Evidence based practice merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam praktik perawatan kesehatan, yang berdasarkan evidence atau fakta. Suksesnya evidence based practice apabila; menstandarkan praktik profesi dokter, mengeliminasi praktik yang tidak latak, mendukung praktik yang baik, meminimalkan biaya dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Komponen dari evidence based practice yaitu: a. Bukti eksternal: Hasil penelitian, teori yang lahir dari penelitian, pendapat dari ahli, hasil dari diskusi panel para ahli. b. Bukti internal: Penilaian klinis, peningkatan kualitas, hasil dari pengkajian dan evaluasi, alasan klinis, evaluasi dan penggunaan sumber daya tenaga kesehatan, mencapai hasil yang diharapkan. c. Manfaat dan keinginan pasien: Memberikan manfaat terbaik untuk kondisi pasien saat itu dan meminimalkan pembiayaan. Manfaat dari EBP terdiri dari: a. Menjadi jembatan antara penelitian dan praktik b. Mengeliminasi penelitian dengan kualitas penelitian yang buruk c. Mencegah terjadinya informasi yang overload terkait hasil penelitian. d. Mengeliminasi budaya. Kekuatan dan kelemahan EBP: a. Kekuatan terdiri dari: Memberikan pelayanan yang terbaik, menggunakan sumber daya yang terbaik dan terpercaya b. Kelemahan: membatasi autonomi professional Model implememtasi evidence based practice: a. Model sttler b. Model IOWA c. Model konseptual rosswurm & larrabe
7 langkah dari EBP yaitu:
0. Menumbuhkan semangat menyelidiki 1. Menanyakan pertanyaan klinik dengan menggunakan PICO/PICOT format 2. Mencari dan mengumpulkan bukti-bukti 3. Melakukan penilaian kritis terhadap bukti-bukti 4. Mengintegrasikan bukti-bukti terbaik 5. Mengevaluasi outcome 6. Menyebarluaskan hasil EBP