Anda di halaman 1dari 17

DAYA ULTRASONIK

Di susun oleh:

Muhammad Kausar 1713201024

M Fariz Husaini 1713201021

Monica Yolanda 1713201022

Meisye Herlen selfia 1713201019

Mas Ayu Fenny 1713201017

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI

TAHUN AJARAN 2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya

kami dapat menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Sholawat

beserta salam kami panjatkan puja dan puji syukur kepada baginda Muhammad SAW yang telah

membawa kita dari zaman yang gelap menuju ke zaman yang terang benderang ini.

Disini tujuan kami utama kami dalam membuat makalah ini adalah sebagai salah satu

cara untuk mendapatkan nilai yang menyangkut dengan hasil dari kegiatan belajar kami di

STIKes Harapan Ibu Jambi ini. Dari hasil makalah yang telah kami buat selama kurang dari 3

minggu ini memang masih banyak kesalahan dan kekurangan maka dari itu kami sangat

mengharapkan bimbingan dari Dosen Pembinmbing sendiri untuk membenarkan makalah yang

telah kami buat .

Selanjutnya tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada seluruh Teman – teman

yang telah membantu untuk menyelesaikan makalah ini sehingga terbentukah makalah ini.

Penulis

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan permasalahan ............................................................................ 2
1.3 Tujuan makalah .......................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN
Pengertian ultrasonik .......................................................................................... 5
Daya ultarasonik ................................................................................................ 6
Perinsip penggunaan ultrasonik ......................................................................... 6
Hal – hal Yang Didiagnosis Dengan Ultrasonik ...............................6
Penggunaan dalam bidang kedokteran .............................................................7
Penggunaan ultrasonik dalam pengobatan ...................................................... 7
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan ...................................................................................................... 9
3.2. Saran.. .......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknik nanoteknologi ultrasonik yang dikembangkan oleh para peneliti dari University of
Nottingham memungkinkan para tenaga medis untuk melakukan diagnosa tingkat seluler untuk
mendeteksi penyakit-penyakit berat. Teknologi tersebut mengaplikasikan ultrasonik untuk
melihat ke dalam sel. Sebelumnya, ultrasonik biasa digunakan untuk sonogram atau alat deteksi
janin. Komponen dari mesin yang baru ini akan ribuan kali lebih kecil dari mesin yang
sebelumnya ada.

Skala pengukuran yang digunakan cukup kecil sehingga diagnosa sel tunggal dapat dilakukan
pada tubuh manusia. Fungsi utamanya ditargetkan untuk lebih memahami struktur dan fungsi
sel, serta mempercepat deteksi abnormalitas yang menyebabkan penyakit-penyakit kronik,
seperti kanker.

Ultrasound itu sendiri merupakan gelombang suara yang frekuensinya terlalu tinggi untuk
didengar oleh pendengaran manusia, biasanya lebih dari 20 kHz. Ultrasound medis
menggunakan transduser elektrik seukuran kotak korek api untuk memproduksi gelombang
suara dengan frekuensi yang 100-1000 kali lebih tinggi lagi untuk memperoleh gambaran
seluruh tubuh.

Grup peneliti dari Nottingham berupaya untuk membuat versi yang lebih kecil lagi dari
semua teknologi ultrasonik yang selama ini ada. Transduser yang digunakan akan berukuran
sangat kecil hingga 500 buah alat tersebut bisa disusun selebar rambut manusia. Gelombang
suara yang dihasilkan pun akan ribuan kali lebih tinggi, mencapai jangkauan GHz.

Tantangan dari proyek ini tentu saja berpusat pada masalah teknik pembuatan. Untuk
memproduksi ultrasonik, dibutuhkan ultratransduser. Hal ini berarti membagi-bagi transduser
seukuran kotak korek api menjadi ukuran nano. Selanjutnya, perlu dirancang kabel-kabel halus
yang dapat menghubungkan alat mungil tersebut dengan sumber listrik. Masalah pelik ini
dijawab dengan membuat sebuah teknologi alat optik untuk meradiasikan cahaya laser yang
dapat menghasilkan ultrasonik.
1.2 Perumusan Masalah

Penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas yaitu :

1. Apa itu ultrasonik ?

2. Berapa daya ultrasonik ?

3. Apa prinsip penggunaan ultrasonik ?

4. Bagaimana penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk mengetahui fungsi ultrasonik
dalam kedokteran.

1.4 Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang akan diteliti tidak terlalu luas, maka dalam pembahasan
makalah ini dibatasi hanya pada pengertian ultrasonic, prinsip penggunaan
ultrasonic, daya ultrasonic, penggunaan dalam bidang kedokteran, dan sebab –
sebab ultrasonic berguna dalam kedokteran.

1.5 Manfaat Penulisan

Makalah ini dibuat agar bermanfaat bagi para pembaca secara umum dan bagi
penulis secara khususnya, diantara manfaat itu adalah :

1. Menambah wawasan dan pengalaman bagi penulis

2. Para pembaca dapat lebih memahami tentang ultrasonik dalam


kedokteran
1.6 Metode Penulisan

Penyusunan makalah ini memerlukan data – data yang berkaitan dengan


permasalahan yang akan diuraikan, sehingga dapat menunjang penyelesaian
makalah ini. Adapun metode yang penulis gunakan dalam penyusunan makalah
sebagai berikut :

v Kepustakaan

Penulis menggunakan kepustakaan seperti sumber – sumber buku yang


berkaitan dengan tema yang di ambil penulis untuk mempermudah dalam
pengumpulan data – data agar makalah ini dapat tersusun dengan baik dan
benar.

v Media elektronik

Selain kepustakaan, penulis juga menggunakan media elektronik dalam


pengumpulan data, seperti internet untuk memperkuat kebenaran isi makalah ini.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui secara terperinci tentang apa yang akan dibahas oleh
penulis, maka dalam sistematika ini dapat terlihat bahasan – bahasan yang akan
dibahas secara jelas lagi oleh penulis.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

1.4 Pembatasan Masalah

1.5 Manfaat Penulisan

1.6 Metode Penulisan

1.7 Sistematika Penulisan


BAB II PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Pengertian Ultrasonik

2.1.1 Magnet listrik

2.1.2 Piezo Electric

2.2 Daya Ultrasonik

2.3 Prinsip Penggunaan Ultrasonik

2.4 Penggunaan Dalam Bidang Kedokteran

2.4.1 Ultrasonik sebagai pelengkap diagnosis

2.4.2 Hal – hal yang didiagnosis dengan ultrasonic

2.4.3 Penggunaan ultrasonik dalam pengobatan

2.5 Sebab – sebab Ultrasonik Berguna Dalam Kedokteran

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

( ULTRASONIK DALAM KEDOKTERAN )

2.1 Pengertian Ultrasonik

Untuk mempelajari ultrasonik, kita harus mengingat terlebih dahulu tentang


penggolongan frekuensi bunyi. Ultrasonik adalah gelombang bunyi dengan
frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Ultrasonik dapat diproduksi dengan piranti magnet
listrik dan kristal piezo elektrik dengan frekuensi di atas 20.000 Hz.

2.1.1 Magnetik Listrik

Magnet listrik Jika batang ferromagnetik diletakkan pada medan magnet


listrik maka akan timbul gelombang bunyi ultrasonik pada ujung batang
ferromagnetik tersebut. Demikian pula jika batang ferromagnetik tersebut
dilingkari dengan kawat, kemudian dialiri listrik akan timbul gelombang ultrasonic
pada ujung batang ferromagnetik.

2.1.2 Piezo Electri

Kristal piezo electric ditemukan oleh Piere Curie dan Jacques pada tahun sekitar
1880; tebal Kristal 2,85 mm. apabila Kristal piezo electric dialiri tegangan listrik
maka lempengan Kristal akan mengalami vibrasi sehingga timbul frekuensi ultra;
demikian pula vibrasi Kristal akan menimbulkan listrik. Berdasarkan sifat itu maka
Kristal piezo electric dipakai sebagai transduser pada ultrasonografi.

2.2 Daya Ultrasonik

Frekuensi dan daya ultrasonik yang dipakai dalam bidang kedokteran menurut
kebutuhan; apabila ultrasonic yang digunakan maka frekuensi yang digunakan
sebesar 1 MHz sampai 5 MHz dengan daya 0,01 W/cm2. Apabila daya ultrasonik
ditingkatkan sampai 1 M/cm2 akan dipakai sebagai pengobatan, sedangkan untuk
merusakkan jaringan kanker dipakai daya 103 W/cm2.
2.3 Prinsip Penggunaan Ultrasonik

Efek Doppler merupakan dasar penggunaan ultrasonic yaitu terjadi perubahan


frekuensi akibat adanya pergerakan pendengar atau sebaliknya; dan getaran
bunyi yang dikirim ke tempat tertentu ( ke objek ) akan direfleksi oleh objek itu
sendiri.

Efek gelombang ultrasonik

Ultrasonik sama dengan gelombang bunyi hanya saja frekuensi yang sangat tinggi
dan mempunyai efek :

a. Mekanik

Yaitu membentuk emulsi asap/awan dan disintegrasi beberapa benda padat,


dipakai untuk menentukan lokasi batu empedu.

b. Panas

Nelson Heerich dan Krusen, menunjukkan bahwa sebagian ultrasonik mengalami


refleksi pada titik yang bersangkutan, sedangkan sebagian lagi pada titik tersebut
mengalami perubahan panas. Pada jaringan bisa terjadi pembentukan rongga
dengan intensitas yang tinggi.

c. Kimia

Gelombang ultrasonik menyebabkan proses oksidasi dan terjadi hidrolisis pada


ikatan polyester.

d. Efek biologis

Efek yang ditimbulkan ultrasonik ini merupakan gabungan dari berbagai efek
misalnya akibat pemanasan menimbulkan pelebaran pembuluh darah. Selain itu
ultrasonik menyebabkan peningkatan permeabilitas membran sel dan kapiler
serta merangsang aktifitas sel. Sesuai hokum Van’t Hoff ( menimbulkan panas )
oto mengalami paralyse daan sel – sel hancur; bakteri, virus dapat mengalami
kehancuran. Selain itu menyebabkan keletihan pada tubuh manusia apabila daya
ultrasonik ditingkatkan.

2.4 Penggunaan Dalam Bidang Kedokteran

Berkaitan dengan efek yang ditimbulkan gelombang ultrasonic dan sifat


gelombang bunyi ultra maka gelombang ultrasonic dipergunakan sebagai
diagnosis dan pengobatan.

2.4.1 Ultrasonik Sebagai Pelengkap Diagnosis

Kristal piezo electric yang bertindak sebagai transduser mengirim gelombang


ultrasonik mencapai pada dinding berlawanan, kemudian gelombang bunyi
dipantulkan dan diterima oleh transduser tersebut pula. Transducer yang
menerima gelombang balik akan diteruskan ke amplifier berupa gelombang listrik
kemudian gelombang tersebut ditangkap oleh CRT ( Ossiloskop ).

Gambaran yang diperoleh CRT tergantung tehnik yang dipergunakan. Ada 3


macam metode dalam memperoleh gambaran yaitu :

1. A Skanning

2. B Skanning

3. M Skanning

1. A Skanning

Disini yang akan dicari adalah besar amplitudo sehingga disebut A Bunyi yang
dihasilkan oleh piezo electric melalui transducer akan mencapai dinding b
kemudian dipantulkan ke dinding a dan diterima oleh transduser ( T ).
2. B Skanning

B Skanning ini disebut pula Bright scanning. Metode skanning ini banyak dipakai di
klinik oleh karena metode ini bisa memperoleh pandangan atau gambaran dua
dimensi dari bagian tubuh. Prinsip B skanning sama dengan A skanning, hanya
saja pada B skanning transducernya digerakkan (moving) sedangkan pada A
skanning transducernya tidak digerakkan.

Gerakan transducer mula – mula akan menghasilkan echo dapat dilihat adanya
dot (dot ini disimpan pada CRT) kemudian transducer digerakkan ke arah lain
menghasilkan echo pula sehingga kemudian tercipta suatu gambaran dua
dimensi.

Pada B skanning ini, operator boleh memilih 2 mode kontrol pada alat
elektronik; untuk mencapai nilai ambang agar memperoleh gambaran yang
dikehendakinya maka dipakai alat kontrol leading edge display.

Untuk mengatur cahaya benderang pada layar TV ( CRT = tabung sinar


katode ) yang sebanding dengan besarnya echo/gema yang dihasilkan oleh
transducer ultrasonic, maka dipakai alat gray-scale display.

3. M Skanning

M Skanning atau modulation scanning ini merupakan dua metode yang digunakan
dalam kaitan untuk memperoleh informasi gerakan alat – alat dengan
mempergunakan ultrasonic. Misalnya dalam hal mempelajari gerakan jantung dan
gerakan vulva, atau tehnik Doppler yang dipergunakan untuk mengukur aliran
darah.

Pada M Skanning dimana A akan dalam keadaan stasioner sedangkan echo yang
terjadi berupa dot dari B skan.
2.4.2 Hal – hal Yang Didiagnosis Dengan Ultrasonik

Sesuai dengan metode skanning yang dipakai maka ultrasonic dapat dipergunakan
untuk diagnosis :

1. A Skanning

Mendiagnosis tumor otak ( echo encephalo graphy ), memberi informasi tentang


penyakit – penyakit mata, daerah/lokasi yang dalam dari bola mata, menentukan
apakah cornea atau lensa yang opaque atau ada tumor – tumor retina.

2. B Skanning

a. Untuk memperoleh informasi struktur dalam dari tubuh manusia. Misalnya


hati, lambung, usus, mata, mamma, jantung janin.

b. Untuk mendeteksi kehamilan sekitar 6 minggu, kelainan dari uterus atau


kandung peranak dan kasus – kasus pendarahan yang abnormal, serta threatened
abortus ( abortus yang sedang berlangsung ).

c. Lebih banyak memberi informasi daripada X-ray dan sedikit resiko yang
terjadi. Misalnya X-ray hanya dapat mendeteksi kista yang radioopaque
sedangkan B skanning lebih banyak member petunjuk tentang tipe berbagai kista.

3. M Skanning

a. Memberi informasi tentang jantung, palpula jantung, pericardial effusion (


timbunan zat cair dalam kantung jangtung ).

b. M skanning mempunyai kelebihan yaitu dapat dikerjakan sembari pengobatan


berlangsung untuk menunjukan kemajuan dalam pengobatan.
2.4.3 Penggunaan Ultrasonik Dalam Pengobatan

Sebagaimana telah diketahui bahwa ultrasonik mempunyai efek kimia dan


biologi maka ultrasonik dapat dipergunakan dalam pengobatan.

Ultrasonik memberi efek kenaikkan temperature dan peningkatan tekanan;


efek ini timbul karena jaringan mengabsorpsi energy bunyi dengan demikian
ultrasonic dipakai sebagai diatermi/pemanasan. Daya ultrasonic yang dipakai
\sebesar beberapa W/cm2 dilakukan dalam 3 – 10 menit, dua kali sehari,
seminggu dilakukan 3 kali. Gelombang ultrasonic berbeda dengan gelombang
elektromagnetik dan panas yang ditimbulkan oleh ultrasonic sangat berbeda
dengan microwave diathermi. Hal ini dapat ditunjukkan melalui grafik.

Ultrasonic sebagai diatermi, intensitas yang dipakai 1 – 10 W/cm2 dengan


frekuensi sebesar 1 MHz pemindahan amplitude sebesar 10 W/cm2 ke dalam
jaringan 10-6 cm, maksimum tekanan 5 atm. Tekanan mula – mula maksimum,
berubah menjadi minimum dengan panjang gelombang 0,77 mm.

Selain itu ultrasonik dapat dipakai untuk menghancurkan jaringan ganas (


kanker ). Sel – sel ganas akan hancur pada beberapa bagian sedangkan di daerah
lain kadang – kadang menunjukkan rangsangan pertumbuhan; masih diselidiki
lebih lanjut.

Pada penderita Parkinson, penggunaan ultrasonik dalam pengobatan sangat


berhasil namun sangat disayangkan untuk mengfokuskan bunyi kea rah otak
sangat sulit. Sedangkan pada penyakit maniere ( maniere’s disease ) dimana
keadaan penderita kehilangan pendengaran dan kesetimbangan, apabila diobati
dengan ultrasonik dikatakan 95% berhasil baik; ultrasonik menghancurkan
jaringan dekat telinga tengah.
2.5 Sebab – Sebab Ultrasonik Berguna Dalam Kedokteran

Ø Ultrasonik jauh lebih aman daripada sinar X yang dapat merusak sel-sel tubuh
manusia karena ionisasi , maka ultrasonik lebih aman digunakan untuk melihat
janin dalam perut ibu dibandingkan sinar X.

Ø Ultrasonik ddapat digunakan terus-menerus unuk melihat pergerakan janin


atau lever seseorang, tanpa melukai atau menimbulkan resiko terhadap pasien.

Ø Ultrasonik dapat mengukur kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit,


sedangkan gambar yang dihasilkan sinar X adalah datar tanpa ada petunjuk
tentang kedalamannya.

Ø Ultrasonik dapat mendeteksi perbedaan jaringan-jaringan dalam tubuh yang


tidak dapat dilakukan sinar – X. Dengan ini ultrasonik kadang-kadang mampu
menemukan tumor atau gumpalan dalam tubuh manusia.

PENGGUNAAN ULTRASSONIK DALAM PENGOBATAN

USG 2 Dimensi

Melakukan pemeriksan dengan USG 2D umumnya hanya memberikan gambar


janin secara datar dan hanya secara garis besarnya saja sehingga hanya bisa
dimengerti oleh dokter.

Tapi hasil USG ini tetap bisa di gunakan untuk melihat organ organ internal bayi
pada pemeriksaan awal atau saat masih di trimester awal atau saat masih di
trimester awal, biasanya dokter akan menggunakan jenis USG 2D untuk
memeriksa kondisi janin

Pada USG 2D ini gambar yang terlihat akan tampak samar-samar, meskipun
gerakannya tetap terpantau dengan baik. Tapi jika dokter mencurigakan adanya
kelainan, biasanya disarankan untuk melakukan USG dengan dimensi yang lebih
tinggi
USG 3 Dimensi

Pemeriksaan menggunakan USG 3D akan memberikan gambaran janin yang lebih


detail. Selain itu gambar yang di hasilkan bisa di mengerti oleh ibu dan juga
anggota keluarga lainnya, serta bisa melihat anatomi tubuh janinnya dengan lebih
jelas misalnya dapat mendeteksi gangguan bibir sumbing

USG 4Dimensi

Pada pemeriksaan USG 4D gambar yang dihasilkan lebih detail dan akurat serta
bisa bergerak sehingga terlihat seperti sebuah film. USG 4D ini juga mampu
memvisualisasikan anggota tubuh lebih jelas, misalnya hidung janin mancung atau
pesek. Serta aktivitas janin di dalam perut seperti sedang menghisap jari,
menguap atau memainkan jarinya.

Selain itu pemeriksaan ini dapat mendeteksi kelainan yang terjadi secara lebih
dini, sehingga pengobatan yang diberikan lebih terarah. Kelainan yang dapat
dideteksi seperti menentukan usia kehamilan, kelainan plasenta atau mendeteksi
kehamilan ektopik. Keuntungan lain yang didapat adlah keluarga bisa
mendapatkan film janinnya dalam bentuk CD

Karenanya jika ingin melakukan pemeriksaan USG 3D atau 4D, sebaiknya


dilakukan setelah struktur janin bisa dideteksi atau ditemukannya kelainan pada
janin. Hal ini akan membuat pemeriksaan USG 3D atau 4D akan menjadi lebih
bermamfaat dan tidak buang-buang uang.

Satu hal yang harus diperhatikan jika ingin melakukan pemeriksaan USG 3D atau
4D adalah adalah akreditasi dari dokternya, sebaiknya USG 3D atau 4D dilakukan
oleh dokter yang memang sudah memiliki sertifikat.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ultrasonik adalah gelombang bunyi dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz.
Ultrasonik dapat diproduksi dengan piranti magnet listrik dan kristal piezo elektrik
dengan frekuensi di atas 20.000 Hz.

Daya ultrasonik ditingkatkan sampai 1 M/cm2 akan dipakai sebagai


pengobatan, sedangkan untuk merusakkan jaringan kanker dipakai daya 103
W/cm2.

Berkaitan dengan efek yang ditimbulkan gelombang ultrasonic dan sifat


gelombang bunyi ultra maka gelombang ultrasonic dipergunakan sebagai
diagnosis dan pengobatan.

Ada 3 macam metode dalam memperoleh gambaran yaitu :

1. A Skanning

2. B Skanning

3. M Skanning

3.2 Saran
Kepada para pembaca agar makalah ini dapat bermanfaat dan pula dapat
memamfaatkan ilmu dengan sebaik-baiknya , tidak pantang menyerah dalam
menuntuk ilmu karena ilmu merupakan tolak ukur kehidupan seseorang.

DAFTAR PUSTAKA

Dr.j.f.gabriel. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta : EGC

http://makalahcenter.blogspot.com/2010/03/materi-kajian-fisika-kesehatan.html

Anda mungkin juga menyukai