Radiologi - Keganasan Pada Tulang
Radiologi - Keganasan Pada Tulang
PENDAHULUAN
Tumor atau neoplasma adalah sel abnormal yang tumbuh terus menerus
tanpa batas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitar dan tidak berguna bagi
tubuh.
Tumor ganas tulang jarang terjadi. Insidensi tumor ganas tulang
menempati urutan kesebelas dari seluruh tumor ganas yang ada dan hanya 1.5%
dari seluruh tumor ganas. Insidensi tumor ganas tulang berkaitan dengan usia,
misalnya osteosarkoma yang banyak terjadi pada anak dan dewasa. Lokasi
anatomi juga mempunyai kekhususan, yaitu sering terjadi pada daerah metafisis
panjang, yaitu femur distal, tibia proksimal dan humerus proksimal.
Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa faktor resiko utama tumor ganas
pada tulang adalah faktor genetik. Gejala awal yang umum berupa nyeri
berkepanjangan pada tulang. Nyeri juga dapat muncul akibat trauma benturan atau
bahkan tanpa didahului nyeri, yaitu berupa pembengkakan pada tulang. Uniknya
tumor ini potensial menyeran penderita berusia di bawah 20 tahun.
Tumor tulang benigna ditatalaksana dengan eksisi atau kuretase. Defek
tulang ditutup dengan tandur tulang. Neoplasma muskuloskeletal primer yang
ganas secara umum ditatalaksana dengan pembedahan yang biasanya disertai
dengan radioterapi dan kemoterapi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Tumor dalam arti yang sempit berarti benjolan, sedangkan setiap
pertumbuhan sel yang baru dan abnormal disebut neoplasma. Tumor adalah
pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel-sel tersebut tidak pernah
menjadi dewasa.
Tumor tulang merupakan kelainan pada tulang yang bersifat neoplastik
yang dapat bersifat benigna (jinak ) atau maligna (ganas). Tumor ganas tulang
dapat bersifat primer yang berasal dari unsur-unsur tulang sendiri atau sekunder
dari metastasis (infiltrasi) tumor ganas primer organ lain ke tulang.
1. Tumor Jinak (Benigna)
Tumor jinak (benign) tidak menyerang dan menghancurkan jaringan
(sekumpulan sel terinterkoneksi yang membentuk fungsi serupa
dalam suatu organisme) yang berdekatan, tetapi mampu tumbuh
membesar secara lokal. Biasanya setelah dilakukan operasi
pengangkatan (tumor jinak), tumor jenis ini tidak akan muncul lagi.
2. Tumor Ganas (Maligna)
Tumor jenis ini lebih dikenal dengan istilah kanker, yang memiliki
potensi untuk menyerang dan merusak jaringan yang berdekatan,
baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan
(invasi) atau menyebabkan terjadinya metastasis (migrasi sel kanker
ke tempat yang jauh).
Tabel 1. Insidens tumor jinak dan tumor ganas primer pada tulang
Tumor Jinak Tumor Ganas
Jenis Insidens Jenis Insidens
Osteoma 39,3% Osteogenik sarkoma 48,8%
Osteokondroma 32,5% Giant cell tumor 17,5%
Kondroma 9,8% Kondrosarkoma 10%
Tumor jinak 18,4% Tumor ganas lainnya 23,7%
lainnya
2. Klinis
- Pria lebih banyak diserang daripada wanita dengan perbandingan 2:1.
- Didapat terutama pada usia muda, berusia 10-20 tahun.
- Keluhan utama penderita ialah perasaan sakit pada bagian tulang yang
terkena disertai adanya benjolan.
- Didapat pula tanda-tanda keganasan umum seperti anemia, berat
badan menurun.
3. Lokasi
Didapat pada metafisis tulang-tulang panjang terutama pada bagian distal
femur, proksimal tibia dan proksimal humerus.
4. Radiologi:
Didapat 3 macam gambaran radiologi, yaitu:
i. Gambaran osteolitik, dimana proses destruksi merupakan proses
utama.
ii. Gambaran osteoblastik, yang diakibatkan oleh banyak pembentukan
tumor tulang.
iii. Gambaran campuran antara proses destruksi dan proses pembentukan
tumor tulang.
5. Radiologis
Adanya gambaran osteolitik dan osteoblatik, pada MRI ditemukan garis
destruksi.
6. MRI ditemukan garis akibat proses destruksi dan ekstensi jaringan lunak
sel-sel tumor.
Pertumbuhan neoplasma yang cepat mengakibatkan terangkatnya
poriosteum dan tulang reaktif terbentuk antara periosteum yang terangkat
dengan tulang dan padaX-Ray terlihat sebagai segitiga Codman.
Kombinasi antara tulang reaktif dan tulang neoplastik yang dibentuk
sepanjang pembuluh darah berjalan radier dari kortek tulang ke arah masa
tumor membentuk gambaran Sunbrust.
III. Kondrosarkoma
1. Definisi
Merupakan tumor ganas yang terdiri dari sel-sel kartilago (tulang rawan)
yang dapat tumbuh spontan (kondrosarkoma primer) atau merupakan
degenerasi maligna lesi jinak seperti esteokondroma, enkondroma
(kondrosarkoma sekunder). Ditemukan usia antara 30-60 tahun.
Neoplasma ini tumbuhnya agak lambat dan hanya memberikan sedikit
keluhan. Neoplasma ini lambat memberikan metastase.
2. Lokasi
Terutama mengenai tulang ceper seperti pelvis dan skapula, tetapi dapat
juga didapat pada tulang panjang seperti femur dan humerus.
3. Klinis
Keluhan penderita adalah adanya masa tumor yang menjadi besar secara
perlahan-lahan.
4. Radiologi
Tampak sebagai lesi osteolitik ditengah metafisis tulang dengan bercak-
bercak kalsifikasi yang berasal dari matriks kartilago disertai proses
destruksi kortek, sehingga tumor dapat dilihat meluas ke jaringan lunak
disekitarnya.
IV. Fibrosarkoma
1. Definisi
Jaringan ikat dalam rongga tulang merupakan asal dari tumor ganas ini,
tumor ganas tulang ini membentuk matrik kolagen tetapi tidak membentuk
osteoid ataupun chondroid. Jarang didapat dan merupakan noplasma sel
spindle yang ganas. Kejadian pada wanita dan pria hampir sama.
Fibrosarkoma dapat dihubungkan dengan adanya paget’s disease, fibrous
dysplasia, giant sel tumor, osteomielitis kronis. Neoplasma ini juga dapat
merupakan neoplasma sekunder, sebagai akibat radiasi terhadap tumor
tulang jinak.
2. Klinis
Didapat pada usia 20-60 tahun dengan keluhan sakit yang sangat pada
benjolan yang membesar dengan lambat. Dapat terjadi fraktur patologis.
3. Lokasi
Mengenai tulang-tulang panjang, paling banyak pada tulang femur, tibia
dan humerus. Tumor didapat di daerah metafisis yaitu pada lesi di
intramedular dan periosteal.
4. Radiologi
Tampak sebagai lesi yang radiolusen, sebagai akibat proses destruksi
cortikal tulang , batas tumor tidak jelas.
V. Sarkoma Ewing
1. Definisi
Tumor ganas yang jarang didapat. Disebut juga “Small Round Blue Cell”.
Menyerang golongan usia muda, kebanyakan dibawah usia 20 tahun
dengan prevalensi kurang lebih 80%. Lebih banyak didapat pada kaum
pria.
2. Klinis
Penderita mengeluh sakit dengan diseretai adanya benjolan. Kemungkinan
ada suhu badan yang meninggi, berkeringat berlebih, lekositosis dan laju
endap darah meningkat.
3. Lokasi
Pada diafsisi tulang-tulang panjang, paling sering pada femur, humerus,
tibia, ulna dan fibula, dapat juga mengenai tulang-tulang tipis.
4. Radiologi
Tampak proses destruksi tulang dengan batas yang tidak jelas.
Pembentukan tulang reaktif baru oleh periosteum bisa berlapis-lapis yang
memberikan gambaran Onion Skin atau tegak lurus yang nampak sebagai
Sunbrust.
2. Klinis
Tumor mengakibatkan rasa sakit. Pada penderita dapat ditemukan anemia,
hiperkalsemia, suhu badan yang meninggi, berat badan yang menurun dan
perasaan mudah lelah. Di dalam darah ada peninggian kadar
gammaglobulin. Urin mengandung protein spesifik yaitu protein Bence
Jones, yang dapat ditemukan pada lebih kurang 50% mieloma. Fraktur
patologis merupakan komplikasi yang sering terjadi karena adanya proses
destruksi yang cepat dengan disertai sedikit reaksi pembentukan tulang
reaktif. Tidak adanya pembentukan tulang reaktif penyebab tumor ini tidak
sering terdeteksi dengan bone scan. Diagnosis ditegakkan dengan dengan
pemeriksaan B.M.P (Bone Marrow Puncture) di daerah sternum atau kista
iliaka dimana akan dilihat adanya sel-sel plasma abnormal. Adanya protein
bence jones dalam urin dan peninggian gammaglobulin pada elektro
foresis.
3. Lokasi
Pada orang tua sumsum tulang masih masih didapat tulang vertebra, pelvis
dan tengkorak, dan thoraks maka neoplasma ini paling sering ditemukan
pada tulang-tulang tersebut.
4. Radiologi
Lesi mengakibatkan gambaran punched out, berupa lesi osteolitik yang
bulat irreguler. Tidak terdapat reaksi periosteal. Erosi dimulai dari
intramedular hingga ke kortek.
VIII. Angiosarkoma
1. Definisi
Tumor ganas yang jarang ditemukan, secara histologist ditandai dengan
pembentukan anastomosis vaskuler yang ireguler yang dilapisi oleh
satu/lebih sel-sel endotelial yang atipik dan biasa terdapat gambaran sel
yang imatur disertai dengan massa padat yang kurang berdiferensiasi
(anaplastik). Lesi pada kelainan ini merupakan lesi multiple pada satu
tulang, kemudian dengan sangat cepat akan metastasis ke tulang sekitarnya
atau menuju ke paru-paru. Lympangioma yang tumbuh cepat dapat
mengakibatkan destruksi tulang luas (massive osteolysis) dan memberikan
gambaran X-Ray dissapearing bone atau phantom bone.
2. Lokasi
Terutama pada tulang panjang pada diafisis tulang.
3. Klinis
Nyeri yang berat pada bagian diafisis tulong terutama tulang ekstremitas
bawah.
4. Radiologi
Terdapat gambaran lesi pada mid-diafisis ataupun ipsilateral tulang dan
pada bagian kontralateral dari lesi yang pertama. CT Scan thorak
menunjukkan nodule pada paru, jika dilakukan biopsy akan ditegakkan
diagnosis angiosarkoma derajat tinggi.
IX. Giant Cell Tumor/Tumor Sel Raksasa/Osteoklastoma
1. Definisi
Tulang tumor yang asalnya masih kontroversial, ada yang berpendapat
tumor ini berasal dari jaringan ikat, pendapat lain mengatakan tumor ini
asalnya dari sel osteoklas, tetapi ada juga yang berpendapat asal tumor ini
asalnya tidak diketahui. Tumor ini mempunyai sifat dan kecenderungan
untuk berubah menjadi ganas dan agresif sehingga dikategorikan sebagai
suatu tumor ganas.
Tumor sel raksasa menempati urutan kedua (17,5%) dari seluruh tumor
ganas tulang, terutama ditemukan pada umur 20-40 tahun dan jarang sekali
di bawah umur 20 tahun dan lebih sering pada wanita daripada pria.
2. Lokasi
Didapat pada epifisis tulang panjang yang dapat meluas ke arah metafisis.
Tempat yang paling sering terjadi adalah proksimal tibia, distal femur dan
distal radius. Juga dapat ditemukan di pelvis dan sacrum.
3. Klinis
Keluhan rasa nyeri yang terus bertambah serta pembengkakan pada
bagian tulang yang mengalami lesi, terutama pada lutut dan mungkin
ditemukan efusi sendi serta gangguan gerakan pada sendi.
4. Radiologi
Tampak daerah osteolitik di epifisis dengan batas yang jelas dan
memberikan kesan multilokuler gambaran soap bubble. Terjadi penipisan
kortek.
X. Kordoma
1. Definisi
Merupakan tumor ganas yang berasal dari sisa notokordal, sering
ditemukan pada usia dewasa muda dengan prevalensi tertinggi pada usia
50 hingga 70 tahun. Perbandingan kejadian pada laki-laki dan perempuan
adalah 2:1.
2. Lokasi
Tumor ini berkembang secara progresif pada daerah sakrum dan koksigis
(50%). Kordoma dapat juga ditemukan pada tulang belakang dan akan
memberikan nyeri pada pinggang bawah. Apabila terjadi sakrum, kordoma
dapat menimbulkan obstruksi uretra/rektum dan pada tingkat lanjut dapat
timbul gejala-gejala neurologis. Terdapat juga laporan bahwa tumor ini
dapat terjadi pada tulang kepala.
3. Klinis
Gejala kinis tergantung pada tempat terjadinya, kadang terdapat keluhan
nyeri, gangguan pada system urogenital, keluhan sakit kepala jika terjadi
pada tulang kepala.
4. Radiologis
Gambaran radiologik secara plain yang dapat ditemukan adalah gambaran
radiolusen pada daerah sakrum yang menunjukkan adanya lesi dengan
pengrusakan tulang. Terdapat fokal kalsifikasi. Dengan CT-scan dan MRI
dapat dilihat penyebaran dan pembesaran tumor intrapelvik, kalsifikasi
epidural.
XI. Adamantinoma
1. Definisi
Merupakan tumor ganas tulang yang jarang ditemukan, terutama mengenai
diafisis tulang tibia (90%) dan sering ditemukan pada umur 20-25 tahun.
Tumor ini termasuk dalam tumor low grade dan bermetastasis secara
lambat.
2. Lokasi
Terutama terletak pada diafisis tulang tibia, juga pada tulang rahang
(mandibula).
3. Klinis
Nyeri tumpul pada tulang yang kronik, jaringan lunak disekitarnya terasa
nyeri melingkari tulang yang nyeri.
4. Radiologis
Gambaran radiologik terlihat gelembung khas berupa defek pada korteks
anterior tibia. Mungkin pula ditemukan penebalan dari tulang sekitarnya.
Lesi radiolusen mengelilingi bagian tulang yang sklerosis, dan terdapat
juga lesi-lesi kecil dengan gambaran yang serupa. Dengan pemeriksaan
CT-scan dapat dilihat adanya penyebaran tumor ke dalam medula atau
penyebaran di luar periosteum.
2. Radiologi
Pada umumnya tumor metastatik akan mengakibatkan gambaran
osteolitik, sedang pada metastase Ca prostat nampak gambaran
osteoblatik/osteosklerosis. Kadar Calsium meninggi karena terjadi
pelepasan kalsium ke dalam darah akibat proses resorpsi osteoblastik pada
tulang-tulang. Adanya pembentukan tulang reaktif ditandai oleh kadar
fosfatase alkali yang meningkat. Pada metastase Ca prostat, kadar
fosfatase asam meninggi.
Batas tegas
Indikasi kurang agresif, pertumbuhan lambat, jinak
Zona transisi sempit
Matriks tumor
Osteoblastik
o Fluffy, cotton-like or cloud-like densities
Osteosarcoma
Cartilaginous
o Comma-shaped, punctate, annular, popcorn-like
Enchondroma, chondrosarcoma, chondromyxoid fibroma
Tumor matrix
Osteoblastic
Cartilaginous
XIV. PRINSIP
1. Radioterapi
Radiasi dengan energi tinggi merupakan suatu cara untuk eradikasi tumor-
tumor ganas yang radiosensitif dan dapat juga sebagai pengobatan awal
sebelum tindakan operasi dilakukan. Kombinasi radioterapi dapat pula
diberikan bersama-sama dengan kemoterapi. Radioterapi dilakukan pada
keadaan-keadaan yang in-operable misalnya adanya metastasis atau
keadaan lokal yang tidak memungkinkan untuk tindakan operasi.
2. Kemoterapi
Merupakan suatu pengobatan tambahan pada tumor ganas tulang dan
jaringan lunak. Obat-obatan yang dipergunakan adalah metotreksat,
adriamisin, siklofosfamid, vinkristin, sisplatinum. Pemberian kemoterapi
biasanya dilakukan pada pre/pasca operasi.
BAB III
KESIMPULAN