Segala puji dan syukur bagi Allah tuhan semesta alam yang telah memeberikan rahmat dan hidayahnya
kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan
kita nabi besar Muhammad Saw.
Pendidikan Islam merupakan suatu proses untuk mengubah tingkah laku pada kehidupan
masyarakat dan alam sekitarnya yang berfungsi merealisasikan dan mengaktualisasikan potensi
mahasiswa baik yang berupa ilmu umum maupun agama, serta untuk meningkatkan kualitas
keimanan seseorang terhadap Allah dan menambah wawasan ilmu pengetahuan yang luas bagi
masyarakat.
Setiap insan berkepentingan mengoptimalkan diri meraih hikmah dalam proses pembelajaran supaya
dapat memperoleh ilmu agama yang bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun masyarakat dan
memiliki ilmu yang berwawasan luas baik ilmu agama maupun intelektual, untuk itu kami dari
kelompok lima membuat makalah tentang materi fiqih muamalah yang membahas tentang
pemahaman tentang ad-Dhaman guna menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang agama
Islam.
Kesempurnaan hanya milik Allah khilaf dan salah hanya milik penulis sebagai hamba-Nya. Penulis
sangat menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
meminta maaf atas segala kesalahan penulisan baik dalam penulisan kalimat tanda baca dan
penempatan huruf besar. semoga pembaca maupun penulis mendapatkan syafa’at dan rahmat.
Penyusun
DAFTAR
COVER..................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN1
C.. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
D.hikmah ad-Dhaman
A.kesimpulan
B.saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menjalankan kehidupan yang bermakna dan manfaat di perlukan adanya upaya
untuk membuat waktu yang dimiliki secara efisien, karenanya manusia akan memperoleh
keuntungan sesuai yang ia harapkan. Manusia secara instiktif adalah makhluk sosial, dimana ia
tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Karenanya ia membutuhkan teman serta
masyarakat untuk berinteraksi baik pergaulan bersifat batin ataupun lahiriyah sesuai yang
dibutuhkan.
Setiap manusia yang telah di bekali dengan rasa ingin tahu terhadap berbagai
macam ilmu, baik itu berupa ilmu umum maupun ilmu agama, dalam pendidikan ilmu agama
sangat penting untuk mengetahui tentang ilmu fiqih mu’amalah yang merupakan suatu ilmu
yang membahas tentang fiqih Islam, di mulai pada masa Rasulullah dan sesudahnya, ditinjau
dari segi ulama dan keadaan hukum waktu itu dan ciri spesifiknya.
Mengerti dan memahami secara luas tentang pelajaran fiqih mu’amalah sangat penting bagi
kehidupan manusia, maka dari itu kami dari kelompok lima membuat makalah dengan judul
“pemahaman ad-Dhaman dan al-Kafalah” agar kita dapat menambah wawasan dalam mengenai hal
jual beli menurut syari’at Islam
B. Rumusan Masalah
1. Pengertiam ad-Dhaman
4. hikmah ad-Dhaman
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemahaman ad-Dhoman
1. Pengertian ad-Dhoman
Dhoman adalah menanggung hutang seseorang atau mengembalikan barang dan menghadirkan
seseorang ke tempat yang di tentukan,
a. Menurut ibn Qudamah: “menggabungkan beban tanggungan penjamin maupun yang di jamin
dalam menunaikan hak (pelunasan hutang) dengan demikian hutang tersebut menjadi
tanggungan mereka berdua”.[1]
b. Syarikh Sholeh Fauzan: “menjamin beban kewajiban (hutang) orang lain, tanpa menjadikan
orang lain tadi bebas dari tanggung jawab
Dhaman hukumnya boleh dan sah dalam arti diperbolehkan oleh syariat Islam, selama tidak
menyangkut kewajiban yang berkaitan dengan hak-hak Allah Swt. Firman Allah Swt. : ك صقوُاقع افلقملق ق
ققاَللوُا نقففققلد ل
“ قولققمفن قجاَقء بققه قحفملل بققعيِرر قوأققناَ بققه قزقعيِممPenyeru-penyeru itu berkata :”Kami kehilangan piala raja dan barang siapa
yang dapat mengembalikan akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan akan
menjamin terhadapnya” (QS. Yusuf : 72)
Sabda Rasulullah saw. : "Penghutang hendaklah mengembalikan pinjamannya dan penjamin hendaklah
membayar” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Sabda Rasulullah saw. : “Sesungguhnya ada jenazah yang dibawa ke hadapan Nabi Saw. lalu para
sahabat berkata:”Ya Rasulullah kami mohon jenazah ini dishalatkan!”, Tanya Nabi: “Adakah harta pusaka
yang ditinggalkan?”, Jawab sahabat:”Tidak”, lalu Nabi Tanya lagi:”Apakah ia punya hutang?”, jawab
sahabat:”Punya, ada tiga dinar”, kemudian Nabi bersabda:” Shalatkan temanmu itu!”, lantas Abu
Qatadah ra. berkata:”Ya Rasulullah, Shalatkanlah ia dan saya yang menjamin hutangnya!”. Kemudian
Nabi Saw. menshalatkannya” (HR. Bukhari)
Adapun dalam ijma’ maka ulama’ telah bersepakat tentang mubahnya hukum asal pada
dhaman ini, dan juga maslahat yang akan di dapat karena dengan dhaman akan terwujud
kemudahan transaksi bagi orang yang tidak memiliki jaminan dan berhutang, dan ini merupakan
perkara baik dan tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.
Dari dalil naqli diatas dapat kita simpulkan bahwa aqad dhaman adalah mubah.
a. Penjamin (dammin).
d. Lafal/ ikrar.
a. Syarat penjamin. 1) Dewasa (baligh). 2) Berakal (tidak gila atau waras). 3) Atas kemauan sendiri (tidak
terpaksa). 4) Orang yang diperbolehkan membelanjakan harta. 5) Mengetahui jumlah atau kadar hutang
yang dijamin.
b. Syarat orang yang dijamin, yaitu orang yang berdasarkan hukum diperbolehkan untuk membelanjakan
harta.
c. Syarat orang yang menagih hutang, dia diketahui keberadaannya oleh orang yang menjamin.
d. Syarat harta yang dijamin antara lain: 1) Diketahui jumlahnya. 2) Diketahui ukurannya. 3) Diketahui
kadarnya. 4) Diketahui keadaannya. 5) Diketahui waktu jatuh tempo pembayaran.
e. Syarat lafadz (ikrar) yaitu dapat dimengerti yang menunjukkan adanya jaminan serta pemindahan
tanggung jawab dalam memenuhi kewajiban pelunasan hutang dan jaminan ini tidak dibatasi oleh
sesuatu, baik waktu atau keadaan tertentu.
D. Hikmah Dhaman.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.
A. Kesimpulan
1. Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa ad-Dhaman merupakan peminjaman yang
di lakukan oleh seorang yang boleh melakukan aqad pada beban kewajban orang lain yang
berhubungan dengan harta. (misalkan menjamin pelunasan hutang)
Saran
1. Berdasarkan isi dari makalah ini hendaklah dalam menjalani kehidupan di dunia ini lebih
memperluas dalam memahami tentang hal yang berkaitan degan ilmu agama ilmu agama seperti
halnya tentang ilmu fiqih mu’amalah karna hal itu
2. Dalam pembuatan makalah ini apabila terdapat beberapa kesalahan dalam cara penulisan
baik penempatan kalimat, tanda baca maupun pembahasan penulis meminta maaf dan sekiranya
pembaca dapat memperbaiki kesalahan dalam pembuatan makalah.
DAFTAR PUSTAKA
Google:https://www.bacaanmadani.com/2018/01/pengertian-dhaman-dasar-hukum-syarat.html?m=1