2019
Home About me Sampling Pengujian IS0/IEC 17025 Peraturan Ketertelusuran Jafung Daftar Publikasi
Home » Pengujian/Validasi Metode » Batas Deteksi Metode Pengujian Khlorida Dalam Air dan Air NEWEST POST
Limbah Secara Titrasi
POPULAR POSTS
Batas Deteksi Metode Pengujian Khlorida Dalam Air dan Air
Limbah Secara Titrasi
Kesalahan Acak dan Kesalahan Sistematika
(Systematic and Random Error)
Batas deteksi metode (method detection level, MDL) pengujian merupakan
kemampuan sekaligus keterbatasan laboratorium dalam menerapkan suatu metode Penentuan akurasi melalui uji perolehan
pengujian tertentu pada kadar rendah metode tersebut. Penentuan batas deteksi kembali (Recovery test, %R)
bertujuan untuk menghindari penulisan laporan hasil pengujian tidak terdeteksi (not
Linearitas Kurva Kalibrasi Parameter Kualitas
detectable, ND) yang merupakan informasi tidak informatif jika tidak
Lingkungan
mencantumkan nilai batas deteksi metode tersebut.
Penentuan MDL secara titrimetri berbeda dengan penentuan MDL untuk metode
pengujian yang menggunakan kimia instrumentasi. Batas deteksi metode pengujian
secara titrimetri didefinisikan sebagai jumlah terkecil titran yang ditambahkan
selama titrasi yang dapat menyebabkan perubahan kimia (titik ekivalen). Jumlah
tetesan terkecil titran yang baik untuk reprodusibilitas dalam penentuan batas
deteksi metode pengujian secara titrimetri adalah 5 – 10 tetes.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka buret yang digunakan untuk menentuan
MDL secara titrimetri harus ditentukan terlebih dahulu. Secara eksperimental dapat
diketahui bahwa 1 tetes buret 25 mL menghasilkan volume 0,05 mL titran. Sebagai
contoh menentukan MDL untuk pengujian Khlorida dalam air dan air limbah secara
titrimetri, sebagaimana dibawah ini:
28 komentar:
Reply
Replies