Makalah Hakikat Tassawuf Dan Kaitannya Dengan Kajian Akhlak Kelompok 2
Makalah Hakikat Tassawuf Dan Kaitannya Dengan Kajian Akhlak Kelompok 2
Disusun Oleh :
1. Hadi
2. Ita Juwita Sari
3. Siti Masyitoh (B)
Kelas 2E
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
(IAI BBC)
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji serta syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT.
Pencipta alam semesta, dan segala sesuatu yang ada diantara langit dan bumi, yang telah
memberi limpahan karunia dan berbagai nikmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Menyadari banyaknya keterbatasan yang ada pada kami sehingga dalam penyusunan
makalah ini tidak sedikit terdapat kesalahan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan guna memperbaiki kinerja kami dalam penyusunan yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latarbelakang
Ada beberapa sumber perihal etimologi dari kata "Sufi". Pandangan yang umum
adalah kata itu berasal dari Suf ()صوف, bahasa Arab untuk wol, merujuk kepada jubah
sederhana yang dikenakan oleh para asetik Muslim. Namun tidak semua Sufi mengenakan
jubah atau pakaian dari wol. Ada juga yang berpendapat bahwa sufi berasal dari kata saf,
yakni barisan dalam sholat. Suatu teori etimologis yang lain menyatakan bahwa akar kata
dari Sufi adalah Safa ()صفا, yang berarti "kemurnian". Hal ini menaruh penekanan pada
Sufisme pada kemurnian hati dan jiwa.[2] Teori lain mengatakan bahwa tasawuf berasal dari
kata Yunani theosofie artinya ilmu ketuhanan.
Tasawuf merupakan cabang imu yang menekankan dimensi rohani daripada materi,
akhirat daripada dunia fana, dan bathin daripada lahir. Nilai spiritual seperti keikhlasan
ibadah dan kerinduan kepada Allah merupakan tujuan pokok tasawuf. Para sufi berzuhud,
menerima keputsan Allah SWT dengan hati lapang dan berdzikir hingga mencapai kesatuan
wujud.
1.2 RumusanMasalah
a. Apapengertianakhlaktasawuf ?
b. Kajian-kajianakhlaktasawuf?
1.3 TujuanMakalah
a. Memahamipengertianakhlaktasawuf
b. Memahamikajian-kajianakhlaktasawuf
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PengertianAkhlak
Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu
keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.Akhlak merupakan
bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku,
atau tabiat.Cara membedakan akhlak, moral, dan etika, yaitu dalam etika, untuk menentukan
nilai perbuatan manusia baik atau buruk menggunakan tolok ukur akal pikiran atau rasio,
sedangkan dalam moral dan susila menggunakan tolok ukur norma-norma yang tumbuh dan
berkembang dan berlangsung dalam masyarakat (adat istiadat), dan dalam akhlaq
menggunakan ukuran Al Qur’an dan Al Hadis untuk menentukan baik-buruknya.1
Tasawufmerupakanbagiandarikajianislam yang
takterpisahkandarikajianislamlainnya,sepertihalnya pada kajiantauhid dan fikh.
Jikaaksentuasikajiantauhidterletak pada soal-soalaqidahpengesaan Allah Swt,
makatasawufkajiannyaterletak pada soal-soalbatini yang menyangkuthal-haldzauqi, ruhani,
dan sangat esoteric. Hal-halini yang kemudianmembawa pada diskursusbahwaajaran inti
tasawufadalahuntukmencapaikehidupanbatini dan ruhani ( pertalianlangsungdengan Allah)
“ilmutasawufinitermasukilmu-ilmu yang barudalam Islam. Asalpokok
ajarannya, bahwacarapraktikubudiyahmerekasejak masa salaf dan sahabat-
sahabat, kemudian para tabiin dan orang-orang sesudahnya, sebagaijalan yang
benar dan hidayah ( Ibnu Khaldun ).
2
2.2Tujuan Mempelajari Akhlak
Tujuan akhlak adalah menggapai suatu kebahagiaan hidup umat manusia baik di
dunia dan di akhirat. Dikarekan itulah kita sebagai manusia untuk hidup saling membantu
baik dari pekerjaan, kebutuhan atau lainnya.
Selanjutnya Mustafa Zahri mengatakan bahwa tujuan perbaikan akhlaq itu, ialah
untuk membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah sehingga hati
menjadi suci bersih, bagaikan cermin yang dapat menerima Nur cahaya
Tuhan.(http://abiturohmansyah.blogspot.com)
Dengan demikian secara ringkas dapat dikatakan bahwa Ilmu Akhlak bertujuan untuk
memberikan pedoman atau penerangan bagi manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik
atau yang buruk. Terhadap perbuatan yang baik ia berusaha melakukannya, dan terhadap
yang buruk Ia berusaha untuk menghindarinya.
Tujuan tasawuf adalah ma’rifatullah (mengenal Allah secara mutlak dan lebih jelas).
Tasawuf memiliki tujuan yang baik yaitu kebersihan diri dan taqarrub kepada Allah.
Namun taswuf tidak boleh melanggar apa-apa yang telah secara jelas diatur oleh Al-Qur’an
dan As-Sunnah, baik dalam aqidah, pemahaman ataupun tata cara yang dilaku-kan.(
Departemen Agama RI, (Jakarta: PT. Syaamil, 2005:69)
3
Buah yang diharapkan dari laku Tasawwuf adalah jiwa yang dermawan, hati yang tenang,
dan pekerti yang baik kepada semua makluk. Dan Tassawuf dapat digunakan sebagai sarana
untuk mendidik hati dan mengetahui alam gaib menuju buahnya tersebut diatas. Ilmu
Tassawuf tidak berbicara tentang ungkapan lisan, melainkan tentang perasaan dan emosi.
Ilmu ini tidak bisa dipelajari dari lembar kertas, melainkan diambil dari para ahli rasa. Ilmu
ini tidak bisa diperoleh dengan banyak ceritera, melainkan dengan melayani para guru dan
menyertai para ahli kesempurnaan ( Ahlul Kamal).( http://sufipopuler.wordpress.com)
Melihat dari itu semua, kita dapat untuk bisa memahami betapa pentingnya mengenal
Allah secara lebih dalam dan memahaminya dengan benar. Sama juga dengan kebersihan diri
dan taqarrub, tapikita tidak boleh melanggar apapun yang telah ditentukan oleh al-qur`an.2
Berkenaan dengan manfaat mempelajari Ilmu Akhlak ini, Ahmad Amin mengatakan
sebagai berikut:
Seseorang yang mempelajari ilmu ini akan memiliki pengetahuan tentang kriteria
perbuatan baik dan buruk, dan selanjutnya ia akan banyak mengetahui perbuatan yang baik
dan perbuatan yang buruk.
Ilmua akhlak atau akhlak yang mulia juga berguna dalam mengarahkan dan mewarnai
berbagai aktivitas kehidupan manusia disegala bidang. Seseorang yang memiliki IPTEK yang
maju disertai akhlak yang mulia, niscaya ilmu pengetahuaan yang Ia miliki itu akan
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kebaikan hidup manusia. Sebaliknya, orang yang
memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memiliki pangkat, harta, kekuasaan,
2
http://jefriirawansusianto.blogspot.com/2014/04/pengertian-ruang-lingkup-dan-hubungan_24.htm
4
Namun tidak disertai dengan akhlak yang mulia, maka semuanya itu akan disalah gunakan
yang akibatnya akan menimbulkan bencana dimuka bumi.
Demikian juga dengan mengetahui akhlak yang buruk serta bahaya-bahaya yang akan
ditimbulkan darinya, menyebabkan orang enggan untuk melakukannya dan berusaha
menjauhinya. Orang yang demikian pada akhirnyaakanterhindardariberbagaiperbuatan yang
dapat membahyakandirinya.( http://abiturohmansyah.blogspot.com )
Faedah tasawwuf ialah membersihkan hati agar sampai kepada ma’rifat akan terhadap
Allah Ta’ala sebagai ma’rifat yang sempurna untuk keselamatan di akhirat dan mendapat
keridhaan Allah Ta’ala dan mendapatkan kebahagiaan abadi.(
http://abiturohmansyah.blogspot.com)
3
(http://nafiismawan.blogspot.com/2015/02/hubungan-akhlak-dengan-tasawuf.html
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk
melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal
dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Tassawuf merupakan bagian
darin kajian islam yang tak terpisahkan dari kajian islam lainnya, seperti halnya pada kajian
tauhid dan fikh. Jika aksentuasikajiantauhidterletak pada soal-soalaqidahpengesaan Allah
Swt, makatasawufkajiannyaterletak pada soal-soalbatini yang menyangkuthal-haldzauqi,
ruhani, dan sangat esoteric.
Hubungan antara ilmu akhlak dengan ilmu tassawuf dapat dilihat berdasarkan isyarat
Al-Qur’an dan hadits yang menegaskanpentingnya akhlak manusia dalam menjalani
kehidupan. Al-Qur’an dan hadits menekankan nilai-nilai kejujuran, kesetiakawanan,
persaudaraan, rasa sosial, keadilan, tolong menolong, murah hati, suka memberi maaf, sabar,
baik sangka, berkata benar, pemurah, keramahan, bersih hati, berani, kesucian, hemat,
menepati janji, disiplin, mencintai ilmu dan berpikiran lurus.
DAFTAR PUSTAKA
(http://jefriirawansusianto.blogspot.com/2014/04/pengertian-ruang-lingkup-dan-
hubungan_24.htm) di akses pada tanggal 7 Februari 2020.