Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HAKIKAT TASAWUF DAN KAITANNYA DENGAN


KAJIAN AKHLAK
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Akhlak Tassawuf
Dosen pengampu : Nur Muhammad Faiz Amin, ME

Disusun Oleh :
1. Hadi
2. Ita Juwita Sari
3. Siti Masyitoh (B)

Kelas 2E
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
(IAI BBC)
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji serta syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT.
Pencipta alam semesta, dan segala sesuatu yang ada diantara langit dan bumi, yang telah
memberi limpahan karunia dan berbagai nikmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Makalah yang berjudul “ HAKIKAT TASAWUF DAN KAITANNYA DENGAN


KAJIAN AKHLAK“, disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan.

Menyadari banyaknya keterbatasan yang ada pada kami sehingga dalam penyusunan
makalah ini tidak sedikit terdapat kesalahan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan guna memperbaiki kinerja kami dalam penyusunan yang akan datang.

Cirebon, 7 Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................i


DAFTAR ISI .................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ..............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................2
2.1 Pengertian Akhlak.............................................................................2
2.2TujuanmempelajariAkhlak..................................................................3
2.3 TujuanMempelajariTasawuf……………………...……………...….3
2.4 ManfaatMempelajariAkhlak..…………………………...…………..4
2.5 ManfaatMempelajariTasawuf………...………...…………………...5
2.6 HubunganAkhlakdenganTasawuf………………...………………...5
BAB III PENUTUP................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latarbelakang
Ada beberapa sumber perihal etimologi dari kata "Sufi". Pandangan yang umum
adalah kata itu berasal dari Suf (‫)صوف‬, bahasa Arab untuk wol, merujuk kepada jubah
sederhana yang dikenakan oleh para asetik Muslim. Namun tidak semua Sufi mengenakan
jubah atau pakaian dari wol. Ada juga yang berpendapat bahwa sufi berasal dari kata saf,
yakni barisan dalam sholat. Suatu teori etimologis yang lain menyatakan bahwa akar kata
dari Sufi adalah Safa (‫)صفا‬, yang berarti "kemurnian". Hal ini menaruh penekanan pada
Sufisme pada kemurnian hati dan jiwa.[2] Teori lain mengatakan bahwa tasawuf berasal dari
kata Yunani theosofie artinya ilmu ketuhanan.

Tasawuf merupakan cabang imu yang menekankan dimensi rohani daripada materi,
akhirat daripada dunia fana, dan bathin daripada lahir. Nilai spiritual seperti keikhlasan
ibadah dan kerinduan kepada Allah merupakan tujuan pokok tasawuf. Para sufi berzuhud,
menerima keputsan Allah SWT dengan hati lapang dan berdzikir hingga mencapai kesatuan
wujud.

1.2 RumusanMasalah

a. Apapengertianakhlaktasawuf ?

b. Kajian-kajianakhlaktasawuf?

1.3 TujuanMakalah

a. Memahamipengertianakhlaktasawuf

b. Memahamikajian-kajianakhlaktasawuf

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PengertianAkhlak
Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu
keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.Akhlak merupakan
bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku,
atau tabiat.Cara membedakan akhlak, moral, dan etika, yaitu dalam etika, untuk menentukan
nilai perbuatan manusia baik atau buruk menggunakan tolok ukur akal pikiran atau rasio,
sedangkan dalam moral dan susila menggunakan tolok ukur norma-norma yang tumbuh dan
berkembang dan berlangsung dalam masyarakat (adat istiadat), dan dalam akhlaq
menggunakan ukuran Al Qur’an dan Al Hadis untuk menentukan baik-buruknya.1

Tasawufmerupakanbagiandarikajianislam yang
takterpisahkandarikajianislamlainnya,sepertihalnya pada kajiantauhid dan fikh.
Jikaaksentuasikajiantauhidterletak pada soal-soalaqidahpengesaan Allah Swt,
makatasawufkajiannyaterletak pada soal-soalbatini yang menyangkuthal-haldzauqi, ruhani,
dan sangat esoteric. Hal-halini yang kemudianmembawa pada diskursusbahwaajaran inti
tasawufadalahuntukmencapaikehidupanbatini dan ruhani ( pertalianlangsungdengan Allah)
“ilmutasawufinitermasukilmu-ilmu yang barudalam Islam. Asalpokok
ajarannya, bahwacarapraktikubudiyahmerekasejak masa salaf dan sahabat-
sahabat, kemudian para tabiin dan orang-orang sesudahnya, sebagaijalan yang
benar dan hidayah ( Ibnu Khaldun ).

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Akhlak di akses pada tanggal 7 Februari 2020

2
2.2Tujuan Mempelajari Akhlak

Tujuan akhlak adalah menggapai suatu kebahagiaan hidup umat manusia baik di
dunia dan di akhirat. Dikarekan itulah kita sebagai manusia untuk hidup saling membantu
baik dari pekerjaan, kebutuhan atau lainnya.

Tujuan mempelajari akhlak diantaranya adalah menghindari pemisahan antara akhlak


dan ibadah. Atau bila kita memakai istilah: menghin dari pemisahan agama dengan dunia
(sekulerisme). Kita sering mendengar celotehan, “Agama adalah urusan akhirat sedang
masalah dunia adalah urusan masing-masing”. Atau ungkapan, “Agama adalah urusan
masjid, di luar itu terserah semau gue”. Maka jangan heran terhadap seseorang yang
beribadah, kemudian di lain waktu akhlaknya tidak benar. Ini merupakan kesalahan fatal.
Kita pun sering menjumpai orang-orang yang amanah dan jujur, tetapi mereka tidak shalat.
Ini juga keliru.

Selanjutnya Mustafa Zahri mengatakan bahwa tujuan perbaikan akhlaq itu, ialah
untuk membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah sehingga hati
menjadi suci bersih, bagaikan cermin yang dapat menerima Nur cahaya
Tuhan.(http://abiturohmansyah.blogspot.com)

Dengan demikian secara ringkas dapat dikatakan bahwa Ilmu Akhlak bertujuan untuk
memberikan pedoman atau penerangan bagi manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik
atau yang buruk. Terhadap perbuatan yang baik ia berusaha melakukannya, dan terhadap
yang buruk Ia berusaha untuk menghindarinya.

2.3Tujuan Mempelajari Tasawwuf

Tujuan tasawuf adalah ma’rifatullah (mengenal Allah secara mutlak dan lebih jelas).
Tasawuf memiliki tujuan yang baik yaitu kebersihan diri dan taqarrub kepada Allah.

Namun taswuf tidak boleh melanggar apa-apa yang telah secara jelas diatur oleh Al-Qur’an
dan As-Sunnah, baik dalam aqidah, pemahaman ataupun tata cara yang dilaku-kan.(
Departemen Agama RI, (Jakarta: PT. Syaamil, 2005:69)

3
Buah yang diharapkan dari laku Tasawwuf adalah jiwa yang dermawan, hati yang tenang,
dan pekerti yang baik kepada semua makluk. Dan Tassawuf dapat digunakan sebagai sarana
untuk mendidik hati dan mengetahui alam gaib menuju buahnya tersebut diatas. Ilmu

Tassawuf tidak berbicara tentang ungkapan lisan, melainkan tentang perasaan dan emosi.
Ilmu ini tidak bisa dipelajari dari lembar kertas, melainkan diambil dari para ahli rasa. Ilmu
ini tidak bisa diperoleh dengan banyak ceritera, melainkan dengan melayani para guru dan
menyertai para ahli kesempurnaan ( Ahlul Kamal).( http://sufipopuler.wordpress.com)

Melihat dari itu semua, kita dapat untuk bisa memahami betapa pentingnya mengenal
Allah secara lebih dalam dan memahaminya dengan benar. Sama juga dengan kebersihan diri
dan taqarrub, tapikita tidak boleh melanggar apapun yang telah ditentukan oleh al-qur`an.2

2.4Manfaat Mempelajari Akhlak

Berkenaan dengan manfaat mempelajari Ilmu Akhlak ini, Ahmad Amin mengatakan
sebagai berikut:

“Tujuan mempelajari Ilmu Akhlak dan permasalahannya menyebabkan kita dapat


menetapkan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang baik dan sebagian perbuatan lainnya
sebagai yang buruk. Bersikap adil termasuk baik, sedangkan berbuat zalim termasuk
perbuatan buruk, membayar hutang kepada pemiliknya termasuk perbuatan baik, sedangkan
mengingkari hutang termasuk perbuatan buruk”.( Ahmad Amin, t.t:3)

Seseorang yang mempelajari ilmu ini akan memiliki pengetahuan tentang kriteria
perbuatan baik dan buruk, dan selanjutnya ia akan banyak mengetahui perbuatan yang baik
dan perbuatan yang buruk.

Ilmua akhlak atau akhlak yang mulia juga berguna dalam mengarahkan dan mewarnai
berbagai aktivitas kehidupan manusia disegala bidang. Seseorang yang memiliki IPTEK yang
maju disertai akhlak yang mulia, niscaya ilmu pengetahuaan yang Ia miliki itu akan
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kebaikan hidup manusia. Sebaliknya, orang yang
memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memiliki pangkat, harta, kekuasaan,

2
http://jefriirawansusianto.blogspot.com/2014/04/pengertian-ruang-lingkup-dan-hubungan_24.htm

4
Namun tidak disertai dengan akhlak yang mulia, maka semuanya itu akan disalah gunakan
yang akibatnya akan menimbulkan bencana dimuka bumi.

Demikian juga dengan mengetahui akhlak yang buruk serta bahaya-bahaya yang akan
ditimbulkan darinya, menyebabkan orang enggan untuk melakukannya dan berusaha
menjauhinya. Orang yang demikian pada akhirnyaakanterhindardariberbagaiperbuatan yang
dapat membahyakandirinya.( http://abiturohmansyah.blogspot.com )

Akhlak juga merupakanmutiarahidup yang


membedakanmakhlukmanusiadenganmakhluklainnya. Setiap orang
tidaklagipedulisoalbaikatauburuk, soal halal dan haram. Karena yang berperan dan berfungsi
pada dirimasing-masingmanusiaadalahelemensyahwat (nafsu) nya yang
telahdapatmengalahkanelemenakalpikiran, oleh karenaitu Imam Al-Ghazali
dalamkitabnya “MukasyafatulQulub” menyebutkanbahwa Allah menciptakanmanusia (anak
Adam) lengkapdenganelemenakal dan syahwat (nafsu). Makabarangsiapa yang
nafsunyamengalahkanakalnya, hewanmelatalebihbaikdari pada manusiaitu.
Sebaliknyabilamanusiadenganakalnyadapatmengalahkannafsunya, makadiaderajatnya di
atasmalaikat.( http.//www.aminazizcenter.com)

2.5Manfaat Mempelajari Tasawwuf

Faedah tasawwuf ialah membersihkan hati agar sampai kepada ma’rifat akan terhadap
Allah Ta’ala sebagai ma’rifat yang sempurna untuk keselamatan di akhirat dan mendapat
keridhaan Allah Ta’ala dan mendapatkan kebahagiaan abadi.(
http://abiturohmansyah.blogspot.com)

2.6Hubungan Akhlak dengan Ilmu Tasawuf


Pendekatan yang digunakan tasawuf falsafi adalah pendekatan rasio atau akal pikiran.
Tasawuf ini menggunakan bahan-bahan kajian atau pemikiran yang terdapat di kalangan para
filosof, seperti filsafat tentang Tuhan, manusia dan hubungan manusia dengan Tuhan.
Pendekatan yang digunakan dalam tasawuf akhlaqi adalah pendekatan akhlak yang terdiri
dari takhalli (mengosongkan diri dari akhlak yang buruk), tahalli (menghiasinya dengan
akhlak yang terpuji), dan tajalli (terbukanya dinding penghalang) yang membatasi manusia
dengan Tuhan. Sedangkan pendekatan yang digunakan tasawuf ‘amali adalah pendekatan
amal wirid, yang selanjutnya mengambil bentuk tarekat.
Faedah tasawwuf ialah membersihkan hati agar sampai kepada ma’rifat akan terhadap
Allah Ta’ala sebagai ma’rifat yang sempurna untuk keselamatan di akhirat dan mendapat
keridhaan Allah Ta’ala dan mendapatkan kebahagiaan abadi.3

3
(http://nafiismawan.blogspot.com/2015/02/hubungan-akhlak-dengan-tasawuf.html

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk
melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal
dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Tassawuf merupakan bagian
darin kajian islam yang tak terpisahkan dari kajian islam lainnya, seperti halnya pada kajian
tauhid dan fikh. Jika aksentuasikajiantauhidterletak pada soal-soalaqidahpengesaan Allah
Swt, makatasawufkajiannyaterletak pada soal-soalbatini yang menyangkuthal-haldzauqi,
ruhani, dan sangat esoteric.

Hubungan antara ilmu akhlak dengan ilmu tassawuf dapat dilihat berdasarkan isyarat
Al-Qur’an dan hadits yang menegaskanpentingnya akhlak manusia dalam menjalani
kehidupan. Al-Qur’an dan hadits menekankan nilai-nilai kejujuran, kesetiakawanan,
persaudaraan, rasa sosial, keadilan, tolong menolong, murah hati, suka memberi maaf, sabar,
baik sangka, berkata benar, pemurah, keramahan, bersih hati, berani, kesucian, hemat,
menepati janji, disiplin, mencintai ilmu dan berpikiran lurus.

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia Enslikopedia Bebas, Pengertian Akhlak (https://id.wikipedia.org/wiki/Akhlak) di akses


pada tanggal 7 Februari 2020.

(http://jefriirawansusianto.blogspot.com/2014/04/pengertian-ruang-lingkup-dan-
hubungan_24.htm) di akses pada tanggal 7 Februari 2020.

(http://nafiismawan.blogspot.com/2015/02/hubungan-akhlak-dengan-tasawuf.html) di akses pada tanggal 7


Februari 2020
8

Anda mungkin juga menyukai