Anda di halaman 1dari 79

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


1. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, duniakerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
2. Kompetensi Dasar
3.1 Memahami sistem bilangan(Desimal, Biner, Heksadesimal)
4.1 Mengonversikan sistem bilangaan (Desimal, Biner, Heksadesimal)
3. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Memahami sistem bilangan(Desimal, Biner, Heksadesimal)
3.1.1 Menjelaskan bilangan decimal, biner dan hexadesimal
3.1.2 Menghitung bilangan decimal, biner dan hexadesimal
4.1 Mengonversi sistem biloangan (Desimal, Biner, Hexadesimal)
4.1.1 Mengklasifikasikan bilangan decimal, biner dan heksadesimal
4.1.2 Menulis Ulang bilangan decimal, biner dan heksadesimal

Halaman 1
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memahami bilangan decimal, biner dan
heksadesimal dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menulis ulang bilangan decimal, biner
dan heksa decimal dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengklasifikasikan bilangan decimal,
biner dan heksadesimal dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menulis ulang bilangan decimal, biner
dan heksa decimal dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Bilangan desimal, biner, hexadesimal
E. Pendekatan, Strategi, Metode
a. Pendekatan berfikir : Sientific
b. Model Pembelajaran : Discovery learning
c. Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan 4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan 15 Menit
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer tentang
sistem bilangan(Desimal, Biner, Heksadesimal)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk dapat memecahkan masalah konversi bilangan decimal,
biner dan heksa desimal
2. Pesera didik menulis ulang konversi bilangan decimal, biner dan heksa decimal dengan
membaca buku panduan yang lain.
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat merumuskan
maslah / hipotesis tugas dari guru tentang masalah konversi bilangan decimal, biner dan heksa
decimal
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang masalah konversi
bilangan decimal, biner dan heksa decimal
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya
memberikan tanggapan
2 Kegiatan Inti
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi masalah konversi
bilangan decimal, biner dan heksa decimal
2. Peserta didik mencoba membuat atau mengerjakan atau menulis ulang bilangan decimal,
biner dan heksa decimal sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian
hipotesis
Pembuktian
1. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
2.Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang bilangan decimal, biner dan heksa decimal
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn dan menulis ulang materi bilangan
decimal, biner dan heksa decimal
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan materi bilangan decimal,
biner dan heksa decimal
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang bilangan decimal,
3 Penutup 15 Menit
biner dan heksa decimal
Halaman 2
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk
mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan bilangan decimal, biner dan
heksa decimal
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

D. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
E. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
F. Penilainan Pembelajaran
a. Teknik : Non Test dan Test
b. Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Demonstrasi

URAIAN MATERI

Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9 berturut2. Setelah
angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan
berbasis 10. Contoh penulisan bilangan desimal : 1710. Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah
yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga
disebut bilangan berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana 1 byte = 8 bit.
Contoh penulisan : 1101112.
Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh penulisan : 178.
Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16, menggunakan 16 buah simbol,
mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol
untuk 10 sampai 15. Contoh penulisan : C516.

Konversi bilangan biner, octal atau hexadesimal menjadi bilangan desimal.


Konversi dari bilangan biner, octal atau hexa menjadi bilangan desimal memiliki konsep yang
sama.Konsepnya adalah bilangan tersebut dikalikan basis bilangannya yang dipangkatkan 0,1,2 dst
dimulai dari kanan. Untuk lebih jelasnya silakan lihat contoh konversi bilangan di bawah ini;
 Konversi bilangan octal ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan octal ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 8

Halaman 3
(basis octal) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan. Misal, 137(octal) = (7x80) + (3x81) + (1x82) = 7+24+64 = 95(desimal)
 Konversi bilangan biner ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 2
(basis biner) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan. Misal, 11001(biner) = (1x20) + (0x21) + (0x22) + (1x2) + (1x22) = 1+0+0+8+16 =
25(desimal).
 Konversi bilangan hexadesimal ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 16
(basis hexa) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan. Misal, 79AF(hexa) = (Fx20) + (9x21) + (Ax22) = 15+144+2560+28672 = 31391(desimal).
 Konversi bilangan hexadesimal ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 16
(basis hexa) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan. Misal, 79AF(hexa) = (Fx20) + (9x21) + (Ax22) = 15+144+2560+28672 = 31391(desimal).
Konversi bilangan desimal menjadi bilangan biner, octal atau hexadesimal.
Konversi dari bilangan desimal menjadi biner, octal atau hexadesimal juga memiliki konse yang sama.
Konsepnya bilangan desimal harus dibagi dengan basis bilangan tujuan, hasilnya dibulatkan kebawah dan
sisa hasil baginya (remainder) disimpan. Ini dilakukan terus menerus hingga hasil bagi < basis bilangan
tujuan. Sisa bagi ini kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga yang paling awal dan inilah yang
merupakan hasil konversi bilangan tersebut. Untuk lebih jelasnya lihat pada contoh berikut;
 Konversi bilangan desimal ke biner.
Cara konversi bilangan desimal ke biner adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 2 dan
menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 2. Hasil konversi adalah urutan
sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Contoh:
125(desimal) = .... (biner)
125/2 = 62 sisa bagi 1
62/2= 31 sisa bagi 0
31/2=15 sisa bagi 1
15/2=7 sisa bagi 1
7/2=3 sisa bagi 1
3/2=1 sisa bagi 1
hasil konversi: 1111101
 Konversi bilangan desimal ke octal.
Cara konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 8 dan
menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 8. Hasil konversi adalah urutan
sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Contoh lihat gambar:
 Konversi bilangan desimal ke hexadesimal.
Cara konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 16 dan
menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 16. Hasil konversi adalah urutan
sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Apabila sisa bagi diatas 9 maka angkanya diubah,
untuk nilai 10 angkanya A, nilai 11 angkanya B, nilai 12 angkanya C, nilai 13 angkanya D, nilai 14
Halaman 4
angkanya E, nilai 15 angkanya F. Contoh lihat gambar:
Konversi bilangan octal ke biner dan sebaliknya
 Konversi bilangan octal ke biner.
Konversi bilangan octal ke biner caranya dengan memecah bilangan octal tersebut persatuan bilangan
kemudian masing-masing diubah kebentuk biner tiga angka. Maksudnya misalkan kita mengkonversi
nilai 2 binernya bukan 10 melainkan 010. Setelah itu hasil seluruhnya diurutkan kembali. Contoh:
 Konversi bilangan biner ke octal.
Konversi bilangan biner ke octal sebaliknya yakni dengan mengelompokkan angka biner menjadi tiga-
tiga dimulai dari sebelah kanan kemudian masing-masing kelompok dikonversikan kedalam angka
desimal dan hasilnya diurutkan. Contoh lihat gambar:
Konversi bilangan hexadesimal ke biner dan sebaliknya
 Konversi bilangan hexadesimal ke biner.
Sama dengan cara konversi bilanga octal ke biner, bedanya kalau bilangan octal binernya harus 3 buah,
bilangan desimal binernya 4 buah. Misal kita konversi 2 hexa menjadi biner hasilnya bukan 10
melainkan 0010. Contoh lihat gambar:
 Konversi bilangan biner ke hexadesimal.
Teknik yang sama pada konversi biner ke octal. Hanya saja pengelompokan binernya bukan tiga-tiga
sebagaimana pada bilangan octal melainkan harus empat-empat. Contoh lihat gambar:
Konversi bilangan hexadesimal ke octal dan sebaliknya
 Konversi bilangan octal ke hexadesimal.
Teknik mengonversi bilangan octal ke hexa desimal adalah dengan mengubah bilangan octal menjadi
biner kemudian mengubah binernya menjadi hexa. Ringkasnya octal->biner->hexa lihat contoh,
 Konversi bilangan hexadesimal ke octal.Begitu juga dengan konversi hexa desimal ke octal yakni
dengan mengubah bilangan hexa ke biner kemudian diubah menjadi bilangan octal. Ringkasnya hexa-
>biner->octal. Lihat contoh;
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Apakah yang dimaksud dengan Bilangan decimal?
2. Apakah yang dimksud dengan bilangan biner?
3. Apakah yang dimaksud engan bilangan octal?
4. Bagaimana cara mengonversi bilangan octal ke desimal?
5. Bagaimana cara mengonversi bilangan biner ke decimal?

Jawaban
1. Bilangan decimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai berturut – turut.
Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut
juga bilangan berbasis 10
2. Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka yaitu 0 dan 1
3. Bilangan octal adalah bilangan berbasis 8
4. Cara mengkonversi bilangan octal ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 8
(basis octal) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan. Misal, 137(octal) = (7x80) + (3x81) + (1x82) = 7+24+64 = 95(desimal)

Halaman 5
5. Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 2
(basis biner) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan. Misal, 11001(biner) = (1x20) + (0x21) + (0x22) + (1x2) + (1x22) = 1+0+0+8+16 =
25(desimal).

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tegal, Agustus 2017


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(…………………..) (…………………..)

Halaman 6
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, duniakerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND, OR)
;(NOR,NAND,EXOR,EXNOR);(Flip Flop, counter)
4.2 Menganalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND, OR);
(NOR,NAND,EXOR,EXNOR);(Flip Flop, counter)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Mengnalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, ND, OR);
(NOR,NAND,EXOR,EXNOR); (Flip Flop, Counter)
3.2.1 Dapat Membedakan relasi relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial dengan benar
3.2.2 Memeriksa relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
4.2 Menganalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND, OR);
(NOR,NAND,EXOR,EXNOR);(Flip Flop, counter)
Halaman 7
4.2.1 Dapat Membedakan relasi relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial dengan benar
4.2.2 Memeriksa relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membedakan relasi logika dasar,
kombinasi dan sekuensial dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa relasi logika dasar,
kombinasi dan sekuensial dengan tepat

1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan relasi logika dasar,
kombinasi dan sekuensial dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyeleksi relasi logika dasar,
kombinasi dan sekuensial dengan tepat

D. Materi Pembelajaran
Relasi Logika Dasar
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan 15 Menit
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer tentang
relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND,
OR);(NOR,NAND,EXOR,EXNOR);(Flip Flop, counter)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk dapat menghubungkan dan membedakan relasi logika
dasar, kombinasi dan sekuensial
2. Pesera didik berusaha menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan
sekuensial dengan membaca buku panduan yang lain.
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat merumuskan
maslah / hipotesis tugas dari guru tentang menghubungkan dan membedakan relasi logika
dasar, kombinasi dan sekuensial
2 Kegiatan Inti 4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang menghubungkan dan
membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan
tanggapan

Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi masalah
menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
2. Peserta didik mencoba menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan
sekuensial sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
2. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menghubungkan dan membedakan relasi
Halaman 8
logika dasar, kombinasi dan sekuensial
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn materi menghubungkan dan
membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan menghubungkan dan
membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang relasi logika dasar
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk
mengerjakannya.
3 Penutup 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang relasi logika dasar
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Demonstrasi

URAIAN MATERI
Rangkaian kombinasional terdiri dari gerbang logika yang memiliki output yang selalu tergantung pada
kombinasi input yang ada.Rangkaian kombinasional melakukan operasi yang dapat ditentukan secara
logika dengan memakai sebuah fungsi boolean.
Rangkaian sekuensial merupakan rangkaian logika yang keadaan outputnya tergantung pada keadaan
input-inputnya juga tergantung pada keadaan output sebelumnya. Rangkaian ini juga didefenisikan
sebagai rangkaian logika yang outputnya tergantung waktu.
Secara umum rangkaian logika diklasifikasikan kedalam dua bentuk yakni sum of product (SOP) dan
product of sum (POS). Dari masing-masing persamaan tersebut dapat diklasifikasikan lagi menjadi bentuk
standar dan tak standar.

a. Sum of product (SOP)


Merupakan persamaan logika yang mengekpresikan operasi OR dari suku-suku berbentuk operasi
AND.Secara lebih sederhana dapat dikatakan bahwa SOP adalah bentuk persamaan yang melakukan
operasi OR terhadap AND.
b. Product of sum (POS)
 Jenis-jenis rangkaian logika kombinasional
1. Enkoder
Halaman 9
Enkoder adalah rangkaian logika kombinasional yang berfungsi untuk mengubah atau
mengkodekan suatu sinyal masukan diskrit menjadi keluaran kode biner.
Sebuah Enkoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n . Variabel m adalah kombinasi
masukan dan n adalah jumlah bit keluaran sebuah enkoder. Satu kombinasi masukan hanya dapat
mewakili satu kombinasi keluaran.
Enkoder disusun dari gerbanggerbang logika yang menghasilkan keluaran biner sebagai hasil
tanggapan adanya dua atau lebih variabel masukan. Hasil keluarannya dinyatakan dengan aljabar boole,
tergantung dari kombinasi – kombinasi gerbang yang digunakan.

2. Dekoder
Rangkaian Dekoder mempunyai sifat yang berkebalikan dengan Enkoder yaitu merubah kode
biner menjadi sinyal diskrit. Sebuah dekoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n . Variabel m
adalah kombinasi keluaran dan n adalah jumlah bit masukan. Satu kombinasi masukan hanya dapat
mewakili satu kombinasi keluaran.

3. Rangkaian logika kombinasional Multiplexer


Rangkaian logika kombinasional Multiplexer atau disingkat MUX adalah alat atau komponen
elektronika yang bisa memilih input (masukan) yang akan diteruskan ke bagian output (keluaran).
Pemilihan input mana yang dipilih akan ditentukan oleh signal yang ada di bagian kontrol (kendali)
Select.

4. Rangkaian Logika kombinasional DemultiplekserRangkaian logika kombinasional


Demultiplekser adalah Komponen yang berfungsi kebalikan dari MUX. Pada DEMUX, jumlah
masukannya hanya satu, tetapi bagian keluarannya banyak. Signal pada bagian input ini akan disalurkan
ke bagian output (channel) yang mana tergantung dari kendali pada bagian SELECTnya.

Pada rangkaian logika sekuensial, keadaan keluaran selain ditentukan oleh keadaan masukan juga
ditentukan oleh keadaan keluaran sebelumnya. Hal itu menunjukkan bahwarangkaian logika sekuensial
harus mempunyai pengingat (memory), atau kemampuan untuk menyimpan informasi.Rangkaian dasar
yang dapat dipakai untuk membentukrangkaian logika sekuensial adalah latch dan flip-flop.Perbedaan
latch dan flip-flop terletak pada masukanclock. Pada flip-flop dilengkapi dengan masukan
clock,sedangkan pada latch tidak. Flip-flop hanya akan bekerjapada saat transisi pulsa clock dari tinggi ke
rendah ataudari rendah ke tinggi, tergantung dari jenis clock yangdigunakan. Transisi pulsa clock dari
rendah ke tinggi disebut transisi positif, sedangkan transisi tinggi kerendah di sebut transisi negatif.
 Jenis-jenis rangkaian logika sekuensial
1. RS FLIP-FLOP
Flip-flop RS atau SR (Set-Reset) merupakan dasar dari flip-flop jenis lain. Flip-flop ini mempunyai 2
masukan: satu disebut S (SET) yang dipakai untuk menyetel (membuat keluaran flip-flop berkeadaan 1)
dan yang lain disebut R (RESET) yang dipakai untuk me-reset (membuat keluaran berkeadaan 0).

a. FF-RS (dirangkai dari NAND gate)


b. FF – RS Berdetak
Halaman 10
Dengan adanya detak akan membuat FF-RS bekerja sinkron atau aktif HIGH
D FLIP-FLOP
Sebuah masalah yang terjadi pada Flip-flop RS adalah dimana keadaan R = 1, S = 1 harus dihindarkan.
Satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengizinkan hanya sebuah input saja dimana FF-D mampu
mengatasi masalah tersebut.
JK FLIP-FLOP
FF JK mempunyai masukan “J” dan “K”. FF ini “dipicu” oleh suatu pinggiran pulsa clock positif atau
negatif. FF JK merupakan rangkaian dasar untuk menyusun sebuah pencacah. FF JK dibangun dari
rangkaian dasar FF SR dengan menambahkan dua gerbang AND pada masukan R dan S serta dilengkapi
dengan rangkaian diferensiator pembentuk denyut pulsa clock
T FLIP-FLOP
Nama flip-flop T diambil dari sifatnya yang selalu berubah keadaan setiap ada sinyal pemicu (trigger)
pada masukannya. Input T merupakan satu-satunya masukan yang ada pada flip-flop jenis ini sedangkan
keluarannya tetap dua, seperti semua flip-flop pada umumnya. Kalau keadaan keluaran flip-flop 0, maka
setelah adanya sinyal pemicu keadaan-berikut menjadi 1 dan bila keadaannya 1, maka setelah adanya
pemicuan keadaannya berubah menjadi 0. Karena sifat ini sering juga flip-flop ini disebut sebagai flip-flop
toggle (berasal dari scalar toggle/pasak).
REGISTER
Register adalah himpunan dari sejumlah sel yang masing-masing terdiri dari sebuah flip-flop, dimana
setiap sel dapat menyimpan data sebanyak 1-bit. Register ini umumnya dapat dibaca dan ditulis sehingga
berfungsi sebagai memori yang berukuran kecil. Fungsi dari register kadang-kadang lebih dari hanya
sekedar menyimpan data, tetapi dapat juga mengolahnya secara terbatas, misalnya menggeser kekiri atau
kekanan.
Register Pemalang (Latch)
Disebut pemalang karena register ini berfungsi untuk memalang data. Artinya nilai data yang menjadi
masukannya akan dipertahankan pada keluarannya, walaupun masukan tersebut telah dihilangkan.
Register ini sangat diperlukan untuk menghubungkan peralatan berkecepatan tinggi dengan yang
berkecepatan rendah. Dalam hal ini register berfungsi sebagai penyangga (buffer). Pemalang umumnya
dibentuk dengan menggunakan flip-flop D.

Jika masukan LE (Latch Enable) tinggi maka semua flip-flop mendapat pulsa clock sehingga menangkap
data masukannya. Selanjutnya jika data masukan dihilangkan maka nilai data sebelumnya akan tetap ada
pada keluaran register. Data ini akan tetap dipertahankan sampai ada pengambilan data yang baru.
Pemalang Transparan

Pemalang umumnya dibuat transparan dimana masukan LE bersifat level sensitive. Jika LE bernilai
tinggi maka nilai keluaran flip-flop yang bersangkutan akan sama dengan nilai keluarannya. Saat LE
beralih ke rendah maka nilai masukan pada saat itu akan ditangkap dan dipertahankan.
Memori

Halaman 11
Memori berfungsi untuk menyimpan informasi. Jumlah data yang dapat disimpan tergantung kapasitas
memori tersebut. Ada memori yang hanya dapat dibaca (ROM) ada pula yang dapat dibaca dan ditulis
(RAM)

Register Geser Kanan

Pada register ini flip-flop yang dikanan mendapat masukan dari keluaran flip-flop yang dikiri.

Register Geser Kiri

Pada register ini flip-flop yang dikiri mendapat masukan dari keluaran flip-flop yang dikanan.

Register Geser Kanan / Kiri

Masukan suatu flip-flop bisa dari flip-flop yang dikiri ataupun yang dikanannya, tergantung pada
nilai logika masukan S (select).
Parallel Input Serial Output

Data untuk masing-masing flip-flop akan di-loading pada saat masukan LD (load) berlogika tinggi.
Selanjutnya data akan digeser kekanan pada setiap pulsa CP.

Serial Input Parallel Output

Data untuk masing-masing flip-flop akan dikeluarkan pada saat masukan OE (output enable)
berlogika tinggi.
Suatu rangkaian diklasifikasikan sebagai kombinasional jika memiliki sifat yaitu keluarannya
ditentukan hanya oleh masukkan eksternal saja. Suatu rangkaian diklasifikasikan sequential jika ia
memiliki sifat keluarannya ditentukan oleh tidak hanya masukkan eksternal tetapi juga oleh kondisi
sebelumnya.
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Apakah yang dimaksud dengan Rangkaian logika kombinasi?
2. Apakah yang Anda ketahui tentang Sum of Product (SOP) dengan product of sum (POS)?
3. Sebutkan jenis-jenis rangkaian logika kombinasional!
4. Apakah yang mempengaruhi logika sekuensial?
5. Sebutkan jenis – jenis logika sekuensial!
Jawaban
1. Rangkaian logika Kombinasi merupakan rangkaian logika yang outputnya hanya tergantung pada
input-inputnya saja dan tidak tergantung pada keadaan output sebelumnya logika kombinasi disebut
juga rangaian logika yang outputnya tidak tergantung pada waktu.
2. Sum of product (SOP)

Halaman 12
Merupakan persamaan logika yang mengekpresikan operasi OR dari suku-suku berbentuk operasi
AND.Secara lebih sederhana dapat dikatakan bahwa SOP adalah bentuk persamaan yang melakukan
operasi OR terhadap AND.
Product of sum (POS)
Untuk menjelaskan sum of product, perlu dikaji ulang mengenai perkalian dua perubah atau lebih ialah
fungsi AND yang berinput dua atau lebih sebanyak satu atau lebih gerbang AND yang dijalin dalam
bentuk penjumlah fungsi OR dengan gerbang OR berinput dua atau lebih.
3. Enkoder, Dekoder, Rangkaian logika kombinasional Multiplexer, Rangkaian Logika kombinasional
DemultiplekserRangkaian logika kombinasional
4. keadaan masukan juga ditentukan oleh keadaan keluaran sebelumnya
5. RS. FLIP FLOP, FF – RS BERDETAK, D FLIP – FLOP, JK FLIP – FLOP, T FLIP – FLOP,
REGISTER

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tegal, September 2017


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(…………………..) (…………………..)

Halaman 13
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, duniakerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.3 Menerapkan operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
4.3 Menerapkan operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menerapkan operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
3.3.1 Menghitung operasi Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
3.3.2 Membedakan antara operasi aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)

4.3 Menerapkan operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
4.3.1 Mengukur operasi Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
4.3.2 Membuat model operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)

Halaman 14
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengukur operasi logika aritmnatik
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghitung operasi logika aritmnatik
dengan tepat
3. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggambar operasi logika aritmnatik
dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer
tentang operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk dapat menghitung atau mengukur dan mengoperasikan
operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
2. Pesera didik berusaha menghitung atau mengukur dan mengoperasikan logika Aritmatik
(Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
dengan membaca buku panduan yang lain.
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat merumuskan
maslah / hipotesis tugas dari guru tentang menghitung atau mengukur dan mengoperasikan
logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang menghitung atau
mengukur dan mengoperasikan logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan
tanggapan
2 Kegiatan Inti Pengumpulan Data
1.Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi masalah menghitung
atau mengukur dan mengoperasikan logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
2. Peserta didik mencoba menghitung atau mengukur dan mengoperasikan logika Aritmatik
(Half-Full Adder, Ripple Carry Adder) sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian
pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
2. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang atau mengukur dan mengoperasikan
Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn materi atau mengukur dan
mengoperasikan Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan menghitung atau mengukur
dan mengoperasikan Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang operasi aritmatik
(Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
3 Penutup 15 Menit
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk

Halaman 15
mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang operasi aritmatik
(Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Demonstrasi

URAIAN MATERI
Rangkaian adder / penjumlah adalah rangkaian yang biasanya berada dalam processor, tepatnya dalam
ALU (Arithmetic Logic Unit) Seperti kita tahu bahwa processor menggunakan basic bilangan digital
binary untuk melakukan penghitungan sebuah proses, ada proses penghitungan aritmatik (menambah,
mengurang, mengali dan membagi) dan ada pula proses menghitung logic (and, or, not, dst).
Adder digunakan untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan, pada prinsipnya
processor akan memasukan 2 buah input untuk dijumlah sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan CARRY
(C). Sum adalah hasil penjumlahan pada position yang sama sedangkan Carry adalah kelebihan dari hasil
penjumlahan yang melimpah pada posisi berikutnya. Rangkaian Half Adder memiliki 2 buah output yaitu
Carry dan Sum
Kekurangan dari rangkaian Half Adder adalah rangkaian tersebut hanya valid bertindak sebagai
penghitung pertama dalam sebuah rangkaian penghitungan, maksudnya, jika kita melakukan 2 x operasi
penjumlahan atau lebih, maka hasil dari rangkaian Half Adder tidak bisa dipastikan kebenarannya.
Kekurangan ini terjadi karena Half Adder hanya memiliki 2 input untuk dijumlahkan, yaitu A dan B. Full
Adder menyempurnakan kekurangan Half Adder dengan menambahkan 1 input lagi yaitu Carry In. Jika
perhitungan sebelumnya menghasilkan nilai Carry, maka nilai Carry ini akan diperhitungkan dalam
penjumlahan berikutnya.
Rangkaian Ripple Adder adalah rangkaian yang dibentuk dari susunan Full Adder, maupun gabungan Half
Adder dan Full Adder, sehingga membentuk rangkaian penjumlah lanjut, ingat, baik Full Adder maupun
Half Adder berjalan dalam aritmatika binary per bit. Untuk menghasilkan penghitungan nibble (4 bit) atau
byte (8 bit) dibutuhkan ripple Carry Adder.

Halaman 16
Arithmatic Logical Unit (ALU), adalah komponen dalam sistem komputer yang berfungsi melakukan
operasi perhitungan aritmatika dan logika. Seperti kita tahu bahwa processor menggunakan basic bilangan
digital binary untuk melakukan penghitungan sebuah proses, adapun contoh operasi penghitungan
aritmatik yaitu menambah, mengurang, mengali dan membagi. dan contoh operasi logic adalah and, or,
not, dst.
Adder digunakan untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan, pada prinsipnya
processor akan memasukan 2 buah input untuk dijumlah sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan CARRY
(C). Sum adalah hasil penjumlahan pada position yang sama sedangkan Carry adalah kelebihan dari hasil
penjumlahan yang melimpah pada posisi berikutnya.
–Untuk lebih mudah memahami yang mana Sum dan yang mana Carry pada cara kerja rangkaian Adder,
mari kita gunakan bilangan desimal terlebih dahulu, misal perhitungan 5 ditambah 7. Kita sama2 tahu
bahwa 5+7 = 12, tapi perhatikan lebih detail, baik 5 dan 7 keduanya nilai posisinya sama, yaitu satuan,
penjumlahan keduanya menghasilkan bilangan Sum = 2 (satuan) dan karena nilai satuan berakhir pada
angka 9 maka nilainya melimpah (overflow) pada posisi berikutnya (puluhan) sehingga muncul angka 1
(puluhan) yang disebut Carry. Dengan demikian 5+7 menghasilkan angka 12 { 1 (puluhan – Carry) 2
(satuan – Sum).—
Ada 3 jenis Adder
1. Rangkaian adder dengan menjumlahkan 2 bit disebut Half Adder
(+) half adder adalah rangkaian kombinasi yang membentuk suatu penjumlahan aritmatik dari dua dijit
bilangan biner menggabungkan gerbang XOR dan AND. Susunan half adder terdiri dari output “S” yang
menyatakan hasil dari SUM dan “Cy” yang menyatakan hasil dari Carry.
2.Rangkaian adder dengan menjumlahkan 3 bit disebut Full Adder
(+) full adder adalah rangkaian kombinasi yang membentuk suatu penjumlahan aritmatik dengan tiga
intput bit. Full adder bisa juga dibentuk dengan dua buah half adder. Meskipun memiliki tiga input, output
yang dihasilkan dari full adder tetap dua, yaitu S sebagai SUM dan C sebagai Carry.
Rangkaian adder dengan menjumlahkan banyak bit disebut Paralel Adder
Rangkaian Ripple Carry Adder
Ripple carry adder adalah rangkaian yg lebih complex. karena rangkaian ini terdiri dari kumpulan
rangkaian full adder yang dihubungkan carryoutnya dari full adder(1) yang sebelumnya sebagai carry
input, untuk full adder berikutnya. Hal ini berfungsi untuk melakukan penjumlahan aritmatik bilangan
binner dengan jumlah n-bit dan diimplementasikan dengan n-full adder.
Rumusnya:
S = ( AФ B) A dan B input
C = (A.B) C dan S output
3.rangkaian/kumpulan Ripple carry adder ini selain dibentuk oleh susunan Full Adder, juga di bentuk
dengan gabungan Half Adder dan Full Adder, sehingga membentuk rangkaian penjumlah lanjut(berjalan
dalam aritmatika binary per bit). Untuk menghasilkan penghitungan nibble (4 bit) atau byte (8 bit)
dibutuhkan ripple Carry Adder.
Dan, Jika penyusun Ripple Carry Adder menggunakan Half Adder, maka dipastikan Half Adder berada
pada posisi penjumlah pertama, karena tidak memiliki input carry. Carry out dari setiap siklus dijadikan
sebagai Carry in siklus berikutnya.

Halaman 17
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud dengan rangkaian Adder?
2. Apa tujuan processor menggunakan basic bilangan digital binary?
3. Apakah fungsi Adder?
4. Apakah perbedaan antara SUM (S) dan CARRY (C)?
5. Apakah yang Anda ketahui tentang Full Adder?

Jawaban
1. Rangkaian adder / penjumlah adalah rangkaian yang biasanya berada dalam processor, tepatnya dalam
ALU (Arithmetic Logic Unit)
2. untuk melakukan penghitungan sebuah proses, ada proses penghitungan aritmatik (menambah,
mengurang, mengali dan membagi) dan ada pula proses menghitung logic (and, or, not, dst).
3. untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan, pada prinsipnya processor akan
memasukan 2 buah input untuk dijumlah sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan CARRY (C)
4. Sum adalah hasil penjumlahan pada position yang sama sedangkan Carry adalah kelebihan dari hasil
penjumlahan yang melimpah pada posisi berikutnya.
5. rangkaian kombinasi yang membentuk suatu penjumlahan aritmatik dengan tiga intput bit. Full adder
bisa juga dibentuk dengan dua buah half adder. Meskipun memiliki tiga input, output yang dihasilkan
dari full adder tetap dua, yaitu S sebagai SUM dan C sebagai Carry.

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tegal, Oktober 2017


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(…………………..) (…………………..)

Halaman 18
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.4 Mengklasifikasikan rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
4.4 Mengoperasikan rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Mengklasifikasikan rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
3.4.1 Membedakan rangkaian multiplexer, Decoder dan register
3.4.2 Membuat rangkaian multiplexer, Decoder dan register

4.4 Mengoperasikan rangkaian Multiplexer, Decoder, Register


4.4.1 Menghitung rangkaian multiplexer, Decoder dan register
4.4.2 Menjalankan rangkaian multiplexer, Decoder dan register

Halaman 19
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengkategorikan rangkaian multiplexer,
decoder dan register dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengorganisir rangkaian multiplexer,
decoder dan register dengan tepat

1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mempraktekkan rangkaian multiplexer,
decoder dan register dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemonstrasikan rangkaian
multiplexer, decoder dan register dengan tepat

D. Materi Pembelajaran
rangkaian multiplexer, decoder dan register
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan 15 Menit
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer
rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk dapat mengategorikan dan mengorganisir rangkaian
Multiplexer, Decoder, Register
2. Pesera didik berusaha untuk dapat mengategorikan dan mengorganisir rangkaian Multiplexer,
Decoder, Register
dengan membaca buku panduan yang lain.
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat merumuskan
maslah / hipotesis tugas dari guru untuk dapat mengategorikan dan mengorganisir rangkaian
Multiplexer, Decoder, Register
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang rangkaian Multiplexer,
Decoder, Register
2 Kegiatan Inti 5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya
memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi rangkaian
Multiplexer, Decoder, Register
2. Peserta didik mencoba mengategorikan dan mengorganisir rangkaian Multiplexer, Decoder,
Register sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik mempraktekkan rangkaian multiplexer, dexonder, register
2.Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang rangkaian Multiplexer, Decoder, Register dan
perbedaannya
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn materi rangkaian Multiplexer,
Decoder, Register
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan rangkaian Multiplexer,
Decoder, Register
Halaman 20
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang rangkaian
Multiplexer, Decoder, Register
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk
3 Penutup mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang rangkaian
Multiplexer, Decoder, Register 5.Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Multiplexer yaitu komponen sistem digital dalam kelompok rangkaian kombinasi. multiplexer sering
disebut juga sebagai data selector,karena di gunakan untuk memilih satu input dari banyak input yang ada
untuk diteruskan ke saluran output. merupakan rangkaian logika yang berfungsi mengambil satu input bit
atau lebih untuk di teruskan ke salah satu terminal keluaran oleh karena itu DEMUX berfungsi sebagai
distributor. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan
dengan format tertentu. Flip flop merupakan sirkuit elektronik yang memiliki dua arus stabil dan dapat
digunakan untuk menyimpan informasi. Sebuah flip-flop merupakan multivibrator-dwistabil. Sirkuit dapat
dibuat untuk mengubah arus dengan sinyal yang dimasukkan pada satu atau lebih input kontrol dan akan
memiliki satu atau dua output. Ini merupakan elemen penyimpanan dasar pada Logika Sekuensial.
Jenis flip – flop
1.RS FLIP FLOP
2.J-K FLIP FLOP
3.D FLIP FLOP
4.CRS FLIP FLOP
5.T FLIP FLOP
Shift register: sekelompok Flip-flop yang dapat di pukul untuk menyimpan imformasi
Ada dua jenis yaitu : ~Strorage register (register penyimpan)
Halaman 21
~Storage register (register geseer)
1.Register geser siso
2.register sipo
3.register pipo
4.register piso
Counter adalah rangkain elektronika yang berfungsi untuk melakukan perhitungan maju ataupun
perhitungan mundur.rangkaian ini sangat tidak terpisahkan dari dunia digital karena semua memerlukan
rangkaian counter.hal itu karena untuk menerapkan fungsi perhitungan angka atau perasi matematika
harus menggunakan fungsi dari rangkaian counter.
Rangkaian Counter (penghitung) adalah logika sekuensial yang dapat dipergunakan untuk menghitung
jumlah pulsa masuk dan dinyatakan dengan bilangan biner. Sesuai dengan namanya 4 BIT Binary Counter
adalah suatu rangkaian logika yang terdiri dari 4 buah Flip-Flop yang mampu melaksanakan perhitungan
sampai bilangan 16. Cheap Offers:
Prinsip Kerja Rangkaian 4 BIT Binary Counter Sebelum perhitungan dimulai, keempat output DCBA
0000 dengan jalan dibuat Clear dalam kondisi 0 walaupun sesaat. Pada saat pulsa pertama datang dan
bergerak dari 1 ke 0 maka output QA akan berubah dari 0 menjadi 1. Output QB akan tetap 0 karena
signal yang masuk pada Flip-Flop "B" berubah dari 0 menjadi 1 Flip-Flop C dan C output-nya juga tidak
berubah karena belum ada perubahan pada bagian output-nya. dalam keadaan inii, kondisi output DCBA =
0001. Jadi sesudah pulsa yang pertama pada output counter akan terbentuk angka 0001 dan pada saat
pulsa kedua datang dan bergerak dari 1 menjadi 0, maka output QA akan berubah dari menjadi 0.
Perubahan ini akan diteruskan ke Flip-Flop "B". Akibatnya karena input Flip-Flop "B" berubah dari 0 ke
1, maka output QB akan berubah dari 0 ke 1. Output Flip-Flop C dan D belum berubah karen belum ada
perubahan pada bagian output-nya. Setelah pulsa kedua datang, maka keempat output DCBA akan
menunjukkan DCBA = 0010, selanjutnya apabila pulsa ketiga datang output DCBA = 0011. Begitulah
seterusnya sampai pulsa ke 15 datang maka keempat output-nya DCBA = 1111 dan pada saat pulsa ke 16
datang, maka seluruh output-nya DCBA akan kembali menjadi 0000. Dari uraian di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa BCD Counter 4 BIT Binary Counter hanya bisa menghitung sampai bilangan ke
16 yaitu dari mulai 0000 = 0 sampai 1111 = 15. Salah satu dari komponen Integrated (IC) yang berfungsi
sebagai 4 BIT BINARY COUNTER adalah IC Tipe 54/741766 (Presettable Decode Counter Cheap Offers
Berdasarkan cara kerjanya, maka counter dapat digolongkan, menjadi 3 yaitu : Up Counter DownCounter
Up - Down Counter 1. UP COUNTER Up Counter adalah jenis counter yang dapat menghitung dengan
urutan dari bawah ke atas. Salah satu contoh dari Up Counter 4 BIT Binary Counter adalah seperti yang
baru dibahas di atas. 2. DOWN COUNTER Down Counter adalah kebalikan dari Vp Counter yaitu
Counter yang dapat menghitung dengan urutan mulai dari atas ke bawah atau dimulai dari bilangan yang
paling besar menuju bilangan paling kecil. Contoh dari Down Counter adalah seperti pada gambar di
bawah ini: down counter Prinsip Kerja : Sebelum pulsa pertama datang semua output Flip-Flop di reset
menjadi DCBA = 0000. Pada saat pulsa pertama datang dan masuk ke input, maka pada output Q Flip-
Flop A akan berubah dari 0 menjadi 1 dan Q akan berubah dan ! menjadi 0. Perubahan ini akan diteruskan
kepada Flip-Flop B, Flip-Flop C dan Flip-Flop D yang masing-masing akan menghasilkan Qb, Qc dan Qd
sama dengan 0. Jadi setelah pulsa pertama masuk output DCBA = 1111. Pada saat pulsa kedua datang,
maka output Flip-Flop A akan berubah dari 1 menjadi 0, tetapi pada perubahan Q dari logic 0 menjadi 1
tidak mempengaruhi output Flip-Flop B, C dan D sehingga output DCBA = 1110. Demikianlah proses
Halaman 22
berlangsung terus sampai datang pulsa ke-15- Setelah pulsa ke-15 output counter = 0001. Kemudian
output counter DCBA akan kembali menjadi 0000 bila pulsa ke-16 datang. Dari uraian di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa Rangkaian DownCounter dapat dipergunakan untuk menghitung mulai dan
1111 sampai 0000. Untuk lebih jelasnya proses menghitung dari Down Counter dilihat pada tabel di
bawah ini: Pulsa D C B A Keadaan Awal 0 0 0 0 Pulsa ke-I 1 1 1 1 Pulsa ke-2 1 1 1 0 Pulsa ke-3 1 1 0 1
Pulsa ke-4 1 1 0 0 Pulsa ke-5 1 0 1 1 Pulsa ke-6 1 0 1 0 Pulsa ke-7 1 0 0 1 Pulsa ke-8 1 0 0 0 Pulsa ke-9 0
1 1 1 Pulsa ke-10 0 1 1 0 Pulsa ke-11 0 1 0 1 Pulsa ke-12 0 1 0 0 Pulsa ke-13 0 0 1 1 Pulsa ke-14 0 0 1 0
Pulsa ke-15 0 0 0 1 Pulsa ke-16 0 0 0 0 Pulsa ke-17 1 1 1 1 Kembali seperti keadaan awal Salah satu
komponen IC yang berfungsi sebagai UP/DOWN COUNTER adalah IC tipe 54/74190 atau
54LS/74LSI90 Cheap Offers

Latihan Soal
1. Apakah pengertian dari multiplexer?
2. Mengapa multiplexer sering disebut juga sebagai data selector?
3. Apakah fungsi Encoder?
4. Sebutkan jenis – jenis flip – flop!
5. Apa yang Anda ketahui tentang Counter?
Jawaban
1. Multiplexer yaitu komponen sistem digital dalam kelompok rangkaian kombinasi. multiplexer sering
disebut juga sebagai data selector
2. karena di gunakan untuk memilih satu input dari banyak input yang ada untuk diteruskan ke saluran
output
3. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan
format tertentu
4. 1.RS FLIP FLOP
2.J-K FLIP FLOP
3.D FLIP FLOP
4.CRS FLIP FLOP
5.T FLIP FLOP
5. Counter adalah rangkain elektronika yang berfungsi untuk melakukan perhitungan maju ataupun
perhitungan mundur

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Halaman 23
Tegal, November 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(…………………..) (…………………..)

Halaman 24
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian
elektronika)
4.5 Mempraktikkan fungsi kelistrikan dan komponen elektronika)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menerapkan elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian
elektronika)
3.5.1 Memahami elektronika dasar seperti kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian
elektronika
3.5.2 Membenarkan elektronika dasar apabila ada kerusakan

4.5 Mempraktikkan fungsi kelistrikan dan komponen elektronika)


Halaman 25
4.5.1 Menyusun kelistrikan dan komponen elektronika dasar
4.5.2 Mengetahui komponen komponen penyusun elkektronika dasar
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah elektronika dasar dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa elektronika dasar
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyusun fungsi kelistrikan dan
komponen elektronika dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemonstrasikan fungsi
kelistrikan dan komponen elektronika dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian elektronika)
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 2
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan 15 Menit
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer
elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian elektronika)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk memahami / mengetahui tentang komponen –
komponen elektronika dasar dan rangkaian elektronika
2. Pesera didik berusaha untuk dapat memahami / mengetahui tentang komponen – komponen
elektronika dasar dan rangkaian elektronikadengan membaca buku panduan yang lain.
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat memahami /
mengetahui tentang komponen – komponen elektronika dasar dan membuat rangkaian
elektronika
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang komponen – komponen
elektronika dasar dan rangkaian elektronika
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya
2 Kegiatan Inti memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi komponen –
komponen elektronika dasar dan rangkaian elektronika
2. Peserta didik mencoba memahami komponen – komponen elektronika dasar dan membuat
rangkaian elektronika
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1.Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
2. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang komponen – komponen elektronika dasar dan
membuat rangkaian elektronika
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn komponen – komponen elektronika
dasar dan membuat rangkaian elektronika
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan komponen – komponen
Halaman 26
elektronika dasar dan membuat rangkaian elektronika
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang elektronika dasar
(kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian elektronika)
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk
mengerjakannya.
3 Penutup 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang elektronika dasar
(kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian elektronika)
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Rangkaian elektronika dapat diartikan sebagai gabungan 2 atau lebih komponen elektronika baik
kompoonen pasif maupun aktif yang membentuk suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal sederhana
maupun komplek. Rangkaian elektronika dapat dibangun dengan atau tanpa sumber tegangangan atau
sumber arus untuk pengoperasiannya. Untuk membuat rangkaian elektronika diperlukan beberapa bagian
sebagai berikut :
1. Skema Rangkaian Elektronika
Skema rangkaian elektronika diperlukan sebagai panduan dalam pembuatan rangkaian elektronika.
Skema rangkaian elektronika sebaiknya didesain atau dirancang dahulu pertama kali sebelum melakukan
proses pembuatan rangkaian elektronika. Proses pembuatan skema rangkaian elektronika dapat dilakukan
dengan cara manual dan dengan aplikasi komputer.
2. Layout PCB
Layout PCB adalah bagian yang berfungsi untuk merakit komponen-komponen elektronika menjadi
rangkaian elektronika. Layout PCB atau dengan bahasa lain Papan Rangkaian Tercetak adalah hasil
penerapan skema rangkaian elektronika yang telah disesuaikan dengan bentuk fisik komponen dan tata
letak komponen elektronika untuk membuat suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal.
3. Komponen elektronika

Halaman 27
Komponen elektronika merupakan salah satu bahan utama dalam mebuat rangkaian elektronika.
Komponen elektronika yang digunakan untuk membangun suatu rangkaian elektronika ditentukan sesuai
dengan skema rangkaian elektronika yang dibuat.
4. Peralatan Elektronika
Peralatan untuk membuat suatu rangkaian elektronika pada umumnya adalah solder, tang potong,
tang lancip, obeng dan timah solder. Penggunaan peralatan elektronika tersebut disesuaikan dengan
kebutuhan dalam perakitan rangkaian elektronika.
Pada dasarnya setiap rangkaian elektronika dibangun dengan tujuan untuk melakukan pemrosesan
sinyal, baik itu sinyal analog maupun sinyal digital. Berdasarkan pemrosesan sinyal yang dilakukan
rangkaian elektronika tersebut, maka rangkaian elektronika dapat dibedakan menjadi beberapa kategori
sebagai berikut.
1. Rangkaian Elektronika Analog
Rangkaian elektronika analog adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan tujuan untuk
memproses sinyal analog, rangkaian analog ini dapat dibangun dengan 2 atau lebih komponen pasif
maupun komponen aktif. Pada rangkaian elektronika analog sinyal yang diberikan sebagai input rangkaian
adalah sinyal kontinyu (analog) yang pada umumnya sinyal DC ataupun AC sinusoidal dan rangkaian
elektronika analog akan memberikan output sinyal kontinyu (analog) baik DC maupun AC sinusoidal
yang telah terproses sinyalnya berupa level tegangan, arus maupun frekuensinya.
2. Rangkaian Elektronika Digital
Rangkaian elektronika digital adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan tujuan untuk
melakukan pemrosesasan sinyal diskrit (digital). Pada rangkaian elektronika digital sinyal yang diproses
selalu dalam 2 logika dasar High (1) dan Low (0). Untuk membuat rangkaian digital selalu diperlukan
sumber tegangan dari luar untuk mensuplay rangkaian digital agar dapat beroperasi. Pada rangkaian
elektronika digital sinyal yang diberikan atau sebagai input adalah sinyal digital dan rangkaian akan
memberikan output berupa sinyal digital juga.
3. Rangkaian Elektronika Kombinasi
Rangkaian elektronika kombinasi adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan tujuan untuk
melakukan pemrosesan sinyal analog dan digital baik secara bersamaan maupun bertahap. Rangkaian
elektronika kombinasi dapat melakukan pemrosesan sinyal kontinyu (analog) dan menghasilkan sinyal
diskrit( digital) atau sebaliknya. Contoh rangkaian elektronika kombinasi yang dapat memproses sinyal
analog menjadi sinyal digital adalah rangkaian ADC (Analog to Digital Converter) dan rangkaian
elektronika yang dapat memproses sinyal digital menjadi sinyal analog adalah rangkaian DAC (Digital to
Analog Converter). Aplikasi rangkaian elektronika kombinsai dapat ditemui pada rangkaian interface
(antarmuka) antara rangkaian digital atau komputer ke rangkaian analog dan sebaliknya.
Kemudian berdasarkan prinsip kerjanya, rangkaian elektronika dapat dibedakan menjadi beberapa
kategori sebagai berikut.
1. Rangkaian Elektronika Dasar
Rangkaian elektronika dasar merupakan gabungan 2 atau lebih komponen elektronika pasif yang
telah membentuk suatu sistem pemroses sinyal. Sebagai contoh rangkaian elektronika dasar yang paling
sederhana adalah pembagi tegangan,pembagi arus, filter RC, filter LC dan filter RLC. Contoh rangkaian
elektronika dasar tersebutdapat dikatakan sebagai rangkaian elektronika sederhana karena hanya dibangun
oleh 2 atau 3 komponen elektronika pasif yang dirangkai seri maupun parallel.
Halaman 28
2. Rangkaian Elektronika Bertingkat
Rangkaian elektronika bertingkat adalah pengembangan rangkaian elektronika dasar agar dapat
memberikan performa yang lebih baik dari rangkaian elektronika dasar. Pada rangkaian elektronika
bertingkat pada umumnya dibangun dari rangkaian elektronika dasar yang ditambah suatu rangkaian
penguat sederhana yang disusun 1 tingkat maupun beberapa tingkat.
3. Rangkaian Elektronika Komplek
Rangkaian elektronika komplek adalah rangkaian elektronika yang dibentuk dari beberapa rangkaian
elektronika dasar dan bertingkat dengan beberapa fungsi pemroses sinyal yang berbeda yang di susun
untuk membentuk suatu sistem pemroses sinyal terpadu. Sebagai contoh rangkaian elektronika komplek
adalah power supply dengan regulator arus dan tegangan, rangkaian mixer audio, rangkaian transmitter
atau pemancar radio,rangkaian amplifier dan rangkaian elektronika yang lain.
Rangkaian elektronika yang telah membentuk suatu sistem pemroses sinyal yang diperjual belikan di
toko elektronika sering disebut sebagai kit elektronik. Hal ini dikarenakan produk elektronik tersebut
merupakan atau membentuk suatu bagian-bagian rangkaian elektronika yang apabila digabungkan akan
membentuk suatu sistem atau perangkat elektronika yang lengkap. Sebagai contoh untuk membuat suatu
amplifier yang lengkap maka kita dapat membeli kit Power Amplifier, Kit Tone Control, Kit Power
Supply, Travo Dan Box Amplifier kemudian kita rakit beberapa kit dan komponen tersebut sehingga
terbentuk suatu Power Amplifier yang lengkap dari beberapa rangkaian elektronika tersebut.
Belajar Elektronika Belajar elektronika pada dasarnya mempelajari tentang materi elektronika yang
tampak dan yang tidak kasat mata. Materi elektronika yang tampak contohnya adalah komponen
elektronika, rangkaian elektronika, perangkat elektronika atau peralatan elektronik. Sedangkan materi
elektronika yang tidak kasat mata adalah sinyal yang diproses oleh sistem atau modul elektronika dan
rangkaian elektronika secara spesifik.
Materi yang tidak kasat mata dalam belajar elektronika ini pada dasarnya dapat diukur dan dirasakan
outputnya. Cara Belajar Elektronika Berdaraskan teknik dalam belajar elektronika, maka belajar
elektronika dapat dilakukan secara otodidak maupun secara sitematis baik formal maupun informal.
Belajar Elektronika Secara Otodidak Belajar elektronika otodidak adalah mempelajari tentang sistem atau
perangkat elektronika secara individu tanpa bantuan orang lain sebagai pengajar. Belajar Elektronika
Secara Sistematis Sedangkan belajar elektronika secara sistematis menggunakan jasa bantuan orang lain
sebagai pengajar dalam suatu sekolah maupun pelatihan elektronika.
Untuk belajar elektronika secara formal dapat diperoleh melalui sekolah sedangkan belajar
elektronika informal dapat kita peroleh melalui kursus elektronika atau pelatihan elektronika. Berdasarkan
sumber pembelajarannya, belajar elektronika dapat dibedakan menjadi beberapa teknik. Belajar
Elektronika Online Belajar elektronika secara online adalah teknik belajar elektronika yang praktis, karena
materi atau sumber dalam mempelajari elektronika kita peroleh secara online. Bahkan dengan belajar
elektronika melalui online kita dapat memahami elektronika secara otodidak, karena saat ini banyak
sumber pembelajaran elektronika secara online.
Salah satu contoh blog yang dapat digunakan untuk belajar elektronika secara online adalah zona
elektro. Belajar Elektronika Offline Belajar elektronika secara offline untuk kategori sistematis dapat
diperoleh dibangku sekolah, kursus elektronika atau pelatihan elektronika. Kemudian untuk belajar
elektronika secara otodidak dapat menggunakan buku elektronika yang praktis dan fokus pada materi
tertentu sesuai keinginan dalam mempelajari elektronika. Buku Elektronika Berikut adalah buku
Halaman 29
elektronika yang dapat dipilih dalam belajar elektronika dasardan kita temui di bangku sekolah. Prinsip-
Prinsip Elektronika Vademekum Elektronika Operational Amplifier Elektronika Dasar Rangkaian Listrik
Dan masih banyak lagi buku-buku elektronika praktis yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dalam
mempelajari elektronika. Misalkan ingin membuat rangkaian elektronika dapat meilih buku 301-304
Rangkaian Elektronika, kemudian bia ingin belajar mikrokontroler dapat memilih buku yang khusus
mempelajari mikrokontroler atau ingin mempelajari tentang pembuatan robot maka dapat langsung
memilih buku praktis tentang cara membuat robot.
Modul Belajar Elektronika Konsentrasi Teknik Elektronika Kemudian dalam belajar elektronika ada
beberapa konsentrasi ilmu elektronika yang kita temui di bangku sekolah sebagai berikut : Untuk tingkat
SMK Jurusan Elektronika Audio/Video, Jurusan elektronika audio/video ini mempelajari ilmu elektronika
tentang elektronika dasar, elektronika analog dan elektronika digital yang bertujuan untuk mendukung
pemahamam dalam mempelajari sistem elektronika untuk keperluan pemrosesan sinyal audio dan video.
Jurusan Elektronika Multimedia, Jurusan elektronika multimedia mempelajari tentang ilmu elektronika
dasar, elektronika analog, elektronika digital dan ilmu komputer yang bertujuan untuk mendalami tentang
teknik penyiaran informasi secara elektronik maupun melalui internet. Jurusan Listrik, jurusan listrik
mempelajari ilmu elektronika tegangan tinggi yang diaplikasikan dalam jaringan listrik rumah tangga dan
jaringan listrik distribusi listrik komersial (PLN).
Untuk tingkat kuliah Konsentrasi Teknik Elektronika Komunikasi, Konsentrasi teknik elektronika
komunikasi mempelajari elektronika dalam bidang komunikasi audio, video dan data. Dalam konsentrasi
ini kita dapat mempelajari sistem telekomunikasi telephone secara analog maupun digital baik dari sisi
teknologi jaringan komunikasi kabel tembaga, kabel optik maupun komunikasi radio secara detail.
Konsentrasi Teknik Elektronika Instrumentasi Kendali, konsentrasi elektronika instrumentas kendali
mempelajari teknik kendali pada sistem elektronik baik secara analog maupun digital dalam lingkup
individu maupun industri dalam bentuk pengendalian secara elektronik pada mesin industri maupun robot
yang digunakan. Konsentrasi Teknik Elektronika Arus Kuat/Ketenagaan, konsentrasi teknik elektronika
arus kuat/ketenagaan mempelajri tentang listrik tegangan tinggi baik dalam lingkup rumah tangga
mauppun sistem jaringan distribusi listrik komersial. Pada konsentrasi ini kita dapat mengetahui
pengendalian distribusi listrik tegangan tinggi. Konsentrasi Teknik Elektronika Robotika, konsenstrasi
teknik elektronika robotika mempelajari ilmu pengendalian dan pembuatan robot, baik dari sisi konstruksi,
desain dan sistem kendali robot. Dengan mengetahui konsentrasi ilmu elektronika tersebut diatas maka
dapat memberikan gambaran kepada kita untuk memilih konsentrasi yang sesuai dengan keinginan kita
dalam belajar elektronika.
DAC (Digital To Analog… DAC (Digital To Analog Converter) adalah perangkat elektronika yang
berfungsi untuk mengubah sinyal digital (diskrit) menjadi sinyal analog (kontinyu). Aplikasi DAC (Digital
To Analog Converter) adalah sebagai antarmuka (interface) antara perangkat yang bekerja dengan sistem
digital dan perangkat pemroses sinyal analog. Perangkat DAC (Digital To Analog Converter) dapat
berupa rangkaian elektronika dan chip IC DAC. Konsep Dasar DAC (Digital To Analog Converter) Pada
dasarnya rangkaian penjumlah op-amp (summing amplifier) dapat digunakan untuk menyusun suatu
konverter D/A (DAC "Digital To Analog Converter)" dengan memakai sejumlah hambatan masukan yang
diberi bobot dalam deret biner. Penguat Inverting Rangkaian untuk penguat inverting adalah seperti yang
ditunjukkan gambar dibawah. Penguat ini memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran memiliki beda fasa
sebesar 180°. Penguatan rangkaian penguat inverting adalah berdasar pada persamaan berikut : Vout = -
Halaman 30
Vin(R2/R1) Penguat Non-Inverting Penguat non-inverting memiliki ciri khusus yaitu sinyal output adalah
sefasa dengan sinyal masukan. Rangkaian ini ditunjukkan oleh gambar berikut. Penguatan dari rangkaian
penguat jenis ini adalah berdasar pada persamaan berikut : Vout = Vin((R1+R2)/R1) Penguat Penjumlah
(Dasar DAC) Penguat penjumlah memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran merupakan hasil penguatan
dari penjumlahan sinyal masukannya.
Pada bagian ini dicontohkan penguat penjumlah berdasarkan rangkaian penguat inverting. Sehingga
sinyal keluaran adalah berbeda fasa sebesar 180o. Rangkaian penguat penjumlah merupakan konsep dasar
dari rangkaian DAC (Digital To Analog Converter). Penguatan dari rangkaian ini dihitung menggunakan
persamaan berikut : Vout = (-Vin1(R5/R1))+(-Vin2(R5/R2))+(-Vin3(R5/R3)) Jenis-Jenis DAC (Digital
To Analog Converter) Binary-Weighted DAC (Digital To Analog Converter) Suatu rangkaian Binary-
weighted DAC dapat disusun dari beberapa Resistor dan Operational Amplifier (Op-Amp) seperti gambar
berikut. Rangkaian Binary Weighted DAC Secara prinsip rangkaian DAC diatas dapat dijelaskan sebagai
berikut. Resistor 20 kΩ menjumlahkan arus yang dihasilkan dari penutupan switch-switch D0 sampai D3.
Resistor-resistor ini diberi skala nilai sedemikian rupa sehingga memenuhi bobot biner (binary-weighted)
dari arus yang selanjutnya akan dijumlahkan oleh resistor 20 kΩ. Dengan menutup D0 menyebabkan arus
50 μA mengalir melalui resistor 20 kΩ, menghasilkan tegangan -1 V pada Vout. Penutupan masing-
masing switch menyebabkan penggandaan nilai arus yang dihasilkan dari switch sebelumnya. Nilai
konversi dari kombinasi penutupan switch ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel Output Binary-weighted DAC Konversi dari nilai digital ke nilai analog berdasarkan rangkaian
Binary Weighted DAC diatas R/2R Ladder DAC (Digital To Analog Converter) Metode lain dari konversi
Digital to Analog adalah R/2R Ladder. Metode ini banyak digunakan dalam IC-IC DAC. Pada rangkaian
R/2R Ladder, hanya dua nilai resistor yang diperlukan, yang dapat diaplikasikan untuk IC DAC dengan
resolusi 8,10 atau 12 bit. Rangkaian R/2R Ladder ditunjukkan pada gambar berikut. Rangkaian R/2R
Ladder DAC Prinsip kerja dari rangkaian R/2R Ladder DAC adalah sebagai berikut : informasi digital 4
bit masuk ke switch D0 sampai D3. Switch ini mempunyai kondisi “1” (sekitar 5 V) atau “0” (sekitar 0
V). Dengan pengaturan switch akan menyebabkan perubahan arus yang mengalir melalui R9 sesuai
dengan nilai ekivalen biner-nya Sebagai contoh, jika D0 = 0, D1 = 0, D2 = 0 dan D3 = 1, maka R1 akan
paralel dengan R5menghasilkan 10 k . Selanjutnya 10 k ini seri dengan R6 = 10 k menghasilkan 20 k . 20
k ini paralel dengan R2 menghasilkan 10 k , dan seterusnya sampai R7, R3 dan R8. Rangkaian
ekivalennya ditunjukkan pada gambar 6. Vout yang dihasilkan dari kombinasi switch ini adalah -5V.
Rangkaian Ekivalen R/2R Ladder DAC Untuk mendapatkan Vout analog dari rangkaian R/2R Ladder
DAC diatas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : Vout = (-
Vref(R9/R))*((D0/16)+(D1/8)+(D2/4)+(D1/2)) Tabel Output Rangkaian R/2R Ladder DAC Nilai
kombinasi dan hasil konversi rangkaian R/2R Ladder DAC ditunjukkan pada tabel dibawah. Tabel diatas
merupakan hasil konversi dari nilai digital ke nilai analog berdasarkan rangkaian R/2R Ladder DAC
(Digital To Analog Converter).
Tool Kit Elektronika Tool kit elektronika atau peralatan pendukung dalam praktik elektronika terdiri
dari beberapa macam. Untuk mendukung praktik elektronika di rumah dapat menggunakan toolkit standart
yang dapat dibeli di toko elektronika. Harga toolkit untuk elektronika yang murah sudah cukup untuk
keperluan praktik elektronik bagi pemula. Gambar toolkit dibawah merupakan contoh beeberapa tool kit
elektronika standart dalam praktik elektronika. Toolkit elektronika Tool Kit Elektronika Toolkit
elektronika pada dasarnya dapat dikategorikan dalam 2 kelompok yaitu : Tool kit elektronika untuk
Halaman 31
merakit komponen elektronika Tool kit elektrnoika untuk mengukur besaran elektronika Tool Kit
Elektronika Untuk Merakit Komponen Elektronika Toolkit untuk merakit komponen elektronika terdiri
dari beberapa peralatan sebagai berikut : Solder Listrik Solder merupakan toolkit elektronika yang pokok
dalam merakit komponen elektronika, fungsi solder adalah untuk mencairkan timah sebagai perekat kaki
komponen elektronika pada jalur PCB. Untuk memilih solder sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan,
apabila kita sering merakit komponen seperti IC komponen kecil yang sensitif terhadap temperature tinggi
sebaiknya memilih solder dengan daya 25 watt - 40 watt dan memilih ujung atau mata solder dengan
ujung yang kecil dan bagus dalam menghantarkan panas sehingga proses menyolder dapat dilakukan
dengan cepat. Timah Solder Timah solder merupakan bahan perekat kaki komponen dengan jalur PCB.
Timah solder yang ada dipasaran dapat kita temui dengan berbagai macam ukuran diameter dan kualitas.
Timah solder dengan diameter kecil cocok untuk meyolder IC, sedangkan untukukuran yang lebih besar
dapat dipergunakan untukmenyolder kakikomponen yang besar pada permukaan jalur PCB yang lebar.
Tang Potong Tang potong merupakan toolkit yang berfungsiuntukmemotong sisa kaki komponen yang
telah disolder. Dalam memotong kaki komponen yang telah tersolder perlu diingat untuk tidak
mengungkit kaki komponen tersebut karena bisa mengakibatkan permukaan jalur PCB terangkat atau
retak. Oleh karena itu untuk memilih tang potong ini perlu dipilih tang dengan ujung yang runcing
sehingga dapat masuk ke celah yang sempit dan tajam sehingga sekali tekan langsung terpotong kaki
komponen tersebut.
Tang Lancip berfungsi untuk melipat atau membengkokan kaki komponen elektronika sebelum di
pasang pada papan PCB. Tang lancip untuk keperluan elektronika ini ada beberapa jenis yang dapat
digunakan. Gambar tersebut merupakan beberap contoh tang lancip yang dapat dipilih untuk keperluan
elektronika. Atractor / Penyedot Timah Atractor atau penyedot timah merupakan toolkit yang kita
butuhkan apabila inginmelepas komponen elektronika yang telah disolder pada papan PCB. Untuk atractor
sebaiknya pilihlah atractor yang telah dilengkapi dengan ujung silicon sehingga ujung permukaan atractor
tidak rucak apabila terkena panas solder. Apabila kita telah memiliki atractor dengan ujung plastik biasa
maka kita dapat menambahkan ujung silicon secara manual.
Pinset Pinset merupakan toolkit yang berfungsi untuk memegang komponen elektronika yang akan
disolder. Penggunaan pinset ini kita perlukan apabila kita akan menyolder pada daerah yang sempit dan
tidak terjangkau tangan atau terlalu panas apabila yang kita solder tersebut kita pegang dengan tangan,
sebagai contoh penggunaan pinset dalam praktik elektronika adalah pada saat menyolder kabel pada saklar
yang telah terpasang pada box dan tidak terjangkau tangan ataupun tang lancip. Tool Kit Elektrnoika
Untuk Mengukur Besaran Blektronika Toolkit untuk mengukur besaran listrik untukkeperluan praktik
elektronika ada beberapa macam sebagai berikut. Multimeter Multimeter atau multi tester merupakan alat
ukur serbaguna dalam praktik elektronika, hal ini karena multi meter dapat digunakan untuk mengukur
arus, tegangan dan hambatan listrik. Untuk mengukur arus listrik multi meter memilki pilihan Ampere
meter, kemudian untuk mengukur tegangan listrik multimeter memiliki pilihan Volt meter DC dan AC,
kemudian untuk mengukur resistansiatau hambata multimeter memiliki pilihan Ohm meter. Bahkan pada
multimeter yang baru saat ini dapat digunakan untuk mengetahui faktor penguatan transsitor (Hfe).
Osciloscope Osciloscope merupakan perangkat elektronika yang berfungsi untukmengukur dan
mengetahui bentuk gelombang atau sinyal listrik. Penggunaan osciloscope ini cukup jarang karena harga
dari osciloscope yang mahal. Oleh karena itu tidak semua praktisi elektronika memiliki osciloscope.
Penggunaan osciloscope ini pada umumnya digunakan dalam penelitian sinyal pada percobaan di lab.
Halaman 32
Frekuensi Meter / Frekuensi Counter Frekuensi meter atau frekuensi counter merupakan toolkit elektronik
yang berfungsi untuk mengetahui frekuensi suatu sinyal, Penggunaan frekuensi meter ini pada umumnya
digunakan oleh praktisi elektronika dibidang frekuensi radio. Bagi praktisi elektronika pada dasarnya
dengan memiliki toolkit standart seperti pada gambar toolkit elektronik diatas sudah cukup digunakan
untuk melakukankegiatan praktik elektronika. Dan toolkit elektronika standart dapat kita jumpai di toko
elektronika dalam bentuk paket tool kit elektronika dalam satu kemasan.
ADC (Analog To Digital… ADC (Analog To Digital Converter) adalah perangkat elektronika yang
berfungsi untuk mengubah sinyal analog (sinyal kontinyu) menjadi sinyal digital. Perangkat ADC (Analog
To Digital Convertion) dapat berbentuk suatu modul atau rangkaian elektronika maupun suatu chip IC.
ADC (Analog To Digital Converter) berfungsi untuk menjembatani pemrosesan sinyal analog oleh sistem
digital. Converter Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah yang
menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga sebaliknya. Sebagian besar pengukuran
variabel-variabel dinamik dilakukan oleh piranti ini yang menerjemahkan informasi mengenai vaiabel ke
bentuk sinyal listrik analog. Untuk menghubungkan sinyal ini dengan sebuah komputer atau rangkaian
logika digital, sangat perlu untuk terlebih dahulu melakukan konversi analog ke digital (A/D). Hal-hal
mengenai konversi ini harus diketahui sehingga ada keunikan, hubungan khusus antara sinyal analog dan
digital. ADC (Analog to Digital Convertion) Analog To Digital Converter (ADC) adalah pengubah input
analog menjadi kode – kode digital. ADC banyak digunakan sebagai Pengatur proses industri, komunikasi
digital dan rangkaian pengukuran/ pengujian.
Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistim
komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/ berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan
menggunakan sistim digital (komputer). ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip,
yaitu kecepatan sampling dan resolusi. Kecepatan Sampling ADC Kecepatan sampling suatu ADC
menyatakan "seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu
tertentu". Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam sample per second (SPS). Ilustrasi Kecepatan
Sampling ADC Resolusi ADC Resolusi ADC menentukan "ketelitian nilai hasil konversi ADC". Sebagai
contoh: ADC 8 bit akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam
255 (2n – 1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12 bit output data digital, ini berarti sinyal input dapat
dinyatakan dalam 4096 nilai diskrit. Dari contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil
konversi yang jauh lebih baik daripada ADC 8 bit. Prinsip Kerja ADC Prinsip kerja ADC adalah
mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal input
dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan referensi 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input
terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan
didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal) atau 10011001 (bentuk biner). signal
= (sample/max_value) * reference_voltage = (153/255) * 5 = 3 Volts Komparator ADC Bentuk
komunikasi yang paling mendasar antara wujud digital dan analog adalah piranti (biasanya berupa IC)
disebut komparator. Piranti ini, yang diperlihatkan secara skematik pada gambar dibawah, secara
sederhana membandingkan dua tegangan pada kedua terminal inputnya.
Bergantung pada tegangan mana yang lebih besar, outputnya akan berupa sinyal digital 1 (high) atau
0 (low). Komparator ini digunakan secara luas untuk sinyal alarm ke komputer atau sistem pemroses
digital. Elemen ini juga merupakan satu bagian dengan konverter analog ke digital dan digital ke analog
yang akan didiskusikan nanti. Konsep Kompataror Pada ADC (Analog to Digital Converter) Gambar
Halaman 33
diatas memperlihatkan sebuah komparator merubah keadaan logika output sesuai fungsi tegangan input
analog. Sebuah komparator dapat tersusun dari sebuah opamp yang memberikan output terpotong untuk
menghasilkan level yang diinginkan untuk kondisi logika (+5 dan 0 untuk TTL 1 dan 0). Komparator
komersil didesain untuk memiliki level logika yang dperlukan pada bagian outputnya. Jenis-Jenis ADC
(Analog to Digital Converter) ADC Simultan ADC Simultan atau biasa disebut flash converter atau
parallel converter. Input analog Vi yang akan diubah ke bentuk digital diberikan secara simultan pada sisi
+ pada komparator tersebut, dan input pada sisi – tergantung pada ukuran bit converter. Ketika Vi
melebihi tegangan input – dari suatu komparator, maka output komparator adalah high, sebaliknya akan
memberikan output low. ADC Simultan Bila Vref diset pada nilai 5 Volt, maka dari gambar 3 dapat
didapatkan : V(-) untuk C7 = Vref * (13/14) = 4,64 V(-) untuk C6 = Vref * (11/14) = 3,93 V(-) untuk C5
= Vref * (9/14) = 3,21 V(-) untuk C4 = Vref * (7/14) = 2,5 V(-) untuk C3 = Vref * (5/14) = 1,78 V(-)
untuk C2 = Vref * (3/14) = 1,07 V(-) untuk C1 = Vref * (1/14) = 0,36 Misal : Vin diberi sinyal analog 3
Volt, maka output dari C7=0, C6=0, C5=0, C4=1, C3=1, C2=1, C1=1, sehingga didapatkan output ADC
yaitu 100 biner Tabel Output ADC Simultan Ada beberapa konsep dasar dari ADC adalah dengan cara
Counter Ramp ADC, Successive Aproximation ADC dan lain sebagainya. Counter Ramp ADC Blok
Diagram Counter Ramp ADC Pada gambar diatas, ditunjukkan blok diagram Counter Ramp ADC
didalamnya tedapat DAC yang diberi masukan dari counter, masukan counter dari sumber Clock dimana
sumber Clock dikontrol dengan cara meng AND kan dengan keluaran Comparator. Comparator
membandingkan antara tegangan masukan analog dengan tegangan keluaran DAC, apabila tegangan
masukan yang akan dikonversi belum sama dengan tegangan keluaran dari DAC maka keluaran
comparator = 1 sehingga Clock dapat memberi masukan counter dan hitungan counter naik. Misal akan
dikonversi tegangan analog 2 volt, dengan mengasumsikan counter reset, sehingga keluaran pada DAC
juga 0 volt. Apabila konversi dimulai maka counter akan naik dari 0000 ke 0001 karena mendapatkan
pulsa masuk dari Clock oscillator dimana saat itu keluaran Comparator = 1, karena mendapatkan
kombinasi biner dari counter 0001 maka tegangan keluaran DAC naik dan dibandingkan lagi dengan
tegangan masukan demikian seterusnya nilai counter naik dan keluaran tegangan DAC juga naik hingga
suatu saat tegangan masukan dan tegangan keluaran DAC sama yang mengakibatkan keluaran komparator
= 0 dan Clock tidak dapat masuk. Nilai counter saat itulah yang merupakan hasil konversi dari analog
yang dimasukkan. Kelemahan dari counter tersebut adalah lama, karena harus melakukan trace mulai dari
0000 hingga mencapai tegangan yang sama sehingga butuh waktu. SAR (Successive Aproximation
Register) ADC Blok Diagram SAR ADC Pada gambar diatas ditunjukkan diagram ADC jenis SAR, Yaitu
dengan memakai konvigurasi yang hampir sama dengan counter ramp tetapi dalam melakukan trace
dengan cara tracking dengan mengeluarkan kombinasi bit MSB = 1 ====> 1000 0000. Apabila belum
sama (kurang dari tegangan analog input maka bit MSB berikutnya = 1 ===>1100 0000) dan apabila
tegangan analog input ternyata lebih kecil dari tegangan yang dihasilkan DAC maka langkah berikutnya
menurunkan kombinasi bit ====> 10100000.
Untuk mempermudah pengertian dari metode ini diberikan contoh seperti pada timing diagram
gambar 6 Misal diberi tegangan analog input sebesar 6,84 volt dan tegangan referensi ADC 10 volt
sehingga apabila keluaran tegangan sbb : Jika D7 = 1 Vout=5 volt Jika D6 = 1 Vout=2,5 volt Jika D5 = 1
Vout=1,25 volt Jika D4 = 1 Vout=0,625 volt Jika D3 = 1 Vout=0,3125 volt Jika D2 = 1 Vout=0,1625 volt
Jika D1 = 1 Vout=0,078125 volt Jika D0 = 1 Vout=0,0390625 volt Timing diagram urutan Trace SAR
ADC Setelah diberikan sinyal start maka konversi dimulai dengan memberikan kombinasi 1000 0000
Halaman 34
ternyata menghasilakan tegangan 5 volt dimana masih kurang dari tegangan input 6,84 volt, kombinasi
berubah menjadi 1100 0000 sehingga Vout = 7,5 volt dan ternyata lebih besar dari 6,84 sehingga
kombinasi menjadi 1010 0000 tegangan Vout = 6,25 volt kombinasi naik lagi 1011 0000 demikian
seterusnya hingga mencapai tegangan 6,8359 volt dan membutuhkan hanya 8 clock. Uraian diatas
merupakan konsep dasar dari ADC (Analog to Digital Converter), untuk pengembangan atau aplikasi
ADC dan ADC dalam bentuk lain akan ditulis dalam artikel berbeda dengan tujuan dapat memberikan
penjelasan yang lebih lengkap dari ADC (Analog to Digital Converter)
Rangkaian Power Supply Rangkaian power supply adalah bagian dari sistem atau perangkat
elektronika yang berfungsi untuk memberikan sumber tegangan pada sistem elektronika tersebut. Dalam
suatu perangkat elektronika rangkaian power supply ada yang menjadi satu kesatuan dengan perangkat
elektronik tersebut dan ada juga yang dibuat secara terpisah. Jenis Rangkaian Power Supply Rangkaian
power supply dapat dibedakan menjadi 2 tipe berdasarkan sistem kerjanya, yaitu : Stepdown Transformer
Power Supply Stepdown trasformer power supply adalah rangkaian power supply yang dibuat
menggunakan transformator step down sebagai penurun tegangannya. Contoh rangkaian power supply
sederhana jenis stepdown transformer power supply dapat dilihat pada gambar berikut : Rangkaian Power
Supply Dengan Transformer Stepdown Stepdown Trasformer Power Supply Dari gambar rangkaian
power supply diatas komponen T1 adalah transformator jenis step down tanpa CT.
Penggunaan transformator jenis stepdown inilah yang menjadikan power supply tersebut dinamakan
stepdown transformer power supply. Sebagaimana dapat dilihat pada gambar power supply diatas dapat
kita ketahui bahwa power supply jenis stepdown transformer power supply terdiri dari beberap bagian
sebagai berikut : 1. Penurun Tegangan Bagian ini berfungsi untuk menurunkan tegangan AC 220 volt
menjadi 12 volt AC. Penurun tegangan pada rangkaian power supply diatas menggunakan transformator
tanpa CT dengan tegangan output 12 volt. 2. Penyearah Gelombang Bagian penyearah gelombang pada
rangakian power supply diatas menggunakan dioda bridge. Bagian ini berfungsi untukmenyerahkan
tegangan AC dari output transformator. 3. Filter Pertama Filter pertama berfungsi untuk meratakan
tegangan DC hasil penyearahan gelombang yang diproses oleh bagian penyearah gelombang. Filter yang
digunakan pada rangkaian power supply pada umumnya adalah kapasitor elektrolit (elco).
Filter pertama pada rangkaian diatas adalah kapasitor C1 degan nilai 3300 uF. 4. Regulator Tegangan
Regulator tegangan adalah bagian yang berfungsi untukmengatur teganganoutput power supply. Pada
rangkaian power supply sederhana diatas regulator tegangan yang digunakan adalah IC 7805, sehingga
output dari rangkaian power supply diatas adalah +5 volt. 5. Filter Kedua Filter kedua pada rangkaian
power supply diatas berfungsi untuk memantabkan kualitas DC dari proses perataan tegangan yang
dilakukan oleh filter pertama. Oleh karena itu nilai kapasitas dari filter kedua ini lebih kecil dari pada filter
pertama. Rangkaian power supply diatas adalah rangkaian power supply sederhana dengan tegangan
output +5 volt yang teregulasi menggunakan chip IC 7805. Switching Power Supply Switching power
supply merupakan rangkaian power supply yaang memeiliki efisiensi daya yang tinggi. Rangakaian
switching powes supply sederhana daat dilihat pada contoh berikut : Rangkaian Power Supply Switching
Sederhana Rangkaian Power Supply Switching Rangkaian power supply switching diatas cukup sederhana
untuk dibuat. Rangkaian power supply switching diatas secara prinsip bekerja dengan cara menyerahakan
tegangan AC 220 volt secara langsung menggunakan dioda bridge D1 dan diratakan menggunakan filter
kapasitor C1. Kemudian tegangan DC tersebut digunakan unutk membentuk sistem regulator PWM
dengan power regulator transistor Q1 yang digunakan untuk mengandalikan transformator. Output
Halaman 35
transformator berupa tegangan AC denga frekuensi yang tinggi sehingga proses penyearahan tegangan
cukup menggunakan sistem penyearah setengah gelombang dan dengan filetr kapasitor dengan nilai
kapasitansi yang kecil. Kelebihan rangkaian power supply switching adalah dengan konstruksi fisik yang
kecil dan ringan dapat direproduksi power supply dengan kapasitas arus yang besar dan stabilitas tegangan
output yang lebih baik dari pada rangkaian power supply dengan transformator stepdown.
Mengenal Elektronika Elektronika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengendalian dan
penerapan gerakan partikel pembawa muatan (elektron) dalam ruang hampa, gas atau semikonduktor.
Pengertian elektronika diatas merupakan rangkuman dari "definisi elektronika" yang telah dikemukakan
oleh para ahli elektronika. Definisi elektronika menurut para ahli elektronika tersebut adalah sebagai
berikut : Definisi Elektronika Menurut Ahli Elektronika Elektronika Menurut Fitrzgerald, Higginbotham
dan Grabel “Electronics is the branch of Electronical Engineering which deals extensively with the
transfer of information by means of electromagnetic energy”. Artinya : Elektronika adalah cabang ilmu
listrik yang bersangkutan secara luas dengan alih informasi menggunakan tenaga elektromagnetik.
Elektronika Menurut J. Millman “Electronics is the science and the technology of the passage of charged
particles in a gas, in a vaccum, or in a semiconductor”. Artinya : Elektronika adalah ilmu dan teknologi
tentang melintasnya partikel bermuatan listrik didalam suatu gas atau suatu ruang hampa, atau suatu
semikonduktor. Elektronika Menurut E. Carol Young “The study, design, and use of devices that depend
on the conduction of electricity through a vaccum, gas, or semiconductor”. Artinya : Elektronika meliputi
studi, perancangan dan penggunaan piranti-piranti yang berdasar hantaran listrik di dalam suatu ruang
hampa, gas dan semikonduktor.
Elektronika Menurut H.C. Yohannes Elektronika adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan
pemakaian piranti (“devices” = alat) yang asas kerjanya ialah aliran elektron dalam ruang hampa atau gas
(seperti dalam tabung-tabung radio) dan aliran elektron dalam semipenghantar (seperti misalnya dalam
transistor). Sejarah Perkembangan Elektronika Lahirnya elektronika sebenarnya mula-mula atas tuntutan
kebutuhan manusia akan sarana telekomunikasi. Sarana telekomunikasi menggunakan telepon yang
ditemukan oleh A.G. Bell pada tahun 1876 masih terlalu sederhana, banyak keterbatasan keterbatasannya.
Untuk memungkinkan hubungan yang mencapai jarak jauh dan mutu yang baik serta kapasitas saluran
yang tinggi, dituntut adanya penguatan sinyal, modulasi, demodulasi serta multipleksi. Dan untuk
mencapai jarak yang lebih jauh lagi dengan biaya yang lebih murah, diperlukan penggunaan media
gelombang elektromagnetik. Pada tahun 1896 Marconi berhasil menciptakan telegrap radio, telegrap tanpa
kabel, tetapi menggunakan media gelombang elektromagnetik.
Dengan demikian tuntutan jarak yang jauh dapat dipenuhi. Namun tuntutan-tuntutan yang lain belum
dipenuhi, sehingga para ahli terus bekerja tanpa mengenal lelah. Pada tahun 1904 Sir Ambrose Fleming
menemukan tabung hampa dengan dua elektrode (tabung dioda), yang dinamakannya “valve” (katup).
Katup ini dapat berfungsi sebagai detektor sinyal-sinyal dari telegrap radio Marconi. Dua tahun kemudian
yakni tahun 1906, De Forest meletakkan elektroda ketiga (kisi) pada katup Fleming sehingga
ditemukanlah tabung trioda, yang ia beri nama audion. Audion ini dapat berfungsi antara lain untuk
memperkuat sinyal-sinyal tersebut. Jadi mulai tahun 1904 ini sebenarnya orang sudah mulai
mengendalikan gerakan-gerakan elektron dalam ruang hampa, sehingga tahun itu dapat dipandang sebagai
tahun “kelahiran” Elektronika. Namun ada orang yang menyatakan tahun 1906 sebagai tahun
ditemukannya tabung trioda ini sebagai tahun “kelahiran” Elektronika, ada pula yang menyatakan tahun
1911 yakni tahun diperolehnya tabung trioda yang lebih handal (setelah disempurnakan tabung hampa
Halaman 36
udaranya dan digunakan katoda lapis oksida). Dengan ditemukannya tabung trioda ini dan lebih-lebih
dengan ditemukannya tabung iconoscope yaitu tabung hampa yang merupakan alat dasar dalam kamera
televisi oleh Vladimir Zwonykin pada tahun 1920, maka industri radio dan televisi berkembang pesat.
Ditinjau dari daya yang digunakan, kecepatan, ukuran geometrik, berat dan kemudahan rusak, tabung
trioda diatas masih banyak keterbatasan-keterbatasannya. Oleh karena itu para ahli berusaha untuk
memperoleh alat yang mempunyai fungsi sama, tetapi dengan keterbatasan-keterbatasan minimal.
Pada tahun 1948 John Bardeen, Walter H. Brattain dan William Shockley menemukan alat tersebut,
yang diberi nama transistor. Transistor ini dibuat dari bahan semikonduktor, dan transistor ini dapat
menggantikan fungsi tabung trioda. Karena tidak menggunakan filamen pemanas seperti pada tabung
hampa, transistor tidak banyak memakan daya. Disamping itu ukurannya kecil dan tidak mudah pecah.
Akibatnya radio yang menggunakan transistor dapat dibuat berukuran kecil dan dapat menggunakan
baterai sebagai sumber daya listriknya. Disamping itu transistor dapat diproduksi secara massal sehingga
harga menjadi murah. Demikian pula dengan menggunakan transistor orang dapat membuat komputer
elektronika yang lebih kecil tetapi mempunyai kemampuan lebih tinggi daripada jika menggunakan
tabung hampa.
Hubungan antar komponen rangkaian Elektronika dalam era transistor ini pada umumnya
menggunakan PCB (Printed Circuit Board = papan rangkai tercetak), melalui penyoldiran. Suatu
kelemahan dari hubungan semacam ini adalah reliabilitas tidak prima disamping ukuran masih cukup
besar, walaupun tidak sebesar pada rangkaian dengan tabung hampa. Karena itu para ahli berusaha untuk
mengatasi keterbatasan-keterbatasan ini. Pada tahun 1958 J.S. Kilby menemukan rangkaian terpadu (IC =
“integrated circuit” = rangkaian terintegrasi), suatu keping (chip) silikon tunggal yang ukurannya sangat
kecil (≈1 mm2) yang diatasnya berisi rangkaian Elektronika yang diproses dengan teknik-teknik difusi dan
pengendapan. Semenjak ditemukan rangkaian terpadu tersebut, jumlah komponen per chip terus
berkembang sehingga dewasa ini dikenal IC jenis SSI (“Small Scale Integration”), MSI (“Medium Scale
Integration”), LSI (“Large Scale Integration”), VLSI (“Very Large Scale Integration”), yang masing-
masing mempunyai jumlah komponen (transistor) per chip 10-100, 100-1000, 1000-100.000, dan >
100.000. Dengan ditemukannya rangkaian terpadu ini sejarah Elektronika mengalami babak baru yaitu
babak mikroelektronika. Dengan semakin meningkatnya jumlah komponen per chip dalam rangkaian
terpadu (IC) ini maka terdapat kecenderungan pemakaiannya menjadi makin khusus, sehingga tidak
diproduksi secara besar-besaran, akibatnya harganya menjadi mahal. Pada tahun 1971 perusahaan
Elektronika Intel Inc di Amerika Serikat berhasil membuat IC mikroprosesor, yang merupakan “otak” dari
komputer. IC mikroprosesor ini bersifat fleksibel, mempunyai fungsi hampir mirip tak terbatas. Dengan
perangkat keras yang sama dapat diperoleh berbagai fungsi, hanya dengan merubah program. Akibatnya
dapat diproduksi dalam jumlah cukup banyak dengan harga relatif murah. Jika diamati perkembangan
Elektronika dari sejak “kelahirannya” sampai sekarang, nampak bahwa perkembangan tersebut menuju
miniaturisasi komponen. Bahkan dewasa ini telah ditemukan “one chip micro computer” atau mikro
komputer dalam satu chip. “Komponen” baru ini terdiri atas mikroposesor, memori baca tulis, memori
baca, dan unit input-output yang seluruhnya terletak dalam satu chip.
Disamping itu perkembangan menuju ke arah peningkatan kemampuan, dan “intelegensi”. Bidang
Teknologi Elektronika Bidang-bidang perkembangan teknologi elektronika yang berkembang diantaranya
adalah : Bidang Instrumentasi dan Kontrol Bidang instrumentasi dan kontrol sering juga disebut sebagai
instrumentasi dan kendali, bidang ini mengembangkan teknologi elektronika pada peralatan seperti
Halaman 37
pengembangan alat ukur elektronik, instrumentasi penelitian, alat pemroses data serta alat kontrol atau
otomatisasi seperti sistem mikroprosesor untuk kontrol dan sebagainya. Bidang Telekomunikasi Bidang
telekomunikasi merupakan teknologi elektronika yang mengembangkan teknologi informasi jarak jauh
baik menggunakan kabel maupun tidak. Sebagai contoh pengembangan komunikasi telepon menggunakan
relay elektronik, komunikasi data menggunakan komputer dan telepon, komunikasi berita dan gambar
melalui satelit, komunikasi menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi dan gelombang mikro dan
sebagainya.
Bidang Elektronika Konsumer Bidang elektronika konsumer mengembangkan dan fokus pada
produksi peralatan-peralatan kebutuhan umum seperti radio, televisi, perekam kaset audio maupun video,
penyedia daya serta komponen-komponen elektronika. Industri atau perusahaan Elektronika dewasa ini
dapat dikelompokkan dalam 4 K, yaitu komponen, komunikasi, kendali dan komputasi. Bidang
Elektronika Kuantum Bidang elektronika kuantum mempelajari dan melakukan pengembangan
elektronika yang menyangkut interaksi antara cahaya, gelombang mikro atau gelombang elektromagnetik
yang lain. Dari bidang ini telah dikembangkan sinar laser untuk berbagai keperluan diantarannya bidang
komunikasi dengan menumpangkan sinyal pada cahaya yang dijalarkan dalam serat (fiber) optik dan
sebagainya.
Ruang Lingkup Elektronika Ruang lingkup dalam mempelajari elektronika kita akan mengenal
beberapa istilah ilmu elektronika seperti “elektronika dasar”, “elektronika daya”, “elektronika analog”,
“elektronika digital” dan “elektronika industri”. Istilah-istilah elektronika tersebut dapat didefinisikan
sebagai berikut : Elektronika Dasar Elektronika dasar merupakan bidang ilmu pengetahuan elektronika
yang khusus mempelajari tentang dasar-dasar elektronika meliputi teori bahan dan komponen elektronika
sederhana serta hukum-hukum elektronika dasar seperti hukum ohm, kirchof dan teorema dasar
elektronika yang lain. Elektronika Daya Elektronika daya merupakan cabang ilmu elektronika yang
khusus mempelajari elektronika arus kuat. Pada elektronika daya bidang ilmu yang dipelajari adalah listrik
arus kuat seperti transmisi energi listrik jarak jauh dan efisiensi daya pada transmisi tegangan tinggi.
Elektronika Analog Elektronika analog merupakan bagian ilmu elektronika yang mempelajari fungsi dan
sistem anlog. Pada elektronika analog yang dipelajari adalah tentang pengolahan atau pemrosesan sinyal
sinusoida. Elektronika Digital Elektronika digital merupakan cabang ilmu elektronika yang fokus dalam
mempelajaritentang pemrosesan sinyal digital atau diskrit. Bagian elektronika digital yang dipelajari
dimulai dari gerbang logika dasar hingga sistem pemrosesansinyal digital. Elektronika Industri
Elektronika industri merupakan bagian ilmu elektronika yang mempelajari tentang implementasi teknologi
elektronika dalam bidang industri dan pengendalian instrumentasi.
Power Supply Power supply adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk memberikan sumber
tegangan ke perangkat atau rangkaian elektronika. Pada prinsipnya power supply adalah mengubah
tegangan AC komersial menjadi tegangan DC sesuai kebutuhan sutu perangkat elektronika. Power supply
yang ada di sekitar kita salah satunya adalah charger HP dan charger laptop. Jenis Power Supply Jenis
Power Supply berdasar Tegangan Outputnya Power supply dilihat dari tegangan outputnya dapat
dibedakan dalam beberapa jenis. Power supply variable Power supply tegangan tetap Power supply
simetris 1. Power Supply Variable Power Supply Variabel Power supply variabel adalah power supply
yang memiliki tegangan output dapat diatur. Pada umumnya tegangan output power supply variabel ini
dapat diatur dari 1,5 volt hingga 12 volt. Akan tetapi untuk power supply keperluan khusus seperti yang
sering kita pergunakan di laboratorium power supply pada umumnya dapat diatur dari 0 volt hingga 33
Halaman 38
volt. 2. Power Supply Tegangan Tetap Power supply tegangan tetap merupakan power supply dengan
tegangan output yang tidak dapat diatur. Salah satu contoh power suppply tegangan tetap tersebut adalah
charger HP. Pada charger HP tegangan output power supply tersebut permanen pada satu tegangan
tertentu misalnya 5 volt. 3. Power Supply Simetris Power supply simetris merupakan power supply
dengan tegangan output ganda yaitu dalam sebuah power supply memiliki tegangan output positif (+)
negatif (-) dan ground. Power supply jenis ini dapat kita temui di laboraorium elektronika atau dalam
perangkat elektronika daya seperti power amplifier.
Power Supply Variable Simetris Power supply simetris terbagi dalam 2 jenis, yaitu dengan tegangan
output yang dapat diatur seperti pada power supply laboratorium. Dan power supply simetris dengan
tegangan tetap seperti pada power supply sebuah power amplifier daya besar. Power Supply Berdasarkan
Sistem Kerjanya Berdasarkan sistem kerjanya power supply dapat dibedakan dalam 2 jenis yaitu power
supply step down dan power supply switching. 1. Power Supply Stepdown Power supply stepdown juga
sering disebut sebagai power supply konvensional. Power supply jenis ini menggunakan transformator
stepdown sebagai penurun tegangan. Pada power supply jenis ini power supply terdiri dari beberapa
bagian utama sebagai berikut : Penurun Tegangan, berupa transformerstepdown yang berfungsi
menurunkan tegangan AC komersial (220 volt) menjadi tegangan AC (4,5-70 volt). Penyerah Gelombang,
bagian ini berfungsi mengubah tengangan AC menjadi tegangan DC.
Komponen yang digunakan adalah dioda, baik dalam bentuk penyearah gelombang penuh maupun
penyearah setengah gelombang. Filter, berfungsi untuk meratakan proses penyearahan gelombang oleh
dioda sehingga diperoleh tegangan DC yang stabil dan tanpa riple. Regulator Tegangan, berfungsi untuk
mengatur tegangan output power supply, ada regulator tegangan variabel dan regulator tegangan tetap. 2.
Power Supply Switching Power Supply Switching Power supply switching merupakan sistem power
supply yang menyearahkan tegangan AC komersial secara langsung kemudian diubah menjaadi AC
kembali dengan frekuensi yang tinggi selanjutnya di turunkan tegangan tersebut dan disearahkan. Tujuan
dari power supply switching ini adalah untuk mendapatkan efisiensi energi yang maksimal. Dengan power
supply switching ini dapat direproduksi power supply dengan kapasitas arus yang besar dan dengan
bentuk fisik yang lebih kecil dan ringan. Power supply untuk komputer adalah salah satu contoh
penerapan sistem power supply switching.
Latihan Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan rangkaian elektronika?
2. Apa yang nda ketahui tentang Layout PCB?.
3. Sebutkan contoh peralatan elektronika?
4. Apasajakah yang terdapat dalam rangkaian elektronika kompleks?
5. Apa fungsi dari Digital To Analog Converter?
Jawaban
1. Rangkaian elektronika dapat diartikan sebagai gabungan 2 atau lebih komponen elektronika baik
kompoonen pasif maupun aktif yang membentuk suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal sederhana
maupun komplek.
2. Layout PCB adalah bagian yang berfungsi untuk merakit komponen-komponen elektronika menjadi
rangkaian elektronika. Layout PCB atau dengan bahasa lain Papan Rangkaian Tercetak adalah hasil
penerapan skema rangkaian elektronika yang telah disesuaikan dengan bentuk fisik komponen dan tata
letak komponen elektronika untuk membuat suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal.
Halaman 39
3. Solder, tang potong, tang lancip, obeng dan timah solder.

4. Contoh rangkaian elektronika komplek adalah power supply dengan regulator arus dan tegangan,
rangkaian mixer audio, rangkaian transmitter atau pemancar radio,rangkaian amplifier dan rangkaian
elektronika yang lain.

5. Digital To Analog Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk mengubah sinyal
digital (diskrit) menjadi sinyal analog (kontinyu)

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tegal, Desember 2017


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(…………………..) (…………………..)

Halaman 40
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.6 Menerapkan dasar dasar mikro kontroler
4.6 Manipulasi dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK,
stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menerapkan dasar dasar mikro kontroler
3.6.1 Mengetahui dasar – dasar mikro kontroler
3.6.2 Memahami dasar – dasar mikro kontroler

4.6 Manipulasi dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK,
stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)

Halaman 41
4.6.1 Menyajikan dasar -dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose
RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
4.6.2 Menggambarkan dasar -dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose
RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menemukan dasar – dasar mikro
kontroler dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mencari dasar – dasar mikro kontroler
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengukur dasar – dasar mikro
kontroler dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membangun dasar – dasar mikro
kontroler dengan tepat

D. Materi Pembelajaran
Dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer,
SRAM, EEPROM, SREG)
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 2
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer tentang
dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack
pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menemukan, mencari, mengukur dan membangun
tentang dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK,
stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menemukan, mencari, mengukur dan membangun tentang
dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack
2 Kegiatan Inti pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
dengan membaca buku panduan yang lain.
3.Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat menemukan,
mencari, mengukur dan membangun tentang dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock,
arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menemukan, mencari, mengukur dan membangun dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock,
arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan
tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi dasar-dasar mikro
kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM,
EEPROM, SREG)
2. Peserta didik mencoba memahami dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur

Halaman 42
RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik mengukur mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose
RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara membangun, mencari, mengkur dan
menemukan dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose
RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn membangun, mencari, mengkur dan
menemukan dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose
RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk membangun, mencari, mengkur dan
menemukan dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose
RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya
1.Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang dasar-dasar mikro
kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM,
EEPROM, SREG)
2.Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3.Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk
mengerjakannya.
3 Penutup 15 Menit
4.Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang dasar-dasar mikro
kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM,
EEPROM, SREG)
5.Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
6.Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI

Mikrokontroler merupakan sistem komputer kecil yang biasa digunakan untuk sistem pengendali atau
pengontrol yang dapat diprogram sesuai kebutuhan. Mikrokontroller memiliki 4KB Flash Programmable
dan Erasable Read Only Memory (PEROM) didalamnya.
Mikrokontroler AT89S52 merupakan pengembangan dari mikrokontroler MCS-51. Mikrokontroler ini
biasa disebut juga dengan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 8 Kbyte yang dapat dIprogram sampai
1000 kali pemograman. Selain itu AT89S52 juga mempunyai kapasitas RAM sebesar 256 bytes, 32

Halaman 43
saluran I/O, Watchdog timer, dua pointer data, tiga buah timer/counter 16-bit, Programmable UART
(Serial Port). Memori Flash digunakan untuk menyimpan perintah (instruksi) berstandar MCS-51,
sehingga memungkinkan mikrokontroler ini bekerja sendiri tanpa diperlukan tambahan chip lainnya
(single chip operation), mode operasi keping tunggal yang tidak memerlukan external memory dan
memori flashnya mampu diprogram hingga seribu kali. Hal lain yang menguntungkan adalah sistem
pemogramanan menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan rangkaian yang rumit.
Sebuah mikrokontroler dapat berfungsi/bekerja, apabila telah terisi oleh program. Program terlebih dahulu
dimasukan kedalam memori sesuai dengan kebutuhan penggunaaan pengontrolan yang diperlukan dan
yang hendak dijalankan. Program yang dimasukkan kedalam mikrokontroler Atmel 89S52 adalah berupa
file heksa (Hex File), dan program tersebut berisikan instruksi atau perintah untuk menjalankan sistem
kontrol.
Mikrokontroler merupakan single chip computer yang memiliki kemampuan untuk diprogram dan
digunakan untuk tugas-tugas yang berorientasi kontrol, Mikrokontroller berkembang dengan dua alasan
utama, yaitu kebutuhan pasar (market needed) dan perkembangan teknologi baru. Dalam
perkembangannya sampai saat ini, sudah banyak produk mikrokontroller yang telah diproduksi oleh
berbagai perusahaan pembuat IC (Integrated Circuit) diantara salah satunya adalah jenis mikrokontroller
yang digunakan dalam perancangan alat ini yaitu mikrokontroller seri 8052 yang dibuat oleh ATMEL,
dengan kode produk AT89S52. Secara fisik, mikrokontroler AT89S52 mempunyai 40 pin, 32 pin
diantaranya adalah pin untuk keperluan port masukan/keluaran. Satu port paralel terdiri dari 8 pin, dengan
demikian 32 pin tersebut membentuk 4 buah portparalel, yang masing-masing dikenal dengan Port 0,
Port1, Port2 dan Port3. Dengan keistimewaan di atas perancangan dengan menggunakan mikrokontroler
AT89S52 menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan komponen pendukung yang lebih banyak lagi.
2.1.2 Konfigurasi Pin AT89S52
Setiap pin (kaki) dari mikrkontroler AT89S51 mempunyai fungsi masing-masing fungsi. Arsitektur
hardware mikrokontroller AT89S52 dari perspektif luar atau biasa disebut pin out
Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dari tiap-tiap pin (kaki) yang ada pada mikrokontroller
AT89S52.
a. Port 0
Merupakan dual-purpose port (port yang memiliki dua kegunaan). Pada disain yang minimum
(sederhana), port 0 digunakan sebagai port Input/Output (I/O).. Port 0 terdapat pada pin 32-39.
b. Port 1
Merupakan port yang hanya berfungsi sebagai port I/O (Input/Output). Port 1 terdapat pada pin 1-8.
c. Port 2
Merupakan dual-purpose port. Pada desain minimum digunakan sebagai port I/O (Input/Output).
Sedangkan pada desain lebih lanjut digunakan sebagai high byte dari address (alamat). Port 2 terdapat
pada pin 21-28.
d. Port 3
Merupakan dual-purpose port. Selain sebagai port I/O (Input/Output),
port 3 juga mempunyai fungsi khusus. Fungsi khusus tersebut diperlihatkan
a. PSEN (Program Store Enable)
PSEN adalah sinyal kontrol yang mengizinkan untuk mengakses program (code) memori eksternal. Pin ini
dihubungkan ke pin OE (Output Enable) dari EPROM. Sinyal PSEN akan “0” (LOW) pada tahap fetch
Halaman 44
(penjemputan) instruksi. PSEN akan selalu bernilai “1” (HIGH) pada pembacaan program memori
internal. PSEN terdapat pada pin 29.
b. ALE (Address Latch Enable)
ALE digunakan untuk men-demultiplex address (alamat) dan data bus. ketika menggunakan program
memori eksternal, port 0 akan berfungsi sebagai address (alamat) dan data bus. Pada setengah paruh
pertama memori cycle ALE akan bernilai “1” (HIGH) sehingga mengizinkan penulisan address (alamat)
pada register eksternal. Dan pada setengah paruh berikutnya akan bernilai “1” (HIGH) sehingga port 0
dapat digunakan sebagai data bus. ALE terdapat pada pin 30.
c. EA (External Access)
Jika EA diberi input “1” (HIGH), maka mikrokontroller menjalankan program memori internal saja. Jika
EA diberi input “0” (LOW), maka AT89S52 menjalankan program memori eksternal (PSEN akan bernilai
“0”). EA terdapat pada pin 31.
d. RST (Reset)
RST terdapat pada pin 9. Jika pada pin ini diberi input “1” (HIGH) selama minimal 2 machine cycle, maka
sistem akan di-reset dan register internal AT89S52 akan berisi nilai default tertentu. Proses reset
merupakan proses untuk mengembalikan sistem kekondisi semula. Reset tidak mempengaruhi internal
program memory. Reset terjadi jika pin RST bernilai high selama minimal dua siklus lalu kembali bernilai
low. Power on reset merupakan proses reset yang berlangsung secara otomatis pada saat sistem pertama
kali diberi suplai. Proses ini mempengaruhi semua register dan internal data memory.
a. On-Chip oscillator
AT89S52 telah memiliki on-chip oscillator yang dapat bekerja jika drive menggunakan kristal. Tambahan
kapasitor diperlukan untuk menstabilkan sistem. Nilai kristal yang biasa digunakan pada AT89S52 ini
adalah 12 MHz. On-chip oscillator tidak hanya dapat di-drive dengan menggunakan kristal, tetapi juga
dapat dengan menggunakan TTL Oscillator.
1. b. XTAL1
XTAL1 berfungsi sebagai masukan dari rangkaian osilasi mikrokontroler. XTAL1 terdapat pada ipin 19
1. c. XTAL2
XTAL2 berfungsi sebagai keluaran dari rangkaian osilasi mikrokontroler. XTAL2 terdapat pada pin 18
1. d. VCC
VCC merupakan masukan sumber tegangan positif bagi mikrokontroler yang terdapat pada pin 40.

2.1.1 Arsitektur dan Blok Diagram Mikrokontroler AT89C51


Mikrokontroler AT89S52 dibangun berdasarkan arsitektur seperti ditunjukkan gambar dibawah ini.
Seluruh bagian yang digambar pada gambar tersebut saling berhubungan melalui internal bus 8 bit
menelusuri bagian serpih. Bus tersebut kemudian dihubungkan ke luar melalui input output port apabila
memori atau expansi diperlukan.
Unit pengolah pusat (CPU) terdiri atas dua bagian, yaitu unit pengendali control unit (CU), serta unit
aritmatika dan logika (ALU). Fungsi utama unit pengendali ini adalah mengambil, mengkode, dan
melaksanakan urutan intruksi sebuah program yang tersimpan dalam memori, unit pengendali juga
berfungsi untuk mengatur urutan operasi seluruh sistem. Unit pengendali atau CPU juga menghasilkan
dan mengatur sinyal pengendali yang diperlukan untuk menyerempakkan operasi, juga aliran intruksi
program. Aliran informasi pada bus-bus data dan bus alamat juga diatur oleh unit ini.
Halaman 45
2.1.1 Memori Program
Memori program merupakan suatu ruang memori yang digunakan untuk menyimpan kode program dan
konstanta yang sifatnya tetap. Memori program hanya bisa dibaca saja (Read Only Memori), dalam artian
ketika sedang melakukan eksekusi program memori hanya bersifat di baca saja namun tidak dapat diubah
isinya, sebagian memori program terdapat didalam chip mikrokontroler (On-chip) dan sebagian lagi
berada diluar (off-chip). Mikrokontroler ATMEL AT89S52 mempunyai kapasitas memori program on-
chip sebesar 8 kB.
2.1.2 Memori Data
RAM merupakan memori data internal (on-chip). Untuk AT89S52 mempunyai memori sebesar 256
byte. Pada segment data ini dibagi menjadi tiga bagian, dimulai dari alamat 0x00 sampai dengan 0xFh
dikenal sebagai register R0 sampai dengan R7 yang diorganisasikan menjadi 4 bank. Pemilihan bank
yang dilakukan dengan memberikan kombinasi logika pada register Program Status Word(PSW).
Bagian berikutnya adalah mulai alamat 0x20 sampai dengan 0x2f sebanyak 128 bit merupakan lokasi
memori yang dapat dimanipulasi perbit (bit addressable) juga dikenal dengan segment bit (BDATA).
Bagian berikutnya adalah general purpose RAM mulai alamat 0x30 sampai dengan 0x7fh.
2.1.3 Interuksi
Terdapat beberapa kelompok fungsi pada instruksi keluarga MCS – 52, yaitu:
1. 1. Instruksi Aritmatika
Kelompok intruksi ini melakukan operasi aritmatika seperti penjumlahan, pembagian, pengurangan.
Misalnya adalah: add, mul, subb, inc dan dec
Contohnya : mov a,#10h
Mov b,#05h
Mul ab
Mov a,#10h artinya salin data 10h ke a
Mov b,#05h artinya salin data 05h ke b
Mul ab artinya kalikan nilai akumulator dengan nilai register b
1. 2. Instruksi Logika
Intruksi ini melakukan operasi logika seperti and, or, dan exor, clear
Misalnya adalah :anl, orl, xrl, clr
Contohnya : clr p3.5
Clr p3.5 artinya nolkan p3.5
1. 3. Instruksi Transfer Data
Kelompok instruksi ini digunakan untuk memindahkan data antara :
1. Register – register
2. Memori – memori
3. Register – memori
4. Interface – register
5. Interface – memori

Latihan soal
1. Apakah yang di maksud dengan mikro kontroler?
2. Apakah yang Anda ketahui tentang Mikrokontroler AT89S52?
Halaman 46
3. Sebutkan alasan mengapa mikro kontroler dapat berkembang?
4. Apakah keistimewaan dari mikrokontroler AT89S52?
5. Sebutkan bagian – bagian CPU?

Jawaban
1. Mikrokontroler merupakan sistem komputer kecil yang biasa digunakan untuk sistem pengendali atau
pengontrol yang dapat diprogram sesuai kebutuhan
2. Mikrokontroler AT89S52 merupakan pengembangan dari mikrokontroler MCS-51. Mikrokontroler
ini biasa disebut juga dengan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 8 Kbyte yang dapat dIprogram
sampai 1000 kali pemograman. Selain itu AT89S52 juga mempunyai kapasitas RAM sebesar 256
bytes, 32 saluran I/O, Watchdog timer, dua pointer data, tiga buah timer/counter 16-bit, Programmable
UART (Serial Port)
3. Mikrokontroller berkembang dengan dua alasan utama, yaitu kebutuhan pasar (market needed) dan
perkembangan teknologi baru
4. mikrokontroler AT89S52 menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan komponen pendukung yang
lebih banyak lagi.
5. Unit pengolah pusat (CPU) terdiri atas dua bagian, yaitu unit pengendali control unit (CU), serta unit
aritmatika dan logika (ALU).

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tegal, Januari 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(…………………..) (…………………..)

Halaman 47
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
4.7 Menyajikan gambar minimal sistem mikro komputer berdasarkan blok diagram dan sistem
rangkaian (arsitektur computer)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Menganalisis blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
3.7.1 Mamahami blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
3.7.2 Menghubungkan blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)

4.7 Menyajikan gambar minimal sistem mikro komputer berdasarkan blok diagram dan sistem
rangkaian (arsitektur computer)

Halaman 48
4.7.1 Membuat gambar minimal sistem mikro komputer berdasarkan blok diagram dan sistem
rangkaian (arsitektur computer)
4.7.2 Memahami bagian – bagian gambar minimal sistem mikro komputer berdasarkan blok diagram
dan sistem rangkaian (arsitektur computer)
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan blok diagram dari
sistem mikro komputer dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi blok diagram dari sistem
mikro komputer dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memproduksi gambar minimal sistem
mikro komputer dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemodntrasikan gambar minimal
sistem mikro komputer dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer tentang
gambar minimal sistem mikro komputer berdasarkan blok diagram dan sistem rangkaian
(arsitektur computer)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar
minimal dan mendemonstrasikan blok diagram dari sistem mikro komputer
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar
minimal dan mendemonstrasikan blok diagram dari sistem mikro komputer
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat
menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar minimal dan mendemonstrasikan
blok diagram dari sistem mikro komputer
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
2 Kegiatan Inti
menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar minimal dan mendemonstrasikan
blok diagram dari sistem mikro komputer
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya
memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi dasar-dasar
menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar minimal dan mendemonstrasikan blok
diagram dari sistem mikro komputer
2. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar minimal dan
mendemons trasi kan blok diagram dari sistem mikro komputer
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar minimal dan
mendemonstrasikan blok diagram dari sistem mikro komputer
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
Halaman 49
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara menghubungkan, membagi blok,
memproduksi gambar minimal dan mendemonstrasikan blok diagram dari sistem mikro
komputer
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menghubung kan, membagi blok, memproduk si
gambar minimal dan mendemonstra sikan blok diagram dari sistem mikro komputer
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menghubungkan, membagi blok,
memproduksi gambar minimal dan mendemonstrasikan blok diagram dari sistem mikro
komputer
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya
1.Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang Blok diagram dari
sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
2.Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3.Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk
mengerjakannya.
3 Penutup 15 Menit
4.Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang Blok diagram dari
sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
5.Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
6.Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Arsitektur komputer berhubungan dengan perancangan blok-blok dasar (memory, processor &
input/output device) dan bagaimana interaksi antar blok tersebut.
Arsitek komputer memilih dan membangun interkoneksi antar blok dengan mempertimbangkan, antara
lain : kecepatan, harga dan kehandalannya. Komputer berarsitektur Von Neuman terdiri dari 3 komponen
utama yaitu : Central Processing Unit (CPU), memory, dan I/O device (piranti masukan/keluaran).

Arsitektur von Neumann


Arsitektur von Neumann (atau Mesin Von Neumann) adalah arsitektur yang diciptakan oleh John von
Neumann (1903-1957). Arsitektur ini digunakan oleh hampir semua komputer saat Konsep arsitektur von
Neumann ini adalah pembagian komputer menjadi 2 bagian secara garis besar: memori dan prosesor, di
mana data terletak di dalam memori, dan prosesor adalah yang memanipulasi data.

Halaman 50
CPU, adalah otak dari sistem komputer dan berfungsi mengorganisasikan semua operasi yang terjadi di
dalam komputer. Operasi tersebut meliputi operasi perpindahan/transfer data, operasi aritmatika & logika,
serta operasi pengendalian I/O device serta seluruh sumber daya (resources) yang dikendalikan oleh CPU.
Memory, berfungsi sebagai penyimpan data maupun instruksi-instruksi program. Memori terdapat 2 jenis,
yaitu:
a. RAM, untuk menyimpan data dan instruksi-instruksi program yang sedang dijalankan oleh komputer
dan bersifat sementara (temporary), yaitu data/instruksi akan hilang jika catu daya dimatikan.
b. ROM, untuk menyimpan instruksi-instruksi initial boot up (yaitu instruksi-instruksi yang dijalankan
ketika komputer baru dihidupkan). Instruksi-instruksi tersebut berfungsi untuk mempersiapkan
komputer agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Instruksi-instruksi tersebut bersifat permanent.
BIOS
BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya
(komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak
yang mampu melakukan hal-hal berikut:
1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan
Power On Self Test, POST)
2. Memuat dan menjalankan sistem operasi
3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media
penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan
BIOS Runtime Services.
BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis
perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat
dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.
Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M
yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras
(beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan
versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-
DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.
Kata BIOS juga dapat diartikan sebagai "kehidupan" dalam tulisan Yunani (Βίος).
Komponen BIOS
Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut:
Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe
harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS
menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan
secara langsung.
Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor, dan
beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).
Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke
dalam sistem operasi yang terpasang.
ROM dan NVRAM

Halaman 51
BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chip
memori hanya baca (ROM) dalam motherboard. Mengapa disimpan di dalam ROM, adalah agar BIOS
dapat dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan, tanpa harus menunggu untuk menyalakan perangkat
media penyipanan terlebih dahulu (yang memakan waktu lama). BIOS dalam komputer PC modern
disimpan dalam chip ROM yang dapat ditulisi ulang secara elektrik atau Flash ROM. Karena itulah,
sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer dibandingkan dengan ROM BIOS. Berikut ini adalah
beberapa chip ROM yang digunakan sebagai tempat penyimpanan BIOS.
Jenis
Tipe ROM Cara penulisan Dapat dihapus
BIOS
ROM
Mask ROM Photolithography Tidak
BIOS
Programmable ROM
PROM Writer Tidak
ROM (PROM) BIOS
Ya, dengan menggunakan EPROM Rewriter atau
ROM
Erasable PROM EPROM/PROM Writer menyinarinya dengan sinar ultraviolet tepat pada lubang
BIOS
kuarsa bening.
Ya, dengan menggunakan EEPROM Rewriter, atau secara
ROM
Electricly EPROM EEPROM/EPROM/PROM Writer langsung secara elektrik dari papan sirkuit dengan
BIOS
menggunakan perangkat lunak EEPROM Programmer.
Ya, dengan menggunakan EEPROM Writer, atau langsung
EEPROM Writer atau software yang Flash
Flash ROM secara elektrik dari papan sirkuit dengan menggunakan
dapat menulisi Flash ROM BIOS
perangkat lunak Flash BIOS Programmer.
Tampilan yang dikeluarkan oleh BIOS saat NVRAM mengalami kerusakan atau saat baterai litium
CR-2032 habis dayanya atau dicabut dari slotnya
Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi BIOS tidak disimpan dalam ROM,
(hal ini disebabkan oleh sifat ROM yang statis) melainkan sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-
time clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access Memory (NVRAM). NVRAM juga
sering disebut sebagai Complimentary Metal-Oxide Random Access Memory (CMOS RAM), karena
menggunakan metode pembuatan CMOS. Karena menggunakan metode pembuatan CMOS, NVRAM
membutuhkan daya yang sangat kecil agar dapat bekerja. Meskipun disebut non-volatile, NVRAM
sebenarnya merupakan sebuah chip yang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat
terhapus dengan mudah jika daya listrik yang menghidupinya terputus. Oleh karena itu, NVRAM
"dihidupi" oleh sebuah baterai (mirip baterai kalkulator atau jam) dengan bahan Litium dengan seri CR-
2032. Sebuah baterai Litium CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika
daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua
konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan.
BIOS umumnya memberikan laporan CMOS Checksum Error atau NVRAM Checksum Error.
Pembuat BIOS
Saat ini, ada beberapa perusahaan penyedia BIOS, yakni sebagai berikut:
Award Software, yang meluncurkan Award BIOS, Award Modular BIOS, dan Award Medallion BIOS
Phoenix Technologies, yang meluncurkan Phoenix BIOS, dan setelah melakukan merjer dengan Award
Software, meluncurkan Phoenix-Award BIOS.
American Megatrends Incorporated (AMI) yang merilis AMI BIOS, dan AMI WinBIOS.
Microids Research
Para OEM (Original Equipment Manufacturer), seperti Hewlett-Packard/Compaq, IBM/Lenovo, Dell
Computer, dan OEM-OEM lainnya.

Halaman 52
Update BIOS
BIOS kadang-kadang juga disebut sebagai firmware karena merupakan sebuah perangkat lunak yang
disimpan dalam media penyimpanan yang bersifat hanya-baca. Hal ini benar adanya, karena memang
sebelum tahun 1995, BIOS selalu disimpan dalam media penyimpanan yang tidak dapat diubah. Seiring
dengan semakin kompleksnya sebuah sistem komputer , maka BIOS pun kemudian disimpan dalam
EEPROM atau Flash memory yang dapat diubah oleh pengguna, sehingga dapat di-upgrade (untuk
mendukung prosesor yang baru muncul, adanya bug yang mengganggu kinerja atau alasan lainnya).
Meskipun demikian, proses update BIOS yang tidak benar (akibat dieksekusi secara tidak benar atau ada
hal yang mengganggu saat proses upgrade dilaksanakan) dapat mengakibatkan motherboard mati
mendadak, sehingga komputer pun tidak dapat digunakan karena perangkat yang mampu melakukan
proses booting (BIOS) sudah tidak ada atau mengalami kerusakan.
Oleh karena itu, untuk menghindari kerusakan (korupsi) terhadap BIOS, beberapa motherboard
memiliki BIOS cadangan . Selain itu, kebanyakan BIOS juga memiliki sebuah region dalam
EEPROM/Flash memory yang tidak dapat di-upgrade, yang disebut sebagai "Boot Block". Boot block
selalu dieksekusi pertama kali pada saat komputer dinyalakan. Kode ini dapat melakukan verifikasi
terhadap BIOS, bahwa kode BIOS keseluruhan masih berada dalam keadaan baik-baik saja (dengan
menggunakan metode pengecekan kesalahan seperti checksum, CRC, hash dan lainnya) sebelum
mengeksekusi BIOS. Jika boot block mendeteksi bahwa BIOS ternyata rusak, maka boot block akan
meminta pengguna untuk melakukan pemrograman BIOS kembali dengan menggunakan floppy disk yang
berisi program flash memory programmer dan image BIOS yang sama atau lebih baik. Pembuat
motherboard sering merilis update BIOS untuk menambah kemampuan produk mereka atau
menghilangkan beberapa bug yang mengganggu.
Masa depan BIOS
BIOS telah lama digunakan dalam industri PC, yakni semenjak IBM PC dirilis pada tanggal 21
Agustus 1981. Karena BIOS masih berjalan pada modus real (real-mode) yang lambat, maka para desainer
PC bersepakat untuk mengganti BIOS dengan yang lebih baik dari BIOS yaitu EFI (Extensible Firmware
Interface) yang diturunkan dari arsitektur IA-64 (Itanium). Rencananya, hal ini akan direalisasikan pada
komputer baru pada tahun 2008.
3. Input-Output Devices, berfungsi sebagai piranti penghubung dengan dunia luar (piranti eksternal).
Adapun piranti-piranti tersebut adalah:
Layar Monitor
Printer
Mouse
Keyboard
Scanner, dan lain-lain.
Ketiga komponen itu saling dihubungkan dengan 3 bus yang disebut struktur bus, yaitu:
Data bus, untuk melewatkan data
Control bus, untuk melewatkan sinyal kendali
Addres bus, untuk melewatkan alamat data
Untuk lebih memperjelas mengenai CPU dapat dijabarkan sbb:
a. ALU, berfungsi untuk menangani operasi-operasi aritmatika dan operasi logika.

Halaman 53
b. Control Unit, berfungsi mengatur semua proses internal (transfer data, interupsi, pengendalian
jalannya program, control I/O device, serta semua resources pada mikro prosesor).
c. Register, pada dasarnya register adalah memori yang dapat di akses dengan sangat cepat. Operasi-
operasi aritmatika & logika yang komplek membutuhkan tempat penyimpan sementara, untuk
meyimpan hasil dari tahapan operasi tersebut. Proses transfer data dari memori ke media
penyimpan perlu penampung sementara
SISTEM BERDASAR MIKROPROSESOR
A. Mikroprosesor
Mikroproseor adalah merupakan piranti VLSI yang dapat diprogram untuk melaksanakan sejumlah
fungsi dan instruksi. Dalam sebuah sistem mikroprosesor chip ini disebut unit pengolah pusat /
CPU/MPU. CPU terdiri dari tiga bagian :
1. Arithmatic and Logic Unit (ALU)
2. Control Unit (CU)
3. Register
ALU berfungsi melakukan operasi–operasi yang sesuai dengan instruksi yang diberikan, sedang CU
berfungsi dan bertangguang jawab untuk melakukan penyesuaian pada operasi sejumlah unit di dalam
sistem, termasuk mikroprosesornya dan mengatur pewaktuan instruksi serta aliran data di dalam CPU,
juga antara CPU dengan unit lainnya di dalam sistem. Mikroperosesor ada yang dikemas dalam bentuk
DIL (Dual In-Line) 40 pin. Kapasitas atau ukuran bit, dari suatu mikroprosesor chip ditentukan oleh
jumlah cacah bit data yang dapat ditanganinya. Chip 4 bit memiliki kapasitas data 4 bit sedang chip 8 bit
memiliki kapasitas data 8 bit dan seterusnya. Jenis yang paling paling banyak digunakan adalah
mikroprosesor 8 bit untuk PC yaitu prosesor Z-80 dari Zilog, 6502 dari Intel dan 6800 dari Motorola.
Mikroprosesor 16 bit seperti Z-80 dari Zilog, 8086 dari Intel dan 6800 dari Motorola, juga banyak
digunakan dalam PC atau komputer pribadi serta piranti-piranti pengendali mini. Organisasi dasar sistem
berdasar mikroprosesor 8 bit Sistem tersebut terdiri dari :
1. CPU (Central Processing Unit)
2. Memory Chip (RAM & ROM)
3. Address Decoder Chip
4. Input-Output Interface Chip ( PIO & UART)
5. Struktur Bus
CPU adalah chip tunggal yang berisi semua rangkaian yang diperlukan untuk mengartikan dan
melaksanakan instruksi program dalam bentuk manipulasi data, operasi logika dan aritmatika, pewaktuan
dan pengendalian sistem.
RAM & ROM adalah berisi sejumlah lokasi memori dimana data dalam bentuk bit tersimpan.
Secara normal setiap lokasi memori akan menyimpan karakter sebanyak 8-bit (1 byte). Setiap lokasi
memori mempunyai alamat unik 16-bit sehingga memiliki kawasan alamat antara 0000 sampai FFFF
atau 216 = 65536 = 64K alamat. Dengan jumlah halaman memori 28 = 256, dan setiap halaman memori
berisi 28 = 256 lokasi memori.
Input-Output Interface Chip, akan menghubungkan sistem ke piranti eksternal, dalam Gambar 1.
diperlihatkan dua tipe piranti I/O yaitu PIO (Parallel Input-Output) atau sering disebut PIA (Parallel
Interface adapter) yang berfungsi sebagai antar-muka I/O yang dapat diprogram dan bertindak sebagai
antar-muka paralel. UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter) yang menyediakan antar-
Halaman 54
muka seri. Unit I/O interface bersifat bi-directional, yang menyediakan sambungan dari dan ke sistem
dengan piranti-piranti pheriperal seperti untuk keyboard, VDU (Visual Display Unit) dan transducer atau
unit penggerak motor stepper, LED dan relay.
Address Decoder Chip, akan memilih chip yang sesuai untuk dialamati CPU.
Struktur Bus, bus adalah sekelompok kawat penghubung yang digunakan sebagai jalur informasi
digital yang memiliki fungsi umum. Terdapat tiga jenis bus dalam sistem berdasar mikroprosesor :
a. Bus Data (Data Bus) berfungsi untuk mentransfer data antara CPU dan elemen-elemen lain di dalam
sistem. Oleh sebab itu, data harus dimasukkan dan dikeluarkan dari mikroprosesor maka bus data
harus bersifat bi-directional.
b. Bus Alamat (Address Bus) berfungsi untuk membawa data alamat dari lokasi memori, untuk
mengambil data agar dapat dibaca, atau untuk menyimpan agar dapat ditulis ke lokasi memori. Bus
alamat juga difungsikan untuk mengalamati elemen-elemen lain di dalam sistem seperti unit I/O
interface. Bus alamat adalah uni-directional yaitu mampu membawa informasi digital 16 bit secara
serentak .
c. Bus Control (Control Bus), berfungsi membawa semua isyarat kontrol dari CPU. Jumlah jalur kontrol
bergantung pada mikroprosesor yang digunakan dan juga rancangan sistemnya.
Bus kontrol melakukan 4 fungsi utama:
1. Penyesuai memori
2. Penyesuai I/O
3. Penjadwalan CPU, misalnya : interupsi
4. Tugas lain seperti untuk reset dan detak.

Interupsi
Pada piranti pheriperal seperti printer perlu didahulukan maka program utama dapat di interupsi secara
sementara oleh isyarat kontrol interupsi. Setelah selesai melayani piranti pheriperal tersebut CPU akan
kembali ke program semula yang dimulai dari titik setelah interupsi. Interupsi ada dua yaitu :
1. Interupsi
IRQ (Interrupt Request) yaitu CPU akan menyelesaikan instruksi yang sedang dikerjakan sebelum
menanggapi instruksi tersebut.
Halt, merupakan jenis lain dari isyarat yang terinterupsi yang akan menghentikan program utama
untuk sementara sehingga sumber luar atau piranti lain dapat menjalankan program yang berbeda.
2. Reset
Reset merupakan jenis interupsi yang menolak semua masukan dan menghentikan pelaksanaan
program di dalam CPU serta mengawali kembali mikroprosesor. Gambar 2 menunjukkan rangkaian reset
untuk sebuah mikroprosesor. Jika, tombol Reset ditekan, maka C1 akan dilucuti muatannya dan pin reset
akan bernilai/berlogika 0, sehingga operasi baca dan tulis akan dihentikan. Jika tombol reset dilepas maka
C1 akan terisi muatan lagi melalui R1 sehingga pin reset akan bernilai 1, dan mikroprosesor akan
melakukan urutan awal sehingga CPU akan ke awal program.
CPU akan menentukan arah transfer data dari dan ke mikroprosesor. Fungsi ini dilakukan dengan cara
membaca dan menulis ke jalur kontrol. Pada operasi baca yaitu pada saat CPU menerima data dari
memori, jalur baca akan aktif sehingga memungkinkan data dapat ditransfer ke CPU. Pada operasi tulis

Halaman 55
yaitu pada saat CPU mengirim data ke memori, jalur tulis akan aktif sehingga data dapat dikirim dari CPU
ke memori.
Isyarat Pulsa Detak
Crystal-controlled oscillator digunakan untuk pulsa detak pewaktuan dari sistem mikroprosesor.
Isyarat kontrol detak menyesuaikan gerakan data dan menentukan kecepatan operasinya.
Frekuensi detak bervariasi dari kecepatan yang relatif rendah (1 MHz pada mikroprosesor 6502)
sampai yang lebih tinggi (12MHz untuk chip 16 bit 6800).
Hubungan ke chip lain dalam sistem dilakukan lewat data bus, address bus & control bus.
Mikroprosesor merupakan inti dari sistem, bekerja menurut daur umpan dan eksekusi (Fetch and
Execute).
Selama fase umpan CPU menerima instruksi dari lokasi memori (tempat program disimpan). Umpan
diterima mikroprosesor yang akan menempatkan alamat dari lokasi memori pada address bus, sehingga
akan mengaktifkan jalur kontrol baca bekerja. Address decoder chip akan memilih memory chip yang
sesuai untuk meletakkan isi alamat (yaitu instruksi dalam bentuk kata 8 bit tersandi) yang disebut Op-
Code pada data bus. CPU menerima instruksi & menyimpannya ke dalam register internal yang disebut
instruction register (IR).
Selama fase eksekusi, instruksi yang diterima CPU akan disandikan dan dieksekusi. Yang dilakukan
dengan cara CPU membangkitkan isyarat pewaktuan & kontrol yang diperlukan untuk melaksanakan
instruksi tersebut. Dalam fase eksekusi tersebut terdapat operasi aritmatika sederhana (seperti
penjumlahan / pengurangan atau transfer data yang lebih rumit dari dan ke piranti pheriperal / memory).
Kedua fase fetch and execute, memerlukan waktu >1 pulsa detak (lebih dari satu pulsa detak). Saat
suatu instruksi selesai dilaksanakan alamat bus yang memulai kembali daur-umpan dan eksekusi (fetch
and execute).
1) Penyangga bus
Dalam sistem, bus berfungsi menghubungkan mikroprosesor ke semua piranti memori dan interface,
tapi mikroprosesor dari MOS sering tidak memadai untuk sistem yang besar, sehingga digunakan
penyangga bus, untuk mempertinggi kemampuan dari penyangga bus. Ada dua jenis penyangga /
penggerak bus, yaitu pengirim (transmitter) untuk menggerakkan bus & penerima (receiver) untuk
mendengarkan bus. Pada bus dua arah (seperti data bus, pengirim/penerima disebut penyangga dua
arah/transreceiver) sering di gunakan juga.
Penyannga tiga kondisi juga sering dipakai untuk memutuskan bus dari mikroprosesor. Cara ini dipakai
jika piranti eksternal digunakan untuk mengendalikan sistem dari CPU on-board. Di dalam CPU
hubungan antara elemen-elemen yang ada dilakukan melaluai data bus internal 8 bit & jalur kontrol dari
blok pewaktuan & logika kontrol. Data bus internal dihubungkan dengan data bus sistem, lewat
penyangga dua arah (transreceiver) logika kontrol dan pewaktuan dilakukan oleh isyarat kontrol untuk
keseluruhan sistem. Satu-satunya isyarat kontrol diumpankan ke CPU adalah interupsi yang masuk ke
dalam instruction decoder (ID) untuk menghentikan operasi mikroprosesor.
2) Unit Aritmatika dan Logika
Berfungsi melakukan fungsi aritmatika dan fungsi logika (seperti operasi NAND atau OR) pada 2
bilangan, sehingga ALU harus memiliki dua input yaitu : Input A untuk bilangan 1, & Input B untuk
bilangan 2. Kedua bilangan tersebut pertama kali disimpan dalam 2 register 8 bit, accumulator (ACC)

Halaman 56
untuk input A dan sebuah register sementara (Temp) untuk input B setelah operasi ALU selesai, hasilnya
akan disimpan dalam ACC menggantikan isi yang lama.
3) Instruction Register (IR)
IR merupakan register 8 bit yang digunakan untuk menyimpan instruksi tersandi, yaitu saat instruksi
tersebut digunakan atau sampai instruksi berikutnya diumpankan dan disimpan, begitu seterusnya.
4) Instruction Decoder (ID)
ID yaitu berupa instruksi tersandi adalah kata 8 bit yang dinamakan Operational Code (Op-Code).
Setiap instruksi (seperti tambah atau simpan) memiliki sandi atau kode yang berbeda atau dengan kata lain
setiap mikroprosesor memilki Op-Code yang berbeda yang disajikan dalam bentuk instruction set. Op-
Code yang tersimpan akan diumpankan ke ID dari IR. Decoder akan merinci sandi / kode tersebut dan
menginstruksikan “ TIMING AND CONTROL LOGIC” Untuk membangkitkan isyarat pewaktuan dan
kontrol yang diperlukan untuk melaksanakan instruksi tersebut.
5) Program Counter (PC)
PC atau pencacah program digunakan untuk melacak program dan meyakinkan bahwa CPU menerima
instruksi yang sesuai dengan urutan yang ditentukan oleh program.
Telah diketahui bahwa mikroprosesor akan melaksanakan tugas menurut urutan tertentu yang disebut
program. Program adalah berisi sejumlah instruksi, dan setiap instruksi berisi Op-Code, sedang data yang
akan diproses disebut Operand. Instruksi-instruksi disusun dalam urutan logika tertentu dan disimpan
secara berurutan pada lokasi memori, yang disebut alamat program. Tabel bawah ini menggambarkan
konstruksi dari program :
PC berupa register 16 bit yang berisi alamat lokasi program, berikut ini merupakan penjelasan dari
tabel di atas :
Untuk memulai program, CPU menempatkan alamat awal (Starting Address) 0A20 (tempat
operator 1 disimpan) dalam program, yang selanjutnya akan ditempatkan pada address bus untuk
mengumpan instruksi pertama. Instruksi 1 akan diumpankan ke CPU lewat data bus & disimpan dalam
IR. Pada kondisi ini pencacah program akan bertambah menjadi 0A20 + 1 = 0A21, operator 1 tidak
memiliki data, sehingga segera dapat dilaksanakan. Setelah instruksi 1 selesai dilaksanakan maka CPU
memberitahu pencacah program untuk mendapatkan isi (0A21) ke dalam bus alamat (address bus) untuk
mengumpankan instruksi 2, dan menyimpannya dalam IR. Jika ini terjadi pencacah program akan
bertambah menjadi 0A21 + 2 = 0A22, yang berisi data (operand 2). Operator 2 akan disampaikan, tapi
tidak bisa diselesaikan tanpa data yang sesuai yaitu berupa bilangan yang tersimpan dalam suatu lokasi
atau ditambahkan ke bilangan lain yang sudah ada dalam ACC lalu operand 2 akan diumpankan dengan
menempatkan isi pencacah program, 0A22 pada address bus. Operand 2 muncul pada data bus, saat
pencacah program bertambah menjadi 0A23 (0A22 + 1). Saat instruksi 2 selesai dilaksanakan, pencacah
program akan meletakkan isinya yang baru, 0A23 ke address bus untuk mengumpan instruksi 3, dan
seterusnya.
Sebuah instruksi dapat berisi lebih dari 1 operand 8 bit sebagai contoh dua operand 8 bit
diperlukan untuk mengakomodasi alamat 16 bit.
6. General Purpose Register (Register Multi Guna)
Setiap mikroprosesor memiliki sejumlah register multi guna (biasa memiliki lebar 8 bit, tapi ada yang
16 bit) sebagai tempat penyimpan sementara data / alamat selama program berlangsung.
C. UART
Halaman 57
UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmiter) disebut juga ACIA (Asyncnronous
Comunication interface Adapter) memiliki dua mode operasi, yaitu:
a. Mode Transmiter (pengiriman), yaitu UART akan mengambil data paralel dan mengubahnya
dalam aliran data seri yang berisi karakter star, stop dan karakter yang sama.
Mode Receiver (penerimaan), yaitu UART akan mengambil aliran bit seri dan mengubahnya ke dalam
data paralel.
CPU akan menentukan mode operasi dari UART :
a. Saat mode pengiriman UART menerima data paralel dari CPU & mengubahnya ke dalam data
seri untuk piranti pheriperal.
b. Saat mode penerimaan UART menerima data seri dari CPU dan mengubahnya ke dalam data
paralel untuk piranti pheriperal.
Untuk meyakinkan bahwa pengiriman terjadi saat pheriperal siap menerima data, maka dalam
rangkaian tersebut ditambahkan jalur handshaking. Sebelum CPU mulai mengirim informasi ke piranti
pheriperal, maka dikirim dulu pesan Request to Send, dan pada saat piranti siap menerima data, piranti
tersebut akan mengirim pesan Clear to Send. CPU akan mengosongkan data ke dalam register UART.
Demikian juga sebaliknya saat piranti pheriperal akan mengirim data ke CPU pesan IRQ (Interrupt
Request) dikirimkan ke UART & selanjutnya diteruskan ke CPU.
Berdasarkan diagram blok fungsional dasar di atas, UART terdiri dari 3 elemen yaitu pengirim,
penerima & kontrol logika.
Pengirim, terdiri atas sebuah latch untuk menjaga data parallel sebelum diubah kealiran data seri &
sebuah register geser (Shift Register) untuk melakukan pengubahan data paralel ke server
Penerima, terdiri atas shift register untuk mengubah data seri ke paralel & sebuah latch untuk
menjaga data seri agar stabil sampai CPU memerlukannya.
UART dapat diprogram secara penuh khususnya untuk menentukan mode operasinya (mode
pengiriman atau penerimaan). UART adalah piranti asinkron yang memerlukan bit awal & akhir untuk
setiap kata digital yang dikirimkan dari dan ke CPU. Operasi sinkron dapat dilakukan jika bit awal &
akhir tidak diperlukan. USART (Universal Synchronous / Asynchronous Receiver-Transmitter)
menyediakan fasilitas untuk sinkron.
D. PIO
Chip Parallel Input-Output menyediakan jalur paralel yang disebut port, sehingga memungkinkan
CPU dapat berinteraksi dengan piranti periperal (yang memerlukan bit data paralel).
meskipun biasanya terdapat dua atau tiga (input/output) port 8 bit. I/O port bersifat dua arah dimana
setiap bit dapat diprogram sebagai bit keluaran atau bit masukan, jalur handshake line dimanfatkan seperti
halnya pada UART.
Pemrograman PIO dapat dilaksanakan dengan menyusun port-port PIO agar menyerupai alamat
memori, sehingga sebagian ruang memori dipakai secara eksklusif untuk operasi unit I/O. Teknik ini
disebut sebagai memory mapped I/O, digunakan oleh mikroprosesor seperti 6502 & 6800.
Mikroprosesor lain seperti Z-80 dan 8080 menggunakan instruksi I/O khusus untuk menginstruksikan
PIO agar melakukan transfer data antara sistem mikroprosesor dan piranti periperal. Selain itu transfer
data dapat dilakukan tanpa intervensi langsung dari CPU, teknik ini disebut sebagai Direct Memory
Access (DMA), yang memanfaatkan chip pengendali DMA yang memberikan transfer data yang sangat
cepat.
Halaman 58
DDR adalah register 8 bit yang digunakan untuk menentukan arah tiap bit dari port PIO, apakah
bertindak sebagai masukan / keluaran. Contoh di dalam sistem mikroprosesor 6502 logika 0 di dalam
DDR menentukan bit tersebut sebagai masukan, dan logika 1 sebagai keluaran.
Lebih lanjut, OF (hex) akan menentukan P0 – P3 sebagai masukan dan P4 – P7 sebagai keluaran.
Output data register berfungsi untuk menjaga data parallel tetap stabil untuk dibaca piranti periperal, input
data register berfungsi untuk menjaga agar data paralel yang datang tetap stabil sampai CPU siap
membacanya.
Himpunan instruksi(Instruction Set), instruksi-instruksi tersebut diumpankan ke mikroprosesor chip
dalam bentuk bilangan biner 8 bit disebut Operational Code (Op-Code) berikut datanya yang disebut
operand. Menulis program dengan sandi mesin merupakan pekerjaan panjang & menjemukan biasanya
program ditulis dengan menggunakan alphabet, lalu diterjemahkan ke serangkaian Op-Code & operand.
Bentuk paling sederhana dari terjemahannya adalah assembler, yang memanfaatkan bahasa pemrograman
rakitan (Assembly Programing Language).
Dalam bahasa assembler, tiap Op-Code memiliki sandi mnemonic, seperti :
a. LDA untuk load accumulator
b. ADC untuk Add With Carry
c. JMP untuk Jump, dan seterusnya.
Instruction set dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok (sub himpunan)
1. Pengiriman data yang memuat pergerakan data antara CPU dan lokasi memori, contoh
a. Memuat accumulator dengan isi memory (LDA).
b. Menyimpan isi accumulator ke dalam memory (STA).
c. Memuat register X dengan isi memori (LDX).
2. Aritmatika & logika berisi instruksi-instruksi untuk melakukan operasi aritmatika & logika,
Contoh:
a. Menjumlahkan dua bilangan dengan carry (ADC).
b. Mengurangi dua bilangan dengan carry (SBC).
c. Mengoprasikan AND pada dua bilangan (AND).
d. Mengoprasikan EXOR pada dua bilangan (XOR).
e. Menggeser kanan secara logika (LSR).
f. Menggeser kiri secara aritmatika (ASL).
3. Tes & cabang menyediakan fasilitas bagi mikroprosesor untuk melakukan serangkaian operasi
dengan cara melompat atau mencabang ke bagian lain dari program, contoh
a. Melompat ke subrutin (JSR).
b. Mencabang jika hasilnya negatif (BMI).

Iatihan soal
1. Apa yang Arsitek komputer pertimbangkan dalam memilih dan membangun interkoneksi antar
blok?
2. Operasi apasajakah yang dapat dikendalikan oleh CPU?
3. Sebutkan 4 fungsi utama bus control!
4. Apakah fungsi PC?
5. Apakah yang dimaksud dengan DMA?
Halaman 59
Jawaban
1. Arsitek komputer memilih dan membangun interkoneksi antar blok dengan mempertimbangkan,
antara lain : kecepatan, harga dan kehandalannya.
2. Operasi tersebut meliputi operasi perpindahan/transfer data, operasi aritmatika & logika, serta
operasi pengendalian I/O device serta seluruh sumber daya (resources) yang dikendalikan oleh
CPU.
3. Penyesuai memori, Penyesuai I/O, Penjadwalan CPU, Tugas lain seperti untuk reset dan detak.
4. PC atau pencacah program digunakan untuk melacak program dan meyakinkan bahwa CPU
menerima instruksi yang sesuai dengan urutan yang ditentukan oleh program.
5. Transfer data dapat dilakukan tanpa intervensi langsung dari CPU

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tegal, Februari 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(…………………..) (…………………..)

Halaman 60
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.8 Mengevaluasi Perangkat Eksternal / Peripheral
4.8 Merangkai perangkat eksternal dengan consule unit
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Mengevaluasi Perangkat Eksternal / Peripheral
3.8.1 memahami perangkat eksternal
3.8.2 menguji perangkat eksternal
3.8.3 Menyimpulkan perangkat eksternal

4.8 Merangkai perangkat eksternal dengan consule unit


4.8.1 mengoperasikan perangkat eksternal dengan consule unit
4.8.2 mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
Halaman 61
4.8.3 Menguji perangkat eksternal dengan consule unit
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menguji perangkat eksternal dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan perangkat eksternal
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengoperasikan perangkat eksternal
dengan consule unit dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mempraktekkan perangkat eksternal
dengan consule dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
perangkat eksternal dengan consule unit
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan 15 Menit
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer tentang
Perangkat Eksternal / Peripheral dengan consule unit
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan
mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan
mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
3.Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat menyimpulkan,
menguji, mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan
consule unit
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan
tanggapan
2 Kegiatan Inti Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi dasar-dasar
menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan
consule unit
2. Peserta didik mencoba menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan mempraktekkan
perangkat eksternal dengan consule unit sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian
pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat
eksternal dengan consule unit
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara menyimpulkan, menguji, mengoperasikan
dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan
mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan, menguji, mengoperasikan

Halaman 62
dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang perangkat eksternal
dengan consule unit
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk
mengerjakannya.
3 Penutup 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang perangkat eksternal
dengan consule unit
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Satu unit komputer terdiri dari CPU, Monitor, Keyboard dan Mouse. Pada CPU yang merupakan
sistem unit atau console memiliki beberapa port. Port pada komputer berfungsi sebagai antarmuka antara
sebuah komputer dengan komputer atau dengan unit (device) lain. Umumnya, port digunakan untuk
menghubungkan monitor, keyboard, mouse, modem dan periferal lainnya. Port memiliki standar bentuk
sendiri, seperti port untuk keyboard berbentuk bulat. Pertama kali komputer desktop diciptakan, memiliki
dua port yaitu port serial dan port parallel. Pemasangan kabel monitor, keyboard dan mouse harus sesuai
dengan portnya. Kesalahan pemasangan dapat menyebabkan tidak berfungsinya komputer. Untuk dapat
memasang port sesuai dengan posisinya, berikut ini terdapat beberapa port console.
 Port serial, port ini memiliki sembilan pin yang digunakan untuk menghubungkan mouse, joystick dan
modem eksternal. Port serial bekerja dengan mengirim data 1 bit pada satu saat melalui kabel tunggal.
 Port parallel, port ini digunakan untuk menghubungkan CPU dengan printer dan modem eksternal serta
periferal lainnya yang memiliki kabel untuk port parallel. Port paralel bekerja dengan mengirim dan
menerima beberapa bit pada satu saat melalui satu set kabel. Termasuk dalam port paralel adalah port
penghubung printer, modem, dan port penghubung disk drive.
 PS / 2, port ini disebut dengan port serial type 2 yang digunakan untuk menghubungkan keyboard dan
mouse. Untuk port keyboard berwarna ungu dan untuk port mouse berwarna hijau.
Halaman 63
 USB (Universal Serial Bus), Port ini merupakan port multi fungsi yang dapat digunakan pada beberapa
perangkat atau feriperal lainnya seperti mouse, keyboard, modem, card wireless, dan lain sebagainya.
Port USB merupakan pengembangan dari port serial. Saat ini, port usb paling populer digunakan,
misalnya untuk flash disk, harddisk eksternal, mouse, keyboard. Kelebihan dari port USB adalah
kemudahannya dalam melakukan koneksi device ke komputer, sehingga banyak alat dapat dipasang
secara plug and play. USB ini dirancang tidak tergantung pada ekspansion slot, dan USB yang
dipasang tidak perlu melakukan booting ulang komputer. Selain itu, USB juga mendukung arsitektur
daisy-chain ganda, yaitu penggunaan USB hub. Sebuah USB hub dapat menampung banyak device
USB. Jumlah tingkat atau level

Gambar Port Pada CPU Gambar Pemasangan Kabel Port CPU


Keterangan :
1. Port power supply kabel power listrik
2. Port ps/2 mouse
3. port ps/2 keyboard
4. port USB
5. port serial
6. port parallel
7. port video (monitor)
8. port parallel
9. port network
10. port sound card (line in, out, mic)
11. port serial
12. port modem line telepon
USB 5 tingkat, sedangkan jumlah USB device yang dapat terkoneksi ke sebuah kontroler USB
maksimal12

Halaman 64
7 buah.
1. Port power supply kabel power listrik
2. Port ps/2 mouse
3. port ps/2 keyboard
4. port USB
5. port serial
6. port parallel
7. port video (monitor)
8. port parallel
9. port network
10. port sound card (line in, out, mic)
11. port serial
12. port modem line telepon
Peralatan Pendukung Komputer
Untuk menghidupkan dan mematikan komputer, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu
prosedur yang benar. Sebelum melakukan prosedur menghidupkan dan mematikan komputer, agar kelak
kita dapat bekerja dengan nyaman, ada beberapa peralatan-peralatan tambahan yang dibutuhkan yaitu :
 Instalasi Listrik yang baik Instalasi listrik yang baik akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi
pengguna komputer, gunakan kabel power untuk komputer yang benar-benar bagus kuat terhadap
panas. Hindari penggunaan sumber power bersama-sama dengan peralatan elektronik lainnya, Hindari
penggunaan kabel rol (gulung) karena kabel-kabel tersebut biasanya tidak kuat terhadap panas dan
menyebabkan terjadinya konsleting atau kebakaran.
 StabilizerAlat ini berfungsi untuk menstabilkan tegangan listrik yang masuk ke power supply
komputer. Kita tidak mengetahui kalau tegangan listrik yang kita gunakan terkadang mengalami
penurunan atau penaikan daya secara tiba-tiba, dengan menggunakan stabilizer hal tersebut dapat
diantisipasi. Biasanya dalam stabilzer terdapat sikring, dan apabila tegangan yang masuk tiba-tiba
mengalami kenaikan daya yang berlebihan biasanya sikring stabilizer akan putus sehingga komputer
anda tetap terlindungi.
 Uninteruptible Power Supply (UPS)Alat ini sebagai cadangan power (battery) apabila terjadi padam
lampu. Untuk personal computer (PC) dimana hanya satu komputer, kita dapat menggunakan UPS
portable dimana UPS ini dapat menyimpan power sekitar 3 s.d 5 Jam sehingga kita dapat melanjutkan
pekerjaan.
 Air Conditioner (AC)Sebenarnya alat ini sebagai pendingin ruangan, tapi alat ini sangat bermanfaat
untuk mengurangi panas dalam komputer. Terutama laboratorium komputer yang terdiri dari beberapa
komputer, perlu sekali menggunakan AC. Dengan AC komponen elektronik yang terdapat di dalam
komputer akan tetap terjaga dengan aman yaitu tidak mengalami panas yang berlebihan.
Halaman 65
Latihan soal
1. Sebutkan alat alat apasjakah yang digunakan dalam komputer?
2. Apakah fungsi port?
3. Apakah kelebihan dari port USB?
4. Sebutkan peralatan tambahan pendukung komputer!
5. Apakah fungsi AC pada komputer?
Jawaban
1. CPU, Monitor, Keyboard dan Mouse
2. Port digunakan untuk menghubungkan monitor, keyboard, mouse, modem dan periferal lainnya
3. Kemudahannya dalam melakukan koneksi device ke komputer, sehingga banyak alat dapat dipasang
secara plug and play. USB ini dirancang tidak tergantung pada ekspansion slot, dan USB yang
dipasang tidak perlu melakukan booting ulang komputer. Selain itu, USB juga mendukung arsitektur
daisy-chain ganda, yaitu penggunaan USB hub. Sebuah USB hub dapat menampung banyak device
USB
4. AC, Instalasi listrik, stabilizer, UPS
5. Alat ini sebagai pendingin ruangan, dan untuk mengurangi panas dalam komputer
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tegal, Februari 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(…………………..) (…………………..)

Halaman 66
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis memori berdasarkan karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara
akses, tipe fisik)
4.9 Membuat alternative kebutuhan untuk memodifikasi beberapa memori dalam sistem computer
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Menganalisis memori berdasarkan karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara
akses, tipe fisik)
3.9.1 Memahami memori berdasarkan karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara
akses, tipe fisik)
3.9.2 Mengklasifikasikan memori berdasarkan karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas,
kecepatan, cara akses, tipe fisik)

Halaman 67
4.9 Membuat alternative kebutuhan untuk memodifikasi beberapa memori dalam sistem computer
4.9.1 Mengubah alternative beberapa memori dalam sistem komputer
4.9.2 Memodifikasi memori dalam sisitem komputer
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan memori berdasarkan
karakteristik sistem memori dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi memori berdasarkan
karakteristik sistem memori dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah alternative beberapa
memori dalam sistem komputer dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memodifikasi beberapa memori
dalam sistem komputer dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara akses, tipe fisik)
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer tentang
memori berdasarkan karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara akses, tipe
fisik)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menghubungkan, membagi, memodifikasi dan
mengubah memori dalam sistem computer
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menghubungkan, membagi, memodifikasi dan mengubah
memori dalam sistem computer
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat
menghubungkan, membagi, memodifikasi dan mengubah memori dalam sistem computer
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
2 Kegiatan Inti menghubungkan, membagi, memodifikasi dan mengubah memori dalam sistem computer
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan
tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi menghubungkan,
membagi, memodifika si dan mengubah memori dalam sistem computer
2. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi, memodifikasi dan mengubah memori
dalam sistem computer
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik menghubungkan, membagi, memodifikasi dan mengubah memori dalam sistem
computer
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada

1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara menghubungkan, membagi,


memodifikasi dan mengu bah memori dalam sistem computer
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menghubung kan, membagi, memodifikasi dan
Halaman 68
mengubah memori dalam sistem computer
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menghubungkan, membagi, memodifikasi
dan mengubah memori dalam sistem computer
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasar kan tanggapan dari temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang karakteristik sistem
memori (lokasi, kapasitas, kecepatan, cara akses, tipe fisik)
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk
mengerjakannya.
3 Penutup 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang karakteristik sistem
memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara akses, tipe fisik)
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Sistem Memori ( Memori ) adalah komponen-komponen elektronik yang menyimpan perintah- perintah
yang menunggu untuk di eksekusi oleh prosesor,data yang diperlukan oleh insruksi (perintah) tersebut dan
hasil-hasil dari data yang diproses ( informasi ). Memori biasanya terdiri atas satu chip atau beberapa
papan sirkuit lainnya dalam prosesor. Memori komputer bisa diibaratkan sebagai papan tulis, dimana
setiap orang yang masuk kedalam ruangan bisa membaca dan memanfaatkan data yang ada dengan tanpa
merubah susunan yang tersaji. Data yang diproses oleh komputer, sebenarnya masih tersimpan didalam
memori, dan dalam hal ini komputer hanya membaca data dan kemudian memprosesnya. Satu kali data
tersimpan didalam memori komputer, maka data tersebut akan tetap tinggal disitu selamanya. Setiap kali
memori penuh, maka data yang ada bisa dihapus sebagian ataupun seluruhnya untuk diganti dengan data
yang baru.
Ada 7 karakteristik sistem memori secara umum:
1. Lokasi
2. Kapasitas
3. Satuan Transfer
4. Metode Akses
5. Kinerja

Halaman 69
6. Tipe Fisik
7. Karakter Fisik
PENJELASAN
1. Lokasi memori berada pada 3 lokasi, yaitu:
 Memori Local atau sering disebut dengan register. Built-in berada dalam CPU, diperlukan untuk semua
kegitan CPU.
 Memori Internal atau sering disebut dengan memory primer atau memory utama. Berada diluar CPU
bersifat internal pada system computer, diperlukan oleh CPU dalam proses eksekusi (operasi) program
sehingga dapat diakses secara langsung oleh CPU tanpa melalui perantara.
 Memori Eksternal atau sering disebut dengan memori sekunder. Bersifat eksternal dan berada di luar
CPU, diperlukan dlam menyimpan data atau instruksi secara permanen, terdiri atas perangkat storage
seperti: disk, pita magnetik, dll
2. Kapasitas Memory
 Kapasitas register dinyatakan dalam bit.
 Kapasitas memory internal dinyatakan dalam bentuk byte (1 byte = 8 bit) atau word.
 Kapasitas memori eksternal dinyatakan dalam byte.
3. Satuan Transfer
 Memory Internal. Satuan transfer merupakan jumlah bit yang dibaca atau ditulis ke dalam memori pada
suatu saat.
 Memory Eksternal. Data ditransfer dalam jumlah yang jauh lebih besar dari word, yang dikenal dengan
block.
4. Metode Akses Memory
Ada 4 jenis pengaksesan data satuan, yaitu:
 Sequentaial Access. Diorganisasikan menjadi unit-unit data yang disebut record, dibuat dalam bentuk
urutan linier yang spesifik. Contoh sequential access adalah akses pada pita magnetic.
 Direct Access. Menggunakan shared read/write mechanism tetapi setiap blok dan record memliki
alamat yang unik berdasarkan lokasi fisik. Contoh direct access adalah akses pada disk.
 Random Access. Dapat dipilih secara random, waktu mengakses lokasi tidak tergantung pada urutan
akses sebelumnya dan bersifat konstan. Contoh random access adalah system memori utama.
 Associative Access. Setiap word dapat dicari berdasarkan pada isinya dan bukan berdasarkan
alamatnya, waktu pencariannya tidak bergantung secara konstan terhadap lokasi atau pola access
sebelumnya. Contoh associative access adalah memory cache.
5. Kinerja memory
3 buah parameter untuk kinerja system memory, yaitu:
 Access Time. Bagi RAM waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi baca
atau tulis. Bagi non RAM waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan mekanisme
baca tulis pada lokasi tertentu.
 Cycle Time. Waktu akses ditambah dengan waktu transien hingga sinyal hilang dari saluran sinyal
untuk menghasilkan kembali data bila data ini dibaca secara destruktif.
 Transfer Rate. Merupakan kecepatan pemindahan data ke unit memori atau ditransfer dari unit
memory. Bagi RAM, transfer rate sama dengan . Bagi non-RAM, transfer rate sama dengan , dimana

Halaman 70
Waktu rata-rata untuk membaca atau menulis sejumlah N bit, waktu akses rata-rata, Jumlah bit,
kecepatan transfer dalam bit per detik.
6. Tipe Fisik Memory
Ada dua tipe fisk memory, yaitu:
 Memory Semikonduktor. Memory ini memakai teknologi LSI atau VLI, memory ini banyak digunakan
untuk memory internal misalnya RAM.
 Memory Permukaan Magnetik. Banyak digunaakan untuk memory eksternal yaitu untuk disk atau pita
magnetic.
7. Karakteristik Fisik
 Volatile dan Non-volatile. Pada memory volatile informasi akan hilang bila listrik dimatika. Pada
memory Non-volatile informasi akan tetap berada tanpa mengalami kerusakan sebelum dilakukan
perubahan, memory ini daya listrik tidak diperlukan untuk mempertahankan informasi tersebut.
 Erasable dan Non Erasable. Erasable artiny isi memory dapat dihapus dan diganti dengan informasi
lain.
8. Dari segi istilah, ROM dan RAM memiliki pengertian sebagai berikut ini.
 ROM (Read Only Memory), Adalah sebuah Ruang atau memory yang berfungsi untuk menyimpan
berbagai program yang ada pada komputer tersebut. ROM biasanya menyimpan file-file seperti Musik,
Film, Gambar dan file lainnya.
 RAM (Random Access Memory), Adalah sebuah Ruang atau memory yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara program komputer yang sedang berjalan. ROM biasanya berisi
instruksi/program khusus yang bisa digunakan pemakai untuk memanfaatkan komputer secara
maksimal.
Dari pengertian diatas, sudah sangat jelas perbedaan antara RAM dan ROM. Secara Singkatnya, ROM
adalah ruang yang digunakan untuk menyimpan file yang sudah jadi seperti gambar, musik dan
sebagainya. Sedangkan RAM adalah ruang yang digunakan untuk menjalankan aktifitas dari sebuah
program yang dibuka pada komputer tersebut.
Nah di bawah ini terdapat Perbedaan diantara keduanya antara lain:
1. ROM tidak dapat diisi atau ditulisi data sewaktu-waktu seperti RAM. Pengisian atau penulisan data,
informasi, ataupun program pada ROM memerlukan proses khusus yang tidak semudah dan se-
fleksibel cara penulisan pada RAM. Biasanya, data atau program yang tertulis pada ROM diisi oleh
pabrik yang membuatnya. Umumnya ROM digunakan untuk menyimpan firmware, yaitu perangkat
lunak yang berhubungan dengan perangkat keras. Contoh ROM semacam ini adalah ROM BIOS.
ROM BIOS berisi program dasar sistem komputer yang berfungsi untuk mengatur dan menyiapkan
semua peralatan atau komponen yang ada atau yang terpasang pada komputer saat komputer
‘dinyalakan/dihidupkan’.
2. Informasi/data/program yang tertulis pada ROM (isi ROM) bersifat permanen dan tidak mudah
hilang dan tidak mudah berubah walaupun komputer ‘dimatikan’ atau dalam keadaan mati (off).
Sedangkan pada RAM, semua isinya (baik berupa data, program atau informasi) akan hilang dengan
sendirinya jika komputer ‘dimatikan’ (dalam keadaan off).
3. ROM dapat menyimpan data tanpa membutuhkan daya. Itulah sebabnya data dalam ROM tidak akan
hilang walaupun komputer mati. Sedangkan RAM membutuhkan daya agar dapat menyimpan data,
jika RAM tidak mendapatkan daya, dengan sendirinya tidak akan dapat menyimpan data. Hal inilah
Halaman 71
yang menyebabkan data yang terdapat dalam RAM secara otomatis akan hilang bila komputer mati
(off).
ROM modern sering ditemukan dalam bentuk IC (Integrated Circuit), sama seperti RAM yag
wujudnya kebanyakan juga berupa IC. Teks atau kode yang tertulis pada kedua jenis IC ini berbeda.
IC ROM biasanya memiliki kode tulisan (teks) 27xxx. Angka 27 menunjukkan kode untuk ROM,
sedangkan xxx menjunjukkan kapasitas ROM dalan satuan kilo bit.
Jenis-Jenis ROM
 Mask ROM, data pada ROM dimasukkan langsung melalui mask pada saat perakitan chip. Hal ini
membuatnya sangat ekonomis terutama jika kita memproduksi dalam jumlah banyak. Namun hal ini
juga menjadi sangat mahal karena tidak fleksibel. Sebuah perubahan walaupun hanya satu bit
membutuhkan mask baru yang tentu saja tidak murah. Karena tidak fleksibel maka jarang ada yang
menggunakannya lagi. Aplikasi lain yang mirip dengan ROM adalah CD-ROM prerecorded yang
familiar dengan kita, salah satunya CD musik. Berbeda dengan pendapat banyak orang bahwa CD-
ROM ditulis dengan laser, kenyataannya data pada CD-ROM lebih tepatnya dicetak pada piringan
plastik.
 PROM (Programable ROM), yaitu ROM yang bisa kita program kembali dengan catatan hanya boleh
satu kali perubahan setelah itu tidak dapat lagi diprogram.
 RPROM (Re-Programable ROM), merupakan perkembangan dari versi PROM dimana kita dapat
melakukan perubahan berulangkali sesuai dengan yang diinginkan.
 EPROM (Erasable Program ROM), merupakan ROM yangdapat kita hapus dan program kembali,
tapi cara penghapusannya dengan menggunakan sinar ultraviolet.
 EEPROM (Electrically Erasable Program ROM), perkembangan mutakhir dari ROM dimana kita
dapat mengubahdan menghapus program ROM dengan menggunakan
Latihan soal
1. Apakah yang dimksud sistem memori?
2. Memori terdiri dari?
3. Apakah perbedaan memori eksternal dan internal?
4. Apa artinya erasable?
5. Sebutkan jenis – jenis ROM!
Jawaban
1. Komponen-komponen elektronik yang menyimpan perintah- perintah yang menunggu untuk di
eksekusi oleh prosesor,data yang diperlukan oleh insruksi (perintah)
2. Satu chip atau beberapa papan sirkuit lainnya
3. Memory Internal. Satuan transfer merupakan jumlah bit yang dibaca atau ditulis ke dalam memori pada
suatu saat.
Memory Eksternal. Data ditransfer dalam jumlah yang jauh lebih besar dari word, yang dikenal dengan
block.
4. Erasable artiny isi memory dapat dihapus dan diganti dengan informasi lain.
5. Mask ROM, PROM, RPROM, EPROM
Penskoran
No Skor
1 20

Halaman 72
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Tegal, Maret 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(…………………..) (…………………..)

Halaman 73
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisa Struktur CPU dan fungsi CPU
4.10 Menyajikan Rangkaian internal CPU
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10 Menganalisa Struktur CPU dan fungsi CPU
3.10.1 Menghubungkan struktur CPU
3.10.2 Memahami struktur CPU

4.10 Menyajikan Rangkaian internal CPU


4.10.1 Merakit rangkaian internal CPU
4.10.2 Memproduksi rangkaian internal CPU

Halaman 74
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan struktur CPU dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi struktur CPU dengan tepat

1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memproduksi rangkaian internal CPU
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemodntrasikan rangkaian internal
CPU dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Strukut dan rangkaian internal CPU
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan 15 Menit
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer tentang
Struktur CPU dan rangkaian internal CPU
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1.Guru menugaskan peserta didik untuk menghubungkan, membagi, memproduksi dan
mendemonstrasikan Rangkaian internal CPU
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menghubungkan, membagi, mempro duksi dan mendemon
strasikan Rangkaian internal CPU
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat
menghubungkan, membagi, memproduksi dan mendemon strasikan Rangkaian internal CPU
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menghubungkan, membagi, mempro duksi dan mendemon strasikan Rangkaian internal CPU
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan
tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi menghubungkan,
2 Kegiatan Inti membagi, memproduk si dan mendemonstrasikan Rangkaian internal CPU
2. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi, memproduksi dan mendemonstrasikan
Rangkaian internal CPU
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi, memproduksi dan mendemon strasikan
Rangkaian internal CPU
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara menghubungkan, membagi, mempro
duksi dan mende monstrasikan Rangkaian internal CPU
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menghubung kan, membagi, memproduksi dan
mendemonstrasikan Rangkaian internal CPU
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menghubungkan, membagi, memproduksi
dan mendemonstrasikan Rangkaian internal CPU
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya

Halaman 75
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang Strukut dan
rangkaian internal CPU
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk
mengerjakannya.
3 Penutup 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang Strukut dan
rangkaian internal CPU
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Penjelasan tentang CPU
 Central Processing Unit
 Merupakan komponen terpenting dari sistem komputer
 Komponen pengolah data berdasarkan instruksi yang diberikan kepadanya
 Dalam mewujudkan fungsi dan tugasnya, CPU tersusun atas beberapa komponen
Komponen Utama CPU
 Arithmetic and Logic Unit (ALU)
 Control Unit
 Registers
 CPU Interconnections
Arithmetic and Logic Unit (ALU)
 Bertugas membentuk fungsi-fungsi pengolahan data komputer
 ALU sering disebut mesin bahasa (machine language) karena bagian ini mengerjakan instruksi-
instruksi bahasa mesin yang diberikan padanya. Seperti istilahnya.
 ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit aritmetika dan unit logika boolean, yang masing-masing
memiliki spesifikasi tugas tersendiri.
Control Unit
 Bertugas mengontrol operasi CPU dan secara keseluruhan mengontrol komputer sehingga terjadi
sinkronisasi kerja antar komponen dalam menjalankan fungsi-fungsi operasinya.
Halaman 76
 Termasuk dalam tanggung jawab unit kontrol adalah mengambil instruksi-instruksi dari memori
utama dan menentukan jenis instruksi tersebut.
Registers
 Media penyimpanan internal CPU yang digunakan saat proses pengolahan data.
 Memori ini bersifat sementara, biasanya digunakan untuk menyimpan data saat diolah ataupun
data untuk pengolahan selanjutnya.
CPU Interconnections
 Sistem koneksi dan bus yang menghubungkan komponen internal dan bus-bus eksternal CPU.
 Komponen internal CPU yaitu ALU, unit kontrol dan register-register.
 Komponen eksternal CPU : sistem lainnya, seperti memori utama, piranti masukan/keluaran.
Fungsi CPU
 Menjalankan program-program yang disimpan dalam memori utama dengan cara mengambil
instruksi-instruksi, menguji instruksi tersebut dan mengeksekusinya satu persatu sesuai alur
perintah.
 Pandangan paling sederhana proses eksekusi program adalah dengan mengambil pengolahan
instruksi yang terdiri dari dua langkah, yaitu : operasi pembacaan instruksi (fetch) dan operasi
pelaksanaan instruksi (execute).
Siklus Fetch - Eksekusi
 Pada setiap siklus instruksi, CPU awalnya akan membaca instruksi dari memori.
 Terdapat registers dalam CPU yang berfungsi mengawasi dan menghitung instruksi selanjutnya,
yang disebut Program Counter (PC).
 PC akan menambah satu hitungannya setiap kali CPU membaca instruksi.
 Instruksi-instruksi yang dibaca akan dibuat dalam register instruksi (IR).
 Instruksi-instruksi ii dalam bentuk kode-kode binner yang dapat direpresentasikan oleh CPU
kemudian dilakukan aksi yang diperlukan.
Aksi CPU
 CPU - Memori, perpindahan data dari CPU ke memori dan sebaliknya.
 CPU - I/O, perpindahan data dari CPU ke modul I/O dan sebaliknya.
 Pengolahan Data, CPU membentuk sejumlah operasi aritmatika dan logika terhadap data.
 Kontrol, merupakan instruksi untuk pengontrolan fungsi atau kerja. Misalnya instruksi
pengubahan urusan eksekusi.
Siklus Eksekusi
 Instruction Address Calculation (IAC), yaitu mengkalkulasi atau menentukan alamat instruksi
berikutnya yang akan dieksekusi. Biasanya melibatkan penambahan bilangan tetap ke alamat
instruksi sebelumnya. Misalnya, bila panjang setiap instruksi 16 bit padahal memori memiliki
panjang 8 bit, maka tambahkan 2 ke alamat sebelumnya.
 Instruction Fetch (IF), yaitu membaca atau mengambil instruksi dari lokasi memorinya ke CPU.
 Instruction Operation Decoding (IOD), yaitu menganalisa instruksi untuk menentukan jenis
operasi yang akan dibentuk dan operand yang akan digunakan.
 Operand Address Calculation (OAC), yaitu menentukan alamat operand, hal ini dilakukan apabila
melibatkan referensi operand pada memori.
 Operand Fetch (OF), yaitu mengambil operand dari memori atau dari modul I/O.
Halaman 77
 Data Operation (DO), yaitu membentuk operasi yang diperintahkan dalam instruksi.
 Operand Store (OS), yaitu menyimpan hasil eksekusi ke dalam memori.
Fungsi Interupsi
 Mekanisme penghentian atau pengalihan pengolahan instruksi dalam CPU kepada routine
interupsi.
 Hampir semua modul (memori dan I/O) memiliki mekanisme yang dapat menginterupsi kerja
CPU.
Tujuan Interupsi
 Secara umum untuk manajemen pengeksekusian routine instruksi agar efektif dan efisien antar
CPU dan modul-modul I/O maupun memori.
 Setiap komponen komputer dapat menjalankan tugasnya secara bersamaan, tetapi kendali terletak
pada CPU di samping itu kecepatan eksekusi masing-masing modul berbeda.
 Dapat sebagai sinkronisasi kerja antar modul.
Kelas Sinyal Interupsi
 Program, yaitu interupsi yang dibangkitkan dengan beberapa kondisi yang terjadi pada hasil
eksekusi program. Contohnya : aritmatika overflow, pembagian nol, operasi ilegal.
 Timer, adalah interupsi yang dibangkitkan dengan pewaktuan dalam prosesor. Sinyal ini
memungkinkan sistem operasi menjalankan fungsi tertentu secara reguler.
 I/O, sinyal interupsi yang dibangkitkan oleh modul I/O sehubungan pemberitahuan kondisi error
dan penyelesaian suatu operasi.
 Hardware Failure, adalah interupsi yang dibangkitkan oleh kegagalan daya atau kesalahan partas
memori.
Proses Interupsi
 Dengan adanya mekanisme interupsi, prosesor dapat digunakan untuk mengeksekusi instruksi-
instruksi lain.
 Saat suatu modul telah selesai menjalankan tugasnya dan siap menerima tugas berikutnya, maka
modul ini akan mengirimkan permintaan interupsi ke prosesor.
 Kemudian prosesor akan menghentikan eksekusi yang sedang dijalankannya untuk meng-handle
routine interupsi.
 Setelah program interupsi selesai maka prosesor akan melanjutkan eksekusi programnya kembali.
 Saat sinyal interupsi diterima prosesor ada dua kemungkina tindakan, yaitu interupsi
diterima/ditangguhkan dan interupsi ditolak.
Interupsi ditangguhkan :
Apa yang dilakukan prosesor ?
 Prosesor menangguhkan eksekusi program yang dijalankan dan menyimpan konteksnya.
Tindakan ini adalah menyimpan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi dan data lain
yang relevan.
 Prosesor menyetel Program Counter (PC) ke alamat awal routine interrupt handler.
Sistem Operasi Kompleks
 Interupsi ganda (multiple interrupt).

Halaman 78
o Misalnya suatu komputer akan menerima permintaan interupsi saat proses pencetakan
dengan printer selesai, disamping itu dimungkinkan dari saluran komunikasi akan
mengirimkan permintaan interupsi setiap kali data tiba.
 Dapat diambil dua buah pendekatan untuk menangani interupsi ganda ini.
Pendekatan Interupsi Ganda
Ada 2 pendekatan :
 Pendekatan ini disebut pengolahan interupsi berurutan/sekuensial.
o Menolak atau tidak mengizinkan interupsi lain saat suatu interupsi ditangani prosesor.
o Setelah prosesor selesai menangani suatu interupsi maka interupsi lain baru ditangani.
 Pengolahan interupsi bersarang yaitu mendefinisikan prioritas bagi interupsi.
o Interrupt handler mengizinkan interupsi berprioritas lebih tinggi ditangani terlebih
dahulu.

Latihan Soal
1. Apakah kepanjangan dari CPU?
2. Sebutkan komponen – komponen CPU?
3. Apa tugas ALU?
4. Apakah tugas prosesor?
5. Mengapa ALU disebut juga mesin bahasa?
Jawaban
1. Central Processing Unit
2. Arithmetic and Logic Unit (ALU), Control Unit, Register, CPU Interconntections
3. pengolahan data komputer
4. Prosesor menangguhkan eksekusi program yang dijalankan dan menyimpan konteksnya. Tindakan ini
adalah menyimpan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi dan data lain yang relevan.
Prosesor menyetel Program Counter (PC) ke alamat awal routine interrupt handler.
5. karena bagian ini mengerjakan instruksi-instruksi bahasa mesin yang diberikan padanya

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tegal, April 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

(…………………..) (…………………..)
Halaman 79

Anda mungkin juga menyukai