ANALISIS PENERAPAN
KONTROLER PID PADA
PENGENDALIAN KECEPATAN
MOTOR INDUKSI DENGAN
METODE DIRECT FIELD
ORIENTED CONTROL (DFOC)
Balikpapan 2019
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM. 04161054
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul :
Laporan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh
untuk menyelesaikan Program Sarjana di Program Studi Teknik Elektro, Jurusan
Teknologi Industri dan Proses, Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan.
Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa , atas berkat rahmatnya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Tugas Akhir.
2. Bapak Amiruddin dan Ibu Saminah serta Miftahul Ihsan selaku orang tua dan
kakak penulis atas dukungan yang tiada henti.
3. Bapak Andhika Giyantara S.T., M.T selaku Dosen Pembimbing Utama dan
Bapak selaku Yun Tonce Kusuma Priyanto S.T., M.T Dosen Pembimbing
Pendamping.
4. Bapak Mifta Nur Farid S.T., M.T. selaku Koordinator Tugas Akhir Program
Studi Teknik Elektro Jurusan Teknologi Industri dan Proses ITK.
5. Bapak Mudeng, Vicky Vendy Hengki S.T., M.Sc selaku Koordinator Program
Studi Teknik Elektro Jurusan Teknologi Industri dan Proses ITK
6. Bapak dan Ibu Dosen Teknik Elektro ITK dan Tendik Program Studi Teknik
Elektro, Jurusan Teknologi Industri dan Proses ITK.
7. Wildan Liulinnuha Ichsan sebagai teman dekat yang selalu memberi semangat
dan motivasi bagi penulis selama penyusunan proposal.
8. Teman-teman perjuangan se-pembimbingan Pak Andhika, Arkha, Shintya,
Ifah, Jhordy, Izzud, Cahyo, Andika, Mukhlis, Novandhika, dan Ali atas
iii
dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis selama penyusunan
proposal Tugas Akhir.
9. Teman-teman angkatan 2016 atas dukungan dan kebersamaan yang telah
dilalui bersama
10. Angkatan 2012, 2013, 2014 dan 2015 yang telah memberikan literatur kepada
penulis untuk menyelesaikan tugas akhir
11. Adik-adik angkatan 2017, 2018 dan 2019 yang telah memberikan semangat
12. Serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan tugas akhir ini masih jauh
dari kata sempurna, karena itu penulis mengharapkan segala kritik dan saran yang
membangun. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita sempurna. Atas
perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.
Penyusun
iv
“ANALISIS PENERAPAN KONTROLER PID PADA
PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI DENGAN METODE
DIRECT FIELD ORIENTED CONTROL (DFOC)”
ABSTRAK
Motor induksi tiga fasa adalah mesin listrik AC yang banyak digunakan pada
industri sebagai penggerak karena memiliki konstruksi yang sederhana, relatif
murah dan mudah dalam pemeliharaannya. Namun, motor induksi memiliki
kekurangan dalam hal pengendalian yakni pengaturan kecepatan dan torsi. Metode
kendali vektor Direct Field Oriented Control (DFOC) digunakan dalam
pengendalian motor untuk meningkatkan keandalan sebuah motor induksi. Namun,
DFOC menghasilkan lonjakan torsi yang besar. Untuk memperbaikinya, digunakan
kontroler PID sebagai pengendalian motor induksi untuk memperoleh respon
kecepatan dan torsi yang stabil. Pada tugas akhir ini akan dilakukan analisis metode
DFOC dengan kontroler PID untuk pengaturan kecepatan dan torsi motor induksi.
Respon tersebut nantinya akan dibandingkan dengan metode DFOC menggunakan
kontroler PI untuk mencari kontroler yang tepat dalam pengendalian motor induksi.
Kata Kunci :
direct field oriented control, kontroler, motor induksi
v
DAFTAR ISI
vi
2.8 Metode Ziegler-Nichols .......................................................................... 15
2.8.1 Ziegler-Nichols Tipe 1 ............................................................................ 15
2.8.2 Ziegler-Nichols Tipe 2 ............................................................................ 16
2.9 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 16
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 18
3.1 Diagram Alir Penelitian .......................................................................... 18
3.1.1 Studi Literatur ......................................................................................... 19
3.1.2 Pemodelan Sistem ................................................................................... 19
3.1.3 Pengujian Sistem..................................................................................... 21
3.1.4 Analisis Data ........................................................................................... 22
3.1.5 Kesimpulan ............................................................................................. 23
3.2 Timeline Penelitian.................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR NOTASI
x
PENDAHULUAN
1
PID juga membutuhkan penalaan (tuning) kembali konstanta proporsional (Kp),
integral (Ki) dan derivatif (Kd) bila sistem mengalami perubahan beban atau
parameter (Madhavi,2013).
Hal tersebut yang melatarbelakangi pengerjaan tugas akhir mengenai analisis
perbandingan sistem pengendalian motor induksi tiga fasa dengan metode DFOC
menggunakan kontroler PID. Dengan penelitian ini, dapat diketahui pengaruh
masing-masing kontroler terhadap respons arus stator, torsi, dan kecepatan motor.
2
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah diberikan agar uraian tidak terlalu meluas ruang lingkupnya,
maka dalam tugas akhir ini difokuskan pada beberapa pembahasan sebagai berikut:
1. Motor induksi yang digunakan adalah tipe sangkar.
2. Kendali kecepatan yang digunakan adalah kontroler PID
3. Penalaan parameter PID untuk kendali kecepatan menggunakan metode
Ziegler-Nichols
4. Inverter yang digunakan adalah Voltage Source Inverter (VSI) 2 Level
5. Saklar yang digunakan pada inverter adalah Insulated-Gate Bipolar
Transistor (IGBT).
6. Metode penyakelaran yang digunakan adalah Hysterisis Band Pulse Width
Modulation (HBPWM).
7. Referensi kecepatan yang digunakan yaitu kecepatan rating motor induksi.
3
TINJAUAN PUSTAKA
Pada pengantar bab ini berisi tentang dasar teori dari penelitian yang
dilakukan. Adapun yang menjadi landasan teori yakni motor induksi, transformasi
vector ( clarke dan park), Inverter, HBPWM, metode Direct Field Oriented
Control, , dan kontroler PID.
4
frame stator, inti stator dan kumparan medan. Terdapat dua tipe rotor motor induksi
yaitu rotor sangkar tupai dan rotor belitan (Chapman,2005). Rotor motor induksi
tipe sangkar tupai memiliki kelebihan pada konstruksinya yang sederhana yang
mana konstruksinya dari inti berlapis dengan konduktor dipasang paralel dengan
poros yang mengelilingi permukaan inti. Sedangkan rotor tipe belitan jarang
digunakan dalam dunia industri karena rotor tipe ini lebih mahal dan
pemeliharaannya yang sulit. Namun, rotor tipe ini memiliki kelebihan pada saat
start up karena resistansi slip ring dapat ditambahkan pada rangkaian rotor (Barta,
2018)
Rotor motor induksi tipe sangkar (cage rotor) memiliki bentuk seperti roda
gerigi. Rotor jenis ini sangat sering digunakan karena mudah dibuat dan dapat
digunakan berapapun kutub pada stator (Hughes, 2006).
5
2.1.2 Prinsip Kerja Motor Induksi
Prinsip kerja motor induksi adalah tegangan 3 fase diberikan ke stator,
selanjutnya arus 3 fase mengalir pada stator. Arus ini memproduksi medan magnet
Bs, dimana medan tersebut berputar berlawanan dengan arah jarum jam. Kecepatan
putar medan magnet dapat dicari dengan menggunakan persamaan 2.1.
120𝑓𝑒
𝑛𝑠𝑦𝑛𝑐 = ..................................... (2.1)
𝑃
Dimana 𝑓𝑒 adalah frekuensi sistem dalam hertz dan P adalah banyak kutub
dari mesin. Medan magnet berputar Bs menginduksi tegangan pada rotor.
Keadaan rotor sangat tergantung pada kecepatan relatifnya terhadap bidang
yang berputar. Misalnya pada rotor stasioner, bidang yang berputar akan memotong
konduktor rotor pada kecepatan sinkron, sehingga menginduksi gaya gerak listrik
di dalamnya. Di sisi lain, jika rotor berjalan pada kecepatan sinkron, kecepatan
relatifnya terhadap medan akan nol, dan tidak ada yang akan diinduksi dalam
konduktor rotor. Kecepatan slip dapat didefinisikan sebagai selisih antara
keceparan sinkron dan kecepatan rotor.
6
Slip bernilai 0 jika kecepatan rotor sama dengan kecepatan sinkron,
sedangkan slip bernilai 1 sesuai dengan kecepatan normal motor berada antara
kedua batasan tersebut. Untuk kasus dimana kecepatan rotor yang tidak diketahui,
maka kecepatan putar rotor tersebut dapat dicari mengunakan persamaan berikut.
Persamaan ini berguna pada penurunan hubungan antara torsi motor induksi
dan daya. (Hughes, 2006)
7
pula dengan arus rotor, medan magnet pada rotor, dan torsi induksi meningkat
secara linier dengan kenaikan slip.
3. Terdapat batas maksimum dari torsi. Torsi ini biasa disebut torsi pullout,yang
memiliki besar 2 sampai 3 kali dari torsi full load motor.
4. Torsi starting dari motor sedikit lebih besar dari torsi full load, maka akan
mulai membawa beban apapun yang dapat disuplainya saat full load.
5. Apabila rotor dari motor induksi diputar lebih cepat dari kecepatan sinkron,
maka arah dari torsi induksi mesin akan menjadi berlawanan, dan mesin
tersebut menjadi generator, karena mengkonversi daya mekanik dan elektrik.
6. Jika motor diputar berlawanan dengan arah medan magnet, torsi induksi dari
mesin akan menghentikan mesin dengan sangat cepat dan akan mencoba
untuk memutar motor ke arah lain. Karena itu, membalik arah perputaran dari
medan magnet adalah cara paling sederhana untuk membalik dua fase dari
stator. Hal inilah yang menyebabkan perputaran motor induksi berhenti
(Chapman, 2005).
2.2 Inverter
Inverter merupakan rangkaian elektronika daya yang berfungsi sebagai
pengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) dengan menggunakan
metode switching dengan frekuensi yang dapat diatur. Voltage Source Inverter
(VSI) 3 fasa merupakan salah satu inverter yang nilai frekuensi dan fasa tegangan
keluarannya dapat diatur secara independen (Muttaqin et al., 2016). Inverter 2 level
6 saklar ditunjukkan pada gambar 2.4.
8
Tabel 2. 1 Kondisi Inverter 2 level
9
akan berada pada kondisi tidak aktif, sedangkan saklar bagian bawah dalam kondisi
aktif. Hasilnya, transisi tegangan output berkisar dari +0,5 Vd ke -0,5 Vd. Saat arus
melewati lower band, saklar bagian bawah akan tidak aktif dan saklar atas
sebaliknya berada pada kondisi aktif (Ranganadh, 2013).
2 cos Ө − sin Ө 0
[𝑓𝑑 𝑓𝑞 𝑓0 ] = √ [𝑓𝛼 𝑓𝛽 𝑓𝑜 ] [ sin Ө cos Ө 0]
3 (2.8)
0 0 1
10
ini menggunakan model d-q motor, dengan menggunakan frame acuan yang
bergerak (synchronously rotating frame) (Suja dkk, 2016). FOC terdiri dari 2 jenis,
yaitu direct field oriented control (DFOC) dan indirect field oriented control
(IFOC) Metode ini memiliki perbedaan dalam penentuan sudut fluks rotor (Gopal
B T, 2017).
Loop control kecepatan dan loop control fluks terdapat pada metode DFOC
yang berfungsi untuk mengubah kecepatan sesuai dengan perubahan kecepatan
referensi. Pengendali PI digunakan untuk membandingkan error yang didapatkan
dari selisih kecepatan referensi dan kecepatan feedback yang berasal dari sensor T.
Error kecepatan dan fluks digunakan untuk menghasilkan komponen arus referensi.
Selanjutnya kedua komponen referensi tersebut ditransformasi dengan
menggunakan transformasi q-d berputar sinkron ke abc. Selanjutnya sinyal AC 3
fase tersebut masuk ke metode penyakelaran yang digunakan. Lalu, sinyal
penyakelaran yang terbentuk akan masuk ke gate inverter. Inverter kemudian
digunakan untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC 3 fase Nilai sudut
11
fluks rotor ρ di transformasi q-d ke abc berasal dari blok field orientation di mana
pengukuran langsung dilakukan dari feedback motor, dengan estimasi fluks rotor
berasal dari arus dan tegangan (Kumar, 2015).
Tegangan stator referensi stasioner Vsds dan Vqs
s
dan arus stator referensi
stasioner isds dan isqs digunakan untuk menghitung sudut fluks rotor ρ. Dengan
menggunakan persamaan 2.22 dan 2.23 didapatkan nilai fluks stator referensi
stasioner sumbu d dan q (λsds dan λsqs ) pada stator.
qs = (V qs − r sisqs)dt
s s (2.10)
Nilai fluks rotor referensi stasioner (λsdr dan λsqr ) dapat ditunjukkan oleh persamaan
2.24 dan 2.25,
dr =
s
Lm
( ds Lsids )
Lr s − s (2.11)
qr =
s
Lm
( qs Lsiqs )
Lr s − s (2.12)
2
= 1− Lm (2.13)
L r Ls
Nilai magnitude fluks rotor |λr | dan sudut fluks rotor ρ dapat diperoleh
dengan menggunakan persamaan 2.27 dan 2.28 (Kumar, 2015).
2 2
r = qr + dr
s s (2.14)
qr
s
= tan −1 (2.15)
dr
s
12
q-d berputar sinkron ke abc. Selanjutnya sinyal AC 3 fasa tersebut masuk ke metode
penyakelaran yang digunakan. Lalu, sinyal penyakelaran yang terbentuk akan
masuk ke gate inverter. Inverter kemudian digunakan untuk mengubah tegangan
DC menjadi tegangan AC 3 fase (Ong, 2018). Gambar 2.8 menunjukkan blok
diagram IFOC.
Pada IFOC, posisi angular ρ dari vektor fluks rotor ditentukan secara tidak
langsung dengan cara menjumlahkan sudut slip dan perpindahan angular rotor yang
diukur pada posisi shaft (Trzynadlowski, 2001)
13
1. Error steady-state ialah nilai selisih antara nilai setpoint dengan nilai aktual pada
kondisi steady-steate. Sistem yang baik jika nilai steady-state error bernilai 0.
2. Rise time ialah waktu untuk respons naik dari 10% sampai 90%.
3. Maximum overshoot adalah puncak maksimum respons transien, biasanya
dinyatakan dalam bentuk persentase selisih nilai setpoint dengan nilai aktual
puncak. Besarnya persentase ini menunjukkan kestabilan relatif sistem.
4. Settling time ialah waktu untuk respons mencapai suatu nilai dan menetap pada
fraksi harga akhir memiliki error sebesar ± 2% atau ± 5%.
Model matematis dan struktur paralel sistem kendali PID pada gambar 4.8
dapat dituliskan sebagai berikut:
1 𝐾𝐼
𝐺(𝑠) = 𝐾𝑝 [1 + 𝑇 𝑠 + 𝑇𝐷 𝑠] = 𝐾𝑝 + + 𝐾𝐷 𝑠 (2.16)
𝐼 𝑠
14
dalam rise time yang cepat, kendali integral yang dapat menghilangkan error steady
state, dan kendali derivatif yang dapat meredam overshoot. Untuk mempercepat
rise time, menghilangkan error steady state, dan meredam overshoot maka ketiga
kontroler digabungkan menjadi PID. Karakteristik dari masing-masing parameter
sistem kendali PID dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut.
Error Steady
Penguatan Time Rise Overshoot Settling Time
State
Kp Berkurang Bertambah Sedikit Berubah Berkurang
Ki Berkurang Bertambah Bertambah Hilang
Kd Sedikit Berubah Berkurang Berkurang Sedikit Berubah
*) Yuan & Liu, 2012
15
T L
PI 0.9 0
L 0.3
T
PID 1.2 2L 0.5L
L
*) Ogata 2010
Setelah parameter Kcr dan Pcr didapatkan nilai-nilai Kp, i dan d bisa
dihitung dengan menggunakan rumus-rumus parameter PID untuk ZN tipe 2. Tabel
2.3 menunjukkan Tabel parameter PID untuk ZN tipe 2 (Ogata, 2010).
Pada tabel merupakan gambaran utama posisi penelitian daritugas akhir yang
akan digunakan
16
Tabel 2. 4 Gambaran Utama Posisi Penelitian
17
METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan metode penelitian yang akan dilakukan, dimulai dari
diagram alir penelitian serta timeline penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan
dengan terstruktur dan sistematis.
Mulai A
Studi Literatur
Analisis Data
Perancangan
Sistem
Kesimpulan
Pengujian Sistem
Selesai
Hasil Sesuai ?
18
Untuk memperjelas diagram alir pada Gambar 3.1, berikut pemaparan
penjelasan mengenai diagram alir yang telah di buat.
Studi literatur akan terus dilakukan hingga tahap analisis data selesai. Tahap
studi literatur dilakukan untuk membantu penyusunan Bab II laporan tugas akhir
namun nantinya saat simulasi sistem dan analisis data, studi literatur akan dilakukan
kembali sebagai acuan untuk menganalisis data hasil penelitian.
Mulai
Penentuan
Parameter Motor
Induksi
Perancangan
HBPWM
Perancangan
Kontroler PI dan
PID
Selesai
19
Pada tahap ini dilakukan pemodelan sub sistem pada pengendalian motor
yakni dengan metode DFOC dengan kontroler PI dan DFOC dengan kontroler
PID.
B. Pemodelan HBPWM
HBPWM digunakan sebagai metode penyaklaran inverter pada penelitian ini.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan perbandingan arus keluaran dengan arus
referensi. Keluaran dari metode ini adalah sinyal pemicu yang akan diterapkan pada
penyaklaran inverter
C. Pemodelan Kontroler
Kontroler digunakan untuk memproses error kecepatan antara kecepatan
referensi yang diinginkan. Metode Ziegler-Nichols digunakan untuk menentukan
parameter-parameter PI dan PID.
20
3.1.3 Pengujian Sistem
Pengujian sistem ini dilakukan setelah perancangan dari sistem telah
dilakukan. Pengujian pengendalian motor dilakukan dengan metode yang sama
yakni DFOC dengan membandingkan kecepatan respon dengan kecepatan referensi
yang diberikan menggunakan 3 jenis kontroler dan tanpa kontroler . Diagram alir
pengujian sistem ditunjukkan pada Gambar 3.3.
Mulai
Pengujian DFOC
tanpa Kontroler
Pengujian DFOC
dengan Kontroler PI
Pengujian DFOC
dengan Kontroler
PID
Selesai
21
B. Pengujian DFOC menggunakan Kontroler PI
Pengujian kedua adalah untuk mendapatkan respon sistem DFOC
menggunakan kontroler Proportional Integral (PI) yang kemudian akan
dibandingkan dengan 2 pengujian lainnya.
Mulai
Analisis
Pengendalian Langsung
Analisis Pengendalian
DFOC dengan Kendali PI
Analisis Pengendalian
DFOC dengan Kendali PID
Analisis Perbandingan
Respon Sistem
Selesai
22
A. Analisis Pengendalian Langsung
Analisis pengendalian langsung dilakukan dengan tujuan dapat mengetahui
respon sistem tanpa menggunakan pengendali. Analisis dilakukan pada saat
starting dan kondisi mencapai steady state dengan meninjau nilai rise time, error
steady state dan overshoot berdasarkan nilai arus, trosi dan kecepatan yang
diperoleh.
3.1.5 Kesimpulan
Kesimpulan adalah hasil akhir dari penelitian yang telah dilakukan. Hasil ini
merupakan solusi terbaik dari penelitian yang dilakukan.
23
Tabel. 3.1 Timeline Penelitian
Analisis Data
Penyusunan
Laporan
24
DAFTAR PUSTAKA
Ihedrane, Y., El Bekkali, C., Bossoufi, B. (2017), "Direct And Indirect Field
Oriented Control Of Dfig-Generators For Wind Turbines Variable-Speed",
IEEE, Marrakech, Hal. 27–32.
Ogata, K. (2010), "Modern Control Engineering (5th Edition Ed)". New Jersey,
United States Of America: Prentice Hall.
Ong, Chen Mun (1988), "Dynamic Simulations of Electric Machinery": Prentice
Hall Ptr.
Pucci, M. (2012), Direct Field Oriented Control Of Linear Induction Motors.
Electric Power Systems Research, Vol. 89, Hal 11–22.
25
Suja, R., Mary, P.M., Karuvelem, P.S. (2016), Field Oriented Control Of Permanent
Magnet Synchronous Motor, Asian J. Res. Soc. Sci. Humanit, 6, 261.
Yuan, Guili, Liu Jizhen (2012), "The Design for Feed Water System of Boiler
Based on Fuzzy Immune Smith Control", Journal of Computers, Vol.7, No.
1, Hal 278-283.
26