Anda di halaman 1dari 14

Eksperimen Sederhana

By Wihara Dharma Pala13.22No comments

Percobaan 1 : Aliran Udara


Apakah tiupan udara akan selalu membuat benda melengkung membesar? Ternyata tidak juga.
Coba kamu lakukan percobaan ini.
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1. Dua buku yang sama besar atau banda lain yang berukuran sama
2. Selembar kertas
3. Sedotan
Cobalah Ini:
Letakkanlah selembar kertas diantara dua buah buku, sehingga menyerupai sebuah jembatan.
Pastikan bentuk kertasnya tidak melengkung. Kemudian, dengan menggunakan sedotan, tiuplah
bagian bawah kertas yang berada diantara dua buku. Perhatikanlah apa yang terjadi dengan
kertasnya.
Apa yang terjadi?
Ketika kamu meniup di bagian bawah kertas, kamu akan melihat kertas akan melengkung
kedalam mendekati sedotan. Tidak terbang atau tertiup keluar.
Ketika kamu meniup, kamu membuat tekanan udara dibawah kertas menjadi lebih kecil bila
dibandingkan dengan tekanan udara diatas kertas. Sehingga tekanan udara diatas kertas akan
menekan kertas kebawah, dan bentuk kertas akan melengkung mendekati sedotan dan tidak
terbang keatas.

Percobaan 2 : Arus Pendek


Kita mengetahui listrik harus melalui rangkaian tertutup untuk dapat mengalir. Tapi terkadang,
aliran listrik dapat terganggu. Cobalah eksperimen ini untuk mengetahui apa itu arus pendek dan
apa yang dapat terjadi akibat arus pendek.
Apa yang Kamu Butuhkan?
1. Dua kabel 30 cm
2. Bola lampu kecil dan soketnya
3. Baterai 9 volt
4.Kancing baterai
Cobalah Ini:
Kelupas plastik kabel pada kedua ujung kebel dan pada bagian tengah kabel. Hubungkan masing-
masing kabel pada masing-masing kutub baterai dan hubungkan dengan soket lampu. Perhatikan
apa yang terjadi?
BAHAYA! Sekarang, dengan cepat hubungkan bagian tengah kabel yang terkelupas. Lakukan ini
hanya selama dua detik saja, dan pastikan tanganmu MENYENTUH BAGIAN PLASTIK KABEL.
Kabelnya mungkin akan terasa panas. Apa yang terjadi pada lampu?
Fakta Mengenai Magnet:
Ketika kamu membuat rangkaian listrik biasa, listrik akan memanaskan kawat filamen yang ada
pada bola lampu dan membuatnya menyala. Tapi ketika kamu menyilangkannya (menghubungkan
bagian tengah kabel yang terkelupas tadi), lampu akan mati. Ingatlah: Listrik akan mengambil
lintasan yang lebih mudah (lebih pendek) dari suatu rangkaian.
Ketika kamu menyilangkannya, kamu membuat arus pendek. Arus pendek ini tidak akan
memanaskan filamen bola lampu agar menyala, tapi justru akan memanaskan kabel. Kamu
mungkin akan mencium bau hangus ketika ini terjadi.
Arus pendek sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kerusakan besar. Jadi selalu waspada
dengan mata dan hidungmu untuk melihat dan mencium apabila ada tanda-tanda arus pendek.

Percobaan 3 : Fiber Berkas Cahaya


Kamu mengetahui bahwa cahaya terdiri dari 3 warna dasar, biru, hijau, merah. Bedakan dengan
warna primer biru, kuning, merah. Nah, pada percobaan ini kamu akan mencoba memilah cahaya-
cahaya tersebut.
Apa yang Kamu Butuhkan?
1.Filter warna biru, hijau, merah. Kamu bisa menggunakan plastik transparan berwarna
2.Beberapa gambar dengan warna garis yang berbeda, biru, hijau, merah.
Cobalah Ini:
Ambil salah satu gambar, kemudian letakkan filter diatasnya. Perhatikan apa yang terjadi dengan
gambarnya. Cobalah dengan filter warna lain. Setelah itu, kamu harus mencoba dengan gambar
berwarna lainnya dan dengan filter yang berbeda. Apa yang kamu amati pada gambar tersebut?
Apa yang terjadi?
Kamu akan mellihat gambar dengan warna biru akan terlihat oleh filter selain biru, merah oleh
selain merah, dan hijau oleh selain hijau. Filter berkerja dengan menyaring cahaya yang lewat.
Filter hijau akan menyaring warna hijau saja yang bisa lewat. Suatu benda terlihat berwarna,
katakanlah benda akan terlihat berwarna hijau karena cahaya berwarna selain hijau diserap oleh
benda hijau tersebut dan yang dipantulkan ke mata kita hanyalah cahaya berwarna hijau.
Filter hijau akan meneruskan hanya cahaya hijau pada seluruh permukaan filter. Sehingga ketika
gambar berwarna hijau kita lihat dengan filter hijau, kita tidak akan bisa melihat gambar hijau
tersebut karena bercampur dengan hijau pada seluruh permukaan filter. Sedangkan ketika kita
melihat warna merah melalui filter hijau, warna hijau yang diteruskan filter akan diserap oleh
warna merah dan tidak dipantulkan ke mata kita. Sehingga kita hanya akan melihat warna
hitam/gelap.

Percobaan 4 : Interaksi Magnet


Selama beratus tahun, kita mengetahui kegunaan magnet. Beberapa benda merspon gaya yang
diberikan magnet, atau tertarik; namun ada yang tidak terpengaruh. Apa saja benda yang dapat
dipengaruhi oleh magnet? Coba eksperimen ini dan cari tahu!
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1. Sebuah magnet batang
2. Paku payung (hati-hati, mintalah orang yang lebih tua untuk membantumu)
3. Sebuah pensil
4. Sebuah penghapus
5. Selembar kertas
6. Pisau (hati-hati, mintalah orang yang lebih tua untuk membantumu)
7. Kunci
8. Koin
9. Kain bekas
10. Sisir
11. Peralatan alumunium
12. Selembar pita kaset bekas
Cobalah Ini:
Sentuhkan magnet batangmu ke masing-masing benda. Benda apa saja yang tertarik dan
menempel pada batang magnet? Benda apa saja yang tidak tertarik oleh magnet? Catatlah
hasilnya pada tabel dibawah dengan memberikan tanda dibawah tulisan ya untuk benda yang
tertarik oleh magnet atau tidak untuk benda yang tidak tertarik oleh magnet. Tuliskan juga dari
bahan apa benda-benda tersebut dibuat pada tabel bertuliskan bahan. Cobalah dengan benda
lainnya!
Fakta Mengenai Magnet:
Apakah kamu mendapati bahwa hanya benda yang berasal dari besi dan baja saja yang tertarik
dengan magnet? Ternyata magnet juga menarik kobalt dan nikel.
Umumnya magnet terbuat dari besi dan baja, biasanya juga merupakan campuran dengan bahan
lain seperti kobalt dan nikel. Tapi beberapa magnet terbuat dari plastik dan keramik yang
dicampur dengan serbuk magnet

Percobaan 5 : Gaya Tegangan Permukaan


Kali ini kita akan melihat bagaimana gaya tegang permukaan air dapat dipengaruhi oleh zat
lainnya. Kira-kira apa yang akan terjadi dengan permukaan airnya ya?
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Satu helai benang berukuran sekitar 15 cm
2.Wadah berisi air
3.Sabun cair
Cobalah Ini:
Letakkanlah benang dalam bentuk melingkar diatas permukaan air, tapi jangan diikat. Pastikan
benang tersebut mengambang. Tidak tenggelam. Kemudian teteskanlah setetes sabun cair pada
posisi ditengah lingkaran benang tersebut. Perhatikan apa yang terjadi pada benangnya!
Apa yang terjadi?
Benang yang tadinya berbentuk lingkaran perlahan-lahan melebar sehingga ujung-ujungnya
memisah. Hal ini karena pada awalnya, gaya tegang permukaan menahan posisi benang sehingga
bisa berbentuk lingkaran. Tapi kemudian setelah ditetesi sabun cair, daerah disekitar tetesan
sabun tersebut menjadi lemah ikatannya. Dan daerah permukaan diluar benang yang ikatan
molekul airnya lebih kuat akan menarik benang sehingga bentuk benang menjadi melebar dan
tidak lagi berbentuk lingkaran.

Percobaan 6 : Bermain Sulap dengan Magnet


Apakah magnet dapat berinteraksi tanpa menyentuh bendanya? Para ilmuwan telahmencobanya
melalui udara, air, kaca, dan benda lainnya. Kamu dapat mencobanya dan tunjukkanlah “Sulap” ini
kepada teman-temanmu.
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Sebuah magnet batang atau magnet U
2.Penjepit kertas
3.Serbuk besi atau benda dari besi lainnya
4.Selotip
5.Kertas
6.Gelas
7.Air
8.Benang
Cobalah Ini:
1. Ikat penjepit kertas pada ujung benang. Lalu tempelkan ujung benang yang lainnya dengan
selotip pada meja atau lantai. Pelan-pelan dekatkan magnet kearah penjepit kertas sampai
penjepit kertas tersebut tertarik. Hati-hati, jangan sampai penjepit kertasnya menempel di
magnet. Cobalah kamu angkat magnet keatas perlahan-lahan, usahakan jarak magnet ke penjepit
kertas selalu sama, apakah penjepit kertasnya akan terbawa keatas mengikuti magnet?
2. Coba letakkan magnet di meja atau lantai, lalu tutupi dengan selembar kertas. Setelah itu
letakkan penjepit kertas diatasnya, usahakan jaraknya tidak terlalu jauh dari ujung magnet.
Dekatkan secara perlahan-lahan. Apa yang terjadi, apakah penjepit kertasnya tertarik oleh
magnet? Taruh serbuk besi kedalam gelas. Jika tidak ada cobalah cari benda yang terbuat dari
besi seperti paku. Setelah itu, dekatkan magnet dari luar gelas. Apakah serbuk besi yang ada
dalam gelas bisa tertarik oleh magnet?
3. Sekarang, tuangkan air kedalam gelas berisi serbuk besi tadi. Lalu cobalah dekatkan magnet
dari luar gelas lagi. Kali ini apakah serbuk besinya tertarik oleh magnet? Setelah selesai, segera
buang airnya dan keringkan serbuk besinya dengan tissue agar tidak karatan.
Fakta Mengenai Magnet:
Ternyata, magnet bisa menarik benda-benda yang terbuat dari besi walaupun ada penghalang
berupa udara, air, kertas, maupun kaca. Jadi magnet bisa menarik besi tanpa perlu bersentuhan
dengan besinya secara langsung. Asalkan penghalangnya tidak terlalu tebal untuk magnet yang
kecil

Percobaan 7 : Gaya Angkat Udara


Percaya atau tidak, kamu bisa membuat dua benda bermassa sama, terapung dan tenggelam
masing-masing secara bersamaan. Jadi, ketika kamu meletakkan dua benda tersebut kedalam air,
yang satu akan terapung, satu lagi tenggelam. Koq bisa?
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Dua benda bermassa sama. Kamu bisa menggunakan 2 tumpukkan yang masing-masing berisi 5
keping logam 500 rupiah
2.Dua lembar kertas karton berukuran 20×20 cm
3.Dua lembar alumunium foil berukuran 20×20 cm
4.Satu baskom besar berisi air
Cobalah Ini:
Lapisilah masing-masing karton dengan alumunium foil. Lalu, ambil salah satunya dan bentuklah
menjadi sebuah wadah menyerupai box untuk membungkus kue tart (kita akan menyebutnya
menyerupai kapal-kapalan). Letakkan 5 tumpuk koin di dalamnya.
Ambillah 5 tumpuk koin lainnya dan bungkuslah dengan karton yang belum digunakan. Kamu bisa
membungkusnya dengan berbagai cara. Lebih baik kamu bentuk seperti gumpalan kertas
biasa. Letakkanlah keduanya diatas permukaan air secara bersamaan. Apa yang terjadi?
Apa yang terjadi?
Koin yang berada didalam kapal-kapalan terapung. Sedangkan koin yang berada didalam
gumpalan kertas akan tenggelam. Hal ini terjadi karena air memiliki gaya angkat yang sama pada
tiap benda. Gaya tersebut berkerja sesuai luas permukaan bendanya itu sendiri. Pada bentuk
kapal-kapalan, bagian dasar kapal-kapalan memiliki luas permukaan yang lebih besar daripada
bentuk gumpalan kertas biasa. Sehingga kapal-kapalan itu menangkap gaya apung lebih banyak
dan membuatnya bisa tetap ada di permukaan air meski membawa beban yang sama. Hal ini juga
menjelaskan kenapa kapal laut atau sekoci kecil bisa mengapung di permukaan air.

Percobaan 8 : Faktor-Faktor Gaya Tekan


Kamu mungkin pernah menggunakan kata gaya dan tekanan. Tapi apa kamu mengerti apa arti
kata gaya dan tekanan itu? Pada percobaan ini, kita akan mengenal gaya dan tekanan lebih dekat.
Yuk coba!
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Alat penghisap (Tabung suntik atau semacamnya. Ingat, tanpa jarum)
Cobalah Ini:
Kali ini kita akan mencoba menggunakan tabung suntik untuk melakukan simulasinya.
Posisikanlah katup tabung suntik pada keadaan tertutup. Kemudian, tariklah hingga mencapai 1
nya. Pastikan 1 tabung tersebut terisi udara. Kemudian, tahanlah bagian mulut tabung dan tarik
dengan kuat katup tabung suntik. Dengan cepat, lepaskanlah. Apa yang terjadi dengan katup
tabung?
Apa yang terjadi?
Katup tabung akan kembali ke posisi semula. Hal ini karena ketika kamu menarik katup tabung,
kamu memberikan gaya untuk memperbesar volum dalam tabung. Nah, karena volumnya
bertambah dan tidak ada udara yang keluar masuk, tekanan menjadi semakin kecil. Sedangkan
tekanan udara diluar tabung tetap. Artinya, keadaan tekanan udara diluar tabung lebih besar
daripada didalam tabung. Karena tekanan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, maka
tekanan udara diluar tabung akan mendorong katup ke posisinya semula. Dimana tekanan pada
posisi tersebut adalah sama dengan tekanan diluar tabung.

Percobaan 9 : Bermain Dengan Serbuk Besi


Magnet akan berinteraksi dengan butiran kecil besi, yang biasa disebut sebagai serbuk besi. Tapi,
apakah magnet tetap akan menarik serbuk besi jika dicampur dengan bahan bukan magnet
seperti garam?
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Sebuah magnet tapal kuda (magnet U)
2.Kertas
3.Serbuk besi
4.Garam
5.Sendok teh
Cobalah Ini:
1. Campurkan satu sendok teh serbuk besi dan satu sendok teh garam pada selembar kertas.
Mintalah bantuan orang yang lebih tua agar tidak mengotori badanmu. Buatlah agar campuran
tersebut tidak menumpuk dan merata pada kertas. Lalu, dekatkanlah magnet U tersebut ke atas
permukaan campuran magnet tadi. Apa yang terjadi?
2. Buanglah garam yang tersisa pada kertas dan lepaskan serbuk besi yang menempel pada
magnet. Kumpulkan kembali serbuk besinya agar dapat digunakan kembali.
Fakta Mengenai Magnet:
Ketika ada campuran besi dan bahan lain yang tidak tertarik magnet seperti garam, maka hanya
serbuk besi yang dapat tertarik magnet. Magnet juga sering digunakan untuk memisahkan besi
dan baja dari bahan lainnya. Contohnya, pada pabrik obat dan makanan. Mereka menggunakan
magnet untuk memisahkan besi dari obat dan makanan mereka agar lebih aman untuk
dikonsumsi.

Percobaan 10 : Gaya Gesek Istimewa-1


Kamu tahu kan gaya gesek antara suatu benda dan permukaan lintasan dapat menghambat laju
benda tersebut. Tapi, jika gaya gesek yang tercipta adalah dari air yang berada dalam botol yang
digelindingkan, mungkin gak sih?
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1. Dua buah botol berukuran sama. Yang satu berisi air
Cobalah Ini:
Percobaannya sangat mudah. Peganglah kedua botol pada posisi yang sama. Kemudian
gelindingkanlah keduanya secara bersamaan. Usahakan gaya yang diberikan sama pada kedua
botol. Apa yang terjadi dengan gerak kedua botol?
Apa yang terjadi?
Botol berisi air bergerak lebih lambat daripada botol yang kosong. Hal ini karena air dalam botol
ikut bergerak seiring dengan pergerakan botol. Kontak antara air dan permukaan dalam botol
menciptakan gaya gesek yang menghambat laju botol. Begitu juga gaya berat dari air
memberikan tekanan sehingga membuat gaya gesek antara permukaan luar botol dan permukaan
lintasan menjadi lebih besar. Akibat dari kedua gaya gesek tersebut, botol berisi air menjadi lebih
lambat.

Percobaan 11 : Gaya Gesek Istimewa-2


Kamu tahu kan gaya gesek antara suatu benda dan permukaan lintasan dapat menghambat laju
benda tersebut. Tapi, jika gaya gesek yang tercipta adalah dari air yang berada dalam botol yang
digelindingkan, mungkin gak sih?
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Dua buah botol berukuran sama. Yang satu berisi air
Cobalah Ini:
Percobaannya sangat mudah. Peganglah kedua botol pada posisi yang sama. Kemudian
gelindingkanlah keduanya secara bersamaan. Usahakan gaya yang diberikan sama pada kedua
botol. Apa yang terjadi dengan gerak kedua botol?
Apa yang terjadi?
Botol berisi air bergerak lebih lambat daripada botol yang kosong. Hal ini karena air dalam botol
ikut bergerak seiring dengan pergerakan botol. Kontak antara air dan permukaan dalam botol
menciptakan gaya gesek yang menghambat laju botol. Begitu juga gaya berat dari air
memberikan tekanan sehingga membuat gaya gesek antara permukaan luar botol dan permukaan
lintasan menjadi lebih besar. Akibat dari kedua gaya gesek tersebut, botol berisi air menjadi lebih
lambat.

Percobaan 12 : Inersia Dalam Potongan


Kamu pernah membantu ibu memotong sayuran atau buah, disanalah fisikanya berlaku.
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Pisau
2.Kentang
3.Selembar kertas
Cobalah Ini:
Untuk percobaan yang pertama, sederhana saja. Potonglah kentang dengan menggunakan pisau.
Hasilnya, kentang akan terpotong. Mungkin kamu berpikir karena pisaunya tajam. Kamu sekarang
harus melakukan percobaan ini, potonglah kentang dengan selembar kertas. Kamu pegang ujung-
ujung dari kertas. Usahakan agar kertasnya dalam keadaan tegang. Hentakkan dengan cepat dan
keras ke kentang. Apa yag terjadi? Apakah kentangnya terpotong?
Apa yang terjadi?
Tentu saja kentangnya dapat terpotong. Hanya dengan kertas! Ini semua bisa dilakukan karena
adanya inersia. Ketika kita menggerakkan kertas, kita menggerakkan kertas dengan
memberikannya kecepatan dan gaya yang konstan. Sedangkan kentang tetap diam. Kentang akan
berusaha tetap diam pada saat kertas menyentuh kentang, dan kertas sendiri akan berusaha
untuk tetap bergerak. Akibatnya kertas dapat memotong menembus kentang.

Percobaan 13 : Inersia dalam Minuman Gelas


Hmm…Judulnya sedikit aneh. Tapi memang ada fisika dalam setiap minuman gelas. Jika kamu
pernah membeli minuman gelas, entah itu air mineral atau minuman segar, maka kamu telah
menerapkan inersia ketika meminumnya.
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Minuman gelas yang belum dibuka
2.Sedotan
Cobalah Ini:
Percobaan ini mudah. Kamu cukup hanya menusuk sedotan kedalam minuman gelas yang akan
kamu minum. Kenapa bisa tertusuk ya? Mungkin kamu berpikir karena ujungnya tajam. Tapi coba
yang berikutnya. Sekarang, coba kamu tusuk sedotan dengan menggunakan bagian yang
tumpulnya. Apakah bisa menusuk minuman gelasnya?
Apa yang terjadi?
Tentu saja minuman gelasnya dapat tertusuk. Meski mungkin kamu akan kesulitan pada awalnya.
Sederhananya, hal ini dapat dilakukan karena minuman gelas akan berusaha untuk tetap diam
ketika bersentuhan dengan sedotan yang juga tetap berusaha untuk bergerak. Kecendrungan
benda untuk mempertahankan posisinya ini disebut inersia. Inersia inilah yang membantu kamu
bisa menusuk sedotan kedalam minuman gelasmu. Jadi kamu bisa minum.

Percobaan 14 : Inersia dalam Benda Bergerak


Apa kamu tahu hukum pertama Newton? Paling tidak kamu sudah pernah mendengarnya? Tapi
mungkin kamu kurang memahami maksud dari hukum tersebut. Nah, sekarang kita akan
mencoba untuk memahami dengan lebih baik hukum tersebut.
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Tumpukan beberapa buah buku
Cobalah Ini:
Letakkan beberapa tumpuk buku diatas meja. Lalu doronglah kedepan, dan usahakan gaya yang
kamu berikan konstan sehingga kecepatannya tidak berubah. Dengan cepat, hentikanlah
tumpukan buku yang kamu dorong. Perhatikanlah buku yang berada di posisi paling atas, apa
yang terjadi?
Apa yang terjadi?
Ketika kamu berhentikan tumpukan buku yang sedang bergerak, maka buku yang berada diatas
akan maju kedepan, mungkin malah akan terjatuh dari tumpukan yang kamu dorong tadi. Hal ini
karena si buku-buku tersebut memiliki yang namanya Inersia. Buku yang bergerak secara konstan
tadi akan berusaha mempertahankan posisinya yang bergerak ketika secara tiba-tiba
diberhentikan. Akibatnya buku tetap akan bergerak kedepan walau hanya beberapa jaraknya.
Contoh lainnya adalah ketika kamu menaiki mobil yang berjalan secara konstan, kemudian mobil
tersebut berhenti secara tiba-tiba. Kamu akan merasakan badanmu tertarik kedepan. Mungkin
kamu akan melihat hal lain yang serupa dengan kasus ini. Coba kamu cari.

Percobaan 15 : Membentuk Gelembung Sabun


Kamu pernah main gelembung sabun? Mungkin kamu pernah membayangkan ya jika kamu bisa
membuat gelembung sabun yang berbentuk kotak, segitiga, atau bentuk lainnya. Apa bentuk
gelembung sabun hanya seperti bola saja ya? Kenapa tidak bisa berbentuk lain?
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1. Air sabun
2. Sedotan
Cobalah Ini:
Tiuplah air sabun dengan sedotan hingga terbentuk gelembung yang berukuran sedang. Buat agar
gelembung terlepas dari sedotan, sehingga melayang di udara. Perhatikanlah bagaimana bentuk
gelembung sabun itu. Sekarang, tiup lagi air sabun dengan sedotan hingga berukuran lebih kecil
dari gelembung yang pertama. Segera tutup ujung sedotan yang terbuka dengan jarimu. Jangan
sampai ada udara yang keluar masuk ke dalam gelembung. Usahakan gelembung tidak terlepas
dari ujung sedotan yang satunya. Perhatikan apa yang terjadi dengan bentuk gelembung.
Apa yang terjadi?
Ketika kamu lihat gelembung sabun yang melayang, kamu akan melihat bentuk gelembungnya
adalah seperti bola. Hal ini karena molekul air sabun yang menjadi selaput gelembungnya
berikatan satu sama lain dengan posisi yang teratur disekelilingnya. Sehingga terbentuklah bentuk
bola dari gelembung air sabun. Tapi pada gelembung kedua, kamu akan melihat bentuk yang agak
lonjong. Ini karena masih terdapat sejumlah molekul air sabun yang tidak terbentuk selaput
gelembung sabun dan menarik gelembung karena pengaruh gravitasi.

Percobaan 16 : Cara Kerja Sedotan


Kamu pernah menggunakan sedotan kan. Mungkin bukan benda yang aneh. Karena ketika kita
ingin meminum air, kadang kita menggunakan sedotan. Dan banyak orang yang merasa lebih
nikmat minumnya dengan menggunakan sedotan. Tapi, bagaimana sebenarnya cara kerja
sedotan? Apa kamu tahu?
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Gelas berisi minuman.
2.Sedotan
Cobalah Ini:
Tuanglah air kedalam gelas. Kamu bisa mengisinya dengan apa saja. Air putih, susu, atau sirup.
Tapi jangan air mentah! Masukkanlah sedotan kedalam gelas. Sekarang, cobalah kamu minum.
Apa yang terjadi?
Ketika kamu minum, kamu mungkin berpikir kamu sedang menghisap air yang ada dalam gelas.
Tapi sebenarnya kamu sedang membuat tekanan udara di dalam sedotan hingga kedalam
mulutmu menjadi lebih kecil daripada tekanan udara yang berada disekitarmu. Akibatnya, tekanan
udara disekitarmu akan mendorong air masuk kedalam sedotan dan membuat air minuman itu
bisa masuk kedalam mulutmu. Sehingga kamu bisa minum dengan leluasa.

Percobaan 17 : Cermin Cekung dan Cermin Cembung


Kamu mengetahui ada beberapa jenis cermin. Tapi kamu mungkin hanya memahami dengan jelas
untuk cermin datar saja. Nah, kamu harus mencoba ini untuk melihat jenis cermin lainnya.
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1. Lembaran sejenis alumunium foil yang dapat memantulkan bayangan
Cobalah Ini:
Peganglah lembaran dalam posisi tegak. Usahakan tidak terjadi lengkungan-lengkungan pada
lembaran. Perhatikan bayangan yang terbentuk. Sekarang tekuklah lembaran kearah luar
menjauhi wajahmu, lalu lihatlah apa yang terjadi pada bayangan yang kamu lihat. Terakhir,
tekuklah lembaran kearah dalam mendekati wajahmu, apa yang terjadi pada bayangan yang
kamu lihat.
Ingat. Usahakan lembaran jangan sampai terlipat.
Apa yang terjadi?
Ketika kamu memposisikan lembaran tegak, maka kamu melihat sebuah cermin datar biasa.
Namun, ketika kamu menekuk lembaran menjauhi wajahmu, kamu membuat cermin cekung. Dan
ketika kamu menekuk lembaran mendekati wajahmu, kamu membuat cermin cembung.
Bayangan yang dihasilkan juga akan berbeda-beda. Dengan cermin datar, bayanganmu akan
sama dengan wujud aslimu. Tapi dengan cermin cekung, bayanganmu akan terbalik. Dan dengan
cermin cembung, bayanganmu akan menjadi lebih kecil.
Jika kamu tidak menemukan lembaran yang cocok, kamu bisa menggunakan permukaan sendok
untuk melihat perbedaan cermin cekung dan cermin cembung. Kamu bisa amati dengan jelas
bayangan yang terpantul pada sendok.

Percobaan 18 : Gaya Gravitasi 1


Kamu tahu Galileo pernah menjatuhkan dua benda berbeda bentuk dari atas menara miring pisa
dan keduanya jatuh bersamaan? Tapi pada percobaan kali ini, kita akan menjatuhkan dua benda
berbeda, dan keduanya jatuh tidak bersamaan. Koq bisa? Apa Galileo salah?
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Selembar kertas
2.Sebuah buku
Cobalah Ini:
Peganglah masing-masing kertas dan buku pada kedua tanganmu. Kemudian berdirilah tegak.
Secara bersamaan jatuhkanlah kedua benda tersebut dari tanganmu. Bagaimana waktu jatuh
kedua bendanya? Sekarang, letakkan kertas diatas buku dan peganglah dengan erat. Kemudian
jatuhkanlah secara tiba-tiba. Apa yang terjadi dengan jatuhnya kertas dan buku?
Apa yang terjadi?
Ketika percobaan yang pertama dilakukan, buku akan jatuh lebih dulu daripada kertas.
Sebenarnya, gaya gravitasi menarik dua benda tersebut dengan gaya yang sama. Tapi jatuhnya
kertas terhambat oleh gaya gesek udara. Buku juga mendapat gaya gesek yang sama, tapi berat
dari si buku mampu mengurangi pengaruh gaya gesek udaranya.
Pada percobaan yang kedua, kedua benda jatuh bersamaan. Kertas yang berada diatas buku tidak
lagi dipengaruhi oleh gaya gesek udara karena dibantu oleh berat buku yang mengurangi gaya
geseknya. Sehingga gravitasi akan menarik buku dan kertas dengan mudah sebagai satu sistem.
Jadi Galileo tidak salah.

Percobaan 19 : Gaya Gravitasi 2


Kamu tahu Galileo pernah menjatuhkan dua benda berbeda bentuk dari atas menara miring pisa
dan keduanya jatuh bersamaan? Tapi pada percobaan kali ini, kita akan menjatuhkan dua benda
berbeda, dan keduanya jatuh tidak bersamaan. Koq bisa? Apa Galileo salah?
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Selembar kertas
2.Sebuah buku
Cobalah Ini:
Peganglah masing-masing kertas dan buku pada kedua tanganmu. Kemudian berdirilah tegak.
Secara bersamaan jatuhkanlah kedua benda tersebut dari tanganmu. Bagaimana waktu jatuh
kedua bendanya? Sekarang, letakkan kertas diatas buku dan peganglah dengan erat. Kemudian
jatuhkanlah secara tiba-tiba. Apa yang terjadi dengan jatuhnya kertas dan buku?
Apa yang terjadi?
Ketika percobaan yang pertama dilakukan, buku akan jatuh lebih dulu daripada kertas.
Sebenarnya, gaya gravitasi menarik dua benda tersebut dengan gaya yang sama. Tapi jatuhnya
kertas terhambat oleh gaya gesek udara. Buku juga mendapat gaya gesek yang sama, tapi berat
dari si buku mampu mengurangi pengaruh gaya gesek udaranya.
Pada percobaan yang kedua, kedua benda jatuh bersamaan. Kertas yang berada diatas buku tidak
lagi dipengaruhi oleh gaya gesek udara karena dibantu oleh berat buku yang mengurangi gaya
geseknya. Sehingga gravitasi akan menarik buku dan kertas dengan mudah sebagai satu sistem.
Jadi Galileo tidak salah.

Percobaan 20 : Gaya Ikat Molekul Air 1


Apakah kamu pernah melihat pada beberapa bangunan ada rantai yang menggantung dari atap
hingga ke permukaan tanah? Mungkin kamu bertanya-tanya apa maksud rantai tersebut dipasang.
Nah, kamu harus mencoba ini untuk tahu apa guna rantai tersebut.
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Sehelai benang dengan panjang sekitar 50 cm
2.Teko berisi air
Cobalah Ini:
Ikatkanlah ujung benang pada gagang teko. Kemudian posisikan benang tersebut hingga
menempel pada mulut teko. Akan lebih baik jika benang diposisikan cukup tegang. Secara
perlahan, tuanglah air dari mulut teko yang dilewati benang. Apa yang terjadi pada air yang kamu
tuang?
Apa yang terjadi?
Air tidak tumpah! Tetapi air tersebut mengalir melewati benang hingga turun kebawah. Usahakan
kamu menggunakan wadah besar agar tumpahan airnya tidak membasahi ruangan.
Nah, rantai yang digunakan pada beberapa gedung gunanya adalah untuk mengalirkan air hujan
dari atap hingga ke permukaan tanah. Jadi air akan mengalir melewati rantai dan tidak tumpah
kemana-mana. Hal ini bisa terjadi karena gaya ikat molekul air sangat kuat. Sehingga antar
molekulnya bisa saling berikatan dan juga berikatan dengan rantai / benang. Jadi, air tidak
tumpah kemana-mana dan mengalir dengan mudah pada rantai / benang tersebut.
Percobaan 21 : Sulap Larutan dengan Listrik
Apakah teman-teman pernah mendengar mengenai korslet? Biasanya jika ingin mencabut stop
kontak, seringkali ada peringatan tangan tidak boleh basah. Apa benar air dapat menghantarkan
listrik? Coba buktikan yuk!
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Lampu kecil dengan soketnya
2.Dua kabel berukuran 30 cm
3.Baterai 9 volt
4.Kancing baterai
5.Air murni
6.Garam secukupnya
7.Gelas
Cobalah Ini:
Pasang dua kabel pada masing-masing ujung kabel kancing baterai yang telah terpasang pada
kutub baterai. Sambungkan ujung kabel yang satu pada soket yang telah dipasangi lampu.
Biarkan ujung kabel baterai dan ujung kabel lampu lainnya tidak terpasang. Tuangkan air murni
kedalam gelas. Kali ini, masukkan kedua ujung kabel yang tidak terpasang ke dalam air tersebut.
Tapi jangan sampai kedua ujung kabelnya saling bersentuhan. Apa yang terjadi, apakah lampunya
menyala?
Sekarang, coba masukkan garam kedalam gelas berisi air tadi dan aduk hingga larut. Lalu
masukkan kedua ujung kabel kedalamnya. Apakah lampunya sekarang menyala?
Apa yang terjadi?
Ternyata, gelas yang berisi air murni tidak bisa menyalakan lampu! Hal ini disebabkan karena
ternyata air murni tidak dapat menghantarkan listrik. Ketika kita menambahkan garam, terjadi
yang namanya pemecahan molekul garam menjadi ion na (+) dan ion cl (-). Ion inilah yang
berperan dalam menghantarkan listrik. Larutan garam seperti ini dinamakan larutan elektrolit.
INGAT! Air murni hanya bisa didapatkan pada air minum dalam kemasan atau toko kimia
(biasanya dinamakan aquades). Sedangkan pada air keran, sering terdapat butiran garam dalam
air keran tersebut. Jadi jangan bermain-main dengan benda elektronik dengan tangan basah.
Meski tangan kamu basah dengan air murni, ternyata tangan kita menghasilkan garam juga
melalui keringat!

Percobaan 22 : Mana Yang Lebih Cepat Larut?


Kamu suka teh manis? Kami disini juga suka. Biasanya ketika kamu membuat teh manis, kamu
memasukkan gulanya setelah tehnya siap. Nah, kadang jika kamu ingin membuat es teh manis,
kamu memasukkan gulanya setelah kamu beri es karena kurang manis. Tapi rasanya koq gulanya
lama larutnya ya?
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1. Air Panas
2. Air dingin
3. Dua sendok makan gula pasir
4. Sendok
Cobalah Ini:
Masukkan satu sendok makan gula pasir kedalam gelas berisi air panas. Lalu kamu aduk dengan
menggunakan sendok. Hitunglah berapa kali kamu harus mengaduk untuk membuat gulanya larut
sepenuhnya. Masukkan satu sendok makan gula sisanya kedalam gelas berisi air dingin. Cobalah
kamu aduk dengan jumlah adukan yang sama seperti pada percobaan yang pertama. Apakah
gulanya larut?
Apa yang terjadi?
Ketika diaduk pada air dingin dengan jumlah adukan yang sama, ternyata gula tidak larut
sepenuhnya. Ini terjadi karena pada suhu tinggi, molekul-molekul air bergerak lebih cepat.
Sehingga lebih sering menumbuk molekul gula dan melarutkannya. Sedangkan pada suhu rendah,
molekul air bergerak lebih lambat, dan membuat jumlah tumbukannya dengan molekul gula
menjadi lebih sedikit, dan gula menjadi lambat larutnya.

Percobaan 23 : Membakar Gelas Kertas


Kamu pernah melihat sebuah gelas kertas? Sesuai namanya, gelas kertas itu gelas yang terbuat
dari kertas. Karena dari kertas, maka tentu saja dapat terbakar. Tapi, kamu bisa membuat kertas
ini tidak terbakar lho.
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1. Dua buah Gelas Kertas
2. Air
3. Lilin
Cobalah Ini:
Coba kamu bakar bagian dasar dari gelas kertas. Jika tidak ada, kamu bisa gunakan gelas plastik.
Pastikan bahwa gelas tersebut dapat terbakar. Ingat, cobanya hanya dengan satu gelas saja ya.
Isilah gelas lainnya kertas dengan air. Jika kamu tidak menemukan gelas kertas, kamu bisa
menggunakan gelas plastik. Nyalakanlah lilin yang sudah kamu siapkan. Dan letakkan gelas berisi
air diatas lilin seperti kamu sedang memasak air. Coba lihat apa yang terjadi dengan gelasnya?
Apa yang terjadi?
Gelas yang berisi air tidak terbakar. Ini karena panas yang dihasilkan oleh api akan langasung
diserap oleh air dan menahan gelas dari terbakar. Kamu hanya akan melihat ada bekas gosong
pada bagian tempat api menyentuh dasar gelas. Yang berasal dari karbon hasil pembakaran.

Percobaan 24 : Membakar Gula Batu


Mungkin kamu pernah melihat pada suatu film ada adegan dimana terdapat bola api yang
berterbangan. Atau kamu pernah melihat ada satu kesenian budaya di Indonesia, dimana ada
sekumpulan orang-orang yang bermain sepak bola tapi bola yang digunakan terbakar oleh api
(sebenarnya itu bukan bola. Melainkan batok kelapa). Nah, disini kita akan coba membuat salah
satunya. Bisa gak ya? Ingat, minta bantuan orang dewasa ya.
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Sebongkah gula batu berukuran sedang
2.Abu yang berasal dari pembakaran kertas
3.Korek api
4.Lilin
5.Wadah dari tutup kaleng atau sejenisnya
6.Tang untuk menjepit gula batu atau sejenisnya
Cobalah Ini:
Jepitlah gula batu dengan menggunakan tang. Lalu bakarlah pada lilin yang sudah kamu nyalakan.
Perhatikanlah apa gula batu tersebut terbakar? Sekarang, cobalah lumuri gula batu tersebut
dengan abu kertas. Kemudian bakarlah pada lilin yang menyala. Apakah gula batu tersebut
terbakar?
Apa yang terjadi?
Pada saat kamu membakar langsung gula batu tersebut, kamu dapati gula batu tersebut tidak
akan terbakar. Mungkin hanya kamu lihat ada bekas hitam gosong. Tapi ketika kamu lumuri
dengan abu kertas, kemudian kamu bakar, kamu akan dapati gula batunya dapat terbakar lho! Ini
karena abu kertas yang menempel pada gula batu bersifat sebagai katalisator dalam proses
pembakaran gula batu. Sehingga gula batu kini telah menjadi “gula api”. Ingat, gunakan tang ya
ketika membakar gula batunya dan minta bantuan orang dewasa ya.

Percobaan 25 : Membuat Elektromagnetik


Tentu kamu tahu bahwa arus listrik dapat menyebabkan fenomena kemagnetan. Fenomena ini
juga dapat membuat paku biasa menjadi sebuah magnet tidak permanen yang disebut fenomena
elektromagnet.
Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Batang besi atau paku (hati-hati jika menggunakan paku)
2.Dua kabel yang cukup panjang
3.Baterai 9 volt
4.Kancing baterai
5.Sakelar sederhana (Dari percobaan membuat saklar sederhana)
6.Isolasi
7.Penjepit kertas
Cobalah Ini:
Pastikan kamu memiliki dua kabel dengan panjang 30 cm dan 60 cm. Kelupas kedua ujung kabel
tersebut. Sebelum dilanjutkan, cobalah dekatkan paku ke penjepit kertas untuk melihat apakah
panjepit kertasnya tertarik atau tidak. Lilitkan kabel yang panjang pada paku. Lalu buatlah
rangkaian saklar sederhana seperti yang ada pada modul percobaan saklar sederhana. Sekarang,
cobalah nyalakan saklar dan dekatkan paku pada penjepit kertasnya, apa yang terjadi? Apa yang
terjadi ketika kamu matikan saklarnya?
Kenapa ini terjadi?
Kamu telah membuat elektromagnetik! Dengan melilitkan kabel ke paku, kamu telah memperkuat
medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik. Medan magnet ini cukup kuat untuk membuat
atom-atom pada paku menjadi searah dan membuatnya menjadi magnet tidak permanen.

Anda mungkin juga menyukai