusi.
Pada saluran kemih dan kelamin timbul perpanjangan waktu refrakter
untuk ereksi pada pria, berkurangnya intensitas orgasme pada pria maupun
wanita, berkurangnya sekresi prostat di urin dan pengosongan kandung kemih
yang tidak sempurna serta peningkatan volume residual urin. Toleransi glukosa
terganggu (gula darah puasa meningkat 1 mg/dl/dekade; gula darah postprandial
meningkat 10 mg/dl/dekade). Insulin serum meningkat, HbA1C meningkat, IGF-1
4

berkurang. Penurunan yang bermakna pada dehidroepiandrosteron (DHEA),


hormone T3, testosteron bebas maupun yang bioavailable, dan produksi vitamin D
oleh kulit serta peningkatan hormon paratiroid (PTH). Ovarian failure disertai
menurunnya hormone ovarium.
Pada sistem saraf perifer lanjut usia mengalami hilangnya neuron motor
spinal, berkurangnya sensasi getar, terutama di kaki, berkurangnya sensitivitas
termal (hangat-dingin), berkurangnya amplitudo aksi potensial yang termielinasi
dan meningkatnya heterogenitas selaput akson myelin. Massa otot berkurang
secara bermakna (sarkopenia) karena berkurangnya serat otot. Efek penuaan
paling kecil pada otot diafragma; berkurangnya sintesis rantai berat miosin,
inervasi, meningkatnya jumlah miofibril per unit otot dan berkurangnya laju basal
metabolik (berkurang 4%/dekade setelah usia 50). Pada sistem imun terjadi
penurunan imunitas yang dimediasi sel, rendahnya produksi antibodi,
meningkatnya autoantibodi, berkurangnya hipersensitivitas tipe lambat,
berkurangnya produksi sel B oleh sumsum tulang; dan meningkatnya IL-6 dalam
sirkulasi.

2.2. Gambaran Quality of Life Geriatri


Kualitas hidup saat ini merupakan sebuah konsep penting yang dijadikan
sebagai salah satu kriteria untuk mengevaluasi intervensi pelayanan
kesehatan(Post M,2014). Menurut World Health Organization (WHO) kualitas
hidup adalah persepsi individual tentang kesehatan fisik, status psikologis, derajat
kemandirian, hubungan sosial, keyakinan pribadi, dan hubungan yang istimewa
dari seseorang di masyarakat(WHO,1998)
Berbagai metode pengukuran kualitas hidup telah dikembangkan saat ini,
diantaranya adalah Medical Outcomes Study Short Form- 36 atau yang dikenal
dengan kuesioner SF-36. Dengan metode ini, kualitas hidup dinyatakan dalam 2
skala yaitu: kualitas kesehatan fisik/Physical Component Summary (PCS) dan
kualitas kesehatan mental/Mental Component Summary (MCS)(Fayers PM,
2000). Konsep ukuran kualitas hidup dinilai lebih komprehensif sehingga kajian
tentang kualitas hidup semakin berkembang, termasuk pada warga lanjut usia
(lansia).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan pada Pasal 183 Ayat 1 menyatakan bahwa: “Upaya pemeliharaan
kesehatan bagi lansia harus ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan
produktif secara sosial maupun ekonomis sesuai dengan martabat
kemanusiaan.”(UU RI, 2009). Hal tersebut mencerminkan bahwa upaya
pelayanan kesehatan lansia di Indonesia saat ini juga ditujukan kepada
peningkatan kualitas hidup lansia.
Berdasarkan telaah pustaka yang dilakukan oleh Dewi S. Kurnia, 2018
kualitas hidup lansia dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
(1) Level aktivitas fisik.
5

(2) Faktor sosiodemografi, yang meliputi: jenis kelamin, usia, dan status sosial
ekonomi.
(3) Faktor permasalahan kesehatan yang disandang, yaitu: hipertensi, arthritis,
penyakit kronis, dan obesitas.
(4) Partisipasi aktif dalam: program edukasional, perawatan lansia, serta
program keagamaan.
Di antara faktor-faktor tersebut, WHO menekankan pentingnya aktivitas fisik
dalam meningkatkan kualitas hidup lansia. Hal ini dituangkan melalui “Global
Recommendations on Physical Activity for Health”, yang diantaranya berisi
rekomendasi aktivitas fisik pada lansia(WHO,2010).

2.3. Microcurrent Therapy


Terdapat beberapa bentuk varian
elektroterapi yang dapat memeberikan arus
rata-rata yang berbeda, seperti puls voltase
arus yang tinggi, dan pencetusan frekuensi
alternatif yang tinggi oleh bidang elektrik
atau elekromagnetik, misalnya puls arus
gelombang pendek atau puls non-thermal
radio frekuensi. Bagaimanapun, gelombang
Gambar 1.1. Mekanisme Kerja tersebut terbentuk dari modalitas yang
Microcurrent Therapy sangat berbeda dari observasi arus dan
voltase endogen, yang mana cederung tidak memiliki arah serta amplitudo yang
lambat dan konstan. (Poltaswski L, Watson T, 2009).
Sejak MCT didasarkan atas dasar bahwa sama halnya dengan sinyal
bioelectric endogen, sehingga fokus utama iyalah studi yang menggunakan
rangsangan listrik dengan parameter serupa. Banyak bukti tentang efek
microcurrent pada penyembuhan jaringan telah terkumpul selama beberapa
dekade terakhir. Dimana uji klinis telah dilaporkan, sedangkan percobaan in vitro
dan hewan coba masih sangat jarang dilakukan (Poltaswski L, Watson T, 2009).

2.4. Mikro Akupuntur Telapak Kaki


Pijat refleksi merupakan suatu bentuk
pemijatan tradisional yang dilakukan dengan cara
menarik, meremas, maupun mendorong, dan
memegang untuk merangsang titik akupuntur dan
bagian lain dari tubuh untuk menciptakan
keseimbangan dan hormonal dalam sistem tubuh
(Toruan, 2012).
Pijat refleksi adalah pijat dengan melakukan
penekanan pada titik syaraf yang terdapat di
Gambar 1.2 Titik Refleksi
pada Kaki (Mikro Akupuntur)
6

kaki maupun tangan dengan tujuan untuk memberikan rangsangan


bioelektrik pada organ tubuh tertentu sehingga memimbulkan efek rileks karena
mempengaruhi beberapa hormon terkait dan aliran darah menjadi lancar
(Trionggo & Ghofar, 2013).
Menurut Putra (2014), pijat refleksi merupakan metode pengobatan
dengan pijatan atau memberikan tekanan pada bagian-bagian tubuh tertentu.
Prinsip pijat refleksi adalah mendukung penyembuhan melalui refleks seluruh
tubuh yang berhubungan denganorgan atau kelenjar tertentu. Dari tinjaun medis,
perangsangan pada titik tertentu di bagian tubuh dapat merangsang kelenjar
endorphin sehingga menimbulkan rasa nyaman atau rileks.

2.5. Pizoelektrik
Piezoelektrik adalah suatu bahan yang apabila diberi tekanan mekanik akan
menghasilkan medan listrik sebaliknya apabila medan listrik di terapkan pada
piezoelekrik akan terjadi deformasi mekanik atau perubahan dimensi bahan. Sifat
yang refersibel ini membuat material piezoelektrik dapa berfungs sebagai
transduser dan actuator. (Sharma,2006)

Gambar 1.3. Mekanisme Kerja Pizoelektrik

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1. Persiapan dan Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai
penurunan fungsi organ pada geriatrik dan persiapan penerapan titik refleksi yang
akan digunakan. Informasi geriatrik diperoleh dari telaah kepustakaan dan analisis
dokter spesialis Ilmu penyakit dalam divisi geriatrik berdasarkan klinis sedangkan
persiapan pengembangan alat akan dimulai dengan membuat desain sketsa
tampilan alat, studi literatur sistem, dan pembelian pizoelektrik disk sebagai
sumber daya alternatif.

3.2. Pematangan Konsep dan Rancangan Awal


Alat yang dirancang disaat pembuatan proposal ini merupakan rancangan
yang dibuat sesuai dengan teori dasar dan spesifikasi komponen alat yang
didapatkan dari studi literatur dari berbagai sumber. Pada kenyataannya, ada
7

sangat banyak faktor yang mempengaruhi persentase keberhasilan alat ini.Inilah


sebabnya perlu dilakukan persiapan konsep dan perancangan awal.
Adapun konsep dan rancangan yang ditawarkan iyalah sebuah sandal terapi
yang memiliki 2 sole utama (1) Upper Sole (Sole yang dapat dilepas dan diganti)
(2) Lower Sole (Sole yang permanen dan menyimpan batrai dan pizoelektrik disk
sebagai sumber energi). Bagian Upper Sole memiliki 5 varian sole yang
mempunyai fungsi berbeda – beda dalam peningkatan fungsi organ dan QOL
geriatrik yaitu:
- K. Sole = Berfungsi untuk meningkatkan fungsi ginjal.
- B. Sole = Berfungsi untuk meningkatkan fungsi otak.
- L. Sole = Berfungsi untuk meningkatkan fungsi hati.
- Ey. Sole = Berfungsi untuk meningkatkan fungsi penglihatan.
- Er. Sole = Berfungsi untuk meningkatkan fungsi pendengaran.
Kemudian, setiap upper sole memiliki titik stimulus microcurrent therapy atau
stimulus elektrik yang berbeda- beda sesuai dengan ilmu mikro akupuntur telapak
kaki dan stimulus ini akan diberikan irama yang bervariasi sehingga dapat
memberikan kenyamanan kepada pengguna, dengan adanya pizoelektrik disk pada
lower sole menyebabkan setiap langkah geriatrik akan menyimpan sejumlah
energi pada batrai sehingga dapat dijadikan sumber energi alternatif saat sandal
terapi tidak memungkinkan untuk di charge, kami juga menyiapkan sebuah slot
USB yang dapat digunakan untuk charge handphone dan sebagainya.
Diharapkan pula aksesoris tambahan untuk mendapatkan efek terapi lokal
seperti pada sudut mata bagian lateral dan glabella yang dapat diberikan aksesoris
stimuli elektrik pada kaca mata dll.
3.3. Perakitan dan Pembuatan alat
Pada perakitan dan pembuatan alat dibutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi
agar proteksi komponen terhadap air dan kelembapan udara dapat direalisasikan.
Oleh karena itu dalam pembuatan lower sole dari alat ini menggunakan bantuan
mesin pencetak 3 dimensi atau 3D printer untuk medapat hasil yang maksimal
dan lebih detail.
3.3.1. Pembuatan lower sole dr. Slippers
Lower sole merupakan material yang bertugas melindungi komponen yang
berada di dalamnya yaitu batrai dan rangkaian arus serta pizoelektrik disk dari
tekanan kuat, air, dan panas. Karena material ini harus kuat, tahan panas, dan
dapat dibuat secara persisi agar air tidak merusak komponen yang berada di
dalamnya, maka material yang dibutuhkan adalah material ABS (Acrylonitrile
Butadiene Styrene) dengan metode 3D printing.
3.3.2. Perakitan Komponen Utama
Komponen utama yang digunakan adalah piezoelektrik sebagai
pembangkit listrik alternatif dan 18650 Battery 2500 mAH untuk menyimpan
energi dari charge system dan hasil dari pizoelektrik. Pada proses ini,
diharapkan piezoelektrik dan batteray dapat bekerja sesuai dengan fungsi
8

utama dari dr. Slippers.


3.3.3. Pembuatan upper sole dr. Slipper
Upper sole merupakan bagian yang dapat dilepas dan diganti – ganti sesuai
dengan kebutuhan pengguna bahan utama yang digunakan dalam pembuatan
komponen ini iyalah PU Sole bahan yang sedikit fleksibel dan tahan terhadap
minyak dan licin sehingga membuat pengguna nyaman menggunakan dr.
slippers, kemudian bahan PU Sole ini dirancang sesuai dengan bentuk kaki
dan dirangkaikan pemasangan stimulus elektrik yang merupakan aplikasi dari
microcurrent therapy, yang mana titik – titiknya sesuai dengan ilmu mikro
akupuntur telapak kaki.
3.3.4. Penyempurnaan Alat dan Pemasangan Aksesoris
Setelah perakitan dan pembuatan alat, perlu diadakan penyempurnaan alat
guna memaksimalkan kinerja pada alat dan memasang beberapa aksesoris
seperti slot charge untuk handphone dan tali sandal dengan bahan yang
nyaman.

3.4. Pengujian Kinerja Alat


Setelah alat dibuat sesuai dengan rancangan yang telah disempurnakan, maka
perlu diadakan pengujian kinerja alat. Jika alat dapat menyelesaikan permasalahan
yang telah dirumuskan dan luaran yang diharapkan dapat tercapai, maka proses
pembuatan alat selesai. Tetapi jika alat belum bisa menyelesaikan permasalahan
yang telah dirumuskan dan luaran yang diharapkan belum bisa tercapai, maka
akan dilakukan analisis ulang.

3.5. Pengajuan Hak Paten


Setelah alat selesai dan dipercaya kinerja alat dalam batas normal dan
memberikan manfaat yang nyata, maka kami berharap alat ini dapat memperoleh
legalitas atau hak paten yang akan diajukan di Direktorat Jendral Hak Atas
Kekayaan Intelektual Republik Indonesia kantor Universitas Hasanuddin.

3.6. Publikasi
Publikasi aplikasi adalah memamerkan dr. slippers pada media cetak dan
media sosial youtube, line, facebook, dan whats app. Aplikasi ini juga akan di
promosikan ke instansi dan lembaga kesehatan serta diharapkan akan
dipublikasikan ke dalam jurnal internasional Pubmed-NCBI dan/atau jurnal
nasional dengan high index scopus.

3.7. Pembuatan Laporan


1. Pembuatan Laporan Kemajuan
Pembuatan laporan kemajuan disesuaikan dengan hasil yang telah
dicapai selama pelaksanaan program pengerjaan dr. Slippers.
2. Pembuatan Laporan Akhir
9

Pembuatan laporan akhir juga disesuaikan dengan hasil yang telah


dicapai selama pelaksanaan program pengerjaan dr. Slippers yang merupakan
hasil dari capaian akhir tim pengabdi.

3.8. Diagram Alur Pengerjaan Program

Mulai Perancangan dan Studi Literatur

Pematangan Konsep dan Rancangan


Awal
Perakitan dan Pembuatan Alat Pengujian Kinerja Alat

Pembuatan Laporan Publikas Pengajuan Hak Paten


i
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya
Untuk pembuatan alat “dr. Slippers” diperlukan:
Tabel 4.1 Anggaran biaya aplikasi dr. Slippers
No. Jenis Pengeluaran Biaya (RP)
1. Peralatan Penunjang 3.985.000
2. Bahan Habis Pakai 0.2.866.502.866.500
3. Perjalanan 0
4. Lain-lain 2.389.000
Total (RP) 9.240.500

4.2. Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM - KC
Waktu
No Uraian Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perancangan dan studi
1
literature
Pematangan konsep dan
2
rancangan awal
Perakitan dan
3
pembuatan alat
4 Pengujian (Verifikasi)
5 Pengajuan Hak Paten
Publikasi dan
6
Pembuatan Laporan
10

DAFTAR PUSTAKA

Dewi S. Kurnia, Level Aktivitas Fisik dan Kualitas Hidup Warga Lanjut Usia.
2018:14. Yogyakarta. DOI: 10.30597/mkmi.v14i3.4604.
Demartoto A. Pelayanan Sosial Non Panti Bagi Lansia (Suatu Kajian Sosiologis).
Surakarta: UNS Press. 2007.
Fayers PM, Machin D. Quality of Life: Assessment, Analysis and Interpretation.
2000;7. DOI:10.1002/0470846283.
Marrie TJ. Community-acquired pneumonia in the elderly. Clinical Infectious
Disease 2000; 31: 1066-78.
Kemenkes RI, Buku Panduan Hari Kesehatan Nasional. 2012. Jakarta : Kemenkes
RI
Putra, S. (2014). Sehat dengan terapi refleksi dan herbal di rumah
sendiri.Yogyakarta : KATAHATI
Poltawski L, Watson T. Bioelectricity and microcurrent therapy for tissue healing
– a narrative review. 2009:14. Hatfield. DOI 10.1179/174328809X405973
Pejčić T, Đorđević I, Stanković I, Borovac DN, Petković TR. Prognostic mortality
factors of community-acquired pneumonia in the elderly. Acta Facultatis
Medicae Naissensis 2011: 28(2): 71-76.
Post M. Definitions of Quality of Life: What Has Happened and How to Move
On. Top Spinal Cord Inj Rehabil. 2014;20(3):167-180.
DOI:10.1310/sci2003-167.
Pranarka K, Penerapat geriatrik kedokteran menuju usia lanjut yang sehat.
2006:25 Universitas Diponegoro, Semarang.
Presiden RI. UU RI No 36 Tentang Kesehatan. UU RI No 36 2009. 2009;1(2):1-
57.
Reno RB. Hubungan Status Interaksi Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia di
Panti Wreda Dharma Bhakti Surakarta. 2010.
Sharma.2006.studies on structural dieletric and piezoelectric properties of doped
pct ceramics. Punjub:deemed University
Toruan, P, (2012). Diabetes sakit tapi sehat. Jakarta : Transmedia
Trionggo, I., & Ghofar , A. (2013). Panduan Sehat Sembuhkan Penyakit dengan
Pijat & Herbal. Yogyakarta : INDOLITERASI
WHO: Waspadai Ledakan Jumlah Lansia. 2012.
World Health Organization. WHOQOL: measuring quality of life. Psychol
Med.1998;28(3):551-558. DOI:10.5.12.
World Health Organization. Global Recommendations on Physical Activity for
Health. Geneva: WHO; 2010.

.
.
11

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pendamping
Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Junaidy Tahir
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi Pendidikan Dokter Umum
4 NIM/NIDN C11116090
5 Tempat dan Tanggal Lahir Parepare, 29 Desember 1998
6 E-mail 2912198@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082293130867

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang /Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

Februari 2017,
Baksos Kema FK Organizing Committee,
1. Kab. Soppeng Sul-
UNHAS 2017 Administration division
Sel
Agustus 2017,
Magang Penelitian
2. Participants Universitas
OPREC MYRC 2017
Hasanuddin
April 2017,
Organizing Committee,
3. Earth Day 2017 Kab. Gowa Sul-
Logistik division
Sel
Organizing Committee, September 2017,
4. Kema Goes To 2017 Vol.2 Event organizer Kab. Maros Sul-
Coordinator Sel
Temu Tokoh 2017,
November 2017,
5. Fakultas Kedokteran Participants
Kota Makassar
Makassar
Baksos Kema FK Januari 2018, Kab.
6. Volunteer
UNHAS 2017 Bone Sul – Sel
Maret 2018,
Penelitian Mycobacterium Lab. Nechri
7. Researcher
tuberculosis RSUP. Wahidin
Sudirohusodo
Maret 2018,
Hasanuddin Scientific
9. Participants Universitas
Fair 2018
Hasanuddin
8. OPREC MYRC 2018 Organizing Committee, April 2018,
12

Event organizer Fakultas


division Kedokteran Unhas
Badan Pengurus Medical Human Resources
Agustus 2018,
9. Youth Research Club Development
Kota Makassar
2018-2019 Coordinator

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Penerima Hibah Penelitian Fakultas
1 FK UNHAS 2017
Kedokteran UNHAS
2 Penerima Hibah PKM-KC KEMENRISTEKDIKTI 2017
3 Finalis Pekan Ilmiah Mahasiswa
KEMENRISTEKDIKTI 2018
Nasional (PIMNAS) 31 UNY
4 Founder Psikitech-Diagnos App HaKI 2018
5 Delegasi Student Exchange Hankuk
Universitas Hasanuddin 2018
University, Soul Korea
6 Asisten Dosen Departemen
FK UNHAS 2018
Mikrobiologi

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Proposal PKM-KC

Makassar, 26 Desember 2018


Pengusul,

(Junaidy Tahir)
13

Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Imam Hermansyah
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi Pendidikan Dokter Umum
4 NIM/NIDN C11116047
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 12 Juli 1998
6 E-mail imamher5@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085241883730

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang /Pernah Diikuti


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
1 Organizing Committee, Februari 2017,
Baksos Kema FK
Logistik division Kab. Soppeng
UNHAS 2017
coordinator Sul-Sel
2 Try Out SBMPTN FK Organizing Committee, Maret 2017,
UNHAS 2017 Event organizer Makassar
3 Desa Binaan FK Organizing Committee, 2017-2018,
UNHAS Logistik division Desa
Bolaromang
4. Bimbingan Intensif Teacher 2017-2018
Antisipasi DO
5. Februari 2017,
Baksos Kema FK
Steering Committee, Kab. Soppeng
UNHAS 2018
Sul-Sel
6. Maret 2018,
Hasanuddin Scientific Organizing Committee,
Universitas
Fair 2018 Logistik division
Hasanuddin
7. Organizing Committee, 2018, Kab.
Bakti Sosial Serangkai
Transport division Barru
8. Bimbingan Intensif Teacher 2018-2019
Antisipasi DO

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Juara 2 Olimpiade Sains Kebumian SMA Dinas Pendidikan
2014
Tingkat Kabupaten Sinjai Kab. Sinjai
2 Juara 1 Olimpiade Sains Matematika SMA Dinas Pendidikan 2015
14

Tingkat Kabupaten Sinjai Kab. Sinjai


3 Juara 1 Lomba Literature Review
Universitas
Warmadewa Aesculapius Scientific 2017
Warmadewa
Competition (WASCO)
4 Finalis Lomba Video Edukasi
Universitas Islam
Interfaculty of Medicine Scientific 2018
Indonesia
Competition (INTERMEDISCO)
5. Juara 3 Research Paper Congress Universitas
2018
Temu Ilmiah Nasional (TEMILNAS) Udayana
6. Asisten Dosen Departemen Fisiologi FK UNHAS 2018

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Proposal PKM-KC

Makassar, 26 Desember 2018


Pengusul,

(Imam Hermansyah)
15

Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ema Robertho Nani
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi Teknik Elektro
4 NIM/NIDN D41116311
5 Tempat dan Tanggal Lahir Rantepao, 12 April 1999
6 E-mail emaroberthonani@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082348778377

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang /Pernah Diikuti


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
1 -
2 -
3 -

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2
3
4

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Proposal PKM-KC

Makassar, 26 Desember 2018


Pengusul,

(Ema Robertho Nani)


16

IDENTITAS DOSEN PEMBIMBING


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. dr. Rina Masadah, SpPA(K),
MPhil, DFM
2 Jenis Kelamin P/L
3 NIDN 0027046604
4 Tempat dan Tanggal Lahir Makassar, 29 April 1967
5 E-mail r.masadah@gmail.com
6 Nomor Telepon/HP 081310753486

B. Riwayat Pendidikan
Tahun Lulus Nama Institusi
Dokter Umum (dr), Fakultas Kedokteran Universitas
1991
Hasanuddin, Indonesia
Diploma, Bilogi molekuler, Universitas Queensland,
1998
Australia
Diploma, Ilmu Forensik, Medikolegal, Yurisprudensi
2003 Medis, dan Hak Asasi Manuasi , Universitas
Groningen, Netherland
Spesialis Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran,
2003
Universitas Hasanuddin, Indonesia
MPhil, Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler,
2006
Universitas Queensland, Australia
S3 Ilmu-ilmu kedokteran, Fakultas Hasanuddin,
2013 Universitas Hasanuddin, Indonesia

Consultant of Female and Breast Pathology,


2017
Pathology Anatomy Collegium, Jakarta, Indonesia

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Waktu dan Tempat
1 -

2 -

3 -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No Jenis Penghargaan
1 The Best Student of Faculty of Medicine Hasanuddin University, 1988
17

International Gynecology Cancer Society Traveling Award, 2010


2 (http://www.igcs.org)
Sandwich-like Program Post Graduate Student, Directorate General of
3 Higher Education, Indonesian Ministry of Education, 2011
International Gynecology Cancer Society Traveling Award 2011
4
(http://www.igcs.org)
5 Satya Lancana Karya Satya, President of Republic Indonesia, 2015

Gonadoblastoma ovary in a mosaic karyotype of Turner Syndrome: a case


6
report. The Indonesian Journal of Medical Science, 2(1):30-36, 2010
Evidence for the antagonistic form of CXC-motif chemokine CXCL10 in
7 serous epithelial ovarian tumours. International Journal of Cancer, 134:
530-541, 2014
High prevalence of atypical hyperplasia in the endometrium of patients
8 with epithelial ovarian cancer. American Journal of Clinical Pathology,
142:213-221, 2014
L1CAM expression is related to non-endometrioid histology, and
9 prognosis for poor outcome in endometrioid endometrial carcinoma.
Pathology Oncology Research, DOI 10.1007/s12253-016-0047-8, 2016
Characteristic of hydatidiform mole patients in Pathology Anatomy
10 Laboratory Hasanuddin University. Nusantara Medical Science Journal,
ISSN 2460-9757, 1(2): 24-29, 2016
Expression of Patched-1 Protein in Aggressive and Nonaggressive Basal
11 Cell Carcinoma. American Journal of Clinical and Experimental
Medicine, 4(5): 122-128, 2016
Expression analysis of Phosphatase Regenerating Liver-3 (PL-3) in
12
ovarian carcinoma. Nusantara Medical Journal 4 (2016): 141-144.
Evaluation of Anti-ulcerogenic Activity in Oil Extract of Jintan Hitam
(Nigella sativa) Against Ethanol Induced Gastric Ulcer in Mice (Mus
13
musculus). American journal of Clinical and Experimental Medicine 4(6)
2016: 179-184.
Damang Jaya (Daun Mangga dan Biji Pepaya: Agen Pemberantasan
14 Kecacingan atau Askariasis). Hasanuddin Student Journal, P-ISSN:
2579-7859, E-ISSN: 2579-7867, 2(1):203-207, 2018
The Battle of Caesalpinia crista Linn Vs Diabetes, PT Leutika
15
Nouvalitera, Yogyakarta, Juli 2018. ISBN: 978-602-371-602-9
18

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Proposal PKM-KC

Makassar, 26 Desember 2018


Pembimbing,

(Dr. dr. Rina Masadah, SpPA(K), MPhil, DFM)


19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Harga Satuan Jumlah
Material Volume
(RP) (RP)
Solder 1 85.000 85.000
Amplas Kertas 4 10.000 40.000
Pisau Cutter 1 set 15.000 15.000
Kaca Mata safety 3 80.000 240.000
Sarung Tangan Safety 3 Pasang 35.000 105.000
Sunhokey 3D Print 3.500.000 3.500.000
SUB TOTAL 3.985.000
2. Bahan Habis Pakai
Harga Satuan Jumlah
Material Volume
(RP) (RP)
PU Sole 10 50.000 500.000
Timah solder 1 roll 50.000 50.000
ABS Filament 3 roll 200.000 600.000
Piezoelektrik disk 95 5.500 522.500
Lem G 2 15.000 30.000
Lem silicon 2 40.000 80.000
18650 Battery 2500
2 75.000 150.000
mAH
Kabel kawat tunggal 5 meter 15.000 75.000
Kertas HVS A3 1 rim 62.000 62.000
Drawing Pen 2 buah 11.500 23.000
Kertas HVS A4 1 rim 34.000 34.000
Catrige Printer 2 buah 120.000 240.000
Paket Data 4 paket 125.000 500.000
SUB TOTAL 2.866.500
3. Perjalanan
Jumlah
Material Volume Harga Satuan
(RP)

SUB TOTAL 0
4. Lain-lain
Jumlah
Material Kuantitas Harga Satuan
(RP)
Pendaftaran Hak Cipta 1 1.020.000 1.020.000
Krisbow Koper 1 369.000 369.000
20

Pendaftaran seminar 1 1.000.000 1.000.000


SUB TOTAL 2.389.000
TOTAL ANGGARAN (RP) 9.240.500
21

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang
No Nama / NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
Menganalisis PKM
yang akan
dilaksanakan,
Merencanakan
gambaran
desain,
Junaidy Pendidikan Mencari referensi,
1 Kesehatan 28 jam
Tahir Dokter Konsultasi dengan
dosen pendamping,
Mempersiapkan
pengadaan alat,
Membuat Laporan
Akhir, serta
Koordinir grup
Menganalisis
PKM yang akan
dilaksanakan,
Menuangkan
rancangan kedalam
bentuk sketsa dalam
kertas, Menguji
Imam Pendidikan aplikasi bersama
2 Kesehatan 28 jam
Hermansyah Dokter pasien gangguan
jiwa,Konsultasi
dengan dosen
pendamping,
analisis kerja alat,
dan Membuat
Laporan Mingguan
dan Akhir.
Merancang sistem,
melakukan
pembelian alat dan
Ema bahan, membuat
Teknik
3 Robertho Teknik 28 jam desain grafis alat,
Elektro
Nani menguji kerja alat,
dan membuat
laporan mingguan
dan akhir.
22

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KAMPUS TAMALANREA
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Makassar 90245
Telepon (0411) 586200 Faxmile (0411) 58618

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Junaidy Tahir
NIM : C11116090
Program Studi : Pendidikan Dokter Umum
Fakultas : Kedokteran

Dengan ini menyatakan bahwa proposal saya dengan judul “dr. SLIPPER”:
Sendal terapi demi meningkatkan fungsi organ serta quality of life geriatri,
berbasis microcurrent therapy dengan teknologi pizoelektrik sebagai sumber
daya alternative yang diusulkan untuk tahun anggaran 2018/2019 bersifat
orisinal dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya pelaksanaan kegiatan yang sudah diterima ke
kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.

Makassar, 26 Desember 2018


Mengetahui, Yang menyatakan,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
dan Alumni

(dr. Firdaus, Ph.D. ) (Junaidy Tahir)


NIP. 19670910 199603 1 001 NIM. C11116090
23

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang hendak Diterapkan


24

Anda mungkin juga menyukai