Anda di halaman 1dari 11

RESUME

PENDIDIKAN IPS SD
tentang
METODA dan PENDEKATAN

Kelompok 2 (Seksi 14-BB 02)

Anggota :
Egi Rahmad Riadi (14121017)
Erni Hastuti (14129072)
Muspita Anjelia (14129088)
Novi Gusniyeti (14129148)

Dosen Mata Kuliah:


Dra. Farida S,M.Si

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Semester Januari - Juni 2017
A. Pendekatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran merupakan bagian yang paling penting dalam

implementasi kurikulum. Untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi

pembelajaran, dapat diketahui melalui kegiatan pembelajaran. Oleh karena

itu, dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tersebut seorang pengajar

sudah seharusnya mengetahui bagaimana membuat kegiatan pembelajaran

berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran.

1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dalam prosesnya termasuk salah satu

faktor yang menentukan keberhasilan belajar siswa.

Agustina (2012:364) mengemukakan bahwa “pendekatan

pembelajaran merupakan suatu konsep atau prosedur yang digunakan

dalam membahas suatu bahan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran

dapat memudahkkan siswa memahami pelajaran dan juga belajar yang

menyenangkan” .

Menurut Wina (2013:127) “pendekatan pembelajaran dapat

diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses

pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu

proses yang sifatnya masih sangat umum”.

Senada dengan pendapat di atas, Taufina (2012:39)

mengemukakan “pendekatan sebagai titik tolak atau sudut pandang

kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan

tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di


dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode

pembelajaran dengan cakup anteoretis tertentu”.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran

adalah sebagai titik tolak atau sudut pandang guru terhadap proses

pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu

proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,

menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan

cakupan teoritis tertentu.

2. Macam-macam PendekatanPembelajaran

Untuk menciptakan dan mengembangkan suasana pembelajaran

yang efektif dan efisien pendidik perlu mengetahui berberapa macam

pendekatan dalam pembelajaran. Dengan mengetahui pendekatan

tersebut seorang pendidik mampu melaksanakan proses pembelajaran

dengan baik.

Menurut Roy Killen dalam Wina (2009: 127) pendekatan

dalam pembelajaran terdiri dari:

1) Pendekatan yang berpusat pada siswa, adalah kegiatan


pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya
kepada peserta didik untuk terlibat dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Pendekatan ini
menekankan bahwa peserta didik adalah pemegang peran
dalam proses keseluruhankegiatanpembelajaran, sedangkan
pendidik berfungsi untuk memfasilitasi pesertadidik untuk
melakukan kegiatan pembelajaran; 2) pendekatan yang
berpusat pada guru, adalah kegiatan pembelajaran yang
menekankan terhadap pentingnya aktivitas pendidik dalam
mengajar atau membelajarkan peserta didik, perencana,
pelaksanaan dan penilaian proses serta hasil pembelajaran
dilakukan dan dikendalikan oleh pendidik. Sedangkan, peserta
didik berperan sebagai pengikut kegiatan yang ditampilkan
oleh pendidik.

Senada dengan hal itu, Taufina (2012:39) mengemukakan


bahwa terdapat dua jenis pendekatan dalam pembelajaran, yaitu: “1)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa
(student centered approach) dan 2) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach)”.
Jadi, dapat disimpulkan pendekatan dalam pembelajaran terdiri
dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa (student
centered approach) dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi
pada guru (teacher centered approach).

B. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan
oleh guru dalam proses pembelajaran yang hendak dicapai, semakin
tepat metode yang digunakan oleh seorang guru maka proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Taufina (2012: 52) mengemukakan bahwa metode pembelajaran
adalah “prosedur, urutan langkah-langkah, serta cara yang digunakan
guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran”.
Menurut Suyono (2011:19) metode pembelajaran adalah
“seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan
pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang akan
dilaksanakan”.
Senada dengan pendapat di atas, Abdul (2014:150)
mengemukakan metode pembelajaran adalah “cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal”.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah
prosedur, urutan langkah-langkah, serta cara yang digunakan guru
dalam pencapaian tujuan pembelajaran termasuk pilihan cara
penilaian yang akan dilaksanakan.

2. Macam-macam Metode pembelajaran


Penggunaan metode pembelajaran sangat penting karena dengan
metode guru dapat merencanakan proses pembelajaran yang utuh dan
bersistem dalam menyajikan materi pembelajaran.
Menurut Wina (2013: 147-162) berberapa metode pembelajaran
yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran, yaitu:“a) metode ceramah; b) metode demonstrasi; c)
metode diskusi; d) metode simulasi”.

a. Metode Ceramah
Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan
pelajaran melalui penuturan (lecturer) secara lisan atau penjelasan
langsung kepada sekolompok siswa. Metode ceramah mempunyai
berberapa kelebihan, yaitu: 1) ceramah merupakan metode yang
‘murah’ dan ‘mudah’ untuk dilakukan;2) ceramah dapat menyajikan
materi pelajaran yang luas;3) ceramah dapat memberikan pokok-
pokok materi yang perlu ditonjolkan;4) melalui ceramah, guru dapat
mengontrol keadaan kelas, oleh karena sepenuhnya kelas merupakan
tanggungjawab guru yang memberikan ceramah;5) organisasi kelas
dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana.
Di samping berberapa kelebihan di atas, metode ceramah juga
memiliki berberapa kelemahan, yaitu: 1) materi yang dapat dikuasai
siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai
guru;2) ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat
mengakibatkan terjadinya verbalisme. Verbalisme adalah ”penyakit”
yang sangat mungkin disebabkan oleh proses ceramah. Oleh karena
itu, dalam proses penyajiannya guru hanya mengandalkan bahasa
verbal dan siswa hanya mengandalkan kemampuan auditifnya;3) guru
yang kurang memiliki kemampuan bertutur kata yang baik, ceramah
sering dianggap sebagai metode yang membosankan;4) melalui
metode ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa
sudah mengerti atau belum dari apa yang telah dijelaskan.

b. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar
tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari
penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun, dalam proses
demonstrasi peran siswa hanya sekedar memerhatikan, tetapi
demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret.
Ada berberapa kelebihan dari metode demonstrasi, yaitu: 1)
melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat
dihindari, sebab siswa disuruh langsung memerhatikan bahan
pelajaran; 2) proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak
hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi; 3)
dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki
kesempatan untuk membandingkan teori dan kenyataan.
Di samping berberapa kelebihan di atas, metode demonstrasi
juga memiliki berberapa kelemahan, yaitu: 1) metode demonstrasi
memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang
memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode
ini tidak efektif lagi; 2) demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-
bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini
memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan
metode ceramah; 3) demonstrasi memerlukan kemampuan dan
keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja
lebih profesional.
c. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang
menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode
ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab
pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa serta,
untuk membuat suatu keputusan.
Ada berberapa kelebihan dari metode diskusi, yaitu: 1) metode
diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif;2) dapat melatih
untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap
permasahan;3) dapat melatih siswa untuk mengemukakan pendapat
atau gagasan secara verbal. Di samping itu, diskusi juga bisa melatih
siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
Di samping berberapa kelebihan di atas, metode diskusi juga
memiliki berberapa kelemahan, yaitu:1) sering terjadi pembicaraan
dalam diskusi dikuasai oleh dua atau tiga orang siswa yang memiliki
keterampilan berbicara;2) kadang-kadang pembahasan dalam diskusi
meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur;3) memerlukan waktu
yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
direncanakan;4) dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang
bersifat emosional yang tidak terkontrol.
Ada berberapa macam jenis diskusi yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran, yaitu: 1) diskusi kelas, 2) diskusi kelompok
kecil, 3) simposium, 4) dan diskusi panel.

d. Metode Simulasi
Simulasi berasal dari simulate yang artinya berpura-pura atau
berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat
diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan
sitausi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau
keterampilan tertentu.
Ada berberapa kelebihan dari metode simulasi, yaitu: 1)
simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam meghadapi
situasi yang sebenarnya; 2) simulasi dapat mengembangkan
kreativitas siswa; 3) simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya
diri siswa; 4) memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang
problematis; 5) simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam
proses pembelajaran.
Di samping memiliki kelebihan, metode simulasi juga
mempunyai berberapa kelemahan diantaranya: 1) pengalaman yang
diperoleh melaui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan
kenyataan di lapangan; 2) pengelolaan yang kurang baik, sering
simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran
menjadi terabaikan; 3) faktor psikologis seperti rasa malu dan takut
sering memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.
Metode simulasi terdiri dari berberapa jenis, yaitu: 1)
sosiodrama; 2) psikodrama; dan 3) role playing.

Depdiknas (dalam Abdul, 2014: 194-230) mengemukakan berberapa


metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan
strategi pembelajaran, yaitu: “1) metode ceramah; 2) metode demonstrasi;
3) metode diskusi; 4) metode simulasi; 5) metode tugas dan resitasi; 6)
metode tanya jawab; 7) metode kerja kelompok; 8) metode problem solving;
9) metode sistem regu; 10) metode latihan; dan 11) metode karyawisata”.
Senada dengan pendapat di atas, Taufina (2012: 43-51)
mengemukakan beberapa metode pembalajaran, yaitu: “1) metode ceramah,
2) metode tanya jawab, 3) metode demonstrasi, 4) metode penemuan, 5)
metode karyawisata, 6) metode pemberian tugas, 7) metode diskusi, 8)
metode kerja kelompok, 9) dan metode latihan”.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa macam-macam
metode pembelajaran, yaitu: metode ceramah, metode demonstrasi,
metode diskusi, metode simulasi, metode tugas dan resitasi, metode tanya
jawab, metode kerja kelompok, metode problem solving, metode sistem,
metode latihan, dan metode karyawisata.
C. Penentuan Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Menurut Wina (2009:130) mengemukakan bahwa dalam menentukan

pendekatan dan metode pembelajaran ada pertimbangan yang harus

diperhatikan, yaitu:

Pertimbangan dengan tujuan yang ingin di capai, pertanyaan-


pertanyaan yang dapat diajukan adalah:1)apakah tujuan pembelajaran
yang ingin di capai berkenaan dengan aspek, kognitif, afektif, atau
psikomotor; 2)bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang
inign dicapai; 3) apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan
keterampilan akademis.Pertimbangan yang berhubungan dengan
bahan atau materi pembelajaran: 1) apakah materi pelajaran itu
berupa fakta konsep, hukum, atau teori tertentu; 2) apakah untuk
memepelajari materi pembelajaran itu memerlukan prasyarat tertentu
atau tidak; 3) apakah tersedia buku-buku sumber untuk mempelajari
materi.Pertimbangan dari sudut siswa; 1)apakah sesuai dengan
tingkat kematangan siswa; 2) apakah sesuai dengan minat, bakat, dan
kondisi siswa; 3) apakah sesuai dengan gaya belajar siswa.
Pertimbangan-pertimbangan lainnya, dapat dilihat dari; 1) apakah
untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu metode saja; 2)
apakah pendekatan dan metode itu memiliki nilai efektivitas dan
efesiensi.

Senada dengan hal itu, Winarno dalam Syaiful (2010:89)


mengemukakan penentuan pendekatan dan metode dipengaruhi oleh
beberapa faktor, sebagai berikut:
1)Anak didik, adalah manusia berpotensi yang memerlukan
pendidikan. Di sekolah, guru yang berkewajiban mendidiknya.
Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual, dan
psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan pendekatan atau
metode pembelajaran mana yang sebaiknya dipakai dalam
menciptakan lingkungan belajar yang kreatif demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan; 2) Tujuan, adalah sasaran yang
dituju dari setiap kegiatan belajar-mengajar. Pendekatan
ataupunmetode yang dipilih guru harus sejalan dengan taraf
kemampuan anak didik dan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan; 3) Situasi, situasi kegiatan belajar mengajar yang guru
ciptakan tidak selamanya sama dari hari ke hari.Guru harus memilih
pendekatan atau metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi yang
diciptakan itu; 4)Fasilitas, merupakan hal yang mempengaruhi
pemilihan dan penentuan pendekatan atau metode pembelajaran.
Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di
sekolah; 5) Guru, setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda.
Latar pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi yang
dimilikinya. Kurangnya penguasaan terhadap pendekatan dan metode
pembelajaran menjadi kendala dalam memilih dan menentukan
pendekatan atau metode yang cocok.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan pendekatan atau

metode pembelajaran beberapa hal yang harus diperpertimbangkan yaitu

tujuan yang ingin dicapai, bahan atau materi pembelajaran, kondisi siswa,

situasi kelas, fasilitas dan keterampilan guru.

D. Perbedaan Pendekatan dan Metode

Dalam melaksanakan pembelajaran, guru cenderung sukar

membedakan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Menurut Taufina (2012 : 52) perbedaan pendekatan, metode, dan

teknik pembelajaran,yaitu :

Pendekatan pembelajaran adalah konsep dasar yang mewadahi,


menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoritis tertentu. Metode pembelajaran adalah
prosedur, urutan langkah-langkah, dengan cara yang digunakan guru
dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran
merupakan jabaran dari pendekatan, satu pendekatan dapat dijabarkan
kedalam berbagai metode pembelajaran. Dari metode, teknik
pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis di kelas
saat pembelajaran berlangsung. Teknik adalah cara konkret yang
dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dapat berganti-
ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.

Sedangkan menurut Wina (2013 : 128) perbedaan pendekatan,

metode, dan teknik pembelajaran,yaitu :

Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita


terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran adalah

konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari

metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Metode

pembelajaran adalah prosedur, urutan langkah-langkah, dengan cara yang

digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai