Sindrom Cushing
Sindrom Cushing
SINDROM CUSHING
Oleh:
Khori Pretika, S. Ked
04061001111
Pembimbing:
dr. Alwi Shahab, SpPD, KEMD
adrenal (spontan). 1 2
Nama sindrom Cushing diambil dari Harvey Cushing, seorang
ahli bedah yang pertama kali mengidentifikasikan penyakit ini pada tahun 1912.
Penyakit ini ditandai dengan obesitas badan (truncal obesity), hipertensi, mudah
Sindrom Cushing relatif langka dan paling sering terjadi pada usia 20
hingga 50 tahun. Orang yang menderita obesitas dan DM-tipe 2, disertai dengan
hipertensi dan gula darah yang tidak terkontrol, akan meningkatkan risiko
telah diperkirakan sebesar 13 kasus per juta individu. Dari kasus-kasus ini, sekitar
70% disebabkan hiperplasi adrenal bilateral oleh hipersekresi ACTH hipofisis atau
produksi ACTH oleh tumor non endokrin (pituitary ACTH-producing tumor), 15%
karena ACTH ektopik, dan 15% karena tumor adrenal primer. 4 Insiden hiperplasi
muncul pada usia dekade ketiga atau keempat.1 Insiden puncak dari sindrom
Cushing, baik yang disebabkan oleh adenoma adrenal maupun hipofisis terjadi
sekitar usia 25-40 tahun. Pada ACTH ektopik, insiden lebih sering pada laki-laki
dibanding wanita. 4
Mengingat kejadiannya yang masih relatif langka dan namanya yang masih
BAB II
A. Definisi
B. Klasifikasi
C. Etiologi
c. Ektopik ACTH kadang-kadang disekresi oleh sel oat atau small-cell lung
4
tumors atau oleh tumor karsinoid.
Obesitas
Kulit
Facial plethora terutama di pipi.
Violaceous striae (striae ungu) > 0,5 cm, umumnya di abdomen, pantat,
punggung bawah, paha atas, lengan atas, dan payudara.
Terdapat ekimosis.
Pasien dapat mempunyai telangiectasias dan purpura.
Atrofi cutaneous dengan eksposur jaringan vaskular subkutan dan kulit
tenting . Kelebihan glucocorticoid menyebabkan peningkatan lanugo facial
hair.
Acanthosis nigricans, yang berhubungan dengan resistensi insulin dan
hiperinsulinisme . Umumnya ditemukan di axila, siku, leher, dan di bawah
payudara.
Jantung dan renal
Hipertensi dan edema dapat terjadi karena aktivasi kortisol dari reseptor
mineralokortikoid menuju natrium dan retensi air. 4
Gastroenterologi
Ulkus peptikum dapat terjadi dengan atau tanpa gejala. Khususnya pada
4
risiko pasien yang diberi dosis tinggi glukokortikoid.
Endokrin
Galaktore dapat terjadi ketika tumor hipofisis anterior menghambat
tangkai hipofisis yang mengarah ke tingkat prolaktin tinggi. 4
Rangka / otot
Dapat terjadi kelemahan otot proksimal.
Terjadinya osteoporosis dapat menyebabkan patah tulang, kyphosis,
kehilangan tinggi, dan nyeri tulang rangka aksial. 4
Tanda klinis pada sindrom cushing berdasarkan frekuensi penderitanya : 1 7
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan kadar ACTH plasma dapat digunakan untuk membedakan
berbagai penyebab Sindrom Cushing, terutama memisahkan penyebab dependen
ACTH dan independen ACTH. Pada sindrom ACTH ektopik,kadar ACTH bisa jadi
meningkat > 110 pmol/L (500pg/mL), dan pada kebanyakan pasien, kadar ACTH
berada di atas 40 pmol/L (200pg/mL). Pada sindrom Cushing sebagai akibat
mikroadenoma atau disfungsi hopotalamik pituitari, kadar ACTH berkisar 6-
30pmol/L (30-150pg/mL) [normal : < 14 pmol/L (< 60pg/mL) ]. 1
Tes Skrining
Kortisol plasma pada jam 08.00 > 140nmol/L
(5µg/dL) setelah 1 mg dexamethason pada tengah malam ;
kortisol bebas urin > 275 nmol/L (100 µg/hari)
Hiperplasia Bilateral
Pasien dengan hiperplasia bilateral mengalami peningkatan kadar ACTH
absolut atau relatif. Terapi harus ditujukan untuk mengurangi kadar ACTH,
pengobatan ideal adalah pengangkatan. Kadang-kadang eksisi tidak memungkinkan
oleh karena penyakit sudah lanjut. Pada keadaan ini, medik atau adrenalektomi bisa
memperbaiki hiperkortisolisme. Penghambatan steroidogenesis juga bisa
diindikasikan pada subjek cushingoid berat sebelum intervensi pembedahan.
Adrenalektomi kimiawi mungkin lebih unggul dengan pemberian penghambat
steroidogenesis ketokonazol (600-1200 mg/hari). Mitotan (2-3 g/hari) dan
penghambat sintesis steroid aminoglutetimid (1 g/hari) dan metiraponi (2-3 g/hari)
mungkin efektif secara tunggal atau kombinasi.1
I. Komplikasi
J. Prognosis
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
4. Adler GK. Cushing Syndrome. Harvard Medical School. USA 2009. Available
from http://emedicine.medscape.com/article/117365.