Anda di halaman 1dari 62

Penuntun Praktikum

KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

PERCOBAAN I
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN KIMIA
SERTA BUDAYA K3 DI LABORATORIUM

A. Uraian Umum
Setiap kegiatan praktikum merupakan kegiatan yang bersifat ilmiah,
dengan mempunyai suatu tujuan tertentu disamping untuk membantu
berbagai macam konsep, pengertian dan kaidah serta teori yang didapat dari
perkuliahan. Selain itu, praktikum juga bermaksud untuk mengembangkan
keterampilan menggunakan peralatan dengan metode tertentu. Oleh karena
itu, diperlukan pemahaman tentang fungsi dan sifat dari alat-alat tersebut.
Beberapa alat-alat kimia yang sering dijumpai dalam laboratorium seperti alat-
alat elektronik (instrumen), alat-alat gelas, alat-alat ukur dan alat lainnya.
Keterampilan bekerja di laboratorium maupun dunia kerja dapat
diperoleh melalui kegiatan praktikum.Di samping itu ada kemungkinan bahaya
yang terjadi di laboratorium seperti adanya bahan kimia yang karsinogenik,
bahaya kebakaran, keracunan, sengatan listrik dalam penggunaan alat
listrik.Oleh karena itu kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di Laboratorium
harus menjadi perhatian penting dalam melaksanakan kegiatan di
laboratorium.

B. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menggunakan alat – alat laboratorium
sesuai dengan teknik penggunaannya.
2. Mahasiswa dapat mengetahui sifat kimia dan fisika dari bahan kimia.
3. Mahasiswa dapat mengetahui keselamatan kerja di laboratorium.

C. Kegunaan Percobaan dalam Ilmu Kefarmasian


Pengenalan alat dan sifat fisik,sifat kimia dan penggunaan bahan
kimiaserta keselamatan kerja di laboratorium merupakan pengetahuan dasar
yang diperlukan ketika melaksanakan penelitiandibidang farmasi di dalam
laboratorium. Keberhasilan suatu penelitian dapat ditentukan dengan
keterampilan peneliti dalam menggunakan peralatan serta bahan kimia.
1

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

D. Hubungan Percobaan dengan Materi Kuliah Teori


Percobaan ini memiliki keterkaitan dengan mata kuliah teori (instrumen,
sifat-sifat dari dari bahan kimia. Percobaan ini dibutuhkan ketika materi
tersebut tidak dapat dijelaskan di kelas dan hanya dapat dijelaskan pada saat
bekerja di laboratorium. Peralatan dan bahan kimia merupakan sarana
penunjang dalam pembelajaran di laboratorium. Keterampilan menggunakan
peralatan dan bahan kimia akan menentukan keberhasilan dalam praktikum,
serta dapat menjaga keselamatan dalam bekerja di laboratorium.

E. Alat dan Bahan


1. Alat
- Alat kaca dan instrumen di Laboratorium
- Peralatan kesehatan dan keselamatan kerja
2. Bahan
- Bahan kimia yang tersedia di Laboratorium

F. Prosedur Kerja
1. Mendengarkan penjelasan dari asisten praktikum mengenai bentuk dan
fungsi alat-alat laboratorium, serta mecoba menggunakan peralatan
tersebut.
2. Mendengarkan penjelasan asisten mengenai sifat fisik dan kimia bahan
kimia serta mencatatnya
3. Mendengarkan penjelasan asisten mengenai keselamatan dan kesehatan
kerja.
4. Mengisi tabel berikut sesuai dengan penjelasan asisiten praktikum

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

Tabel 1
No Gambar Alat Spesifikasi
1. Nama :
Bahan :
Jenis peralatan :
Ukuran :
Fungsi :

Tabel 2
No Nama Bahan Sifat Fisik dan Kimia
1.

G. Soal-soal
1. Tuliskan setiap alat yang telah digunakan pada saat praktikum (tabel 1)
2. Tuliskan setiap bahan yang telah digunakan pada saat praktikum (tabel 2)
3. Uraikan secara singkat cara menggunakan alat-alat pada percobaan
sesuai dengan penjelasan yang telah disampaikan
4. Uraikan secara singkat sifat (Fisik dan kimia) bahan-bahan pada
percobaan sesuai dengan penjelasan yang telah disampaikan
5. Uraikan secara singkat tentang kesehatan dan keselamat kerja di
laboratorium.

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

PERCOBAAN II
PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN

A. Uraian Umum
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih
zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang
komposisinya dapat bervariasi. Untuk menyatakan komposisi larutan secara
kuantitatif digunakan konsentrasi. Konsentrasi suatu larutan didefinisikan
sebagai perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarut, dinyatakan
dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah volume tertentu
dari pelarut.
Konsentrasi dapat dinyatakan dalam beberapa cara, antara lain
molaritas, molalitas, normalitas dan sebagainya. Molaritas yaitu jumlah mol zat
terlarut dalam satu liter larutan, molalitas yaitu jumlah mol solute per 1000
gram pelarut sedangkan normalitas yaitu jumlah gram ekuivalen zat
terlarutdalam 1 liter larutan.
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu harus diperhatikan:
1. Apabila dari padatan, pahami terlebih dahulu satuan yang diinginkan.
Berapa volum atau massa larutan yang akan dibuat.
2. Apabila larutan yang lebih pekat, satuan konsentrasi larutan yang diketahui
dengan satuan yang diinginkan harus disesuaikan. Jumlah zat terlarut
sebelum dan sesudah pengenceran adalah sama, dan memenuhi
persamaan :

M1 .V1 = M2 . V2

Ket :
M1 : Konsentrasi larutan sebelum diencerkan
V1 : Volume larutan atau massa sebelum diencerkan
M2 : Konsentrasi larutan setelah diencerkan
V2 : Volume larutan atau massa setelah diencerkan

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

B. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui macam – macam konsentrasi dalam larutan.
2. Mengetahui dan menghitung konsentrasi larutan.
3. Mengetahui dan menjelaskan teknik pembuatan larutan

C. Kegunaan Percobaan dalam Ilmu Kefarmasian


Kegunaan percobaan pembuatan dan pengenceran larutan dalam ilmu
kefarmasian digunakan saat membuat pereaksi yang dibutuhkan baik untuk
pengujian di laboratorim serta pembuatan sedian untuk formulasi dibidang
kefarmasian.

D. Hubungan Percobaan dengan Materi Kuliah Teori


Percobaan ini berhubungan dengan materi kuliah teori pada
pembahasan stoikiometri. Cara menghitung berbagai jenis konsentrasi untuk
membuat larutan, diaplikaskan dalam percobaan ini. Sehingga mahasiswa
dapat membuat larutan dengan berbagai konsentrasi yang diinginkan.

E. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Timbangan f. Botol timbang
b. Labu ukur 25 mL, 50 mL g. Kaca arloji
dan 100 mL h. Corong
c. Pipet volume i. Botol, dan
d. Batang pengaduk j. Etiket atau label undangan
e. Gelas kimia

2. Bahan
a. NaOH e. H2C2O4.2H2O
b. H2SO4 pekat f. CH3COOH glasial
c. Aquades g. Na2S2O3.5H2O
d. K2Cr2O7 h. CuSO4.5H2O

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

F. Prosedur Kerja
1. Pembuatan 100 mL NaOH 0,01 M dari padatan NaOH
a. Hitung berat padatan NaOH yang dibutuhkan dalam membuat 100 mL
NaOH 0,01 M
b. Timbang padatan NaOH hasil perhitungan.
c. Larutkan dengan sedikit aquades di dalam gelas kimia, aduk sampai
semua padatan larut,
d. Dinginkan larutan dan masukkan ke dalam labu ukur 100 mL,
tambahkan aqudes sampai tanda batas
e. Homogenkan dan masukkan ke dalam botol yang telah dicuci bersih
dan kering.
f. Beri label pada botol tersebut sesuai dengan nama, konsentrasi,
tanggal pembuatan dan sifat larutan.

2. Pembuatan 50 mL H2C2O4 0,005 M dari padatan asam oksalat


a. Hitung berat padatan H2C2O4 yang dibutuhkan dalam membuat 50 mL
H2C2O4 0,005 M.
b. Timbang padatan H2C2O4 sejumlah hasil perhitungan
c. Masukkan padatan H2C2O4 yang telah ditimbang ke dalam gelas kimia,
tambahkan aquades dan aduk sampai larut.
d. Pindahkan larutan yang ada dalam gelas kimia kedalam labu ukur 50
mL, tambahkan aquades sampai tanda batas.
e. Homogenkan dan pindahkan larutan ke botol yang telah dicuci bersih
dan kering.
f. Beri label pada botol tersebut sesuai dengan nama, konsentrasi,
tanggal pembuatan dan sifat larutan.

3. Pembuatan 25 mL H2SO4 2 M dari H2SO4 pekat


a. Tentukan konsentrasi larutan H2SO4 pekat.
b. Hitung volume H2SO4 pekat yang dibutuhkan dalam membuat 25 mL
H2SO4 2 M.
c. Masukkan sedikit aquades ke dalam labu ukur 25 mL.
6

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

d. Pipet H2SO4pekat sejumlah hasil perhitungan (b).


e. Masukkan H2SO4pekat yang telah dipipet ke dalam labu ukur 25 mL
(c), tambahkan aquades sampai tanda batas.
f. Homogenkan dan pindahkan larutan ke botol yang telah dicuci bersih
dan kering.
g. Beri label pada botol tersebut sesuai dengan nama, konsentrasi,
tanggal pembuatan dan sifat larutan.

4. Pembuatan 25 mL K2Cr2O7 0,00167 M dari padatan K2Cr2O7


a. Hitung berat padatan K2Cr2O7 yang dibutuhkan dalam membuat 25 mL
K2Cr2O7 0,00167 M.
b. Timbang padatan K2Cr2O7 sejumlah hasil perhitungan
c. Masukkan padatan K2Cr2O7 yang telah ditimbang ke dalam gelas kimia,
tambahkan aquades dan aduk sampai larut.
d. Pindahkan larutan yang ada dalam gelas kimia kedalam labu ukur 25
mL, tambahkan aquades sampai tanda batas.
e. Homogenkan dan pindahkan larutan ke botol yang telah dicuci bersih
dan kering.
f. Beri label pada botol tersebut sesuai dengan nama, konsentrasi, tanggal
pembuatan dan sifat larutan.

5. Pembuatan 50 mL CH3COOH 1% dari CH3COOH glasial


a. Hitung volume CH3COOH glasial yang dibutuhkan untuk membuat 50 mL
CH3COOH 1%.
b. Pipet CH3COOH 100% sesuai hasil perhitungan, masukkan ke dalam
labu takar 50 mL dan tambahkan aquades sampai tanda batas.
c. Homogenkan dan masukkan ke dalam botol yang telah dicuci bersih dan
kering.
d. Beri label pada botol tersebut sesuai dengan nama, konsentrasi, tanggal
pembuatan dan sifat larutan.

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

6. Pembuatan 50 mL Na2S2O3 0,01 M dari Na2S2O3.5H2O


a. Hitung berat Na2S2O3.5H2Oyang dibutuhkan dalam membuat 50 mL
Na2S2O3 0,01 M.
b. Timbangan Na2S2O3.5H2O sejumlah hasil perhitungan
c. Masukkan Na2S2O3.5H2O yang telah ditimbang ke dalam gelas kimia,
tambahkan aquades dan aduk sampai larut.
d. Pindahkan larutan yang ada dalam gelas kimia kedalam labu ukur 50
mL, tambahkan aquades sampai tanda batas.
e. Homogenkan dan pindahkan larutan ke botol yang telah dicuci bersih
dan kering.
f. Beri label pada botol tersebut sesuai dengan nama, konsentrasi, tanggal
pembuatan dan sifat larutan.

7. Pembuatan 25 mL larutan Cu2+ 100 ppm dari padatan CuSO4.5H2O


a. Hitung berat padatan CuSO4.5H2Oyang dibutuhkan dalam membuat 25
mL Cu2+ 100 ppm
b. Timbang CuSO4.5H2O sejumlah hasil perhitungan
c. Masukkan CuSO4.5H2O yang telah ditimbang ke dalam gelas kimia,
tambahkan aquades dan aduk sampai larut.
d. Pindahkan larutan yang ada dalam gelas kimia kedalam labu ukur 25
mL, tambahkan aquades sampai tanda batas.
e. Homogenkan dan pindahkan larutan ke botol yang telah dicuci bersih
dan kering.
f. Beri label pada botol tersebut sesuai dengan nama, konsentrasi, tanggal
pembuatan dan sifat larutan.

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

H. Soal-soal
1. Tuliskan setiap alatyang telah digunakan pada saat praktikum (tabel 1)
2. Tuliskan setiap bahan yang telah digunakan pada saat praktikum (tabel 2)
3. Uraikan kegunaan atau fungsi setiap alat pada soal nomor 1
4. Uraikan kegunaan atau fungsi setiap bahanpada soal nomor 2
5. Apa yang dimaksud dengan pengenceran
6. Hitung berat padatan NaOH yang dibutuhkan dalam membuat 100 mL
NaOH 0,01 M
7. Hitung berat padatan H2C2O4 yang dibutuhkan dalam membuat 50 mL
H2C2O4 0,005 M
8. Hitung volume H2SO4 pekat yang dibutuhkan dalam membuat 25 mL
H2SO4 2 M
9. Hitung berat padatan K2Cr2O7 yang dibutuhkan dalam membuat 25 mL
K2Cr2O7 0,00167 M
10. Hitung volume CH3COOH glasial yang dibutuhkan untuk membuat 50 mL
CH3COOH 1%
11. Hitung berat Na2S2O3.5H2Oyang dibutuhkan dalam membuat 50 mL
Na2S2O3 0,01 M
12. Hitung berat padatan CuSO4.5H2Oyang dibutuhkan dalam membuat 25
mL Cu2+ 100 ppm
13. Hitung jumlah bahan yang diperlukan untuk pembuatan larutan NaOH 10 %
sebanyak 25 mL dari padatan NaOH.
14. Hitung jumlah bahan yang diperlukan untuk pembuatan larutan
CuSO4.5H2O 0,02 M sebanyak 100 mL
15. Bagaimana cara membuat larutan Na2S2O3 0,002 M dari larutan
Na2S2O30,01 M.
16. Simpulkan hasil percobaan yang sesuai dengan tujuan percobaan.

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

PERCOBAAN IV
SENYAWA HIDROKARBON

A. Uraian umum
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana.
Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari
atom hidrogen dan atom karbon. Hidrokarbon ini dapat diklasifikasi atau digolongkan
untuk mempermudah dalam pengenalannya.
Penggolongan pertama berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya yaitu,
hidrokarbon jenuh yaitu senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom karbonnya
merupakan ikatan tunggal dan hidrokarbon tak jenuh, ini yaitu senyawa hidrokarbon
yang memiliki 1 ikatan rangkap dua (alkena) atau lebih dari 1 ikatan rangkap dua atau
ikatan rangkap tiga (alkuna). Sedangkan penggolongan kedua berdasarkan bentuk
rantai karbonnya yaitu hidrokarbon alifatik (senyawa hidrokarbon dengan rantai
terbuka jenuh/ikatan tunggal maupun tidak jenuh/ ikatan rangkap), hidrokarbon
alisiklik (senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar atau tertutup/cincin), dan
hidrokarbon aromatik (senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar/cincin yang
mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan rangkap secara selang-seling/bergantian).
Adapun sifat-sifat dari senyawa hidrokarbon diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Semua hidrokarbon merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air.
Jika suatu hidrokarbon bercampur dengan air, maka lapisan hidrokarbon selalu di
atas sebab massa jenisnya lebih kecil. Pelarut yang baik untuk hidrokarbon adalah
pelarut nonpolar, seperti CCl4, eter, dan benzena.
2. Makin banyak atom C, titik didih makin tinggi. Untuk hidrokarbon yang berisomer
(jumlah atom C sama banyak), titik didih makin tinggi apabila rantai C makin
panjang (bercabang sedikit).
3. Pada suhu dan tekanan biasa, empat alkana yang pertama (CH4 sampai C4H10)
berwujud gas. Pentana (C5H12) sampai heptadekana(C17H36) berwujud cair,
sedangkan oktadekana (C18H38) dan seterusnya berwujud padat.
4. Jika direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2),maka atom-atom
H pada alkana mudah mengalami substitusi (penukaran) oleh atom- atom halogen.
10

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

Dan jika unsur halogen direaksikan terhadap senyawa alkena dan alkuna maka akan
terjadi reaksi adisi. Secara umum alkana dan aromatis banyak digunakan sebagai
pelarut karena sifat mereka yang inert (sukar bereaksi)
5. Alkana dapat mengalami oksidasi dengan gas oksigen, dan reaksi pembakaran ini
selalu menghasilkan energi. Itulah sebabnya alkana digunakan sebagai bahan bakar.

B. Tujuan Percobaan
Mahasiswa dapat mengetahui sifat-sifat dari hidrokarbon dan reaktivitas kimia
berdasarkan jenis senyawa hidrokarbon (jenuh, tak jenuh dan aromatis).

C. Kegunaan dalam Ilmu Kefarmasian


Percobaan ini dapat berguna dalam memberikan gambaran senyawa hidrokarbon
secara umum berdasarkan sifat dan reaktivitasnya. Dalam bidang farmasi, sifat kimia
dan reaktivitas suatu senyawa sangatlah penting. Banyak senyawa hidrokarbon yang
digunakan sebagai pelarut dalam hal ekstraksi dan sintesis. Hal ini menjadi penting,
karena pada sifat kimia dapat dipelajari konsep kelarutan. Konsep kelarutan sangat
penting dalam proses ekstraksi. Pelarut haruslah senyawa yang memiliki kelarutan
yang sama dengan bahan yang akan diekstraksi. Dalam hal reaktivitas, hidrokarbon
dapat digunakan dalam hal pelarut reaksi. Hal ini dapat terjadi karena hidrokarbon
memiliki salah satu sifat yaitu inert. Dari kedua hal ini dapat diharapkan konsep-
konsep dasar dalam senyawa hidrokarbon (sifat fisik, kelarutan dan reaksi) dapat
berguna untuk menunjang pengetahuan kefarmasian khususnya bidang kimia farmasi.

D. Hubungan dengan mata kuliah teori


Praktikum merupakan sarana pembelajaran yang bertujuan untuk lebih
memperjelas teori yang dijelaskan di ruang kelas. Pada dasarnya di kelas sudah
dijelaskan secara detail penggolongan, sifat kimia dan reaktivitas senyawa
hidrokarbon. Hanya saja penjelasan ini sangat abstrak, apalagi terkait sifat dan
terjadinya reaksi kimia, oleh sebab itu diperlukan kolaborasi antara percobaan di
laboratorium untuk turut mendukung teori yang sudah dijelaskan agar mahasiswa
dapat lebih memahami materi yang diajarkan contohnya sifat kimia hidrokarbon.
Diketahui bahwa hidrokarbon merupakan senyawa organik yang terdiri dari atom
11

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

hidrogen dan karbon. Senyawa ini memiliki sifat non polar sehingga tidak larut dalam
air dan larut dalam senyawa non polar. Berdasarkan teori diatas dapat kita tarik
hubungan dalam praktikum yaitu membuat percobaan yang dapat menjelaskan tentang
kelarutan senyawa hidrokarbon dalam pelarut polar dan non polar. Percobaan ini dapat
dilihat secara visual perbedaannya sehingga mahasiswa lebih memahami hal yang
diajarkan

E. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini meliputi gelas kimia, tabung reaksi, rak
tabung, pipet tetes, pipet ukur
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini ialah n-heksana, sikloheksana, toluena,
asam oleat, minyak tanah, H2SO4, aquades, KMnO4, I2, kloroform dan
diklorometana

F. Prosedur Kerja
1. Kelarutan
a. Ambil tabung reaksi yang telah dibersihkan dan dikeringkan
b. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 3 mL n-heksana, toluena, minyak
tanah, asam oleat, sikloheksana
c. Kemudian disemua tabung ditambahkan 5 tetes aquades lalu dikocok. Amati dan
catat hasil pengamatan
d. Lakukan hal yang sama pada bagian a-b, selanjutnya masingmasing tabung
ditambahkan 5 tetes kloroform
2. Uji KMnO4
a. Ambil tabung reaksi yang telah dikeringkan dan dibersihkan
b. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 3 mL n-heksana, toluena, minyak
tanah, asam oleat, sikloheksana
c. Kemudian disemua tabung ditambahkan KMnO4 1% hingga warnanya tetap ada
dan tidak hilang. Amati dan catat hasil pengamatan serta dihitung jumlah tetesan
KMnO4 yang digunakan
12

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

3. Uji H2SO4
a. Ambil tabung reaksi yang telah dikeringkan dan dibersihkan
b. Tabung reaksi diisi masing-masing 3 mL n-heksana, toluena, minyak tanah,
asam oleat, sikloheksana
c. Kemudian disemua tabung ditambahkan H2SO4 pekat 3 tetes.
d. Amati perubahan warna dan pegang tabung serta rasakan apakah terjadi
perubahan suhu
4. Reaksi Adisi
a. Dibuat larutan I2 dalam kloroform sebanyak 15 mL, larutan dibagi kedalam 3
tabung reaksi masing-masing 5 mL (larutan I2 dalam kloroform akan berwarna
merah muda keunguan)
b. Tabung pertama ditetesi dengan asam oleat dan tabung kedua kedua ditetesi
dengan n-heksana dan tabung ketiga ditetesi dengan toluena.
c. Amati yang terjadi dan hitung jumlah tetesan asam oleat, n-heksana dan toluena
yang diperlukan untuk menghilangkan warna merah muda keunguan menjadi
bening

G. Hasil Pengamatan
1 Kelarutan
No Sampel + Aquades + Diklorometana Hasil Pengamatan
n-heksana
1
Sikloheksana
2
Toluena
3
Minyak tanah
4
Asam oleat
5
Ket : Larut (+) ; Tidak larut (-)

13

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

2 Uji KMnO4
No Sampel Pereaksi Jumlah tetesan KMnO4 Hasil Pengamatan

1 n-heksana KMnO4

2 Sikloheksana KMnO4

3 Toluena KMnO4

4 Minyak tanah KMnO4

5 Asam oleat KMnO4

3 Uji H2SO4
No Sampel Pereaksi Hasil Pengamatan

1 n-heksana H2SO4

2 Sikloheksana H2SO4

3 Toluena H2SO4

4 Minyak tanah H2SO4

5 Asam oleat H2SO4

4 Reaksi Adisi
No Sampel Pereaksi Jumlah tetesan Hasil Pengamatan
I2 dalam
1 n-heksana
kloroform

2 Asam oleat I2 dalam

14

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

kloroform
I2 dalam
3 Toluena
kloroform

H. Soal-soal
1. Jelaskan mengapa senyawa hidrokarbon dapat larut dalam senyawa
diklorometana(non polar) sedangkan tidak larut dalam aquades (polar)?
2. Tuliskan struktur kimia dari senyawa n-heksana, sikloheksana, toluena, asam oleat,
diklorometana!
3. Apa yang mempengaruhi kepolaran suatu senyawa !
4. Senyawa KMnO4 termasuk oksidator, apakah yang dimaksud oksidator?
5. Apakah senyawa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh dapat bereaksi dengan KMnO 4?
Jelaskan!
6. Sama halnya dengan KMnO4, asam sulfat merupakan suatu oksidator kuat. Apakah
senyawa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh dapat bereaksi dengan H2SO4? Jelaskan
7. Apa yang dimaksud dengan reaksi adisi!
8. Mengapa hidrokarbon tak jenuh dapat diadisi oleh I2 sedangkan hidrokarbon jenuh
tidak bisa? Jelaskan!
9. Tuliskan reaksi antara senyawa asam oleat dengan H2SO4, KMnO4 dan I2
10. Dari hasil percobaan diatas, golongkan senyawa sampel kedalam penggolongan
hidrokarbon (hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tak jenuh)

15

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

PERCOBAAN V
IDENTIFIKASI ALDEHIDA & KETON

A. Uraian umum
Aldehida dan keton merupakan dua dari sekian banyak kelompok senyawa
organik yang mengandung gugus karbonil. Gugus karbonil adalah gugus yang sangat
menentukan sifat kimia dari aldehida dan keton. Oleh karena itu tidaklah
mengherankan jika kebanyakan sifat-sifat dari senyawa-senyawa ini adalah mirip satu
sama lain. Aldehida dan keton merupakan dua senyawa yang sangat penting, dan
lazim terdapat dalam sistem makhluk hidup
Aldehida mempunyai paling sedikit satu atom hidrogen yang melekat pada
gugus karbonil. Gugus lainnya dapat berupa gugus hidrogen, alkil atau aril. Sedangkan
keton mengandung dua gugus alkil atau aril yang terikat pada atom karbon karbonil.
Aldehida dan keton mempunyai gugus fungsional (gugus karbonil) yang sama,
maka sifat kimianya hampir sama, tetapi sifat fisikanya berlainan. Sifat-sifat unik
gugus karbonil mempengaruhi sifat fisika aldehida dan keton. Karena senyawa ini
polar, dan karena itu melakukan tarik-menarik dipol-dipol antarmolekul, aldehida dan
keton mendidih pada temperatur yang lebih tinggi dari pada senyawa nonpolar yang
bobot molekulnya sama.
Ada beberapa perbedaan antara aldehida dan keton pada sifat dan struktur yang
mempengaruhinya:
a. Aldehida sangat mudah untuk mengalami reaksi oksidasi, sedangkan keton sukar
untuk mengalami reaksi oksidasi.
b. Aldehida biasanya lebih reaktif dari keton, terhadap suau reagen yang sama. Hal ini
disebabkan karena atom karbonil dari aldehida kurang dilindungi dibandingkan
dengan keton, begitu pula aldehida lebih mudah dioksidasi dari keton.
c. Aldehida jika teroksidasi akan menghasilkan asam karboksilat dengan jumlah atom
yang sama tetapi untuk keton tidak. Jadi perbedaan kereaktifan antara aldehida dan
keton melalui oksidator dapat digunakan untuk membedakan kedua senyawa
tersebut.
Uji Tollens merupakan salah satu uji yang digunakan untuk membedakan mana
yang termasuk senyawa aldehida dan mana yang termasuk senyawa keton. Selain
16

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

dengan menggunakan Uji Tollens untuk membedakan senyawa aldehida dan keton
dapat juga menggunakan Uji Fehling. Aldehida lebih mudah dioksidasi dibanding
keton. Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat dengan jumlah atom karbon
yang sama

B. Tujuan percobaan
Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan membedakan antara senyawa aldehida
dan keton serta mengetahui perubahan dan reaksi yang terjadi pada aldehida dan keton

C. Kegunaan dalam Ilmu Kefarmasian


Dalam bidang farmasi senyawa aldehida dan keton sangatlah penting untuk
dipelajari. Hal ini berhubungan dengan bagaimana nantinya senyawa obat dapat
bereaksi dengan aldehida dan keton atau banyaknya struktur obat yang memiliki gugus
fungsi aldehida dan keton. Pengetahuan tentang gugus fungsi dan struktur suatu
senyawa dapat membawa kita ke tingkat pemahaman sifat fisik dan kimia senyawa
tersebut, dalam hal ini aldehida dan keton. Misalnya formaldehida sering dibuat dalam
larutan 37% yang dinamakan formalin dimana larutan ini berguna sebagai desinfektan
dan pengawet. Sedangkan pada keton yang paling banyak dikenal yaitu aseton yang
digunakan sebagai pelarut dan bahan kosmetik. Selain itu juga, bahan obat banyak
yang memiliki gugus fungsi aldehida dan keton. Mahasiswa dengan mempelajari
senyawa aldehida dan keton dapat memberikan pemahaman mengenai sifat fisik dan
kimia dari obat yang memiliki gugus fungsi tersebut. Oleh karena banyak manfaatnya
maka kita harus mampu membedakan mana senyawa keton dan senyawa aldehida agar
tidak terjadi kekeliruan dalam pemanfaatannya

D. Hubungan dengan mata kuliah teori


Praktikum merupakan sarana pembelajaran yang bertujuan untuk lebih
memperjelas teori yang dijelaskan di ruang kelas. Pada dasarnya di kelas sudah
dijelaskan secara detail penggolongan, sifat kimia dan reaktivitas senyawa aldehida
dan keton. Hanya saja penjelasan ini masih abstrak, apalagi terkait sifat dan terjadinya
reaksi kimia, oleh sebab itu diperlukan kolaborasi antara percobaan di laboratorium
untuk turut mendukung teori yang sudah dijelaskan agar mahasiswa dapat lebih
17

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

memahami materi yang diajarkan contohnya sifat kimia aldehida dan keton. Diketahui
bahwa aldehida dan keton merupakan senyawa organik yang memiliki gugus karbonil
(C=O). Dikarenakan kemiripan struktur terkadang sulit untuk membedakannya, namun
hal ini dapat kita jelaskan berdasarkan percobaan di laboratorium dengan reaksi kimia.
Reaksi kimia yang terjadi dapat membedakan kedua senyawa ini. Senyawa ini dapat
dibedakan melalui reaksi oksidasi, dimana keduanya mengalami reaksi yang berbeda
dimana aldehida dapat dioksidasi sedangkan keton tidak dan dari sini kita dapat
menjelaskan bahwa terjadinya reaksi pada aldehida dapat ditandai dengan adanya hal-
hal tertentu seperti endapan atau yang lainnya. Melalui percobaan ini dapat dilihat
secara visual perbedaannya sehingga mahasiswa lebih memahami hal yang diajarkan.

E. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini meliputi gelas kimia, tabung reaksi, rak
tabung, pipet tetes, pipet ukur.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini ialah formaldehida, aseton, glukosa,
fruktosa, parasetamol, asetosal, KMnO4, aquades, pereaksi tollens dan fehling

F. Prosedur Kerja
1. Kelarutan dalam air
a. Siapkan 2 buah tabung reaksi
b. Tabung (1) diisi dengan 0,5 mL formaldehida dan tabung (2) dengan 0,5 mL
aseton.
c. Perhatikan warna dan baunya.
d. Selanjutnya tambahkan setetes demi setetes air dan kocok (+ 10 tetes)
e. Catat pengamatan (larutan jangan dibuang)
2. Uji dengan KMnO4 0,1 N
a. Ambil larutan 1 diatas
b. Tiap tabung ditambah 2-3 tetes KMnO4 0,1 N
c. Perhatikan warna KMnO4 tersebut
d. Catat pengamatan
18

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

3 Oksidasi dengan Tollens


a. Masukkan masing – masing 1 mL larutan formaldehida, aseton, glukosa,
fruktosa, parasetamol, dan asetosal ke dalam tabung reaksi
b. Tambahkan 3 tetes larutan Tollens, kocok
c. Panaskan dalam gelas kimia yang sudah berisi aquades 20 – 25 mL dengan
suhu 100o C. Amati perubahannya.
4 Oksidasi dengan Fehling
a. Masukkan masing – masing 1 mL larutan formaldehida, aseton, glukosa,
fruktosa, parasetamol, dan asetosal ke dalam tabung reaksi
b. Tambahkan 3 tetes larutan fehling, kocok larutan tersebut
c. Panaskan seperti halnya percobaan 3, amati perubahannya

G. Hasil Pengamatan
1 Kelarutan dalam air
No Sampel + Aquades Keterangan
Formaldehida +/-
1

Aseton +/-
2

Ket : Larut (+) ; Tidak larut (-)

2 Uji dengan KMnO4


No Sampel Pereaksi Hasil Pengamatan
Formaldehida KMnO4
1

Aseton KMnO4
2

19

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

3 Oksidasi dengan Tollens


No Sampel Pereaksi Hasil Pengamatan

1 Formaldehida Tollens

2 Aseton Tollens

3 Glukosa Tollens

4 Fruktosa Tollens

5 Parasetamol Tollens

6 Asetosal Tollens

4 Oksidasi dengan Fehling


No Sampel Pereaksi Hasil Pengamatan

1 Formaldehida Fehling

2 Aseton Fehling

3 Glukosa Fehling

4 Fruktosa Fehling

5 Parasetamol Fehling

6 Asetosal Fehling

20

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

H. Soal-soal
1. Bagaimana kelarutan formaldehida dan aseton terhadap air?Jelaskan apa yang
mempengaruhinya!
2. Apa yang dimaksud reaksi reduksi oksidasi?
3. Jelaskan fungsi KMnO4, tollens dan fehling dalam percobaan ini!
4. Tuliskan struktur kimia dari formaldehida, aseton, glukosa, fruktosa, parasetamol
dan asetosal!
5. Apa reaksi positif aldehida jika sampel masing-masing direaksikan dengan KMnO4,
tollens dan fehling?
6. Jelaskan mengapa senyawa aldehida lebih mudah teroksidasi dibandingkan
senyawa keton?
7. Pada percobaan oksidasi dengan fehling, fruktosa menghasilkan endapan merah
bata. Diketahui bahwa ciri terjadi oksidasi senyawa aldehida dengan pereaksi
fehling ialah terjadinya endapan merah bata. Hal ini tidak sesuai dengan teori,
karena struktur fruktosa memiliki gugus keton, mengapa demikian?Jelaskan!
8. Tuliskan reaksi yang terjadi antara formaldehida, aseton, glukosa, fruktosa,
parasetamol, dan asetosal dengan :
a. KMnO4
b. Pereaksi Tollens
c. Pereaksi Fehling
9. Pada percobaan ini dilakukan pemanasan, apa tujuan dari pemanasan tersebut?
Jelaskan!
10. Berdasarkan struktur dan hasil percobaan serta penjelasan jawaban soal-soal diatas
beri pengggolongan senyawa sampel ke dalam aldehid dan keton!

21

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

PERCOBAAN VI
IDENTIFIKASI ALKOHOL DAN FENOL

A. Uraian umum
Alkohol dan fenol merupakan dua senyawa organik yang mempunyai struktur
yang serupa, tetapi gugus fungsi pada fenol melekat langsung pada cincin aromatik.
Alkohol dan fenol mempunyai rumus struktur R-OH. Dimana pada alkohol (alkohol
alifatik) R adalah gugus alkil. Sedangkan perbedaan nya dengan fenol adalah gugus R
nya adalah gugus aril. Alkohol merupakan suatu senyawa organik yang tersusun dari
unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Sifat lain dari alkohol dapat ditentukan
dari letak gugus hidroksil pada atom C yang dikenal sebagai; alkohol primer dimana
gugus hidroksida terikat oleh atom karbon primer; alkohol sekunder dimana gugus
hidroksida terikat oleh atom sekunder; alkohol tersier dimana gugus hidroksida terikat
oleh atom karbon tersier.
Alkohol dan fenol adalah senyawa yang sama-sama mengandung gugus OH.
Walaupun sama-sama memiliki gugus -OH, akan tetapi sifat kedanya tidaklah sama.
Salah satu perbedaan utama adalah fenol bersifat lebih asam daripada alkohol. Fenol
lebih asam dari alkohol karena anion yang dihasilkan dan distabilkan oleh resonansi,
dengan muatan negatifnya disebar (delokalisasi) oleh cincin aromatik. Penambahan
sejumlah larutan natrium hidroksida ke dalam fenol akan menyebabkan gugus –OH
dalam molekul terdeprotonasi, hal ini tidak akan terjadi pada alkohol.
Semakin besar struktur suatu alkohol atau fenol, maka biasanya titik didih
semakin tinggi. Ketika ukuran suatu alkohol bertambah besar, maka probabilitas
alkohol menjadi berwujud padat semakin besar. Sebagian besar senyawa fenol
berwujud padat. Sebagian kecil alkohol larut dalam air karena gugus hidroksi pada
alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Namun ketika ukuran
gugus alkil pada alkohol bertambah besar, kelarutannya dalam air akan berkurang. Hal
ini disebabkan oleh kemampuan gugus alkil yang dapat mengganggu pembentukan
ikatan hidrogen antara gugus hidroksi dengan air. Jika gangguan ini menjadi cukup
besar, akibatnya molekul-molekul air akan menolak molekul-molekul alkohol untuk
menstabilkan kembali ikatan hidrogen antar molekul air. Jika gugus non polar (seperti
gugus alkil) terikat pada cincin aromatik, maka kelarutan fenol dalam air akan
berkurang.
22

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

Perbedaan antara alkohol dan fenol yaitu :


1. Alkohol memiliki rantai karbon alifatis, fenol memiliki rantai karbon aromatis.
2. Alkohol dan fenol bersifat asam lemah. Namun, sifat asam pada fenol lebih kuat
dari pada alkohol karena fenol memiliki anion dengan muatan negatif yang disebar
oleh cincin aromatis.
3. Alkohol tidak bereaksi dengan basa sedangkan fenol bereaksi dengan basa.
4. Alkohol bereaksi dengan logam Na atau PX3, sedangkan fenol tidak bereaksi. (X
adalah halogen)
5. Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat, sedangkan fenol tidak.
Sifat-Sifat Alkohol
A. Sifat Fisik
1. Tiga suku pertama alkohol (metanol, etanol, dan propanol) mudah larut dalam air
dengan semua perbandingan.
2. Alkohol merupakan cairan tidak berwarna (jernih) dan berbau khas
3. Titik cair dan titik didihnya meningkat sesuai dengan bertambahnya Mr alkanol.
B. Sifat Kimia
1. Ikatan hidrogen, antarmolekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.
2. Kepolaran, alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH. Kepolaran alkohol
akan makin kecil jika suhunya makin tinggi.
3. Reaksi dengan logam, alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na.
4. Oksidasi, alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan menggunakan
oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
Fenol mempunyai sifat-sifat yaitu:
1. Mempunyai sifat asam. Sifat asam dari fenol lemah dan bereaksi terhadap basa
membentuk ion fenolat yang stabil.
2. Mudah dioksidasi, bahkan oleh oksigen udara dan memberikan zat-zat warna,
mereduksi larutan fehling dan tollens.
3. Memberi reaksi berwarna dengan FeCl3

B. Tujuan percobaan
Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan membedakan antara senyawa alkohol
dan fenol serta mengetahui perubahan dan reaksi yang terjadi pada alkohol dan fenol

23

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

C. Kegunaan dalam Ilmu Kefarmasian


Dalam bidang farmasi senyawa alkohol dan fenol sangatlah penting untuk
dipelajari. Hal ini berhubungan dengan bagaimana banyaknya senyawa obat dan bahan
farmasi lainnya yang merupakan suatu senyawa alkohol dan fenol. Senyawa alkohol
banyak digunakan sebagai antiseptik seperti alkohol 70%, senyawa ini juga banyak
digunakan sebagai pelarut dalam ekstraksi senyawa. Selain itu juga alkohol banyak
digunakan sebagai bahan dasar sintesis, seperti halnya reaksi esterifikasi yang
menggunakan alkohol sebagai salah satu pereaksinya.
Senyawa fenol juga tidak kalah penting. Di alam senyawa fenol lebih dikenal
dengan kelompok senyawa fenolat. Artinya senyawa ini memiliki minimal 2 gugus
OH pada cincin aromatis bahkan lebih banyak lagi. Keberadaan gugus OH pada cincin
aromatis menyebabkan ia bersifat asam lemah dan dapat melepaskan ion H. Akibatnya
senyawa turunan fenolat banyak digunakan sebagai antioksidan. Contohnya asam
galat, senyawa-senyawa flavonoid. Atas penjelasan diatas maka senyawa alkohol dan
fenol sangat penting dalam ilmu kefarmasian

D. Hubungan dengan mata kuliah teori


Praktikum merupakan sarana pembelajaran yang bertujuan untuk lebih
memperjelas teori yang dijelaskan di ruang kelas. Pada dasarnya di kelas sudah
dijelaskan secara detail penggolongan, sifat kimia dan reaksi senyawa alkohol dan
fenol. Hanya saja penjelasan ini masih abstrak, apalagi terkait sifat dan terjadinya
reaksi kimia, oleh sebab itu diperlukan kolaborasi antara percobaan di laboratorium
untuk turut mendukung teori yang sudah dijelaskan agar mahasiswa dapat lebih
memahami materi yang diajarkan contohnya sifat kimia alkohol dan fenol. Teori
hanya mampu menjelaskan perbedaan OH alkohol dan fenol melalui struktur, namun
dengan praktikum ternyata sifat kimia OH pada alkohol dan fenol berbeda. Kita dapat
membedakannya berdasarkan teori pada uraian umum diatas dan digunakan pereaksi
kimia. Sehingga dari praktek, mahasiswa bukan hanya bisa membedakan alkohol dan
fenol melalui struktur tapi melalui percobaan yang ditandai dengan perbedaan
keduanya jika diberikan pereaksi tertentu dan dapat dilihat secara langsung.

24

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

E. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini meliputi gelas kimia, tabung reaksi, rak
tabung, pipet tetes, pipet ukur.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini ialah etanol, metanol, benzil alkohol,
asam benzoat, kristal fenol, asetosal, NaOH 2M dan 6M, HCl 2M, FeCl 3 1%, dan
larutan I2

F. Prosedur Kerja
1. Uji gugus hidroksil
a. Ambil 3 buah tabung reaksi yang bersih dan kering. Tabung I diisi dengan
kristal fenol, tabung II diisi 4 tetes etanol, tabung III diisi 4 tetes benzil alkohol.
b. Tambahkan 5 tetes larutan NaOH 2M di setiap tabung lalu kocok lalu
tambahkan beberapa kemudian amati yang terjadi.
c. Dari hasil b tambahkan setiap tabung dengan HCl 2M sebanyak 5 tetes,
kemudian amati yang terjadi.
2. Membedakan gugus hidroksil pada alkohol dan fenol (Uji senyawa fenolat)
a. Ambil 4 buah tabung reaksi yang bersih dan kering. Tabung I diisi dengan 2
mL etanol, tabung II diisi dengan 2 mL larutan fenol, tabung III diisi 2 mL
dengan benzil alkohol, tabung IV diisi dengan 2 mL larutan asam benzoat
b. Ke dalam ketiga tabung tabung tersebut, tambahkan 2 tetes larutan FeCl3 1%.
c. Amati apa yang terjadi.

3. Uji alkohol dengan tes Iodoform

a. Ambil 2 buah tabung reaksi yang kering dan bersih


b. Tambahkan 10 tetes etanol dan isopropanol di setiap tabung reaksi kemudian
teteskan larutan NaOH 6M sambil dikocok (5 tetes)
c. Tempatkan kedua tabung reaksi diatas waterbath (60°C) dan tambahkan tetes
demi tetes larutan I2 dengan pengocokan sampai larutan berwarna coklat (
tetes).

25

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

d. Tambahkan lagi NaOH 6 M ke dalam masing-masing tabung reaksi sampai


larutan menjadi tidak berwarna dan tempatkan kedua tabung reaksi di atas
waterbath selama 5 menit.
e. Ambil kedua tabung reaksi, biarkan dingin dan perhatikan adanya endapan
kuning terang. Catat hasil pengamatan
4. Uji keasaman
a. Ambil 3 buah tabung reaksi yang bersih dan kering. Tabung I diisi dengan 5
mL etanol, tabung II diisi dengan 5 mL larutan fenol, tabung III diisi dengan 5
mL benzil alkohol
b. Ke dalam ketiga tabung tabung tersebut, dimasukkan kertas pH indikator
universal. Bandingkan dengan warna kertas indikator dengan standar warna pH
indikator tersebut. Tulis pH yang di terjadi!

G. Hasil Pengamatan
A. Uji gugus hidroksil

Senyawa yang
No Pereaksi Hasil/perubahan yang terjadi
diperiksa

Fenol NaOH & HCl

1 Benzil Alkohol NaOH & HCl

Etanol NaOH & HCl

B. Uji senyawa fenolat

Senyawa yang
No Pereaksi Hasil/perubahan yang terjadi
diperiksa

26

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

Fenol

Benzil Alkohol
2 FeCl3
Etanol

Asam Benzoat

3. Uji iodoform

Positif/Negatif
No Nama Alkohol Struktur
Uji Iodoform

Etanol
3
Isopropanol

4. Uji keasaman

Senyawa yang
No pH
diperiksa

Fenol

4 Benzil Alkohol

Etanol

27

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

H. Soal-soal
1. Apa yang dimaksud senyawa alkohol dan fenol? Tuliskan beberapa penggolongan
alkohol !
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan dari senyawa alkohol dan fenol !
3. Tuliskan beberapa contoh reaksi yang sering terjadi pada alkohol dan fenol masing-
masing 3!
4. Tuliskan struktur senyawa etanol, isopropanol, fenol, benzil alkohol dan asetosal !
5. Bagaimana kelarutan antara alkohol dan fenol terhadap air ?
6. Tuliskan reaksi antara :
a. Fenol dengan NaOH
b. Etanol dengan NaOH
c. Benzil alkohol dengan NaOH
7. Apa yang kalian ketahui tentang tes iodoform? Apa tujuan tes iodoform pada
percobaan ini!
8. Pada percobaan ini digunakan FeCl3 untuk membedakan gugus hidroksil pada
alkohol dan fenol, apa reaksi positif yang akan dihasilkan untuk dapat membedakan
gugus hidroksil dari keduanya? Tuliskan reaksinya!
9. Berdasarkan nilai pKa bagaimana urutan nilai keasaman antara etanol, benzil
alkohol dan fenol?Sesuaikah dengan pengujian praktikum?Jelaskan mengapa
demikian!
10. Dari hasil percobaan diatas, manakah sampel yang termasuk golongan alkohol dan
fenoL

28

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

PERCOBAAN VII
IDENTIFIKASI ASAM KARBOKSILAT

A. Uraian umum
Asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus
karboksil, –COOH. Gugus karboksil mengandung gugus karbonil dan sebuah gugus
hidroksil. Struktur asam karboksilat pada dasarnya derivat hidrokarbon dengan sebuah
atom karbon ujung yang mempunyai ikatan rangkap ke oksigen dan sebuah gugus
hidroksil. Sehingga asam karboksilat sering dituliskan dengan rumus molekul RCOOH
Gugus karbonil dan hidroksil pada asam karboksilat mengakibatkan suatu
kereaktifan kimia yang unik. Senyawa-senyawa yang mengandung gugus karboksil
merupakan asam, karena dalam air senyawa-senyawa tersebut sedikit mengalami
ionisasi dengan pelepasan proton dan dapat dinetralisasikan dengan basa. Asam-asam
organik pada umumnya lemah dibandingkan dengan asam-asam mineral dan hanya
sedikit berdisosiasi dalam air, tetapi kesanggupannya membentuk garam-garam yang
stabil, bahkan dengan basa lemah natrium bikarbonat, memberikan sifat-sifat fisika
dan kimia yang khas pada senyawa-senyawa itu
Suatu molekul asam karboksilat mengandung gugus COOH dan dengan
sendirinya dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air. Karena adanya ikatan
hidrogen, maka asam karboksilat yang mengandung atom karbon satu sampai empat
dapat bercampur dengan air. Asam karboksilat yang mempunyai atom karbon lebih
banyak kebanyakan larut sebagian dalam air. Asam karboksilat juga membentuk
ikatan hidrogen dengan asam karboksilat lainnya dimana terjadi dua ikatan hidrogen
antara dua gugusan karboksil.
Titik didih asam karboksilat relatif tinggi dibandingkan titik didih alkohol,
aldehida, dan keton dengan bobot molekul yang kira-kira sama. Misalnya, asam
formiat mendidih 23oC lebih tinggi dari pada etanol, meskipun bobot molekul
keduanya sama. Titik didih asam-asam karboksilat yang sama disebabkan oleh ikatan
hidrogen antarmolekul antara dua molekul.
Asam karboksilat dengan basa akan membentuk garam. Banyak dijumpai dalam
lemak dan minyak, sehingga sering juga disebut asam lemak. Pembuatannya antara
lain melalui oksidasi alkohol primer, sekunder atau aldehida, oksidasi alkena, oksidasi
29

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh asam karboksilat adalah:


1. Reaksi Pembentukan Garam
Garam organik yang membentuk dan memiliki sifat fisik dari garam anorganik
padatannya, NaCl dan KNO3 adalah garam organik yang meleleh pada temperatur
tinggi, larut dalam air dan tidak berbau. Reaksi yang terjadi adalah:
HCOOH + Na+ → HCOONa + H2O
2. Reaksi Esterifikasi
Ester asam karboksilat ialah senyawa yang mengandung gugus –COOR dengan R
dapat berbentuk alkil. Ester dapat dibentuk akibat reaksi langsung antara asam
karboksilat dengan alkohol. Secara umum reaksinya adalah:
RCOOH + R’OH → RCOOR + H2O

B. Tujuan percobaan
Mahasiswa dapat mempelajari sifat fisik dan kimia dari senyawa asam
karboksilat

C. Kegunaan dalam Ilmu Kefarmasian


Asam karboksilat dalam bidang ilmu farmasi sangatlah penting untuk dipelajari.
Banyak obat yang memiliki gugus asam karboksilat dan mempengaruhi sifat kimia
dan fisika obat tersebut. Pengetahuan mengenai senyawa asam karboksilat menjadi
penting mengingat mahasiswa farmasi belajar mengenai obat dimulai fase farmasetika,
farmakokinetika hingga farmakodinamik. Pada setiap fase tersebut, struktur obat
sangat berpengaruh terhadap aktivitas obat. Di dalam struktur obat biasanya memiliki
gugus fungsi, salah satunya gugus asam karboksilat yang memegang peranan penting
terhadap sifat asam dari senyawa obat. Dengan mempelajari asam karboksilat nantinya
mahasiswa dapat mengetahui penyebab keasaman suatu senyawa asam karboksilat dan
kelarutannya sehingga mahasiswa dapat mengetahui secara baik sifat-sifat dari
senyawa asam karboksilat.
D. Hubungan dengan mata kuliah teori
Praktikum merupakan sarana pembelajaran yang bertujuan untuk lebih
memperjelas teori yang dijelaskan di ruang kelas. Pada dasarnya di kelas sudah
dijelaskan secara detail penggolongan, sifat kimia dan reaksi senyawa asam
30

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

karboksilat. Hanya saja penjelasan ini masih abstrak, apalagi terkait sifat dan
terjadinya reaksi kimia, oleh sebab itu diperlukan kolaborasi antara percobaan di
laboratorium untuk turut mendukung teori yang sudah dijelaskan agar mahasiswa
dapat lebih memahami materi yang diajarkan contohnya derajat keasaman dari
senyawa asam karboksilat dan kelarutannya. Teori hanya mampu menjelaskan tingkat
keasaman berdasarkan nilai pKa namun tidak bisa menunjukkan secara langsung
pembuktian melalui indikator pH. Sehingga dari praktek, mahasiswa bisa secara
langsung melihat derajat keasaman dapat dibuktikan secara sederhana melalui
indikator pH.

E. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini meliputi gelas kimia, tabung reaksi, rak
tabung, pipet tetes, pipet ukur.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini ialah asam salisilat, fenol, etanol, asam
asetat, asam benzoat, aquades, NaOH 2M, HCl 2M, kertas lakmus, kertas indikator
pH universal

F. Prosedur Kerja
1. Tes keasaman senyawa – senyawa organik
a. Siapkan 7 buah tabung reaksi
b. Pada tabung I dilarutkan 0,05 g asam benzoat dalam 10 mL aquades. Pada
tabung II larutkan 0,05 gram asam salisilat dalam 10 mL aquades dan pada
tabung III larutkan 0,05 g asam trikloro asetat dalm 10 mL aquades. Tes larutan
asam benzoat dan asam salisilat dengan kertas lakmus atau dengan indikator
universal.
c. Kemudian bandingkan dengan keasaman air suling, fenol, etanol, dan asam
asetat.

31

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

2. Tes kelarutan
a. Ambil 3 buah tabung reaksi yang bersih dan kering. Tabung I diisi dengan 0,1
gram asam benzoat, tabung II dengan 0,1 gram asam salisilat, dan tabung III
dengan 0,1 gram fenol.
b. Tambahkan larutan NaOH 2 M tetes demi tetes sampai asam–asam tersebut
larut. Hitung jumlah NaOH yang digunakan hingga ketiga sampel tersebut larut.
Ketika sudah larut, tambahkan kembali dengan HCl 2 M.
c. Amati yang terjadi

G. Hasil Pengamatan
1. Tes Keasaman

Senyawa pereaksi Tingkat Keasaman (pH)

o Asam trikloro asetat

o Fenol

o Etanol
Indikator
o Asam asetat
universal / kertas

o Asam salisilat lakmus

o Asam benzoat

o Aquades

2. Tes Kelarutan

Senyawa pereaksi Hasil Pengamatan

32

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

o Asam benzoat

o Asam salisilat NaOH & HCl

o Fenol

H. Soal-soal
1. Apa yang dimaksud asam karboksilat ? Berikan 10 contoh struktur dari senyawa
yang memiliki gugus fungsi asam karboksilat beserta namanya!
2. Jelaskan sifat fisik dan kimia dari senyawa asam karboksilat berantai pendek
(C1-C5)!
3. Jelaskan pengertian asam dan basa menurut :
a. Arhennius
b. Bronsted Lowry
c. Lewis
4. Tuliskan struktur dan nilai pka dari senyawa :
a. Asam trikloroasetat
b. Asam salisilat
c. Asam benzoat
d. Asam asetat
e. Fenol
f. Etanol
5. Bagaimana nilai pKa dan Ka dapat menjelaskan keasamaan suatu senyawa!
6. Apa yang dimaksud dengan resonansi?Berikan contohnya!
7. Jelaskan bentuk resonansi dari ion asetat dan ion fenoksida!
8. Menurut teori, asam asetat lebih asam daripada fenol dan etanol namun tidak lebih
asam daripada asam trikloroasetat, mengapa demikian? Jelaskan!
9. Apa tujuan penambahan NaOH dan HCl pada uji kelarutan dalam percobaan ini!

33

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

10. Berdasarkan hasil pengamatan praktikum dan penjelasan teori, urutkan tingkat
keasaman dari asam salisilat, asam benzoat, asam asetat, asam trikloroasetat, fenol
dan etanol!

34

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

PERCOBAAN VIII
IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

A. Uraian Umum

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia. Karbohidrat terdiri atas
unsur C, H, dan O dengan rumus molekul Cn(H2O)n. Istilah karbohidrat diambil dari kata
carbon dan hydrat (air). Selain itu, karbohidrat juga dikenal dengan nama sakarida
(saccharum =gula). Senyawa karbohidrat mudah ditemukan di dalam kehidupan sehari-
hari, misalnya di dalam gula pasir, buah-buahan, gula tebu, air susu, beras, jagung,
gandum, ubi jalar, kentang, singkong, dan kapas.
Penggolongan Karbohidrat
Penggolongan karbohidrat atau sakarida dibedakan menurut jumlah atom C yang
dikandungnya dan menurut gugus fungsionalnya.
A. Menurut jumlah atom C
1. Monosakarida
Monosakarida merupakan sakarida paling sederhana yang tidak dapat diuraikan lagi
menjadi molekul lebih sederhana secara hidrolisis.
Contoh:
a. Heksosa (terdiri dari enam atom karbon)
 Glukosa (C6H12O6)
Banyak terdapat di dalam buah-buahan yang sudah masak atau matang, terutama
buah anggur sehingga sering disebut gula anggur. Darah manusia juga mengandung
glukosa sehingga glukosa di darah biasa disebut gula darah.
 Fruktosa (C6H12O6)
Sering ditemukan dalam bentuk campuran dengan glukosa. Fruktosa banyak
terkandung di dalam buah-buahan dan madu sehingga disebut gula buah. Fruktosa
merupakan gula paling manis.
 Galaktosa (C6H12O6)
Jarang terdapat dalam keadaan bebas, umumnya berikatan dengan glukosa dalam
bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat di susu mamalia. Galaktosa memiliki rasa
kurang manis jika dibandingkan glukosa.

35

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

b. Pentosa (terdiri dari lima atom karbon)


 Arabinosa (C5H10O5). Terdapat dalam gom arab (getah batang acacia senegal).
 Xilosa (C5H10O5). Terdapat pada jerami atau kayu.
2. Oligosakarida
Olisakarida adalah sakarida yang molekulnya terdiri atas beberapa monosakarida,
meliputi disakarida, trisakarida, dan tetrasakarida. Disakarida, terbentuk dari dua molekul
monosakarida yang berikatan satu sama lain, trisakarida, terbentuk dari tiga monosakarida,
tetrasakarida, terbentuk dari empat monosakarida. Oligosakarida yang paling banyak
terdapat di alam adalah disakarida.
Contoh:
a. Disakarida
 Sukrosa (C12H22O11)
Sukrosa adalah gula yang dikenal sehari-hari (gula pasir), baik yang berasal dari
tebu, bit maupun dari tumbuhan lain misal nanas dan wortel. Hidrolisis sukrosa
akan menghasilkan satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.
 Laktosa (C12H22O11)
Laktosa merupakan disakarida alami yang dijumpai hanya pada air susu mamalia
dan manusia. Laktosa diperoleh secara komersial sebagai hasil samping pabrik keju.
Hidrolisis laktosa akan menghasilkan satu molekul glukosa dan satu molekul
galaktosa.
 Maltosa (C12H22O11)
Maltosa didapat dari beberapa sereal yang berasal dari biji-bijian dan fermentasinya.
Maltosa mudah larut dalam air dan mempunyai rasa lebih manis daripada laktosa,
tetapi kurang manis daripada sukrosa. Maltosa digunakan dalam makanan bayi dan
susu bubuk beragi (malted milk). Hidrolisis laktosa akan menghasilkan dua
molekul glukosa.
b. Trisakarida, contoh rafinosa terdapat dalam tepung biji kapas dan bit. Hidrolisis
rafinosa menghasilkan satu molekul galaktosa, satu molekul glukosa, dan satu molekul
fruktosa.
c. Tetrasakarida, contoh stakiosa terdapat dalam kedelai. Hidrolisis stakiosa menghasilkan
dua molekul galaktosa, satu molekul glukosa, dan satu molekul fruktosa.
3. Polisakarida
36

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

Merupakan karbohidrat kompleks (makromolekul) yang tersusun oleh banyak


molekul monosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida.
Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih, tidak berbentuk kristal, dan tidak
mempunyai rasa manis. Beberapa polisakarida penting:
a. Amilum
Amilum atau dalam kehidupan sehari-hari disebut pati, merupakan polisakarida yang
terdapat banyak di alam terutama pada sebagian besar tumbuhan. Amilum terdapat pada
umbi, batang, daun, dan biji-bijian. Amilum disusun oleh glukosa. Amilum dapat
dihidrolisis (diuraikan) secara sempurna dengan menggunakan asam sehingga
menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase.
Dalam ludah dan pankreas, terdapat enzim amilase yang mengubah amilum menjadi
maltosa. Di dalam usus, maltosa diubah menjadi glukosa dengan bantuan enzim maltase.
b. Glikogen
Glikogen pada tubuh manusia dan hewan terdapat di hati dan otot. Hati berfungsi
sebagai tempat pembentukan glikogen dari glukosa. Jika kadar glukosa dalam darah
bertambah, maka sebagian diubah menjadi glikogen sehingga kadar glukosa dalam darah
normal kembali dan begitu sebaliknya. Sedangkan glikogen yang ada dalam otot
digunakan sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Di alam, glikogen
terdapat pada kerang, alga, atau rumput laut.
c. Selulosa
Selulosa terdapat dalam tumbuhan sebagai bahan pembentuk dinding sel. Serat kapas
boleh dikatakan seluruhnya adalah selulosa. Selulosa tidak dapat dicerna dalam tubuh
manusia, sehingga tidak dapat digunakan sebagai bahan makanan. Akan tetapi selulosa
yang terdapat sebagai serat tumbuhan, sayur-sayuran, atau buah-buahan berguna untuk
memperlancar pencernaan makanan. Namun, jumlah serat yang terdapat dalam bahan
makanan tidak boleh terlalu banyak. Selulosa disusun oleh glukosa. Selulosa dimodifikasi
menjadi kertas dan rayon.
B. Menurut Gugus Fungsionalnya
Menurut gugus fungsionalnya karbohidrat dibagi menjadi 2 macam, yaitu ketosa dan
aldosa. Ketosa adalah karbohidrat yang memiliki gugus keton, seperti fruktosa. Aldosa
adalah karbohidrat yang memiliki gugus aldehida seperti glukosa.

37

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

Identifikasi/Uji Karbohidrat
1. Uji Molisch: dengan cara meneteskan larutan α-naftol pada larutan atau suspensi
karbohidrat, kemudian ditambah asam sulfat pekat secukupnya, sehingga terbentuk dua
lapisan cairan dengan batas kedua lapisan berwarna merah-ungu.
2. Uji Gula Pereduksi: Monosakarida dan disakarida (kecuali sukrosa) dapat ditunjukkan
dengan pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict.
3. Uji Iodin/Lugol: Polisakarida penting, seperti amilum, glikogen, dan selulosa dapat
ditunjukkan dengan cara ditetesi larutan iodin sehingga terbentuk warna biru-ungu
untuk amilum, cokelat merah untuk glikogen, dan cokelat untuk selulosa.

B. Tujuan

Mahasiswa dapat mengidentifikasi karbohidrat secara kualitatif

C. Kegunaan Percobaan dalam Ilmu Kefarmasian


Percobaan ini berguna sebagai media pembelajaran mengenai identifikasi berbagai
jenis karbohidrat dari berbagai sumber karbohidrat, baik dari makanan dan produk-
produk farmasi.

D. Hubungan Percobaan dengan Materi Kuliah Teori


Menginterpretasikan materi karbohidrat yang telah didapat dikelas dengan
mengaplikasikannya dalam identifikasi karbohidrat dari berbagai jenis dan sumbernya.

E. Alat dan Bahan


1. Alat

a. Tabung reaksi

b. Rak tabung

c. Gelas kimia

d. Penangas air

e. Plat tetes

38

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

f. Pipet tetes

g. Penjepit tabung

2. Bahan

a. Sampel Karbohidrat (glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa, maltosa, pati)

b. α-naftol

c. Pereaksi Seliwanoff

d. Pereaksi Benedict

e. Pereaksi Barfoed

f. Pereaksi Fehling

g. Iodium

h. H2SO4 pekat

F. Prosedur Kerja
1. Uji Molisch

a. Campurkan 2 tetes α-naftol ke dalam 2 mL larutan sampel, lalu alirkan secara


perlahan melalui dinding tabung 2 mL H2SO4 pekat hingga membentuk
lapisan dibawah campuran.

b. Adanya cincin ungu pada bidang batas menunjukkan adanya karbohidrat.

2. Uji Seliwanoff

a. Masukkan 1 mL larutan sampel ke dalam 5 mL pereaksi, lalu ditempatkan ke


dalam air mendidih selama 10 menit atau didihkan langsung.

b. Adanya warna merah menunjukkan adanya ketosa

3. Uji Fehling

a. Sebanyak 3 tetes larutan fehling dicampurkan ke dalam 1 mL larutan sampel

b. Panaskan dalam penangas air dan akan terbentuk endapan Cu 2O yang berwarna
39

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

merah coklat.

4. Uji Benedict

a. Sebanyak 5 mL pereaksi benedict ditambahkan ke dalam sampel dalam tabung


reaksi

b. Panaskan selama 5 menit atau dimasukkan dalam penangas air.

c. Reaksi positif bila terjadi endapan Cu2O yang berwarna hijau, kuning, atau
merah bata.

5. Uji Barfoed

a. Sebanyak 5 mL pereaksi barfoed ditambahkan ke dalam sampel dalam tabung


reaksi

b. Panaskan selama 5 menit atau dimasukkan dalam penangas air.

c. Reaksi positif bila terjadi endapan Cu2O yang berwarna hijau, kuning, atau
merah bata.

6. Uji Iodium

a. Sebanyak 1 tetes pereaksi iodium ditambahkan ke dalam sampel dalam plat


tetes

b. Adanya warna spesifik menunjukkan adanya karbohidrat

c. Adanya warna biru kehitaman menunjukkan adanya amilosa, adanya warna


merah lembayung menunjukkan adanya amilopektin. Dekstran dan juga
glikogen akan menghasilkan warna merah coklat dengan pereaksi ini.

G. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan

Glukosa Fruktosa Sukrosa Maltosa Laktosa Pati


Molisch
Seliwanoff
Fehling

40

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

Benedict
Barfoed
Iodium
Hasil pengamatan : +/-

H. Soal-Soal
1. Tuliskan judul percobaan yang telah anda lakukan!
2. Apakah tujuan percobaan yang telah anda lakukan?
3. Jelaskan prinsip kerja dari masing-masing identifikasi karbohidrat!
4. Gambarkan struktur dari semua jenis karbohidrat pada sampel yang anda gunakan!
5. Uraikan kegunaan atau fungsi setiap bahan yang anda gunakan pada setiap
percobaan, kaitkan dengan hasil pengamatan!
6. Uraikan apakah semua pengujian dapat digunakan untuk semua jenis karbohidrat!
7. Tuliskan mekanisme reaksi identifikasi karbohidrat menggunakan pereaksi Molisch
dan Iodium!

41

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

PERCOBAAN IX
LIPID

A. Uraian Umum

Lipid adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam
pelarut-pelarut organik.

Fungsi lipid

Ada beberapa fungsi lipid di antaranya:


1. Sebagai penyusun struktur membran sel
Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-
material.
2. Sebagai cadangan energi
Lipid disimpan sebagai jaringan adiposa
3. Sebagai hormon dan vitamin
Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu regulasi proses-
proses biologis
Jenis-jenis lipid

Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:


1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
3. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
4. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam

B. Tujuan Percobaan

1. Mahasiswa dapat mempelajari sifat kelarutan lipid.

2. Mahasiswa dapat membandingkan ketidakjenuhan minyak/lemak berdasarkan


kandungan ikatan rangkap asam lemak tak jenuhnya.

3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kolestrol dalam sampel secara kualitatif

4. Mahasiswa dapat mempelajari sifat empedu


42

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

5. Mahasiswa dapat membuktikan adanya pigmen empedu

6. Mahasiswa dapat membuktikan empedu bersifat sebagai emulgator

7. Mahasiswa dapat membuktikan peranan empedu dalam mempercepat pencernaan lemak

C. Kegunaan Percobaan dalam Ilmu Kefarmasian


Percobaan ini berguna sebagai media pembelajaran mengenai lipid dan sifat-
sifatnya sehingga mahasiswa dapat memiliki gambaran secara visual mengenai lipid dan
sifat-sifatnya.

D. Hubungan Percobaan dengan Materi Kuliah Teori


Menginterpretasikan materi lipid yang telah didapat dikelas dengan
mengaplikasikannya dalam pengujian beberapa lipid dan sifat-sifatnya.

E. Alat dan Bahan


1. Alat

a. Tabung reaksi

b. Rak tabung

c. Plat tetes

d. Penangas

e. Gelas kimia

f. Batang pengaduk

2. Bahan

a. Sampel minyak sawit, minyak kelapa, minyak ikan, empedu.

b. Kloroform

c. I2 1%

d. H2SO4 pekat

43

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

e. HNO3 pekat

F. Prosedur Kerja
1. Kelarutan Lemak dan Terjadinya Emulsi
a. Diambil 3 tabung reaksi dan tiap tabung diisi dengan 2 mL larutan kloroform,
air dan larutan empedu encer.
b. Ditiap tabung ditambahkan 1 tetes minyak goreng.
c. Dikocok larutan tersebut dan dibiarkan selama 1 menit.
d. Diamati yang terjadi.
2. Pengujian Ketidakjenuhan Asam Lemak Bebas
a. Dimasukkan 10 mL kloroform ke dalam gelas kimia 50 mL dan ditambahkan
10 tetes larutan I2, lalu dihomogenkan akan membentuk warna merah muda
karena adanya iod bebas.
b. Dibagi larutan berwarna tersebut ke dalam 4 tabung reaksi, lalu ditambahkan
setetes demi setetes sampel hingga warna merah muda tepat hilang.
c. Dihitung jumlah tetesan yang diperlukan untuk menghilangkan warna merah
muda dari tiap sampel.
d. Dibandingkan hasilnya dan diurutkan ketidakjenuhannya.
3. Pengujian Kolesterol
a. Dimasukkan 2 mL sampel, tambahkan 1 mL kloroform dan 1 mL asam asetat
anhidrat ke dalam tiap tabung reaksi.
b. Ditambahkan 2 mL asam sulfat pekat, tambahkan melalui dinding tabung
c. Pada batas kedua larutan terbentuk cincin merah kecoklatan atau ungu,
sedangkan larutan pada bagian atas menjadi hijau atau ungu, hal ini
menunjukan adanya Kolesterol.
4. Pengujian Pigmen Empedu
a. Dimasukkan 2 mL larutan empedu encer ke dalam tabung reaksi.
b. Dimiringkan tabung reaksi, lalu dengan pipet dialirkan secara perlahan 2 mL
HNO3 pekat melalui dinding tabung sehingga terbentuk dua bidang batas.
c. Perhatikan warna yang terbentuk pada perbatasan antara kedua cairan.
5. Fungsi Empedu sebagai Emulgator
a. Disiapkan 2 tabung reaksi, semua tabung diisi 3 mL aquades dan 1 tetes minyak
44

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

goreng.
b. Ditambahkan 3 mL larutan empedu encer pada tabung kedua.
c. Dikocok hingga homogen.
d. Dicatat dan diperhatikan apakah terbentuk misel atau emulsi yang stabil.

G. Soal-Soal
1. Tuliskan judul percobaan yang telah anda lakukan!
2. Apakah minyak larut dalam air. Uraikan jawaban saudara sesuaikan
dengan hasil pengamatan!
3. Jelaskan prinsip dasar pengujian ketidakjenuhan asam lemak bebas!
4. Jelaskan fungsi penambahan HNO3 pada pengujian pigmen empedu!
5. Apakah perbedaan bilirubin dan biliverdin?
6. Uraikan konsep dasar emulglator!
7. Apakah kolesterol dapat bertindak sebagai emulglator. Uraikan jawaban saudara
sesuaikan dengan hasil pengamatan!
8. Tuliskan mekanisme reaksi antara kolesterol, asam asetat anhidrat dan asam
sulfat!

45

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

PERCOBAAN X
ASAM AMINO DAN PROTEIN

A. Uraian Umum

Protein merupakan makromolekul yang disusun oleh asam-asam amino melalui


ikatan peptida (ikatan C - N), sehingga protein juga disebut sebagai polipeptida. Asam
amino merupakan senyawa yang terdiri dari gugus asam karboksilat (–COOH) yang
bersifat asam (dapat melepaskan H+) dan gugus amina –NH2 yang bersifat basa (dapat
menerima H+). Oleh karena itu, asam amino bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan asam
dan basa). Secara umum asam amino dirumuskan dengan R–CH(NH2)–COOH.
Meskipun terdapat sekitar 300 jenis asam amino di alam, hanya 20 yang terdapat
dalam protein. Dari 20 jenis asam amino tersebut, hanya sepuluh asam amino yang dapat
disintesis dalam tubuh yang dikenal dengan asam amino nonesensial, yaitu: glisin, alanin,
serin, asam glutamat, tirosin, sistein, dan prolin, dan yang sepuluh lainnya tidak dapat
disintetis dalam tubuh yang dikenal dengan nama asam amino esensial yaitu: valin, leusin,
isoleusin, treonin, lisin, metionin, fenilalanin, triptofan, histidin, dan arginin, sehingga
diperlukan asupan asam amino esensial dari makanan.
Protein ialah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul yang sangat
bervariasi, dari 5.000 hingga lebih dari satu juta. Protein terbentuk dari ikatan antarmolekul
asam amino (disebut ikatan peptida).
Klasifikasi protein:
Protein dapat digolongkan berdasarkan strukturnya, bentuknya, dan fungsinya.
1. Berdasarkan strukturnya,
a. Protein sederhana adalah protein yang hanya terdiri atas molekul-molekul asam
amino. Contoh keratin, kolagen, albumin, globulin, histon, dan protamina.
b. Protein gabungan (kompleks) adalah protein yang berikatan dengan zat lain.
Contoh: glikoprotein (gabungan protein dan karhohidrat), lipoprotein (gabungan
protein dan lemak), dan nukleoprotein (gabungan protein dengan asam nukleat).
2. Berdasarkan bentuknya,
a. Protein globular, bentuk menggulung (bulat), pada umumnya larut dalam air.
Contoh albumin (putih telur)
b. Protein fibrous, bentuk memanjang, tidak larut dalam air. Contoh kolagen, keratin
46

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

(pada bulu domba, rambut, kuku, sutera alam)


3. Berdasarkan fungsinya,
a. Enzim, sebagai katalisator yang spesifik pada reaksi kimia dalam tubuh makhluk
hidup. Contoh: amilase, tripsin
b. Protein Pembangun, sebagai zat pembentuk struktur baik yang baru maupun
mengganti sel yang rusak. Contoh: keratin dalam kulit
c. Protein Transpor, mempunyai kemampuan mengikat dan memindahkan molekul
atau ion spesifik melalui aliran darah. Contoh:hemoglobin dalam sel darah merah
sebagai pengangkut oksigen dalam darah
d. Protein Pelindung (Antibodi), berfungsi melindungi organisme dari serangan
penyakit. Contoh: imunoglobin (antibodi) dapat menetralkan bakteri, virus, dan
antigen (protein asing), fibrinogen dan trombin merupakan protein penggumpal
darah bila terjadi luka.
e. Protein Pengatur (Hormon), berfungsi mengatur aktivitas sel. Contoh: Insulin
mengatur metabolisme glukosa.
f. Protein Cadangan, disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam tubuh.
Contoh: ovalbumin pada putih telur
g. Protein Kontraktil, memberikan kemampuan pada sel dan organisme untuk berubah
atau bergerak. Contoh: aktin dan miosin berperan dalam sistem kontraksi otot
rangka.
4. Berdasarkan sumbernya,
a. Protein nabati
b. Protein hewani
Identifikasi/Uji Protein
1. Uji Biuret, adalah reaksi yang umum untuk protein (ikatan peptida). Bila protein
ditetesi dengan larutan NaOH, kemudian larutan CuSO4 encer (2%) maka akan
terbentuk warna ungu.
2. Uji Millon, digunakan untuk mengidentifikasi adanya tirosin pada protein. Bila protein
yang mengandung tirosin dipanaskan dengan merkuri nitrat Hg(NO 3)2 yang
mengandung asam nitrit, maka akan terjadi endapan merah.
3. Uji Xantoprotein untuk mengetahui ada tidaknya gugus fenil dalam protein. Positif
pada triptofan, fenilananin, dan tirosin.
47

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

4. Uji timbal asetat untuk mengetahui ada tidaknya unsur belerang dalam protein. Positif
pada sistein dan metionin.

Sifat Protein
Protein dapat mengalami kerusakan struktur sehingga kehilangan fungsinya. Proses
tersebut dinamakan denaturasi protein. Faktor yang menyebabkan denaturasi protein
adalah suhu tinggi (pemanasan), perubahan pH yang ekstrim, adanya pelarut organik, dan
zat kimia tertentu, serta pengaruh mekanik seperti guncangan. Contoh pada pemanasan
putih telur. Pada pemanasan putih telur, protein akan mengalami koagulasi
(penggumpalan).

B. Tujuan Percobaan

1. Menguji asam amino dalam sampel


2. Menguji adanya asam amino yang mengandung gugus samping tertentu (aromatik,
hidrosiklik, sulfur)
3. Menguji adanya protein dalam sampel
4. Dapat menguji reaksi pengendapan protein

C. Kegunaan Percobaan dalam Ilmu Kefarmasian


Percobaan ini berguna sebagai media pembelajaran mengenai asam amino dan
protein sehingga mahasiswa dapat memiliki pengetahuan mengenai asam amino dan
protein

D. Hubungan Percobaan dengan Materi Kuliah Teori


Percobaan ini memberikan gambaran mengenai identifikasi asam amino dan
protein serta sifat-sifat protein yang telah dijelaskan pada materi kuliah.

E. Alat dan Bahan


1. Alat

a. Gelas kimia 100 mL


b. Penangas air

48

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

c. Pipet tetes
d. Rak & tabung reaksi
e. Penjepit tabung
f. Vortex

2. Bahan

a. Sampel (glisin, triptofan, fenilalanin, air liur, albumin, susu, aquades)


b. Ninhidrin 0,1 %
c. HNO3 pekat
d. NaOH 10 %
e. CuSO4 1 %
f. NaCl 1 %
g. PbCl2 1 %
h. AgNO3 1 %
i. FeCl3 1 %

F. Prosedur Kerja
1. Pengujian asam amino dalam sampel
a. Disiapkan 7 tabung reaksi dan diisi 1 mL larutan sampel dan aquades sebagai
kontrol.
b. Ditambahkan 5 tetes ninhidrin 0,1 % dan dipanaskan.
c. Diamati terbentuknya warna ungu atau biru.

2. Uji xantoprotein
a. Disiapkan 7 tabung reaksi dan diisi 1 mL larutan sampel dan aquades sebagai
kontrol.
b. Ditambahkan 3 tetes HNO3 pekat dan dipanaskan akan terjadi perubahan warna
menjadi kuning.
c. Ditambahkan 5 tetes NaOH 10 % dan diamati yang terjadi.

3. Pengujian protein dalam sampel


a. Disiapkan 7 tabung reaksi dan masing-masing diisi 1 mL larutan sampel dan
49

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

aquades sebagai kontrol.


b. Ditambahkan 5 tetes CuSO4 1 % dan 1 mL NaOH 10 %, kemudian divortex.
c. Diamati perubahan yang terjadi.

4. Pengujian pengendapan protein dalam logam


a. Disiapkan 5 tabung reaksi dan masing-masing ditambahkan 1 mL sampel logam
(NaCl 1 %, AgNO3 1 %, PbCl2 1 %, FeCl3 1 % dan CuSO4 1 %).
b. Ditambahkan 3 tetes albumin ke dalam tabung reaksi.
c. Diamati terbentuknya endapan.

G. Soal-Soal
1. Gambarkan struktur umum asam amino dan protein!
2. Tuliskan judul percobaan yang telah anda lakukan!
3. Tuliskan tujuan percobaan yang telah anda lakukan!
4. Jelaskan perbedaan antara asam amino dan protein!
5. Jelaskan prinsip dasar pengujian menggunakan ninhidrin. Uraikan sesuai dengan
hasil pengamatan yang saudara dapatkan!
6. Sebutkan fungsi penambahan HNO3 pekat dan NaOH pada sampel protein!
7. Bagaimanakah caranya logam dapat mendenaturasi protein?
8. Apakah jenis logam yang berbeda akan menyebabkan pengendapan yang sama.
Uraikan sesuai dengan hasil pengamatan yang saudara dapatkan!
9. Tuliskan mekanisme reaksi pengujian protein!

50

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

PERCOBAAN XI
ASAM NUKLEAT

A. Uraian Umum
Setiap sel mempunyai kemampuan menggandakan diri dengan kode DNA sebagai
cetak biru, dengan katalis enzim. Menurut model Watson-Crick, makro molekul DNA
merupakan utas ganda dimana pita-pita komponen dihubungkan oleh ikatan hidrogen.
Ikatan-ikatan ini sangat stabil, namun akan terlepas pada pemanasan 95 oC sampai 100oC
dan akan menempel lagi bila temperatur diturunkan pada 65 oC.
Unit dasar dari DNA adalah nukleotida yang terdiri dari basa (Adenin, Guanin, Timin
dan Sitosin), gula dioksiribosa dan gugus fosfat. Nukleotida-nukleotida itu saling
dirangkaikan dengan ikatan-ikatan fosfodiester kovalen yang menghubungkan karbon 5’
pada sebuah gugus dioksiribosa dengan karbon 3’ pada gugus berikutnya. Keempat macam
basa tersebut tersambung ke rantai gula fosfat.
Masing-masing basa purin (Adenin dan Guanin) selalu berpasangan dengan basa
pirimidin (Timin dan Sitosin). Semua basa dari molekul DNA selalu berada di sebelah
dalam pilin ganda dengan gula-fosfat disebelah luar. Pasangan-pasangan basa ini ditautkan
oleh ikatan-ikatan hidrogen yang relatif lemah, adenin selalu berpasangan dengan timin
(diikatkan oleh 2 ikatan hidrogen) , guanin selalu berpasangan dengan sitosin (diikatkan
oleh 3 ikatan hidrogen).
Sel tumbuhan terbungkus dalam membran sitoplasmayang dikelilingi sel yang kuat.
Untuk mengeluarkan DNA dari dalam sel terlebih dahulu harus menghancurkan membran
dan dinding sel tersebut. Cara yang paling sering dilakukan pada bakteri adalah dengan
menggunakan bahan kimia. Selain itu, seperti yang sering dilakukan pada tanaman, dapat
pula dilakukan dengan cara fisik yaitu menghancurkan sel menggunakan mortar dan pestle.
Tepung sel yang diperoleh melalui cara fisik ini kemudian dilarutkan dengan beberapa
bahan kimia, kemudian disentrifugasi untuk memisahkan supernatan yang mengandung
DNA, RNA dan protein.
B. Tujuan Percobaan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui penampakan asam nukleat dari bagian
tanaman.

51

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

C. Kegunaan Percobaan dalam Ilmu Kefarmasian


Percobaan ini berguna sebagai media pembelajaran mengenai asam nukleat
sehingga mahasiswa dapat memiliki gambaran secara visual mengenai penampakan
asam nukleat.

D. Hubungan Percobaan dengan Materi Kuliah Teori


Menginterpretasikan materi asam nukleat yang telah didapat dikelas dengan
mengaplikasikannya melalui ektraksi asam nukleat dari bagian tanaman.

E. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Mortat dan pestle
b. Gelas ukur
c. Beaker Glass
d. Pipet
e. Kertas Saring
f. Tabung Reaksi
2. Bahan
a. Brokoli
b. Garam
c. Detergen
d. Alkohol 96%

F. Prosedur Kerja
1. Timbang brokoli sebanyak 5 gram
2. Ditumbuk sampai halus dengan mortar dan pestle
3. Ditambahkan aquadest sebanyak 50 mL
4. Ditambahkan garam : detergen sesuai perbandingan (½ : 1, 1 : 1, 1 : ½)
5. Ditunggu selama 15 menit
6. Disaring, diambil 2,5 mL dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi
7. Ditambahkan 5 mL alkohol 96%
8. Diamati perubahan yang terjadi
52

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

G. Soal-Soal
1. Sebutkan judul dari percobaan yang telah anda lakukan!
2. Jelaskan prinsip kerja dari ekstraksi asam nukleat!
3. Gambarkan struktur dasar DNA!
4. Jelaskan cara-cara ekstraksi asam nukleat!
5. Uraikan fungsi penambahan garam, detergen dan alkohol pada ekstraksi asam nukleat!
6. Uraikanlah hasil pengamatan yang anda dapatkan selama praktikum ekstraksi asam
nukleat!

53

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

PERCOBAAN XII
Pemisahan Dan Identifikasi Kation Golongan I Dan II

A. Ulasan Umum
Kation adalah ion yang bermuatan positif, sedangkan anion adalah ion
yang bermuatan negatif. Kation dan anion merupakan penyusun suatu
senyawa, sehingga untuk menentukan jenis zat atau senyawa tunggal secara
sederhana dapat dilakukan dengan menganalisis jenis kation dan anion yang
dikandungnya. Ion satu dengan lainnya dapat dibedakan karena tiap ion
mempunyai reaksi kimia spesifik.
Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang
palingumum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan
ammoniumkarbonat. Pemisahan kation-kation golongan I didasarkan pada
kelarutan garam-garam klorida dari kation-kation Ag+, Pb2+, dan Hg2+. Garam
klorida dari kation golongan I tidak larut dalam air, sedangkan untuk garam
klorida golongan lain dapat larut dalam air. Apabila ke dalam larutan sampel
ditambahkan HCl, maka kation-kation golongan I akan mengendap sebagai
AgCl, PbCl2, dan HgCl2. PbCl2 dapat larut dalam air panas sehingga dapat
digunakan untuk memisahkannya dari AgCl dan Hg2Cl 2. Selanjutnya
dilakukan uji spesifik untuk kation-kation tersebut.
Larutan sampel yang tidak terendapkan pada penambahan HCl diatas,
kemungkinan adalah kation-kation golongan II sampai V. Apabila larutan
tersebut dialiri gas H2S yang diasamkan dengan HCl 0,3M hanya sulfida
golongan II saja yang dapat mengendap sedangkan kation-kation golongan iii
sampai V larut dalam HCl 0,3M.
Sulfida golongan II yang mungkin terbentuk adalah As 2S5, As2S3, HgS,
CuS, Sb2S3, Sb2S5, SnS2, Bi2S3, CdS, dan SnS. Kation-kation golongan II
dibagi menjadi 2 sub golongan, berdasarkan kelarutan endapan sulfidanya
dalam amonium polisulfida.

54

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

B. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi dan Membedakan reaksi Pb2+, Ag+, Hg2+, Cu2+dan
Sn2+

C. Kegunaan Percobaan dalam Ilmu Kefarmasian


Dalam ilmu farmasi, percobaan pemisahan dan identifikasi kation
memiliki kegunaan untuk mengetahui cara mengidentifikasi cemaran logam.
Suatu obat, sediaan farmasi, sampel ekstrak yang akan diuji mungkin memiliki
kontaminasi dari lingkungannya. Kontaminasi dapat berasal dari kemasan,
wadah penyimpanan, maupun tempat tumbuhnya tanaman uji (sampel
ekstrak). Cara identifikasi awal terhadap cemaran logam tersebut dapat
diketahui dengan memahami percobaan berikut, khususnya cemaran dari
kation golongan I dan II.

D. Hubungan Percobaan dengan Materi Kuliah Teori


Percobaan yang akan dilakukan dapat membantu mahasiswa dalam
memahami, mempraktekkan, dan mengamati pemisahan dan identifikasi
kation golongan I dan golongan II yang telah dijelaskan pada kelas teori.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing kation dapat
langsung diketahui sehingga mahasiswa dapat membedakan reaksi-reaksi
kation khususnya golongan I dan II.

E. Prosedur Kerja
1. Ke dalam 5 buah tabung reaksi larutan cuplikan A, B, C, D, dan E
2. Ke dalam setiap tabung yang berisi larutan cuplikan ditambahkan larutan
K2CrO4 1M.
3. Jika terbentuk endapan, pisahkan kemudian endapan ditambahkan NaOH
2M
4. Ulangi ad. 1 kemudian penambahan pereaksi mengikuti petunjuk tabel
berikut:

55

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

Pereaksi A B C D E
K2CrO4, jika terjadi endapan tambahkan
NaOH 2M
Larutan NaOH
HCl 2M, Jika terjadi endapan cuci
dengan aquades (dekantasi) kemudian
tambahkan larutan NH4OH pelan-pelan,
jika terbentuk endapan tambahkan terus
pereaksi.
Larutan amonia (NH4OH)

F. Soal-soal
1. Tuliskan setiap alat yang telah digunakan pada saat praktikum (tabel 1)
2. Tuliskan setiap bahan yang telah digunakan pada saat praktikum (tabel 2)
3. Uraikan kegunaan atau fungsi setiap alat pada soal nomor 1
4. Uraikan kegunaan atau fungsi setiap bahan pada soal nomor 2
5. Tuliskan kation yang termasuk dalam golongan I
6. Tuliskan kation yang termasuk dalam golongan II
7. Tuliskan pereaksi spesifik kation golongan I
8. Tuliskan pereaksi spesifik kation golongan II
9. Jika hasil yang diperoleh masing-masing sampel setelah ditambahkan
pereaksi terdapat perbedaan, jelaskan mengapa perbedaan tersebut
terjadi
10. Tentukan jenis kation yang terdapat dalam setiap cuplikan
11. Tuliskan persamaan reaksi dan perubahan yang terjadi
12. Simpulkan hasil percobaan yang sesuai dengan tujuan percobaan

56

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

PERCOBAAN XIII
Pemisahan Dan Identifikasi Kation Golongan III

A. Ulasan Umum
Logam golongan ini membentuk endapan dengan adanya amonia dan
amonium klorida, atau larutan amonium sulfida. Logam-logam ini diendapkan
sebagai sulfida, kecuali aluminium dan kromium, yang diendapkan sebagai
hidroksida, karena hidrolisis yang sempurna dari sulfida dalam larutan air.
Sedangkan sulfida untuk golongan IV dan V akan larut.
Besi, aluminium, dan kromium (sering disertai sedikit mangan) juga
diendapkan sebagai hidroksida oleh larutan amonia dengan adanya amonium
klorida. Golongan ini dikelompokkan dalam golongan III A (Fe, Al, Cr).
Sedangkan logam yang lain tetap dalam larutan dan dapat diendapkan
sebagai sulfida oleh hidrogen sulfida. Golongan ini dikelompokkan dalam
golongan III B (Ni, Co, Mn dan Zn).
B. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi dan membedakan reaksi, Fe3+, Al3+, Ni2+, Co2+ dan
Zn2+.

C. Kegunaan Percobaan dalam Ilmu Kefarmasian


Dalam ilmu farmasi, percobaan pemisahan dan identifikasi kation
memiliki kegunaan untuk mengetahui cara mengidentifikasi cemaran logam.
Suatu obat, sediaan farmasi, sampel ekstrak yang akan diuji mungkin memiliki
kontaminasi dari lingkungannya. Kontaminasi dapat berasal dari kemasan,
wadah penyimpanan, maupun tempat tumbuhnya tanaman uji (sampel
ekstrak). Cara identifikasi awal terhadap cemaran logam tersebut dapat
diketahui dengan memahami percobaan berikut, khususnya cemaran dari
kation golongan III.

D. Hubungan Percobaan dengan Materi Kuliah Teori


Percobaan yang akan dilakukan dapat membantu mahasiswa dalam
memahami, mempraktekkan, dan mengamati pemisahan dan identifikasi

57

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

kation golongan III yang telah dijelaskan pada kelas teori. Perubahan-
perubahan yang terjadi pada masing-masing kation dapat langsung diketahui
sehingga mahasiswa dapat membedakan reaksi-reaksi kation khususnya
golongan III.
E. Prosedur Kerja
1. Ke dalam 5 buah tabung reaksi dimasukkan larutan cuplikan A, B, C, D
dan E.
2. Ke dalam setiap tabung yang berisi larutan cuplikan ditambahkan larutan
NH4OH.
3. Jika terbentuk endapan, tambahkan terus pereaksi dan perhatikan apa
yang terjadi.
4. Ulangi ad. 1 kemudian penambahan pereaksi mengikuti petunjuk tabel
berikut:

Pereaksi A B C D E
NH4OH, jika terjadi endapan tambah
kan terus pereaksi
KSCN 2M
KCN 2M
NaOH, jika terbentuk endapan
tambah terus pereaksi
NaOH dalam keadaan dingin jika
terbentuk endapan, tambahkan
alkali berlebih kemudian panaskan

F. Soal-soal
1. Tuliskan setiap alat yang telah digunakan pada saat praktikum (tabel 1)
2. Tuliskan setiap bahan yang telah digunakan pada saat praktikum (tabel 2)
3. Uraikan kegunaan atau fungsi setiap alat pada soal nomor 1
4. Uraikan kegunaan atau fungsi setiap bahan pada soal nomor 2
5. Tuliskan kation yang termasuk dalam golongan III
6. Tuliskan pereaksi spesifik kation golongan III
58

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

7. Jika hasil yang diperoleh masing-masing sampelsetelah ditambahkan


pereaksi terdapat perbedaan, jelaskan mengapa perbedaan tersebut
terjadi
8. Tentukan jenis kation yang terdapat dalam setiap cuplikan
9. Tuliskan persamaan reaksi dan perubahan yang terjadi
10. Simpulkan hasil percobaan yang sesuai dengan tujuan, terkait dengan
bahan dan teknik atau cara kerja yang dilakukan, dan juga percobaan
yang gagal atau hasilnya tidak sesuai.

59

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

PERCOBAAN XIV
Pemisahan Dan Identifikasi Kation Golongan IV Dan V

A. Ulasan Umum
Pemisahan golongan IV didasarkan pada pembentukan senyawa
karbonat yaitu dengan penambahan amonium karbonat (NH4)2CO3 dalam
larutan basa yang mengandung NH4Cl berlebih. Penambahan pereaksi
tersebut dapat menyebabkan terjadinya endapan putih dari kation golongan IV
yaitu BaCO3, CaCO3, dan SrCO3. Sedangkan kation golongan V tetap berada
dalam larutan.
Kation Golongan V merupakan bagian akhir dari pemisahan kelima
golongan. Kation-kation golongan V tidak bereaksi dengan asam klorida,
hidrogen sulfida, amonium sulfida dan amonium karbonat.

B. Tujuan Percobaan

Mengidentifikasi dan membedakan reaksi Ba2+, Ca2+, Sr2+, Mg2+, dan


NH4+.
C. Kegunaan Percobaan dalam Ilmu Kefarmasian

Dalam ilmu farmasi, percobaan pemisahan dan identifikasi kation


memiliki kegunaan untuk mengetahui cara mengidentifikasi cemaran logam.
Suatu obat, sediaan farmasi, sampel ekstrak yang akan diuji mungkin memiliki
kontaminasi dari lingkungannya. Kontaminasi dapat berasal dari kemasan,
wadah penyimpanan, maupun tempat tumbuhnya tanaman uji (sampel
ekstrak). Cara identifikasi awal terhadap cemaran logam tersebut dapat
diketahui dengan memahami percobaan berikut, khususnya cemaran dari
kation golongan IV dan V.
D. Hubungan Percobaan dengan Materi Kuliah Teori

Percobaan yang akan dilakukan dapat membantu mahasiswa dalam


memahami, mempraktekkan, dan mengamati pemisahan dan identifikasi
kation golongan IV dan golongan V yang telah dijelaskan pada kelas teori.

60

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

Perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing kation dapat


langsung diketahui sehingga mahasiswa dapat membedakan reaksi-reaksi
kation khususnya golongan IV dan V.
E. Prosedur Kerja

1. Ke dalam 5 buah tabung reaksi dimasukkan larutan cuplikan A, B, C, D dan


E.
2. Ke dalam setiap tabung yang berisi larutan cuplikan ditambahkan larutan
asam oksalat.
3. Jika terbentuk endapan, pisahkan kemudian endapan ditambah asam
asetat encer.
4. Ulangi ad. 1 kemudian penambahan perekasi mengikuti tabel berikut:

Pereaksi A B C D E
Asam oksalat, jika terjadi endapan,
tambahkan asam asetat encer
K2CrO4, jika terbentuk endapan,
endapan dibagi dua:
1. tambah asam asetat encer
2. tambah HCl
Asam asetat encer, jika terbentuk
endapan, endapan ditambahkan
amonium sulfat
NH4OH + asam
Larutan NaOH
Larutan NaOH 6M, letakkan sepotong
kertas lamus merah pada mulut tabung

F. Soal-soal
1. Tuliskan setiap alat yang telah digunakan pada saat praktikum (tabel 1)
2. Tuliskan setiap bahan yang telah digunakan pada saat praktikum (tabel 2)
3. Uraikan kegunaan atau fungsi setiap alat pada soal nomor 1

61

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Penuntun Praktikum
KIMIA FARMASI I PRODI SI TA. 2019/2020

4. Uraikan kegunaan atau fungsi setiap bahan pada soal nomor 2


5. Tuliskan kation yang termasuk dalam golongan IV
6. Tuliskan kation yang termasuk dalam golongan IV
7. Tuliskan pereaksi spesifik kation golongan V
8. Tuliskan kation yang termasuk dalam golongan V
9. Jika hasil yang diperoleh masing-masing sampel setelah ditambahkan
pereaksi terdapat perbedaan, jelaskan mengapa perbedaan tersebut
terjadi
10. Tentukan jenis kation yang terdapat dalam setiap cuplikan
11. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi
12. Simpulkan hasil percobaan yang sesuai dengan tujuan, terkait dengan
bahan dan teknik atau cara kerja yang dilakukan, dan juga percobaan
yang gagal atau hasilnya tidak sesuai.

62

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman

Anda mungkin juga menyukai