Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS PENYEDIAAN AIR BERSIH DI PDAM KABUPATEN

PANDEGLANG UNTUK WILAYAH KECAMATAN PANDEGLANG

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
(S1) Teknik lingkungan

Oleh :
MUHAMAD ADIK HANNURDIN
NIM : 220 112 OO6

Program Studi Teknik Lingkungan


Fakultas teknik
Universitas Banten Jaya
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur khadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dankarunianya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Proposal Tugas Akhir dengan judul
ANALISIS PENYEDIAAN AIR BERSIH DI PDAM KABUPATEN
PANDEGLANG UNTUK WILAYAH KECAMATAN PANDEGLANG
Dalam menyusun laporan ini penulis telah dibimbing dengan baik oleh dosen
pembimbing dan mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak terutama
bapak,ibu dan istri saya, Oleh karna itu sebentuk rasa syukur saya ucapkan terima
kasih kepada ;

1. Bapak Sudarsono,ST., MMT, Selaku Dekan di Unbaja.


2. Ibu Frebhika Sri Fuji Pangesti ST.,MSc, Selaku Kaprodi Teknik
Lingkungan.
3. Serta Rekan-rekan mahasiswa/I teknik lingkungan di unbaja.

Serang, 22 Februari 2017


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ketersediaan air menjadi masalah yang serius karena daerah tangkapan air
yang rusak dan pengaruh perkembangan iklim global yang juga dipengaruhi
kondisi lingkungan dan pencemaran. Air tidak hanya terdistribusi secara
merata antar daerah dan wilayah, tetapi juga distribusinya tidak adil dan
merata di antar masyarakat yang kaya ataupun yang miskin. Pada sisi lain
kebutuhan air juga terus meningkat baik karena pertumbuhan penduduk
maupun pertumbuhan ekonomi yang juga memerlukan dukungan untuk
ketersediaan air. Kalangan air ini tidak hanya menjadi isu lokal dan nasional
tetapi telah menjadi isu global.

Berbicara air berati berbicara tentang kehidupan. Tanpa makanan manusia


masih dapat bertahan hidup dalam beberapa minggu. Namun bila beberapa
hari saja tidak ada asupan air ke dalam tubuh manusia akan mati. Di dalam
tubuh manusia berkisar 50-70% dari seluruh badan memerlukan asupan air.
Pentingnya air bagi kesehatan dapat di lihat dari jumlah air yang ada dalam
organ tubuh, seperti 80% dari darah terdiri dari air , 25% dari tulang, 75%
otot dan sebagainya.

Dalam berkembangnya jaman jelas kebutuhan air semakin meningkat


berdasarkan peningkatan penduduk diwilayah kota pandeglang, maka dari itu
saranan dan prasarana adalam sistem penyediaan air bersihpun harus lebih
merata dan secara kontinyunitas dalam pengalirannya.
Salah satu daerah pedesaan yang tertinggal diwilayah kota pandeglang masih
susah akan pendapatan air bersih dikarnakan tekstur tanah yang banyak
bebatuan sehingga tanahpun tidak bisa digali/melakukan pengeboran air,
warga sekitar hanya melakukan mata air yang ada sehingga kebutuhannya
pun belum bisa terpenuhi untuk sehari-hari.
Adapun perusahaan daerah air minum pun tidak bisa melakukan
pendistribusian kedaerah tersebut dikarnakan lokasinya yang sangat tinggi
dari perkotaan, maka dari ini penulis tertarik akan membuat proposal dan
skripsi tentang “ Sistem Penyediaan air bersih berdasarkan tingkat kebutuhan
masyrakat desa cinyurup kelurahan juhut kabupaten pandeglang” Semoga
dalam study kasus ini penelitian bisa dipecahkan secara manfaat dan bisa
terwujud didesa tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah
diatas sebagai berikut :
1.2.1. Melakukan Pencarian Sumber Mata Air ?
1.2.2. Berapa perkiraan kebutuhan masyarakat dalam sehari ?
1.2.3. Merencanakan Sistem Pengaliran Air dan Bangunan Penampungan air
bersih ?

1.3. Batasan Masalah


Dalam kasus ini penulis membatasi masalah tersebut sebagai berikut :
1.3.1. Tidak Melakukan Perhitungan RAB (Rencana Anggaran Biaya)
1.3.2. Tidak Melakukan Tes Kualitas Air Bersih

1.4. Tujuan Penelitian


1.4.1. Tujuan Umum
Menambah wawasan dan mengetahu tentang Sistem Penyediaan Air
Bersih berdasarkan tingkat kebutuhan masyarakat sekitar.
1.4.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui perkiraankebutuhan masyarakat tersebutdalam
pemakaian air
2. Mengetahuinya perencanaan sistem penyediaan air bersih
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan tugas skripsi serta media untuk belajar dalam
rangka
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama dikampus serta
mendapatkannya gambaran unruk Sistem Penyediaan air bersih
berdasarkan tingkat kebutuhan masyrakat desa cinyurup kelurahan
juhut kabupaten pandeglang.
1.5.2. Bagi Intitusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan serta bahan referensi bagi mahasiswa yang
baru dan bagi para peneliti lainnya.

1.5.3. Bagi Masyarakat


Memberikan informasi dan harapan sehingga masyarakat bisa
mengajukannya terhadap pemerintah daaerah kabupaten pandeglang.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Air Bersih


Air Bersih adalah air yang digunakan untukkeperluan sehari-hari dan akan
menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasnya, air
bersih adalahair yang memenuhi persyaratan sebagai sistem penyediaan air
minum,dimana persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi
kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologis, dan radiologis,
sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping (Ketentuan
Umum) PERMENKES No.416/MENKES/PER/XI/1990.
Persyaratan tersebut jugamemperhatikan pengamanan terhadap sistem
distribusi air bersih dari instalasi air bersih sampai pada konsumen.

UU RI No.7 Tahun 2004 dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907


Tahun 2002.
1. Air adalah semua air yangterdapat di atas maupun di bawah permukaan
tanah termasuk dalam pengertian ini air permukaan.
2. Air Bersih (clean water) adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dapat di
konsumsi apa bila telah di masak.
3. Air minum (drinking water) adalah air yang melalui proses pengolahan
atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.

Air merupakan sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan,


karena air merupakan salah satu media sumber penyakit, misalnya,
penyakit diare. Supaya air masuk kedalam tubuh manusia, baik berupa
minuman atau makanan tidak menyebabkan pembawa bibit penyakit,
mutlak harus diperlukan pengolahan air (Sutrisno,2006).
2.2. Syarat-syarat air sehat
Parameter kualitas air yang di gunakan untuk kebutuhan umat manusia
haruslah air yang tidak tercemar atau memenuhi persyaratan fisik, kimia,
mikrobiologis, dan Radiologis.
(Rohmawati, 2011 ).
2.2.1. Persyaratan fisik air
a. Jernih Atau Tidak berwarna
Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih, air yang berwarna
berarti air tersebut telah mengandung bahan-bahan berbahaya yang
dapat mengganggu kesehatan jika dikonsumsi. Menurut Permenkes
RI No 416 tahun 1990, kadar maksimum yang diperbolehkan untuk
air bersih yaitu 50 TCU.
b. Rasanya Tawar
Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam,
manis, pahit, atau asin menunjukkan bahwa kualitas air tersebut
tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu
yang larut dalam air sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam
organik maupun asam anorganik.
c. Temperatur Normal
Air yang baik harus memiliki temperatur sama dengan temperatur
udara (20-26oC). Air yang sudah tercemar mempunyai temperatur
di atas atau di bawah temperatur udara. Menurut Permenkes RI No
416 tahun 1990, temperatur air yang baik adalah suhu udara ± 3oC.
d. Tidak Berbau
Air yang baik adalah air yang apabila dicium tidak menimbulkan
bau baik dicium pada jarak dekat maupun jauh. Air yang berbau
busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami
penguraian (dekomposisi) oleh mikroorganisme air.
e. Tidak Mengandung Zat Padatan
Air minum yang baik tidak diperbolehkan mengandung padatan,
meskipun air tersebut jemih namun jika mengandung padatan yang
terapung maka air tersebut tidak baik digunakan sebagai air
minum. Total zat padatan terlarut (TDS) yang diperbolehkan di
dalam air minum adalah 500 mg/L menurut Permenkes RI Nomor
492 tahun 2010.

2.2.2. Persyaratan Kimia


Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat
kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan
(Sutrisno,2004).Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan
tidak mengandung zat peracun, yaitu:
a. pH (Derajat Keasaman)
Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada
umumnya disebabkan gas oksida yang larut dalam air terutama
karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari
pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang
lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat
menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun
yang sangat menggangu kesehatan.
b. Kesadahan
Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan
kesadahan karbonat (permanen). Kesadahan sementara
keberadaan kalsium dan magnesium bikarbonat yang dihilangkan
dengan memanaskan air dengan mendidih atau menambahkan
kapur ke dalam air, kesadahan non karbonat disebabkan oleh sulfat
dan karbonat.
Chlorida dan nitrat dari magnesium dan kalsium disamping besi
dan Almunium.
c. Zat Organik
Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur
hara makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna
yang hidup di perairan.
d. Kalsium (Ca) dalam air minum dalam batas-batas tertentu
diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Namun, nilai Ca
terlalu tinggi dari 200mg/l dapat menyebabkan keroposan pipa.
2.2.3. Persyaratan mikrobiologis
Persyaratan mikrobiologis yang harus dipenuhi oleh air adalah sebagi
berikut ;
a. Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya : Bakteri golongan
E.coli Salmonella.
b. Typhi vibro cholera dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah
tersebar melalui air.
Sedangkan menurut Candra (2007), Batasan sumber air yang bersih
dan aman antara lain ;
a. Bebas dari kontaminan kuman atau bibit penyakit.
b. Bebas dari subtansi kimia yang berbahaya dan beracun.
c. Tidak beras dan berbau.
d. Dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik dan rumah
tangga.
e. Memenuhi standar minimal yang telah di tetapkan oleh WHO atau
Departemen Kesehatan RI.

2.2.4. Persyaratan Radiologis


Air minum tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan bahan-
bahan yang mengandung radio aktif, seperti sinar alfa, beta dan
gamma.

2.3. Air dan Kesehatan


Menurut Ir.Totok, dkk,2010. Air sangat erat hubungannya dengan
kehidupan manusia, yang berate besar sekali perannya dalam kesehatan
manusia. Beberapa hal yang menunjukan adanya hubungan air dengan
kesehatan adalah ;
2.3.1. Adanya phatogenik organisme didalam air
Organisme ini dapat menyebabkan penyakit atau gangguan kesehatan,
antara lain:
a. Bakteri, diantaranya:
1) Cholera, penyebab penyakit kolera.
2) Salmonella thypi, penyebab penyakit demam tipoid.
3) Shygella dysentriae, penyebab penyakit disentri basiler.
4) Salmonella parathypi, penyebab penyakit demam para thypoid.
b. Protozoa, diantaranya adalah entamoeba histolitica penyebab
penyakit disentri amuba.
c.
2.3.1. Adanya Non Phatogenik Organisme
Beberapa Non Phatogenik Organisme yang hidup di dalam air akan
menimbulkan gangguan dan kerugian bagi manusia, diantaranya
adalah:
a. Actinomycetes (moldlikose bacteria) terdapat di dalam air yang
kotor, dan dalam system distribusi air. Menyebabkan timbulnya
rasa dan bau yang tidak diharapkan. Merupakan problem setempat,
dan sporanya dapat menembus saringan air.
b. Algae, terdapat didalam genangan air kotor menyebabkan
timbulnya rasa bau yang tidak diharapkan. Adanya algae
dipengaruhi oleh musim, dalam jumlah yang berlebihan dapat
menghambat pekerjaan filter pada sistem penyaringan air.
c. Fecal streptococci, bakteri ini terdapat didalam air yang telah
tercemar oleh kotoran manusia dan hewan, dan digunakan sebagai
indicator pencemaran air.
d. Iron bacteri (bakteri besi), terdapat di air tanah dan air permukaan
yang mengandung besi. Menimbulkan warna yang berlendir,
menyebabkan clogging pada pipa saringan didalam sumur. Kadar
besi 0,1-0,2mg/1 air dapat merangsang pertumbuhan bakteri besi.
e. Free living worm (cacing yang hidup bebas), akibatnya adalah bau
dan pandangan yang menjijikan, dapat menembus saringan pasir
lambat, tetapi menembus saringan pasir cepat. Resisten terhadap
chlorine atau sisa chlor dengan dosis biasa.

2.4. Siklus Hidrologi


Siklus hidrologi merupakan suatu fenomena alam. Hidrologi sendiri
merupakan suatu ilmu yang mempelajari siklus air pada semua tahapan
yang di laluinya (Chandra, 2006).
Menurut (Sutrisno, 2004) Dalam buku Teknologi Air Bersih, jumlah air di
ala mini tetap ada dan mengikuti suatu aliran yang yang dinamakan siklus
hidrologi. Dalam siklus ini dengan adanya penyinaran matahari, maka
semua air yang ada di permukaan bumi ini akan menguap.

Penguapan terjadi pada air permukaan, air yang berada pada lapisan tanah
bagian atas, air yang ada dalam tumbuhan, hewan dan manusia.
Karena adanya angin, maka uap air ini akan berstu dan berada ditempat
yang tinggi yang sering dikenal dengan nama awan. Oleh angin, awan ini
akan terbawa makin lama makin tinggi dimana temperature di atas makin
rendah.

Air permukaan yang mengalir dipermukaan bumi, umumnya berbentuk


sungai-sungai dan jika melalui suatu tempat rendah/cekung maka air akan
berkumpul, membentuk suatu danau atau telaga. Tetapi banyak di
antaranya yang mengalir ke laut kembali dan kemudian akan mengikuti
siklus hidrologi ini.

2.5. Sumber Air Baku


Menurut UU RI No.7 Tahun 2004 dan Keputusan Mentri Kesehatan
Nomor 907 tahun 2002, Sumber air adalah tempat atau wadah air alami
atau buatan yang terdapat pada di atas maupun di bawah permukaan tanah.
Sumber air di alam terdiri atas air laut, air atmosfir (air metereologik), air
permukaan, air tanah (Sutrisno 2010).
2.5.1. Air Hujan
Laut, sungai, danau, rawa-rawa, sumur dan semua yang terkena sinar
matahari biasanya akan mengalami evaporasi (penguapan). Uap inilah
yang naik sampai kesuatu titik yang suhu udaranya sama dengan uap air
tersebut, kemudian terjadi titik kondensasi dan terbentuklah awan. Pada
saat itu terjadi proses presipitasi, selanjutnya jatuh ke bumi berupa titik –
titik air yang disebut hujan (Rekayasa Lingkungan).

Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi.Walau
pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut
cenderung mengalami pencemaran ketika berada di atmosfer. Pencemaran
yang berlangsung di atmosfer itu dapat disebabkan oleh partikel debu,
mikroorganisme, dan gas, misalnya karbon dioksida, nitrogen,dan ammonia
(Chandra,2006). Maka untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum
hendaklah pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat hujan
mulai turun karena masih banyak mengandung kotoran (Sutrisno, 2002).

10

2.5.2. Air Permukaan


Air permukaan merupakan salah satu sumber penting bahan baku air bersih.
Air permukaan yang meliputi badan-badan air semacam sungai, danau telaga,
waduk, rawa, dan terjun, Sebagian besar berasal dari air hujan yang jatuh ke
permukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian akan mengalami pencemaran
baik oleh tanah, sampah, maupun lainnya.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan, antara lain :
a. Mutu atau kualitas baku

b. Jumlah atau kuantitasnya


c. Kontinuitasnya

Dibandingkan dengan sumber air lain, air permukaan merupakan sumber


air yang paling tercemar akibat kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat
lain.

2.5.3. Air Tanah


Air tanah (ground water) berasal dari hujan yang jatuh ke permukaan bumi
yang kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan ke dalam tanah dan
mengalami proses filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang telah dialami
air hujan tersebut, di dalam perjalanannya ke bawah tanah, membuat air
tanah menjadi lebih baik dibandingkan air permukaan. Air tanah memiliki
beberapa kelebihan dibanding sumber air lain. Air tanah biasanya bebas
dari kuman penyakit dan tidak perlu mengalami proses purifikasi atau
penjernihan.
Persediaan air tanah juga cukup tersedia sepanjang tahun, saat musim
kemarau sekalipun.Sementara itu, air tanah juga memiliki beberapa
kerugian atau kelemahan dibanding sumber air lainnya.

Air tanah mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi yang tinggi.


Konsentrasi yang tinggi dari zat-zat mineral semacam magnesium,
kalsium, dan logam berat seperti Fe dan Mn dapat menyebabkan
kesadahan air. Selain itu, untuk mengisap dan mengalirkan air ke atas
permukaan, diperlukan pompa (Chandra,2006).
Pada air tanah terbagi atas 3 yaitu ;
a. Air Tanah Dangkal
Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari
permukaan tanah.
b. Air Tanah Dalam
Air tanah dalam di kenal juga dengan air artesis , air ini terdapat
diantara dua lapisan kedap air. Lapisan diantara dua lapisan kedap
air tersebut disebut lapisan akuifer. Pengambilan air dalam tidak
semudah air dangkal, dalam hal ini harus melakukan bor dan
memasukan pipa sehingga kedalamannya bias 100-300m akan di
dapatkan suatu lapisan air.
c. Mata Air
Mata air merupakan air tanah yang keluar dengan sendirinya ke
permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam hamper
tidak terpengaruh oleh musim dan kualitasnya sama dengan air
dalam. Berdasarkan keluarnya ke permukaan tanah mata air dapat
di bedakan atas;
a) Mata air Rembesan, yaitu mata air yang dari lereng-lereng.
b) Umbul, yaitu mata air yang keluar ke permukaan pada suatu
dataran.
d. Air laut
Air laut mempunyai sifat asin, karenamengandung garam NaCl. Kadar
garam NaCl dalam airlaut tidak memenuhi syarat untuk air minum.

2.6. Pencemaran air


Menurut peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001
pasal 1 Tentang Kualitas Air dan pengendalian Pencemaran Air,
pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk
hidup,zat,energi dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan
manusia, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak berfungsi sesuai dengan peruntuknya.
2.6.1. Sumber Pencemaran Air
a. Domestik (Rumah Tangga)
Yaitu berasal dari pembuangan limbah dari kamar mandi, tempat
pencucian piring dan dapur.
b. Industri
Jenis polutan yang dihasilkan oleh industri sangat bergantung pada
jenis industrinya sendiri, sehingga jenis polutan yang dapat
mencemari air tergantung pada bahan baku, proses industry, bahan
bakar dan sistem pengolahan limbah cair yang digunakan dalam
industri tersebut. Secara umum jenis polutan air dapat
dikelompokan sebagai berikut :
1. Fisika
Pasir atau lumpur yang tercampur dalam limbah cair.
2. Kimia
Bahan pencemar yang berbahaya: mercuri (Hg), Candium (Cd),
Timah hitam (Pb), pestisida dan jenis logam berat lainnya.
3. Mikrobiologois
Berbagai macam bakteri, virus, parasit dan lain-lainnya.
Misalnya yang berasal dari pabrik yang mengolah hasil ternak,
rumah potong dan tempat pemerahan susu sapi.
4. Radioaktif
Beberapa bahan radioaktif yang dihasilkan oleh Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dapat pula menimbulkan
pencemaran air.
2.6.2. Penyebab Pencemaran Air
Beberapa kontaminan penyebab pencemaran air adalah :
a. Mikrooganisme Pathogen
Bakteri coliform merupakan bakteri yang umum digunakan sebagai
bakteri indicator adanya pencemaran air meskipun bakteri coliform
bukan merupakan
penyebab sebenarnya dari penyakit. Mikroorganisme yang lain
yang kadang-kadang ditemukan dipermukaan air dan menyebabkan
masalah kesehatan manusia
meliputi : Bukhoderis pseudomellaei, Cryptosporidium parvum,
Giardia lambia, salmonella, Novovirus dan virus lainnya serta
beberapa jenis cacing pasarit.
b. Kontaminan Kimia
Kontaminan kimia bisa termasuk zat organic dan nonorganic.
Polutan air organic meliputi detergen, disinfektan, limbah
pengolahan makanan yang dapat mencakup zat-zat lemak dan
minyak,insektisida dan herbisida.

2.6.3. Komponen Pencemaran Air


Komponen pencemar air berupa :
a. Bahan buatan padat
Limbah padat berupa butiran besar dan halus yang masuk kedalam
air. Sebagian dari bahan buangan padat ini dapat melarut didalam
air. Bahan buangan padat dapat meningkatkan konsentrasi bahan
pencemar di air.
b. Bahan buangan organik
Biasanya berupa mikroorganisme, seperti : bakteri pathogen dan
Ecoli. Meningkatkan jumlah bakteri, terutama bakteri pantogen
akan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia bila air yang
terkontaminasi organism dikonsumsi.
c. Bahan buangan anorganik
Biasanya berasal dari bahan buangan industry, seperti industry
logam. Masuknya bahan buangan anorganik perlu dikontrol dangan
ketat karena berpotensi masuk ekosistem air. Biasanya senyawa
anorganik ini dapat bertahan lama didalam air. Biasanya senyawa
anorganik ini dapat bertahan lama didalam air dan sulit untuk
dikenali dangan mata telanjang.
d. Bahan buangan makanan
Sebenarnya merupakan bahan buangan organic, bahan buangan
makanan dan limbah rumah tangga sangat berbahaya terhadap
kesehatan, karena dapat meningkatkan jumlah bakteri akibat dari
pembusukan. Bahan buangan cair berminyak.
e. Bahan buangan cair berminyak
Sering dijumpai pada air sungai dan air laut, yang disebabkan oleh
pembuangan limbah berminyak oleh industry pengolahan minyak
dan curahan bahan berminyak dari mesin transportasi perairan,
yang dapat menghalangi masuknya oksigen ke dalam air.
f. Bahan buangan zat kimia
Merupakan bahan pencemaran yang sangat berbahaya dan potensil
merusak lingkungan. Bahan pencemaran kimia yang umum dikenal
seperti detergen, isektisida, zat warna kimia, senyawa organic,
bahan sintesis, pestisida, dan sebagainya.

Sistem Distribusi pelayanan air bersih adalah pendistribusian atau


pembagian air melalui sistem perpipaan Tranmisi dari Sumber ke
bangunan pengolahan (reservoir)/bak penampung untuk di salurkan
kedaerah pelayanan (konsumen).

Saluran tranmisi
Air Saluran jaringan distribusi
Sumber mata Bak Penjernih/Bak
air Penampung Air

2.6.4. Sistem Distribusi Pelayanan Air Bersih


Menurut Enri Damanhuri dalam (Dian, V.A.Analisa Kinerja Sistem
Distribusi Air bersih 2007). Sistem Distribusi adalah sistem yang langsung
berhubungan dengan konsumen, yang mempunyai fungsi pokok
mendistribusikan air yang telah memenuhi syarat keseluruh daerah
pelayanan.
Sistem ini meliputi unsur sistem perpipaan dan perlengkapannya, hidran
kebarkaran, tekanan tersediaan sistem pemompaan ( bila diperlukan ), dan
reservoar distribusi.
Sistem Distribusi adalah bagian yang paling terpenting pada soistem
penyediaan air bersih untuk menjangkau masyarakat para pelanggan
didaerah pelayanan. Suatu sitem distribusi harus direncanakan dengan
mempertimbangkan tempatnya lokasi pelanggan, baik disaat ini maupun
dimasa yang akan datang.

Sistem distribusi air minum terdiri atas perpipaan, katup-katup, dan pompa
yang membawa air yang telah diolah dan instalasi pengolahan menuju
pemukiman, perkantoran dan distribusi yang mengkonsumsi air. Juga
dalam sistem ini adalah fasilitas penampungan air yang telah diolah
(reserve distribusi), yang digunakan akan kebutuhan air lebih besar dari
suplai instalasi, meter air untuk menentukan banyak air yang digunakan
dan keran kebakaran.

Dua hal penting yang harus diperhatikam pada sistem distribusi


tersedianya jumlah air yang ukup dan tekanan yang memenuhi (kontinuitas
pelayanan) serta menjaga keamaan kualitas air yang berasal dari instalasi
pengolahan.

Tugas pokok sistem distribusi air bersih adalah menghantarkan air bersih
kepada para pelanggan yang akan dilayani, dengan tetap memperhatikan
factor kualitas, kuantitas dan tekanan air sesuai dengan perencanaan awal.
Factor yang didambakan oleh para pelanggan adalah ketersediaan air
setiap waktu.

Untuk mendistribusikan air kepada konsumen dengan kuantita,nkuatitas


dan tekanan yang cukup memerlukan sistem perpipaan yang baik
reservoir. Pompa dan peralatan yang
lain. Metode dari pendistribusian air tergantung pada kondisi topohrafi
dari sumber air dan posisi pada konsumen berada.
2.6.4. Sistem Pengaliran Air Bersih
Menurut Howard S Peavy et.al (2002, Bab 6 hal 324-326) Sistem
pengaliran yang diperlukan untuk menyediakan kebutuhan air bersih
kependuduk dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
a. Sistem Gravitasi
Sistem ini dimungkinan jika posisi sumber air atau revervoar distribusi
mempunyai evalasi terhadap daerah pelayanan sehingga mempunyai
tekanan yang cukup untuk mengalirkan air sehingga mempunyai
teknan yang cukup untuk mengalirkan air sehingga ke penduduk yang
akan dilayani.
b. Sistem Pompa
Pada sistem ini, pompa digunakan untuk mendorong air secara
langsung ketiap daerah pelayanan. Sistem ini sangat tergantung pada
kemampuan pompa untuk mendistribusikan air ehingga bila terjadi
kerusakan terjadi pada pompa maka sistem pengaliran juga akan
terganggu. Sistem ini biasa dipakai pada daerah-daerah yang letak
daerah pelayanannya lebih tinggi dari pada sumber airnya atau dari
reservoir distribusinya, sehingga penyaluran secara gravitasi tidak
dapat dipergunakan. Keuntungan pengaliran dengan sistem ini adalah
daerah pelayanan lebih besar, pengaliran yang lebih jauh, dan head
yang tersedia mencapai 50-60 m.
c. Sistem Pompa Reservoar
Sistem ini bekerja dangan menggabungkan kemampuan dari
penyaluran secara gravitasi dengan juga digunakannya pompa. Pompa
digunakan selain untuk mengalirkan air bersih ke daerah pelayanan
juga mengisi reservoir distribusi. Hal ini terjadi saat kebutuhan air
sedang rendah, sehingga sisa air yang tidak dialirkan kedaerah
pelayanan akan dipompakan ke resevoar distribusi. Dan bila kebutuhan
air meningkat, maka air bersih yang terdapat pada reservoir distribusi
akan dialirkan untuk mendukung pengaliran air bersih dari pompa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data


Data yang diperoleh selama penelitian dan pengamatan yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan data hasil dari pengamatan lapangan
selama di kabupaten pandeglang, sedangkan data sekunder merupakan
penunjang data primer diperoleh dari dokumen PDAM Kabupaten
Pandeglang danKelurahan setempat.
3.1.1. Pengamatan Lapangan
Pengamatan lapangan dilakukan berdasarkan pada pengamatan langsung,
seperti melakukan pendapatan lokasi-lokasi mata air.
3.1.2. Pengambilan data Sekunder
Pengambilan data sekunder mengenai sistem penyediaan air bersih jumlah
penduduk data yang diperoleh dari kelurahan juhut kabupaten pandeglang.
31.3. Pengambilan data Primer
Pengambilan data primer melakuakan wawancara warga setempat dan kepada
aparatur desa maupun kelurahan. Hal tersebut dimaksud untuk melakukan
penjelasan data agar lebih terklarifikasi atas siatem penyediaan air bersih
berdasarkan tingkat kebutuhan masyarakat desa cinyurup kelurahan juhut
kabupaten pandeglang.

3.2. Pengolahan dan Analisis Data


Analisis yang digunakan bersifat deskriftip kuantitatif dengan bersumber dari
data primer dan sekunder. Dimana peneliti berupaya menganalisa Kebutuhan
air bersih dalam sehari berdasarkan kebutuhan masyarakat.
3.2.1. Macam kebutuhan air bersih
Kebutuhan domestik adalah kebutuhan air bersih untuk pemenuhan kegiatan
rumah tangga seperti ; makan, minum, memasak, mandi, menyiram tanaman,
mencuci, dan mandi.
3.2.2. Penentuan Kebutuhan Air Bersih
Perhitungan proyeksi penduduk dengan metode geometric
Metode ini banyak dipakai karena mudah dan mendekati kebenaran

Pt = Po ( 1 + r)n

Dimana
Pt = Jumlah Penduduk tahun Proyeksi
Po = Jumlah Penduduk yang diketahui
r = Prosen pertmbahan penduduk tiap tahun
n = tahun proyeksi

3.2.2.Gambar Fluktasi Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jam Puncak

Jam Puncak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1213 14 15 16 17 18 19 20
Gambar 3.2.3. Kerangka Penelitian

Mulai

Kajian Pustaka

Pengambilan Data Primer dan Data Sekunder

Data Primer Data Sekunder


Peta Sebaran Saluran Air 1. Data Jumlah Penduduk
Bersih 2. Luas Wilayah
3. Pencarian Mata Air

Pengolahan Data

Mengetahui Kebutuhan Air Bersih

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Anda mungkin juga menyukai