Disusun Oleh :
Nama : DEVINA KRISTANTI
NIM : 2215901016
Kelas :A
LAPORAN KASUS
Disusun Oleh :
Nama : DEVINA KRISTANTI
NIM : 2215901016
Kelas :A
Disetujui :
Kepala Ruangan
Tanggal: 14 Januari 2023
Di: Puskesmas Bangkalan ( Sri Retno W., S.ST., Bd. )
NIP. 197005081991022001
Pembimbing Institusi
Tanggal: 14 Januari 2023
Di: Puskesmas Bangkalan ( Nor Indah H., S.Tr.Keb., M.Keb)
NIDN. 0713039006
Pembimbing Kasus
Tanggal: 14 Januari 2023
Di: Puskesmas Bangkalan ( Sri Retno W., S.ST., Bd. )
NIP. 197005081991022001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan
bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Kasus dengan judul “Asuhan
Kebidanan Pada Remaja dengan Dismenorhea Primer Di Puskesmas Bangkalan
Kabupaten Bangkalan”.
Bersama ini perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. Dr. M. Hasinudin, S. Kep., Ns., M. Kep, selaku Ketua STIKES Ngudia
Husada Madura.
2. Lelly Aprilia Vidayati, S. SiT. M. Kes, selaku Ketua Prodi Profesi Bidan
STIKES Ngudia Husada Madura.
3. Nor Indah Handayani, S.Tr.Keb., M. Keb, selaku dosen pembimbing praktek
profesi bidan stase asuhan kebidanan pada remaja / pra nikah.
4. Sri Retno Wahyuningsih, S.ST., Bd., selaku pembimbing klinis profesi bidan
stase asuhan kebidanan pada remaja / pra nikah di Puskesmas Bangkalan
Kabupaten Bangkalan.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi
kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan laporan asuhan
kebidanan ini.
Kami menyadari bahwa asuhan kebidanan ini jauh dari sempurna tetapi
kami berharap bisa bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
kebidanan.
2. Bagi Penulis
B. Perkembangan sosial
1. Pengalaman bersama pribadi-pribadi yang berbeda dengan dirinya,
baik dalam kelas, sosial, subkultur, maupun usia.
2. Pengalaman dimana tindakannya dapat berpengaruh pada orang lain.
3. Kegiatan saling tergantung yang diarahkan pada tujuan-tujuan
bersama (interaksi kelompok).
C. Konsep Kedewasaan
Karakteristik remaja (adolescence) adalah tumbuh menjadi
dewasa. Secara fisik, remaja ditandai dengan ciri perubahan pada
penampilan fisik dan fungsi fisiologis, terutama yang terkait dengan
kelenjar seksual. Sementara itu, secara psikologis remaja merupakan
masa dimana individu mengalami perubahan-perubahan dalam aspek
kognitif, emosi, sosial, dan moral antara masa anak-anak menuju
dewasa.
Terdapat bukti bahwa konsep diri remaja berbeda di berbagai
konteks dan remaja memandang diri berbeda jika berada teman sebaya
dibandingkan saat dengan orang tua dan guru.
Salah satu tugas perkembangan masa remaja adalah mencapai
nilai-nilai kedewasaan. Adapun ciri-ciri kedewasaan antara lain:
1. Emosi relatif lebih stabil (mampu mengendalikan emosi);
2. Mandiri (baik secara ekonomi, sosial, dan emosi);
3. Mampu melakukan upaya menyerahkan sumber daya dalam diri dan
lingkungan untuk memecahkan masalah.
4. Adanya interdependensi (saling ketergantungan) dalam hubungan
sosial.
5. Memiliki tanggung jawab.
6. Memiliki control diri yang adekuat (mampu menunda kepuasan,
melawan godaan, serta mengembangkan prestasi sendiri).
7. Memiliki tujuan hidup yang realistis.
8. Memiliki dan menghayati nilai-nilai keagamaan yang dianut.
9. Peka terhadap kepentingan orang lain.
10. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan (bersikap luwes),
bertindak secara tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang
dihadapi.
6. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
1. Pengertian
A. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan yang menyangkut segi
kuantitatif yang ditandai dengan peningkatan dalam ukuraan fisik
dan dapat diukur.
B. Perkembangan
Perkembangan adalah perubahan yang menyangkut aspek
kualitatif dan kuantitatif. Rangkaian perubahan dapat bersifat
progresif, teratur, berkesinambungan, serta akumulatif.
2. Aspek Pertumbuhan
Fungsi fisiologis dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan gizi.
Faktor lingkungan dapat memberi pengaruh yang kuat untuk lebih
mempercepat perubahan. Perubahan dipengaruhi oleh dua organ
penting, yaitu: hipotalamus, dan hipofisis. Ketika kedua organ ini
bekerja, ada tiga kelenjar yang dirangsang, yaitu: kelenjar gondok,
kelenjar anak ginjal, dan kelenjar organ reproduksi.
Ketiga kelenjar tersebut saling bekerjasama dan berinteraksi
dengan factor genetik maupun lingkungan.
Tabel Perubahan- perubahan yang Dipengaruhi oleh Hormon
Jenis
Perempuan Laki - laki
Perubahan
ASUHAN KEBIDANAN
GANGGUAN REPRODUKSI PADA NN. H USIA 19 TAHUN
DENGAN DISMINORHEA PRIMER
DI PUSKESMAS BANGKALAN
PENGKAJIAN
Hari : Senin
Tanggal : 09 Januari 2023
Tempat : Ruang KIA Puskesmas Bangkalan
Jam : 09.00 WIB
Pemberi Asuhan : Devina Kristanti, S.Tr.Keb.
IDENTITAS PASIEN :
Identitas Pasien Penanggungjawab
Nama : Nn. H Nama : Ny. H
Umur : 19 tahun Umur : 48 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Suku/bangsa : Madura/Indonesia Suku/bangsa : Madura/Indonesia
Alamat : Kelurahan Kraton Alamat : Kelurahan Kraton
I. DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan utama :
Saat menstruasi mengalami nyeri perut di perut bagian bawah, pusing,
bahkan bisa mual pada hari pertama dan kedua. tidak ada riwayat
penyakit endometriosis, kista, myoma dan kelainan rahim, nafsu makan
menurun saat menstruasi, istirahat terganggu, tidur tidak nyenyak karena
nyeri perut, dan olah raga jarang dilakukan.
2. Riwayat kesehatan :
a. Riwayat kesehatan terdahulu
Tidak pernah merasakan nyeri dada sebelah kiri, tidak berdebar-debar
serta tidak pernah berkeringat pada telapak tangan, tidak pernah
merasakan sesak napas, tidak pernah batuk dalam waktu yang lama
dan tidak berkeringat dimalam hari, tidak pernah sakit pada pinggang
kanan maupun kiri, tidak pernah menderita penyakit diabetes mellitus,
tidak pernah menderita penyakit malaria, dan tidak pernah menderita
penyakit HIV.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Saat ini tidak merasakan nyeri dada sebelah kiri, tidak berdebar-debar
serta tidak pernah berkeringat pada telapak tangan, tidak pernah sesak
napas, tidak pernah batuk dalam waktu yang lama dan tidak
berkeringat dimalam hari, tidak pernah sakit pada pinggang kanan
maupun kiri, minum banyak dimalam hari, tidak cepat lapar dan tidak
sering kencing, tidak pernah menderita penyakit malaria, dan tidak
mempunyai penyakit HIV.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit jantung, tidak ada
yang menderita penyakit asma, tidak ada yang menderita penyakit
TBC, tidak ada yang menderita penyakit ginjal, tidak ada yang
menderita penyakit diabetes mellitus, tidak ada yang menderita
penyakit malaria, dan tidak ada yang menderita penyakit HIV.
3. Riwayat menstruasi
Menarche usia 14 tahun, siklus haid teratur yaitu 28 hari, lama 7 hari,
ganti pembalut sebanyak 2 kali sehari, bau khas darah, warna merah
gelap, konsistensi cair disertai sedikit gumpalan darah, keluhan hari
pertama dan kedua haid dirasakan nyeri perut bagian bawah, ada
keputihan berwarna bening.
4. Aktifitas sehari-hari
a. Pola nutrisi
Makan 3x sehari dengan porsi sedang dan minum 6-7 gelas per hari
b. Personal hygine
Mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, ganti baju 2x sehari,
keramas 2x seminggu
5. Keadaan Psiko, Sosio dan Spiritual
a. Tanggapan dan dukungan keluarga tentang keluhannya
Cemas dan khawatir akan keluhannya sehingga ibunya menyuruh
untuk memeriksakan diri ke puskesmas
b. Ketaatan beribadah
Selalu shalat 5 waktu.
CATATAN PERKEMBANGAN
Praktikan
(Devina Kristanti)
Mengetahui,
(Nor Indah Handayani, S.Tr.Keb., M. Keb) (Sri Retno W., S.ST., Bd.)
NIDN. 0713039006 NIP.197005081991022001
BAB IV
PEMBAHASAN
Masa remaja merupakan masa peralihan dari pubertas ke dewasa, yaitu pada
umur 11 - 20 tahun. Pada masa peralihan tersebut individu matang secara
fisiologik, psikologik, mental, emosional, dan sosial. Masa remaja ditandai
dengan munculnya karakteristik seks primer, hal tersebut dipengaruhi oleh mulai
bekerjanya kelenjar reproduksi. Kejadian yang muncul saat pubertas adalah
pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, menarke,
dan perubahan psikis. Pada wanita, pubertas ditandai dengan terjadinya haid atau
menstruasi.
Haid merupakan proses keluarnya darah dari rahim melalui vagina setiap
bulan selama masa usia subur. Haid (menstruasi) merupakan proses pengeluaran
darah dari uterus disertai serpihan selaput dinding uterus pada wanita dewasa
yang terjadi secara periodic. Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram
rahim yang terjadi selama haid. Rasa nyeri timbul bersamaan dengan permulaan
haid dan berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari hingga mencapai puncak
nyeri. Dismenore terbagi menjadi dismenore primer dan sekunder.
Olahraga atau senam dismenore ini merupakan salah satu teknik relaksasi.
Olahraga atau latihan fisik dapat menghasilkan hormon endorphin. Endorphin
adalah neuropeptide yang dihasilkan tubuh pada saat relaks/tenang. Endorphin
dihasilkan di otak dan susunan syaraf tulang belakang. Hormon ini dapat
berfungsi sebagai obat penenang alami yang diproduksi otak yang melahirkan rasa
nyaman dan meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi rasa
nyeri pada saat kontraksi. Olahraga terbukti dapat meningkatkan kadar b-
endorphin empat sampai lima kali di dalam darah. Sehingga, semakin banyak
melakukan senam/olahraga maka akan semakin tinggi pula kadar b-endorphin.
Ketika seseorang melakukan olahraga/senam, maka b-endorphin akan keluar dan
ditangkap oleh reseptor di dalam hipothalamus dan sistem limbik yang berfungsi
untuk mengatur emosi. Peningkatan b-endorphin terbukti berhubungan erat
dengan penurunan rasa nyeri, peningkatan daya ingat, memperbaiki nafsu makan,
kemampuan seksual, tekanan darah dan pernafasan (Harry,2007). Sehingga
olahraga atau senam akan efektif dalam mengurangi masalah nyeri terutama nyeri
dismenore.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengkajian asuhan kebidanan gangguan reproduksi
pada Nn. H usia 19 tahun dengan dismenorea primer di Puskesmas
Bangkalan, penulis dapat mengambil kesimpulan :
5.1.1 Dengan manajement varney dapat meningkatkan keterampilan dan
sikap yangan harus dilakukan bidan dalam memberikan asuhan secara
tepat, cermat, menyeluruh
5.1.2 Dengan manajement varney dapat meningkatkan kemampuan bidan
dalam hal pengetahuan didapatkan hasil pengkajian pada Nn. H umur
19 tahun dengan dimenorea primer: Alasan data nyeri pada perut
bagian bawah pada saat datang bulan. Keadaan umum : Baik,
Kesadaran : composmentis, TD : 130/70 mmHg, N : 80x/menit, R :
24x/menit, S : 37oC, tidak ada riwayat penyakit yang membahayakan,
pasien sudah tau apa yang terjadi dengan dirinya. Asuhan Kebidanan
yang diberikan yaitu memberikan informasi tentang dismenorhea
primer, mengajarkan teknik/cara mengurangi nyeri, menganjurkan
pasien untuk melakukan senam disminore dan istirahat yang cukup,
pasien mau minum air putih ± 8 gelas perhari, pasien sudah
mendapatkan terapi, dan pasien bersedia kembali bila belum sembuh
atau terjadi nyeri yang hebat.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi tenaga kesehatan
Bagi tenaga kesehatan dapat memberikan asuhan kebidanan
pelayanan dan penyuluhan kepada masyarakat sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan khususnya pada remaja putri dengan dismenore
primer.
5.2.2 Bagi pasien
Setelah diberikan asuhan kebidanan, pasien diharapkan memahami
cara mengurangi nyeri pada dismenore primer.
5.2.3 Untuk Keluarga
Hendaknya memberikan dukungan kepada pasien baik mental maupun
spiritual.
DAFTAR PUSTAKA
Anurogo, D & Wulandari, A 2011, Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid, Andi,
Yogyakarta.
Aulia 2009, Kupas Tuntas Menstruasi, Milestone, Yogyakarta.
Badiad, A. 2002. Endokrin. Jakarta: Media Aeskulapius.
Bobak, L. J 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4, EGC, Jakarta.
Calis, K. A 2017, Dysmenorrhea.https://emedicine.medscape.com/article/253812-
overview
Harry. Mekanisme endorphin dalam tubuh. 2007. Available at
Http:/klikharry.files.wordpress.com/2007/02/1.doc + endorphin + dalam +
tubuh. Diposkan tanggal 10 Januari 2009
Mempersiapkan pasien alat- alat, dan bahan yang di butuhkan sesuai SOP
Apa yang perlu saya perhatikan dalam mempelajari topik ini ? Bagaimana
perencanaannya ?
-Senam dismenorea
Bagi saya, satu hal yang paling penting dalam learning outcome tersebut adalah:
Pengurangan skala nyeri pada saat sebelum dan sesudah dilakukan senam
dismenore sangat signifikan
Learning outcome yang paling saya butuhkan untuk terus saya kerjakan adalah :
Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dalam
satu kelompok (one group pre test – post test design)
Saya akan mengembangkan pembelajaran saya di bidang ini melalui :
Quasi eksperimen dalam satu kelompok (one group pre test – post test
design)
Masalah-masalah yang saya temui selama proses pembelajaran klinik pada topik
ini adalah, dan Saya berencana untuk membahasnya melalui:
3. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicable (dapat
diterapkan) dalam praktek sehari-hari?
NNT/f =1/0,5 = 2
1/ (PEERxRRR) = 1/0 = 1
D. Evaluasi Pembelajaran
Hal ini bisa berguna bagi remaja putri, dengan kurangnya rasa nyeri
saat menstruasi maka aktivitas keseharian remaja tidak akan terganggu.
NIM : 2215901016
NIM : 2215901016
NIM : 2215901016
NIM : 2215901016