PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan sumber daya manusia di seluruh aspek dan sektor kehidupan dari
sektor industri. Mahasiswa sebagai salah satu sumber daya manusia dituntut untuk
dapat membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman sesuai dengan
manusianya yang sangat banyak akan tetapi belum memiliki keterampilan dan
kemampuan untuk mengolah dan mengelola sumber daya alam yang melimpah di
negeri ini. Selain itu, jumlah sumber daya manusia yang lebih banyak daripada
Negeri Ujung Pandang. Politeknik Negeri Ujung Pandang adalah salah satu
menyiapkan lulusan yang siap kerja. Dengan adanya perguruan tinggi Politeknik
Negeri Ujung Pandang diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Ujung Pandang menyelenggarakan kurikulum berupa praktek kerja industri. Hal ini
1
wawasan dan keterampilan di bidang atau jurusannya, sehingga dapat mencetak jiwa-
jiwa yang bermental baja yang siap menghadapi dunia industri, baik di masa sekarang
menganalisa data.
2. Studi perbandingan dari praktek yang diperoleh dari bangku kuliah dengan
dilakukan.
C. Batasan Masalah
yang terdiri dari beberapa parameter, seperti analisis BOD, analisis NH3, dan
analisis NO3.
2
BAB II
TINJAUAN INSTANSI
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Didirikan pada tahun 1976 oleh dr.
Pada tahun 1982, Lembaga Daerah Hiperkes dan Keselamatan Kerja berubah
menjadi “Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja”. Pada tahun 2006, sesuai
perubahan struktur menjadi “Balai Besar Keselamatan dan Kesehatan Kerja”, dengan
3
i. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Papua Barat.
a. Tugas Pokok
serta pelayanan konsultasi dan koordinasi di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Fungsi
kerja.
kerja.
kerja.
kerja.
4
5. Pelaksanaan pelatihan dan fasilitas tempat uji kompetensi (TUK) di bidang
kesehatan kerja.
kerja.
10. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar.
5
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar-dasar K3
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu bidang yang terkait
institusi maupun lokasi proyek. Terdapat beberapa pengertian dan definisi K3 yang
merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
jasmani maupun rohani ternaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta
hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. Sedangkan menurut
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran
yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun
Keselamatan dan kesehatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan
dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu.
penyembuhan luka dan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu
6
kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri kimia, fisika kesehatan, psikologi
UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Di dalamnya terdapat tiga tujuan
Kerja yaitu :
a. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di
tempat kerja.
b. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Permenaker No. 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kesehatan Kerja :
7
Setiap perusahaan yang mempekerjakan serratus tenaga kerja atau lebih dan
atau yang mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses
atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan,
1. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan 100 orang atau
lebih.
2. Tempat kerja dimana pengusaha mempekerjakan kurang dari seratus orang tetapi
menggunakan bahan, proses dan instalasi yang memiliki resiko besar akan
b. Danger (tingkat bahaya), peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah
c. Risk, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu.
d. Incident, munculnya kejadian bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang dapat
atau telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas
8
e. Accident, kejadian bahaya yang disertai adanya korban dana atau kerugian
(manusia/benda).
kerja harus menggunakan alat pelindung diri dan mengetahui simbol-simbol bahan
Alat pelindung diri adalah seperangkat alat keselamatan yang digunakan oleh
pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari kemungkinan adanya
pemaparan potensi bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat
kerja. Berdasarkan bagian tubuh yang dilindungi dari kontak dengan potensi bahaya,
Pemakaian alat pelindung ini bertujuan untuk melindungi kepala dari benturan
dan pukulan yang dapat menyebabkan luka, juga melindungi kepala dari panas,
radiasi, api dan bahan-bahan kimia berbahaya serta melindungi agar rambut tidak
terjerat dalam mesin yang berputar. Jenis alat pelindung kepala antara lain :
9
a) Topi Pelindung (safety helmets) berfungi untuk melindungi kepala dari benda
keras yang terjatuh, benturan kepala, terjatuh dan terkena arus listrik. Topi
pelindung harus tahan terhadap pukulan, tidak mudah terbakar, tahan terhadap
perubahan iklim dan tidak dapat menghantarkan arus listrik. Topi pelindung dapat
terbuat dari plastik (bakelite), serat gelas (fiberglass) maupun metal. Topi
pelindung dari bahan plastik enak dipakai karena ringan, tahan terhadap benturan
dan benda keras serta tidak menyalurakn alur listrik, sedangkan topi pelindung
dari serat gelas tahan terhadap asam dan basa kuat. Bagian dalam dari topi
b) Tutup kepala digunakan untuk melindungi kepala dari kebakaran, korosi, suhu
panas atau dingin. Tutup kepala ini biasanya terbuat dari asbestos, kain tahan api,
c) Topi (hats/cap) berfungi untuk melindungi kepala atau rambut dari kotoran, debu,
10
Kaca mata pengaman diperlukan untuk melindungi mata dari kemungkinan
kontak bahaya karena percikan atau kemasukan debu, gas, uap, cairan korosif,
a) Kacamata (spectacles) berfungi untuk melindungi mata dari partikel kecil, debu
b) Goggles berfungi untuk melindungi mata dari gas, debu, uap dan percikan larutan
bahan kimia. Goggles ini biasanya terbuat dari plastik transparan dengan lensa
mengion.
Selain berguna untuk melindungi pemakainya dari bahaya percikan api atau logam
panas, alat ini juga bekerja untuk mengurangi intensitas suara yang masuk dalam
a) Sumbat Telinga (ear plug), Ukuran dan bentuk telinga setiap individu atau
bahkan untuk kedua telinga dari orang yang sama berbeda, untuk itu ear plug ini
harus dipilih sedemikian rupa sehingga sesuai dengan ukuran dan bentuk saluran
11
telinga pemakainya. Pada umumnya diameter 5-11 mm dan liang telinga pada
umumnya berbentuk lonjong dan tidak lurus. Ear plugdapat terbuat dari kapas,
plastik, karet alami dan bahan sintetis, untuk ear plug yang terbuat dari kapas,
spon dan malam (wax) hanya dapat digunakan sekali pakai (disposable),
sedangkan yang terbuat dari bahan karet dan plastik yang dicetak (molded
rubber/plastic) dapat digunakan beberapa kali (non disposable). Alat ini dapat
b) Tutup Telinga (ear muff), Alat pelindung telinga ini terdiri dari dua buah tutup
telinga dan sebuah headband. Isi dari tutup telinga dapat berupa cairan atau busa
yang berfungsi untuk menyerap suara frekuensi tinggi. Pada pemakaian waktu
yang cukup lama, efektifitas ear muff dapat menurun karena bantalannya menjadi
mengeras dan mengerut sebagai akibat reaksi dari bantalan dengan minyak dan
keringat pada permukaan kulit. Alat ini dapat mengurangi intensitas suara sampai
30 dB(A) dan dapat melindungi bagian luar telinga dari benturan benda keras dan
12
Alat yang berfungsi untuk melindungi pernafasan terhadap gas, uap, debu,
atau udara yang terkontaminasi di tempat kerja yang bersifat racun, korosi maupun
a) Alat Pelindung Pernafasan berupa Masker, Alat pelindung ini berguna untuk
mengurangi debu atau partikel yang lebih besar yang masuk ke dalam pernafasan.
b) Alat Pelindung Pernafasan berupa Respirator, Alat pelindung ini berguna untuk
melindungi pernafasan dari debu, kabut, uap logam, asap dan gas. Respirator ini
melindungi pernafasan dari gas dan uap dengan toksisitas rendah. catridge ini
berisi adsorban dan karbon aktif, arang dan silica gel, sedangkan canister
digunakan untuk mengadsorbsi khlor dan gas atau uap zat organik.
d) Mechanical Respirator, Alat pelindung ini berguna untuk menangkap partikel zat
padat, debu, kabut, uap logam dan asap. Respirator ini biasanya dilengkapi
dengan filter yang berfungsi untuk menangkap debu dan kabut dengan kadar
kontaminasi udara tidak terlalu tinggi atau partikel tidak terlalu kecil. Filter pada
respirator ini terbuat dari fiberglass atau woll dan serat sintesis yang dilapisi
13
5. Alat pelindung tangan
Alat pelindung ini berguna untuk melindungi tangan dari benda-benda tajam,
bahan-bahan kimia, benda panas atau dingin dan kontak arus listrik. Alat pelindung
ini berupa sarung tangan yang terbuat dari berbagai bahan, sarung tangan terbuat dari
karet untuk melindungi kontaminasi terhadap bahan kimia dan arus listrik, sarung
tangan dari kulit untuk melindungi dari benda tajam dan goresan, sarung tangan dari
kain katun untuk melindungi dari kontak dengan panas dan dingin.
Alat pelindung ini berguna untuk melindungi kaki dari benda-benda tajam,
larutan kimia, benda panas dan kontak listrik. Menurut pekerjaan yang
14
a) Sepatu Pengaman pada Pengecoran Baja (foundry leggings), sepatu ini terbuat
dari bahan kulit yang dilapisi krom atau asbes dan tingginya 35 cm, pada
ini tidak boleh memakai paku-paku yang dapat menimbulkan percikan bunga api;
c) Sepatu pengaman pada pekerjaan yang berhubungan dengan Listrik. Sepatu ini
terbuat dari karet anti elektrostatik, tahan terhadap tegangan listrik sebesar 10.000
d) Sepatu pengaman pada pekerjaan Bangunan Konstruksi, sepatu ini terbuat dari
bahan kulit yang dilengkapi dengan baja pada ujung depannya (steel box toe).
7. Pakaian pelindung
Alat pelindung ini berguna untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuh dari
percikan api, panas, dingin, cairan kimia dan oli. Pakaian pelindung ini dapat
berbentuk apron yang menutupi sebagian tubuh pemakainya yaitu mulai dari daerah
dada sampai lutut, atau overall yaitu menutupi seluruh tubuh. Apron dapat terbuat
15
dari kain drill, kulit, plastik PVC/Polyethyline, karet, asbes atau kain yang dilapisi
aluminium. Apron tidak boleh digunakan di tempat kerja dimana terdapat mesin yang
berputar.
terjatuh dari ketinggian, seperti pekerjaan mendaki, memanjat dan pada pekerjaan
konstruksi bangunan.
bahan yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara
secara baik dan benar, sehinggapenggunaan dan penanganan B3 tersebut akan aman
16
bagi penggunadan tidak mencemari lingkungan dan membahayakan makhlukhidup
lainya.
(dua) jenis yaitu simbol dan label.Simbol B3 merupakan gambar yang menunjukan
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa
menunjukkan suatu bahan yang pada suhu dan tekanan standar (25ºC, 760 mmHg)
dapat meledak dan menimbulkan kebakaran atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika
dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat
17
2. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat pengoksidasi (oxidizing)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Gambar simbol
berupa bola api berwarna hitam yang menyala. Simbol ini menunjukkan suatu bahan
yang dapat melepaskan banyak panas atau menimbulkan api ketika bereaksi dengan
bahan kimia lainnya, terutama bahan-bahan yang sifatnya mudah terbakar meskipun
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Gambar simbol
berupa gambar nyala api berwarna putih dan hitam. Simbol ini menunjukkan suatu
18
a) Dapat menjadi panas atau meningkat suhunya dan terbakar karena kontak dengan
b) Padatan yang mudah terbakar karena kontak dengan sumber nyala api.
d) Mengeluarkan gas yang sangat mudah terbakar dalam jumlah yang berbahaya,
e) Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala di bawah 0ºC dan titik didih lebih
g) Cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan/atau pada titik
nyala (flash point) tidak lebih dari 60ºC (140ºF) akan menyala apabila terjadi
kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760
h) Padatan yang pada temperatur dan tekanan standar (25ºC dan 760 mmHg) dengan
atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan
kebakaran yang terus menerus dalam 10 detik. Padatan yang hasil pengujian “Seta
Closed Cup Flash Point Test”-nya menunjukkan titik nyala kurang dari 40ºC.
19
i) Aerosol yang mudah menyala.
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa
gambar tengkorak dan tulang bersilang. Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang
a) Sifat racun bagi manusia, yang dapat menyebabkan keracunan atau sakit yang
cukup serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut.
Penentuan tingkat sifat racun ini didasarkan atas uji LD50 (amat sangat beracun,
Simbol berupa gambar silang berwarna hitam. Simbol ini untuk menunjukkan
suatu bahan baik berupa padatan, cairan ataupun gas yang jika terjadi kontak atau
20
melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai
tingkat tertentu.
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa
gambar tanda seru berwarna hitam. Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang
a) Padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara langsung dan/atau terus
menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan iritasi atau
peradangan.
b) Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan tunggal dapat
c) Sensitasi pada kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit.
21
d) Iritasi/kerusakan parah pada mata yang dapat menyebabkan iritasi serius pada
mata.
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol terdiri dari
2 gambar yang tertetesi cairan korosif. Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang
b) Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan laju
c) Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam dan sama atau
environment)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa
gambar pohon dan media lingkungan berwarna hitam serta ikan berwarna putih.
Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan yang dapat menimbulkan bahaya
22
terhadap lingkungan. Bahan kimia ini dapat merusak atau menyebabkan kematian
pada ikan atau organisme aquatik lainnya atau bahaya lain yang dapat ditimbulkan,
(carcinogenic, tetragenic,mutagenic)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa
gambar kepala dan dada manusia berwarna hitam dengan gambar menyerupai bintang
segi enam berwarna putih pada dada. Simbol ini menunjukkan paparan jangka
23
pendek, jangka panjang atau berulang dengan bahan ini dapat menyebabkan efek
pertumbuhan embrio.
10. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat bahaya lain berupa gas bertekanan (pressure
gas)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa
gambar tabung gas silinder berwarna hitam. Simbol ini untuk menunjukkan bahaya
gas bertekanan yaitu bahan ini bertekanan tinggi dan dapat meledak bila tabung
24
B. Uraian Umum Air
dan sebagainya. Dewasa ini, masalahutama sumber daya air meliputi kuantitas air
yang sudah tidak mampumemenuhi kebutuhan manusia yang terus meningkat dan
perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan menjadi (Amsyari,
1996) :
kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu,dan adanya perubahan warna, bau dan
rasa.
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang
banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus
25
dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta mahluk
hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara
Aspek penghematan dan pelestarian sumber daya air harusditanamkan pada segenap
pengguna air. Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi
kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat
dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun, kegiatan industri,
domestik dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air penyebab
turunnya kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan dan
bahaya bagi semua mahluk hidup yang bergantung pada sumber daya air. Oleh karena
itu, diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya air secara seksama
(Othman, dkk., 2006).Pemantauan kualitas air memiliki tiga tujuan utama sebagai
26
C. Sungai dan Fungsinya
penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air (catchment
area) bagi daerah sekitarnya, sehingga kondisi suatu sungai sangat dipengaruhi oleh
Saat ini masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas
air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas
air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik,
dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain
kerusakan dan bahaya bagi semua mahluk hidup yang bergantung pada sumber daya
air.Oleh karena itu diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya air secara
seksama.
pengertian sungai yaitu tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air
mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang
pengalirannya oleh garis sempadan. Garis sempadan sungai adalah garis batas luar
27
batas lebar sekurang-kurangnya 5 meter yang terletak disebelah luar sepanjang kaki
tanggul.
Sungai sebagai sumber air yang merupakan salah satu sumber daya alam
berfungsi serbaguna bagi kehidupan dan penghidupan makhluk hidup. Air merupakan
segalanya dalam kehidupan ini yang fungsinya tidak dapat digantikan dengan zat atau
benda lainnya, namun dapat pula sebaliknya, apabila air tidak dijaga nilainya akan
Air atau sungai dapat merupakan sumber malapetaka apabila tidak dijaga,
oleh zat-zat kimia selain mematikan kehidupan yang ada di sekitarnya juga merusak
lingkungan.
kriteria kualitas air yang dapat diterima untuk serangkaian kategori penggunaan
adalah :
28
a. Kelas I : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum,
dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut.
air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain
c. Kelas III : Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan pertanian.
dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut.
parameter fisik (bau, warna, jumlah zat padat terlarut, kekeruhan, rasa) kimia (bahan
anorganik : besi, seng, aluminium, kesadahan, klorida, mangan, pH, sulfat, serta
tembaga) dan bakteriologis (jumah kuman dan total coli) dinyatakan dalam bentuk
Water Quality Index atau Indeks Kualitas Air (IKA). Dalam praktek kerja lapangan
ini, kami melakukan beberapa parameter analisa uji kualitas air sungai diantaranya
mendegradasi bahan-bahan organik dalam air. Dengan kata lain, BOD menunjukkan
29
kebutuhan oksigen oleh organisme untukmendegradasi bahan-bahan yang terlarut
dalam air.
Angka BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk
menguraikan hampir semua zat organik yang terlarut dan sebagian zat-zat organik
dalam air limbah.Makin banyak zat organik, makin tinggi BOD-nya. Nilai BOD
dipengaruhi oleh suhu, cahaya, matahari, pertumbuhan biologik, gerakan air dan
kadar oksigen.
organik, sebagian besar oksigen terlarut digunakan oleh bakteri aerob untuk
mengoksidasi karbon dan nitrogen dalam bahan organik menjadi karbondioksida dan
air. Sehingga kadar oksigen terlarut akan berkurang dengan cepat. Akibatnya hewan-
hewan seperti ikan, udang, dan kerang akan mati. Penyebab bau busuk dari air yang
tercemar berasal dari gas NH3 dan H2S yang merupakan hasil penguraian bahan
Pada air sungai yang dianggap bersih, harga BOD berkisar sampai 10 ppm.
Lebih dari 10 ppm dianggap telah terkontaminasi. Baku mutu BOD untuk limbah cair
dari industri penyamakan kulit adalah 100 mg/L, industri pulp dan kertas 150 mg/L,
industri karet 150 mg/L, industri gula 100 mg/L, industri tapioka 200 mg/L, industri
tekstil 85 mg/L, industri pupuk 100 mg/L, industri monosodium glutamate (MSG)100
30
Penentuan BOD dapat dianggap prosedur oksidasi basah, dimana
mikroorganisme yang terdapat di dalam contoh air dipakai sebagai pengoksidasi zat
organik menjadi CO2 dan NH3. Untuk penetapan kuantitatif contoh harus dilindungi
dari udara bebas. Hal ini bertujuan untuk mencegah aerasi yang dapat menurunkan
daya larutan oksigen dalam contoh yang diperiksa. Karena terbatasnya kelarutan
oksigen didalam air maka untuk air limbah yang pencemarannya cukup tinggi,
diperlukan pengenceran terlebih dahulu dari contoh tersebut. Hal ini bertujuan untuk
Pemeriksaan BOD didasarkan atas reaksi oksidasi zat organik dengan oksigen
didalam air, dan proses tersebut berlangsung karena adanya bakteri aerobik. Sebagian
hasil oksidasi akan terbentuk karbondioksida, air, dan amoniak. Reaksi oksidasi dapat
𝑎 𝑏 3𝑐 𝑎 3𝑐
CnHaObNc + ( n + 4 . 2 . ) O2 nCO2 + ( 2 . ) H2O + c NH3
4 2
Atas dasar reaksi tersebut yang memerlukan kira-kira dua hari dimana 50% reaksi
telah tercapai, lima hari agar 75% dan 20 hari supaya 100% tercapai, maka analisis
Reaksi tersebut juga dapat berlangsung pada badan air sungai, air danau,
maupun di instalasi pengolahan air buangan yang menerima air buangan yang
mengandung zat organik tersebut. Dengan kata lain, tes BOD berlaku sebagai
simulasi suatu proses biologis secara alamiah. Reaksi biologis pada tes BOD
dilakukan pada temperatur inkubasi 20˚C dan dilakukan selama 5 hari, namun di
31
beberapa literatur terdapat lama inkubasi 6 jam atau 2 hari atau 20 hari. Demikian,
jumlah zat organik yang ada dalam air diukur melalui jumlah oksigen yang
dibutuhkan oleh bakteri untuk mengoksidasi zat tersebut. Karena reaksi BOD
dilakukan didalam botolyang tertutup, maka jumlah oksigen yang telah dipakai
adalah perbedaan antara kadar oksigen didalam larutan pada t = 0 (biasanya baru
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini
didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun
amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri
adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan. Keberadaannya dalam air
dapat mempengaruhi perubahan sifat fisik air dan kesehatan manusia yang
Amonia dalam air permukaan berasal dari air seni, tinja maupun oksidasi
senyawa organik oleh mikroba. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan
pada areal persawahan turut berkontribusi pada peningkatan kadar amonia pada aliran
sungai. Pupuk yang mengandung nitrogen seperti urea (CO(NH2)2) dan ZA (NH4SO4)
apabila terurai dapat menyebabkan excess yang kemudian terurai di alam membentuk
nitrogen amonia. Konsentrasi amonia yang tinggi pada permukaan air sungai dapat
amonia dengan konsentrasi kecil sudah bersifat racun (Jenie, 1993). Karena sifat
32
toksisitas tersebut, kandungan amoniak pada air minum harus nol dan pada air sungai
dalam air. Pertama, semakin tinggi konsentrasi amonia dalam air, oksigen terlarut
semakin menurun karena digunakan untuk mendisosiasi amonia. Kedua, amonia yang
terdisosiasi dalam bentuk ion NH4+ dikategorikan sebagai radikal bebas yang dapat
kematian. Dinamakan blue baby karena bayi yang terkena sindrom ini kulitnya
berwarna biru. Sindrom ini disebabkan karena air yang dikonsumsi bayi
2000).
Ketika massa bahan kimia dibuang ke sungai, pusat massa dari bahan kimia
tersebut akan mengalir dengan kecepatan rata-rata aliran sungai. Bahan kimia yang
mengalir akan tersebar dalam badan sungai, akibat difusi turbulen dan kecepatan
yang tidak seragam sepanjang sungai. Kecepatan aliran air pada sungai biasanya
bernilai maksimum di dekat pusat sungai dan di bawah permukaan, sedangkan air di
dekat dasar dan di tepi sungai diperlambat oleh adanya friksi sehingga pencampuran
33
Keadaan yang tidak setimbang (non equilibrium) dari suatu bahan kimia,
antar fase maupun dalam satu fase, dapat menyebabkan terjadinya gerakan difusi
bahan kimia. Amonia dalam air sebagian terlarut sebagai gas dan sebagian terionisasi
(dissosiasi) dalam air. Namun hanya amoniak dalam bentuk gas yangdapat
terdesorbsi. Bahan kimia volatil bebas yang berada dalam air berupa larutan gas, oleh
Nitrat (NO3) adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan
nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat sangat mudah larut dalam
air dan bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa
nitrit dan nitrat adalah proses yang penting dalam siklus nitrogen dan berlangsung
pada kondisi aerob. Oksidasi ammonia menjadi nitrit dilakukan oleh bakteri
Nitrobacter. Kedua jenis bakteri tersebut merupakan bakteri kemofilik, yaitu bakteri
yang mendapatkan energy dari proses kimiawi. Oksidasi nitrit menjadi ammonia
Nitrosomonas
Nitrobakter
34
Selain NH3, senyawa NH4+ dapat pula dioksidasi menghasilkan nitrat. Adapun
Nitrosomonas
Nitrobakter
dan hewan, pembuangan industri, dan kotoran hewan. Pengotoran 1000 ternak sama
Tingginya kadar nitrat dalam sumber air atau perairan dapat membahayakan
kehidupan manusia, hewan, dan ikan. Kadar nitrat yang tinggi di dalam air minum
melebihi 1,0 mg/L di dalam makanan bayi maka hal ini dapat menyebabkan gejala
blue baby yang dapat menyebabkan kematian. Untuk keperluan konsumsi sehari-hari
kadar nitrat dalam air tidak boleh lebih dari 10 mg/L. Sumber air untuk perikanan
akan turun kualitasnya apabila kadar nitrat lebih dari 0,5 mg/L (Adams, et al., 1999).
Jika kadarnya terlalu tinggi, maka akan menyebabkan bloming fitoplankton. Nitrat
dan unsur-unsur lainnya seperti fosfor hingga batas tertentu tampaknya terbatas
jumlahnya hampir pada semua ekosistem air tawar. Dalam air danau, dan aliran air
35
dengan kesadahan rendah, kalsium dan garam-garam juga tampaknyan terbatas,
kecuali pada beberapa mata air mineral bahkan pada air dengan kesadahan tertinggi
hanya mempunyai kadar garam dengan salinitas kurang dari 0,5% dibandingkan
cara memasukkanya ke dalam botol plastik atau botol kaca gelap untuk mencegah
masuknya sinar matahari ke dalam botol karena dapat mengurangi kadar nitrat.
Sampel yang di dalam botol diletakkan pada suhu 40˚C atau lebih rendah dan
dianalisa dalam jangka waktu 24-28 jam, hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya nitrifikasi yang terjadi pada suhu optimum 20-25˚C. Nilai pH optimum
untuk proses nitrifikasi adalah 8-9. Pada pH <6, proses nitrfikasi akan terhenti,
bakteri yang melakukan nitrifikasi cenderung menempel pada sedimen dan bahan
36
BAB IV
METODE PENELITIAN
a. Alat
9. Pipet tetes
b. Bahan
37
B. Prosedur Kerja
Pada analisa air sungai beberapa parameter yang dilakukan guna menentukan
a. Penetapan BOD
1. Dipipet 1 ml sampel kedalam gelas ukur 1000 ml, kemudian diencerkan dengan
terbentuk endapan. Dipisahkan larutan jernih dari endapan yang telah terbentuk.
5. Ditambahkan 3-4 tetes indikator kanji dan kemudian dititrasi dengan Na2 S2 O3 .
b. Analisis NH3
endapan terpisah.
Spektrofotometer.
38
c. Parameter NO3
larutan NaCl, 0,5 ml larutan brusin sulfat dan 5 ml larutan H2SO4 pekat.
didinginkan.
39
BAB V
DATA PENGAMATAN
A. Analisis BOD
B. Analisis NH3
2. 0,2 0,09
3. 0,4 0,224
4. 0,6 0,338
5. 1 0,581
6. 1,2 0,686
7. 1,4 0,815
8. 1,6 0,912
40
No. Konsentrasi Standar ABS
9. 1,8 1,025
10. 2 1,113
1. 94/AS 0,036
2. 95/AS 0,225
3. 96/AS 0,823
4. 97/AS 0,417
5. N. 217/AS 0,315
C. AnalisisNO3
1. 0 0
2. 1 0,043
3. 3 0,102
4. 6 0,176
5. 10 0,287
6. 15 0,412
7. 20 0,551
41
No. Kode Sampel ABS
1. 94/AS 0,054
2. 95/AS 0,187
3. 96/AS 0,352
4. 97/AS 0,541
5. N. 217/AS 0,228
42
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Analisis BOD
Untuk menghitung kadar BOD dalam beberapa sampel air sungai, digunakan
1000 x VtiosulfatxNtiosulfatxBeO2
DO mg/L =
Vsampel−4
BOD = DO 0 − DO5
yang terdapat dalam sampel air sungai. Langkah pertama yakni dilakukan penetapan
oksigen terlarut. Penetapan oksigen terlarut ini dilakukan dengan metode winkler
43
dimana pada prakteknya digunakan botol-botol winkler dengan volume tertentu
sehingga jumlah sampel dan pengencer yang perlu ditambahkan pada tiap botol
memiliki tutup khusus dengan menghilangkan kelebihan air dan tidak menimbulkan
gelembung udara.
dititrasi, sampel ditambahkan larutan MnSO4 dan pereaksi alkali iodide azida.
Seluruh Mn2+ akan teroksidasi menjadi MnO2 (endapan berwarna cokelat) dengan
sempurna. Kemudian larutan dibagi dua dan ditambahkan H2SO4 pekat agar endapan
larut dan warna menjadi lebih bening. Pada reaksi tersebut terjadi pembebasan I2
yang merupakan hasil oksidasi I- oleh MnO2 yang ekivalen dengan jumlah oksigen.
amilumatau larutan kanji yang berfungsi sebagai indikator. Amilum akan bereaksi
Titik akhir titrasi terjadi saat warna berubah menjadi bening. Reaksi yang terjadi
adalah :
44
I2 + 2 Na2S2O3→ 2 NaI (tidak berwarna) + Na2S4O6
Dari hasil praktikum, didapatkan nilai DO0 tertinggi terdapat pada sampel N
217/AS yaitu sebesar 3,68 mg/L dan DO5 tertinggi pada sampel 96/AS yaitu sebesar
2,86mg/L dan untuk nilai BOD tertinggi terdapat pada sampel N 217/AS yaitu
sebesar 1,63 mg/L. Tingginya konsentrasi BOD air sungai disebabkan karena
terlarut digunakan oleh bakteri aerob untuk mengoksidasi karbon dan nitrogen dalam
bahan organik menjadi karbondioksida dan air sehingga kadar oksigen terlarut akan
berkurang dengan cepat. Sampel yang kami analisis memiliki nilai BOD yang berada
dibawah ambang batas yang telah ditetapkan oleh pemerintah (PP No. 82 Tahun
2001) pada standar baku mutu air kelas I, II, III, dan IV. Hal ini berarti bahwa pada
sampel tersebut memenuhi standar baku mutu air kelas I, II, III, dan IV.
B. Analisis NH3
600
400
200
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Konsentrasi (ppm)
45
Menghitung konsentrasi Sampel (x)
y = m.x + c
𝑦
x=𝑚+ 𝑐
Untuk perhitungan konsentrasisampel hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Nessler bila bereaksi dalam larutan basa akan membentuk dispersi koloid yang
dahulu di buat deret standar dengan variasi konsentrasi 0, 1,3,6,10,15 dan 20 ppm
laludibuat kurva kalibrasi diukur pada panjang gelombang 460 nm dan diperoleh
46
menunjukkan hasil yang baik. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kadar konsentrasi
tiap-tiap sampel yaitu 0.9982, 0.9984, 0.9989, 0.9985 dan 0.9984 hasil yang diperoleh
dari tiap sampel konsentrasinya cukup besar melebihi ambang batas kandungan amoniak
yang ada pada air sungai yaitu harus di bawah 0,5 mg/L.Menurut teori yang telah di
jelaskan sebelumnya mengenai bahaya amonia apabila terkandung dalam air, terdapat
dua hal yang perlu diketahui. Pertama,semakin tinggi konsentrasi amonia dalam air
amonia. Kedua, amonia yang terdisosiasi dalam bentuk ion NH4+ dikategorikan
C. Analisis NO3
20 y = 3.3929x - 5.7143
R² = 0.9512
15
ABS
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
-5
Konsentrasi (ppm)
47
Menghitung konsentrasi Sampel (x)
y = m.x + c
𝑦
x=𝑚+ 𝑐
dibawah ini :
berasal dari ammonia melalui proses katalitik. Nitrat berasal dari ammonium yang
dalam sungai akan berkurang bila semakin jauh, bila jauh dari titik pembuangan yang
brusin yaitu reaksi antara nitrat dan brusin menghasilkan warna kuning yang
dapat diketahui dengan pada panjang gelombang 410 nm. Metode ini hanya sesuai
48
untuk contoh air yang kadar nitrat nitrogennya 0,3 sampai 2 ppm (Pance, 1992).
yang terkandung pada sampel sangat besar dan jika sampel yang di uji memiliki
konsentrasi yang berada di luar kurva kalibrasi maka perlu dilakukan pengenceran
terlebih dahulu.
Kurva kalibrasi pada gambar diatas memilki persamaan garis regresi linear y
= 3.392x - 5.714 dan memiliki nilai 𝑅 2 sebesar 0.951. Kemudian kadar nitrat dapat
dihitung dengan cara memasukkan absorbansi sampel yang terbaca dalam persamaan
garis tersebut. Hasil analisis kandungan nitrat pada masing-masing sampel air sungai
diperoleh kadar nitrat dengan konsentrasi yang masih tergolong rendah berada
dibawah ambang batas untuk keperluan konsumsi yaitu di bawah kadar yang di
perbolehkan dalam air bersih sebesar 10 mg/L. Namun pada sumber air untuk
mg/l. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas air tersebut menurun.Menurut teori
tingginya kadar nitrat dalam sumber air atau perairan dapat membahayakan
kehidupan manusia hewan dan ikan. Kadar nitrat yang tinggi dalam air minum dapat
1.0 mg/L. Didalam makanan bayi maka hal ini dapat menyebabkan blue baby yang
49
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa pada sampel air sungai dengan kode 94/AS, 95/AS, 96/AS, 97/AS, dan N.
217/AS :
a. Mempunyai nilai BOD yang berada dibawah ambang batas yang telah ditetapkan
oleh pemerintah (PP No. 82 Tahun 2001) pada standar baku mutu air kelas I, II,
III, dan IV. Hal ini berarti bahwa pada sampel tersebut memenuhi standar baku
b. Mempunyai kadar NH3yang berada diatas ambang batas yang telah ditetapkan.
Hal ini berarti bahwa sampel air sungai tidak memenuhi standar baku mutu air
c. Mempunyai kadar NO3 yang berada dibawah ambang batas yang telah ditetapkan
oleh pada standar baku mutu air kelas I, II, III, dan IV. Hal ini berarti bahwa pada
sampel tersebut memenuhi standar baku mutu air kelas I, II, III, dan IV.
B. Saran
50
DAFTAR PUSTAKA
Afriana, 2012. Analisis Nitrat, Nitrit, Amonia Pada Air Sungai Mamasa Secara
Spektrofotometri Uv/Visible. Makassar : Universitas Hasanuddin.
Al-nuri, 2010. Analisa Kadar Amonia dan Nitrogen Total Pada Air Sungai Buangan
Limbah Pabrik Karet Secara Nessler Menggunakan Spektrofotometer. Medan
: Universitas Sumatera Utara.
Knobeloch, L., et al. 2000. “Blue Babies and Nitrate Contaimed Well Water”, Dalam
Journal Enviromental Health Perspective, 108(7), hal. 675-678.
Mirwan, dkk. 2010. Penurunan Kadar BOD, COD, TSS, dan CO3 Air Sungai
Martapura Menggunakan Tangki Aerasi Bertingkat. Banjarbaru : Universitas
Lambung Mangkurat.
Mulyani, 1999. Pencemaran Nitrit, Nitrat, dan Zat Organik Di Sungai dan Sumurgali
Pada Aliran Sungai Ciliwung. Bandung : Direktorat Geologi Tata
Lingkungan.
Nugroho, dkk. 2004. Desporsi Amoniak Pada Model Sungai. Surakarta : Universitas
Sebelas Maret.
51
Othman, dkk. 2006. “Kesan Aktiviti Penanaman Padi Terhadap Kualiti Air” Dalam
The Malaysian Journal Of Analytical Sciences, 10(2), hal. 233-242.
Susanto, dkk. “Kajian Kualitas Air Sungai Yang Melewati Kecamatan Gambut Dan
Aluh-Aluh Kalimantan Selatan” Dalam Jurnal Bioscientiae, 6(1), hal. 40-50.
Suwondo, dkk. 2004. Kualitas Biologi Perairan Sungai Senapelan, Sago, dan Sail di
Kota Pekanbaru Berdasarkan Bioindikator Plankton dan Bentos. Pekanbaru :
Universitas Riau.
Widayat, dkk. 2010. Penyisihan Amoniak dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Air
Baku PDAM-IPA Bojong Renged dengan Proses Biofiltrasi Menggunakan
Media Plastik Tipe Barang Tawon.
52