Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL PRAKTIKUM

PENENTUAN KADAR MSG DALAM MAKANAN RINGAN

Disusun oleh :

1. Nisrina Nur Aini W (16300/13 KA B)

2. Nur’aini (16302/13 KA B)

3. Ummi Shoofiaty (16316/13 KA B)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 DEPOK SLEMAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


I. JUDUL : Penentuan Kadar Monosodium Glutamat (Msg) dalam Sampel Makanan
Ringan

II. TUJUAN : Mengetahui Kandungan Penyedap Rasa Sintetik (Msg) Dalam Bahan
Pangan

III. LATAR BELAKANG

MSG (Monosodium Glutamate) atau monatrium glutamate adalah garam sodium


dari asam glutamate.Asam glutamate adalah suatu asam amino yang merupakan salah satu
komponen penting protein yang dibutuhkan tubuh kita.Monosodium glutamate (MSG) yang
rumus kimianya adalah HCOCCH (NH2) 2COO-NA adalah hasil campuran asam glutamate
dan natrium hidruksit. Secara alami asam glutamate terdapat dalam makanan kita sehari-
hari seperti daging, ikan, telur, susu (termasuk Asi), keju, tomat, dan berbagai macam
sayuran

Bahan yang paling penting untuk membuta MSG yaitu asam glutamat yang berupa
asam amino yang ada pada tumbuhan, hewan, minyak bumi dan pada tubuh manusia,
pernah diberikan bahwa asam glutamate itu dibuatnya dari otak babi. Hal ini sukar untuk
dipercaya sebab tidak ekonomis, susah untuk membuatnya dan lagi asam glutamate yang
ada di dalam otak babi itu hanya berkadar 0,01%.

MSG menguatkan rasa atau aroma bahan makanan pokok itu sendiri.Manfaat
lainya adalah menghilangkan rasa tidak enak yang terdapat pada bahan makanan tertentu,
misalnya menghilangkan rasa langu kentang.Namun, tidak berarti bahwa MSG
menghilangka rasa tidak enak bahan makanan yang sudah rusak.

MSG mudah larut di dalam air. Keunikan MSG adalah selain sebagai penguat cita
rasa, bisa di makan dalam tubuh manusia mudah bersenyawa dengan asam amino lainya
dan akan membentuk protein.

Efek Bahaya dari Penggunaan MSG :

A. Chinese Restaurant Syndrome

B. Kerusakan Sel Jaringan Otak

C. Kanker

D. Alergi
IV. ALAT DAN BAHAN
a. Alat b. Bahan
 Gelas kimia 250ml  Aquadest
 Pipet ukur 25 ml  Cu-sulfat
 Pengaduk  Natrium sulfat
 Pro pipet  H2SO4 0,1 N
 Labu semprot  Indicator merah metil
 Spatula  NaOH 30 %
 Labu kjedahl  NaOH 0,1 N
 Sampel
 Hot plate
 Labu destilat
 Kondensor
 Heating mantle
 Labu ukur
 Gelas ukur
 Pipet tetes
 Neraca analitik
 Selang
 Klem dan Statif
 Erlenmeyer
 Buret
 Corong

V. Prosedur kerja

1. Tahap destruksi
a. 0,4 gram sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu kjedahl
b. Ditambahkan 0,5 gram Cu-sulfat, 4,5 gram Natrium sulfat dan 20ml H2SO4
(p)
c. Dilakukan pemanasan selama 3 jam sampai larutan jernih
d. Didinginkan

2. Tahap destilasi
a. Memindahkan hasil destruksi kedalam labu destilat
b. Dicuci dengan akuades dan diencerkan hingga volume 200ml
c. Ditambahkan 20ml NaOH 30%
d. Ammonia yang terdestilat ditampung dengan 25ml H2SO4 0,1 N yang sudah
diberi indicator metil merah sebanyak 3 tetes
3. Tahap titrasi
Kelebihan H2SO4 dititrasi dengan NaOH 0,1 N sampai terjadi perubahan warna

VI. ANALISIS DATA

Kadar msg % = (25 x N H2SO4) – (V NaOH x N NaOH) x 0,1 x 0,187 x 100%


Berat sampel (gram)

Anda mungkin juga menyukai