Anda di halaman 1dari 5

MEMO

Dari : Unit Diklat


Perihal : Pengajuan Pelatihan Manajemen Bidang Keperawatan

KepadaYth,
Direktur RS. Airan Raya
Di
Tempat

Dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja RS Airan Raya yang salah satu misinya adalah
mengembangkan SDM melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan serta
peningkatan pelayanan kesehatan untuk pasien, maka dirasa perlu Pelatihan Manajemen Bidang
Keperawatan bagi 1 ( satu ) orang Perawat yang nantinya akan bertanggung jawab dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut yaitu :
1. Ns.Forna Apriyani,S.Kep.
Demikianlah surat permohonan ini saya sampaikan untuk perhatiannya saya ucapkan
terimakasih.
Mengetahui,
Karu Diklat

Eky Sauki

Direktur RS Airan Raya DISPOSISI

Dr. Zuchrady, MM, PIA.


KERANGKA ACUAN

PELATIHAN MANAJEMEN BIDANG KEPERAWATAN

RUMAH SAKIT AIRAN RAYA LAMPUNG SELATAN

I. PENDAHULUAN
Diperlukan tenaga keperawatan yang kompeten, mampu berpikir kritis, selalu
berkembang serta memilki etika profesi sehingga pelayanan keperawatan dan
kebidanan dapat diberikan dengan baik, berkualitas dan aman bagi pasien dan
keluarganya. Dalam profesi tenaga keperawatan dikenal tindakan yang bersifat
mandiri dan tindakan yang bersifat delegasi. Tindakan yang bersifat mandiri
merupakan kompetensi utama dari profesi tenaga keperawatan yang diperoleh melalui
pendidikan dan pelatihan. Tindakan yang bersifat mandiri ini merupakan kewenangan
yang melekat dan menjadi tanggung jawab penuh dari tenaga keperawatan.
Kewenangan tenaga keperawatan untuk melakukan tindakan medik merupakan
tindakan yang bersifat delegasi yang memerlukan Kewenangan Klinis tertentu dan
perlu dikredensial. Dengan demikian, tindakan medik yang bersifat delegasi, tetap
menjadi tanggung jawab tenaga medis yang memberikan delegasi. Pertumbuhan
tenaga keperawatan di Rumah Sakit masih belum optimal, karena kurangnya
komitmen terhadap pertumbuhan profesi, kurangnya keinginan belajar terus-menerus,
dan pengembangan diri belum menjadi perhatian utama bagi individu tenaga
keperawatan dan rumah sakit. Tenaga keperawatan di Rumah Sakit cenderung
melakukan tugas rutin dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan. Hal
``A`1 4+-+-0--ini digambarkan dengan berbagai kondisi antara lain: tidak
jelasnya uraian tugas dan cenderung melakukan tugas rutin, selalu mengalami konflik
dan frustasi karena be343rbagai masalah etik dan disiplin tidak diselesaikan dengan
baik, jarang dilakukan pembinaan etika profesi. Tenaga keperawatan juga memiliki
motivasi yang rendah serta kesempatan yang terbatas untuk meningkatkan
kemampuan profesinya melalui kegiatan-kegiatan audit keperawatan dan kebidanan
serta kegiatan pendidikan berkelanjutan. Agar profesionalisme dan pertumbuhan
profesi tenaga keperawatan dapat terjadi dan terus berkembang, maka diperlukan
suatu mekanisme dan sistem pengorganisasian yang terencana dan terarah yang diatur
oleh suatu wadah keprofesian yang sarat dengan aturan dan tata norma profesi
sehingga dapat menjamin bahwa sistem pemberian pelayanan dan asuhan
keperawatan dan kebidanan yang diterima oleh pasien, diberikan oleh tenaga
keperawatan dari berbagai jenjang kemampuan atau kompetensi dengan benar
(scientific) dan baik (ethical) serta dituntun oleh etika profesi keperawatan dan
kebidanan. Mekanisme dan sistem pengorganisasian tersebut adalah Komite
Keperawatan. Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau
profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada kepala/direktur
Rumah Sakit dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Komite Keperawatan bertugas membantu kepala/direktur Rumah Sakit
dalam melakukan kredensial, pembinaan disiplin dan etika profesi keperawatan dan
kebidanan serta pengembangan profesional berkelanjutan termasuk memberi
masukan guna pengembangan standar pelayanan dan standar asuhan keperawatan dan
kebidanan.
Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan integrase
sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai
tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan (Huber,
2000). Kelly dan Heidental (2004) menyatakan bahwa manajemen keperawatan dapat
didefenisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengawasan untuk mencapai tujuan. Proses manajemen dibagi
menjadi lima tahap yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepersonaliaan, pengarahan
dan pengendalian (Marquis dan Huston, 2010). Swanburg (2000) menyatakan bahwa
manajemen keperawatan adalah kelompok dari perawat manajer yang mengatur
organisasi dan usaha keperawatan yang pada akhirnya manajemen keperawatan
menjadi proses dimana perawat manajer menjalankan profesi mereka.
Manajemen keperawatan adalah proses kerja setiap perawat untuk memberikan
pengobatan dan kenyamanan terhadap pasien. Tugas manager keperawatan adalah
merencanakan, mengatur, mengarahkan dan mengawasi keuangan yang ada, peralatan
dan sumber daya manusia untuk memberikan pengobatan yang efektif dan ekonomis
kepada pasien (Gillies, 2000).
II. TUJUAN
1. Mengorganisasi kegiatan pelayanan keperawatan melalui penggabungan
pengetahuan, keterampilan dan ide-ide.
2. Menggabungkan sekelompok orang yang menyadari pentingnya sinergi dan
kekuatan berpikir agar dapat memperoleh output yang paling efektif.
3. Meningkatkan otonomi tenaga keperawatan dalam pengelolaan pelayanan
keperawatan di RS.

III. SASARAN
Perawat

IV. PELAKSANAAN

Hari /Bulan :Senin-Sabtu / 05-10 Agustus 2019


Pukul : 07.30-selesai
Tempat :Sekretariat Pusat Pengembangan Kesehatan Carolous (PKKC)
Jl Salemba raya no 41 Jakarta

V. BIAYA
No Biaya Perincian Total
1. Transportasi darat dari Rp. 900.000,- Rp. 900.000 ,-
Rumah - Bandara - Hotel
Luar Kota
2. Uang Makan Rp. 110.000,- x 6 hari Rp. 660.000,-
3. Uang Saku Rp. 82.500,- x 6 hari Rp. 495.000,-
3. Tiket Pesawat PP Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000 ,-
4. Biaya Pelatihan Rp. 6.250.000,- Rp. 6.250.000,-
5. Biaya Penginapan Rp. 500.000,- x 6 hari Rp. 3.000.000,-
TOTAL Rp. 12.805.000,-

VI. PESERTA
1. Ns. Forna Apriyani, S.Kep.
VII. EVALUASI
Untuk memantau hasil pelatihan yang telah dilaksanakan maka dibuat pelaporan hasil
pelatihan, menyerahkan sertifikat pelatihan dan sosialisasi

Way Huwi, 08 Juli 2019

Mengetahui,
Kabag Umum & Keuangan Plt Kasubag Keuangan Karu Diklat

Dr. Herdiana Eta Prananti Dewi Kurniati, S.E Eky Sauki

Menyetujui,
Direktur RS Airan Raya

Dr. Zuchrady, MM, PIA.

Anda mungkin juga menyukai