Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ETIKA

Oleh :

dr Fuad Nasrulhaq Mulyana 04102722024001

dr Stevani 04102722024002

dr Agung Wicaksono 04102722024003

dr Riandri Lingga Gunawan 04102722024004

dr M Anugerah Yusro 04102722024005

dr Achmad Perwira Kevin 04102722024006

PPDS Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif

Pembimbing :

dr Rizal Sanif, SpOG (K)

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RUMAH SAKIT DR MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

2020
1. Telusur kasus pelayanan kesehatan di unit gawat darurat

Pada suatu hari di UGD RSMH terdapat Residen Anestesiologi dan Terapi Intensif
yang sedang bertugas jaga dan mendapatkan kasus adanya pasien dengan penurunan
kesadaran setelah mengalami kecelakaan dan terdapat perdarahan di kepalanya, pasien
dijadwalkan untuk dilakukan operasi evakuasi perdarahan segera, Residen anestesiologi
menjelaskan semua prosedur tindakan dari apa tindakannya, apa saja yang akan
dilakukan, kemungkinan risiko dan komplikasi yang mungkin dialami akibat tindakan
ini. Keluarga pasien setelah mendengarkan penjelasan dokter, menyetujui tindakan
tersebut dan setelah dilakukan operasi pasien di haruskan dirawat di ruang perawatan
intensif, karena penuh maka pasien sementara dirawat di P1 emergency. Saat ini
kesadaran pasien di E2M5Vterintubasi dan terpasang drain di kepala pasien. Keluarga
pasien ada yang merupakan perawat di rumah sakit dan dengan bantuan dari keluarga
pasien ini didapatkan ruangan dan pasien dipindahkan ke ruangan ICU.
Di ICU Residen Anestesi langsung memberikan pertolongan langsung dengan
memberikan terapi sesuai dengan kebutuhan pasien dan dilakukan pemasangan restrain
karena pasien gelisah dan ditujukan agar pasien tidak mencabut alat yang terpasang di
tubuhnya. Saat terpasang ventilator maka sering dilakukan penyedotan lendir pada selang
intubasinya.

2. Carilah jawaban menurut langkah – langkah pembuatan keputusan etik

Langkah- langkah Pengambilan Keputusan yang Etis

1) Menentukan fakta-fakta
2) Mengidentifikasi para pemegang kepentingan dan mempertimbangkan situasi-
situasi dari sudut pandang mereka
3) Mempertimbangkan alternatif-alternatif yang tersedia juga disebut dengan
“imajinasi moral”
4) Mempertimbangkan bagaimana sebuah keputusan dapat memengaruhi para
pemegang kepentingan, membandingkan dan mempertimbangkan alternatif-
alternatif berdasarkan:
a. Konsekuensi-konsekuensi
b. Kewajiban-kewajiban, hak-hak, prinsip-prinsip
c. Dampak bagi integritas dan karakter pribadi

5) Membuat sebuah keputusan


6) Memantau hasil

Pembahasan :
Langkah pertama dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab secara etis
adalah menentukan fakta-fakta dalam situasi tersebut, membedakan fakta-fakta dari opini
belaka, adalah hal yang sangat penting. Perbedaan persepsi dalam bagaimana seseorang
mengalami dan memahami situasi dapat menyebabkan banyak perbedaan etis. Sebuah
penilaian etis yang dibuat berdasarkan penentuan yang cermat atas fakta-fakta yang ada
merupakan sebuah penilaian etis yang lebih masuk akal daripada penilaian yang dibuat
tanpa fakta. Seseorang yang bertindak sesuai dengan pertimbangan yang cermat akan
fakta telah bertindak dalam cara yang lebih bertanggung jawab secara etis daripada orang
yang bertindak tanpa pertimbangan yang mendalam. Sebaiknya pada kasus diatas sang
residen senior harusnya mencari & menggali fakta yang dalam (pemeriksaan lebih
cermat)

Langkah kedua dalam pengambilan keputusan yang etis yang bertanggung jawab
mensyaratkan kemampuan untuk mengenali sebuah keputusan atau permasalahn sebagai
sebuah keputusan etis atau permasalahan etis. Pada kasus diatas, terlihat dokter
anestesiologi harus mampu mengevaluasi kondisi kritis pasien dan bersama dengan
dokter bedah saraf menentukan penanganan yang tepat pada pasien dengan cepat
termasuk seperti operasi evakuasi perdarahan.

Langkah ketiga melibatkan satu dari elemen vitalnya. Kita diminta untuk
mengidentifikasi dan mempertimbangkan semua pihak yang dipengaruhi oleh sebuah
keputusan, orang-orang ini biasa disebut dengan para pemangku kepentingan
(stakeholder).

Langkah keempat dalam proses pengambilan keputusan adalah membandingkan dan


mempertimbangkan alternatif-alternatif. Salah satu cara yang paling mudah adalah
menempatkan diri terhadap posisi orang lain. Pada kasus diatas, dokter harus
memperhatikan hak-hak pasien termasuk dijelaskan semua tindakan yang akan
dilakukan pada pasien.

Langkah kelima adalah pengambilan keputusan yang terbaik menurut segala


pertimbangan dan langkah – langkah yang sudah diuraikan diatas

Langkah keenam diakhiri dengan evaluasi yang merupakan langkah terakhir dalam
proses pengambilan keputusan sebagai sarana untuk menilai apakah keputusan kita sudah
berdampaka baik atau malah tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Selain itu dalam praktik kedokteran Indonesia mengacu kepada kepada 4 kaidah dasar moral
yang sering juga disebut kaidah dasar etika kedokteran atau bioetika, yaitu:

 Beneficence

 Non - Maleficence

 Justice

 Autonomi

Pada kasus diatas

 Prinsip etik autonomy, pada kasus diatas ketika dijelaskan dengan jelas mengenai
tindakan apa yang akan dilakukan, ini sudah tepat mengingat ini menghargai hak
automony pasien untuk memilih tindakan yang akan dilakukannya. Akan tetapi, ketika
pasien sudah masuk ke ruangan perawatan intesif, disini dokter langsung memberikan
pertolongan langsung misalnya memberikan terapi sesuai dengan kebutuhan pasien
tanpa memberitahukan keluarga pasien tentang tindakan yang diberikan apakah
keluarga pasien setuju atau tidak setuju akan tindakan yang diberikan kepada pasien
dan ini bisa melanggar hak autonomy pasien.
 Pinsip non-maleficence dan beneficence (tidak mencederai/melukai pasien dan
memberikan manfaat) yaitu pada pasien yang tidak sadar dan gelisah maka dipasang
restrein, pada pemasangan restrein mengakibatkan luka lecet pada kulit pasien yang
dapat mengakibatkan kerugian bagi pasien. Pada pemberian tindakan penyedotan lendir
(suction) dari satu pasien ke pasien yang lain yang dapat mengakibatkan terjadinya
infeksi silang kepada pasien kepada pasien yang satu lagi dan dapat mengakibatkan
munculnya penyakit baru.
 Prinsip justice (keadilan) apabila ada keluarga salah satu dari anggota yang bekerja di
rumah sakit tersebut perawatannya berbeda dengan pasien lain dan segala administrasi
di dalamnya akan sangat mudah padahal perawat harus berlaku adil dalam memberikan
pelayanan keperawatan dengan tidak membedakan status sosial dan ekonominya akan
tetapi pelayanan keperawatan diberikan sesuai dengan kebutuhan dan keselamatan jiwa
si pasien.

Anda mungkin juga menyukai