Profile Disnaker Trans Provinsi Kalbar PDF

Buku Profil dan Informasi Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
GAMBARAN UMUM
A. Arah Kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018
Dalam menyelenggarakan pembangunan daerah tahun 2013–2018, Pemerintah

Provinsi Kalimantan Barat menetapkan visi dan misi sebagai berikut :
Visi :
“Mewujudkan Masyarakat Kalimantan Barat yang Beriman, Sehat, Cerdas,

Aman, Berbudaya dan Sejahtera”
Misi :
1. Melaksanakan peningkatan sistem pelayanan dasar dalam bidang sosial,

kesehatan, pendidikan, agama, keamanan dan ketertiban melalui sistem
kelembagaan manajemen yang efisien dan transparan.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia melalui
peningkatan kualitas tenaga kependidikan dan penyediaan prasarana dan
sarana pendidikan serta pemerataan pendidikan.
3. Melaksanakan pemerataan dan keseimbangan pembangunan secara
berkelanjutan untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dengan tetap
memperhatikan aspek ekologi dalam pemanfaatan sumber daya alam.
4. Mengembangkan sumber daya lokal bagi pengembangan ekonomi masyarakat
melalui sistem pengelolaan yang profesional, efektif dan efisien serta akuntabel,
dengan didukung sistem dan sarana investasi yang baik melalui penyediaan
data potensi investasi guna menarik dan mendorong masuknya investasi.
5. Mengembangkan jaringan kerjasama antara pemerintah daerah dengan pihak
swasta baik dalam tataran lokal, regional, nasional, maupun internasional
melalui penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur serta sumberdaya
manusia yang memadai.
6. Meningkatkan kemampuan kapasitas dan akuntabilitas aparatur pemerintah
daerah guna meningkatkan pelayanan publik, serta menempatkan aparatur
yang profesional dan berahlak sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang
dimiliki sesuai dengan peraturan jenjang karir kepegawaian yang berlaku.
7. Menegakkan supremasi hukum, keadilan sosial, dan perlindungan hak asasi
manusia guna mendukung terciptanya kehidupan masyarakat yang rukun,
aman dan damai. 1
8. Memperluas lapangan kerja dan usaha berbasis ekonomi kerakyatan, melalui
pemberdayaan potensi dan kekuatan ekonomi lokal, terutama pengusaha kecil,
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalbar | Jalan Ahmad Yani No. 6A Pontianak
menengah dan koperasi, dengan membuka akses ke sumber modal, teknologi

dan pasar untuk meningkatkan daya saing, serta menggali, mengembangkan
dan melestarikan nilai-nilai seni tradisional guna melestarikan sekaligus
mempertahankan ketahanan budaya.
9. Melaksanakan peningkatan pembangunan infrastruktur dasar guna
memperlancar mobilitas penduduk dan arus barang serta mempercepat
pembangunan di wilayah pedalaman, perbatasan, pesisir dan kepulauan
sebagai sumber potensi ekonomi.
10. Melaksanakan pengendalian dan pemanfaatan tata ruang dan tata guna wilayah
sesuai dengan peruntukan dan regulasi, guna menghindari kesenjangan
wilayah dan terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan.
B. Arah Kebijakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan

Barat
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat (Disnakertrans

Prov. Kalbar) mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah Provinsi di
Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan melaksanakan tugas dekonsentrasi dan
tugas lainnya yang diserahkan oleh Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas tersebut Disnakertrans Prov.
Kalbar menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelatihan dan penempatan tenaga kerja,

hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan, pembinaan masyarakat
dan kawasan transmigrasi, serta penyiapan permukiman dan penempatan
transmigrasi.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

pelatihan dan penempatan tenaga kerja, hubungan industrial dan pengawasan
ketenagakerjaan, pembinaan masyarakat dan kawasan transmigrasi, serta
penyiapan permukiman dan penempatan transmigrasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Pelaksanaan tugas di bidang pelatihan dan penempatan tenaga kerja,

hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan, pembinaan masyarakat
dan kawasan transmigrasi, serta penyiapan permukiman dan penempatan
transmigrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di 2

bidang pelatihan dan penempatan tenaga kerja, hubungan industrial dan
pengawasan ketenagakerjaan, pembinaan masyarakat dan kawasan

transmigrasi, serta penyiapan pemukiman dan penempatan transmigrasi.
e. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas dan fungsi di bidang

pelatihan dan penempatan tenaga kerja, hubungan industrial dan pengawasan
ketenagakerjaan, pembinaan masyarakat dan kawasan transmigrasi, serta
penyiapan permukiman dan penempatan transmigrasi.
f. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan aset dilingkungan Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
g. Pelaksanaan tugas dekonsentrasi, tugas pembantuan dan tugas lainnya di

bidang tenaga kerja dan transmigrasi yang diserahkan oleh Gubernur.
Visi :
“Terwujudnya Tenaga Kerja dan Masyarakat Transmigrasi yang Produktif,

Kompetitif dan Sejahtera”
Misi :
1. Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dan masyarakat
transmigrasi.
2. Mendorong perluasan kesempatan kerja dan meningkatkan penempatan tenaga
kerja.
3. Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis berkeadilan dan
bermartabat.
4. Mewujudkan jaminan kepastian hukum dibidang ketenagakerjaan, menjadi
institusi andalan, dan menciptakan suasana yang nyaman dan produktif.
5. Mengembangkan potensi sumber daya manusia kawasan dan memfasilitasi
perpindahan penduduk untuk memenuhi kebutuhan pengembangan
permukiman transmigrasi yang berwawasan lingkungan.
6. Mengembangkan masyarakat dan kawasan transmigrasi yang sejahtera untuk
mendukung pembangunan daerah.
C. SATUAN KERJA DAN STRUKTUR ORGANISASI

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor : 18 Tahun 2012,
tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat, susunan
organisasi meliputi :
A. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat :

1. Kepala Dinas
2. Sekretaris/Kepala Bidang
3. Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi
4. Kelompok Jabatan Fungsional (Umum dan Tertentu)
B. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Provinsi Kalimantan Barat :

1. Unit Latihan Kerja Industri
2. Unit Latihan Kerja Industri Entikong
3. Unit Pelatihan Transmigrasi
4. Unit Pelayanan Hiperkes dan Keselamatan Kerja
5. Unit Pengembangan Produktivitas Daerah
Tabel 1
D. SUMBER DAYA MANUSIA

Kondisi pegawai di lingkungan Disnakertrans dan UPTD Prov. Kalbar akhir
Tahun 2016 berjumlah 212 orang, dengan rincian 122 orang berjenis kelamin laki-
laki dan 90 orang berjenis kelamin perempuan, yang terdiri dari pejabat struktural
sebanyak 40 orang, fungsional umum 126 orang dan fungsional tertentu 46 orang.
Kondisi pegawai digambarkan sebagai berikut:
Grafik 1
Kondisi Pegawai Disnakertrans Prov. Kalbar
Berdasarkan Jabatan Tahun 2016
STRUKTURAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL UMUM
59%
19%
22%
Sumber : Subbag Umum dan Aparatur Tahun 2016
Grafik 2
Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Tahun 2016
S2 S1/D4 D3 SMA SMP SD
4% 2%
7%
31%
47%
9%
6
Grafik 3
Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016
42%
PEREMPU
AN
58%
LAKI-LAKI
Tabel 2
Kondisi Pegawai Berdasarkan Unit Kerja Tahun 2016
NO. TEMPAT TUGAS JUMLAH
1 Sekretariat 30 Orang
2 Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja 22 Orang
3 Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan 18 Orang
4 Bidang Pembinaan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi 15 Orang
5 Bidang Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi 14 Orang
6 Unit Latihan Kerja Industri Pontianak 40 Orang
7 Unit Latihan Kerja Industri Entikong 16 Orang
8 Unit Pelatihan Transmigrasi 19 Orang
9 Unit Pelayanan Hiperkes dan Keselamatan Kerja 17 Orang
10 Unit Pengembangan Produktivitas Daerah 21 Orang
JUMLAH 212 Orang

7
Tabel 3
Kondisi Kelompok Fungsional Disnakertrans Prov. Kalbar
Tahun 2016
NO. KELOMPOK FUNGSIONAL JUMLAH KETERANGAN
1 Statistisi 1 Orang ULKI Entikong Prov. Kalbar
2 Pengantar Kerja 6 Orang Disnakertrans Prov. Kalbar
3 Perantara HI / Mediator 2 Orang Disnakertrans Prov. Kalbar
4 Arsiparis 2 Orang Disnakertrans Prov. Kalbar
5 Pengawas 1 Orang Disnakertrans Prov. Kalbar
Unit Pelatihan
6 Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) 4 Orang
Transmigrasi
7 Pranata Komputer 1 Orang Disnakertrans Prov. Kalbar
8 Instruktur (PNS)
- Kejuruan Menjahit 1 Orang Unit Latihan Kerja
- Kejuruan Automotive 2 Orang Unit Latihan Kerja
- Kejuruan Listrik 5 Orang Unit Latihan Kerja
- Kejuruan Teknik Mekanik 3 Orang Unit Latihan Kerja
- Kejuruan Bangunan 1 Orang Unit Latihan Kerja
- Kejuruan Tata Niaga 0 Orang Unit Latihan Kerja
- Aneka Kejuruan 2 Orang Unit Latihan Kerja
Unit Pengembangan
- Manajemen Produktivitas 1 Orang
Produktivitas Daerah
- Instruktur Pertama 3 Orang Unit Latihan Kerja
- Instruktur Pelaksana 4 Orang Unit Latihan Kerja
Unit Pelayanan Higiene
- Penguji Keselamatan dan Kesehatan
1 Orang Keselamatan dan Kesehata
Kerja
Kerja
- Calon Instruktur Pelaksana 1 Orang Unit Latihan Kerja
- Calon Instruktur 5 Orang Unit Latihan Kerja
JUMLAH 46 Orang
PROGRAM DAN KEGIATAN
DEFINISI :
1. Penduduk Usia Kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun dan lebih.
2. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (berusia 15 tahun ke atas) yang selama
seminggu sebelum pencacahan, bekerja atau punya pekerja tetapi sementara tidak
bekerja dan mereka yang tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan.
3. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud
memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1
jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu
4. Penganggur terbuka terdiri dari :
a. Mereka yang mencari pekerjaan;

b. Mereka yang mempersiapkan usaha;
c. Mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin dapat
pekerjaan;
d. Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.
5. Tingkat penganggur terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terbuka terhadap
jumlah angkatan kerja.
6. Pekerja tidak penuh adalah kegiatan seseorang yang bekerja dibawah jam kerja normal
(kurang dari 35 jam seminggu).
7. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan / atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
masyarakat.
8. Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan
dalam bentuk lain.
A. Program Disnakertrans dan UPTD Prov. Kalbar Tahun 2016
a) Program Rutin
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan 9
Keuangan
6) Program Peningkatan Pengelolaan Aset Daerah
b) Program Prioritas
Pelaksanaan pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian diwujudkan
melalui 5 (lima) Program Prioritas beserta implementasi dengan kegiatan :
A. Bidang Ketenagakerjaan (UU No. 23 Tahun 2014, Urusan Pemerintahan

Konkuren : Wajib Non Pelayanan Dasar)
Program Prioritas Bidang Ketenagakerjaan terdiri dari 4 (empat) program

(urusan wajib), yaitu :
1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dalam RPJMD

Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013-2018, merupakan program prioritas
dengan indikator kinerja program yaitu terlatihnya para interpreneur yang
siap membuka usaha (mandiri) dan terlatihnya pencari kerja.
Beberapa isu strategis dibidang ketenagakerjaan, seperti masalah
pengangguran, yang dikarenakan kualitas SDM relatif masih rendah
sehingga kurang memiliki daya saing (penyerapan di pasar kerja tidak
optimal). Hal tersebut antara lain dikarenakan; rendahnya tingkat
pendidikan, ketidaksesuaian antara skill dengan kebutuhan pasar kerja dan
mindset masyarakat bahwa bekerja disektor formal lebih menjanjikan. Untuk
mendapatkan kualitas SDM yang memiliki kompetensi kerja yang memadai,
calon tenaga kerja dibekali pelatihan (berbasis kompetensi, kewirausahaan
dan masyarakat).
Berikut ini kegiatan dari program tersebut, di Disnakertrans dan UPTD Prov.
Kalbar :
Program : Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi :
Kegiatan : 1. Fasilitasi Kegiatan Komisi Badan Rp 66.303.500,00

Koordinasi Sertifikasi Profesi Kal-
Bar
2. Bimtek Instruktur Lembaga Rp 61.504.000,00

Pelatihan Kerja (ILPK)
3. Editing Database Lulusan Pelatihan Rp 30.927.000,00 10
4. Bimbingan Teknis Penyusunan Rp 42.854.500,00

Dokumen Akreditasi Bagi Lembaga
Pelatihan Kerja (IPLK)
5. Pelaksanaan Akreditasi Bagi Rp 50.864.000,00

Lembaga Pelatihan
6. Pelatihan Pemagangan Dalam Rp 168.887.000,00

Negeri Berbasis Pengguna
Unit Pengembangan Produktivitas Daerah (UP2D) :
Kegiatan : 1. Monitoring, Evaluasi Peningkatan Rp 96.229.000,00

Kualitas dan Produktivitas Tenaga
Kerja
2. Bimtek Pengukuran Nilai Tambah Rp 204.122.000,00
3. Pelatihan Motivasi Kewirausahaan Rp 437.672.000,00

Dalam Rangka Pengembangan
Produktivitas
4. Pelatihan Manajemen Rp 138.903.000,00

Kewirausahaan Dalam Rangka
Peningkatan Produktivitas
5. Pelatihan IPI (5S-KAIZEN) Rp 65.831.500,00
Unit Latihan Kerja Industri (ULKI) Pontianak :
Kegiatan : 1. Pendidikan dan Pelatihan Rp1.021.137.000,00

Keterampilan Bagi Pencari Kerja
2. Sosialisasi Pelatihan Rp 131.723.000,00
Unit Latihan Kerja Industri (ULKI) Entikong :
Kegiatan : 1. Rapat Koordinasi Instansi Teknis Rp 26.452.500,00

dan Kecamatan / Kelurahan
11
2. Pendidikan dan Pelatihan Bagi Rp1.042.769.000,00
Pencari Kerja
Gambar 1
SOP Pelatihan Kepada Masyarakat
PELATIHAN KEPADA MASYARAKAT
Penyusunan Juknis
Bantuan Program
Sosialisasi Juknis
Pelaksanaan Pasca Latihan
Bantuan Program
Pelatihan
Pengajuan Proposal
Evaluasi dan Monitoring

Penilaian Proposal
SPMK
a. Evaluasi Proposal
b. Verifikasi
Pelaporan
Penetapan Lembaga
Penerima Bantuan
Tidak disetujui Disetujui
Dinas yang Membidangi Ketenagakerjaan Kab / Kota
12
2) Program Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja

Program perluasan dan penempatan tenaga kerja dalam RPJMD Provinsi
Kalimantan Barat tahun 2013-2018, merupakan program prioritas dengan
indikator kinerja program yaitu tersedianya basis data untuk pasar kerja,
tersedianya tenaga kerja sesuai pasar kerja dan terlaksananya penempatan
tenaga kerja lokal.
Program perluasan tenaga kerja bertujuan untuk menciptakan kegiatan yang
produktif dan berkelanjutan dengan mendayagunakan potensi-potensi
sumber daya alam, sumber daya manusia dan teknologi tepat guna.
Pendayagunaan tersebut merupakan urusan ketenagakerjaan yang
diarahkan pada pengurangan tingkat pengangguran terbuka.
Berikut ini kegiatan dari program tersebut di Disnakertrans Prov. Kalbar :
Program : Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat :
Kegiatan : 1. Rapat Kerja Teknis Program Perluasan Rp 58.152.000,00

dan Pengembangan Kesempatan Kerja
dengan Provinsi, Kabupaten / Kota
2. Layanan Informasi Ketenagakerjaan Rp 50.376.000,00
3. Penanggulangan TKI Bermasalah Rp 67.685.000,00
Penyusunan Rencana Tenaga Kerja

4. Daerah Rp 78.039.000,00
13
Gambar 2
SOP Pelayanan Penempatan TKI Di Luar Negeri
PROSEDUR PELAYANAN PENEMPATAN TKI DI LUAR NEGERI
- Perjalanan kerjasama penempatan 2 Surat Pengantar Rekrut (SPR)

1
- Job Order / Visa Wakalah Surat Ijin Pengerahan (SIP) ke Kab/Kota
- Rancangan Perjalanan Kerja
3
Disetujui Oleh KBRI/ KJRI DISNAKERTRANS PROV
Dokumen yang harus dimiliki : - Sosialisasi Penyuluhan

Aplikasi Disnakertrans : - Pendaftaran CTKI di Dinas TK
1. KTP, Ijazah, Akte Lahir Kab/ Kota
2. Surat keterangan Status Perkawinan - Register CTKI - Seleksi CTKI & BA Seleksi CTKI
3. Surat Izin Suami/Istri, Orang Tua / Wali - BA Seleksi CTKI - Perjanjian Penempatan
4. Sertifikat kompetensi kerja - Perjanjian Penempatan - Rekomendasi Paspor
5. Surat Keterangan Kesehatan - Rekom Paspor
6. Paspor
4
7. Visa Kerja
8. Perjalanan Penempatan
9. Perjanjian Kerja
Disnakertrans Kab - PPTKIS
10. Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN)
- Penampungan CTKI Pemeriksaan Kesehatan

Pemeriksaan Kesehatan - Pelatihan
- Uji Kompetensi
dan Psikologi
- Asuransi TKI 5
7 dan Psikologi 6
KEM HUKUM DAN HAM DISETUJUI OLEH KBRI/KJRI
VISA Kerja dari Perwakilan Penempatan PAP

8
Perjanjian Kerja 9
KTKLN
14
Gambar 3
SOP Alur Proses Perpanjangan RPTKA
ALUR PROSES PERPANJANGAN RPTKA
Permohonan Penggunaan TKA Kepala Dinas Pencatatan
Disposisi Penomoran Oleh Bagian Umum
Pengiriman Surat Oleh Petugas

Kadis / Sekretaris
Koreksi dan Paraf Penanda Tangan Izin

Bidang Tekhnis
Pemohon
Sekretaris Kadis
Kabid PPTK
Pengguna TKA
Koreksi dan Paraf

Kasi Tekhnis
Kabid Tekhnis
Kasi Diaguna TK
Koreksi dan Paraf Tim Tekhnis Verifikasi Berkas
Kasi Tekhnis - Kurang Dikembalikan

- Lengkap Lanjut
Pengetikan
Staf / Petugas
Persyaratan :
1. Tanda terima permohonan secara online ;

2. Surat permohonan tertulis yang ditujukan kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Prov. Kalbar ;
3. Formulir / Daftar isian RPTKA ;
4. Surat Ijin usaha dari instansi yang berwenang ;
5. Akte pendirian badan hukum yang sudah disahkan oleh instansi / pejabat
yang berwenang ;
6. Keterangan domisili perusahaan dari pemerintah daerah setempat ;
7. Bagan struktur organisasi perusahaan ;
8. Surat penunjukan TKI sebagai pendamping TKA yang dipekerjakan ;
9. Rencana program pendidikan dan pelatihan untuk TKI pendamping ;
10. Copy bukti wajib lapor ketenagakerjaan yang masih berlaku berdasarkan
15
UU No. 7 tahun 1981 tentang wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan ;
11. Rekomendasi jabatan yang akan diduduki oleh tka dari instansi tertentu ;
12. Laporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan ;
13. Copy keputusan RPTKA yang masih berlaku ;

14. Copy IMTA yang masih berlaku ;
15. Copy bukti pembayaran dana kompensasi penggunaan TKA melalui Bank
yang ditunjuk oleh Menteri.
3) Program Pembinaan Hubungan Industrial

Program Pembinaan Hubungan Industrial dalam RPJMD Provinsi Kalimantan
Barat tahun 2013-2018, merupakan program prioritas dengan indikator
kinerja program yaitu; terlaksananya perlindungan sosial bagi tenaga kerja,
terselesaikannya perselisihan hubungan industrial secara cepat, tepat, adil
dan murah serta tercegahnya perselisihan hubungan industrial melalui
musyawarah dan mufakat, terlaksananya Upah Minimum dan sektor di
perusahaan di kab/kota, terlaksananya sarana dan prasarana hubungan
industrial melalui PP, PKB, SP/SB di perusahaan, terciptanya HI yang
harmonis, dinamis dan berkeadilan di tempat kerja.
Berikut ini kegiatan dari Program Pembinaan Hubungan Industrial di
Disnakertrans Prov. Kalbar :
Program : Pembinaan Hubungan Industrial
Kegiatan : 1. Penanganan Kasus PHI / PHK Rp 55.795.000,00
2. Penanganan Kasus Unjuk Rasa / Rp 66.578.000,00

Mogok
3. Pemberdayaan LKS Tripartit Rp 254.480.000,00
4. Rapat Koordinasi Serikat Buruh / Rp 46.060.000,00

Pekerja
5. Peningkatan Kapasitas Dewan Rp 22.510.000,00

Pengupah Provinsi (Survey
Kebutuhan Hidup Layak / KHL)
16
4) Program Perlindungan, Pengawasan dan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Program Perlindungan, Pengawasan dan Kesejahteraan Tenaga Kerja dalam
RPJMD Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013-2018, merupakan program
prioritas dengan indikator kinerja program yaitu; terlaksananya pengawasan
ketenagakerjaan yang bersifat kompehensif, tuntas, independen, profesional
dan terkendali, terlaksananya penerapan sistem manajemen keselamatan
kerja dan kesehatan kerja (SMK3) ditempat kerja, terlaksananya forum
komunikasi dan konsultasi pegawai ketenagakerjaan, terlaksananya forum
koordinasi fungsional tingkat provinsi.
Berikut ini kegiatan dari Program Perlindungan, Pengawasan dan
Kesejahteraan Tenaga Kerja tersebut di Disnakertrans Prov. Kalbar:
Program : Perlindungan, Pengawasan dan Kesejahteraan Tenaga Kerja
Kegiatan : 1. Pencegahan / Penanganan Rp 41.400.000,00

Traficking
2. Pengawasan Penyelesaian Klaim Rp 46.649.000,00

Kecelakaan Kerja
3. Pembinaan dan Pengawasan Rp 70.990.000,00

Pelaksanaan UMP
4. Pembinaan Terbaik Tenaga Kerja Rp 29.470.000,00

Wanita
5. Rencana Aksi Penghapusan Rp 70.400.000,00

Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk
Untuk Anak
6. Rakor Bidang Ketenagakerjaan dan Rp 118.352.500,00

Ketransmigrasian
7. Sosialisasi Norma Keselamatan dan Rp 26.680.000,00

Kesehatan Kerja (K3)
Unit Pelayanan Hiperkes dan Keselamatan Kerja Pontianak :
Kegiatan : 1. Penyuluhan Hiperkes dan Rp 52.016.000,00

Keselamatan Kerja Kabupaten
Bengkayang
2. Penyuluhan Hiperkes dan Rp 52.016.000,00

Landak

Keselamatan Kerja Kabupaten 17
Sanggau
4. Pengujian Lingkungan Perusahaan Rp 123.263.300,00
5. Pemeriksaan Kesehatan dan Rp 163.263.300,00

Keselamatan Kerja di Perusahaan

Sambas
7. Kalibrasi Peralatan Laboratorium Rp 10.000.000,00
B. Bidang Ketransmigrasian (UU No. 23 Tahun 2014, Urusan Pemerintahan

Konkuren : Pilihan)
Program Prioritas Bidang Ketransmigrasian (urusan pilihan), yaitu Program

Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh dalam

RPJMD Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013-2018, merupakan program
prioritas dengan indikator kinerja program yaitu; meningkatnya kualitas
permukiman dan calon transmigrasi, terbinanya masyarakat transmigran,
jumlah kawasan transmigrasi yang berkembang dan menjadi pusat
pertumbuhan baru.
Berikut ini kegiatan dari Program Pengembangan Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh di Disnakertrans Prov. Kalbar :
Program : Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Kegiatan : 1. Fasilitasi Kerja Sama Antar Daerah Rp 47.459.000,00

Penempatan Transmigrasi
2. Identifikasi Sisa Daya Tampung Rp 50.539.500,00

Lokasi Transmigrasi
3. Monitoring dan Evaluasi Rp 33.083.000,00

Penempatan Transmigrasi
4. monitoring dan Konsultasi Rp 33.238.000,00

Pendaftaran dan Seleksi Calon
Transmigran
5. Penyusunan Rencana Program Rp 37.987.500,00

Penyiapan permukiman dan
Penempatan Transmigrsi (P3Trans)
6. Monitoring dan Inventarisasi Rp 28.155.000,00

Permasalahan Lahan Transmigrasi
18
7. Koordinasi dan Penerbitan Rp 18.948.000,00
Sertifikat Hak Milik Atas Tanah
8. Penilaian Layak Huni Siap Terima Rp 48.699.000,00

Penempatan (STP)
9. Pembinaan Sosial Budaya di UPT Rp 29.528.000,00

Binaan
10. Fasilitasi dan Penilaian / Pemilihan Rp 49.249.000,00

Transmigran dan Pembinaan
Pemukiman Transmigrasi Teladan
11. Pengumpulan Data dan Sistem Rp 21.352.000,00

Informasi Transmigrasi
12. Monitoring Sarana dan Prasarana Rp 53.000.000,00

Fisik UPT Binaan
13. Fasilitasi Bantuan Alat Mesin Rp 23.324.000,00

Pertanian Lokasi Transmigrasi
14. Pembinaan dan Pengembangan Rp 5.327.000,00

Partisipasi Usaha Ekonomi Mandiri
15. Pembinaan dan Penempatan Rp 33.417.500,00

Produksi Pengolahan Hasil dan
Pemasaran
16. Pengendalian Distribusi Bantuan Rp 18.980.000,00

Pangan Beras Transmigrasi
17. Fasilitasi Penyusunan Program dan Rp 61.845.000,00

Peningkatan Pengembangan
Pembinaan Masyarakat
Transmigrasi
Unit Pelatihan Transmigrasi (Upeltrans)
Kegiatan : 1. Pelatihan Intensifikasi Lahan Rp 196.580.000,00

Pekarangan (ILP)
2. Pelatihan Pengembangan dan Rp 113.105.000,00

Pelayanan Masyarakat
3. Monitoring dan Evaluasi Tindak Rp 61.165.000,00

Lanjut Pelatihan
4. Pelatihan Dasar Umum (PDU) Rp 210.656.000,00
5. Pelatihan Tata Rias Kecantikan (1 Rp 95.640.000,00

Angkatan)
19
KEUANGAN
A. Sumber Dana APBD
Tabel 4
REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI APBD
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013 - 2016
Tahun
URAIAN 2013 2014 2015 2016
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %

Belanja Tidak Langsung 17.071.106.800,00 15.772.863.648,00 92,40 19.009.000.500,00 18.837.427.664,00 99,10 22.611.404.400,00 22.269.936.732,00 98,49 23.180.658.300,00 21.918.131.045,00 94,55
Belanja Langsung 17.475.414.000,00 16.220.004.300,00 92,82 17.755.007.100,00 16.703.956.721,00 94,08 17.251.133.139,00 16.163.749.513,00 93,70 14.154.040.820,00 13.052.094.710,00 92,21
Dinas Nakertrans Prov. Kalbar 6.034.000.000,00 5.252.351.986,00 87,05 6.180.000.000,00 5.603.264.344,00 90,67 5.230.889.000,00 4.632.877.115,00 88,57 4.647.350.000,00 4.199.667.109,00 90,37
Unit Pengembangan Produktivitas Daerah (UP2D) 1.821.050.000,00 1.760.592.342,00 96,68 1.800.000.000,00 1.708.075.409,00 94,89 1.582.635.000,00 1.496.706.563,00 94,57 1.955.594.000,00 1.798.176.628,00 91,95
Unit Pelayanan Hiperkes dan Keselamatan Kerja 1.800.000.000,00 1.737.321.546,00 96,52 1.815.150.000,00 1.779.514.082,00 98,04 2.199.705.414,00 2.119.250.640,00 96,34 1.549.000.000,00 1.478.078.919,00 95,42
Unit Latihan Kerja Industri Pontianak 2.015.000.000,00 1.981.933.989,00 98,36 2.538.000.000,00 2.404.225.881,00 94,73 3.166.611.850,00 3.038.928.514,00 95,97 2.323.100.000,00 2.136.654.539,00 91,97
Unit Latihan Kerja Industri Entikong 3.975.364.000,00 3.731.122.075,00 93,86 3.524.275.000,00 3.403.269.511,00 96,57 3.250.157.300,00 3.206.843.743,00 98,67 2.126.396.820,00 2.045.834.068,00 96,21
Unit Pelatihan Transmigrasi 1.830.000.000,00 1.756.682.362,00 95,99 1.897.582.100,00 1.805.607.494,00 95,15 1.821.134.575,00 1.669.142.938,00 91,65 1.552.600.000,00 1.393.683.447,00 89,76
Jumlah Belanja 34.546.520.800,00 31.992.867.948,00 92,61 36.764.007.600,00 35.541.384.385,00 96,67 39.862.537.539,00 38.433.686.245,00 96,42 37.334.699.120,00 34.970.225.755,00 93,67
Sumber : Renja dan Mobev Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Kalbar
Data berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2008-2016
20
b. Sumber Dana APBN
Tabel 5
REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI APBN
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013 - 2016
Tahun
PROGRAM 2013 2014 2015 2016
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %

Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja
5.739.245.000,00 5.632.839.160,00 98,15 1.704.769.000,00 1.697.627.906,00 99,58 8.188.645.000,00 7.691.449.200,00 93,93 Rp 2.018.920.000,00 Rp 1.985.375.600,00 98,34
dan Produktivitas
Program Penempatan dan Perluasan Lapangan
1.678.705.000,00 1.677.430.000,00 99,92 - - - - - - - - -
Kerja
Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga
- - - - - - 2.309.054.000,00 2.877.846.521,00 124,63 Rp 1.570.742.000,00 Rp 1.126.572.160,00 71,72
Kerja
Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan
- - - 1.012.490.000,00 853.283.645,00 84,28 - - - - - -
Kerja
Program Perlindungan Tenaga Kerja dan
Pengembangan Sistem Pengawasan 1.594.687.000,00 1.321.687.000,00 82,88 1.191.217.000,00 886.480.025,00 74,42 1.173.718.000,00 1.061.271.600,00 90,42 Rp 1.525.935.000,00 Rp 1.073.301.600,00 70,34
Ketenagakerjaan
Program Pengembangan Hubungan Industrial dan
1.838.675.000,00 1.737.171.700,00 94,48 2.337.349.000,00 2.183.503.350,00 93,42 3.197.951.000,00 2.756.924.800,00 86,21 Rp 2.103.643.000,00 Rp 1.882.510.700,00 89,49
Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi 4.404.725.000,00 3.051.745.300,00 69,28 2.168.128.000,00 1.683.027.200,00 77,63 5.011.495.000,00 4.091.349.900,00 81,64 Rp 3.630.609.000,00 Rp 1.821.951.900,00 50,18
Program Pengembangan Masyarakat dan Kawasan

12.116.054.000,00 11.064.826.764,00 91,32 6.697.863.000,00 5.803.916.047,00 86,65 4.008.060.000,00 2.931.482.902,00 73,14 Rp 6.153.431.000,00 Rp 4.268.274.995,00 69,36
Transmigrasi
Jumlah Belanja 27.372.091.000,00 24.485.699.924,00 89,45 15.111.816.000,00 13.107.838.173,00 86,74 23.888.923.000,00 21.410.324.923,00 89,62 17.003.280.000,00 12.157.986.955,00 71,50
Sumber : Renja dan Mobev Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Kalbar
Data berdasarkan LKPj 2013-2015 dan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2008-2016
21
KONDISI KALIMANTAN BARAT
A. PENDUDUK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT
1) Penduduk
Tabel 6
Jumlah Penduduk Kalbar
No. Kabupaten / Kota Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Kab. Sambas 322.222 305.880 628.102
2 Kab. Mempawah 153.679 146.233 299.912
3 Kab. Sanggau 248.951 230.666 479.617
4 Kab. Ketapang 298.648 276.456 575.104
5 Kab. Sintang 207.517 193.171 400.688
6 Kab. Kapuas Hulu 121.432 114.277 235.709
7 Kab. Bengkayang 146.602 135.478 282.080
8 Kab. Landak 206.042 187.665 393.707
9 Kab. Sekadau 106.824 100.306 207.130
10 Kab. Melawi 117.636 109.784 227.420
11 Kab. Kayong Utara 62.635 58.703 121.338
12 Kab. Kubu Raya 307.276 290.488 597.764
13 Kota Pontianak 328.851 324.179 653.030
14 Kota Singkawang 118.313 113.290 231.603
Jumlah 2.746.628 2.586.576 5.333.204
Sumber data : Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Prov. Kalbar. Website :
http://dukcapil.kalbarprov.go.id laporan data kependudukan yang sudah
dikonsolidasikan dan dibersihkan Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian
Dalam Negeri RI Semester I 30 Juni 2016
2) Pertumbuhan Ekonomi
Tabel 7
Pertumbuhan Ekonomi Kalbar 2013-2016 Perekonomian Kalimantan Barat yang
diukur berdasarkan besaran Produk Domestik
TAHUN PERTUMBUHAN EKONOMI
Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga
berlaku triwulan III-2016 mencapai Rp41,33
2013 6,08%
triliun dan atas dasar harga konstan 2010
2014 5,02% mencapai Rp29,97 triliun.
Ekonomi Kalimantan Barat triwulan III-
2015 4,81%
2016 terhadap triwulan III-2015 tumbuh 5,71%
2016 5,71% (y-on-y) meningkat dibanding triwulan II-2016
yang tumbuh 4,41% maupun dibanding
Sumber : Berita Resmi Statistik Triwulan III 2016 - BPS Prov. Kalbar
capaian triwulan III-2015 yang tumbuh 4,55%.
Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh seluruh Lapangan Usaha, dimana
pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pengadaan Listrik dan Gas yang tumbuh 38,68%.
Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor yang
tumbuh 20,21%. 22
Ekonomi Kalimantan Barat triwulan III-2016 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q)
tumbuh 5,47%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pertambangan
dan Penggalian yang tumbuh 28,54%, Konstruksi 8,04%, dan Jasa Pendidikan 7,24%.
Sedangkan dari sisi Pengeluaran lebih disebabkan meningkatnya kinerja Ekspor 13,40%
dan Pembentukan Modal Tetap Bruto 10,61%.
Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat sampai dengan triwulan
III-2016 tumbuh 5,38% (c-to-c). Pertumbuhan tersebut didukung oleh seluruh lapangan
usaha yang tumbuh positif, dengan pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha
Pengadaan Listrik dan Gas 25,75%. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan didorong oleh
pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga dan
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Ekspor serta Pembentukan Modal Tetap Bruto.
Sebaliknya, kinerja Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dan Impor mengalami kontraksi.
Struktur ekonomi Kalimantan Barat pada triwulan III-2016 didominasi oleh
Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (19,77%); Industri Pengolahan
(16,28%); Perdagangan Besar-Eceran; Reparasi Mobil-Sepeda Motor (14,37%); dan
Konstruksi (11,60%). Sementara dari sisi Pengeluaran berasal dari Konsumsi Rumah
Tangga (54,29%) dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (34,84%)
B. BIDANG KETENAGAKERJAAN
Tabel 8
Kondisi Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Barat
Tahun
Kondisi Ketenagakerjaan Satuan
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Penduduk 15+ Jiwa 3.002.953 3.020.831 3.040.796 3.068.131 3.318.062 3.383.166 3.446.157
Angkatan Kerja Jiwa 2.197.325 2.233.195 2.182.524 2.140.166 2.320.229 2.357.224 2.388.758
Bekerja Jiwa 2.095.705 2.146.572 2.106.514 2.053.823 2.226.510 2.235.887 2.287.823
Bukan Angkatan Kerja Jiwa 805.628 787.636 858.272 927.965 997.833 1.025.942 1.057.399
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 73,17 73,93 71,77 69,75 69,93 69,68 69,32
Jiwa 101.620 86.623 76.010 86.343 93.719 121.337 100.935
Tingkat Pengangguran Terbuka
% 4,62 3,88 3,48 4,03 4,04 5,15 4,23
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Kalbar
Data berdasarkan Berita Statistik BPS
Grafik Tingkat Penganguran Grafik Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
4,62 69,32
5,15 2016
3,88 4,03 69,68
2015
4,23 69,93
3,48 4,04 2014
69,75
2013
71,77
2012
2010 2011 2012 2013 73,93
2014 2015 2011
2016 73,17
2010
23
Keadaan ketenagakerjaan di Kalimantan Barat pada bulan Agustus 2016 tahun
2016 menunjukan adanya perbaikan yang digambarkan dengan peningkatan kelompok
penduduk yang berkerja serta penurunan tingkat pengangguran. Pada bulan Agustus
2016, jumlah angkatan kerja mencapai 2.389 ribu orang naik sekitar 32 ribu orang
dibanding keadaan Agustus 2015. Penduduk yang berkerja pada Agustus 2016 juga
mengalami peningkatan sebesar 52 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2015.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), kondisi bulan Agustus 2016 sebesar 4,23%
mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu tahun 2015 sebesar
5,15%. Hal ini bisa dilihat dari jumlah pengangguran pada Agustus 2016 yang
mengalami penurunan sekitar 20 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2015. Kondisi
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Bulan Agustus 2016 cenderung stabil yaitu
sebesar 69,32% dibanding keadaan Agustus 2015 (69,68%).
Tabel 9
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Berkerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2015-2016

Sturktur lapangan pekerjaan secara
(000 orang) umum mengalami perubahan dimana sektor
Kondisi Di Tahun
Lapangan Pekerjaan Utama pertanian, perdagangan, dan sektor jasa
Agust-15 Feb-16 Agust-16
1 2 3 4
masih menjadi penyumbang penyerapan
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuhan dan
Perikanan
1293 1138 1113 tenaga kerja. Jika dilihat kondisi bulan
Pertambangan dan Penggalian 37 54 51
Agustus 2016, sektor pertanian mengalami
Industri 87 111 125
penurunan yaitu sekitar 180 ribu orang
Listrik, Gas dan Air Minum 4 9 5
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Konstruksi 105 147 144
Penurunan yang terjadi pada sektor
Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 352 418 412
pertanian mengalami transformasi ke sektor
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Lembaga
56 62 68
Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa lainnya, hal ini dilihat bahwa sektor lainnya
Perusahaan 35 28 50
yang mengalami peningkatan dibandingkan
Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perseorangan 268 339 321
dengan tahun 2015.
Total 2237 2306 2289
Sumber Data : Data 2016 berdasarkan Berita Statistik BPS Bulan Agustus 2016
Jika dilihat persentasenya untuk sektor industri mengalami kenaikan tenaga kerja
tertinggi yaitu 43,96% (38 ribu orang), kemudian diikuti oleh Sektor Lembaga Keuangan,
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan sebesar 42,82% (15 ribu orang),
serta Sektor Konstruksi sebesar 37,09% (39 ribu orang). Sedangkan Sektor Perdagangan,
Rumah Makan, dan Jasa Akomodasi mengalami kenaikan tenaga kerja terendah yaitu
sekitar 17,11% (60 ribu orang).
24
Dari 6 kategori status pekerjaan Tabel 10
umum dapat dikelompokan menjadi 2
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2015-2016
jenis kegiatan yaitu pekerja formal dan

(000 orang)
pekerja informal, pekerja formal Kondisi Di Tahun

Lapangan Pekerjaan Utama
mencakup kategori berusaha dengan Agust-15 Feb-16 Agust-16
1 2 3 4
dibantu buruh tetap dan kategori buruh Berusaha sendiri 399 362 477
/ karyawan. Sisanya termasuk pekerja Berusaha di bantu buruh tidak tetap 443 456 402
informal. Berdasarkan identifikasi ini, Berusaha di bantu buruh tetap 71 73 97
maka pada Agustus 2016 sekitar 874 Buruh / Karyawan 699 783 776
Pekerja bebas 123 161 132

ribu orang (38,19%) bekerja pada
Pekerja keluarga / tak dibayar 501 471 403
kegiatan formal dan 1.414 ribu orang
Total 2236 2306 2287
berkerja pada kegiatan informal.
Selama periode 1 tahun terakhir penduduk yang berkerja dengan status

buruh/karyawan bertambah sebesar 77 ribu orang dan penduduk berkerja dengan
usaha dibantu buruh tetap juga meningkat sebesar 26 ribu orang. Peningkatan ini
menyebabkan persentase pekerja formal naik dari 34,44% pada kondisi Agustus 2015
menjadi 38,19% kondisi Agustus 2016.
Sedangkan jika dilihat dari komponen pekerja informal peningkatan cukup besar
terjadi pada pekerja dengan status usaha sendiri sebesar 78 ribu orang dan pekerja
dengan status pekerja bebas sebesar 9 ribu orang, sedangkan status pekerja keluarga
mengalami penurunan sebesar 98 ribu orang dan berusaha dibantu buruh tidak tetap
menurun sebesar 41 ribu orang.
Tabel 11
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015-2016
(000 orang) Secara umum kualitas ketenagakerjaan
Kondisi Di Tahun
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan menurut pendidikan di bulan Agustus 2016
1 2 3 4 mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat
SD ke bawah 1216 1187 1183
dari jumlah penduduk yang berkerja
Sekolah Menengah Pertama 377 405 415
menurut pendidikan tertinggi yang
Sekolah Menengah Atas 363 356 375
ditamatkan hanya golongan pendidikan SD
Sekolah Menengah Kejuruan 110 140 104
Diploma I/II/III 49 60 52
ke bawah dan golongan SMA Kejuruan yang
Universitas 121 156 158 mengalami penurunan masing-masing 33
Total 2236 2304 2287 ribu orang (2,71%) dan 6 ribu orang (5,45%)
sedangkan lainnya mengalami peningkatan.
Pada Agustus 2016, penyerapan tenaga kerja masih didominasi oleh mereka yang 25
berpendidikan rendah. Hal ini terlihat pada pekerja dengan jenjang pendidikan SD ke
bawah yaitu sekitar 1.183 ribu orang (51,70%), sedangkan jumlah pekerja dengan
pendidikan tinggi relatif kecil. Pekerja dengan pendidikan Diploma hanya sekitar 52 ribu
orang (2,27%) dan pekerja dengan pendidikan Sarjana hanya sebesar 158 ribu orang
(6,90%). Meskipun begitu keadaan ini lebih baik dibandingkan Agustus 2015, karena
pekerja dengan pendidikan rendah seperti SD ke bawah sedikit menurun. Sedangkan
pekerja pendidikan tinggi meningkat mulai tingkat diploma dan sarjana.
Tabel 12
Jika kualitas tenaga kerja pada bulan
Jumlah Pengangguran Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Agustus 2016 meningkat dibandingkan (000 orang)
Kondisi Di Tahun
tahun sebelumnya, hal yang berlawanan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
terjadi pada kualitas pengangguran. Secara 1 2 3 4
umum jumlah pengangguran dilihat SD ke bawah 35 32 33
Sekolah Menengah Pertama 23 25 13

menurut pendidikan tertinggi yang Sekolah Menengah Atas 40 32 32
ditamatkan menurun, hal ini sejalan dengan Sekolah Menengah Kejuruan 10 7 10
Diploma I/II/III 3 8 6
TPT total yang juga menurun pada Agustus
Universitas 10 6 7
2016 sebesar 4,23% dibanding TPT Agustus Total 121 110 101
2015 sebesar 5,15%. Sumber Data : Data 2016 berdasarkan Berita Statistik BPS Bulan Agustus 2016
Jika dibandingkan keadaan Agustus 2016 dengan Agustus 2015 hampir semua
pengangguran pada tingkat pendidikan menurun, kecuali tingkat pendidikan Diploma
yang mengalami peningkatan sebesar 3 ribu orang atau sekitar 50% dibandingkan tahun
sebelumnya.
26
REKAPITULASI JUMLAH LULUSAN PELATIHAN YANG DILAKSANAKAN OLEH UPTD
DISNAKERTRANS PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016
a) Unit Latihan Kerja Industri Provinsi Kalimantan Barat
Tabel 13
Realisasi Pelaksanaan Pelatihan Unit Latihan Kerja Industri Prov. Kalbar Tahun 2016
Realisasi Kelulusan (Orang)

NO. PROGRAM/KEGIATAN Kejuruan Sub Kejuruan
L P JML
1. PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA (SUMBER DANA APBD)
Kegiatan :
Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja Bangunan Auto Cad 12 2 14
Teknologi Informasi dan Komunikasi Operator Komputer 5 11 16

Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja
Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja Teknik Otomotif Mobil Bensin 32 - 32
Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja Teknik Elektronika Teknisi HP 7 - 7
Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja Garmen Apparel Menjahit 2 13 15
Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja Tata Kecantikan Tata Rias - 60 60
Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja Bisnis dan Manajemen Administrasi Perkantoran 5 23 28
Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja Teknik Las Las Listrik 24 - 24
Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja Teknik Otomotif Sepeda Motor 15 - 15
Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja Industri Kreatif Anyaman - 16 16
Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja Teknik Listrik Instalasi Penerangan 16 - 16
Pelatihan Berbasis Kompetensi (DAK) Bisnis dan Manajemen Administrasi Perkantoran 12 17 29
Pelatihan Berbasis Kompetensi (DAK) Teknik Otomotif Mobil Bensin 14 - 14
Pelatihan Berbasis Kompetensi (DAK) Teknik Otomotif Sepeda Motor 13 2 15
Pelatihan Berbasis Kompetensi (DAK) Teknik Listrik Instalasi Penerangan 11 2 13
Pelatihan Berbasis Kompetensi (DAK) Teknik Elektronika Teknisi HP 15 - 15
Pelatihan Berbasis Kompetensi (DAK) Teknologi Informasi dan Komunikasi Operator Komputer 15 17 32
Pelatihan Berbasis Kompetensi (DAK) Bangunan Auto Cad 10 4 14
Pelatihan Berbasis Kompetensi (DAK) Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknisi Komputer 9 - 9
Pelatihan Berbasis Kompetensi (DAK) Tata Kecantikan Tata Rias 1 - 15 15
Pelatihan Berbasis Kompetensi (DAK) Tata Kecantikan Tata Rias 2 - 15 15
Pelatihan Berbasis Kompetensi (DAK) Garmen Apparel Menjait 1 1 14 15
Pelatihan Berbasis Kompetensi (DAK) Garmen Apparel Menjait 2 1 14 15
Jumlah 219 225 444
2. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas (Sumber Dana APBN)
Kegiatan :
Kerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Pelatihan bagi ibu-ibu rumah tangga yang telah
Olahan hasil pertanian - 10 10
Perempuan dan Perlindungan Anak RI memiliki usaha sendiri
Olahan hasil perikanan - 10 10

Tata Rias 1 - 10 10
Tata Rias 2 - 10 10
Menjahit - 10 10
Jumlah 0 50 50
JUMLAH 219 275 494
27
b) Unit Latihan Kerja Industri Entikong
Tabel 14
Realisasi Pelaksanaan Pelatihan Unit Latihan Kerja Industri Entikong Tahun 2016
Realisasi Realisasi Penyerapan

Industri
NO. PROGRAM/KEGIATAN Kejuruan Sub Kejuruan Kelulusan
Perusahaan Wirausaha
Mandiri
L P Jml L P Jml
1 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga
Kerja (Sumber Dana APBD)
Kegiatan : Pelatihan Keterampilan Berbasis Masyarakat Teknologi Informasi dan Komunikasi Office Tools 21 52 73 1 4 5 0
Teknik Otomotif Teknik Sepeda 50 0 50 2 0 2 0

Motor
Teknik Listrik Instalasi 25 10 35 0 0 0 0
Penerangan
Teknik Las Pabrikasi 12 0 12 5 0 5 0
Garmen Apparel Menjahit 0 20 20 0 0 0 0
Tata Kecantikan Kecantikan Rambut 0 30 30 0 3 3 2
Kecantikan Kulit 0 12 12 0 0 0 0
JUMLAH 108 124 232 8 7 15 2

2 Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan
Produktivitas (Sumber Dana APBN)
Kegiatan : Pelatihan Keterampilan Berbasis Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Office Tools 29 42 71 0 0 0 0
Teknik Otomotif Teknik Sepeda 49 2 51 9 0 9 2

Motor
Teknik Listrik Instalasi 17 3 20 0 0 0 0

Penerangan
Teknik Las Pabrikasi 30 0 30 2 0 2 1
Garmen Apparel Menjahit 0 29 29 0 0 0 0
Tata Kecantikan Kecantikan Rambut 0 14 14 0 0 0 0
Kecantikan Kulit 0 30 30 0 0 0 0
JUMLAH 125 120 245 11 0 11 3
JUMLAH KESELURUHAN 233 244 477 19 7 26 5 28

Sumber Data : Laporan Realisasi Pelatihan ULKI Entikong Tahun 2016
c) Unit Pelatihan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat
Tabel 15
Realisasi Pelaksanaan Pelatihan
Unit Pelatihan Transmigrasi Tahun 2016
Realisasi
NO. PROGRAM/KEGIATAN Tempat Pelaksanaan Pelatihan
L P Jumlah
1 Sumber Dana APBD
Pelatihan Tata Rias Kecantikan 25 25 Jl. Imam Bonjol No. 390 Pontianak
Pelatihan Intensifikasi Lahan Pekarangan (ILP) 1 29 30 UPT Tanjung Satai Kec. Pulau Maya Kab. Kayong Utara
Pelatihan Intensifikasi Lahan Pekarangan (ILP) 30 30 UPT Tanjung Satai Kec. Pulau Maya Kab. Kayong Utara
Pelatihan Dasar Umum (PDU) 25 25 50 UPT XIX Keliling Semulung Kec. Embaloh Hilir Kab. KH
Pelatihan Dasar Umum (PDU) 25 25 50 UPT Tanjung Satai Kec. Pulau Maya Kab. Kayong Utara
Pelatihan Pengembangan Masyarakat (PPM) 18 12 30 UPT XVIII Nanga Kalis Kec. Kalis Kab. Kapuas Hulu
JUMLAH 99 116 215
Sumber Data : Laporan Realisasi Pelatihan Tahun 2016 Upeltrans Provinsi Kalbar
d) Unit Pelayanan Hiperkes dan Keselamatan Kerja
Tabel 16
Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
Unit Pelayanan Hiperkes dan Keselamatan Kerja Prov. Kalbar Tahun 2016
NO. PROGRAM/KEGIATAN JUMLAH Keterangan

1 Pengujian Lingkungan : kebisingan, Iklim kerja,
8 Perusahaan pencahayaan, getaran
2 Peningkatan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja Pemeriksaan gizi,

perusahaan 9 Perusahaan spirometri, audiometri.
Visum, tekanan darah
3 Peningkatan penyebaran ilmu hiperkes dan keselamatan
kerja 4 Perusahaan
29
e) Unit Pengembangan Produktivitas Daerah Provinsi Kalimantan Barat
Tabel 17
Realisasi Pelaksanaan Bimbingan Teknis
Pengukuran Produktivitas (KURTAS)
Unit Produktivitas Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
Tempat
Realisasi
NO. PROGRAM /KEGIATAN Pelaksanaan
L P Jumlah Pelatihan
1 Peningkatan Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja
(Sumber Dana APBD)
Bimbingan Teknis Pengukuran Kabupaten

Nilai Tambah Angkatan I (Satu) 9 11 20 Mempawah
Bimbingan Teknis Pengukuran

Nilai Tambah Angkatan I (Satu) Kabupaten
9 11 20
Bengkayang

Nilai Tambah Angkatan I (Satu) Kabupaten
11 9 20
Ketapang

Nilai Tambah Angkatan I (Satu) Kabupaten Kubu
14 6 20
Raya
Jumlah 43 37 80 4 Kabupaten
2 Peningkatan Kompetensi
Tenaga Kerja dan
Produktivitas (Sumber Dana
APBN)
Pelatihan Pengukuran
Produktivitas Untuk Perusahaan 23 7 30 Kota Pontianak
Jumlah 23 7 30 1 Kota
5 Kabupaten/
JUMLAH (APBD + APBN) 43 44 110
Kota
30
Tabel 18
Realisasi Pelaksanaan Bimbingan Teknis
Pelatihan, Konsultansi dan Produktivitas (LATKONTAS)
Unit Produktivitas Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
Tempat
Realisasi
NO. PROGRAM/KEGIATAN Pelaksanaan
L P Jumlah Pelatihan
1 Peningkatan Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja
(Sumber Dana APBD)
Pelatihan Motivasi
Kewirausahaan Dalam rangka Kabupaten
Pengembangan Produktivitas - 20 20
Kapuas Hulu
Angkatan I (Satu)
Pelatihan Motivasi
Pengembangan Produktivitas 1 19 20
Kayong Utara
Angkatan II (Dua)
Pelatihan Motivasi
Landak
Angkatan III (Tiga)
Pelatihan Motivasi
Kewirausahaan Dalam rangka Kota
Singkawang
Angkatan IV (Empat)
Pelatihan Motivasi
Sambas
Angkatan V (Lima)
Pelatihan Motivasi
Melawi
Angkatan VI (Enam)
Pelatihan Manajemen
Peningkatan Produktivitas 6 14 20
Sintang
Angkatan I (Satu)
Pelatihan Manajemen
Peningkatan Produktivitas 3 17 20
Sekadau
Angkatan II (Dua)
Pelatihan IPI (5S - KAIZEN)

Kabupaten
12 8 20
Sanggau
9 Kabupaten/
Jumlah 58 122 180
Kota
2 Peningkatan Kompetensi
Tenaga Kerja dan
Produktivitas (Sumber Dana
APBN)
Pelatihan Peningkatan
Produktivitas Tenaga Kerja 5 15 20 Kota Pontianak
Angkatan I ( Satu)
Angkatan II (Dua)
Angkatan III (Tiga)
Angkatan IV (Empat)
Angkatan V (Lima)
Angkatan VI (Enam)
Angkatan VII (Tujuh)
Angkatan VIII (Delapan)
Angkatan IX (Sembilan)
Angkatan X (Sepuluh)
Bimbingan Konsultasi 5 25 30
Pengembangan Desa Produktif

Angkatan I (Satu) Kabupaten Kubu
10 10 20
Raya

Angkatan II (Dua) Kabupaten Kubu
- 20 20
Raya

Angkatan III (Tiga) 1 19 20 Kota Pontianak

Angkatan IV(Empat) Kabupaten
13 7 20
Mempawah

31
Angkatan V (Lima) Kabupaten Kubu
10 10 20
Raya
3 Kabupaten/
Jumlah 93 237 330
Kota
12 Kabupaten/
JUMLAH (APBD + APBN) 151 359 510
Kota
Tabel 19
Rekapitulasi Penempatan TKI
Berdasarkan Negara Penempatan Dan Sektor Usaha Tahun 2016
DAERAH ASAL TKI FORMAL (ORANG) INFORMAL (ORANG)

NEGARA TOTA
NO.
PENEMPATAN (KAB./KOTA) L P JML L P JML L
1 MALAYSIA Kota Pontianak 40 16 56 1 2 3 59
Kota Singkawang 10 7 17 1 1 2 19
Kab. Bengkayang 13 6 19 0 5 5 24
Kab. Kapuas Hulu 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Kayong Utara 1 0 1 0 0 0 1
Kab. Ketapang 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Kubu Raya 57 20 77 0 6 6 83
Kab. Landak 13 2 15 0 1 1 16
Kab. Melawi 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Mempawah 22 1 23 0 7 7 30
Kab. Sambas 661 302 963 0 8 8 971
Kab. Sanggau 9 1 10 1 2 3 13
Kab. Sekadau 1 0 1 0 2 2 3
Kab. Sintang 1 0 1 0 0 0 1
Kab. Luar Kalbar 105 12 117 0 3 3 120
Jumlah 933 367 1300 3 37 40 1340
BRUNAI
2 Kota Pontianak 81 48 129 0 1 1 130
DARUSSALAM
Kab. Kubu Raya 44 25 69 0 1 1 70
Kab. Landak 2 1 3 0 0 0 3
Kab. Melawi 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Mempawah 18 14 32 0 0 0 32
Kab. Sambas 25 30 55 0 3 3 58
Kab. Sanggau 2 4 6 0 0 0 6
Kab. Sekadau 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Sintang 1 0 1 0 0 0 1 32
Kab. Luar Kalbar 31 5 36 0 9 9 45
Jumlah 227 147 374 0 14 14 388
NEGARA TOTA
NO.
3 CONGO Kota Pontianak 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Kubu Raya 1 0 1 0 0 0 1
Kab. Landak 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Melawi 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Mempawah 1 0 1 0 0 0 1
Kab. Sambas 1 0 1 0 0 0 1
Kab. Sanggau 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Sekadau 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Sintang 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Luar Kalbar 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 4 0 4 0 0 0 4
4 SINGAPURA Kota Pontianak 0 0 0 0 4 4 4
Kab. Kubu Raya 0 0 0 0 2 2 2
Kab. Landak 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Melawi 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Sambas 0 0 0 0 1 1 1
Kab. Sanggau 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Sekadau 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Sintang 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 11 11 11
5 GABON Kota Pontianak 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Bengkayang 0 0 0 0 0 0 0 33
NEGARA TOTA
NO.
Kab. Kubu Raya 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Landak 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Melawi 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Sambas 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Sanggau 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Sekadau 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Sintang 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 1 0 1 0 0 0 1
6 QATAR Kota Pontianak 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Kubu Raya 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Landak 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Melawi 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Sambas 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Sanggau 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Sekadau 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Sintang 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 1 0 1 0 1 1 2
7 ARAB SAUDI Kota Pontianak 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Kubu Raya 0 0 0 0 2 2 2
Kab. Landak 0 0 0 0 0 0 0 34
Kab. Melawi 0 0 0 0 0 0 0
NEGARA TOTA
NO.
Kab. Sambas 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Sanggau 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Sekadau 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Sintang 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 1 0 1 0 3 3 4
JUMLAH KESELURUHAN 1167 514 1681 3 66 69 1750
Jumlah Penempatan TKI (Data BP3TKI) : 1750 orang
Jumlah Penempatan Pencari Kerja Berdasarkan Data BKOL : 94 orang

Jumlah Penempatan Pencari Kerja Kab. Kayong Utara : 10 orang
Jumlah Penempatan Pencari Kerja Kab. Sekadau : 951 orang
Jumlah Penempatan Pencari Kerja Kab. Sintang : 91 orang
Jumlah Penempatan Pencari Kerja Kab. Melawi : 33 orang
Jumlah Penempatan Pencari Kerja Kab. Kapuas Hulu : 118 orang
Jumlah Penempatan Pencari Kerja Kota Pontianak : 543 orang
Jumlah Penempatan Pencari Kerja Kab. Bengkayang : 0 orang
Jumlah Penempatan Pencari Kerja Kab. Sanggau : 721 orang
Jumlah Penempatan Pencari Kerja Kab. Landak : 80 orang
Jumlah Penempatan Pencari Kerja Kota Singkawang : 0 orang
Jumlah Penempatan Pencari Kerja Kab. Sambas : 725 orang
Jumlah Penempatan Pencari Kerja Kab. Mempawah : 206 orang
Jumlah Penempatan Pencari Kerja Kab. Kubu Raya : 266 orang
Jumlah Penempatan Pencari Kerja Kab. Ketapang : 901 orang
Jumlah saat ini : 6385 orang
35
Tabel 20
Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) Tahun 2016
Menurut Jabatan, Lapangan Pekerjaan Utama, Kewarganegaraan dan Lokasi Kerja
NO
KLASIFIKASI JUMLAH
.
A JABATAN
1 Pimpinan 225
2 Profesional 474
3 Supervisor 36
4 Operator 11
5 Lain -
B LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA
1 Pertanian, Kehutanan, Perburuan & Perikanan 191
2 Pertambangan & Penggalian 434
3 Industri Pengolahan 70
4 Listrik, Gas & Air 60
5 Bangunan
6 Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan & Hotel 7
7 Angkutan, Pergudangan & Komunikasi
8 Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial & Perorangan 17
C KEWARGANEGARAAN
1 Cina 584
2 RRC 15
3 Malaysia 67
4 Thailand 25
5 Filipina 4
6 Amerika Serikat 9
7 Jerman 1
8 Jepang 50
9 Kanada 4
10 Srilanka 4
11 Inggris 1
12 India 4
13 Korea Selatan 11
D LOKASI KERJA
1 Kota Pontianak 5
2 Kota Singkawang 3
3 Kabupaten Landak 18 36
4 Kabupaten Kubu Raya 69
5 Kabupaten Sambas 2
6 Kabupaten Bengkayang 55
NO
KLASIFIKASI JUMLAH
.
7 Kabupaten Sanggau 59
8 Kabupaten Sekadau 12
9 Kabupaetn Sintang 10
10 Kabupaten Melawi 14
11 Kabupaten Ketapang 468
12 Kabupaten Kayong Utara 1
13 Kabupaten Kapuas Hulu 7
14 Kabupaten Mempawah 56
Sumber : Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2016
Tabel 21
Laporan Kepulangan Deportasi Tahun 2016
BULAN
NO KABUPATEN / KOTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4
1 KOTA PONTIANAK 1 3 5 6 6 9 8 9 12 8 6 6 79
2 KOTA SINGKAWANG 5 4 5 5 2 2 2 5 3 1 1 5 40
3 KABUPATEN MEMPAWAH 2 6 6 6 6 5 3 10 8 3 2 4 61
4 KABUPATEN SAMBAS 15 16 27 37 36 43 18 42 29 25 23 36 347
5 KABUPATEN BENGKAYANG 5 9 5 13 9 4 6 14 24 12 5 26 132
6 KABUPATEN LANDAK 3 11 8 6 12 9 3 5 15 7 5 5 89
7 KABUPATEN SANGGAU 9 6 4 3 1 3 2 4 13 8 3 6 62
8 KABUPATEN SEKADAU 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 3
9 KABUPATEN SINTANG 1 0 1 6 1 3 2 2 0 1 3 2 22
10 KABUPATEN MELAWI 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2
11 KABUPATEN KAPUAS HULU 0 12 2 4 3 2 1 1 4 1 2 4 36
12 KABUPATEN KETAPANG 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2
13 KABUPATEN KUBU RAYA 8 8 13 18 10 10 3 4 9 11 6 13 113
14 KABUPATEN KAYONG UTARA 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
15 LUAR KALIMANTAN BARAT 61 91 129 129 114 114 64 73 125 74 96 113 1183
JUMLAH KESELURUHAN 110 166 205 234 201 205 113 170 242 152 152 222 2172
Sumber : Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2016
37
Tabel 22
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Tahun 2016
PENYELESAIAN PERSELISIHAN (KASUS)

NO KABUPATEN/KOTA JENIS PERSELISIHAN (KASUS) DILUAR PENGADILAN PROSES JUMLAH KETERANGAN
DI PENGADILAN
BIPARTIT MEDIASI KONSILIASI ARBITRASI JUMLAH DALAM PROSES SELESAI
1 2 3 4 5 6 7 8 (4+5+6+7) 9 10 11 12 (8+9) 13
1 PROVINSI 1. Hak 0 6 0 0 6 0 0 6 6
2. Kepentingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. PHK 0 20 0 0 20 2 0 22 22
4. Antar SP/SB 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 26 0 0 26 2 0 28 28
2 KAB. SINTANG 1. Hak 1 0 0 0 1 0 0 1 1
2. Kepentingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. PHK 0 6 0 0 6 0 3 3 6
4. Antar SP/SB 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 1 6 0 0 7 0 3 4 7
3 KOTA PONTIANAK 1. Hak 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2. Kepentingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. PHK 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4. Antar SP/SB 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 KAB. MEMPAWAH 1. Hak 0 1 0 0 1 0 0 1 1
2. Kepentingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. PHK 0 3 0 0 3 0 1 2 3
4. Antar SP/SB 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 4 0 0 4 0 1 3 4
5 KAB. KUBU RAYA 1. Hak 0 3 0 0 3 0 1 2 3
2. Kepentingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. PHK 0 17 0 0 17 0 2 15 17
4. Antar SP/SB 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 20 0 0 20 0 3 17 20
6 KOTA SINGKAWANG 1. Hak 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2. Kepentingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. PHK 11 8 0 0 19 2 2 17 21
4. Antar SP/SB 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 11 8 0 0 19 2 2 17 21
7 KAB. KETAPANG 1. Hak 0 9 0 0 9 0 0 9 9
2. Kepentingan 0 1 0 0 1 0 0 1 1
3. PHK 0 13 0 0 13 0 0 13 13
4. Antar SP/SB 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 23 0 0 23 0 0 23 23
8 KAB. KAPUAS HULU 1. Hak 1 9 0 0 1 0 2 2 1
2. Kepentingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. PHK 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4. Antar SP/SB 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 1 9 0 0 1 0 2 2 1
9 KAB. BENGKAYANG 1. Hak 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2. Kepentingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. PHK 0 7 0 0 7 0 0 7 7
4. Antar SP/SB 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 7 0 0 7 0 0 7 7
10 KAB. SEKADAU 1. Hak 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2. Kepentingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. PHK 14 2 0 0 14 0 0 0 14
4. Antar SP/SB 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 14 2 0 0 14 0 0 0 14
11 KAB. KAYONG UTARA 1. Hak 1 4 0 0 5 0 0 5 5
2. Kepentingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. PHK 1 4 0 0 5 0 2 2 4
4. Antar SP/SB 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 2 8 0 0 10 0 2 7 9
12 KAB. LANDAK 1. Hak 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2. Kepentingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. PHK 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4. Antar SP/SB 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 KAB. MELAWI 1. Hak 0 1 0 0 1 0 0 1 1
2. Kepentingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. PHK 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4. Antar SP/SB 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 1 0 0 1 0 0 1 1
14 KAB. SAMBAS 1. Hak 1 0 0 0 1 1 1 1 2
2. Kepentingan 0 14 0 0 14 0 0 14 14
3. PHK 0 15 0 0 15 0 2 13 15
4. Antar SP/SB 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 1 29 0 0 30 1 3 28 31
15 KAB. SANGGAU 1. Hak 1 1 0 0 2 0 1 1 2
2. Kepentingan 1 0 0 0 1 0 0 1 1
3. PHK 0 2 0 0 2 0 0 0 2
4. Antar SP/SB
Jumlah
0
2
0
3
0
0
0
0
0
5
0
0
0
1
0
2
0
5
38
Jumlah Keseluruhan 32 146 0 0 167 5 17 139 171
Sumber Data : Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan
Tabel 23
Perkara Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Tahun 2016
PEKERJA/BURUH YANG TERKENA PHK
NO. KAB./KOTA/KEC. JUMLAH PEKERJA YANG TER PHK
ALASAN PHK
PERKARA L P JML
1 Kab. Sintang Efisiensi 5 210 72 282
2 Kota Pontianak Berakhirnya perjanjian 0 0 0 0
Pelanggaran Disiplin 0 0 0 0
Mengundurkan Diri 0 0 0 0
Usia Pensiun 0 0 0 0
3 Kab. Mempawah PHK Karena selesai kontrak 203 127 76 203
Berakhirnya perjanjian 67 49 18 67
Perusahaan Tutup 1 15 10 25
Efisiensi Karyawan 1 8 0 8
4 Kab. Kubu Raya Mengundurkan Diri 0 0 0 0
Kesalahan Berat 1 1 0 1
Berakhirnya perjanjian 9 11 6 17
PHK Sepihak 10 9 1 10
Kontrak tidak sesuai dengan UU,
5 Kota Singkawang 19 21 5 26
mangkir
6 Kab. Ketapang Kesalahan Berat 2 7 0 7
Indisipliner / Mangkir 4 9 0 9
Pensiun 3 432 41 473
Efisiensi 1 9 0 9
Pelanggaran PP / PKB 3 112 4 116
Pengalihan Perusahan (Take
0 0 0 0
Over)
Mengundurkan Diri / Melanggar
7 Kab. Kapuas Hulu 0 0 0 0
Peraturan
8 Kab. Bengkayang 3 3 0 3
Peraturan
9 Kab. Sekadau Pelanggaran Disiplin 0 0 0 0
Pengunduran Diri 15 12 3 15
10 Kab. Kayong Utara Pelanggaran Berat 1 1 0 1
Tindak Pidana 1 1 0 1
11 Kab. Landak - 0 0 0 0
12 Kab. Sambas Pelanggaran Disiplin 10 8 3 11
Selesai Kontrak Kerja 1 90 0 90
13 Kab. Sanggau Selesai Kontrak Kerja 2 91 0 91
14 Kab. Melawi 0 0 0 0
Peraturan
JUMLAH 364 1306 306 1612
Sumber : Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan
39
Tabel 24
Pelayanan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2016
Jumlah Jumlah Pekerja /
Pekerja / Buruh Peserta BPJS Capaian
Jumlah
No Kabupaten / Kota Perusahaan Buruh Ketenagakerjaan Kinerja
Terdaftar Perusahaan Aktif
(%)
1 Kota Pontianak 5.362 247.626 122.366 49,41
2 Kab. Kubu Raya 357 16.050 7.940 49,47
3 Kab. Mempawah 65 15.393 1.330 8,64
4 Kab. Sambas 81 1.860 917 49,30
5 Kota Singkawang 1.111 11.127 5.639 50,68
6 Kab. Bengkayang 259 1.206 594 49,25
7 Kab. Landak 22 5.578 2.749 49,28
8 Kab. Sanggau 231 46.839 22.832 48,74
9 Kab. Melawi 19 3.345 1.649 49,30
10 Kab. Sintang 166 22.530 11.071 49,14
11 Kab. Kapuas Hulu 382 35.605 17.452 49,01
12 Kab. Kayong Utara 77 274 135 49,27
13 Kab. Ketapang 324 44.894 21.967 48,93
14 Kab. Sekadau 55 10.284 5.068 49,28
Jumlah 8.511 462.611 221.709 47,92
Sumber data : Bidang HIPK Disnakertrans Prov. Kalbar 2016
40
Tabel 25
Rekapitulasi Besaran UMP / UMK
UMP / UMP / UMP / UMP /

NO PROV / KAB / KOTA
UMK 2014 UMK 2015 UMK 2016 UMK 2017
1 Provinsi 1.380.000 1.560.000 1.739.400 1.882.900
2 Kota Pontianak 1.425.000 1.625.000 1.815.000 1.972.000
3 Kab. Pontianak 1.387.000 1.575.000 1.756.125 1.901.005
4 Kab. Landak 1.450.000 1.606.800 1.801.583 2.000.920
5 Kab. Sintang 1.450.000 1.600.000 1.800.000 2.025.000
6 Kab. Sambas 1.450.000 1.650.000 1.839.750 2.022.800
7 Kab. Ketapang 1.650.000 1.800.000 2.007.000 2.172.500
8 Kab. Kapuas Hulu 1.475.000 1.600.000 1.784.000 2.028.000
9 Kota Singkawang 1.450.000 1.650.000 1.839.750 1.991.529
10 Kab. Sanggau 1.449.000 1.635.000 1.823.025 1.973.425
11 Kab. Kubu Raya 1.390.000 1.580.000 1.761.700 1.907.040
12 Kab Sekadau 1.450.000 1.600.000 1.784.000 1.931.180
13 Kab. Bengkayang 1.400.000 1.660.000 1.860.000 2.013.450
14 Kab. Melawi 1.470.000 1.607.000 1.800.000 1.948.500
15 Kab. Kayong Utara 1.600.000 1.765.000 1.967.975 2.130.300
Sumber Data : Bidang HIPK Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
41
C. KONDISI KETRANSMIGRASIAN
42
43
44
45
46
47
48
49
Tabel 27
Pembangunan Rumah Trans & Jamban Keluarga Serta dan Penempatan Transmigran
PERMUKIMAN TRANSMIGRASI BARU ( PTB ) / UNIT

NO. KABUPATEN / KOTA PENEMPATAN / KK JML Keterangan
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
A. KUBU RAYA 0 0 0 0 100 100 130 345 0 100 200 150 500 100 40 0 0 1765
0 0 0 0 100 100 130 345 0 100 200 150 500 100 40 0 0 1765
A.2 KUBU RAYA 1456 880 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2336 Relokasi
1456 880 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2336 Relokasi
B. SAMBAS 0 0 0 0 0 0 0 130 20 200 150 100 175 25 0 0 0 800
0 0 0 0 0 0 0 130 20 200 150 100 175 25 0 0 0 800
C. SINGKAWANG 0 0 0 225 214 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 439
0 0 0 225 214 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 439
D. BENGKAYANG 0 0 0 0 0 0 75 325 200 0 0 0 0 0 0 0 0 600
0 0 0 0 0 0 75 325 200 0 0 0 0 0 0 0 0 600
E. SANGGAU 0 0 0 388 0 0 100 42 100 100 0 264 161 133 0 0 71 1359
0 0 0 388 0 0 100 42 100 100 0 264 161 133 0 0 71 1359
F. SEKADAU 269 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 269
269 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 269
G. MELAWI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0 100 0 0 0 0 200
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0 100 0 0 0 0 200
H. SINTANG 0 0 0 100 0 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 50 210
0 0 0 100 0 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 50 210
I. KAPUAS HULU 0 0 0 225 0 300 300 200 200 100 150 70 0 105 0 95 100 1845
0 0 0 225 0 300 300 200 200 100 150 70 0 105 0 95 100 1845
J. KETAPANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 150 200 150 50 0 0 0 550
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 150 200 150 50 0 0 0 550
K. KAYONG UTARA 0 0 0 70 230 270 220 300 250 225 150 200 200 200 120 150 150 2735
0 0 0 70 230 270 220 300 250 225 150 200 200 200 120 150 150 2735
JUMLAH TOTAL RTJK : 1725 880 0 1008 544 730 825 1342 770 725 900 984 1286 613 160 245 371 13108
JUMLAH TOTAL PAT : 1725 880 0 1008 544 730 825 1342 770 725 900 984 1286 613 160 245 371 13108
Sumber : Bidang penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi 50
Tabel 28
Data Penempatan Transmigran Pada Unit Permukiman Transmigrasi yang Masih Dibina
Disnakertrans Provinsi Kalimantan Barat
JUMLAH TRANS JUMLAH

NO. KAB/KOTA/LOKASI/UPT NAMA KECAMATAN TAHUN PENEMPATAN POLA USAHA KET
KK UPT
1 2 3 4 5 6 7 8
I KAB. KUBU RAYA
1 UPT Sungai Bulan C (KTM Rasau Jaya) Sungai Raya 2010 ; 2012 ; 2014 TU / TPLB 207 1
2 UPT Permata Terentang 2012 TU / TPLB 296 1
3 UPT Telok Pakedai Telok Pakedai 2012 TU / TPLB 100 1
4 UPT Sungai Radak I Sp. 2 Terentang 2013 TU / TPLB 100 1
JUMLAH I 703 4
II KAB. SAMBAS
1 Sebunga Sajingan 2012 ; 2013 TU / TPLK 200 1
JUMLAH II 200 1
III KAB. BENGKAYANG
1 Semunying Jagoi Babang 2016 TSB / TPLB 0 0
JUMLAH III 0 0
IV KAB. SANGGAU
1 Sungai Beruang Sekayam 2016 TU / TPLK 71 1
JUMLAH IV 71 1
V KAB. SINTANG
1 Nanga Ketungau Sekayam 2016 TU / TPLK 50 1
JUMLAH V 50 1
VI KAB. MELAWI
1 Lengkong Nyadom Sp.1 Ella Hilir 2010 ; 2012 TU / TPLK 200 1
JUMLAH VI 200 1
VII KAB. KAPUAS HULU
1 Nang Kalis Sp.1 Nanga Kalis 2010 ; 2011 ; 2016 TU / TPLK 50 1
2 Keliling Semulung Sp.1 Embaloh Hilir 2013 ; 2016 TU / TPLK 250 1
JUMLAH VII 300 2
VIII KAB. KAYONG UTARA
1 Sungai Mata-Mata Sp.4 Simpang Hilir 2012 ; 2013 TU / TPLB 300 1
2 Satai Lestari Pulau Maya 2013 ; 2014 TU / TPLB 220 1
3 Tanjung Satai Pulau Maya 2015 TU / TPLB 150 1
4 Simpang Tiga Sukadana 2016 TU / TPLB 150 1
JUMLAH VIII 820 4
IX KAB. KETAPANG
1 Sungai Pelang Sp.2 Matan Hilir Selatan 2012 ; 2013 TU / TPLB 200 1
JUMLAH IX 200 1
JUMLAH KESELURUHAN 2.544 15
Sumber : Bidang Pembinaan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi
3637
Keterangan :
TU : Transmigrasi Umum
TPLB : Tanaman Pangan Lahan Basah
TPLK : Tanaman Pangan Lahan Kering
TSB-Bun : Transmigrasi Swakarsa Berbantuan-Perkebunan
51
Tabel 29
REALISASI PENEMPATAN TRANSMIGRASI
TAHUN 2016
KABUPATEN TUJUAN DAERAH ASAL

JUMLAH TIBA TGL BRKT DR DASAL / TANGGAL TIBA / TGL BRKT DR PTK KE PELABUHAN PETUGAS
NO. LOKASI PENEMPATAN TARGET
PROV KABUPATEN/KOTA EMBARKASI DEBARKASI LOKASI / KAPAL PENGAWALAN
TAHUN 2016 KK KK Jiwa
I. KAYONG UTARA 150 150 612

Desa Simpang Tiga TPS 75 79 300
TPA 75 71 312
LAMPUNG 10 10 43 5 Desember 2016. 7 Desember 2016 8 Desember 2016 Tanjung Mas Sugiyanta
1. Kab. Lampung Tengah 10 10 43
Jawa Barat 10 7 20 11 Desember 2016 13 Desember 2016 14 Desember 2016 Tanjung Priuk
2. Kab. Bogor 10 7 20
Jawa Tengah 15 15 54 5 Desember 2016. 7 Desember 2016 8 Desember 2016 Tanjung Mas Intiyanto A.
1. Kota Magelang 5 5 19
2. Kab. Sragen 5 5 18
3. Kab. Pati 5 5 17
DI. YOGYAKARTA 20 20 57 20 Desember 2016 22 Desember 2016 23 Desember 2016 Tanjung Mas Fauzi
1. Kab. Sleman 3 3 6
2. Kab. Bantul 5 5 15
3. Kab. Kulon Progo 7 7 21
4. kab. Gunung Kidul 5 5 15
NTB 20 19 75 11 Desember 2016 13 Desember 2016 14 Desember 2016 Tanjung Perak Intiyanto A.
1. Lombok Tengah 20 19 75
II. KAPUAS HULU 100 100 363

TPS 25 31 100
a. Keliling Semulung TPA 25 19 63
JAWA TENGAH 10 4 14 5 Desember 2016. 7 Desember 2016 8 Desember 2016 Tanjung Mas Suyadi
1. Kab. Blora 5 0 0
2. Kab. Batang 5 4 14
JAWA BARAT 10 10 35 10 Desember 2016 12 Desember 2016 13 Desember 2016 Tanjung Perak
1 Kab. Pangandaran 4 4 12
2. Kab. Sukabumi 6 6 23
LAMPUNG 5 5 14 5 Desember 2016 7 Desember 2016 8 Desember 2016 Tanjung Priuk

1. Pasawaran 5 5 14
b. Nanga Kalis TPS 50 50 200

50 50 200
III. SANGGAU TPS 71 71 300

Desa Sungai Beruang 1. Desa Sungai Beruang 71 71 300
IV. SINTANG TPS 50 50 200

Desa Sebetung Paluk 1. Desa Sebetung Paluk 50 50 200
JUMLAH 371 371 1.475 52

* sumber data : Bidang Penempatan dan Permukiman Transmigrasi Disnakertrans
Data dan Informasi Keberhasilan
PEMBERDAYAAN TKI NON PROSEDURAL MELALUI KERJASAMA
LINTAS SEKTOR INSTANSI PEMERINTAH, BUMN, BUMD DAN SWASTA
Berdasarkan Peraturan Gubernur

Kalimantan Barat Nomor 77 Tahun 2015
tentang Pemberdayaan TKI Non Prosedural asal
Kalimantan Barat Melalui Kerjasama Lintas
Sektor Instansi Pemerintah, BUMN, BUMD dan
Swasta menjadi momentum awal
dilaksanakannya kegiatan pelatihan,
pemagangan dan penempatan bagi TKI Non
Prosedural yang dideportasi sebelum
dipulangkan ketempat asal ataupun hendak
bekerja kembali ke luar negeri, dengan harapan
agar TKI khususnya warga Kalimantan Barat
yang diberangkatkan merupakan TKI yang siap
bekerja sesuai dengan kompetensi yang
dimilikinya.
TUJUAN
Tujuan daripada Pemberdayaan TKI Non
Prosedural Melalui Kerjasama Lintas Sektor Instansi
Pemerintah BUMN, BUMD dan Swasta adalah sebagai
berikut :
1. Memberikan pengetahuan dan keterampilan
kepada TKI Non Prosedural yang dideportasi
sebelum kembali ke daerah asal atau kembali
bekerja ke luar negeri menjadi tenaga kerja
terampil, berdaya saing dan produktif.
2. Terlaksananya penempatan tenaga kerja di sektor
formal dan terciptanya wirausaha baru.
3. Optimalisasi koordinasi dan konsolidasi program
pada Instansi Pemerintah, BUMN, BUMD dan
53
Swasta untuk mendorong penyerapan tenaga
kerja.
MANFAAT
Adapun manfaat Program Pemberdayaan TKI Non

prosedural sebagai berikut :
• Internal (Pemerintah)
1) Tersedianya wadah dan prosedur penanganan
masalah TKINP.
2) Terwujudnya sinergisitas sasaran program
pemberdayaan tenaga kerja yang ada di instansi
pemerintah dan swasta.
3) Meningkatnya kinerja tenaga pelatih/instruktur dilembaga pelatihan
(pemerintah/swasta).
4) Meningkatnya kapasitas pelayanan ketenagakerjaan.
• Eksternal (Masyarakat)
1) Tersedianya layanan penempatan dan perlindungan bagi tenaga kerja yang akan
bekerja ke dalam dan luar negeri.
2) Meningkatnya produktivitas Tenaga Kerja Indonesia.
3) Terwujudnya stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat.
54
BURSA KERJA ON LINE (BKOL)
Lowongan pekerjaan adalah jenis

pekerjaan/jabatan yang belum terisi oleh pencari kerja.
Biasanya lowongan kerja itu disampaikan oleh instansi
atau perusahaan yang membutuhkan
pegawai/karyawan sesuai kebutuhan jabatan yang
kosong.
Lowongan pekerjaan yang biasanya disampaikan

melalui media massa seperti koran atau majalah,
media elektronik seperti televisi atau radio. Dengan
perkembangan teknologi informatika saat ini, bentuk
layanan publik tentang ketenagakerjaan ditata dan
dikelola melalui on line yang bertujuan untuk
memudahkan para pencari kerja mengakses lowongan
kerja dimanapun, kapanpun dan siapapun bisa dengan
mudah dan cepat. Oleh karena itu Pemerintah, melalui
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Kalimantan Barat memberikan kemudahan dengan
menyediakan Bursa Kerja On line atau BKOL yang
dapat di akses oleh siapa saja yang memerlukan
informasi pasar kerja maupun untuk mengisi lowongan
kerja secara on line, dan Informasi Pasar Kerja (IPK)
tersebar di Dinas Tenaga Kerja se-Kalimantan Barat.
55
FORUM KOMUNIKASI LEMBAGA PELATIHAN INDUSTRI (FKLPI)
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami

penurunan, berdasarkan data BPS di Bulan Agustus
2016 data terbaru dari Statistik Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) di Kalimantan Barat mencapai 4,23%
mengalami penurunan dibanding Agustus 2015 yaitu
sebesar 5,15% atau turun sebesar 0,91%.
Sementara itu jumlah industri di Kalimantan Barat

sebanyak 6.363 dengan rincian sebagai berikut :
- Industri Kecil = 3.104 perusahaan
- Industri Sedang = 2.081 perusahaan
- Industri Besar = 1.178 perusahaan
Sasaran Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan

Industri (FKLPI) :
1. Meningkatkan daya saing di Balai Latihan

Kerja.
2. Mengembangkan pola pikir untuk
meningkatkan produktivitas.
3. Mensinergikan lembaga pelatihan dengan
Dunia Usaha dan Dunia Industri.
4. Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi di
Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Sinergi yang dilakukan :
1. Pengembangan Standar Kompetensi Kerja di

Semua Bidang / Sektor.
2. Penguatan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
.
3. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Berbasis Kompetensi.
56
4. Sertifikasi Kompetensi.
Peningkatan PAD melalui Hiperkes diatas target
dan indeks kepuasan masyarakat.
Sesuai Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 13 Tahun 2009 Tentang

Pembentukan, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelayanan Hiperkes dan
Keselamatan Kerja Provinsi Kalimantan Barat maka Tugas Pokok Fungsi dari Unit
Pelayanan Hiperkes Dan Keselamatan Kerja Provinsi Kalimantan Barat diantaranya adalah
melaksanaan kegiatan penyelidikan dan pengujian di bidang hygiene perusahaan (
lingkungan kerja) termasuk kualitas udara, kesehatan kerja dan toksikologi serta
keselamatan kerja di Perusahaan.
Sejalan dengan Tugas Pokok fungsi tersebut Unit Pelayanan Hiperkes dan
Keselamatan Kerja Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu Unit Penghasil
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Adapun Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan
Lingkungan Kerja (pencahayaan, Iklim kerja, getaran, kebisingan, Debu, Emisi Gas, dan
udara Ambien) dan pemeriksaan Kesehatan (kholineterase, Audiometri, Spirometri, Madical
Chek Up, Gizi Kerja). Sejak Tahun 2013 sampai dengan tahun 2016, pendapatan PAD
selalu mencapai target. Hal ini tidak terlepas dari semakin gencarnya pihak Unit Pelayanan
Hiperkes Dan Keselamatan Kerjadalam memberikan penyuluhan tentang kewajiban
Perusahaan dalam melakukan pemeriksaan lingkungan dan kesehatan kerja secara
berkala. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada table berikut ini :
Tabel 28
Realisasi Pencapaian Asli Daerah (PAD) Tahun 2013 – 2016
Pada Unit Pelayanan Hiperkes Dan Keselamatan Kerja Prov. KalBar.
Tahun Target Realisasi Persentase
2013 200.000.000,- 248.805.000,- 124.40
2014 250.000.000,- 331.380.000,- 132.55
2015 250.000.000,- 252.960.000,- 101.18
2016 200.000.000,- 300.930.015,- 150.46
(per September)
57
Tahun 2016 Unit Pelayanan Hiperkes Dan Keselamatan Kerja Provinsi Kalimantan
Barat untuk petama kalinya melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat. Dengan
keterbatasan yang ada dan tanpa adanya alokasi biaya khusus untuk Survei. Unit
Pelayanan Hiperkes Dan Keselamatan Kerja Provinsi Kalimantan Barat telah melaksanakan
survey kepuasan masyarakat dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 29
Hasil Rekapitulasi Nilai SKM Pada Unit Pelayanan Hiperkes
Dan Keselamatan Kerja Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
No. Ruang Lingkup Unsur Pelayanan Nilai
Rata-rata
1. Prosedur Prosedur pelayanan 3.075
2. Persyaratan Dan Jenis Persyaratan dan jenis pelayanan 3.075

Pelayanan
3. Kompetensi Pelaksana Kejelasan Petugas pelayanan 3.025
Kemampuan Petugas pelayanan 2.975
Tanggungjawab Petugas pelayanan 3.050
4. Perilaku Pelaksana Kedisiplinan Petugas pelayanan 3.075
Keadilan mendapatkan pelayanan 3.050
Kesopanan dan keramahan 3.050

Petugas
5. Waktu Pelayanan Kecepatan pelayanan 3.050
Kepastian Jadwal Pelayanan 3.100
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka diperoleh nilai rata-rata dari setiap unsur
pelayan. Dari 12 unsur pelayanan yang telah dirata-rata dibagi dengan 12 ( unsur 58
pelayanan ) mendapatkan hasil 3.05. Berdasarkan table nilai interval angka 3.05 termasuk
pada interval 2.51 – 3.25 dengan nilai Mutu B yang berarti Unit Pelayanan Hiperkes Dan
Keselamatan Kerja Provinsi Kalimantan Barat mempunyai “Kinerja Baik”.
Terlaksananya perumusan kebijakan teknis dibidang bina syarat kerja dan hubungan
industrial, jaminan sosial tenaga kerja, pengupahan dan norma kerja serta
perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja.
Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat yang telah telah melaksanakan program dan
kegiatan selama semester kedua tahun 2015 sampai dengan triwulan ketiga tahun 2016,
antara lain sebagai berikut :
1. Berdasarkan data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Barat,

jumlah perusahaan yang ada di 14 Kabupaten/Kota se Kalbar yang terdaftar dalam
kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 4.338 (empat ribu tiga ratus tiga puluh
delapan) perusahaan, dengan jumlah tenaga kerja aktif sebanyak 201.459 (dua ratus
satu ribu empat ratus lima puluh sembilan) pekerja dan untuk BPJS Kesehatan
terdaftar 2500 perusahaan dan jumlah tanggungan sebanyak 661.305 orang dengan
rincian sebagai berikut :
- Wilayah Pontianak 1865 perusahaan terdiri dari Kota Pontianak, Kabupaten Kubu
Raya, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kayong Utara, dan
Kabupaten Landak.
- Wilayah Singkawang sebanyak 290 perusahaan terdiri dari : Kota Singkawang,
Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang.
- Wilayah Sintang sebanyak 345 perusahaan terdiri dari Kabupaten Sintang, Kabupaten
Melawi, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Sanggau, dan Kabupaten Kapuas Hulu.
2. Penanganan kasus mogok kerja dan PHK banyak terjadi di Kabupaten Ketapang di
sektor pertambangan dan sektor perkebunan jumlahnya mencapai 1873 (seribu
delapan ratus tujuh puluh tiga) pekerja, yang mana jenis kasusnya kebanyakan
tentang status hubungan kerja dan masalah jam kerja.
3. Dalam pelayanan pengajuan klaim pekerja ke BPJS Ketenagakerjaan, Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat berusaha memberikan pelayanan
secara maksimal dan kenyamanan kepada pekerja dalam proses pengajuan klaim ke
BPJS Ketenagakerjaan.
4. Sehubungan dengan beberapa issue aktual berkenaan dengan Hubungan Industrial
dan Pengawasan Ketenagakerjaan maka untuk itu disampaikan hal-hal sebagai berikut
:
➢ Hubungan Industrial antara lain :
a. LKS Tripartit 59
Hingga saat di Provinsi Kalimantan Barat sudah terbentuk 13 LKS Tripartit baik
di tingkat Provinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kota, yaitu : Provinsi, Kota
Pontianak, Kota Singkawang, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Mempawah,
Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Landak, Kabupaten
Sanggau, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Melawi, Kabupaten Sintang, dan
Kabupaten Kayong Utara. Sedangkan yang masih dalam proses pembentukan
adalah Kabupaten Ketapang. Sementara yang belum membentuk LKS Tripartit
adalah Kabupaten Kapuas Hulu.
b. Pembinaan dan Pengembangan Hubungan Industrial.
Dalam pembinaan dan pengembangan hubungan industrial, Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat selalu melakukan koordinasi dengan
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten/Kota Se Kalimantan
Barat. Salah satu kegiatan pembinaan dan pengembangan hubungan industrial
adalah pemantauan mogok kerja atau unjuk rasa/demonstrasi para
pekerja/buruh. Salah satu diantaranya adalah demonstrasi para pekerja/buruh
yang terjadi di Ngabang Kabupaten Landak.
➢ Pengupahan antara lain :

Dewan Pengupahan Provinsi telah mengagendakan rapat yaitu untuk penetapan Upah
Minimum Provinsi dan menyusun konsep draft Surat Keputusan Gubernur Kalimantan
Barat tentang Penetapan Upah Minimum Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017.
Adapun hasil UMP Tahun 2017 berdasarkan SK Gubernur Kalimantan Barat
ditetapkan sebesar Rp. 1.882.900. Terjadi kenaikan sebesar 8,25% dibandingkan UMP
Tahun 2016 sebesar Rp. 1.739.400 dengan menggunakan formula sesuai PP Nomor 78
Tahun 2015 tentang Pengupahan.
➢ Pengawasan Ketenagakerjaan antara lain :

1. Pelaksanaan Kegiatan pengawasan Tenaga Kerja Asing (TKA) bertujuan untuk
penegakan hukum dan melaksanakan amanat undang-undang yang berkaitan
dengan penggunaan TKA di perusahaan. Sehubungan dengan pengawasan TKA
tersebut, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat telah
melakukan koordinasi dengan beberapa instansi terkait diantaranya : Kepolisian,
Imigrasi, BNP3TKI dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi di
Kabupaten/Kota.
Hasil Kegiatan Pengawasan TKA oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Kalimantan Barat yang tergabung dalam Tim PORA (Pengawasan Orang Asing)
sebagai berikut :
• Sejak dikeluarkannya Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 35 Tahun

2016 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing, Kegiatan pengawasan
60
TKA mulai dilaksanakan dibeberapa Kabupaten, diantaranya di Kabupaten
Bengkayang, Kabupaten Kubu Kaya, dan Kabupaten Ketapang serta Kabupaten
Sanggau.
Dalam kegiatan tersebut telah dilakukan beberapa tindakan penegakan hukum
berupa :
- Nota pemeriksaan
- Deportasi bersama dengan Kantor Imigrasi
2. Pengawasan terhadap pelaksanaan hak-hak normatif di perusahaan yang ditindak
lanjuti dengan Nota Pemeriksaan terhadap kewajiban perusahaan dalam
melaksanakan Peraturan Perundang-Undangan.
3. Pembinaan dan penyuluhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, antara lain :
a. Pelaksanaan Bulan K3 Nasional yang dirangkai dengan Defile Kendaraan K3
serta pameran K3.
b. Sosialisasi HIV/AIDS di tempat kerja.
c. Sosialisasi SMK3.
d. Pemeriksaan kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
e. Pendataan objek K3.
Bertukar Cenderamata Kepala

Kanwil BPJS Ketenagakerjaan
dengan Gubernur Kalimantan
Barat
Penyematan Pin BPJS

Ketenagakerjaan Kepada
Gubernur Kalimantan Barat
Oleh Kepala Kanwil Kalimantan
Barat Bapak Afdiwar Anwar
61
PENGHARGAAN ZERO ACCIDENT
Program zero accident (kecelakaan nihil) adalah

tanda penghargaan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang diberikan pemerintah kepada manajemen
perusahaan yang telah berhasil dalam
melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja sehingga mencapai nihil kecelakaan (zero accident).
Penghargaan zero accident (kecelakaan nihil) diberikan
kepada perusahaan yang telah berhasil mencegah
terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja tanpa
menghilangkan waktu kerja.
Kriteria/kategori/kelompok Perusahaan peserta
program zero accident (kecelakaan nihil) di tempat kerja
1. Perusahaan Besar : jumlah tenaga kerja keseluruhan
lebih dari 100 (seratus) orang.
2. Perusahaan Menengah : jumlah tenaga kerja
keseluruhan antara 50 (lima puluh) orang sampai
dengan 100 (seratus) orang.
3. Perusahaan Kecil : jumlah tenaga kerja keseluruhan
sampai dengan 49 (empat puluh sembilan) orang.
Kriteria/kategori/kelompok kecelakan kerja yang
menghilangkan waktu kerja menurut program zero
accident (kecelakaan nihil) antara lain :
1. Kecelakaan kerja yang menyebabkan tenaga kerja
tidak dapat kembali bekerja dalam waktu 2 x 24 jam.
2. Kecelakaan kerja ataupun insiden tanpa korban jiwa
(manusia/tenaga kerja) yang menyebabkan
terhentinya proses/aktivitas kerja maupun kerusakan
peralatan/mesin/bahan melebihi shift kerja normal
berikutnya.
Tidak termasuk dalam kriteria/kategori/kelompok
kecelakaan kerja yang menghilangkan waktu kerja
menurut program zero accident (kecelakaan nihil) di
tempat kerja
1. Kehilangan waktu kerja akibat kecelakaan kerja
62
karena perang, bencana alam ataupun hal-hal lain di
luar kendali perusahaan.
2. Kehilangan waktu kerja karena proses medis tenaga kerja.
Pemberian piagam penghargaan kecelakaan nihil (Zero Accident Award) yang

ditanda tangani oleh Bapak Gubernur Kalimantan Barat (Drs. Cornelis, MH) bagi
perusahaan yang telah berprestasi melaksanakan Program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 2013 s/d 2015, 3 perusahaan penerima
tersebut antara lain :
a. PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk;
b. PT. Coca Cola Amatil Indonesia Kalimantan Operation;
c. PT. Trakindo Utama – Pontianak Branch
Perhargaan diberikan pada saat pelaksanaan Upacara Bulan K3 tanggal 19 Januari

2017 di halaman Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat
Jalan Ahmad Yani No. 6A Pontianak.
63
“KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN (SIDDHAKARYA)”
Pemberian Penghargaan Produktivitas

merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan
kelompok usaha kecil dan menengah agar memiliki
kinerja unggul menuju kualifikasi usaha kelas dunia.
Pemberian penghargaan produktivitas merupakan
suatu rangkaian proses pengembangan dan
peningkatan kinerja perusahaan secara komprehensif
dan berkesinambungan.
Siddhakarya berasal dari Bahasa

Sansekerta yang berarti “Karya yang Berhasil”,
yang merupakan penghargaan produktivitas di
tingkat Provinsi yang dilaksanakan setiap 2
(dua) tahun sekali pada tahun genap.
Penyerahan penghargaan Anugerah
Siddhakarya kepada perusahaan UKM yang
telah berhasil menunjukan kinerja terbaik dan
berhasil dalam mengembangkan dan
menerapkan konsep produktivitas di berbagai
aspek di perusahaannya.
Tujuan dilaksanakannya pemberian Penghargaan Kualitas dan Produktivitas
(Siddhakarya) Tahun 2016 bagi perusahaan UKM adalah : Pertama, untuk mendorong
Percepatan Pengembangan dan Peningkatan Produktivitas Perusahaan berskala kecil dan
menengah di Kalimantan Barat. Kedua, meningkatnya pembinaan produktivitas
perusahaan UKM di Kabupaten/Kota tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi,
daya saing dan kesejahteraan masyarakat.
6 (enam) perusahaan UKM yang telah
diseleksi oleh Dewan Juri, yang ditetapkan
melalui Keputusan Gubernur Kalimantan Barat
sebagai peraih Penghargaan Peningkatan Kualitas
dan Produktivitas (Siddhakarya) Tahun 2016
adalah sebagai berikut :
1. UKM Tifanny
2. UKM Slondok
3. UKM Gustom
64
4. Juskin Aloevara
5. Palmia Borneo Lestari
6. CV. Dua Putri Kembar
LEMBAGA PELAYANAN TERPADU SATU ATAP PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN
TENAGA KERJA INDONESIA (LPTSA-P2TKI)
Disadari sepenuhnya, bekerja ke luar negeri yang merupakan salah satu solusi
mengatasi angka pengangguran di dalam negeri dan mampu meningkatkan kesejahteraan
tenaga kerja dan keluarganya, masih menyimpan berbagai permasalahan baik sejak pra,
selama maupun purna kerja.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam

menyikapi fenomena maraknya keberangkatan TKI Non
Prosedural/ilegal baik secara perorangan, melalui calo
atau sponsor ilegal yang berakibat dengan deportasi
telah membentuk Tim Satuan Tugas Penanggulangan,
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
Bermasalah di Luar Negeri.
Dan upaya perlindungan awal kepada Calon TKI
sejak pra penempatan serta meminimalisir jumlah TKI
yang dideportasi, dengan sasaran memangkas mata
rantai birokrasi yang menimbulkan biaya tinggi dalam
penempatan TKI ke Luar Negeri telah mengambil
langkah-langkah konkrit dengan mensinergikan
pelayanan perizinan antar instansi (Dinas yang
membidangi Ketenagakerjaan Provinsi/Kabupaten,
Imigrasi, BNP2TKI, Dukcapil, Kepolisian, Dinas
Kesehatan dan lainnya) yang terintegrasi, berupa
berdirinya Lembaga Pelayanan Terpadu Satu Atap
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
(LPTSA-P2TKI) Provinsi Kalimantan Barat di Unit Latihan
Kerja Industri (ULKI) Entikong Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat di Entikong
Kabupaten Sanggau yang merupakan implementasi dari
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 11
Tahun 2016.
Tujuan daripada Lembaga Pelayanan Terpadu Satu Atap Penempatan dan

Perlindungan TKI (LPTSA-P2TKI) Provinsi Kalimantan Barat adalah untuk Perbaikan Tata
Kelola Tenaga Kerja Indonesia Mudah, Murah, Aman, Berkualitas dan Cepat hingga aspek 65
Pengendalian dan Pengawasan.
Adapun manfaat dengan tersedianya LPTSA-P2TKI sebagai berikut :
• Internal (Pemerintah)
1) Tersedianya wadah dan prosedur pelayanan penempatan dan perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia.
2) Meningkatnya kinerja instruktur/pengantar kerja dalam menyiapkan tenaga kerja
terampil dan pelayanan penempatan.
3) Meningkatnya kapasitas pelayanan ketenagakerjaan.
• Eksternal (Masyarakat)
1) Tersedianya layanan penempatan dan perlindungan

bagi tenaga kerja yang akan bekerja ke dalam dan
luar negeri.
2) Meningkatnya produktivitas Tenaga Kerja Indonesia.
3) Terwujudnya stabilitas sosial dan ekonomi
masyarakat.
Sinergitas pelaksanaan tugas fungsi dari

Kementerian/Lembaga agar berjalan efektif dan
maksimal disepakati melalui penandatanganan
Komitmen Bersama Program Perbaikan Tata
Kelola Layanan Tenaga Kerja Indonesia di
Wilayah Kalimantan Barat pada tanggal 27
September 2016 di Ruang Aula Balai Petitih
Kantor Gubernur Kalimantan Barat.
Kegiatan ini bertujuan untuk berkomitmen dan berupaya memperbaiki layanan TKI
demi memberikan perlindungan bagi warga yang telah atau ingin menjadi TKI.
Penandatanganan Komitmen Bersama

ini ditandatangani oleh Bapak Gubernur
Kalimantan Barat bersama Kementerian
Koordinator PMK Asisten Deputi Koordinator
Bidang Pemberdayaan Perempuan;
Kementerian Ketenagakerjaan Ditjen
Binapenta; Kanwil Hukum dan Ham 66
Kalimantan Barat; BNP2TKI; Bank Indonesia
Perwakilan Kalimantan Barat; Otoritas Jasa
Keuangan Kalimantan Barat; Pemerintah
Kabupaten Sanggau; Pemerintah Kabupaten
Sambas; Pemerintah Kabupaten Sintang;
Pemerintah Kabupaten Bengkayang;
Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu;
Pemerintah Kota Pontianak; Polda Kalbar;
BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Kalbar;
Kedutaan Besar RI-Malaysia, yang disaksikan
oleh Wakil Ketua KPK Ibu Basaria Panjaitan,
SH, MH.
Dalam rangka memastikan kesiapan

pelaksanaan LPTSA-P2TKI Prov. Kalbar yang
berbasis online system, oleh Kementerian
Ketenagakerjaan R.I. bersama Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan
Barat dengan seluruh lembaga terkait dengan
Lembaga Pelayanan tersebut, pada tanggal 19
Desember 2016 telah dilakukan Acara Pre-
Launching LTSA-P2TKI Prov. Kalbar. Sekaligus
persiapan Launching yang direncanakan pada
minggu ke-IV (empat) Bulan Januari 2017 oleh
Bapak Gubernur Kalimantan Barat bersama
Menteri Ketenagakerjaan R.I.
67
Rencana Tenaga Kerja Daerah (RTKD)
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016-2020
Angkatan kerja Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 sebanyak 2.388.758 orang,
bertambah sebanyak 31.534 orang dibandingkan Agustus 2015. Dari angkatan kerja
terdapat penduduk yang bekerja 2.287.823 orang bertambah 51.936 orang dari Agustus
tahun 2015. Dalam tahun yang sama jumlah penganggur terbuka di Kalimantan Barat
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yakni menurun sebanyak 20.402 orang,
sehingga menjadi 100.935 orang atau Tingkat Penganggur Terbuka (TPT) menurun dari
5,15 persen Tahun 2015 menjadi 4,23 persen Tahun 2016.
Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka pada

Tahun 2016, merupakan hal yang cukup menggembirakan
meskipun demikian upaya menciptakan kesempatan kerja
seluas-luasnya, meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang
pro job, merumuskan kebijakan, strategi dan program
ketenagakerjaan yang tepat disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan daerah tentunya terus menerus dilakukan
dalam rangka mengatasi permasalahan ketenagakerjaan.
Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK) Tahun 2015, menempatkan Kalimantan
Barat pada peringkat 32 dari 33 provinsi, pada tahun berikutnya yaitu di Tahun 2016,
menunjukkan hasil yang menggembirakan dikarenakan Kalimantan Barat berada di
peringkat 26 yang mengindikasikan bahwa Pembangunan Ketenagakerjaan Kalimantan
Barat mengalami peningkatan yang cukup signifikan, selain itu Rencana Tenaga Kerja
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016-2020 pertama kalinya berhasil dimunculkan
pada Tahun 2016, yang sebelumnya belum dimiliki, tentunya mampu meningkatkan IPK
Kalimantan Barat di Tahun 2017.
Rencana Tenaga Kerja Daerah Provinsi Kalimantan Barat merupakan Dokumen
Perencanaan Tenaga Kerja yang bertujuan :
▪ Memotret situasi ketenagakerjaan saat ini dan dampak perekonomian terhadap
penciptaan kesempatan kerja dengan berbagai karakteristiknya.
▪ Memperkirakan persediaan tenaga kerja Tahun 2016-2020 dengan berbagai
karakterisriknya.
▪ Memperkirakan kesempatan kerja yang akan datang dengan berbagai karakteristik,
baik yang ditimbulkan oleh pertumbuhan ekonomi maupun faktor Lainnya.
▪ Memperkirakan angkatan kerja yang belum terserap (penganggur terbuka) Tahun
2016-2020.
▪ Menyusun kebijakan, strategi dan program dalam menangani masalah 68
ketenagakerjaan.
Penghargaan dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI
Kepada Handri Yanto Selaku Petugas Pembina UPT Sei. Radak I SP.2 Kecamatan
Terentang Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalbar Sebagai Juara 2 Pembina
Permukiman Transmigrasi Teladan Tingkat Nasional Tahun 2016.
Kegiatan Pemilihan Pembina

Permukiman Transmigrasi Teladan yang
diselenggarakan oleh Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi RI, merupakan agenda kegiatan
rutin yang dilaksanakan setiap tahun sebagai
bagian dari rangkaian kegiatan memperingati
HUT Kemerdekaan RI dengan tujuan :
1. Memberikan penghargaan kepada

Petugas Pembina UPT yang berprestasi
sebagai pengakuan atas keteladanannya
dalam membina UPT.
2. Meningkatkan motivasi dan
profesionalisme Petugas Pembina UPT
dalam memberikan pembinaan
ekonomi, sosial dan budaya di wilayah
kerjanya.
3. Meningkatkan motivasi dan minat aparatur untuk bekerja di UPT melalui kompetisi
yang sehat dalam pembinaan ekonomi, social dan budaya di UPT.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Panitia Penilaian dan Pemilihan
Transmigran Teladan dan Petugas Pembina Permukiman Transmigrasi Teladan Tingkat
Provinsi Kalimantan Barat yang dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat Nomor 172/NT-PMKT.1/20016 tanggal
7 Juni 2016 selanjutnya melakukan seleksi terhadap para Petugas Pembina Permukiman
Transmigrasi melalui kegiatan Fasilitasi dan Penilaian Transmigrasi dan Pembina
Permukiman Transmigrasi Teladan yang dilaksanakan pada tri wulan ketiga Tahun 2016,
dengan mengacu pada : Pedoman Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor
PER.14/MEN/VII/2009 tentang Pedoman Pemilihan Transmigran Teladan dan Petugas
Pembina UPT Teladan.
Pemilihan terhadap Petugas Pembina Permukiman Transmigrasi Teladan dilakukan
69
dengan mengadakan observasi lapangan dan interview terhadap Petugas UPT bina
mencakup beberapa aspek yaitu Aspek Kompetensi, Aspek Pelaksanaan Tugas dan Aspek
Keberhasilan Tugas. Selain itu diperlukan juga kelengkapan data pendukung diantaranya
biodata Petugas Pembina UPT bina, foto rekam jejak sebagai Petugas Pembina UPT bina,
kronologis keberhasilan, monografi UPT bina, program kerja UPT bina, laporan
pelaksanaan kegiatan Kantor UPT bina, daftar pertanyaan berupa kuesioner, pengalaman
mengikuti diklat / bimtek / seminar serta langkah terobosan yang pernah dilakukan dalam
pembinaan pengembangan masyarakat di UPT bina.
Setelah melalui proses penyeleksian yang ketat selanjutnya dilakukan Penetapan
juara 1 Petugas Pembina Permukiman Transmigrasi Teladan Tingkat Provinsi Kalbar, dan
akhirnya terpilih Handri Yanto, Petugas Pembina UPT Sei Radak I SP.2 Kecamatan
Terentang Kabupaten Kubu Raya, sekaligus mewakili Provinsi Kalimantan Barat mengikuti
seleksi tingkat nasional di Jakarta pada tanggal 9 sampai 19 Agustus 2016 bertempat di
Hotel Amaris Pancoran Jl. Raya Pasar Minggu Jakarta Selatan yang diikuti sebanyak 21
Provinsi.
Berdasarkan Keputusan Dewan Juri Penilaian dan

Pemilihan Transmigran Teladan dan Petugas Pembina
Permukiman Transmigrasi Teladan Tingkat Nasional Tahun
2016, utusan dari Provinsi Kalimantan Barat mendapat
penghargaan dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi yakni sebagai Juara 2 Petugas
Pembina Permukiman Transmigrasi Teladan Tingkat
Nasional.
Penyerahan penghargaan langsung diberikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi (Bapak Eko Putro Sandjojo) dalam acara bertemakan
“Transmigrasi Teladan dan Pembina Permukiman Transmigrasi Pelopor Pembangunan
Transmigrasi” bertempat di Kantor Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi.
Dalam sambutannya dikatakan bahwa Para Pembina dan Transmigran yang dipilih
sebagai Teladan Tingkat Nasional bukan hanya sekedar tugas secara pribadi, akan tetapi
juga harus mampu menjadi teladan dan motivator, fasilitator, pelopor pembangunan dan
mendorong partisipasi masyarakat serta melakukan terobosan-terobosan / inovasi baru
untuk mempercepat perkembangan dan kemandirian permukiman transmigrasi.
Sebelumnya keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan trans teladan ditingkat nasional
dapat dilihat sebagai berikut :
a. Ahmadi, UPT Rantau Panjang SP.2 Kabupaten Kayong Utara, Juara I tingkat nasional
tahun 2009 ;
b. Muslimin SP, UPT Kepala Gurung, SP.1, Kabupaten Kapuas Hulu, Juara Harapan II
tingkat nasional tahun 2012 ; dan
70
c. Sutiyono, UPT Sungai Bulan Kabupaten Kubu Raya, Juara Harapan I tingkat nasional
tahun 2014.
KABUPATEN SAMBAS
1. KTM SUBAH
2. KTM GERBANG MAS PERKASA
KABUPATEN KAYONG UTARA

KTM KUBU RAYA
KTM GERBANG KAYONG

KABUPATEN KUBU RAYA
Tahun 2008. Tahun 2012.

- Pembangunan jembatan sepanjang - Pembangunan Pusat Bisnis dan Ruang Tunggu Tahap III
- Jalan penghubung ke Pusat KTM Lama. - Pembangunan Islamic Center (Lanjutan).
- Pembangunan Pasar Tradisional Tahap II.
Tahun 2009.
- Pembangunan jalan Boulefat Tahap 1. Tahun 2013
- Pematangan lahan. - Pembangunan Pasar Tradisional Tahap I
- Pembangunan Rumah Pintar.
Tahun 2010. - Pembangunan Jala Lingkar (Islamic Center) 1 Unit.
- Pembangunan jalan Boulefat Tahap 2.
- Pembangunan pusat bisnis & ruang tunggu Tahap 1. Tahun 2014
- Pembangunan kantor pengelola KTM lanjutan. - Tidak ada pembangunan Fisik.
- Pembangunan Islamic Center dan Asrama Putra.
Tahun 2015
Tahun 2011. - Pembangunan Rumah Pintar Tahap II
- Pembangunan pasar tradisional Tahap I. - Pembangunan Pasar Tradisional Tahap Akhir
- Pembangunan Masjid ( Lanjutan ).
- Pembangunan Pusat Bisnis Tahap II.
- Pembangunan Kantor Pengelola (Lanjutan).
71

Profile Disnaker Trans Provinsi Kalbar PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Profile Disnaker Trans Provinsi Kalbar PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Buku Profil dan Informasi Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian

Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016

A. Arah Kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018

Dalam menyelenggarakan pembangunan daerah tahun 2013–2018, Pemerintah

“Mewujudkan Masyarakat Kalimantan Barat yang Beriman, Sehat, Cerdas,

1. Melaksanakan peningkatan sistem pelayanan dasar dalam bidang sosial,

menengah dan koperasi, dengan membuka akses ke sumber modal, teknologi

B. Arah Kebijakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat (Disnakertrans

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelatihan dan penempatan tenaga kerja,

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

c. Pelaksanaan tugas di bidang pelatihan dan penempatan tenaga kerja,

d. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di 2

pengawasan ketenagakerjaan, pembinaan masyarakat dan kawasan

e. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas dan fungsi di bidang

f. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan aset dilingkungan Dinas

g. Pelaksanaan tugas dekonsentrasi, tugas pembantuan dan tugas lainnya di

“Terwujudnya Tenaga Kerja dan Masyarakat Transmigrasi yang Produktif,

C. SATUAN KERJA DAN STRUKTUR ORGANISASI

A. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat :

B. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Provinsi Kalimantan Barat :

D. SUMBER DAYA MANUSIA

STRUKTURAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL UMUM

Sumber : Subbag Umum dan Aparatur Tahun 2016

S2 S1/D4 D3 SMA SMP SD

Sumber : Subbag Umum dan Aparatur Tahun 2016

2 Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja 22 Orang

3 Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan 18 Orang

4 Bidang Pembinaan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi 15 Orang

5 Bidang Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi 14 Orang

6 Unit Latihan Kerja Industri Pontianak 40 Orang

7 Unit Latihan Kerja Industri Entikong 16 Orang

8 Unit Pelatihan Transmigrasi 19 Orang

9 Unit Pelayanan Hiperkes dan Keselamatan Kerja 17 Orang

10 Unit Pengembangan Produktivitas Daerah 21 Orang

JUMLAH 212 Orang

Sumber : Subbag Umum dan Aparatur Tahun 2016

NO. KELOMPOK FUNGSIONAL JUMLAH KETERANGAN

1 Statistisi 1 Orang ULKI Entikong Prov. Kalbar

2 Pengantar Kerja 6 Orang Disnakertrans Prov. Kalbar

3 Perantara HI / Mediator 2 Orang Disnakertrans Prov. Kalbar

4 Arsiparis 2 Orang Disnakertrans Prov. Kalbar

5 Pengawas 1 Orang Disnakertrans Prov. Kalbar

7 Pranata Komputer 1 Orang Disnakertrans Prov. Kalbar

- Calon Instruktur 5 Orang Unit Latihan Kerja

Sumber : Subbag Umum dan Aparatur Tahun 2016

PROGRAM DAN KEGIATAN

4. Penganggur terbuka terdiri dari :

a. Mereka yang mencari pekerjaan;

A. Program Disnakertrans dan UPTD Prov. Kalbar Tahun 2016

A. Bidang Ketenagakerjaan (UU No. 23 Tahun 2014, Urusan Pemerintahan

Program Prioritas Bidang Ketenagakerjaan terdiri dari 4 (empat) program

1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dalam RPJMD

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi :

Kegiatan : 1. Fasilitasi Kegiatan Komisi Badan Rp 66.303.500,00

2. Bimtek Instruktur Lembaga Rp 61.504.000,00

3. Editing Database Lulusan Pelatihan Rp 30.927.000,00 10

4. Bimbingan Teknis Penyusunan Rp 42.854.500,00

5. Pelaksanaan Akreditasi Bagi Rp 50.864.000,00

6. Pelatihan Pemagangan Dalam Rp 168.887.000,00

Unit Pengembangan Produktivitas Daerah (UP2D) :

Kegiatan : 1. Monitoring, Evaluasi Peningkatan Rp 96.229.000,00