Anda di halaman 1dari 21

KARYA TULIS

CANDI PRAMBANAN

Disusun Oleh:

NOVALIA

SMA NEGERI 1 BANJAR AGUNG


TULANG BAWANG
2015/2016

i
RIWAYAT PENULIS

Nama lengkap Novalia, nama panggilan Nova. Lahir di Tulang Bawang, Pada
Tanggal 5 Oktober 1998 dari pasangan suami Rozi Darmin dan Ibu Atikah. Penulis
adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara, penulis sekarang bertempat tinggal di, Dwi
Warga Tunggal Jaya, Kabupaten Tulang Bawang.

Pendidikan yang telah ditempuh dari kecil sampai sekarang


 SD Negeri 2 DWT Jaya dari tahun 2005 dan waktu naik ke kelas 3 pindah
sekolah ke SD 1 DWT Jaya sampai tahun 2011
 SMPN 2 Banjar agung dari tahun 2011 sampai tahun 2014
 SMAN 1 Banjar Agung dari Tahun 2014 sampai sekarang.

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Untuk Dapat Mengikuti Ujian Nasional

Telah disetujui pada:

Hari :

Tanggal :

Mengesahkan,

Pembimbing

NIP

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Banjar Agung

Hi. Danial Anwar,S.Pd,MM


NIP.196807241990101001

iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan

rahmatNya, sehingga kami telah melaksanakan Karya Wisata dan dapat

menyelesaikan Laporan Karya Wisata yang berjudul “CANDI PRAMBANAN” ini

tepat pada waktu yang ditentukan.

Kami berharap dengan laporan karya wisata ini semakin menajamkan ketrampilan

berbahasa kami, khususnya ketrampilan menulis fenomena suatu budaya dan

wisata.

Laporan karya wisata ini dapat diselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara

langsung ataupun tidak langsung telah membantu kami menyelesaikan laporan

karya wisata ini.

Kami berharap dengan terselesaikannya karya tulis ini dapat memberikan manfaat

dan wawasan kepada seluruh pembaca khususnya siswa-siswi SMA Negeri 1

Banjar Agung.

Akhirnya kami menyadari, bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh

sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

Banjar Agung, Juni 2016

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
....................................................................................................................................
i

RIWAYAT
PENULIS
....................................................................................................................................
ii

LEMBAR
PENGESAHAN
....................................................................................................................................
iii

KATA PENGANTAR
....................................................................................................................................
iv

DAFTAR ISI
....................................................................................................................................
v

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar
Belakang
....................................................................................................................................
1

1.2 Tujuan
....................................................................................................................................
1

1.3 Manfaat
....................................................................................................................................
1

v
1.4 Ruang
Lingkup
....................................................................................................................................
2

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian
Candi
....................................................................................................................................
3

2.2 Lokasi Candi


Prambanan
....................................................................................................................................
3

BAB III PEMBAHAAN

3.1Sejarah Singkat
....................................................................................................................................
4

3.2 Deskripsi Baangunan


....................................................................................................................................
5

3.3 Candi
Utama
....................................................................................................................................
5

3.4 Candi
Pendamping
....................................................................................................................................
7

3.4.1 Candi
Nandi

vi
....................................................................................................................................
7

3.4.2
Angsa
....................................................................................................................................
8

3.4.3
Garuda
....................................................................................................................................
8

3.4.4 Candi
Apit
.............................................................................................................................
8

3.4.5 Candi
Kelir
.............................................................................................................................
9

3.4.6 Candi
Sudut
.............................................................................................................................
9

3.5 Perkembangan Pemugaran Candi


Prambanan
....................................................................................................................................
9

3.6 Etika Di Candi


Prambanan
....................................................................................................................................
10

3.7 Fasilitas di Kompleks Candi


Prambanan
....................................................................................................................................
10

vii
3.8 Lokasi Candi
Prambanan
....................................................................................................................................
10

BAB IV PENUTUP

4.1
Kesimpulan
....................................................................................................................................
12

4.2 Saran-
saran
....................................................................................................................................
12

Daftar Pustaka

Lampiran

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Candi Prambanan adalah salah satu candi terbesar yang ada di Indonesia dan
merupakan salah satu situs kebanggaan yang dimiliki Indonesia baik sebagai objek
wisata maupun sarana keagamaan. Candi ini merupakan candi yang bercorak Hindu
sesuai dengan fakta sejarah yang ada. Candi ini terbilang cukup unik dan menarik
karena pada awalnya candi ini dibangun tidak menggunakan semen atau perekat
lainnya. Penulis merasa tertarik untuk mempelajari dan akhirnya menyusunnya
dalam bentuk sebuah karya tulis

Karya tulis ini ditulis berdasarkan hasil kunjungan ke Candi Prambanan yang
terletak di daerah Prambanan Sleman-Yogyakarta saat study tour. Dalam penulisan
karya tulis ini, penulis memiliki beberapa alasan yaitu penulis secara langsung
mengamati bentuk fisik candi Prambanan di lapangan, mengemukakan sebab-sebab
mengapa masalah yang dipersoaalkan perlu diteliti dan ditulis.

1.2 Tujuan

Karya tulis yang berjudul laporan study tour ke candi prambanan ini ditulis
bukanlah tanpa tujuan, adapun tujuan penulisan adalah sebagai berikut :

1. Untuk memperluas wawasan penulis dan pembaca mengenai situs


sejarah candi prambanan.
2. Memberikan gambaran umum mengenai candi prambanan serta
perkembangannya.
3. Penyebaran informasi tentang upaya pelestarian Candi Prambanan.
4. Mengetahui sejarah tentang asal mula dibangunnya candi prambanan dan
candi-candi disekitarnya
5. Menumbuhkan minat generasi muda terhadap sejarah melalui penelitian
benda-benda bersejarah.

13. Manfaat / Kegunaan


Manfaat atau kegunaan dari karya tulis ini kita bias mengetahui latar belakang candi
prambanan

1
1.4 Ruang Lingkup Pembuatan

Pengamatan merupakansalah satumodal dasar untukmengemukakan


masalah.Sebagai bahan penyusun karya tulis,penulis mengikuti kegiatan Karya
Wisata Ilmiah yang di selenggarakan oleh SMA N 1 Sekampung dengan tujuan
yogyakarta pada tanggal 14-18 Juni 2011.Penulis memilih daerah Yogyakarta
tepatnya lokasi Candi Prambanan.Karena Candi Prambanan adalah salah satu
kawasan wisata yang menarik dan strategis serta mempunyai nilai sejarah dan
budaya yang tinggi.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Candi

Candi adalah sebuah bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa lampau yang
berasal dari agama Hindu-Buddha. Digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-
dewa. Namun demikian, istilah 'candi' tidak hanya digunakan
oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja. Banyak situs-situs purbakala
lain dari masa Hindu-Buddha atau KlasikIndonesia, baik sebagai istana,
pemandian/petirtaan, gapura, dan sebagainya, disebut dengan istilah candi. Candi
juga berasal dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa kematian
(Durga). Karenanya candi selalu dihubungkan dengan monumen untuk memuliakan
Raja yang meninggal contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja Anusapati.
Sebuah candi tidaklah di bangin tanpa arti, melainkan terdapat filosopi-filosopi
yang menyertainya, seperti struktur, bentuk, dan lain sebagainya. Suatu candi di
masa lampau biasanya berfungsi dan digunakan masyarakat dari latar belakang
agamanya, yaituHindu-Saiwa, Budha Mahayana, Siwa Buddha dan Rsi.

Pembangunan candi dibuat berdasarkan beberapa ketentuan yang terdapat dalam


suatu kitabVastusastra atau Silpasastra yang dikerjakan oleh silpin yaitu seniman
yang membuat candi (arsitek zaman dahulu). Salah satu bagian dari kitab
Vastusastra adalah Manasara yang berasal dari India Selatan, yang tidak hanya
berisi patokan-patokan membuat kuil beserta seluruh komponennya saja, melainkan
juga arsitektur profan, bentuk kota, desa, benteng, penempatan kuil-kuil di
kompleks kota/desa, dan lain sebagainya. Beberapa ketentuan dari kitab selain
Manasara namun sangat penting di Indonesia adalah syarat bahwa bangunan suci
sebaiknya didirikan di dekat air, baik air sungai (terutama di dekat pertemuan 2
buah sungai, danau, laut, bahkan kalau tidak ada harus dibuat kolam buatan atau
meletakkan sebuah jambangan berisi air di dekat pintu masuk bangunan suci
tersebut. Selain di dekat air, tempat terbaik mendirikan sebuah candi yaitu di puncak
bukit, di lereng gunung, di hutan, di lembah, dsb. Seperti kita ketahui, candi-candi
pada umumnya didirikan di dekat sungai, bahkan candi Borobudur terletak di dekat
pertemuan sungai Opak dan sungai Progo.

3
2.2 Lokasi Candi Prambanan

Candi Prambanan terletak di lingkungan Taman Wisata Prambanan, kurang lebih


17 km ke arah timur dari Yogyakarta, tepatnya di Desa Prambanan Kecamatan
Bokoharjo. Lokasinya hanya sekitar 100 m dari jalan raya Yogya-Solo, sehingga
tidak sulit untuk menemukannya. Sebagian dari kawasan wisata yang yang terletak
pada ketinggian 154 m di atas permukaan laut ini termasuk dalam wilayah
Kabupaten Sleman. sedangkan sebagian lagi masuk dalam wilayah Klaten. Secara
administratif kompleks candi ini berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah
Istimewa Yogyakarta. Masyarakat menyebut candi ini dengan nama candi
Larajonggrang, suatu sebutan yang sebenarnya keliru. Rara dalam bahasa Jawa
untuk menyebut anak gadis. Dalam cerita rakyat, Rara Jonggrang dikenal sebagai
putri Prabhu Ratubaka yang namanya diabadikan sebagai nama peninggalan
kompleks bangunan di perbukitan Saragedug sebelah selatan Candi Prambanan.

Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang terbesar di Indonesia. Sampai saat
ini belum dapat dipastikan kapan candi ini dibangun dan atas perintah siapa, namun
kuat dugaan bahwa Candi Prambanan dibangun sekitar pertengahan abad ke-9 oleh
raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Dugaan tersebut
didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Prambanan dan
saat ini tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti berangka tahun 778 Saka
(856 M) ini ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.

Pemugaran Candi Prambanan memakan waktu yang sangat panjang, seakan tak
pernah selesai. Mulai dari awal ditemukannya hingga saat ini. Candi prambanan
merupakan tempat wisata yang memiliki fasilitas cukup lengkap. Hal inilah yang
menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.

BAB III

4
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Singkat

Candi Prambanan merupakan candi hindu yang dibangun oleh raja-raja dinasti
Sanjaya pada abad IX, ditemukanya tulisan nama Pikatan pada candi ini yang
menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan kemudian
diselesaikan oleh raja Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka tahun 856 M
“Prasasti Siwargiha” sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukan
sebagai raja yang besar. Terjadinya perpindahan pusat kerajaan Mataram ke Jawa
Timur berkaitan tidak terawatnya candi di daerah ini di tambah terjadinya gempa
bumi serta beberapa kali letusan gunung merapi menjadikan candi prambanan
runtuh tinggal puing-puing batu yang berserakan. Apalagi ditambah dengan gempa
pada tahun 2006, Usaha pemugaran pun mulai dilakukan.

Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran Candi induk Loro Jonggrang secara
resmi dinyatakan selesai oleh Dr. Ir. Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia
Pertama.

Komplek percandian prambanan terdiri atas bawa, latar tengah dan latar atas (Latar
Pusat) Latar bawah tak berisi apapun. Didalam latar tengah terdapat reruntuhan
candi-candi parawa. Latar pusat adalah latar terpenting diatas berdiri 6 buah candi
besar dan kecil. Candi-candi utama terdiri atas 2 deret yang paling berhadapan.

Deret pertama yaitu candi Siwa, candi Wisnu, dan candi Brahma. Deret kedua yaitu
candi Nandi, candi Angsa dan candi Garuda. Pada ujung lorong yang memisah
kedua deretan candi tersebut terdapat candi apit secara keseluruhan percandian ini
terdiri atas 240 buah candi.

3.2 Deskripsi Bangunan

Denah asli Candi Prambanan berbentuk persegi panjang, terdiri atas halaman luar
dan tiga pelataran, yaitu Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran tengah) dan
Njeron (pelataran dalam). Halaman luar merupakan areal terbuka yang mengelilingi
pelataran luar. Pelataran luar berbentuk bujur dengan luas 390 m2. Pelataran ini
dahulu dikelilingi oleh pagar batu yang kini sudah tinggal reruntuhan. Pelataran luar
saat ini hanya merupakan pelataran kosong. Belum diketahui apakah semula
terdapat bangunan atau hiasan lain di pelataran ini.

5
Di tengah pelataran luar, terdapat pelataran kedua, yaitu pelataran tengah yang
berbentuk persegi panjang seluas 222 m2. Pelataran tengah dahulu juga dikelilingi
pagar batu yang saat ini juga sudah runtuh. Pelataran ini terdiri atas empat teras
berundak, makin ke dalam makin tinggi. Di teras pertama, yaitu teras yang
terbawah, terdapat 68 candi kecil yang berderet berkeliling, terbagi dalam empat
baris oleh jalan penghubung antarpintu pelataran. Di teras kedua terdapat 60 candi,
di teras ketiga terdapat 52 candi, dan di teras keempat, atau teras teratas, terdapat
44 candi. Seluruh candi di pelataran tengah ini mempunyai bentuk dan ukuran yang
sama, yaitu luas denah dasar 6 m2 dan tinggi 14 m. Hampir semua candi di
pelataran tengah tersebut saat ini dalam keadaan hancur. Yang tersisa hanya
reruntuhannya saja.

Pelataran dalam, merupakan pelataran yang paling tinggi letaknya dan yang
dianggap sebagai tempat yang paling suci. Pelataran ini berdenah persegi empat
seluas 110 m2, dengan tinggi sekitar 1,5 m dari permukaan teras teratas pelataran
tengah. Pelataran ini dikelilingi oleh turap dan pagar batu. Di keempat sisinya
terdapat gerbang berbentuk gapura paduraksa. Saat ini hanya gapura di sisi selatan
yang masih utuh. Di depan masing-masing gerbang pelataran teratas terdapat
sepasang candi kecil, berdenah dasar bujur sangkar seluas 1, 5 m2 dengan tinggi 4
meter. Di pelataran dalam terdapat 2 barisan candi yang membujur arah utara
selatan. Di barisan barat terdapat 3 buah candi yang menghadap ke timur. Candi
yang letaknya paling utara adalah Candi Wisnu, di tengah adalah Candi Syiwa, dan
di selatan adalah Candi Brahma. Di barisan timur juga terdapat 3 buah candi yang
menghadap ke barat. Ketiga candi ini disebut candi wahana (wahana = kendaraan),
karena masing-masing candi diberi nama sesuai dengan binatang yang merupakan
tunggangan dewa yang candinya terletak di hadapannya.

Candi yang berhadapan dengan Candi Wisnu adalah Candi Garuda, yang
berhadapan dengan Candi Syiwa adalah Candi Nandi (lembu), dan yang
berhadapan dengan Candi Brahma adalah Candi Angsa. Dengan demikian, keenam
candi ini saling berhadapan membentuk lorong. Candi Wisnu, Brahma, Angsa,
Garuda dan Nandi mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, yaitu berdenah dasar
bujur sangkar seluas 15 m2 dengan tinggi 25 m. Di ujung utara dan selatan lorong
masing-masing terdapat sebuah candi kecil yang saling berhadapan, yang disebut
Candi Apit.

3.3 Candi Utama

6
Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu,
Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam
kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama
memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk
Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu.

Dalam filosopi hindu, Trimurti adalah tiga kekuatan Brahman (Sang Hyang Widhi,
sebutan Tuhan dalam agama Hindu) dalam menciptakan, memelihara, melebur
alam beserta isinya. Trimurti terdiri dari 3 yaitu:

 Dewa Brahma yang berfungsi sebagai pencipta/Utpathi, Sakti: Dewi


Saraswati yang merupakan dewi ilmu pengetahuan, Senjata: Busur, Simbol:
A, Warna: Merah.
 Dewa Wisnu berfungsi sebagai Pemelihara / Sthiti. Dalam menjalankan
tugasnya beliau dibanti oleh Dewi Laksmi atau Sri. Atribut atau Senjata
dewa Wisnu adalah Cakram dengan Simbol aksara U,Warna Hitam
 Dewa SiwaBerfungsi sebagai Penghancur / Pralina yang memiliki kekuatau
atau Sakti Dewi Durga, Uma, dan Parwati. Dewa Siwa bersenjatakan
Trisula Dengan Simbol M dan Warna Panca Warna

Apabila simbol dari ketiga dewa tesebut digabungkan, maka akan menjadi AUM
yang dibaca "OM" ( ॐ ) yang merupakan simbol suci agama Hindu. Inilah yang
menjadi dasar candi prambanan.

3.4 Candi Pendamping

Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat,
yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain
tiga candi pendamping, juga terdapat candi penjaga. Berikut akan diulas satu
persatu.

3.4.1 Candi Nandi

Candi ini mempunyai satu tangga masuk yang menghadap ke barat, yaitu ke Candi
Syiwa. Nandi adalah lembu suci tunggangan Dewa Syiwa. Jika dibandingkan
dengan Candi Garuda dan Candi Angsa yang berada di sebelah kanan dan kirinya,
Candi Nandi mempunyai bentuk yang sama, hanya ukurannya sedikit lebih besar
dan lebih tinggi. Tubuh candi berdiri di atas batur setinggi sekitar 2 meter. Seperti

7
yang terdapat di Candi Siwa, pada dinding kaki terdapat dua motif pahatan yang
letaknya berselang-seling. Yang pertama merupakan gambar singa yang berdiri di
antara dua pohon kalpataru dan yang kedua merupakan gambar sepasang binatang
yang berteduh di bawah pohon kalpataru. Di atas pohon bertengger dua ekor
burung. Gambar-gambar semacam ini terdapat juga pada candi wahana lainnya.
Candi Nandi memiliki satu ruangan dalam tubuhnya. Tangga dan pintu masuk ke
ruangan terletak di sisi barat. Dalam ruangan terdapat Arca Lembu Nandi,
kendaraan Syiwa, dalam posisi berbaring menghadap ke barat.

Dalam ruangan tersebut terdapat juga dua arca, yaitu Arca Surya (dewa matahari)
yang sedang berdiri di atas kereta yang ditarik oleh tujuh ekor kuda dan Arca
Candra (dewa bulan) yang sedang berdiri di atas kereta yang ditarik oleh sepuluh
ekor kuda. Dinding ruangan tidak dihias dan terdapat sebuah batu yang menonjol
pada tiap sisi dinding yang berfungsi sebagai tempat meletakkan lampu minyak.
Dinding lorong di sekeliling tubuhcandi juga polos tanpa hiasan pahatan.

3.4.2 Candi Angsa

Candi ini mempunyai satu ruangan yang tak berisi apapun. Luas dasarnya 13 m2
dan tingginya 22 m. mungkin ruangan ini hanya di pakai untuk kandang angsa
hewan yang biasa di kendarai oleh Brahma.

3.4.3 Candi Garuda

Di dalam satu-satunya ruangan yang ada, terdapat area kecil yang berwujud seekor
garuda diatas seekor naga, Garuda adalah kendaraan Wisnu.

3.4.4 Candi Apit

Candi Apit merupakan sepasang candi yang saling berhadapan. Letaknya, masing-
masing, di ujung selatan dan ujung utara lorong di antara kedua barisan candi besar.
Kedua candi ini berdenah bujur sangkar seluas 6 m2 dengan ketinggian 16
m. tubuh candi berdiri di atas batur setinggi sekitar 2,5 m. Tidak terdapat selasar di
permukaan kaki candi. Masing-masing mempunyai satu tangga menuju satu-
satunya ruangan dalam tubuhnya. Hanya ada hal yang istimewa tentang candi ini,
ialah ketika candi ini sudah selesai di bangun kembali, kelihatan sangat indah.

8
3.4.5 Candi Kelir

Luas dasarnya 1, 55 m2 dengan tinggi 4,10 m. Candi ini tidak mempunyai tangga
masuk. Fungsinya sebagai penolak bala.

3.4.6 Candi Sudut

Luas dasarnya 1,55 m2 dengan tinggi 4,10 m.

3.5 Perkembangan Pemugaran Candi Prambanan

Candi yang dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi ini mengalami beberapa
renovasi sejak tahun pembuatannya. Tidak lama setelah dibangun, candi ini
ditinggalkan dan mulai rusak. Renovasi candi ini dimulai pada tahun 1918, dan
sampai sekarang belum selesai. Bangunan utama baru diselesaikan pada tahun
1953. Banyak bagian candi yang direnovasi, menggunakan batu baru, karena batu-
batu asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi hanya
akan direnovasi apabila minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu, banyak
candi-candi kecil yang tak dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya saja.
Sekarang, candi ini adalah sebuah situs warisan dunia yang dilindungi oleh
UNESCO mulai tahun 1991, berarti bahwa kompleks ini terlindung dan memiliki
status istimewa, misalkan juga dalam situasi peperangan.

Pada 27 Mei 2006 gempa bumi dengan kekuatan 5,9 pada skala Richter (sementara
United States Geological Survey melaporkan kekuatan gempa 6,2 pada skala
Richter) menghantam daerah Bantul dan sekitarnya. Gempa ini menyebabkan
kerusakan hebat terhadap banyak bangunan dan kematian pada penduduk di sana.
Salah satu bangunan yang rusak parah adalah kompleks Candi Prambanan,
khususnya Candi Brahma,beberapa kerusakan akibat gempa 27 Mei 2006 lalu kini
sedang diperbaiki. Sejak tanggal 18 September 2006, anda sudah bisa memasuki
zona 1 Candi Prambanan meski belum bisa masuk ke dalam candi.

3.6 Etika Di Candi Prambanan

Untuk menjaga kesakralran candi prambanan maka diterapkan aturan baru. Aturan
mewajibkan seluruh pengunjung candi prambanan memakai sarung batik dan
sandal bersol karet, terutama bagi yang bercelana pendek atau rok mini. Aturan

9
yang berlaku baik untuk wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik
mengenai sandal bersol karet untuk menjaga agar batu candi tidak aus karena
gesekan. Tahun ini pihak pengelola candi menggalakkan berbagai program untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan. Pihak yang menggalakkan program ini yaitu
PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Ratu Boko (PT TWCBPRB) dan bertujuan
karena candi itu sejatinya adalah tempat ibadah, maka sebagai pengunjung
kesopanan harus dijaga. Bersikaplah yang sewajarnya dan jangan berbuat yang
melanggar etika beringkah laku seperti merusak areal percandian, mencoret candi,
menaiki candi, dan lain sebagainya.

3.7 Fasilitas Di Kompleks Candi Prambanan

Segala informasi yang berkenaan dengan Candi Prambanan, berikut berbagai jenis
cindera mata, hingga buku-buku kepariwisataan dan potensi tujuan wisata sekitar
DIY atau Jateng, bisa wisatawan dapatkan di Pusat Penerangan Candi Prambanan.
Dan demi memudahkan wisatawan menikmati segala keindahan, disediakan sebuah
rangkaian Kereta Mini yang akan mengelilingi kawasan Taman Wisata Candi
Prambanan hingga ke Candi Sewu.

Selain itu, kawasan Taman Wisata Candi Prambanan juga memiliki Arena Bermain
Anak-Anak yang sejuk dan nyaman, dimana sering digunakan sebagai tempat
lomba burung berkicau. Masyarakat umum juga dapat memanfaatkan Bumi
Perkemahan Rama Shinta yang tersedia di dalam kawasan untuk acara-acara
pertemuan, acara keluarga, ulang tahun, perpisahan sekolah maupun resepsi
pernikahan. Sebab di Bumi Perkemahan tersedia tempat parkir, pendopo, toilet,
kamar mandi dan lapangan olahraga yang dapat dimanfaatkan. Bahkan disini juga
tersdia penyewaan tenda, pengeras suara, meja, kursi, lampu penerangan dan acara
kesenian Reog.

3.8 Lokasi Candi Prambanan

Candi Prambanan terletak persis di perbatasan provinsi daerah istimewa yogyakarta


dan provinsi jawa tengah. Letaknya kurang lebih 17 km ke arah timur dari Kota
Yogyakarta. Cndi Prambanan masuk kedalam dua wilayah, yakni kecamatan
prambanan kabupaten sleman Privinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan kecamatan
prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Kompleks Candi Prambanan

10
berdiri 200 meter sebelah utara jalan Yogyakarta. Sedangkan untuk pintu masuk
taman wisata Candi Prambanan dari arah sebelah timur.

BAB IV

11
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena atas rahmat
dan karunianya penulis diberi kesempatan menyelesaikan pembuatan laporan
karya tulis tentang Candi Prambanan tanpa halangan suatu apapun. Yang terletak
persis di perbatasan Propinsi Jawa Tengah + 17 Km kea rah timur dari kota
Yogyakarta. Daerah ini merupakan daerah yang mempunyai banyak sejarah
sehingga tidak heran banyak wisatawan asing yang ingin mengunjungi tempat-
tempat wisata di daerah Istimewa Yogyakarta terutama di candi Prambanan yang
berdiri di sebelah timur sungai Opak + 200 m sebelah utara Yogya – Solo.

4.2 Saran-Saran

Setelah Penulis berkunjung ketempat rekreasi ini, penulis mempunyai sedikit


saran untuk tempat rekreasi yang menyenangkan antara lain :

1. Kunjungi tempat-tempat bersejarah yang ada di daerah Yogyakarta agar


dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejara-sejarah dan
seni budaya Indonesia.
2. Jagalah etika dalam berkunjung ke Candi Prambanan karena tempat
tersebut sejatinya adalah tempat ibadah
3. Lestarikan dan kembangkan potensi warisan budaya agar Candi
Prambanan yang sebagai peninggalan bersejarah yang tak ternilai
harganya ini mampu memaksimalkan potensi karena selain merupakan
sumber penghasilan untuk masyarakat sekitar Prambanan juga aset
parawisata nasional Indonesia penambah devisa Negara selain non-migas.
4. Sebaiknya upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga dan
melestarikan Candi Borobudur tersebut tetap menjadi daya tarik terutama
dari segi kepariwisataan , arkeologi dan ilmu pengetahuan .
5. Penulis mengharapkan kerapihan dan kebersihan di Candi Prambanan
tetap terjaga.

DAFTAR PUSTAKA

12
Candi di Indonesia. Candi Prambanan. http://candi.pnri.go.id/jawa
_tengah_yogyakarta/prambanan/prambanan.htm. 29 januari 2012

Candi-candi di Jawa Tengah (2011). Candi Prambanan. (http://candidiy


.tripod.com/prambanan.htm. 29 januari 2012

Djogjakarta (2008). Candi


Prambanan. http://djogjakarta.blogdetik.com /hr/candi-prambanan/ 29 januari
2012.

Fariable (2011). Kompleks candi prambanan-candi Roro


Jonggrang.http://fariable.blogspot.com/2011/01/kompleks-candi-prambanan-
candi-roro.html. 29 januari 2012

Google (2012). Hasil penelusuran Gambar. http:// google.com. 29 januari 2012.

Srandilmandalagiri.blogspot.com (2011), Laporan Hasil Karya Tulis Ke Candi


Prambanan. http://srandilmandalagiri.blogspot.com/2011/06/ laporan-hasil -
karya-tulis- ke-candi.html, 29 januari 2012.

Suara Pembaharuan (2011). Banyak Rusak, Pemugaran Candi Prambanan Butuh


waktu 8 Tahun.http://www.suarapembaruan.com/home/banyak-rusak-pemugaran-
candi-prambanan-butuh-waktu-8-tahun/5843. 29 january 2012

Wikipedia (2012. Wikipedia Indonesia. http://wikipedia-Indonesia.com. 29


januari 2012

Wisata Prambanan (2011) Candi Prambanan. Yogyakarta

13

Anda mungkin juga menyukai