Jadi, secara umum definisi Quality Assurance (QA) dapat didefinisikan secara
umum mencakup uji-tes, monitoring, dan memeriksa semua proses produksi
yang terlibat dalam suatu produksi produk. Selain itu, tugas dari Quality
Assurance (QA) yaitu memastikan semua standar kualitas dipenuhi oleh setiap
komponen dari produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan untuk
memberikan jaminan kualitas sesuai standar yang diberikan oleh perusahaan.
Jadi, secara umum, tugas dan tanggung jawab dari Quality Assurance yaitu
terkait dengan peran jaminan kualitas. Meskipun sifat yang tepat dari pekerjaan
jaminan kualitas akan berbeda berdasarkan pada industri tertentu, tugas utama
dan kompetensi terkait dengan memastikan bahwa produk tersebut memenuhi
standar kualitas yang diperlukan atau diberikan sesuai standar perusahaan.
BI-SSSS juga melakukan penatausahaan surat berharga secara elektronik untuk transaksi tersebut dan
terintegrasi dengan Sistem Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement (Sistem BI-RTGS). Agar lebih
lengkap mengenal istilah BI-SSSS dapat anda baca di bawah ini..
2. Apakah BI-SSSS memiliki back-up dan Business Recovery Plan untuk bagi transaksi Peserta BI-
SSSS?
BI-SSSS memiliki back-up yang ditempatkan pada lokasi yang jauh dari kompleks perkantoran BI namun
masih mudah dijangkau. Jika terdapat gangguan jaringan pada terminal ST Peserta, Business Recovery
Plan yang dilakukan adalah peserta BI-SSSS dapat melakukan akses melalui terminal PC Guest Bank yang
diletakkan di Bank Indonesia dengan mengajukan permohonan penggunaan PC Guest Bank terlebih
dahulu kepada BI.
Transaksi Pasar Perdana BI mengumumkan waktu pelaksanaan lelang kepada peserta lelang yang
sudah ditentukan terlebih dahulu melalui terminal BiddCC. Peserta lelang dapat melakukan
penawaran pada BI melalui terminal ST untuk diterima oleh terminal BidCC. Pada saat lelang
selesai, BI akan mengumumkan pemenang lelang melalui terminal BidCC. Pertukaran dana dan
surat berharga yang dimenangkan pada saat lelang dilakukan oleh terminal SCC.
Transaksi Pasar Sekunder Pada pasar sekunder, penjual surat berharga dan pembeli surat berharga
melakukan transaksi melalui terminal ST. Pertukaran surat berharga dan dana berhasil dilakukan
apabila pembeli memiliki kecukupan dana dan penjual memiliki jumlah surat berharga sesuai
kebutuhan pembeli. Pertukaran dan dan dan surat berharga dilakukan pada terminal SCC.
Transaksi Standing Facility dan Fasilitas Pendanaan Peserta BI-SSSS dapat mengajukan
kebutuhan Standing Facility dan Fasilitas Pendanaan melalui terminal ST yang diteruskan pada
terminal BidCC. Kemudian perintah pengajuan Standing Facility dan Fasilitas Pendanaan
diteruskan pada terminal SCC untuk melihat kecukupan dana peserta BI-SSSS.
Automatic Bidding System Central Computer (BidCC) di pihak Penyelenggara yang berfungsi
sebagai sarana transaksi peserta BI-SSSS dengan Bank Indonesia.
SSSS Central Computer (SCC) di pihak Penyelenggara yang berfungsi sebagai sarana
penatausahaan transaksi dengan Bank Indonesia dan penatausahaan Surat Berharga. SSSS
Terminal (ST) di pihak Peserta yang berfungsi sebagai sarana pengiriman Transaksi dengan Bank
Indonesia dan pengiriman instruksi setelmen transaksi Surat Berharga ke Penyelenggara.
Surat Utang Negara meliputi seri Fixed Rate (FR), seri Variable Rate (VR), seri Zero Coupon
(ZC), penjatahan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN).
Surat Berharga Syariah Negara meliputi seri Ijarah Fixed Rate (IFR) dan Sukuk Ritel.
c. Standing Facility atau Fasilitas Pendanaan Bank Indonesia yang meliputi Fasilitas Bank Indonesia
(FASBI) dan repo dengan menggunakan SBI dan SBN sebagai jaminan. Fasilitas Pendanaan yang
diberikan oleh Bank Indonesia meliputi Fasilitas Likuiditas Intrahari (FLI), Fasilitas Likuiditas Intrahari
Syariah (FLIS), Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek
Syariah (FPJPS)
.
BI-SSSS menggabungkan sistem transaksi Bank Indonesia dengan sistem penatausahaan Surat Berharga.
Kegiatan transaksi Bank Indonesia, mencakup
Kegiatan transaksi dan penatausahaan dilakukan dalam satu sistem yang terintegrasi dan terhubung
langsung (on-line) antara Bank Indonesia dengan para pelaku pasar. Selain itu, BI-SSSS mencakup juga
sistem informasi antar peserta dan penyelenggara BI-SSSS, sistem setelmen surat berharga dan sistem
penatausahaan surat berharga.
Setelmen Surat Berharga melalui BI-SSSS dilakukan secara seamless dengan sistem setelmen dana Peserta
melalui Sistem Sistem BI-RTGS yang memungkinkan Peserta BI-SSSS memanfaatkan fasilitas setelmen
secara Delivery Versus Payment (DVP) yang dapat dilakukan secara cepat dan seketika sehingga risiko
setelmen Surat Berharga dapat diminimalkan.
Pengembangan BI-SSSS mengacu pada standar internasional yaitu Recommendations for securities
settlement systems dari Committee of Payment and Settlement System (CPSS) dan The International
Organization of Securities Commissions (IOSCO). BI-SSSS selalu melakukan penyesuaian dan
pengembangan terhadap aplikasi-aplikasinya untuk mengakomodasi kebutuhan perkembangan pasar
keuangan domestik.
Masalah Quality biasanya lebih jelas terlihat dalam industri-industri barang / produk real.
Tetapi dalam industri jasa seperti perbankan Quality tidak terlalu terukur. Dalam industri
barang, proses quality kontrol sangat konsisten dilakukan dalam usaha memproduksi
barang-barang dengan kualitas terbaik. Hal ini mungkin sulit kita temukan di industri jasa
seperti perbankan.
Tapi jangan salah sebetulnya perbankan juga cukup concern di dalam hal maintain
Quality ini. Di dalam bank-bank besar bagian yang berfungsi untuk melakukan maintain
Quality ini disebut Quality Assurance (QA Departemen). Karena berada di bawah divisi
Consumer Banking maka unit ini disebut sebagai Consumer Banking Quality Assurance
(CBQA). Dimana CBQA bertanggung jawab untuk memastikan semua kegiatan
dilaksanakan dengan baik, benar dan efektif dan mensupport pihak bisnis.
Dua prinsip yang termasuk dalam Quality Assurance Unit adalah Fit for purpose dan
Right first time.
Fit for purpose adalah produk atau proses harus sesuai untuk tujuan yang dimaksudkan,
sedangkan Right first time adalah kesalahan harus dihilangkan mulai dari proses
pertama dilakukan, yaitu termasuk pengaturan kualitas bahan baku, bahan rakitan,
produk dan komponen, jasa yang berkaitan dengan produksi, dan proses manajemen,
produksi dan inspeksi. Menurut saya prinsip-prinsip ini kalau benar-benar diterapkan
dalam satu organisasi bisnis secara menyeluruh dan konsisten maka akan sangat
manjur untuk mencapai satu performance yang terbaik. Bisa kita bayangkan apabila
tidak ada unit ini, ibarat satu negara tanpa polisi, dimana semua bisa bekerja dengan
sekehendak hatinya, tanpa standard kualitas pekerjaan, tanpa rencana kualitas yang
akan dicapai dan tanpa prosedur perbaikannya.
Karena cukup besar peranan QA dalam membantu pihak bisnis di perbankan, maka
pembentukan Quality Assurance Unit sangat penting, yaitu untuk memastikan bahwa
kualitas, kepatuhan dan kontrol tidak terganggu dalam pelaksanaan pekerjaan day to
day.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang digunakan dalam monitoring QA:
1. Melaksanakan dokumentasi dan membuat catatan mutu :
o Manual Mutu
o Rencana Mutu
o Prosedur Perbaikan
o Catatan Mutu
2. Melakukan Audit (Internal dan Eksternal), menguji implementasi dan efektivitas
program peningkatan mutu dan ketaatan pada standar yang telah ditetapkan
Untuk itu dalam pelaksanaanya diperlukan tim yang berdedikasi untuk hal tersebut agar
dapat :