Anda di halaman 1dari 6

IES 2004 – Politeknik Elektronika Negeri Surabaya - ITS

Perbaikan Kinerja Pengendali Arus Keluaran Konverter Daya


dengan Menggunakan Induktor Virtual

Pekik Argo Dahono dan Diah P. Wulandari


Departemen Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesa No. 10, Bandung 40132.
pekik@konversi.ee.itb.ac.id

Abstrak kendali. Sayangnya, teknik ini memerlukan sensor


tegangan tambahan. Selain
Konsep induktor virtual diperkenalkan dalam
R
makalah ini. Induktor virtual didefinisikan sebagai Sumber

suatu algoritma kendali tambahan yang membuat Ld io


ed
kinerja sistem berubah menjadi suatu sistem yang
seakan-akan mendapatkan induktor tambahan. eo

Karena bersifat virtual, induktor ini tidak mempunyai


volume dan berate yang besar dan bisa dirancang Beban

sedemikian rupa sehingga mempunyai karakteristik


yang tidak mungkin dipunyai oleh induktor riil.
Penggunaan induktor virtual untuk memperbaiki
kinerja pengendali arus konverter daya dibahas
dalam makalah ini. Beberapa hasil simulasi dan Gambar. 1. Konverter thyristor empat-kuadran.
percobaan disertakan dalam makalah ini untuk
itu, kompensasi yang akurat memerlukan penguat
menunjukkan validitas konsep yang diusulkan.
sinyal umpanmaju yang akurat pula. Teknik ini juga
tidak bisa mengkompensasi masalah yang timbul
Kata kunci : Induktor virtual, converter daya,
akibat adanya waktu tunda pengendalian konverter
pengendali arus.
daya dan waktu selang (dead time) pembukaan dan
penutupan saklar-saklar konverter daya. Riak
1. Pendahuluan frekuensi rendah di keluaran konverter bisa dikurangi
Sumber arus searah yang terkendali banyak dengan memperbesar penguatan (gain) pengendali
diperlukan dalam bermacam keperluan seperti halnya arus konverter daya. Sayangnya, nilai penguatan
industri elektrokimia, pengendalian motor dc, pengendali arus tidak bisa dibuat terlalu besar karena
proteksi katodik, dan catu daya laboratorium. Arus masalah sensitivitas terhadap derau (noise).
searah yang diperlukan biasanya harus mempunyai Dalam makalah ini, suatu metoda baru untuk
riak yang sangat kecil dan bisa dikendalikan secara mengurangi riak frekuensi rendah di keluaran
akurat. Arus searah harus tetap terkendali dengan konverter daya diusulkan. Metoda yang diusulkan
baik pada bermacam kondisi kerja dan gangguan. dikembangkan berdasarkan suatu konsep baru yang
Gangguan yang umum dihadapi adalah perubahan bernama induktor virtual. Induktor virtual
beban dan sumber tegangan yang mendadak. Arus didefinisikan sebagai suatu algoritma kendali
searah yang besar biasanya didapat dengan tambahan yang akan merubah kinerja konverter
menggunakan penyearah terkendali (jika sumber menjadi suatu konverter yang dilengkapi induktor
yang tersedia AC) atau converter dc-dc (jika sumber tambahan. Karena bersifat virtual, induktor ini tidak
yang tersedia DC). Sumber tegangan yang tersedia mempunyai masalah harga, volume, dan berat. Selain
biasanya jauh dari bentuk ideal. Sumber tegangan AC itu, induktor virtual bisa dirancang sedemikian rupa
sering tidak sinusoidal, berfluktuasi, dan tidak sehingga mempunyai karakteristik unik yang tidak
setimbang. Sumber tegangan DC sering berfluktuasi mungkin dimiliki oleh induktor riil. Penggunaan
dan mengandung riak frekuensi rendah. Tegangan induktor virtual untuk mengurangi riak arus frekuensi
AC yang tidak setimbang atau tegangan DC yang rendah di sisi keluaran konverter daya diusulkan.
mengandung riak bisa menyebabkan arus keluaran Hasil simulasi dan percobaan pada konverter daya
converter mengandung riak frekuensi rendah yang empat-kuadran disertakan untuk menunjukkan
susah ditapis. Bermacam cara untuk mengatasi validitas konsep yang diusulkan.
masalah ini telah diusulkan di literature [1]-[4]. Cara
yang umum digunakan adalah teknik umpanmaju. 2. Konverter Daya Empat-Kuadran
Pada teknik ini, fluktuasi tegangan sumber diukur Untuk daya yang besar, sumber arus searah yang
dan hasilnya digunakan untuk mengkoreksi sinyal terkendali biasanya didapatkan dengan menggunakan

89
IES 2004 – Politeknik Elektronika Negeri Surabaya - ITS

konverter thyristor seperti terlihat di Gb. 1. Jika K p E d (1 + sT I )


sumber tegangan AC-nya setimbang, riak arus I o ( s) = I ref ( s )
keluaran mempunyai frekuensi K p E d (1 + sT I ) + s 2 L d T I
sT I
− N (s)
K p E d (1 + sT I ) + s 2 L d T I
io (1)

Ed
N (s )
R Ld eo

I ref (s ) +  1  α (s) + 1 I o (s )
K p 1 +  Ed
 sTI  sLd

Gambar. 2. Konverter DC-DC 4-kuadran.

enam kali frekuensi sumber. Riak arus keluaran Gambar. 3. Diagram blok sumber arus terkendali.
selanjutnya ditapis dengan menggunakan induktor
perata arus. Akan tetapi jika sumbernya tidak
setimbang, arus keluaran bisa mengandung riak yang 3 2
frekuensinya rendah sehingga susah untuk ditapis. yang mana E d = Vll untuk konverter thyristor
π
Riak frekuensi rendah ini akan tetap muncul enam-pulsa dengan Vll menyatakan nilai rms
walaupun kita menggunakan konverter thyristor yang
jumlah pulsanya lebih banyak lagi. tegangan sumber AC , dan E d = nilai rata-rata
Jika sumber yang tersedia adalah sumber tegangan tegangan DC untuk konverter DC-DC. Berdasarkan
DC, sumber arus searah yang terkendali didapat persamaan (1), jelas bahwa perubahan gain
dengan menggunakan konverter DC-DC empat pengendali PI bisa mengurangi sensitivitas arus
kuadran seperti terlihat di Gb. 2. Sumber tegangan keluaran pada sinyal gangguan. Akan tetapi,
DC bisa didapat dari batere atau hasil penyearahan perubahan PI juga akan merubah respon arus
dengan menggunakan penyearah dioda. Saklar-saklar keluaran terhadap sinyal acuan. Akibatnya, respon
konverter daya dikendalikan dengan teknik modulasi optimum terhadap sinyal acuan belum tentu optimum
lebar pulsa (PWM) sehingga didapat penguatan yang dilihat dari segi sinyal gangguan, atau sebaliknya.
linier. Gb. 4 dan 5 memperlihatkan respon arus keluaran
Pengendali arus standard yang umum digunakan konverter thyristor dan konverter DC-DC pada
adalah pengendali jenis proportional-integral (PI). kondisi sumber tegangan yang ideal dan nonideal.
Jika pengendali ini digunakan maka galat keadaan Pada konverter thyristor, tegangan tak setimbang
tunak arus keluaran secara teoritis sama dengan nol. disimulasikan dengan menyisipkan induktansi
Dengan menggunakan pengendali ini, diagram blok sebesar 2,5 mH ke salah satu fasa sumber. Adanya
yang merepresentasikan kinerja dinamik konverter tegangan tak setimbang menyebabkan munculnya
bisa kita gambarkan seperti terlihat di Gb. 3. Pada riak frekuensi rendah yang cukup besar. Jika harus
gambar ini, konverter daya digambarkan sebagai ditapis hanya dengan induktor riil, kita memerlukan
suatu penguat tetap. Untuk menyederhanakan induktor yang sangat besar, berat, mahal, dan
pembahasan, adanya waktu tunda di dalam konverter menimbulkan banyak susut daya. Pada konverter
diabaikan (Waktu tunda ini harus diperhitungkan DC-DC, sumber DC didapat dari hasil penyearahan
dalam analisis yang lebih detil). Beban sumber AC 100 V 50 Hz dengan menggunakan
direpresentasikan hanya sebagai suatu induktor. penyearah dioda. Filter kapasitor digunakan untuk
Pengarus resistansi beban dan tegangan dalam meratakan tegangan keluaran. Pada filter kapasitor
direpresentasikan sebagai suatu sinyal gangguan. yang kecil, tegangan DC masukan konverter akan
Pada sinyal gangguan, dimasukkan pula pengaruh mengandung riak frekuensi rendah. Adanya riak
tegangan tak setimbang (jika sumbernya AC) dan frekuensi rendah di sumber tegangan menyebabkan
fluktuasi tegangan sumber DC (jika sumbernya DC). munculnya riak frekuensi rendah di arus keluaran
Berdasarkan diagram blok di Gb. 3, maka respon konverter. Riak ini akan tetap munculnya walaupun
arus keluaran konverter daya adalah: digunakan frekuensi penyaklaran yang tinggi.

3. Induktor Virtual
Persamaan (1) menunjukkan bahwa pengaruh sinyal
gangguan bisa ditekan bila induktansi beban
dinaikkan. Akan tetapi selain menekan pengaruh

90
IES 2004 – Politeknik Elektronika Negeri Surabaya - ITS

gangguan, penambahan induktansi beban akan K p E d (1 + sT I )


memperlambat respon sistem terhadap sinyal acuan. I o ( s) = I ref ( s )
Selain itu, induktansi yang besar memerlukan K p E d (1 + sT I ) + s 2 ( L d + Lv )T I
induktor yang besar, berat, dan mahal. sT I
Dalam bentuk diagram blok, penambahan − N ( s)
induktansi beban bisa kita gambarkan seperti terlihat K p E d (1 + sT I ) + s 2 ( L d + Lv )T I
di Gb. 6(a). Penambahan induktansi beban ini juga (2)
bisa kita gambarkan menjadi seperti terlihat di Gb.
6(b). Jadi, pengaruh induktansi tambahan sama . Walaupun induktor virtual telah bisa
dengan mengurangi tegangan menghilangkan masalah volume dan berat dari
induktor riil, induktor virtual

(a) Sumber setimbang.


(a) Filter kapasitor DC 500 µF.

(b) Sumber tak setimbang.


Vll = 100 V, f = 50 Hz, R = 0,5 Ohm Ld = 10 mH
(Ver : 2 Amp/div Hor : 0,02 s/div) (b) Filter kapasitor DC 2000 µF.
R = 0,5 Ohm Ld = 10 mH Frekuensi switching 2000
Gambar. 4. Gelombang arus keluaran konverter Hz (Ver : 0,2 Amp/div Hor : 0,02 s/div)
thyristor pada tegangan sumber yang setimbang dan
tak setimbang. Gambar. 5. Arus keluaran konverter DC-DC.

yang masuk ke induktor sebenarnya sebesar hasil ini akan merubah respon arus keluaran secara
diferensiasi arus beban. Konstanta diferensiator sama keseluruhan. Respon arus keluaran terhadap acuan
dengan besarnya induktansi yang kita inginkan. akan melambat jika induktnasinya diperbesar.
Dengan kata lain, kita bisa menggantikan peran Induktor virtual bisa diimplementasikan dengan
induktor tambahan dengan cara mengukur arus menggunakan komponen elektronika diskrit maupun
beban, melakukan diferensiasi, dan hasilnya dengan software (dengan mikroprosesor).
digunakan untuk mengurangi tegangan beban. Induktor virtual yang diimplementasikan dengan
Karena efeknya sama dengan peran induktor maka software bisa dibuat mempunyai karakteristik unik
teknik ini didefinisikan sebagai induktor virtual. yang tidak mungkin dipunyai oleh induktor riil.
Perlu dicatat bahwa fungsi alih diagram blok di Gb. Induktor bisa dirancang sedemikian rupa sehingga
6(a) dan 6(b) adalah sama, yaitu: hanya memberikan respon terhadap sinyal-sinyal
tertentu. Induktor virtual bisa dirancang sehingga
hanya memberikan respon pada komponen error

91
IES 2004 – Politeknik Elektronika Negeri Surabaya - ITS

(galat) dari arus keluaran. Induktor virtual semacam s 2 Lv T I + K p E d (1 + sT I )


ini bisa diimplementasikan dengan cara seperti yang I o ( s) = I ref ( s )
diperlihatkan di Gb. 6(c). Sinyal masukan dari K p E d (1 + sT I ) + s 2 T I ( L d + Lv )
induktor virtual adalah sinyal galat yang didapat sT I
sebagai selisih arus keluaran dan acuannya. Bisa kita − N (s)
lihat di gambar ini bahwa induktor virtual yang hanya K p E d (1 + sT I ) + s 2 T I ( L d + Lv )
respon terhadap sinyal galat mempunyai peran seperti (3)
halnya Induktor virtual juga bisa dirancang agar hanya
N (s ) memberikan respon terhadap komponen arus

keluaran yang muncul akibat sinyal gannguan. Untuk
I ref (s ) +  1  α (s ) + I o (s ) mendapatkan induktor virtual semacam ini kita
1
K p 1 +  Ed gunakan cara berikut. Perhatikan Gb. 6(b). Keluaran
 sTI  s ( Ld + Lv )
− dari induktor virtual adalah:
X (s) =
Lv
(
E d α (s ) − N ( s ) )
Ld E d
(4)
(a) Penambahan induktor seri. Jika kita inginkan induktor virtual yang hanya respon
terhadap sinyal gangguan N(s) maka komponen
N (s )
keluaran karena sinyal acuan α(s) harus dikeluarkan
− dari persamaan (4). Untuk menghilangkannya, maka
I ref (s ) +  1  α (s ) + + 1 I (s) sinyal X(s) harus dimodifikasi menjadi sinyal Y(s)
o
K p 1 +  Ed
 sTI  sLd seperti terlihat di Gb. 6(d). Sinyal Y(s) adalah:
− −
L
sLv Y (s) = v α (s) − X ( s)
Ed Ld
(5)
Dengan menggunakan teknik seperti di Gb. 6(e)
maka respon arus keluaran berubah menjadi sebagai
(b) Induktor virtual. berikut:
N (s )

− K p E d (1 + sT I )
I o ( s) = I ref ( s )
K p E d (1 + sT I ) + s 2 L d T I
I ref (s ) +  1  α (s ) + + 1 I o (s)
K p 1 +  Ed
 sTI  sLd

+
sT I
− N (s)
K p E d (1 + sT I ) + s 2 (L d + Lv )T I
sLv
Ed

(6)
Persamaan (6) menunjukkan bahwa induktor virtual
hanya memberikan respon terhadap sinyal gangguan.
(c) Induktor virtual yang hanya merespon galat. Perubahan nilai induktor virtual tidak akan merubah
respon sistem terhadap sinyal acuan.
N (s )
Diagram blok di Gb. 6(d) memperlihatkan bahwa
− penggunaan induktor virtual yang hanya respon
I ref (s ) +  1  α (s ) + + 1 Io (s) terhadap sinyal gangguan mempunyai bentuk mirip
K p 1 +  Ed
 sTI  sLd
dengan pengendali yang dilengkapi “disturbance
− −
observer.” Induktor virtual di Gb. 6(d) memang akan
Lv + − sLv berbentuk sama dengan disturbance observer jika
Ld Ed
besarnya induktansi virtual sama dengan induktansi
beban. Jadi, disturbance obeserver hanyalah kasus
khusus dari konsep induktor virtual.
Persamaan (6) menunjukkan bahwa semakin besar
(d) Induktor virtual hanya respon terhadap sinyal
induktor virtual maka pengaruh sinyal gangguan akan
gangguan.
semakin teredam. Akan tetapi dalam praktek,
penggunaan diferensiator dengan penguatan yang
Gambar. 6. Induktor virtual.
besar akan menyebabkan sistem sangat sensitif
terhadap noise. Adanya noise menyebabkan kita
pengendali jenis diferensiator. Dengan menggunakan
tidak bisa menggunakan diferensiator yang terlalu
induktor virtual semacam ini, fungsi alih arus beban
besar. Pengaruh noise bisa dikurangi dengan
menjadi berikut ini:
memasang low pass filter di sisi keluaran induktor
virtual. Frekuensi cut-off dari filter tidak boleh terlalu

92
IES 2004 – Politeknik Elektronika Negeri Surabaya - ITS

rendah dan juga tidak boleh terlalu tinggi. Dari hasil Gb. 8(a) dan 8(b) memperlihatkan respon
analisis Bode plot, frekuensi cut-off sebesar setengah peralihan arus keluaran pada sistem yang tidak dan
frekuensi switching sudah mencukupi. dengan induktor virtual (lima kali induktansi beban)
Dalam praktek, kita bisa menggunakan beberapa pada saat arus acuannya diubah secara mendadak.
jenis induktor virtual sekaligus. Misal induktor Arus acuan diubah secara periodik dari minus ke plus
virtual yang hanya respon terhadap gangguan dipakai dan sebaliknya. Terlihat dengan jelas bahwa
bersamaan dengan induktor virtual yang hanya penggunaan induktor virtual hampir tidak
respon terhadap galat. berpengaruh sama sekali pada respon peralihan.
Dengan kata lain, proses perancangan pengendali
4. Hasil Percobaan untuk memperbaiki respon arus keluaran terhadap
Untuk menguji validitas konsep yang diusulkan, acuan dan respon terhadap gangguan bisa dilakukan
suatu konverter dc-dc empat kuadran telah dibuat. secara terpisah. Teknik perancangan secara terpisah
Konverter dc-dc dibuat dengan menggunakan modul ini melahirkan dua derajat kebebasan atau biasa
transistor bipolar sebagai saklar daya. Sumber dikenal sebagai “two degree of freedoms.”
tegangan dc didapat dari sumber tegangan AC satu-
fasa dengan menggunakan penyearah dioda.
Besarnya sumber AC diatur sedemikian rupa
sehingga nilai rata-rata tegangan dc mendekati 100
V. Tegangan keluaran penyearah diratakan dengan
menggunakan kapasitor. Karena kapasitornya tidak
terlalu besar (500 µF) maka tegangan dc yang
didapat masih mengandung riak frekuensi rendah
(terutama frekuensi 100 Hz). Saklar-saklar transistor
dibuka-tutup dengan frekuensi penyaklaran 2000 Hz.
Teknik modulasi lebar pulsa (PWM) digunakan
untuk mengatur pembukaan dan penutupan saklar.
Teknik PWM yang digunakan adalah teknik PWM
unipolar [5]. Sebagai beban digunakan induktor 10
mH dan resistor 5 Ohm yang terhubung seri. Sebagai
pengendali arus digunakan pengendali jenis PI
dengan konstanta Kp = 1,8 dan TI = 0,004 s. Untuk (a) Tanpa induktor virtual.
mengurangi derau, digunakan low-pass filter
Chebyshev order satu dengan frekuensi cut-off 1000
Hz. Pengendali, tapis low-pass, dan induktor virtual
semuanya diimplementasikan dengan komponen
elektronika diskrit analog.
Gb. 7(a) memperlihatkan arus keluaran konverter
tanpa menggunakan induktor virtual. Terlihat dengan
jelas adanya riak frekuensi rendah pada arus
keluaran. Amplitudo riak arus beban mencapai
sekitar 300 mA. Gb. 7(b), 7(c), dan 7(d)
memperlihatkan arus keluaran konverter pada
bermacam nilai induktor virtual. Semakin besar
induktor virtual maka semakin besar redaman riak
arus frekuensi rendahnya. Pada induktor virtual (b) Induktor virtual Lv = 0,5 Ld.
sebesar lima kali induktansi beban, amplitudo riak
arus beban tinggal sekitar 50 mA. Riak yang tersisa
adalah riak frekuensi tinggi yang muncul akibat
proses penyaklaran konverter. Riak frekuensi tinggi
ini tidak bisa dihilangkan dengan induktor virtual.
Pada percobaan ini, nilai induktor virtual maksimum
yang bisa digunakan adalah lima kali induktansi
sumber. Jika induktansi virtualnya terlalu besar maka
adanya derau akan diperkuat oleh induktor virtual
dan mengganggu kinerja rangkaian generator pulsa
PWM. Jika induktor virtual yang lebih besar ingin
digunakan maka kita harus mengganti sistemnya
dengan sistem digital yang lebih tahan terhadap
(c) Induktor virtual Lv = Ld.
derau.

93
IES 2004 – Politeknik Elektronika Negeri Surabaya - ITS

terhadap acuannya. Hasil percobaan menunjukkan


efektifitas induktor virtual untuk meredam riak
frekuensi rendah yang muncul akibat tidak idealnya
sumber tegangan. Penggunaan konsep induktor
virtual pada konverter jenis lain sedang dilakukan
penelitiannya.

Rujukan
[1] H. Jin, G. Joos, M. Pande, and P. Ziogas,
Feedforward Techniques Using Voltage Integral
Duty-Cycle Control, IEEE Power Electr. Spec.
(d) Induktor virtual Lv = 5 Ld. Conf., 1992, pp. 370-377.
Ver : 200 mA/div Hor : 10 ms/div. [2] H. Jin, S. B. Dewan, and J. D. Lavers, A New
Gambar. 7. Hasil percobaan arus keluaran kondisi Feedforward Control Technique for AC-DC
tunak. Switchmode Power Supplies, IEEE Applied
Power Electr. Conf., 1992, pp. 376-382.
[3] Y. F. Liu and P. C. Sen, A Novel Method to
Achieve Zero-Voltage Regulation in Buck
Converter, IEEE Trans. Power Electr., Vol. 10,
No. 3, May 1995, pp. 292-301.
[4] B. Arbetter and D. Maksimovic, Feedforward
Pulse Width Modulators for Switching Power
Converters, IEEE Trans. Power Electr., Vol. 12,
No. 2, March 1997, pp. 361-368.
[5] Mohan, Undeland, and Robin, Power Electronics,
Wiley, 3rd ed., 2003.

(a) Respon peralihan tanpa induktor virtual.

(b) Respon dengan induktor virtual Lv = 5 Ld.


Ver : 5 A/div Hor : 25 ms/div.

Gambar 8. Respon peralihan arus keluaran.

5. Kesimpulan
Konsep induktor virtual dan penggunaannya
untuk memperbaiki kinerja pengendali arus keluaran
konverter daya diusulkan dalam makalah ini.
Terbukti bahwa induktor virtual bisa meredam
gangguan tanpa berpengaruh pada respon sistem

94

Anda mungkin juga menyukai