Laporan Kasus Asuhan Persalinan Normal
Laporan Kasus Asuhan Persalinan Normal
UNIVERSITAS ANDALAS
Oleh :
Pembimbing :
dr. H. Syahrial Syukur, Sp.OG
No MR : 14.90.87
Alamat : Sitiung I
Anamnesis :
RPD : Tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hati, ginjal, DM, dan
hipertensi. Riwayat alergi tidak ada
RPK : Tidak ada keluarga yang menderita penyakit keturunan, menular dan
kejiwaan
Sekarang
Riwayat Kontrasepsi : -
Riwayat Imunisasi : -
Pemeriksaan Fisik :
LILA : 24,7 cm
Nadi : 88x/menit
Nafas : 22x/menit
Temperatur : 36,80 C
Leher :
Thoraks :
Cor :
Pulmo :
Status Obstetrikus :
Abdomen
Palpasi :
L4 : Divergen
Perkusi : Tympani
VT : Ø 8-9 cm
Ketuban (+)
Os sakrum cekung
UPL: DIT dapat dilalui oleh satu tinju orang dewasa >10,5 cm
Laboratorium :
Hemoglobin : 10,2 gr%
Leukosit : 11.300 mm3
Trombosit : 214.000 mm3
Hematokrit : 32 %
Diagnosa :
Janin Hidup Tunggal Intra Uterine Presentasi Kepala UUK kiri melintang Hii-III
PERJALANAN PENYAKIT
PF : KU Kes TD Nd Nfs T
Abdomen :
Genitalia :
VT : Ø lengkap
Janin Hidup Tunggal Intra Uterine Presentasi kepala UUK depan HIII-IV
Sikap :
Pimpin mengedan
PERJALANAN PENYAKIT
LAPORAN PERSALINAN
Jam 12.00 terlihat adanya tanda kala II persalinan, yaitu ibu merasa ada
dorongan kuat untuk meneran, tekanan meningkat pada rektum dan
vagina, perineum tampak menonjol, vulva dan sfingter ani membuka.
Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah
120 menit (2 jam) meneran ( Primigravida) atau 60 menit ( 1 jam)
meneran (multigravida)
Jam 00.15 WIB, Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm
membuka vulva maka lindungi perineum dengan tangan kanan (dibawah
kain bersih dan kering), ibu jari pada salah satu perineum dan 4 jari
tangan pada sisi perineum yang lain. Tangan kiri menahan kepala bayi
untuk menahan posisi tetap fleksi saat keluar secara bertahap melewati
introitus dan perineum. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau
bernapas cepat dan dangkal.
Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang
sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi
Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian atas
kepala bayi.
Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat
dan potong di antara dua klem tersebut.
Pada pasien ini tidak terdapat lilitan tali pusat.
Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah ke perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan
atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas
( sanggah susur).
Lahir bayi perempuan, Bayi lahir cukup bulan, menangis kuat dan
bergerak aktif
Bayi dikeringkan mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah
dengan handuk / kain yang kering. Biarkan bayi diatas perut ibu.
Memeriksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uterus.
Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3
cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kearah distal ( ibu ) dan jepit
kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama
Pemotongan dan pengikatan tali pusat : Dengan satu tangan. Angkat tali
pusat yang telah dijepit ( lindungi perut bayi ), dan dilakukan
pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut. Kemudian dilakukan
pengikatan tali pusat.
Agar ada kontak kulit ibu kekulit bayi, bayi diletakkan tengkurap di dada
ibu. Lurus kan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada / perut ibu.
Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari puting payudara ibu dan selimuti bayi
Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva.
Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis,
untuk mendeteksi pelepasan plasenta. Tangan lain menegangkan tali
pusat.
Plasenta lahir spontan, lengkap 1 buah, berat ± 500 gram, ukuran 16x17x2,5 cm
dengan panjang tali pusat ± 50 cm, insersi parasentralis
Diagnosis :
Sikap :
Awasi kala IV
Terapi :
KALA IV
A : Demam (-), ASI (+/+), BAK (+), BAB (-), PPV (-)
PF : KU Kes TD Nd Nfs T
Abdomen :
Perkusi : Timpani
Genitalia :
Diagnosis :
Sikap :
Kontrol KU, VS, PPV
Diet TKTP
Mobilisasi dini
Breast care
Vulva hygiene
Terapi :
Rencana : Pindah KR
Follow up :
PF : KU Kes TD Nd Nfs T
Abdomen :
Perkusi : Timpani
Genitalia :
Sikap :
Kontrol KU,VS,PPV
Diet TKTP
Mobilisasi dini
Breast care
Vulva hygiene
Terapi :